CMYK
CMYK
HARIAN P AGI PA
RABU PAHING 4 DESEMBER 2013
SMS KE : 0081391445973 81391445973
Jawa P os Gr oup Pos Group
Paling Tahu Kebumen & Purworejo
Harga Eceran Rp 2000,-
Plafon Ambrol, Timpa Murid
Kirim SMS Kritik & saran untuk membangun Kebumen yang lebih Baik Isi SMS Tidak Boleh Mengandung Sara/ Fitnah & Pornografi Perhatian ya, Kepada dinas Terkait bangjo yang di Alun2 Sebelah Bank Jateng Ko Dah 2 hari Mati, Tolong Secepatnya Di Perbaiki Demi Kelancaran Lalulintas Maturnuwun Rizky, Sruweng - 0857 4752 7041 Nyuwun Sewu,Niku Perbaikan Saluran Banyu Nang Tugu lawet Ndang Di Rampungke lah DPU Ne,Rubes Dadi dalane,Akeh Sing Keplarak Juga. Ridho Danuarja, Panggel - 08960 1665 800
OBWIS D ebit A ir P AP Kr ak al Air PAP Krak akal Mengecil AL IAN - Terbatasnya jumlah kamar meALIAN maksa pengunjung yang hendak mandi air panas di objek wisata (obwis) Pemandian Air Panas (PAP) Krakal, harus antre. Bahkan ketika pengunjung padat, banyak yang tidak kebagian air akibat kecilnya debit air panas yang keluar dari sumber air panas di obwis tersebut. PAP Krakal mengelola 20 kamar mandi dengan bak berendam. Setiap pengunjung yang mandi, ditarik retribusi Rp 10.500 dengan dibatasi waktu berendam 15 menit. “Waktunya dibatasi agar pengunjung yang lain tidak terlalu lama menunggu giliran mandi,” terang Pengelola PAP Krakal, Heru Setyo Prabowo. Dengan 20 kamar, dikatakan sudah pas dengan debit air yang keluar. Persoalannya, jumlah kamar dan debit air menjadi tidak imbang dengan pengunjung yang membludak saat hari libur atau lebaran. ke hal 7
DARNO/EKSPRES
BAK PENAMPUNGAN : Inilah satu-satunya bak penampungan air panas di Pemandian Air Panas (PAP) Krakal saat dikuras pada tradisi suran, belum lama ini.
NGAPAK NGAKAK PERUMAHAN terkadang memang membuat orang yang belum terbiasa dibuat bingung karena semuanya serba mirip. Seperti yang dialami Jon Kemplu. Suatu ketika Jon Kemplu mendapat pekerjaan untuk mengecat rumah Mr Daplun. “Plu kowe lagi ana gawean ora,” tanya Daplun. “Mboten pak,” jawab Kemplu.“Nek ora ana gawean umahku sing nang pe ru mahan tulung dicetna ya,” kata Daplun. Mr Daplun memang memiliki sebuah rumah di perumahan yang belum ditempati sehingga kondisi cat rumahnya sudah mulai kusam. ke hal 7
Kang Usil.....
G
-Plafon Ambrol, Timpa Murid Satu Kelas -Perlu diselidiki kieh, aja-aja pada nggelet bati thok - Plan Kebumen Gelar Perpisahan -Sing penting program-programe ra melu lunga
G
G
Pint u Ma suk Dipa g a r, P e d a g a ng Ge lar De m o PURING - Pemagaran pintu masuk sebelah barat obyek wisata (obwis) Pantai Suwuk kecamatan Puring berbuntut aksi demonstrasi pedagang dan warga setempat, Selasa (3/12). Mereka memprotes pemagaran yang dilakukan oleh Pemkab karena dikhawatirkan mengancam pendapatan para pedagang. Aksi demo pedagang dilakukan di pintu masuk sebelah barat Pantai Suwuk. Dalam aksi kemarin, massa melarang sejumlah pekerja yang akan melakukan proses pemagaran. Selain itu mereka juga melakukan pembongkaran kembali pondasi yang akan dijadikan sebagai pagar permanen dilokasi pintu masuk tersebut. ke hal 7
Kedapatan Bawa G anj a, Ganj anja Hus ein Diciduk usein KEBUMEN - Husein Iskandar (21) terpaksa harus berurusan dengan pihak berwajib setelah kedapatan menyimpan narkotika golongan I dalam bentuk ganja dirumahnya. Warga Dusun Golongan Desa Jatiroto Kecamatan Buayan ini pun kini harus mendekam di balik jeruji besi setelah sejumlah anggota Satuan Reserse Narkoba Polres Kebumen berhasil menangkapnya tanpa perlawanan di rumahnya, belum lama ini. ke hal 7
BENI/EKSPRES
PROTES: Salah satu pengunjuk rasa memprotes pemagaran pintu barat obwis Pantai Suwuk Puring. Mereka bahkan sempat bersitegang dengan petugas Satpol PP yang mengamankan aksi demonstarasi.
P l an Ke b umen Gelar Perpisahan
Salah Umah
G
HARTONO/EKSPRES
AMBROL: Plafon ruang kelas III Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kawedusan Kebumen yang mendadak ambrol dan menimpa seluruh siswa dan guru di ruangan tersebut. Belum diketahui secara pasti penyebab ambrolnya plafon yang untungnya tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
KEBUMEN – Tiada angin tiada hujan, plafon ruang kelas III Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kawedusan Kebumen, mendadak ambrol hingga menimpa seluruh siswa yang sedang mengikuti proses belajar mengajar, Selasa (3/12) pukul 09.15 WIB. Selain menimpa siswa, ambrolan plafon itu juga menimpa guru kelas yang tengah mengajar. Beruntung, tak satupun siswa maupun guru yang menjadi korban dalam musibah ini. Hanya saja, 11 siswa terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami luka ringan di bagian wajah, tangan dan lutut pasca tertimpa plafon yang terbuat dari asbes tersebut. Bahkan salah seorang siswa terpaksa sempat menjalani perawatan di ruang gawat darurat RSUD Kebumen akibat mengalami shock berat. “Namun kondisinya sudah membaik dan diperbolehkan pulang. Sementara siswa lainnya juga langsung pulang karena hanya mengalami luka ringan di bagian wajah, kaki dan tangan akibat tertimpa reruntahan plafon tersebut,” tandas Kepala SDN Kawedusan, Niken Suwardani SPd, dijumpai di sekolah, pasca kejadian. Lebih lanjut dia menjelaskan, plafon yang runtuh itu terbuat dari asbes. Mengenai penyebab ambrolnya plafon tersebut, Niken belum berani memastikannya. Hanya saja dia mengaku heran, kenapa plafon itu bisa runtuh. Padahal pembangunan gedung itu belum lama dibangun pada tahun 2012 yang lalu. ”Kalau dihitung belum genap satu tahun,” ujar kepala sekolah yang mengaku belum bertugas di SDN Kawedusan saat proses pembangunan itu berlangsung. ke hal 7
TELPON PENTING NOMOR TELEPON PENTING KEBUMEN Presscenter : (0287) 385501 Polres : (0287) 382110 Kodim : (0287) 381103 Satlantas : (0287) 385514 PMI Cabang : (0287) 381818 UTD PMI : (0287) 381040 Pemadam Kebakaran: (0287) 382113 RSUD : (0287) 381101 PLN : (0287) 382220 PDAM : (0287) 381489 Stasiun KA : (0287) 381215
HARTONO/EKSPRES
PERPISAHAN: Country Direktor Plan Indonesia Myrna Remata Evora menyerahkan cendera mata kepada Wakil Bupati Kebumen, Djuwarni Amd Pd pada acara perpisahan Plan Indonesia Unit Program Kebumen di Ruang Jatijajar Hotel Candisari, Selasa (3/12).
17 Tahun Plan Dampingi Warga Kebumen KEBUMEN - Plan Indonesia Unit Program Kebumen mengakhiri
programnya setelah mendampingi masyarakat Kebumen selama 17 tahun. Perpisahan pun digelar di Ruang Jatijajar Hotel Candisari, Selasa (3/12). Hadir kemarin, Country Direktor
Plan Indonesia, Myrna Remata Evora dan Wakil Bupati Kebumen, Djuwarni Amd Pd. Acara itu juga dimeriahkan dengan atraksi kesenian anak-anak binaan Plan, seperti tarian merak persembahan dari anak-anak Desa Pasuningan Kecamatan Karanggayam, pertunjukan teater anak SMKN 1 Karanganyar serta kesenian musik angklung dari SDN 2 Kajoran Karanggayam. Dipenghujung acara, dilakukan penyerahan Program Plan Indonesia serta cendra mata dari Country Direktor Plan Indonesia Myrna Remata Evora kepada Pemerintah Kabupaten Kebumen dalam hal ini diwakili Wakil Bupati Kebumen, Djuwarni Amd Pd. Manager Plan Indonesia Unit Kebumen, Amiruddin Pay SPT mengatakan, Plan Indonesia Unit Program Kebumen sudah 17 tahun mengabdikan dan menjalankan programnya di Kebumen. ke hal 7
FUAD/EKSPRES
DIMUSNAHKAN: Kasat Res Narkoba AKP Mustanto memusnahkan barang bukti ganja milik tersangka Husein dengan cara dibakar.
R S TTip ip an ipee C Ak Akan Dibangun di Pr bu n Pree m mb KEBUMEN -PemkabKebumenakanmembangunrumah sakit tipe C di wilayah Kecamatan Prembun pada 2014 mendatang.Diharapkandenganpembangunanrumahsakit itu,masyarakatyangtinggaldidaerahKebumentimurmudah mendapatpelayanankesehatansecaraoptimal. Rencana pembangunan rumah sakit itu mendapat dukungan dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Kebumen. Ketua FPKB, Ir Sri Hari Susanti MM menyatakan, pihaknya mendukung rencana tersebut untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. ke hal 7
Mengenal Sudiran, Mantri Kesehatan Berjiwa Seniman
Berkat Kerja Kerasnya, Tradisi Gojeg Lesung Eksis Hingga Sekarang Melihat kesenian tradisional gojeg lesung hampir punah, Sudiran Hadi Pranoto mencoba menghidupkan kembali pada 1985. Meski profesi utamanya bukan seniman, namun jiwa seninya tidak dapat disembunyikan. SUDARNO AHMAD NASHORI, Bonorowo BAGI kelompok seni tradisi gojeg lesung di Kecamatan Bonorowo dan Mirit, nama Sudiran Hadi Pranoto sudah tidak asing lagi. Pasalnya, berkat perjuangannya pada 1985 silam seni tradisi tersebut masih eksis hingga sekarang. Padahal, pada era 1980-an kesenian rakyat tersebut sudah menghilang dari Bonorowo. Jiwa seni yang diturunkan dari ibunya, pria 65 tahun itu merasa prihatin dengan kepunahan seni tradisi yang sudah ada sejak jauh sebelum Indonesia merdeka.
DARNO/EKSPRES
TERUS BERKARYA: Sudiran saat membacakan lagu-lagu karyanya.
Alamat Redaksi : Jl. Raya Kutoarjo No. 28 Selang Kebumen Telp. (0287) 3871627 Email : kebumenekspres2011@gmail.com
Sudiran yang pada waktu berprofesi sebagai mantri kesehatan di Puskesmas Bonorowo, seorang diri melatih gojeg lesung kepada warga yang masih memiliki kepedulian terhadap kesenian. Dalam seminggu, dua hingga tiga kali dia mengajarkan cara menciptakan sebuah nada dari lesung. Dari desa ke desa, yang waktu itu masih masuk wilayah Kecamatan Mirit, hingga pria yang telah pensiun pada 2009 itu berhasil menghidupkan kembali tradisi gojeg lesung di 13 desa. Pria warga Dusun Tugusari RT 02 RW 02 Desa/kecamatan Bonorowo yang telah dikaruniai tiga anak dan satu cucu ini tidak mencari keuntungan dari kegiatannya itu. Justru, dia mengeluarkan anggaran pribadi demi melestarikan kebudayaan itu. “Kalau dalam berkesenian kita tidak bisa mencari berapa penghasilan yang didapatkan. Semuanya karena kepedulian saja,” tutur pria yang saat ini sedang mengembangkan industri rumahan, sale pisang. ke hal 7 Langganan Rp. 44.000
KEBUMEN EKSPRES
KEBUMEN EKSPRES
Rabu Pahing 4 Desember 2013
S oal GT T/PT T, PDIP Bantah Melunak KEB UMEN - Fraksi PDI PerKEBUMEN juangan membantah pihaknya melunak setelah dilobi pihak eksekutif atas sikap politiknya terhadap persoalan GTT/PTT non Kategori I dan II. Sehingga, fraksi terbesar di DPRD Kebumen itu menyetujui RAPBD 2014 yang diajukan Pemkab Kebumen. Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan, Dian Lestari SP SE membantah dengan tegas tudingan tersebut. Menurut Dian, keputusan fraksinya menyetujui RAPBD lebih mempertimbangkan kepentingan lain yang lebih besar dan keberlangsungan pemerintahan. “Hingga akhir penetapan RAP-
BD, kami tetap pada sikap kami untuk memperhatikan GTT/ PTT dengan dianggarkan dulu,” tandas Dian, Selasa (3/12). Dian menyatakan, fraksinya kalah suara untuk mempertahankan usulannya itu. Pasalnya, dari enam fraksi yang ada di DPRD Kebumen hanya dua fraksi yang secara tegas menginginkan anggaran untuk GTT/PTT dimasukan dalam dokumen RAPBD 2013. Kedua fraksi itu yakni, Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa. “Kami tetap berpedoman untuk dianggarkan dulu, soal boleh atau tidaknya kan nanti dikonsultasikan dulu dengan gubernur dan BPK perwa-
kilan Semarang,” kata dia. Dian menilai, insentif untuk GTT/PTT sangat penting untuk menunjang peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Kebumen. Dian menyebut, fraksinya telah secara intensif menyerap aspirasi dan keluhan masyarakat. Termasuk keluhan masyarakat berkaitan dengan alokasi dan penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS). Anggaran BOS yang sangat besar harus dilakukan pengawasan sekasama oleh institusi internal, eksternal, maupun pengawasan masyarakat. “Jangan sampai dana negara yang teralokasi dalam
jumlah yang sangat besar dengan tujuan mulia bagi pembangunan generasi bangsa ini justru diwarnai dengan berbagai penyelewengan dan penyalahgunaan,” bebernya. BOS H ar us B en ar -b en ar Har arus Ben enar ar-b -ben enar Tep a t S as ar an epa Sas asar aran Dian menegaskan, pihaknya merasa perlu untuk menyampaikan penegasan, bahwa BOS harus betul-betul tepat sasaran, tanpa penyelewengan dan terpantau. “Sesuai pedoman BOS, satuan pendidikan dilarang melakukan pungutan dana. Satuan pendidikan tidak sepatutnya memberlakukan kebijakan yang memberatkan i) wali siswa,” tegasya. (or ori)
Ban ak K unj un gT ur un, anttuan T Tak Kunj unjun ung Tur urun, er at Pem ban gun an Ir unan Iriigas asii T Ter erss end enda emb ang K AR ANG SAMB UNG – TerARANG ANGS AMBUNG sendatnya dana bantuan saluran irigasi dari Kementrian Pekerjaan Umum (PU) membuat pembangunan saluran irigasi di Desa Kalisana Kecamatan Karangsambung ikut pula tersendat. Padahal saluran irigasi tersebut sangat dibutuhkan petani setempat mengingat lahan pertanian di desa itu hanya mengandakan air hujan. “Saat ini proses pembangunan terganggu bahkan kami harus menanggung banyak hutang ke supplier barang,” keluh koordinator pembangunan, Supar (51) ditemui di Kantor Desa Kalisono, barubaru ini. Dia menuturkan, bantuan yang seharusnya diterima untuk pembangunan irigasi untuk mengaliri persawahan sebesar Rp 178 juta, diturunkan melalui tiga termin. Termin pertama seharusnya turun pada awal Nopember, namun baru ia terima satu minggu yang lalu. Jumlahnya Rp 70 juta. Sementara termin kedua, dijadwalkan turun pada awal Desember. ”Kami khawatirnya molor lagi seperti termin pertama. Kalau itu terjadi, kami
benar-benar mengalami kerepotan, karena telah mempunyai hutang cukup banyak pada supplier barang. Begitu juga ongkos tenaga, setiap hari selalu ditagih oleh para pekerja,” bebernya. Setahu dia, selain Kalisono, dana bantuan untuk saluran irigasi dari Kementrian PU juga diterima oleh 6 desa lain di Kecamatan Karangsambung. Yakni desa Widoro, Seling, Tlepok, Pujotirto dan Desa Karangsambung. Untuk desa lain, yang mendapatkan bantuan sama, kata Supar, tidak ada kendala apaapa. Bantuan dana turun sesuai dengan jadwal termin. “Tapi kok yang Kalisana tersendat dananya,” tutur Supar. Lebih lanjut dia mengatakan, pembangunan irigasi yang sedang digarap sepanjang 500 meter, berada di RT01/RW02 desa setempat. Mulai penggarapan sekitar awal Nopember 2013 lalu. Mengingat sistim pertanian di daerah itu selama ini hanya mengandalkan air hujan atau tadah hujan. Kalau terjadi terang atau tidak turun hujan sebentar saja, air sudah tidak ada dan sawah yang umumnya ditanami tanaman
padi langsung mengering. ”Dengan adanya saluran irigasi nanti, akan merubah sistim pertanian tadah hujan menjadi sistim irigasi. Tentunya akan menguntungkan petani dan dapat meningkatkan produksi pertanian padi,” ujarnya. Kepala Desa Kalisono, Susanto, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (2/12) tak membantah tersendatnya pem bangunan saluran irigasi di Kalisana akibat dana bantuan yang tak kunjung turun. Te rrss end a t kka a rre en a A da enda na Ad Kend al aT eknis endal ala Teknis Namun setelah pihaknya melakukan kordinasi ke pihak Kantor SDA ESDM Kebumen, pihak SDA mengakui ada kendala teknis. Ada sebagian dokumen pengajuan dana yang terselip. Tapi itu bukan murni kesalahan pihak desa. Ada dokumen foto copy KTP bendahara yang seharusnya diletakan di depan, ternyata diletakan dibelakang. “Sehingga oleh tim yang meneliti menganggap berkas belum lengkap. Akhirnya dana yang seharusnya turun, tidak turun. Padahal itu hanya kesalahan tim yang meneliti saja, kenapa
tidak diteliti sampai ke belakang,” sesal Susanto. Dikonfirmasi terpisah, Pendamping Pembangunan Irigasi pada Dinas SDA-ESDM Kabupaten kebumen, Edy Sumarno, ditemui Selasa (3/12) tidak membantah kalau dana pembangunan irigasi di desa Kalisono kecamatan Karangsambung mengalami keterlambatan. ”Itu semata karena ada kesalahan di Administrasi pengajuan turunnya dana. Ada foto copy KTP Bendahara yang terselip di belakang sendiri tidak merujuk pada urutan aturan yang ditetapkan. Sehingga oleh bagian tim verifikasi dianggap berkas kurang lengkap. Tapi sekarang dananya sudah turun pada satu minggu yang lalu sebesar Rp 70 juta untuk tahap pertama,” tegasnya. Bantuan dari Kementrian PU itu, masing-masing desa mendapatkan Rp 178 juta, sehingga total bantuan untuk seluruh kabupaten Kebumen sebesar Rp 2.136.000.000. Bantuan tersebut dikucurkan dari Kementrian PU melalui Balai Besar Serayu Opak, untuk 12 desa yang tersebar diseluruh kabupaten.. (har)
Siswa Lain Mengaku Ikut Trauma PLAFON AMBROL, Pasca kejadian, kata Niken, pihaknya juga sudah melaporkan musibah itu ke Polsek Kebumen dan Dikpora Kabupaten Kebumen. Kedua instansi tersebut juga sudah terjun ke lapangan guna melakukan kro-
Dari Hal. 1
scek dan identifikasi. Pihaknya berharap, agar pemerintah segera memperbaiki bangunan yang ambrol tersebut. Ema, salah satu siswa kelas VI saat ditemui dilokasi kejadian juga ikut merasakan ketakutan,
walapun dia tidak ikut tertimpa. Pasalnya saat kejadian itu, dia sedang belajar diruangan yang lain. Namun tiba-tiba terdengar suara keras ‘breng’setelah itu disusul suara tangisan temantemannya yang terkena rerun-
tuhan, lari tunggang langgang keluar kelas. “Saya melihat teman-teman menangis histeris. Mereka pada terluka lecet, di wajah, tangan dan lutut. Pokoknya mengerikan deh suasananya,” terangnya. (har)
Barang Bukti Langsung Dimusnahkan KEDAPATAN Dari tangan tersangka, petugas berhasil mengamankan empat linting ganja siap pakai yang dibungkus dalam bungkus rokok. “Pengakuan tersangka, ganja itu akan dikonsumsi sendiri. Tapi itu masih kita dalami, termasuk kemungkinan dia juga berstatus pengedar,” kata Kapolres Kebumen AKBP Faizal SIK MH didampingi Kasat Res Narkoba AKP Mustanto pada gelar kasus di ruang Pusat Pengendalian Komando Operasi (PPKO) Polres Kebumen, Senin (2/12). Kapolres menuturkan, ditangkapnya Husein berawal dari informasi masyarakat yang menyebutkan jika rumah ter-
Dari Hal. 1
sangka kerap digunakan untuk pesta miras dan narkoba. Informasi itu kemudian ditindaklanjuti polisi yang berujung pada penangkapan tersangka di rumahnya. Saat digerebek, tersangka ternyata tengah asyik pesta ganja dan miras. “Tersangka ditangkap tanpa perlawanan dirumahnya,” imbuh Kapolres yang juga didampingi Kasubag Humas AKP Wasidi. Saat penggerebekan, petugas sempat mengamankan seorang pria lain berinisial Yn. Tapi dari hasil pemeriksaan, Yn tidak terbukti ikut mengonsumsi narkoba. Kepada petugas, tersangka
Husein mengaku mendapatkan barang itu dari seseorang di Stasiun Gombong. Namun demikian pengakuan tersebut tak ditelan mentah-mentah oleh penyidik Sat Res Narkoba Polres Kebumen. Sebab, ada dugaan dia adalah pengedar di wilayah Gombong dan sekitarnya. “Kalau pengakuannya dia cuma makai (ganja-red), bukan pengedar. Tapi biasalah, tiap ditangkap pasti pengedar ngakunya begitu. Nanti biar penyidik yang mengungkapnya,” beber Kapolres. Pada kesempatan itu, barang bukti ganja milik tersangka langsung dimusnahkan dengan cara dibakar. Pemus-
nahan dilakukan di halaman Mapolres Kebumen dengan dipimpin langsung Kasat Res Narkoba AKP Mustanto. Sementara itu, tersangka dijerat dengan pasal 111 ayat 1 Undang-undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. Ancaman hukumannya tidak main-main, yakni pidana penjara paling singkat 4 tahun dan maksimal 12 tahun atau denda paling sedikit Rp 800 juta dan paling banyak Rp 8 miliar. Bagi tersangka, dinginnya sel penjara sepertinya tidak asing lagi. Sebab, Husein ternyata pernah dibui selama 3 bulan gara-gara kasus penganiyaan terhadap tetangganya, beberapa tahun lalu. (has)
7 Butuh Bak Penampung Air
DEBIT AIR “Kalau hari biasa tidak masalah karena rata-rata hanya ada 20 hingga 50 orang yang mandi. Namun ketika lagi banyak pengunjung, sumber air kerap habis sehingga ba-
Dari Hal. 1
nyak yang mengurungkan niat nya untuk mandi,” ujarnya. Mengantisipasi kehabisan air, Heru mengaku sudah mengusulkanpembuatanbakpenampungan berikut pemanas air. “Pemanas
diperlukanuntukmenjagasuhuair seperti aslinya yakni sekitar 39 derajat Celcius,” jelas Heru yang sudah memperoleh pendapatan Rp 116 juta dari target tahun 2013 sebesar Rp 120 juta.(ori)
Konsisten Perjuangkan Gojeg Lesung BERK AT KERJA BERKA Dia pun merasa bangga setelah beberapa tahun terakhir, lomba gojeg lesung digelar rutin setiap tahun di tingkat kecamatan. Khususnya saat peringatan HUT Proklamasi. “Dengan adanya lomba-lomba semacam ini akan
Dari Hal. 1
membangkitkansemangatuntuk nguri-uri kabudayan,” ujarnya. Sayangnya, saat ini kesenian yang berkembang di wilayah kecamatan timur itu saat ini minim penerus. Khususnya dari generasi muda.
Saat ini Sudiran menikmati masa pensiunnya bersama istri, anak dan cucunya. Pria humoris ini juga masih konsisten mempertahankan tradisi gojeg lesung bersama pemerintahan setempat. (*)
Salah Ngecet, Terpaksa Ngulangi Maning SALAH UMAH
Dari Hal. 1
“Nggih pak,” jawab Kemplu menyanggupi. “Kie duite nggo tuku cat,” kata Daplun sambil menjelaskan bagian mana saja yang harus dicat dan warnanya apa saja. Sebelumnya Kemplu juga pernah disuruh membersihkan rumput di rumah Daplun tapi itu sudah cukup lama. “Esih emut karo umahku mbok,” tanya Daplun.“Mandan kesupen,” jawab Kemplu. “Pokoke sing cate putih gerbange tutupan terus, blok D...,” Karena merasa sudah ingat Kemplu langsung menabrak penjelasan Daplun yang belum selesai memberitahukan nomor rumahnya. “Nggih kulo kemutan,” kata
Kemplu pasti. Besoknya Kemplu pun berangkat menuju ke perumahan Daplun. Sesampai di lokasi Kemplu dibuat bingung dengan kondisi peruahan yang semuanya hampir sama. “Aduh wingi koh aku ora takon nomer pira ya umahe,” batin Kemplu. “Oh ya jere sing gerbange nutup terus posisine nang tengah,” batin Kemplu lagi yang langsung pasti dengan sebuah rumah yang sepertinya cocok dengan yang dimaksud. Tanpa dipikir lagi Kemplu pun mulai mengecat tembok putih dengan warna pink. Sementara itu setelah agak siang Daplun ingin melihat
ahsil kerja Kemplu. “Jajal tek tiliki wis tekan ngendi gaweane karo nggawakna rokok,” batin Daplun. Namun betapa kagetnya Dap lun, rumahnya ternyata belum juga dicat. Dan yang lebih bikin kaget Kemplu terlihat sedang ngecat di rumah sebelah yang memang sangat mirip dengan rumahnya. “Lho Plu, kowe keliru umahku sing kiye ,” kata Daplun. “Aduh mati aku,” kata Kemplu. Dan hari itu mesti begitu terik, Kemplu harus mengulang pekerjaanya mulai dari mengecat putih tembok tetangga Daplun dan memulai mengecat di rumah Daplun dari awal. (hry)
PDIP Soroti Kekurangan Tenaga Medis RS TIPE C Namun, sebelum dibangun, Pemkab Kebumen harus mempertimbangkan kesiapan SDM, mengingat sampai saat ini di Kabupaten Kebumen masih kekurangan tenaga dokter. Pertimbangan lainnya, adalah sarana dan prasarana pendukung lainnya khususnya pengadaan Alat kesehatan. “Jumlah penduduk area cakupan juga harus dipertimbangkan. Jumlah layanan kesehatan yang saat ini sudah ada disana agar keberadaan RSU Tipe C ini nantinya memang benar-benar
Dari Hal. 1
dibutuhkan masyarakat. Se hingga anggaran yang dialo kasikan dapat mendukung se cara maksimal layanan kesehatan di wilayah Kecamatan Prembun,” kata Sri Hari Susanti. Hal senada dikatakan, Ketua Fraksi Partai Golkar H Purwanto. Purwanto meminta sebelum dibangun, Pemkab Kebumen agar terlebih dulu melakukan studi analisa serta pelaksanaan pembangunan fisik rumah sakit tersebut. “Kegiatannya berada di dinas pekerjaan umum yang lebih
menguasai dari segi perencanaan hingga evaluasinya,” ujarnya. Sedangkan Ketua Fraksi PDI Perjuangan, H Sudarno SH menyoroti tentang masih kurangnya tenaga medis, terutama dokter spesialis, para medis dan alat kesehatan yang belum memadai. “Kami berharap rekrutmen tenaga medis dan paramedis dapat dilaksanakan dengan tepat dan benar serta memberikan manfaat yang besar bagi masyai) rakat,” pintanya. (or ori)
Tak By Name, Tak Bisa Diverifikasi PLAN KEBUMEN Dalam kurun waktu dari tahun 1997 sampai 2013, Plan Indonesia Program Unit Kebumen, telah bekerjasama dan mendampingi masyarakat di enam kecamatan yakni, Kecamatan Bonorowo, Mirit, Prembun, Padureso, Karanggayam dan Karangsambung. Selama itu pula, Plan telah memberikan dukungan pemenuhan dan pengembangan kualitas hak dasar anak terhadap 7.191 wakil anak dan keluarganya yang disponsori di 29 desa. “Plan boleh saja pergi, kantor juga boleh tutup, semua aktivis Plan boleh saja meninggalkan Kebumen. Namun program Plan yang sudah dibentuk harus
Dari Hal. 1 tetap berjalan,” katanya saat memberi sambutan. Program yang harus tetap berjalan itu diantaranya, Komisi Perlindungan Anak Desa (KPAD). Lembaga yang dideklarasikan pada 25 Februari 2013 dan sudah terbentuk di 26 kecamatan itu bahkan dimintanya terus berkembang. Myrna Remata Evora, dalam sambutannya menjelaskan, selama 17 tahun masyarakat dan pemerintah kabupaten Kebumen semakin menyadari dan melakukan kegiatan pembangunan yang terpusat pada anak. Ibarat bangunan yang siap huni, Plan memulai upaya pemenuhan hak-hak anak yang
secara partisipatif melibatkan kelompok anak, kelompok orang dewasa. Plan juga telah memperkenalkan Undang-undang Perlindungan Anak dan Konvensi Hak Anak ke semua lapisan masyarakat. Termasuk melalui kegiatan penguatan kapasitas, pelatihan dan lokakarya. Tujuannya agar masyarakat mulai bergerak dan berinisiatif melakukan upaya perlindungan anak demi tumbuh kembang anak yang optimal.”Kamipun merasa bangga pernah bekerja bersama dengan anak, keluarga, masyarakat dan pemerintah kabupaten Kebumen yang semakin “layak anak, ”ujarnya. (har)
Cari Solusi, Segera Lakukan Musyawarah PINTU MASUK
Dari Hal. 1
Meski tidak terjadi kericuhan, namun sempat terjadi adu mulut antara warga dan anggota Satpol PP yang mengawal aksi massa. Warga tetap ngotot menolak pemagaran dilokasi tersebut , sedangkan pihak Satpol PP berupaya untuk mengamankan pelaksanaan pemagaran yang dilakukan oleh Pemkab. Namun pada akhirnya pengerjaan pemagaran tidak jadi dilakukan. Suratno (36) salah seorang massa demonstran mengatakan, jika pintu barat ditutup, otomatis pendapatan pedagang di kawasan itu akan menyusut. Padahal selama ini, masih cukup banyak pengunjung yang datang lewat pintu barat pantai Suwuk. “Dari dulu, disini menjadi pintu utama sebelum di-
bangun pintu masuk yang sekarang (disebelah timur-red). Jadi tempat ini punya sejarah tersendiri bagi warga maupun pedagang,” kata dia. Menurut Suratno, sebenarnya para pedagang sudah berkalikali berkoordinasi dan menyampaikan alasan penolakan tersebut dengan pihak pengelola obwis. Namun sampai saat ini justru tidak ada solusi yang jelas. “Pokonya kami akan tetap melakukan penolakan pemagaran dilokasi pintu masuk sebelah barat. Jika seandainya tetap dibangun, maka akan kami bongkar kembali,” ujar Suratno. Kabid Penegakan Perda Satpol PP Kebumen Sumaryo SH yang memimpin pengawalan aksi demo langsung mengajak sejumlah perwakilan untuk bermu sya w
arah. Rencananya, 10 perwakilan pedagang dan warga akan diajak bermusyawarah dengan Dinas Pariwisata dan instansi terkait untuk mencari solusi terkait masalah tersebut. “Kami disini hanya mengamankan aksi demo. Terkait solusi untuk me nye lesaikan masalah ini, kami se cepatnya berkoordinasi dengan instansi terkait, terutama Dis parbud,” ujar dia. Sekretaris Disparbud Kebumen Wuryanto MMPd saat dikonfirmasi melalui telephone membenarkan adanya penolakan pemagaran dilokasi pintu masuk sebelah barat tersebut. “Terkait persoalan tersebut akan kita bahas bersama-sama terlebih dulu bersama pedagang dan tim lainya besok,”kata Wuryanto. (ben)