33 minute read

Gambar 6. 2 Metode kontak individu

o Ruang kantor harus memiliki pusat informasi mini o Tenaga teknis alternatif harus tersedia jika penyuluh tidak ada di tempat o Tunjukkan melayani dan mendengarkan permasalahan pengunjung dengan sikap yang ikhlas o Pastikan rambu dan arah jalan menuju ke kantor harus terlihat dengan jelas oleh nelayan Dalam pengalaman mengikuti penelitian dosen dilapangan mahasiswa mengetahui bahwa metode penyuluhan individu masih minim dilakukan di desa pesisir selama ini. Dimana terdapat 43,33% responden menyatakan tidak pernah menerima penyuluhan dengan metode kontak individu, 23,33% responden menyatakan kadang-kadang menerima penyuluhan dengan metode tersebut, 20% yang menyatakan sering menerima penyuluhan dengan metode kontak individu dan 13,33% menyatakan jarang sekali menerima penyuluhan dengan metode tersebut (gambar 4). Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan melalui metode individu belum maksimal dilakukan di Desa malangrapat.

Gambar 6. 2 Metode kontak individu

Advertisement

c) Demonstrasi; Metode kontak individu menggunakan demonstrasi ini perlu memperhatikan beberapa hal berikut: o Pilih kooperator dengan hati-hati

46

o Mempertimbangkan kepentingan mayoritas nelayan o Libatkan audiens dalam semua langkah o Atur hari-hari lapangan, perjalanan dan kunjungan orang-orang ke demonstrasi hasil yang sukses. o Simpan catatan, gunakan informasi data yang dihasilkan dari demonstrasi untuk kisah sukses, foto, slide, pembicaraan radio, dll.

o Latih praktik pengajaran keterampilan untuk menyempurnakan demonstrasi metode.

o Orientasikan penyuluh terhadap langkah-langkah dan teknik melakukan demonstrasi.

o Untuk melakukan demonstrasi metode, bagilah praktik ke dalam langkah-langkah yang berbeda dan atur secara berurutan. o Tentukan rasio biaya: manfaat dan jelaskan tentang nilai utilitas dari praktik yang direkomendasikan.

2) Metode Kontak Kelompok

Dalam metode pendekatan kelompok (Moos, 1984), penyuluh berhubungan dengan sasaran penyuluhan secara kelompok. Metode pendekatan kelompok ini juga dinilai cukup efektif, dikarenakan nelayan atau masyarakat pesisir dibimbing dan diarahkan secara kelompok untuk melakukan sesuatu kegiatan yang lebih produktif atas dasar kerja sama. Dalam pendekatan kelompok banyak manfaat yang dapat diambil, di samping dari transfer teknologi informasi juga terjadinya tukar pendapat dan pengalaman antar sasaran penyuluhan dalam kelompok yang bersangkutan.

Metode kelompok pada umumnya berdaya guna dan berhasil guna tinggi. Metode ini lebih menguntungkan karena memungkinkan adanya umpan balik, dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan bertukar pengalaman maupun pengaruh terhadap perilaku dan norma para anggotanya.

Metode kelompok dapat dibagi dua yaitu metode kelompok besar dan metode kelompok kecil.

a. Teknik Kelompok Besar; Metode kelompok dapat dilakukan dengan cara;

47

1) Pertemuan kelompok; Dalam melakukan pertemuan kelompok diharapkan agar;

o Hindari penggunaan terlalu banyak istilah teknis

o Mengilustrasikan ide-ide melalui alat bantu visual

o Meyakinkan

o Hindari ide-ide yang kontradiktif

o Mengutip otoritas untuk mendukung pernyataan

o Selalu ingat sifat audiens yang heterogen

o Identifikasi semua orang potensial di antara kelompok dan percayakan kepadanya tanggung jawab untuk memimpin diskusi

o Libatkan semua orang dalam musyawarah

o Di akhir diskusi, buat bagan langkah-langkah tindakan yang harus diambil dengan melibatkan orang-orang.

2) Surat Edaran; Dalam melakukan metode ini perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

o Kebutuhan dan minat khusus harus disorot

o Awal yang merangsang pemikiran disarankan o Pencetakan/cyclostyling harus rapi o Sentuhan pribadi- referensi pribadi menambah nilai pada konten o Tujuan tunggal-untuk setiap pokok bahasan/masalah dan surat edaran tersendiri harus disusun secara seri.

o Sorot keseriusan masalah. Itu harus menjawab semua kemungkinan keraguan. o Sebutkan apa yang dapat disumbangkan oleh audiens untuk meringankan masalah o Gunakan kesimpulan yang sopan o Di akhir surat edaran, alamat kontak dapat diberikan untuk memperjelas lebih lanjut tentang masalah ini.

3) Kunjungan lapangan; Dalam melakukan metode kelompok dengan kunjungan lapangan dapat diterapkan tahapan berikut:

48

o Identifikasi tipe peserta yang tepat yang ingin memperoleh manfaat dari kunjungan lapangan. o Buat daftar jenis tempat yang tepat untuk dikunjungi, yang memiliki relevansi langsung dengan kebutuhan nelayan. o Atur kunjungan pada waktu yang tepat. o Penonton harus siap sebelum kunjungan o Pelabelan yang tepat harus dilakukan di lapangan dan peneliti/nelayan harus dapat menjelaskan dengan jelas kepada pengunjung. o Pengaturan harus dilakukan terlebih dahulu untuk memamerkan poster yang menggambarkan inovasi dalam perjalanan menuju ke lapangan.

4) Teknik Kelompok Kecil; Kelompok kecil adalah cara atau metode yang digunakan dalam situasi kelompok untuk menghasilkan tindakan kelompok. Ada teknik-teknik yang telah teruji waktu seperti kuliah, debat, forum, dialog, simposium, brain storming, dll melalui mana tindakan kelompok dapat dicapai.

Tujuan Teknik Kelompok Kecil:

o Menyajikan informasi secara formal dan langsung. o Untuk memberikan informasi ahli tentang topik tertentu. o Untuk mengidentifikasi masalah / area masalah dalam situasi tertentu.

o Untuk mengeksplorasi fakta dari masalah. o Untuk mengeksplorasi satu atau beberapa solusi untuk suatu masalah

o Untuk memiliki bacaan tambahan.

o Untuk menginspirasi grup. o Untuk mengarahkan/menghibur kelompok dengan menggunakan orang-orang yang terampil/berpengalaman o Untuk berbagi pengalaman orang lain.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode ini:

49

o Pikirkan dengan jelas tujuan pertemuan dan persiapkan kuliah yang sesuai.

o Pertimbangkan cara alternatif lain yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan. Itu juga tergantung pada sifat penonton. o Berikan situasi di mana anggota kelompok secara fisik nyaman. o Menginformasikan pembicara tentang topik dan membuatnya merasa nyaman dalam situasi berbicara.

Berikut metode Teknik kelompok kecil yang bisa dilakukan:

a) Ceramah; Biasanya digunakan dalam situasi formal. Dibutuhkan persiapan yang matang dari pihak yang menyampaikan ceramah. Karakteristik dinamis dari metode ceramah. Sebagai teknik yang sangat formal, kuliah hanya mengizinkan komunikasi satu arah. Hal ini memungkinkan untuk komunikasi yang lengkap dan rinci tanpa gangguan. o Ini adalah metode yang sangat cepat untuk menyampaikan informasi kepada kelompok. o Kontrol penonton kaku karena sepenuhnya ada di tangan pembicara. o Ini adalah bentuk abstrak dari interaksi kelompok dan karenanya memerlukan kompetensi tingkat tinggi dari pembicara dan tingkat kerjasama audiens yang tinggi. o Anggota dan pemimpin kelompok dapat memberikan sedikit kendali atas konten dan pendekatan. o Sulit untuk mengukur efek pidato pada kelompok secara objektif.

Materi Penyuluhan dengan metode ceramah.

Berikut dijelaskan cara mengatur materi penyuluhan:

o Pengaturan kronologis; materi pengantar, dapat diterima untuk jenis pengaturan ini. o Pengaturan logis; Pendekatan langkah demi langkah. Subjek abstrak dapat terdiri dari konsep dan prinsip. Penyuluh harus

50

mengolah informasi dari ide-ide sederhana ke yang kompleks. o Pengaturan struktural; Penyuluh dapat memulai dari unit yang lebih rendah atau unit yang lebih tinggi dalam hierarki yang disetujui. o Pengaturan menurut kepentingan; Ini disebut pendekatan psikologis. Informasi dapat disajikan dengan mengatur poinpoin sesuai dengan kepentingannya. o Pengaturan menurut kontras; Fakta yang kontras dapat menjadi cara belajar yang efektif dan meninggalkan kesan yang kuat tentang efek baik dari informasi tertentu.

Berikut hal yang perlu dilakukan dalam memberikan ceramah :

o Jangan menulis seluruh materi penyuluhan dan membacakan isinya. o Lihatlah audiens dari waktu ke waktu untuk mendapatkan pendekatan pribadi. o Jangan mengikuti jenis ceramah yang kaku. o Hindari jenis ceramah yang gugup.

Hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan ceramah :

o Jangan terlalu sering menggunakan metode ini. o Ceramah ini lebih rendah daripada simposium karena memunculkan pandangan yang berbeda tentang subjek tersebut.

o Hal ini tidak begitu efektif dalam menggerakkan kelompok menuju konsensus atau tindakan. o Lebih rendah daripada diskusi panel untuk menyelesaikan perbedaan pendapat antar kelompok. o Lebih rendah untuk bermain peran dalam mendapatkan anggota kelompok untuk mendapatkan sudut pandang orang lain dalam situasi kontroversial.

51

o Cacat utama adalah bahwa itu adalah jalan keluar termudah bagi pembicara yang memiliki tanggung jawab formal untuk pertemuan kelompok. o Teknik ini menuntut kompetensi tingkat tinggi dari pembicara. o Kelompok harus responsif dan harus memiliki dorongan untuk belajar dari ceramah

b) Dialog; Dialog adalah diskusi yang dilakukan di depan kelompok oleh dua orang yang berpengetahuan yang mampu menyampaikan wacana komunikatif yang bijaksana tentang subjek tertentu. Ini kurang formal dibandingkan ceramah atau diskusi panel dan memiliki banyak dinamika atau kelebihan yang unik. Ciri-ciri dialog yang dinamis:

o Ini bisa sangat informal dan percakapan. o Hal ini memungkinkan komunikasi informasi dan sudut pandang secara langsung dan mudah. o Hal ini memungkinkan untuk saling mendukung dan berbagi tanggung jawab antara dua orang. o Hal ini memungkinkan untuk stimulasi interpersonal. o Ini membantu pembicara yang tidak terampil dalam menyajikan ide-ide mereka. o Ini biasanya menciptakan minat yang besar di antara orang lain dalam kelompok. o Bentuknya sederhana dan mudah untuk direncanakan dan dilaksanakan.

o Hal ini memungkinkan untuk klarifikasi, validasi logika dan konsistensi saat diskusi berkembang dan memungkinkan ekspresi dua sudut pandang.

Tujuan: Metode dialog ini dapat dipilih adalah:

o Menyajikan fakta, opini, pandangan dengan cara percakapan informal

o Untuk menciptakan minat pada suatu mata pelajaran

52

o Untuk memusatkan perhatian pada suatu isu atau masalah o Untuk mengeksplorasi secara rinci sudut pandang yang berbeda atau mendapatkan kesepakatan tentang sudut pandang yang berbeda o Untuk menciptakan keinginan dan motivasi untuk berpikir reflektif

o Untuk dengan cepat menetapkan kerangka kerja untuk pemikiran dan diskusi dan memberikan fakta-fakta dasar persiapan untuk diskusi kelompok umum

Cara menggunakan metode dialog :

o Pilih topik yang tepat waktu dan signifikan yang paling sedikit dikenal oleh dua anggota kelompok o Pilih anggota tim dialog. Mereka harus dapat bekerja dalam tim, berbagi kepemimpinan, memandu percakapan, berinteraksi, meringkas, dan menyediakan transisi yang diperlukan o Tentukan orang yang akan memperkenalkan dialog dan bertanggung jawab untuk menjawab pertanyaan setelah dialog dan untuk memimpin diskusi

Tanggung jawab peserta dalam dialog: Terdapat beberapa tanggungjawab peserta dalam metode dialog antara lain:

o Atur pertemuan sebelum presentasi di mana kesepakatan harus dicapai o Kerangka kerja untuk diskusi o Bagaimana subjek akan diperkenalkan dan bagaimana kerangka diskusi ditetapkan. o Waktu tentatif untuk poin utama o Tanggung jawab untuk meringkas dan mengintegrasikan poin. o Atur setting fisik sehingga semua anggota dapat melihat, mendengar dan merasakan situasi dialog.

53

o Memenuhi peran yang ditentukan secara objektif dan tanpa keterlibatan emosional yang berlebihan o Membantu ketua dalam mengklarifikasi pertanyaan dan meringkas. Hal yang perlu menjadi perhatian dalam metode dialog antara lain:

o Topik harus menjadi topik yang diminati kelompok o Pertahankan diskusi pada tingkat yang dapat dipahami oleh kelompok o Topik harus menjadi topik yang diminati kelompok. o Pertahankan diskusi pada tingkat yang dapat dipahami oleh kelompok. o Jangan mengembangkan diskusi terlalu cepat. o Hindari berpidato; dan membaca bahan tertulis. o Berbagi tanggung jawab; jika tidak, dialog mungkin berakhir sebagai wawancara atau serangkaian pidato panjang. o Meskipun interaksi utama adalah antara peserta dialog, mereka tidak boleh begitu terpikat satu sama lain dan ide-ide mereka sehingga mereka mungkin lupa bahwa mereka harus berkomunikasi dengan anggota kelompok lainnya

c) Simposium; Simposium adalah sekelompok pembicaraan, pidato atau kuliah yang disajikan oleh beberapa individu pada berbagai fase masalah satu mata pelajaran. Masalah yang diidentifikasi harus memiliki komponen efektif yang dapat diterima untuk sesi. Seorang moderator sering mengontrol waktu dan materi pelajaran. Digunakan dengan benar, pembicaraan tidak boleh lebih dari 20 menit dan total waktu tidak boleh lebih dari

satu jam. Dalam sebuah simposium, penonton boleh berpartisipasi atau tidak.

Seorang moderator sering mengontrol waktu dan materi pelajaran. Digunakan dengan benar, pembicaraan tidak boleh lebih dari 20 menit dan total waktu tidak boleh lebih dari satu jam. Dalam sebuah simposium, penonton boleh berpartisipasi atau tidak.

54

Karakteristik Simposium Dinamis :

o Simposium merupakan metode yang relative formal dan relative mudah diselenggarakan o Hal ini memungkinkan ekspresi ide yang sistematis dan relatif lengkap dengan cara yang tidak terputus. o Masalah subjek yang kompleks dapat dengan mudah dibagi menjadi bagian-bagian komponen logis. o Penataan presentasi diperoleh melalui kesepakatan pra simposium antar peserta. o Harus ada duplikasi minimum dan alokasi waktu harus mengarah pada presentasi yang tepat dan logis o Kontrol subjek dan waktu dapat dilakukan dengan perjanjian sebelumnya o Ada interaksi minimum antara peserta. Tujuan metode symposium dilakukan adalah: o Untuk menyajikan informasi dasar yaitu fakta dan sudut pandang dari masalah subjek tertentu o Menyajikan ekspresi ide yang relatif lengkap dan sistematis tanpa interupsi o Untuk menyatukan dan memfokuskan sudut pandang yang berbeda dalam kerangka atau konten yang logis dan lebih

umum.

Dalam pelaksanaan simposium diperlukan pembagian beberapa peran antara lain:

1) Moderator/Ketua; Tugas Moderator/Ketua : -

o Dia harus bertemu dengan pembicara simposium jauh sebelum pertemuan dan mendapatkan kesepakatan tentang pengaturan yang logis o Uraikan area yang akan dicakup dan dapatkan kesepakatan tentang urutan dan kelonggaran waktu o Dia harus menemui mereka segera sebelum pertemuan untuk meninjau poin-poin di atas

55

o Pada pertemuan tersebut, ia harus memberikan pengaturan umum masalah dan menunjukkan signifikansinya, menggambarkan urutan setiap pembicara dan mengatur suasana untuk mendengarkan dan berpikir oleh kelompok. o Informasikan kepada kelompok tentang prosedur yang harus diikuti termasuk peran pembicara dan peran kelompok selama dan setelah simposium. o Perkenalkan setiap pembicara secara rinci saat gilirannya tiba dan tentukan kualifikasi pembicara untuk berbicara tentang subjek tersebut. Hal ini membuat kesan tersendiri bagi penonton. o Lakukan fungsi tambahan tergantung pada prosedur apa yang telah diatur untuk diikuti termasuk teknik meringkas atau menindaklanjuti seperti: - Berikan setiap pembicara waktu tertentu untuk pernyataan klarifikasi singkat - Biarkan setiap pembicara mengajukan beberapa pertanyaan kepada pembicara lainnya. - Libatkan audiens dalam pertanyaan langsung dari lantai.

2) Pembicara; Tugas pembicara adalah sebagai berikut:

o Pembicara harus menghindari “pertemuan perencanaan” yang diselenggarakan oleh moderator o Pembicara harus mempersiapkan presentasi singkat yang terorganisir dengan baik yang dapat diberikan dalam waktu yang ditentukan. o Menyajikan materi yang telah disiapkan dengan jelas dan singkat dalam waktu yang telah ditentukan.

Hal perlu menjadi perhatian dalam metode symposium adalah :

o Kehati-hatian harus diambil dalam memilih subjek dan memecahnya menjadi bagian-bagian komponen yang bermakna dan dapat dikelola.

56

o Pemilihan yang cermat penting dalam menentukan moderator dan pembicara. o Anggota yang tidak memihak yang dapat mendekati subjek secara logis dan menyajikannya tanpa keterlibatan emosional yang berlebihan harus dipilih. o Moderator hanya bukan pembuat pidato tetapi penerjemah pidato pada waktu yang tepat. Dia harus bisa merawatnya dengan baik. o Dalam perencanaan, batasi waktu pidato dan tetapkan metode untuk menegakkan batasan waktu. o Walaupun presentasi yang logis dan tepat adalah kunci simposium yang baik, maksud dari kelompok yang lebih besar harus dirangsang dan dipertahankan jika simposium ingin memenuhi tujuannya.

d) Debat; Debat adalah serangkaian ceramah yang mendukung dan menentang topik tertentu oleh orang-orang yang berpengetahuan. Pola normal adalah memiliki dua tim di sisi afirmatif dan negatif dari masalah ini. Jumlah orang di kedua sisi harus sama. Setiap tim akan memiliki seorang pemimpin yang didukung oleh anggota timnya dan akan ada ketua atau moderator yang memimpin diskusi.

Karakteristik Debat Dinamis :

o Itu dapat dengan mudah diatur dalam waktu singkat. o Ini membantu untuk menarik perhatian penonton dan menahannya sampai akhir. o Topik-topik yang mengacu pada kebutuhan yang dirasakan dapat diidentifikasi sehingga dapat membangkitkan antusiasme penonton selama debat.

o Penonton diajak untuk berpikir serius dan menganalisa melalui jalannya debat. o Rentang topik serta waktu dapat diawali dengan kesepakatan. o Ini memungkinkan para peserta untuk memiliki ekspresi ide-ide mereka yang lengkap dan tanpa pamrih. Tujuan metode debat antara lain: o Topik-topik yang bersifat kontroversial ditangani 57

o Formalitas presentasi bukanlah halangan untuk mendengarkan dan memahami kelompok. o Ketika kelompok perlu dihadapkan pada pro dan kontra dari topik atau keputusan. o Ketika peserta memiliki kapasitas untuk mempresentasikan sisi mereka secara bermakna dan menarik.

o Ketika ada kebutuhan untuk mengomunikasikan sudut pandang yang berbeda dalam kelompok yang lebih besar di mana keterlibatan total tidak mungkin dilakukan. o Anggota kelompok hanya memiliki tingkat partisipasi yang rendah sehingga dapat merangsang pemikiran dan tindakan mereka. o Ada suasana yang menguntungkan dalam kelompok untuk menerima ide-ide yang disajikan oleh argumen logis dari para peserta. Terdapat pembagian beberapa peran dalam metode debat antara lain: a) Moderator/Ketua; yang bertugas : - Ketua harus menemui peserta mendapatkan urutan penampilan dan kelonggaran waktu. - Informasikan kepada kelompok tentang prosedur yang harus diikuti termasuk peran peserta dan kelompok. - Ketua harus memperkenalkan para pemimpin dan peserta untuk membangun kompetensi mereka pada topik yang diidentifikasi.

- Setelah penyampaian pidato oleh masing-masing peserta, ketua harus memberikan ringkasan yang menarik perhatian orangorang pada fitur-fitur penting yang dibahas. - Ketua harus memberikan tantangan ramah kepada pembicara berikutnya untuk menyangkal poin pembicara sebelumnya sehingga meningkatkan kecemasan kelompok untuk mendengarkan lebih hati-hati atas masalah yang akan dibahas. - Ketua harus membuat pengaturan dengan memberi tahu waktu yang ditentukan untuk setiap peserta tanpa melebihi batas.

58

- Ketua harus memberikan penilaian yang tidak memihak, yang harus diterima secara logis, bagaimanapun, menghargai poin terpuji dari pihak yang ditaklukkan juga. Tip persiapan debat yang baik: o Perkenalan yang baik dan menarik. o Perkenalan yang baik dan menarik. Ini mungkin dimulai dengan cerita, lelucon yang bagus, pernyataan atau kutipan yang mencolok, pertanyaan yang kuat, dll yang relevan dengan topik. o Berikan contoh langsung untuk membuat pidato menarik o Cantumkan detail-detail yang spesifik, familiar, tidak biasa, humoris, dan kontroversial sehingga debatnya penuh vitalitas. o Mulailah upaya untuk merujuk pada sisi negatif pembicara sebelumnya dan bantu sudut pandang Anda dengan fakta dan contoh yang dapat diandalkan. o Bersikaplah tulus, berani, dan ungkapkan pandangan Anda tentang dukungan dari pihak Anda tanpa ragu-ragu dengan cara yang kuat dan persuasif o Akhiri dengan kesimpulan yang mengesankan yang terdiri dari ringkasan formal dan seruan langsung untuk melihat audiens ke sisi Anda dalam waktu yang ditentukan. Hal yang perlu menjadi perhatian dalam metode debat: o Rentang subjek tidak boleh keluar dari lingkup dan kepentingan kelompok. o Perdebatan emosional dapat menjadi sangat antagonis dan menyebabkan konflik antar kelompok. o Motif memenangkan debat dapat menyebabkan distorsi informasi yang mengarah pada pengabaian kebutuhan primer audiens.

o Ini hanya berguna dalam tujuan tertentu dan dalam kondisi tertentu.

o Moderator dan peserta harus berpengetahuan luas dan tidak boleh terlalu antusias dan terbawa emosi.

59

e) Diskusi Panel; Sekelompok pembicara yang biasanya terdiri dari 2-8 peserta sebagai panelis dalam percakapan yang dianggap informal tentang suatu topik untuk kepentingan pendengar merupakan diskusi panel. Ini dapat digambarkan sebagai diskusi komite informal yang didengar oleh audiens. Bentuk diskusi adalah percakapan (yaitu) tidak ada pidato oleh anggota atau moderator yang diizinkan. Seorang pemimpin sebagai moderator atau ketua memperkenalkan pembicara kepada audiens dan mendorong kurang banyak bicara dengan memberikan pertanyaan yang efektif. Jenis diskusi panel: a. Ketua Anggota Panel; Ini juga disebut panel Pertanyaan Jawaban. Presentasi panel sebenarnya merupakan rangkaian pertanyaan oleh ketua dan jawaban oleh anggota panel b. Set Ucapan Panel; Ini adalah panel yang telah diatur sebelumnya. Setelah ketua memperkenalkan topik, masingmasing membuat pidato yang sudah disiapkan. Ketika anggota terakhir membuat pidato, panel berubah menjadi forum c. Panel Percakapan; Setelah anggota diperkenalkan dan topik dikomunikasikan, anggota panel mengadakan percakapan tentang topik tersebut dengan pertanyaan dan komentar berpindah dari satu anggota ke anggota lainnya. Dari waktu ke waktu, ketua dapat melontarkan pertanyaan atau komentar untuk membantu percakapan.

Karakterisktik diskusi panel dinamis : o Suasana diskusi panel bisa bersifat informal atau terkadang juga formal.

o Hal ini dapat mengekspos dan fokus pada sudut pandang yang berbeda, fakta, sikap dan masalah subjek. o Hal ini memungkinkan untuk interaksi maksimum dan antarstimulasi antara anggota panel. o Ini sering meningkatkan minat audiens dengan subjek tertentu karena presentasi materi pelajaran yang aktif dan dramatis.

60

o Ini adalah metode yang berguna untuk menentukan poin kesepakatan, area ketidaksepakatan dan mendekati konsensus. o Ini membagi tanggung jawab di antara anggota panel dengan mengatur pertemuan sebelumnya

Tujuan metode diskusi panel : o Untuk meningkatkan suasana informal untuk komunikasi dalam kelompok o Untuk mengidentifikasi masalah dan isu-isu yang akan dipertimbangkan dan untuk mengeksplorasi mereka o Untuk memberikan pemahaman kepada audiens tentang bagianbagian komponen dari masalah o Untuk mendapatkan fakta dan sudut pandang yang berbeda dibawa ke dalam kerangka diskusi o Untuk menimbang keuntungan dan kerugian dari tindakan o Untuk memotivasi kelompok yang lebih besar untuk pemikiran dan tindakan yang konstruktif o Untuk menentukan bidang kesepakatan dan membahas masalah dasar dan berjuang untuk konsensus o Untuk memaksa kelompok agar memungkinkan mereka bergabung dalam proses penaburan masalah Komponen pada diskusi panel terdiri dari : 1) Ketua/moderator; Tugas Ketua dalam diskusi panel antara lain: o Ketua harus memilih anggota panel dengan sangat hati-hati. o Ketua harus mengidentifikasi orang-orang yang tertarik pada masalah, memiliki fakta dan pendapat, mewakili pandangan yang berbeda dan dia harus memiliki pengalaman yang diperlukan. o Ketua harus merencanakan pertemuan dan harus melakukan pengaturan fisik yang diperlukan. o Ketua harus memperkenalkan anggota panel kepada hadirin. o Ketua harus membuka diskusi dengan pernyataan relevan yang akan segera memusatkan perhatian hadirin. o Ketua harus mengajukan pertanyaan yang memancing pemikiran reflektif.

61

o Ketua harus menyelidiki poin ketidaksepakatan untuk memimpin diskusi.

o Ketua harus menyajikan ringkasan efektif yang dapat mengarah pada tindakan. 2) Anggota panel; yang berperan sebagai berikut: o Anggota panel harus menyiapkan materi dan mengatur pemikiran dengan sangat meyakinkan o Anggota panel harus memberikan contoh pemikiran yang cermat, reflektif dan rasional.

o Mereka harus mendengarkan dengan seksama komentar dari anggota lain dan berusaha untuk mendapatkan poin baru. o Anggota panel harus memperhatikan momen atau kesempatan yang tepat untuk menyampaikan pandangannya. o Anggota panel harus menjaga suasana informal dan percakapan. o Anggota panel harus berkontribusi pada diskusi dengan menghormati pandangan orang lain. 3) Audiens/anggota grup; yang berperan sebagai berikut: o Kelompok harus memiliki pemikiran yang jelas tentang tujuan pertemuan o Kelompok harus memastikan bahwa topik yang dipilih tepat waktu dan signifikan. o Kelompok juga dapat memainkan peran yang efektif dengan memilih ketua moderator yang tidak memihak, yang dapat berpikir cepat dan yang memberikan pertanyaan reflektif dan akhirnya meringkas dengan baik. Yang perlu menjadi perhatian menggunakan metode diskusi panel ini antara lain:

o Keberhasilan teknik ini tergantung pada moderator dan anggota panel. o Diskusi tidak boleh dimonopoli oleh satu atau dua anggota. o Perencanaan merupakan kebutuhan mutlak untuk keberhasilan kinerja teknik ini.

62

o Berikan waktu yang cukup. Panel yang lebih pendek dari 30 menit mungkin tidak berhasil. o Diskusi panel harus diakhiri sementara kepentingan umum kelompok tinggi. o Diskusi panel harus diakhiri sementara kepentingan umum kelompok tinggi.

f) Bermain Peran

Keterlibatan pelajar merupakan faktor penting dalam keberhasilan pengajaran. Orang-orang belajar lebih efektif bukan dengan diajar dengan cara konvensional tetapi dengan cara berpartisipasi. Role-play mendorong keterlibatan aktif peserta didik. Ini menggabungkan pembelajaran yang efektif dengan pengalaman yang menyenangkan. Deskripsi dasar metode bermain peran: o Peserta memerankan situasi yang melibatkan interaksi manusia o Peserta bertindak bebas bukan dari naskah.

o Akan ada pengamat yang tidak memerankan peran apa pun. o Umpan balik diberikan melalui diskusi lanjutan. Langkah-langkah dalam melakukan roleplay: o Persiapkan kelas/pengaturan untuk pengalaman tersebut dengan membiasakan mereka dengan situasi masalah yang dapat mereka hubungkan. o Diskusikan situasinya dan bantulah kelas untuk melihat sifat masalahnya. o Orientasikan kelas pada teknik bermain peran dan tentukan peran mereka.

o Minta partisipasi sukarela dan pilih orang untuk peran tersebut. o Beri peserta waktu persiapan yang singkat. o Persiapkan pengamat untuk subjek area, sifat masalah/isu dan kejadian saat ini. o Jalankan permainan peran di tempat yang ditentukan o Lakukan diskusi lanjutan yang melibatkan peserta dan pengamat. o Ulangi permainan peran jika kelas masih menarik. Hasil dari bermain peran:

63

o Ini memberikan kesempatan untuk memeriksa berbagai peran dalam situasi yang berbicara tentang realitas o Ini memberikan wawasan tentang peran yang dimainkan seseorang dalam kehidupan nyata dan seberapa efektif seseorang memainkan peran tersebut. o Ini menggambarkan prinsip-prinsip yang terkait dengan materi pelajaran. o Ini memperluas empati peserta o Ini menunjukkan sebelumnya bagaimana siswa peserta pelatihan mungkin akan bereaksi di bawah beberapa situasi nyata.

g) Brainstorming; Brainstorming adalah bentuk khusus dari metode diskusi yang dapat digunakan dalam situasi pelatihan. Ini berpotensi menjadi mode pengajaran aktif tetapi efisiensinya tergantung pada apa yang kita lakukan dan keterampilan peserta dalam mengatur dan melaksanakannya. Brainstorming mengacu pada generasi ide yang cepat, awalnya tidak kritis dan dievaluasi tentang topik atau perhatian dalam periode tertentu. Informasi yang dituangkan kemudian disortir, disintesis, dan didiskusikan. Ini membantu untuk mengidentifikasi masalah.

Banyak pelatih percaya bahwa brainstorming berarti cara acak dan tidak terstruktur untuk menghasilkan ide dan solusi. Ini jauh dari kebenaran. Brainstorming tentu saja bukan metode pengambilan keputusan atau pemecahan masalah yang langsung. Inti dari metode ini adalah prinsip bahwa ketika ide atau solusi diusulkan, komentar dan evaluasi ditangguhkan sampai saat langkah ini selesai dan kelompok siap untuk melanjutkan ke langkah analisis berikutnya. Hal ini juga didasarkan pada premis bahwa tidak baik untuk menjatuhkan ide atau proposal tanpa mempertimbangkan dengan baik kelebihan dan kekurangannya dengan cara yang tidak memihak.

Pendapat lain yang mendasari metode ini adalah prinsip sinergi. Dimungkinkan untuk menghasilkan lebih banyak ide secara kolektif daripada jumlah ide yang akan dihasilkan secara individual

64

Tujuan dari metode Brainstorming adalah sebagai berikut:

Dalam konteks program pelatihan, metode ini mungkin memiliki salah satu dari tujuan berikut:

o Membangkitkan berbagai solusi atau pilihan dalam memecahkan suatu masalah, menyikapi suatu masalah/situasi atau dalam mengambil keputusan, sehingga merangsang kreativitas dalam kelompok. o Mengembangkan sikap positif di antara para peserta dengan mendorong mereka untuk mendengarkan orang lain dengan cermat, menangguhkan penilaian dan penolakan langsung terhadap ide-ide mereka, dan menahan diri dari komentar negatif tanpa membahas kelebihan dan kekurangan mereka. o Mendorong peserta yang pemalu dan enggan untuk berbagi ide dan pandangan mereka tanpa takut mendapat reaksi negatif langsung dari rekan kerja lainnya. Para anggota dapat menjadi terbuka tentang pemikiran dan sudut pandang mereka. o Mempromosikan sikap yang akan membantu peserta bekerja lebih efektif dalam kelompok.

Langkah- Langkah dalam menyelenggarakan sesi curah pendapat

Pembelajaran dalam latihan ini terjadi karena peserta mendisiplinkan masukan mereka dalam diskusi. Kontrol terjadi melalui instruksi dan melalui pemimpin diskusi. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam mengatur sesi: 1) Generasi Ide

Titik awalnya adalah untuk menghasilkan sejumlah besar ide dalam rentang waktu yang singkat. Dengan demikian, ada penekanan yang relatif lebih besar pada kuantitas dan mendorong anggota untuk berpikir dan kreatif dalam menghasilkan ide, proposal, atau opsi baru. Kualitas atau keunggulan dinilai kemudian agar tidak menghambat atau bahkan menghambat proses pembentukan ide. Adalah tugas pemimpin diskusi untuk memastikan bahwa prinsip dasar ini tidak dilanggar. Tidak ada diskusi yang diizinkan, kecuali untuk mengklarifikasi pemikiran atau pernyataan. Kemungkinan beberapa ide yang diajukan oleh para anggota mungkin benar-benar aneh. Namun, terkadang solusi yang

65

masuk akal dapat muncul dari proposal yang, pada awalnya, mungkin tampak tidak praktis atau tidak sesuai. Ide-ide ini dapat dikerjakan lebih lanjut oleh kelompok dan disempurnakan untuk membuatnya lebih relevan, sejalan dengan kriteria yang ditetapkan oleh kelompok dan dapat diterima olehnya. 2) Mengubah Ide

Pemimpin diskusi dapat melakukan intervensi jika ide yang diungkapkan perlu diubah melalui elaborasi, penyuntingan atau konsolidasi. Dia juga memiliki tugas untuk membantu mereka yang tidak dalam posisi untuk mengartikulasikan pandangan mereka dengan tepat. Jika ide-ide tertentu diulang, pemimpin diskusi dapat menarik perhatian peserta dan meminta opsi lain. Namun, pemimpin harus menghindari analisis apa pun pada tahap ini. Pemimpin juga harus memastikan bahwa ide-ide yang diungkapkan sebelumnya tidak boleh ditentang atau ditolak. 3) Memposting semua ide pada Flip chart

Akan sangat membantu untuk memposting semua ide yang dihasilkan melalui latihan ini pada flip chart. Ini akan memperkuat kontribusi dari mereka yang telah berkontribusi sebelumnya dan berfungsi sebagai titik referensi dan dorongan bagi mereka yang mengikuti. 4) Menganalisis Ide

Setelah semua ide diposting, pemimpin diskusi harus melanjutkan untuk menganalisisnya, berjalan dalam urutan kronologis. Perlu bahwa sampai langkah ini, pemimpin diskusi harus menjelaskan bahwa penilaian ditangguhkan dan manfaat dan kerugian tidak diungkapkan.

Analisis dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan latihan dan kriteria yang ditetapkan oleh kelompok. Semua faktor, yang dapat mempengaruhi keputusan akhir kelompok, harus dipertimbangkan dengan baik. 5) Perencanaan Tindakan

Kelompok sekarang siap untuk merencanakan tindakan berdasarkan keputusan yang dicapai melalui konsensus dan pada tahap ini menguraikan langkah-langkah untuk mengimplementasikan keputusan.

66

Dari pengalaman mengikuti penelitian dosen dilapangan mengadopsi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) hasil observasi dan wawancara mahasiswa dapat mengetahui bahwa metode penyuluhan kelompok masih minim dilakukan di desa pesisir selama ini. Diketahui terdapat 43,33% responden menyatakan tidak pernah menerima penyuluhan dengan metode kelompok, 23,33% responden menyatakan kadang-kadang menerima penyuluhan dengan metode tersebut, 20% yang menyatakan sering menerima penyuluhan dengan metode kontak individu dan 13,33% menyatakan jarang sekali menerima penyuluhan dengan metode tersebut (gambar 5). Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan melalui metode kelompok juga belum maksimal dilakukan di Desa malangrapat.

3) Metode Kontak Massal

Seorang penyuluh harus mendekati banyak orang untuk menyebarkan informasi baru & membantu mereka menggunakannya. ini dapat dilakukan melalui metode kontak massal dengan mudah. Metode-metode ini lebih berguna untuk menyadarkan masyarakat akan teknologi pertanian baru dengan cepat.

a) Radio: Media Komunikasi Populer

Radio adalah salah satu jenis media massa satu arah yang berperan untuk menyampaikan pesan (berita, informasi dan hiburan) kepada masyarakat dengan jangkauan luas. Radio telah menjalani proses perkembangan yang cukup lama sebelum menjadi media komunikasi massa seperti saat ini. Berkat ketekunan tiga orang cendikiawan, diantaranya seorang ahli teori ilmu alam yang bernama James Maxwell berhasil menemukan rumus yang diduga dapat mewujudkan gelombang elektromagnetis, yaitu gelombang yang digunakan untuk kgelombang radio dan televisi (1865). Berdasarkan teorinya bahwa gerakan magnetis dapat mengarungi ruang angkasa dengan kecepatan hampir sama dengan kecepatan cahaya (186.000 mil/detik). Teori Maxwell ini dibuktikan oleh Heinrich Hertz pada tahun 1884. Tetapi baru digunakan untuk tujuan praktis oleh Guglemo Marconi, dimana Marconi telah

67

dapat mengirimkan tanda-tanda tanpa kawat melintasi samudra Atlantik.

Perkembangan radio sebagai media massa lalu berkembang dibeberapa negara. Diawali di Amerika Serikat (AS) dengan pengembangan penemuan Marconi oleh Dr. Lee De Forest pada tahun 1906, karena itu pula ia dijuluku “The Father of radio”. Sejak saat itu radio di AS mulai mengalami perkembangan yang pesat. Pada bulan Maret 1923 telah berdiri 556 stasiun radio. Baru pada tahun 1926 berdirilah NBC (National Broadcasting Radio) sebagai badan siaran radio yang luas dan besar, lalu muncul pesaingnya yaitu CBS (Columbia Broadcast System). Sejak saat itu juga radio terus berkembang dibeberapa negara seperti Inggris, Perancis, Uni Sovyet, Jepang dan RRC.

Selain mengalami perkembangan, radio juga telah memasuki tahap penyempurnaan. Diantara media yang ada seperti televisi dan media cetak, radio memiliki beberapa keunggulan dimana dapat diakses secara mudah, tidak diperlukan ketrampilan khusus dari khalayak yang ingin dituju seperti ketrampilan membaca karena radio merupakan media imajinatif. Selain itu masyarakat dapat mendapatkan informasi dengan cepat dari radio dengan biaya murah. Keunggulan lain dari radio adalah sifatnya yang santai, karena sifatnya auditori (untuk didengarkan), lebih mudah orang menyampaikan pesan dalam bentuk acara yang menarik. Dalam hal ini musik memegang peranan yang sangat penting karena pesan disampaikan diantara music 5 .

Adapun kekurangan dari media massa ini adalah tidak bisa dilihat sehingga merupakan media sekilas/selintas (hanya sekali didengar dan tidak bisa diulang). Selain itu tidak semua hal bisa diinformasikan melalui radio dan karena sifatnya yang satu arah maka tidak teridentifikasi siapa yang mendapatkan atau menerima info atau pesan yang disampaikan.

5 http://www.kpi.go.id/index.php/id/umum/38-dalam-negeri/34250-sejarah-perkembangan-radio

68

Dengan kekurangan dan kelebihannya, radio telah menjadi media massa yang dapat diandalkan, cukup efektif dalam penyampaian pesan, dan tetap diminati walau banyak media lain. Seiring perkembangan waktu, jumlah pendengar radio terus bertambah dan radio terus bertahan menghadapi perkembangan zaman.

b) Televisi: Media Komunikasi yang Kuat

Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa audio visual yang paling kuat, yang menggabungkan semua manfaat dari media massa lainnya seperti radio, surat kabar dan film. Ini adalah media penyebaran dan penyebaran informasi yang efektif, menghibur, mendidik dan mempengaruhi pemikiran dan sikap pemirsa pedesaan.

Televisi menjadi media audio-visual, pesan mencapai individu dengan bantuan telinga dan mata dan karenanya mendapat dampak yang langgeng. Kata televisi berasal dari kata Yunani yang berarti “dilihat dari jauh”. Di sebagian besar negara berkembang, itu digunakan sebagai alat instruksional untuk pendidikan jarak jauh, melengkapi pendidikan formal, mengembangkan keterampilan psikomotorik, pendidikan orang dewasa, dan memberantas buta huruf.

Televisi merupakan salah satu media elektronik yang memiliki kekuatan besar dalam memengaruhi masyarakat. Hingga saat ini, televisi masih dianggap sebagai pusat informasi bagi sebagian besar orang di dunia, termasuk di Indonesia.

Secara harfiah, kata televisi berasal dari penggabungan dua kata, yakni tele dari bahasa Yunani yang berarti jauh dan visio dari bahasa Latin yang memiliki arti penglihatan. Jadi, televisi merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melihat sesuatu dari jarak yang jauh.

Sebagai salah satu media massa, televisi memiliki dampak yang kuat dalam menyampaikan informasi dan membentuk opini publik. Secara garis sejarah, televisi pertama kali ditemukan oleh John Logie Baird asal Skotlandia pada tahun 1926.

Di Indonesia sendiri, perkembangan televisi dan siaran pertelevisian memiliki jejak sejarah yang cukup panjang. Televisi pertama di

69

Indonesia dibawa dari Uni Soviet saat Pameran Perayaan 200 tahun Kota Yogyakarta. Televisi mulai tayang secara perdana di Indonesia pada 17 Agustus 1962 secara bersamaan dengan digelarnya perayaan Hari Proklamasi Republik Indonesia ke-17. Tayangan tersebut menyiarkan upacara peringatan hari kemerdekaan yang digelar di Istana Negara dan berlangsung cukup singkat yakni dari pukul 07.30 WIB hingga 11.02 WIB. Pada 24 Agustus 1962, Presiden Soekarno yang memiliki andil cukup besar dalam pembangunan TV di Indonesia meresmikan televisi pertama di Indonesia, yakni Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang kemudian tanggal tersebut menjadi hari kelahiran dari TVRI. TVRI yang menjadi tv pertama di Indonesia sebelumnya hanya memberikan tayangan dengan warna hitam putih dengan memiliki 12 stasiun televisi dan delapan studio produksi. Hingga akhirnya, pada 1 September 1979, siaran berwarna mulai diperkenalkan pada TVRI lokal maupun nasional.

Seiring dengan perubahan zaman, program televisi menjadi semakin bervariasi dengan adanya program televisi yang lebih bersifat menghibur ketimbang unsur pendidikan. Perkembangan program televisi Indonesia antara lain, program berita dan pendidikan, program hiburan berupa sinetron, acara musik, dan realiti. Hingga kini, stasiun televisi nasional di Indonesia sudah berjumlah 15, yaitu TVRI, RCTI, GTV, MNCTV, iNews, SCTV, Indosiar, ANTV, tvOne, MetroTV, Trans TV, Trans7, Kompas TV, NET, dan RTV. Selain televisi nasional, ada pula tv berjaringan dan tv lokal yang kini menghiasi layar kaca televisi Indonesia 6 .

Langkah-langkah dalam mengembangkan program televisi dari topik ke presentasi televisi:

Metode pengembangan program televisi berikut ini bukan satu-satunya cara, tetapi menawarkan secara singkat prosedur sistematis yang logis.

6 https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/01/23/kilas-balik-sejarah-televisi-indonesia

70

Persiapkan program TV Anda dengan cara yang paling mudah bagi Anda namun tetap memberi Anda program televisi yang efektif.

o Pilih bidang materi pelajaran, yang dirasa perlu berdasarkan sudut pandang pemirsa pedesaan. o Pilih fase bidang materi pelajaran itu. Ini bisa disebut topik.

Mungkin juga perlu batasan lebih lanjut. o Tentukan poin utama yang akan dibuat dalam program. Buat daftar semua item yang akan Anda buat untuk mendukung poin ini. o Dapatkan gambaran keseluruhan program dalam pikiran Anda sebelum Anda melangkah lebih jauh. o Bagilah program menjadi langkah-langkah penting, dan buat daftar langkah-langkah ini dalam urutan logis. o Konsultasikan materi sumber atau nara sumber jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut atau jika Anda perlu memeriksa keakuratan informasi.

o Pilih format, atau metode penyajian program televisi. Ini mungkin demonstrasi; laporan bergambar; presentasi dramatis; wawancara; forum atau berbagai format; menggunakan beberapa metode ini digabungkan. o Tentukan kebutuhan peserta lain dan hubungi calon peserta o Tentukan alat bantu audio dan visual, peralatan, bahan dan properti yang paling menunjukkan poin yang akan dibuat. Buat daftar semua visual.

o Membuat garis besar program. Bagilah selembar kertas menjadi dua kolom. Di kolom kiri, tulis hal-hal yang ingin Anda tunjukkan, di kolom kanan tulis hal-hal yang ingin Anda katakan atau bicarakan. Beri label pada kolom kiri 'Video' dan kolom kanan 'Audio'. Sebagian besar kolom audio untuk jenis program demonstrasi dan untuk laporan bergambar akan diambil dari langkah-langkah yang tercantum sebelumnya dalam perencanaan (poin 5). Visual akan dipasang untuk ini dan akan ditunjukkan di kolom video. Hal-hal yang ingin Anda tunjukkan dan hal-hal yang

71

ingin Anda katakan tentangnya harus ditulis berlawanan satu sama lain di halaman.

o Seringkali perlu menggunakan perangkat khusus untuk berpindah dari satu segmen program ke segmen lainnya. Ini disebut transisi.

Ini dapat dilakukan secara visual, lisan, atau keduanya. Ini mengikat seluruh program bersama-sama, memberikan sentuhan profesional yang dipoles, dan menghasilkan program yang mengalir dengan lancar. Transisi harus ditunjukkan dalam skrip jika digunakan. Dengan pembukaan dan penutupan acara termasuk aksi dan pembicaraan yang akan berlangsung, berikan perhatian pada pembukaan dan buat bagian akhir sama kuatnya. o Di bagian paling kiri halaman, tunjukkan jumlah waktu dalam menit dan detik yang menurut Anda diperlukan untuk melakukan setiap langkah penting dari program. o Perbaiki skrip kerangka dengan mempertimbangkan saran produser program. Berikan salinan naskah kepada produser program, peserta, dan lainnya sesuai kebutuhan. o Jika materi giveaway (publikasi) akan ditawarkan, periksa untuk memastikan bahwa salinan yang cukup tersedia untuk memenuhi permintaan yang diharapkan. o Kumpulkan alat bantu audio; alat bantu visual, properti material dan peralatan, dan tata letak semua sesuai urutan yang akan digunakan. Periksa lagi untuk memastikan semua visual sudah tersedia.

o Latih program di rumah, kantor atau tempat lain yang nyaman.

Atur waktu latihan untuk total panjang dan untuk setiap segmen penting. Tambah atau kurangi materi agar sesuai dengan naskah dengan waktu yang diinginkan. Latih program seperti yang akan dilakukan di stasiun.

o Tiba di tempat jauh sebelum siaran. Kenalkan para peserta dengan peralatan dan set TV, dan perkenalkan mereka kepada produser program. Siapkan peralatan Anda dan latih program tanpa kamera.

72

Jika waktu memungkinkan dan fasilitas tersedia, latih program dengan kamera o Buat perubahan di menit-menit terakhir yang diperlukan dan bersantailah sampai program tersebut disiarkan o Saat program sedang 'ditayangkan', berkonsentrasilah pada subjek, bukan pada cara Anda atau tidak melihat ke kamera, menggerakkan tangan Anda, dan sejenisnya. Ini harus diperhatikan dalam latihan.

Cobalah untuk mendapatkan pendekatan informal dan perlakukan audiens Anda sebagai satu individu, bukan sebagai kelompok yang terdiri dari ribuan orang. o Presentasikan program seperti yang digariskan dan seperti yang diharapkan oleh produser program. Percayai produser program dan kru teknis untuk menghasilkan pertunjukan sebaik mungkin. o Jika sesuatu yang tidak terduga terjadi atau Anda melakukan kesalahan, atau menjatuhkan sesuatu, jangan biarkan hal itu mengganggu Anda. Kenali kesalahannya dan lanjutkan program

Anda sesuai rencana

Hal-hal yang harus diingat saat merekam program televisi: o Ekspresi wajah sangat penting. Senyum di wajah membuat banyak perbedaan. o Gestur harus digunakan secara efektif dalam proses komunikasi. o Gerakan yang tidak perlu harus dihindari karena ini mengalihkan perhatian penonton. Periksa kebiasaan bermain dengan pemberat kertas, pena, kapur atau menggaruk kepala atau membersihkan mata atau hidung. Hindari juga gerakan-gerakan itu, yang akan mengekspresikan kegugupan Anda. o Hadapi kamera saat berbicara dengan pemirsa. Lihatlah ke lensa kamera untuk melakukan kontak mata dengan pemirsa. Kontak mata mengikat perhatian pemirsa. Namun, ini tidak berarti bahwa seseorang harus terus menerus menatap kamera. Mengakui kehadiran peserta lain dari program dengan melihat mereka dari waktu ke waktu. o Penampilan fisik yang rapi sangat penting. Datang ke program berpakaian bagus.

73

o Alat bantu visual, sampel, model, model kerja, spesimen, dll. membuat program Anda menarik. Alat bantu visual harus tepat dan digambar dengan warna yang tajam. Materi grafik, bagan, slide, strip film, dll. juga harus digunakan untuk membuat program lebih menarik. o Pengucapan harus sangat jelas dan terdengar. Kecepatan yang tepat harus dipertahankan saat berbicara. Kata yang tepat harus dipilih untuk mengkomunikasikan pesan. Hindari kata-kata iseng dan slang, metafora, frasa, jargon dan bahasa berbunga-bunga tidak boleh digunakan. o Tidak memiliki nada pembuka minta maaf. Biarkan suara Anda menunjukkan emosi. Jangan terdengar lelah dan tertekan. Biarkan suara

Anda memiliki vitalitas, kekuatan, energi, dan antusiasme.

c) Kartu flash; Hal yang perlu diperhatikan menggunakan kartu flash:

o Semua kartu harus memiliki representasi pesan bergambar / simbolik o Huruf / representasi bergambar dll di setiap kartu harus terlihat oleh

semua orang. o Atur kartu dalam urutan yang benar dan beri nomor o Latih presentasi o Berikan contoh lokal

o Jadilah antusias dan kembangkan sebuah cerita o Meringkaskan

d) Poster

Setiap huruf dalam kata 'POSTER' harus memiliki arti sebagai berikut P - Bagian dari program O – Tujuan S – Ide tunggal, kata/gambar sederhana T – Menceritakan cerita secara sekilas

E – Efek pada Audiens R – Hasil dan Evaluasi

Hal yang perlu diperhatikan:

74

o Itu harus memiliki pesan yang pasti dan signifikan. o Itu harus mengikuti prinsip ABC o Kombinasi warna yang cocok harus diikuti o Judul dan konten harus terkait

o Representasi simbolis dari pesan lebih disukai o Poster harus direntangkan agar pemirsa dapat mengingat pesannya o Tampilan poster secara berselang-seling 1-2 minggu sebelum kemungkinan penggunaan pesan akan mengingatkan orang yang lewat tentang rekomendasi tersebut. e) Pertunjukan Film

Hal yang perlu diperhatikan: o Pratinjau filmnya o Perhatikan poin-poin pengajaran utama, kata-kata sulit, dll. yang harus diklarifikasi kepada hadirin. o Kaitkan pelajaran dengan kepentingan mereka sendiri. o Tulis pertanyaan di papan tulis jika memungkinkan, dan jelaskan bahwa pertanyaan ini akan dijawab dalam film. o Informasi usang harus dihindari dengan melengkapi dengan informasi terbaru

o Pilih film yang relevan dengan daerah/masyarakat. f) Pameran

Hal yang perlu diperhatikan o Pertimbangkan waktu, audiens, dan tujuan langsung. o Batasi satu ide per pameran o Mengembangkan rencana atau model untuk pameran o Setiap pameran harus menjadi perangkat yang menarik perhatian o Berikan literatur kepada penonton di pameran. o Pameran harus diberi label dengan benar dan cukup jelas. o Saksikan reaksi publik (nelayan) dan rancang ulang pameran. o Gunakan bahan-bahan lokal (spesimen, foto-foto yang menggambarkan kejadian lokal, dll.) karena bahan-bahan tersebut akan memiliki arti yang lebih besar bagi orang awam. g) Kompanye

75

This article is from: