5 minute read

2. Langkah-langkah perencanaan program penyuluhan

- masalah yang ditangani;

- cara indikator diukur, misalnya pra/pasca tes;

Advertisement

- indikator dampak, persentase, fakta dan angka;

- indikator lain yang menunjukkan perubahan praktik

Laporkan Dampak

Dampak harus dilaporkan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal melalui aplikasi yang mungkin disediakan oleh dinas terkait. Dan hasil juga harus dilaporkan secara lokal misalnya kepada komite penasihat kabupaten, komite penyuluhan kabupaten dan pemangku kepentingan lainnya.

Selanjutnya prinsip-prinsip perencanaan program penyuluhan yang dijelaskan pada

2. Langkah-langkah perencanaan program penyuluhan

BAB sebelumnya akan membantu kita mengembangkan langkah-langkah logis dalam proses perencanaan program. 8 langkah tersebut membentuk siklus yang berkesinambungan dari penetapan program dan pelaksanaan program dalam penyuluhan. Delapan langkah perencanaan program penyuluhan3 dibahas di bawah ini dengan contoh-contoh.

a) Kumpulan fakta Ini adalah titik awal dari proses perencanaan program. Data terkait dapat dikumpulkan dari catatan yang tersedia dan dengan survei area. Informasi yang berkaitan dengan orang, usaha mereka, tingkat teknologi, fasilitas dan tingkat kendala, dll., yang relevan dengan pembangunan program dapat dikumpulkan. Informasi juga dikumpulkan dari organisasi lain di daerah tersebut. Proses perencanaan program dijelaskan dengan sebuah contoh. Ada sebuah desa di mana nelayan miskin, dan ada sesuatu yang harus dilakukan untuk memperbaiki kondisinya. b) Analisis Situasi Data dan informasi yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan cara yang tidak memihak, dengan tetap memperhatikan perasaan yang diungkapkan oleh sistem klien. Ini akan membantu dalam memahami situasi dari perspektif yang tepat.

3 https://agriculturistmusa.com/steps-of-extension-programme-planning/

37

c) Identifikasi Masalah

Analisis dan interpretasi data yang benar akan membantu dalam mengidentifikasi masalah dengan benar. Mungkin ada banyak masalah, tetapi hanya yang mendesak dan signifikan yang dapat diselesaikan dengan sumber daya yang tersedia dan dalam batas waktu yang harus dipilih. Pemilihan banyak masalah yang tidak dapat dikelola dengan baik dapat menyebabkan kegagalan program dan menimbulkan frustrasi di kalangan masyarakat. Contoh

Dalam contoh ini, setelah menganalisis data dan informasi yang relevan dengan masyarakat Desa malangrapat, tiga masalah paling kritis diidentifikasi, yang membutuhkan solusi segera. Yaitu, 1) menurunnya pendapatan masyarakat akibat meluasnya pandemi covid-19 dan pemberlakuan pengetatan kegiatan masyarakat. Desa Malangrapat dikenal sebagai daerah tujuan wisata lokal dan mancanegara, sehingga keluarga nelayan selain sebagai nelayan yang melaut menangkap ikan sebagai pekerjaan utamanya juga memiliki penghasilan tambahan dari berjualan dan sewa pondok wisata di sepanjang pantai. Namun akibat pandemi covid-19 ini pendapatan masyarakat mengalami penurunan; 2) Hambatan pembelajaran sistem daring pada anak-anak sekolah di sekitar desa; 3) Rendahnya intensitas kegiatan penyuluhan yang diterima masyarakat.

d) Penetapan Tujuan dan Sasaran

Tujuan kemudian ditetapkan berdasarkan kebutuhan signifikan yang diidentifikasi. Tujuan harus langsung dan dinyatakan dalam istilah yang jelas. Dalam contohcontoh ini, tujuannya kemudian menjadi untuk meningkatkan tingkat pendapatan, pekerjaan, dan gizi keluarga nelayan di desa. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk menyatakannya dalam kaitannya dengan tujuan khusus untuk membuat tujuan realistis dan dapat ditindaklanjuti. Dalam menentukan tujuan, mungkin perlu untuk kembali melalui data dan informasi yang dianalisis untuk mengetahui apa yang sebenarnya dapat dilakukan dalam situasi yang ada dengan sumber daya dan waktu yang tersedia yang akan kompatibel dan dengan mana orang-orang harus bekerja sama. Perlu berdiskusi dengan masyarakat dan lembaga lokal, melegitimasi proses perencanaan program. Contoh

38

Tujuan yang sesuai dengan data dan informasi yang ditemukan saat penelitian dilakukan adalah: 1) untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Malangrapat; 2) untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran siswa dengan sistem daring; 3) untuk memberikan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan masyarakat yaitu penyuluhan ekonomi, pendidikan dan pengembangan usaha.

e) Menyusun rencana kerja dan kalender operasional

Rencana kerja harus dalam bentuk tertulis dan harus menunjukkan siapa yang akan melakukan pekerjaan apa. yaitu, apa yang harus dilakukan oleh sistem agen perubahan dan sistem lini, lembaga, organisasi, instansi dan dinas mana yang akan terlibat dalam persyaratan keuangan dan bagaimana hal itu harus dipenuhi; pengaturan apa yang harus dibuat untuk pemasaran produk, pelatihan nelayan dan sebagainya. Rencana tersebut harus memiliki semua detail penting, dan tidak ada hal penting yang harus ditinggalkan. Kalender operasi harus disusun berdasarkan rencana kerja dan harus ditentukan kapan pekerjaan tertentu harus dilakukan, sebaiknya menyebutkan data dan waktu; berapa banyak jumlah input yang berbeda termasuk kredit yang dibutuhkan dan kapan ini harus tersedia kapan dan untuk berapa hari para nelayan dan perempuan nelayan harus dilatih.

Gambar 5. 1 Hasil Pengamatan Situasi Aktifitas Nelayan

f) Tindak lanjut rencana kerja dan kalender kegiatan. Ini bukan rutinitas kerja seperti yang mungkin dipikirkan banyak orang. Pelatihan peserta, komunikasi informasi, 39

melakukan demonstrasi metode, melakukan kunjungan rutin, dan menyebutkan adalah fungsi penting yang harus dilakukan penyuluh pada tahap ini. Pekerjaan harus mencakup pemecahan dan masalah yang tidak terduga dan mengambil langkah-langkah kooperatif jika diperlukan.

g) Kinerja penyuluh dan dukungan organisasi yang diterima pada tahap ini dapat membuat perbedaan antara keberhasilan atau kegagalan suatu program.

Memperoleh informasi umpan balik tentang apa yang terjadi pada nelayan setelah memperkenalkan teknologi baru sangat penting pada tahap ini.

h) Evaluasi Kemajuan

Evaluasi adalah proses menentukan sejauh mana kita telah mampu mencapai tujuan kita. Semua program harus memiliki sistem evaluasi bawaan untuk mengetahui seberapa baik pekerjaan dilakukan. Ini harus menjadi proses berkelanjutan untuk mengukur hasil akhir dan memastikan semua langkah diikuti dengan benar.

Evaluasi dapat bersifat formal dan informal tergantung pada kepentingan program dan ketersediaan tenaga terlatih, dana, fasilitas, dan waktu. Evaluasi program melibatkan tiga langkah penting berikut:

1) Menetapkan beberapa standar atau kriteria mengenai tujuan. 2) Pengumpulan informasi. 3) Membuat penilaian dan menarik beberapa kesimpulan yang tidak bias dan valid.

i) Peninjauan kembali dan revisi program

Berdasarkan hasil evaluasi, program harus ditinjau kembali dan direvisi jika diperlukan. Peninjauan ulang ini harus dilakukan tidak hanya dengan peserta tetapi juga dengan ilmuwan, administrator di organisasi penyuluhan, dan badanbadan lokal. Peninjauan kembali akan membantu dalam membuat koreksi dan modifikasi yang diperlukan dalam program.

1. Tahap Implementasi

40

1) Membuat pengaturan terlebih dahulu untuk input dan alat peraga. Syarat-syarat yang harus dipenuhi pada langkah ini adalah: o kebutuhan input yang realistis seperti pupuk, benih, fasilitas kredit, dll. telah dikerjakan bersama oleh staf penyuluh wilayah o Masukan yang dibutuhkan telah diperoleh dengan baik pada waktunya dan ditebar di tempat yang tepat. o Alat peraga yang akan digunakan oleh penyuluh telah disiapkan dan/atau diperoleh dalam jumlah yang cukup, tepat waktu. 2) Menafsirkan program yang telah disetujui kepada staf Kriteria berikut akan dipenuhi untuk memastikan bahwa langkah ini telah dilakukan secara memadai:

o Program yang disetujui telah dijelaskan secara memadai. o Rencana kerja juga telah dijelaskan secara memadai. o Sudah dijelaskan ke semua staf blok, semua wakil rakyat dan pemimpin penting lainnya. 3) Melaksanakan rencana kerja Program yang telah disetujui harus dilaksanakan secara bertahap, sesuai dengan rencana kerja dan terkoordinasi. Keberhasilan suatu program tergantung pada metode yang digunakan untuk mengimplementasikannya. Harus dipastikan bahwa : o Rencana koordinasi termasuk kalender kegiatan di dalam dan di luar sistem keagenan penyuluhan o Teknik, metode dan bahan bervariasi sesuai dengan situasi dan klien o Materi pelajaran yang digunakan sesuai dengan mempertimbangkan orang dan tujuannya o Rencana untuk tanggung jawab bersama diikuti. 4) Evaluasi Pencapaian Tinjauan secara

Bersamaan dan ex-post facto kemajuan menuju tujuan merupakan fase penting dari perencanaan program penyuluhan. Ini menjaga agen penyuluhan di jalur yang benar dan membantu dalam membedakan sarana dari tujuan. Evaluasi kegiatan harus dilakukan bersama oleh penyuluh dan organisasi perwakilan rakyat pada tingkat yang berbeda. Kondisi yang akan ada ketika pedoman ini terpenuhi adalah sebagai berikut:

41

This article is from: