4 minute read

buku Music video review Sikap Duniawi - Isyana Sarasvati

Next Article
Bumi Langit Studio

Bumi Langit Studio

Isyana Sarasvati - Sikap Duniawi

Advertisement

Ammardito Shafaat Teknologi Lingkungan 2017

Unik, Original. Itulah hal-hal yang biasa nya diharapkan ketika seorang artis merilis sebuah album baru. Dan untuk Isyana Sarasvati, hal tersebut lah yang dia beri dalam album baru nya bernama Lexicon. Keunikan dari album ini dapat dirasakan dalam lagu pertama nya yaitu “Sikap Duniawi” dimana aransemen musik yang biasa suka ada di lagu pop mainstream diganti dengan aransemen yang dapat di temukan pada sebuah orchestra. Ketika single tersebut di rilis, juga terdapat sebuah music video yang mendampingi nya. Di dalam video ini, terdapat 2 pesan penting yang disampaikan. Pesan tersebut dapat dirasakan dalam shot pertama nya dimana Isyana, memperankan gadis bernama Nafiza, dan anak perempuan yang merupakan versi kecil dari Nafiza, berpegangan tangan dan menghadap ke kamera sambil mengajak para penonton untuk bangkit dan memulai kembali perjuangan. Kemudian, ditunjukkan montase si anak perempuan mengikuti sekolah dengan antusias dan penuh semangat. Walaupun di sekitar nya terisi gangguan dalam bentuk temanteman nya yang bermain dan berteriak, dia tetap fokus dan mendapatkan kesuksesan dalam bentuk memenangkan lomba.

Tetapi arah video berubah ketika Nafiza mencoret-coret papan tulis ketika sedang menjawab soal dan menyebabkan teman

teman kelas nya ikut rusuh. Disini, pesan dari video klip tersebut berganti dari yang awalnya diperuntukkan orang-orang yang jatuh dan harus berjuang lagi, menjadi untuk orang-orang yang hilang di dalam proses perjuangan. Adegan selanjutnya menunjukkan Nafiza yang sudah dewasa berada di dunia kerja. Ketika sedang presentasi di depan rekan kerja nya, Nafiza memperingatkan rekan kerja nya untuk tidak tertelan pada dunia professionalisme dengan cara mencoret-coret papan tulis dan memandu rekan nya dalam membuat kerusuhan dalam ruangan. Musik video nya diakhiri dengan kembali nya anak-anak sekolah yang memeluk pekerja dewasa nya, lalu Nafiza yang dewasa menuturkan lirik “Renungkanlah, Mengapa kamu begitu membenci. Jangan rusak mimpi-mimpimu karena sikap duniawi mu”. Adegan itu menjelaskan bagaimana kita sebagai manusia terkadang suka putus asa dan merasa lebih mudah untuk menyalahkan orangorang yang sukses atas kegagalan sendiri yang disebabkan sikap-sikap duniawi. Mencoba untuk menjadi berbeda merupakan sebuah hal yang beresiko jika dicoba oleh seorang pemusik. Dan menurut saya Isyana Sarasvati tidak hanya sukses dalam mengubah persepsi kita terhadap music pop, tetapi juga mampu menciptakan sebuah music video yang dapat mengilustrasikan pesan-pesan dari lagu tersebut dengan sangat baik.

Rahmat Santosa Informatika 2016

Di pertengahan video klip, lewat cuplikan-cuplikan pendeknya, video ini berhasil menangkap dan menceritakan berbagai macam permasalahan yang sering dirasakan oleh orang-orang. Beberapa dirasa menyentil karena dapat relate dengan kegagalan dan kekecewaan yang dapat kita alami. Secara tersirat, cuplikan-cuplikan tersebut seakan-akan memberikan pesan bahwa, “tenang, kamu nggak sendiri kok.”

Rehat- Kunto Aji “Yok bisa yok.”

Ungkapan ini belakangan sering muncul di timeline media sosial anak muda. Beberapa ada yang mengamini ungkapan sederhana ini, beberapa ada yang berpikir “Apaan, sih?”, dan beberapa ada yang bingung kenapa kata-kata ini begitu digembor-gemborkan oleh para netizen muda.

Usut punya usut, kata-kata ini berasal dari cuitan dan postingan Kunto Aji. Lewat album terbarunya, Mantra-Mantra, Kunto Aji memang banyak mengangkat isu mengenai mental health yang belakangan ini sedang panas dibicarakan di kalangan anak muda. Salah satu lagu yang banyak menuai feedback positif dari pendengarnya adalah Rehat. Seperti yang digambarkan pada judulnya, Rehat, atau yang memiliki istirahat, memberikan sugesti kepada pendengarnya untuk mengistirahatkan diri sejenak dari hiruk pikuk dunia. Hal ini juga yang kemudian dicoba ditunjukan di video musik Rehat.

Pembukaan yang menggunakan berbagai shoot cuplikan cakrawala memberikan kesan awal yang menenangkan, sama seperti vibe yang dibawa oleh lagu itu sendiri. Konsep yang dibawa oleh video klip ini adalah video kolaboratif dengan kontributor yang mengirimkan video sesuai dengan tema yang ditentukan. Hasilnya adalah sebuah visual yang kaya akan keanekaragaman sudut pandang yang mampu merangkum berbagai macam kehidupan yang dialami banyak orang. Selanjutnya video klip dilanjutkan dengan menunjukkan penyikapan manusia terhadap kesedihan-kesedihan tersebut. Rehat. Lewat cuplikan berikutnya, video ini menunjukkan berbagai macam cara orang dalam menghibur diri dan mengatasi kesedihannya. Cuplikan ini seakan memberikan sebuah perintah tidak tersirat agar kita beristirahat sejenak. Yang tidak kalah pentingnya, lewat cuplikan ini juga diceritakan bahwa merehatkan diri tidak perlu dengan cara yang neko-neko. Banyak cara agar kita dapat bahagia: sesederhana menikmati langit pun rasanya sudah cukup untuk bikin orang bahagia.

Bagian akhir dari video ini merupakan bagian yang cukup abstrak. Dengan diiringi lagu yang tidak berlirik (instrumental), ditampilkan beberapa pesan singkat serta visualisasi yang terasa menenangkan. Tayangan video yang awalnya menceritakan realita kehidupan tiba-tiba berubah menjadi rangkaian visual cahaya. Diselingi dengan cuplikan video yang tampaknya memberikan makna rehat, bagian akhir ini memberikan sugesti yang kuat bagi para penontonnya untuk menenagkan diri sejenak.

Video musik yang digarap bersama dengan penulis buku Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI), Marchella FP, sukses merefleksikan kehidupan kita yang tidak pernah luput dari kegagalan. Melalui cuplikan-cuplikan yang disusun dari berbagai submisi para pendengarnya, video ini mampu menangkap berbagai emosi kesedihan dan kesenangan dari berbagai macam sudut. Sama seperti halnya pada lagu Rehat dan film NKCTHI, video ini memberikan pernyataan bahwa gagal itu gak apa-apa, besok kita coba lagi. Yok, bisa yok.

This article is from: