16
Ketua Kommunars
Azka Muhammad
Ketua MiniKomm 16
Amara Audrina
16
Ketua Kommunars
Azka Muhammad
Ketua MiniKomm 16
Amara Audrina
Pemimpin Redaksi Charina Nur
Redaksi Reynetha Natasha Lathifa Ismi Harits Wicaksono Shafa Annisa Phoebe Nicoletta
Pemimpin Desain
Amara Audrina
Desain Vincentia Ariesa
Felita Sabrina
Pemimpin Multimedia Albert Stanley
Multimedia
Alif Dwihadinatul
Supervisor
Joe David
Annisa Zahra
Valezka Aldini Fauzan Makarim
Hanief Fauzan
Makanan cepat saji atau ‘fast food’, merupakan makanan yang praktis dan menjadi solusi bila tidak sempat memasak atau tidak tersedia dapur untuk memasak. Menurut Chef Ragil, dikutip dari CNN Indonesia, fastfood adalah makanan yang disajikan dengan waktu kurang dari 20 menit, atau bahkan kurang dari 10 menit.
Pada Minikomm edisi 16, kami akan mengulas mengenai fast food yang saat ini menjadi andalan semua lapisan masyarakat karena efisiensinya. Ulasan ini akan membahas tentang sejarah, kejayaan, perkembangan, sirkulasi, tata ruang dan respon masyarakat terhadap fast food.
Minikomm adalah mini-zine yang didedikasikan untuk memaparkan isu arsitektur lokal kepada masyarakat umum. Tujuan publikasi ini adalah untuk memperkenalkan KOMMUNZINE yang merupakan publikasi utama dari Kommunars, Wadah Minat jurnalistik arsitektur UNPAR.
Natasha
Asal Mula Kejayaan Fast Food Siapa sangka bahwa penemuan fast food sudah terjadi sejak beberapa puluh abad yang lalu? Makanan cepat saji ini telah ditemukan pada zaman Romawi kuno. Sebutan fast food ini merujuk kepada sebuah sistem yang diterapkan beberapa pedagang kaki lima yang menyediakan makanan secara cepat dan murah.1
1 Kompas Cyber Media. “Sejarah Fast Food, Berawal Dari Romawi Kuno, Berkembang Dengan Gaya Amerika”Tujuan utama dari dibuatnya sistem ini adalah agar masyarakat bisa mendapatkan makanan secara cepat dan instan. Sistem ini sangat membantu masyarakat yang pada saat itu tidak memiliki dapur di rumahnya. Bahkan, sempat ada masa dimana kita bisa membeli makanan melalui sebuah mesin yang mirip seperti vending machine.
Tentu saja fast food ini sangat menarik untuk dikembangkan, terutama melihat bagaimana antusiasme masyarakat pada masa itu. Mulailah bermunculan restoran fast food yang kita kenal seperti sekarang ini. Restoran fast food pertama yang berdiri pada tahun 1919 adalah A&W yang didirikan oleh Roy W. Allen dan Frank Wright yang juga menerapkan sistem drive thru.
Sejak itu, banyak restoran fast food bermunculan, yang akhirnya berkembang di hampir seluruh dunia hingga saat ini.
Kejayaan Fast Food di Indonesia Kehidupan urban yang bergerak dengan cepat karena kegiatan yang semakin beragam menggugus kemunculan restoran cepat saji. Beberapa restoran cepat saji/fast food ternama yang berasal dari Amerika Serikat sudah mulai menjamur di Indonesia, namun mereka bukan pionir di negara ini. Tepat pada 1956, berdiri restoran cepat saji untuk pertama kalinya yaitu Bakmi GM atau Bakmi Gajah Mada di Jakarta.2
Setelah munculnya Bakmi GM, tahun 1977 muncul restoran fast food yaitu American Hamburger, yang pertama didirikan di kawasan Blok M, Jakarta. Kini namanya menjadi AH Resto & Cafe. Lalu, sekitar tahun 1979 restoran cepat saji KFC hadir di Indonesia. HokaHoka Bento yang mulai didirikan pada tahun 1985 sebenarnya milik brand lokal. Pada tahun 1991 merupakan tahun didirikannya gerai McDonald’s pertama, tepatnya di Sarinah, Jakarta. Tahun 2002, Starbucks membuka gerai pertamanya di Plaza Indonesia, Jakarta.3
Perusahaan dan jaringan kopiglobal asal Amerika Serikat
Merek fast food paling sukses dan terbaik di Indonesia menurut YouGov tahun 2021 diraih oleh KFC, dengan McDonald’s sebagai rivalnya di peringkat dua.4
2 Rugayah. 2020. “Menyusuri Perjalanan Fast Food di Indonesia.”
3 CNN Indonesia. 2021. “Menilik Perjalanan ‘Fast Food’ di Nusantara.”
4 Pusparisa, Yosepha. 2021. “Inilah Merek Cepat Saji Terbaik di Indonesia pada 2021, Mana Kesukaanmu?.”
ditulis oleh Charina Nur
Banyak orang yang mengalami stres mengalihkan kebutuhan psikologisnya melalui makanan. Salah satunya dengan mengonsumsi makanan fast food yang cepat saji, mudah disantap, dan tidak ribet. Selain itu, racikan bumbunya yang pas, unik, dan membekas di ingatan membuat kita ketagihan mengkonsumsi fast food.
Dalam segi penyesuaian dan pelayanannya, tiap gerai cenderung tidak membutuhkan banyak pegawai seperti pramusaji di restoran pada umumnya. Penyajiannya praktis, tidak membutuhkan waktu lebih dari 20 menit. Selain itu, penggunaan kemasan produk makanan fast food yang menarik dapat memuaskan pelayanan konsumen serta menarik konsumen baru.
Kebutuhan yang utama ada pada kualitas pelayanan (cepat, ramah, responsif, informatif, tidak lelet, senang membantu konsumen yang kebingungan dalam pemesanan), kualitas makanan (segar, sesuai dengan apa yang diiklankan, rasanya yang khas, unik dan enak, higienis), serta dalam value for money (bagaimana perbandingan harga dengan produk yang didapat, sebanding, atau justru sama sekali tidak worth it).
5 Indrisa, Mona. 2020. “Pola Konsumsi Makanan Fast Food dan Junk Food Pada Remaja saat Masa Sebelum dan Sesudah Covid-19 di Indonesia.”
6 Sopia, Ajira Najwatu. 2022. “11 Langkah Utama untuk Kesuksesan Bisnis Fast Food Anda!”
Sejalan dengan adanya penelitian yang dilansir dari Wartajurnalis.com, penelitian oleh Vilda Ana V.S. (2016), sebanyak 95.4% remaja mengonsumsi fast food.
Apakah desain suatu usaha fast food sangat berpengaruh dari hasil penjualan?
“Desain fast food itu, walaupun kita memiliki perubahan atau inovasi-inovasi, kita harus memilki suatu ciri khas atau identitas dari brand itu sendiri. Untuk berpengaruh atau tidaknya, desain itu cukup berpengaruh karena tempat juga menjadi salah satu hal yang akan membuat pelanggan tertarik untuk datang.”
Bagaimana cara Bapak untuk mempromosikan usaha fast food di masa ini?
“Kalo untuk cara mempromosikan fast food, mempromosikan di media sosial harus lebih kreatif agar pelanggan dapat tetap mendapatkan info tentang menu baru atau hal apa saja yang baru di restoran kami.”
Dengan Pak Sudoni, seorang driver ojol
Apakah yang Bapak butuhkan di tempat fast food agar lebih baik?
“Menurut saya penyediaan tempat menunggu orderan adalah hal yang penting karena kadang restoran fast food juga tidak langsung memberi makanan yang akan dikirimkan, apalagi jika kondisi sedang banyak orderan. Setidaknya beri ruang tunggu dan kipas agar tidak kepanasan saat menunggu.”
diwawancara oleh Harits Wicaksono Dengan Pak Zandini Nurichi, seorang manajer McDonaldsApakah bisnis fast food di tengah persaingan yang saling beradu inovasi memiliki tantangan tersendiri?
“Persaingan dalam bisnis fast food itu pasti ada tantangannya, makanya itu kita harus mengerti situasi dan kebutuhan fast food itu sendiri, pasti ada tantangan tersendiri dari memiliki usaha fast food.”
Menurut Mas apa yang paling Mas sukai dari tempat fast food?
“Saya suka suasananya yang dekat dengan jalan, jadi suasananya tidak terlalu sepi dapat suasana baru. Untuk desainnya, saya lihat banyak yang berubah tetapi masih memiliki ciri khasnya.”
Apa yang harus dievaluasi dari ruang fast food yang ada?
“Menurut saya mungkin perbanyak ruang smoking room-nya dan juga mungkin perbanyak menu yang inovatif.”
Dengan Alvin, sebagai pelanggan1. Menggunakan take away service dan service counter dalam melayani pelanggan
Sudah tidak asing lagi jika mengunjungi restoran fast food, kita sebagai pelanggan biasanya melakukan dan mengambil pesanan di counter. Selain itu, jika ingin membungkus pesanan kita biasanya memanfaatkan takeaway service agar pesanan dapat dinikmati di luar restoran.
2. Lebih praktis dan harga terjangkau
Harga makanan cepat saji cenderung jauh lebih terjangkau ketimbang jenis makanan lainnya. Selain itu, dalam melakukan pemesanan pun pelanggan tidak perlu menunggu lama hingga makanan tersebut sampai ke tangannya.
3. Menawarkan paket menu khusus anak
Dalam target market restoran fastfood, selain menargetkan orang dewasa dan remaja, sebagian besar restoran fast food pun menargetkan anak-anak. Sehingga restoran fast food biasanya menghadirkan paket makanan khusus anak yang disertai mainan unik. Hal ini tentunya membuat anak-anak senang dan ketagihan untuk mengunjungi restoran fast food. 7
7 InterActive Crew. 2019. “Strategi Branding Restoran Agar Cepat Populer dan Banyak Pelanggan.”
ditulis oleh Reynetha Natasha
Seiring dengan perkembangan zaman yang melaju dengan pesat, restoran-restoran fast food juga ikut mengalami sebuah perkembangan yang amat sangat signifikan. Mencapai restoran dibuat sesingkat mungkin sehingga memudahkan para konsumen untuk dapat memesan makanan yang mereka inginkan.
Pada tahun 1889, ada restoran pizza pertama yang mengirimkan makanannya langsung kepada Raja dan Ratu Italia yang sedang berkunjung ke wilayah Napoli.8
Muncul sistem take away dimana para konsumen bisa membawa pulang makanan yang mereka beli.
8 Jejak Online. “Asal Usul Food Delivery.”
9 IDN Times, and Nena Zakiah. “Sejarah Awal Mula Drive Thru, Ini 7 Fakta Perkembangannya Hingga Kini.”
Restoran Pig Stand di Texas, Amerika Serikat menciptakan sebuah sistem dimana para konsumen bisa makan di mobil dan pelayan yang datang menghampiri konsumen di mobilnya masing-masing.
Restoran Red’s Giant Hamburg di AS menerapkan konsep drive thru.9
McDonald’s menciptakan konsep SpeedServicesystem dimana konsumen tidak perlu mengantri lama untuk mendapatkan pesanannya.
Pizza Hut mengembangkan sebuah situs yang memungkin para konsumennya bisa memesan makanan melalui situs. Perkembangan ini disusul dengan jasa pengiriman makanan tersebut.
Restoran fast food saat ini banyak melakukan modernisasi guna melayani pelanggan dengan lebih efisien sekaligus meningkatkan kepuasan pelanggan.10 Misalnya McDonald’s Bandung Buah Batu, selain menyediakan ruang khusus drive thru, ruang pemesanan tunai dan nontunai pun dipisahkan dimana pemesanan non-tunai dapat dilakukan melalui kios layar sentuh untuk membuat pemesanan lebih cepat.
Selain itu, perubahan ruang fast food dapat dilihat pada Starbucks Coffee Sherlock di Bandung yang menambahkan ruang khusus pemesanan take away dan online order. Hal ini dilakukan sebagai upaya meminimalisir sirkulasi yang bertabrakan antar pemesanan dine in dan takeaway.
Drive thru memberikan pengalaman dimana makanan bisa disajikan dalam waktu singkat. Konsumen tidak perlu datang dan mencari tempat duduk sehingga menghemat waktu. Pengalaman mengantre melalui kendaraan juga menjadi sesuatu yang dinantikan karena hal ini tidak bisa didapatkan ketika makan di restoran. Sedangkan dine in bisa menjadi pilihan ketika seorang konsumen ingin makan dengan lebih santai di dalam restoran. Pengalaman yang ditawarkan sistem dine in adalah konsumen bisa memesan makanan secara langsung di kasir dengan menu-menu yang dipajang di belakang kasir. Mengantre tentu saja menjadi bagian yang tak luput dari experience yang dirasakan saat melakukan dine in.
Kedua pilihan ini tergantung kepada masing-masing konsumen, sesuai dengan tujuan dari masing-masing individu sehingga tidak dapat dibandingkan secara apple to apple. Namun, kedua pilihan ini tentu akan tetap mempengaruhi kembali keefektifan ruang yang terbentuk secara arsitektur.
Starbucks Coffee Sherlock, Bandung
Foto oleh Shafa Anissa
Seperti yang kita ketahui fast food telah begitu berkembang hingga sekarang ini, berikut ini pendapat beberapa teman mengenai pilihan dine in atau drive thru.
diwawancara oleh Phoebe NicolettaKalau diminta untuk memilih, lebih suka untuk dine in atau drive thru, kemudian apa alasannya?
“Lebih memilih untuk drive thru karena lebih efisien dan tidak perlu mengantri panjang.”
Lilo Dionisius Rembrant Sitorus, mahasiswa hukum UNPAR angkatan 2021
Fast food mana yang sering dikunjungi?
“Tidak ada lokasi yang spesifik, tapi untuk mereknya kurang lebih KFC atau McDonald’s di mall karena mudah untuk dijangkau setelah lelah berkeliling di dalam mall.”
Renaldi Chandra, mahasiswa
Apa alasan sering mengunjungi fast food?
“Self branding yang ditetapkan oleh fast food itu sendiri secara khusus KFC dan rasa menunya yang enak.”
Raffel Leon Woediono Woe, mahasiswa
Perbedaan apa sih yang terjadi setelah beberapa tahun di fast food yang sering dikunjungi?
“Fast food sekarang ini sudah lebih berkembang dengan adanya penggunaan mesin terutama untuk melayani dine in. Selain itu konsep yang diusung oleh fast food juga lebih beragam.”
Valerie Ivana, mahasiswa arsitektur UNPAR angkatan 2021
Model fast food seperti apa yang disukai?
“Model fast food yang disukai tergantung dari lokasi restorannya, secara pribadi menyukai konsep self service, serta walkup window, namun kehigienisan fasilitas yang tersedia di fast food tersebut masih perlu untuk ditingkatkan.”
Timotius William Yusuf, mahasiswa
Denfarino Endo Tersiano, yang akrab dipanggil Mas Endo adalah Principal Architect dari Nuvosis Studio, yang merupakan biro arsitektur yang sering mendesain tempat food and beverage di wilayah Jabodetabek dan Yogyakarta seperti Supper Sandwich & Burger, One Eight Pizza, Bansan, dan Menantea Bendungan Hilir.
Mas Endo telah merancang berbagai proyek termasuk mendesain rumah, kafe, klub, lounge, dan bahkan rumah sakit sejak dia mendirikan Nuvosis. Namun, dia menganggap dirinya sebagai “spesialis foodandbeverage”. Mas Endo bermula menerima proyek food and beverage ketika dia mendesain restoran Kunena Eatery di Yogyakarta. Sejak itu ia telah membangun berbagai tempat food and beverage dari kafe hingga restoran cepat saji.
Defriano Endo Tersiano Principal Architect Nuvosis StudioTantangan dalam mendesain ruang fast food untuk Mas Endo dimulai dari mempertimbangankan layout ruang. Contoh masalah dari fungsi ruang termasuk: bagaimana mendesain layout yang efisien untuk memesan dan mengambil makanan, bagaimana mengatasi keramaian dan mengatur agar sirkulasi orang tidak menjadi padat di pintu masuk, ataupun menempatkan gudang agar transportasi bahan tidak melewati area umum, apalagi dalam ruang yang lebih sempit.
Strategi sirkulasi ruang menjadi tantangan desain fast food yang paling dasar karena ada faktor efisiensi yang diutamakan. Satu hal yang Mas Endo sadari menjadi tantangan tambahan pada fast food di Indonesia adalah bagaimana bisnis lokal dapat bersaing dengan franchise luar negeri dan bagaimana cara untuk mempertahankan harga yang mahal dan terus ramai pelanggan. Mas Endo sendiri mempunyai filosofi win-win solution dalam mendesain project pada bagian eksterior maupun interior.
“Indonesia tuh, orang-orangnya emang suka fast food”Bansan, Jakarta Senja Coffee, Yogyakarta Photos provided by NUVOSIS
Mas Endo tidak terlalu mementingkan desain idealisnya sendiri dan lebih mementingkan paduan branding, logo, dan suasana interior dalam mendesain solusi ruang yang dapat dinikmati klien dan pengguna. Menurut Mas Endo perkembangan fast food di Indonesia secara desain ruang sudah baik, tetapi hal yang perlu dimaksimalkan adalah sistem yang dapat menguatkan desain. Selain flow dan sirkulasi layout ruang, sistem yang efisien juga membantu fungsi ruang fast food.
Dari pandangan mata Mas Endo, sistem dengan teknologi pada fast food juga sangat berpengaruh secara eksponensial beberapa tahun terakhir ini. Di berbagai outlet fast food kecil sampai menengah ternyata 70% penghasilannya berasal dari penjualan online. Sudah umum brand lokal pada bagian kasir menggunakan loket online atau sistem satu kasir dengan dua metode, yaitu kasir yang melayani pelanggan offline dan online.
Oyster Dealer, JakartaMas Endo juga mengungkit adanya sistem metode baru cloud kitchen, yaitu metode dimana bangunan tersebut hanya gudang yang berisi dapur khusus untuk orderan online. Sebagai arsitek, Mas Endo mencemaskan jika teknologi dan sistem delivery akan mengubah preferensi dan perilaku konsumen dalam cara memperoleh makanan.
“Aku lebih suka orang dine in atau take away daripada delivery sih. Karena apa? Ya, lebih mending orang itu menikmati interior dan suasana juga, plus makanan,” ia jelaskan,
“Saya kebetulan juga punya brand restoran dan saya berpikir, gimana ya, supaya orang tuh mau datang lagi, beli atau take away aja gapapa. Itu tantangan sekarang”.
Senja Coffee, Yogyakarta Twin House, Jakarta Photos provided by NUVOSISCara pemesanan yang mudah dan efisien menjadi salah satu daya tarik dari restoran fast food. Pengunjung yang datang tidak seluruhnya memesan makanan untuk dinikmati di tempat (dine in), berbeda dengan ojol dari onlineorder yang hanya memesan makanan untuk diantar. Pengunjung yang memilih untuk menikmati pesanan di tempat, akan memesan dan mencari tempat untuk menikmati pesanannya, dan beraktivitas lainnya, seperti mencuci tangan, ke toilet, dan lainnya. Sedangkan, ojol hanya akan memesan pesanan sesuai pelanggan dan langsung meninggalkan tempat untuk mengantarkannya.
Efisiensi pemesanan fast food dapat diciptakan melalui alur sirkulasi yang jelas dimana pengunjung dapat langsung mengetahui dimana dia harus memesan, menunggu, kemudian menikmati pesanan. Di samping itu, pemesanan melalui drive thru memerlukan kecepatan dan keakuratan untuk menciptakan proses yang efisien, seperti konsumen McDonald’s yang memandang restorannya memiliki tingkat efisien yang tinggi dalam proses pemesanan melalui drive thru. Hal ini dapat menjadi titik acuan dalam menciptakan drive thru yang efisien, yaitu dengan menyediakan arah sirkulasi yang jelas dengan satu arah, keakuratan dalam setiap timingpemesanan, fasilitas yang memadai, seperti suara speaker yang jernih dan tampilan menu jelas.11
ditulis oleh Shafa Annisa Bambang Hencrius, “ANALISIS EFEKTIVITAS LAYANAN THRU’ MENURUT PERSEPSI KONSUMEN”Pengunjung menerima pesanan di jalur penerimaan pesanan khusus Drive Thru Pengunjung melakukan pemesanan melalui Drive Thru Board atau dengan pegawai Drive Thru Pengunjung tiba dan berhenti di jalur Drive Thru.
ditulis oleh Lathifa Ismi
Pada ruang yang dikhususkan untuk menikmati pesanan terdapat bagian indoor dan outdoor. Hal ini ditujukan untuk menyikapi karakteristik pelanggan. Seperti yang kita ketahui, terdapat berbagai macam karakteristik pelanggan, ada yang merokok dan tidak merokok, serta ada yang lebih menyukai suasana outdoor ketimbang indoor.
Berdasarkan alur sirkulasi dine in, terbentuk dua area dimana salah satunya difungsikan untuk menikmati pesanan dan yang lainnya difungsikan sebagai ruang service (toilet dan tempat cuci tangan). Kedua area ini biasanya dipisahkan oleh sebuah sekat berupa dinding atau dengan pengaturan letak perabot pada restoran.12
Service Room Outdoor IndoorKemudian, sering kita temui pada bagian indoor restoran fast food selalu menyediakan meja yang jauh lebih bervariasi secara bentuk ketimbang bagian outdoor. Hal ini karena, suhu indoor yang jauh lebih sejuk. Selain itu, dengan menggunakan berbagai macam tipe meja pada bagian indoor mampu menciptakan sirkulasi pergerakan
yang jauh lebih efektif dan efisien. Sedangkan untuk alur sirkulasi take away, tercipta sebuah alur searah. Hal ini sekaligus menciptakan bentuk linear pada organisasi ruangnya. Dengan bentuk linear ini, pelanggan dapat mengakses tempat take away dengan lebih efektif dan efisien.13
Table Type Counter 12 Puspoyo, A. C., Setiawan S.Sn., M.Sn., A. P., & Wondo Dipl.Ing, D. 2015. “Perancangan Interior Kafe Dan Resto The Historic Of Blitar.” Jurnal Intra, 82-84. 13 Mamara, A. A. 2020. “Pengaruh Penataan Perabot Restoran Cepat Saji Terhadap Tingkat Kenyamanan Pengunjung.” Skripsi Penelitian, 14-23.Jl. Boulevard Artha Gading No.18, Jakarta Utara
McDonald’s adalah salah satu restoran fast food dengan sajian burger terbaik. Dari segi arsitektur, McDonald’s Kelapa Gading menggunakan konsep modern pada bangunannya. Restoran ini memiliki dua lantai yang dilengkapi dengan dining room, party room, playground, ruang merokok, serta McCafe. Konsep ini selain nyaman bagi orang dewasa, restorannya juga nyaman untuk anak-anak. Restoran ini juga memiliki Dual Lane Drive Thru, yang sangat jarang kita temui di restoran fast food lainnya.14
Jl. Bakti 1 No. 12, Senopati, Jakarta Selatan
Restoran Eath mengusung tema vegan pada menunya, dimana makanan yang disajikan 100% organik, gluten-free, sugar-free, dan MSG-free. Secara arsitektur, restoran Eath menggunakan batu bata ekspos pada eksteriornya sebagai pemberi kesan hangat serta bukaan jendela yang besar untuk memanfaatkan cahaya alami seoptimal mungkin. Berdasarkan ukuran, restoran ini tidak begitu luas. Namun, walau ukurannya kecil restoran ini masih nyaman untuk makan.15
14 Al Hafiz, M. P. 2018. “Dimulai dari Artha Gading, Ini Transformasi Desain McDonald’s Indonesia.”
15 Mastup, F. 2021. “EATH: Introduces Fun and Family Friendly Plant-based Food.”
16 Marvin. 2021. “Mengintip Nuansa Unik KFC Indonesia dengan Restoran Naughty by Nature”
Jl. Senopati No.8, Jakarta Selatan
Apalagi kalau bukan KFC yang sukses dalam menyajikan ayam crispy yang lezat dan nikmat? Wajar saja kalau restoran ini menjadikan “Jagonya ayam!” sebagai jargon khasnya. Jika diulik dari segi arsitekturnya. Restoran KFC Senopati dapat dikatakan unik dan berbeda dari restoran KFC pada umumnya. Hal tersebut karena restoran ini merupakan restoran KFC pertama yang menerapkan konsep tematik. Dengan konsep tersebut, restoran ini memberi suasana cozy,modern, dan serba nature pada interiornya. Bukan hanya itu, dengan konsep tematik, KFC Naughty by Nature sering dianggap restoran yang “instagrammable”.16
Keberadaan fast food hingga saat ini masih eksis dan terus menerus mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan konsumen yang cukup bervariasi.
Desain fast food secara umum cenderung disusun dalam organisasi ruang yang linear agar memudahkan efisiensi pelanggan, pegawai, maupun pihak jasa pengantar makanan.
Desain fast food area indoor dan outdoor dibedakan demi mengakomodasi berbagai kebutuhan.
Frank Fries Soda SullivanSegi sirkulasinya dibuat dengan sangat jelas untuk menunjukkan perbedaan fungsi dan aksesibilitas ruang. Hubungan antar ruang dine in dan drive thru pun dipisahkan agar tidak terjadi tabrakan saat bersirkulasi. Hingga saat ini banyak fast food yang berkompetisi untuk dapat menarik pelanggan, salah satunya dengan cara mendesain fast food yang unik dan menarik dengan tetap mempertahankan efisiensi dalam fungsi desain.
Tunjukkan kreativitas-mu!