MINIKOMM 04 - House of Millenials

Page 1


HOUSE OF MILLENNIALS

Supervisors Muhammad Aldy Nisar Anastasia Nathania Amyra Salsabila Sarah Adeline Zharfan Hadyansyah Sekretaris Ariel Latasha Bendahara Ardhisty Shafira Editor in Chief Pininta Taruli Redaksi Samuel Geovano Evan Hezekiah Mirelle Eldens Raisha Alifia Desain Anatasha Meigatha Andhika Fauzan Bahagia Raihan Kezia Indahsavira

VOL 04

Danus + Pubdokdes Allisha Shenny Clara Florida Daren Lang


Minikomm vol. 4 ini yang bertemakan

HOUSE

OF MILLENNIALS akan menjelaskan lebih dalam bagaimana keadaan hunian, isu - isu yang terkait dalam HUNIAN saat ini, dan hubungannya dengan masyarakat dan arsitek arsitek di era milenial ini. Kami berharap dengan diterbitkannya mini-zine ini dapat mengedukasi orang awam sekaligus membuka wawasan di lingkup mahasiswa.

MINIKOMM adalah mini-zine yang didedikasikan untuk memaparkan isu arsitektural lokal kepada masyarakat umum. Tujuan publikasi adalah untuk memperkenalkan KOMMUN ZINE yang merupakan publikasi utama dari kommunars, wadah minat jurnalistik arsitektur UNPAR.


VOL 04

HOUSE OF MILLENNIALS


02.

INTERVIEW : Perspektif Orang Tentang Bagaimana Rumah Mewah ?

06.

RELEVANSI HUNIAN: Menurut Andra Matin

08. 10. 14.

MENGAWALI KARIR: Interview Yoas Sihotang

DAF TAR I S I

CERITA SEBUAH RUANG : Pengalaman Sebuah Ruang

KEADAAN ARSTITEK DI MASA MENDATANG


2

– Debby Novianty, Mahasiswi Hukum Unpar

Untuk ditinggali dan berteduh. Definisi rumah mewah menurutnya mempunyai lampu gantung di ruang keluarga, mempunyai pagar yang otomatis, punya lift.

– Edwin Wiryadi, Mahasiswa Matematika Unpar

Rumah mewah itu gede, ada halaman, kamar banyak, furnitur bagus, material yang dipake kelihatan mewah, rumahnya kavlingan.

– Davine Muliawan, Mahasiswa Teknik Industri Unpar

Rumah mewah memiliki tanah luas dan mempunyai banyak kamar kosong.

–Krishna Harischandra, Mahasiswa Akuntansi Unpar

Hunian merupakan tempat tinggal yang digunakan baik semi permanen maupun permanen

VOL 04

artikel oleh Raisha Alifia

HU NI AN?

HOUSE OF MILLENNIALS

Seiring dengan perkembangan zaman, tempat tinggal sudah menjadi kebutuhan primer setiap manusia. Baik dari kalangan yang tua sampai kalangan yang muda kebutuhan akan rumah sudah menjadi impian setiap manusia. Namun, setiap orang punya pandangan yang berbeda tentang rumah idaman mereka. Terutama bagi para mahasiswa yang sebentar lagi akan masuk kedalam dunia kerja, sebagian dari mereka sudah memikirkan rumah masa depan apa yang mereka inginkan.


3

– Edwin Tan, Mahasiswa Teknik Sipil Unpar

Rumah mewah adalah rumah yang memiliki luas tanah dan luas bangunan yang besar serta dipenuhi dengan berbagai perabotan/objek yang lengkap misalkan; dapur, ruang membaca, kolam renang, dan taman.

– Stefania Valencia, Mahasiswi Hukum Unpar

Rumah mewah merupakan rumah elit dengan pemilihan bahan bangunannya menggunakan bahan yang terbaik, lokasi yang strategis dan perabotannya serba mahal.

– Gracia Grand Dinata, Mahasiswi Hukum Unpar

Hunian adalah tempat untuk tinggal menetap dalam jangka lama maupun sementara dan rumah mewah sih rumah yang keamanannya terjamin, jauh dari keramaian, dan nyaman. ciricirinya pekarangan luas, langit-langit tinggi, dilindungi pagar yang berkualitas, rumah yang luas.


HOUSE OF MILLENNIALS

P A D A

A K H I R

T A H U N

2016

LALU, DIPERKIRAKAN H A N Y A

5 %

4

– Survei yang dilakukan Rumah123 dan Indonesia Property Watch

VOL 04

DARI GENERASI

M I LE N IAL Y A N G B I S A

MEMILIKI RUMAH DI

JAKARTA


G E N E RAS I M I LE N IAL S U LIT PU NYA R U MAH artikel oleh Evan Hezekiah

Setidaknya, ada dua faktor utama yang menyebabkan kaum milenial sulit punya rumah. Pertama, harga tanah di kota besar meningkat jauh lebih cepat dibandingkan peningkatan gaji kaum milenial. Bahkan peningkatan harga tanah (8-10%) pertahunnya lebih cepat dibandingkan laju inflasi ekonomi per tahun (3%). Kedua, gaya hidup kaum milenial yang lebih mengutamakan peningkatan taraf hidup melalui liburan dan hiburan, ketimbang menabung dan berinvestasi. Mereka lebih berfokus kepada membeli barang elektronik, kendaraan, dan membayar cicilan sebab mereka menganggap kepemilikan property bukan sebuah hal yang penting sehingga gaji mereka sering dihabiskan untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif. Berbeda dengan generasi sebelumnya atau baby boomer, mereka sangat memprioritaskan kepemilikan dan investasi terhadap properti. Menurut CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, jika terus mengalami keadaan seperti ini maka kemungkinan tingginya harga hunian benar-benar tak bisa dijangkau oleh kaum milenial. Menjadikan hunian sewa pun menjadi satu-satunya pilihan bagi kaum milenial. Bahkan dengan jumlah milenial yang semakin banyak maka ada potensi dalam kurun beberapa tahun ke depan kaum milenial akan menjadi gelandangan. 5


HOUSE OF MILLENNIALS

R E L E VA N S I HUNIAN menurut

A N D R A M AT I N artikel oleh Mirelle Eldens, sumber foto instagram @andramatin

Menurut pandangan Andra Matin yang biasa dipanggil “Mas Aang�, seorang arsitek yang telah berkarya selama dua dekade , rumah adalah tempat untuk pulang, tempat rileks, ngumpet, bertemu orang terdekat atau semacam tempat hideaway.

VOL 04

Dalam beberapa project hunian yang ia kerjakan, klien Mas Aang sangat beragam dari segi umur dan permintaannya. Misalnya, baby-boomers lebih konvensional sedangkan milenial lebih cair, tidak butuh definisi ruang yang terlalu literal dan lebih tertarik dengan ruang-ruang terbuka serta open space.

6

sumber : instagram @andramatin


Dalam mendesain, menurutnya panutan atau preseden juga menjadi salah satu hal yang penting sebab dapat memberi twist dan aplikasi yang cocok pada tiap klien dan konteks tiap proyek. Contohnya Villa Savoye karya Le Corbusier yang merupakan inspirasi Mas Aang saat merancang rumah tinggal sehingga sangat mencerminkan karya klasik. Menurutnya, ilmu-ilmu dasar dalam perancangan ada pada karya-karya yang terus disebut dalam sejarah. Menanggapi fakta survey dari Indonesia Property Watch yang mengatakan bahwa 5% kaum milenial yang nantinya akan memiliki rumah (landed house), Mas Aang berkomentar bahwa sebenarnya relevansi hal tersebut tergantung keadaan, misalnya kebutuhan kita berubah saat kita menikah (ada tingkat privasi dan keamanan yang lebih). Selain itu, Mas Aang teringat akan karya Sou Fujimoto dengan karyanya berupa rumah-rumah kecil yang memiliki banyak fungsi seperti taman dan ruang komunal. Walaupun ada kemungkinan bahwa permintaan rumah single family akan berkurang, namun menurutnya lapangan pekerjaan masih tetap ada, arsitek-arsitek akan tetap mengerjakan proyek-proyek lain seperti kos, apartemen, rumah bersifat komunal, bahkan proyek interior.

7


HOUSE OF MILLENNIALS

MENGAWALI KARIR YOAS SIHOTANG

artikel oleh Andhika Fauzan, foto oleh Clara Florida dan instagram

Jonathan Yoas Sihotang, Arsitektur UNPAR & Praktisi

Dosen

VOL 04

Pada Awal mengawali karir beliau sebagai arsitek junior tidak terlalu sulit, setelah lulus langsung diajak membantu di sebuah kantor arsitek baru yang didirikan oleh exdosen di Arsitektur UNPAR. Kesulitannya justru muncul setelah beberapa tahun pulang seusai menuntaskan studi pascasarjana dan magang di negeri orang. Bekal berprofesi dan menjalankan usaha konsultan arsitektur dirasa sangat kurang, terutama dalam menghadapi dinamika klien dan kepastian proyek, sehingga pada prakteknya mengalami jatuh bangun. Jam terbang dan kesabaran, saya pikir, mutlak dijalani sebagai bagian berproses menjadi arsitek.

8

Menurut beliau tidak semua yang sekolah Arsitektur akan menjadi arsitek. Pada angkatan beliau, pada 5-10 tahun awal setelah lulus dari Arsitekur Unpar, cukup banyak (mungkin 60%, perkiraan kasar) yang menjadi arsitek atau berkerja pada bidang arsitektur, namun setelahnya dan sampai saat ini, mungkin tersisa sekitar 20%-30%. Beliau menambahkan, sekali lagi profesi arsitek adalah cerminan dari menjalani proses. Beliau menambahkan, sekali lagi profesi arsitek adalah cerminan dari menjalani PROSES.


FAKTA LAPANGAN PEKERJAAN ARSITEK SEMAKIN SEDIKIT Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Brojonegoro mengatakan “Pengembangan hunian di kawasan Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek) jangan lagi mengusung konsep rumah tapak atau landed house demi menjaga lahanlahan pertanian, lebih baik rumah susun, dsb.” “Banyak kegiatan pembangunan yang sangat dibutuhkan masyarakat, tetapi perkembangannya sangat lambat, seperti realisasi pembangunan rumah terjangkau dengan DP nol dan beberapa kegiatan lainnya.” Fraksi PKS, Dite Abimanyu. Dengan pembangunan rumah di kota besar yang semakin lambat beberapa tahun belakangan ini, lahan kosong yang masih ada semakin terbatas, menyebabkan sedikitnya lapangan kerja bagi para arsitek hunian di kota besar.

9


Menurut Jonathan Yoas Sihotang, salah satu Dosen Arsitektur Unpar, saat ditanya soal definisi rumah mewah, ia sangat sulit mendefinisikannya karna karakternya yang personal meskipun bila dirujuk pada ketentuan pemerintah terdapat kriteria rumah mewah berdasarkan angka yang ditetapkan sebagai acuan. Kalau ingin ditetapkan sebagai sebuah parameter, mungkin kemewahan tergantung dari bagaimana seseorang mempersepsikan penggunaan ruang: “the luxury of using space. “ tambahnya . Sedangkan menurut Andi Kumala, salah satu dosen Arsitektur, anggapan konsep rumah mewah sebenarnya kurang tepat sebab semuanya tergantung pada kebutuhan penghuni. Namun definisi rumah mewah yang terpenting adalah rumah yang memberikan pengalaman ruang sehingga meningkatkan sense dan memunculkan memori atau nostalgia dan kebiasaan yang dialami pemilik rumah pada masa kecilnya.

artikel oleh Samuel Geovano, foto oleh Allisha Shenny

VOL 04

‘C E R ITA S E B UAH R UAN G’

HOUSE OF MILLENNIALS

10


Begitu pula dengan Andra Matin, dalam mendesain hunian beliau lebih suka memberi sentuhan yang lebih personal dengan mengenal penghuni dan klien ketimbang berfokus kepada bentuk bangunan , konteks site dan iklim. Sejalan dengan pemikiran tersebut, Peter Zumthor , salah satu arsitek pascamodern mengatakan bahwa:

“ARCHITECTURE IS NOT ABOUT FORM, IT IS ABOUT MANY OTHER THINGS“ Dalam bukunya, ia mengatakan bahwa dirinya sangat menekankan kepada permainan material, cahaya, tekstur, alam dan aspek manusia itu sendiri yang dapat menciptakan pengalaman ruang yang membangkitkan perasaan dan memori. Ketimbang memikirkan bentuk bangunan keseluruhan. Sebab menurutnya pengalaman ruang bersifat universal dan kualitatif dimana dapat dirasakan semua orang tanpa tidak mengenal generasi atau latar belakang tiap orang. 11


HOUSE OF MILLENNIALS

light, and use, and structure, and shadow, smell, and so on. form is the easiest “the the the the the I think

to control, it can be done at the end.” VOL 04

- P e t er Zu mth o r

12


foto oleh : Allisha Shenny

13


HOUSE OF MILLENNIALS

Menurut Yoas Sihotang, Dosen Arsitektur Postmodern, bahwa ia tidak melihat Postmodernisme sebagai sebuah tolak ukur tujuan. Bahkan beberapa prinsip postmodern sudarh dipraktikan di Indonesia. Mungkin dari segi teknologi ( konstruksi & material) mungkin tertinggal. Namun teknologi ada sebagai cara pemecahan masalah bukan sebuah “image”. Beliau sejalan dengan pemikiran Nikos Salingaros bahwa arsitektur kini terlalu “image driven” atau mementingkan bentuk. Sama seperti budaya pada media sosial yang “kekinian” dan”image driven”. Menurutnya tidak berfaedah menilai arsitektur dari “image”nya. Menurutnya justru yang paling esensial adalan nilai dan tujuan yang ingin dicapai sebagai solusi. Bila desain dianggap sebagai solusi dan representasi identias, maka bolehlah jika menilai diri dimana posisi kita ditengah arsitektur dunia.

VOL 04

Menurut Andra Martin yang juga salah satu pendiri AMI (Arsitek Muda Indonesia), sekarang adalah zaman perkembangan postmodern dimana arsitek mengangkat isu-isu dalam proyeknya sehingga pada akhirnya arsitektur menjadi jawaban untuk masalah , baik masalah klien dengan menjawab kebutuhannya sampai masalah tapak. Contohnya beliau selalu mengangkat isu lokalitas yang dapat membantu dalam problem solving tiap proyek. Indonesia memang belum lebih maju dibandingkan negaranegara luar dalam segi teknologi, namun arsitektur postmodern di Indonesia akan terus berkembang.

14

artikel oleh Samuel Geovano, foto oleh Daren Lang

arsitek di masa mendatang

APAKAH ARSITEKTUR INDONESIA TERTINGGAL DARI ARSITEKTUR LAIN? APAKAH PEMIKIRAN ARSITEKTUR POSTMODERN ATAU GAYA ARSITEKTUR MASA DEPAN TEPAT DITERAPKAN DI INDONESIA?


MENGAPA ARSITEKTUR INDONESIA SUDAH LEBIH DARI 100 TAHUN TAPI SERINGKALI TIDAK DIRASAKAN EKSISTENSINYA DALAM MASYARAKAT? APAKAH KEDEPANNYA AKAN SEMAKIN BANYAK LAPANGAN PEKERJAAN MENGINGAT PROGRAM PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (20 TAHUN KEDEPAN) UNTUK MEMBANGUN INFRASTRUKTUR? Menurut Yoas Sihotang, Arsitek terlalu sering dicap sebagai representasi swasta. Dan wajar jika jasanya kurang dirasakan “masyarakat umum�. Namun jika arsitek sebagai perencana sudah diakui perannya sebagai profesi (setara dengan dokter atau pengacara) yang berperan menentukan arah pembangunan sebuah negara, tentunya jasa arsitek akan selalu dibutuhkan.Karenanya, peran arsitek dalam UU negara sangat diperlukan. Di negara-negara yang telah menganut prinsip ini, arsitek banyak bekerja di pemerintahan bahkan sampai level pemerintahan yang terendah. Bahkan ekstrimnya jika ingin mendesain kandang ayam pun, selama beririsan dengan kepentingan masyarakat harus menggunakan arsitek dan kalau tidak mampu maka akan diselenggarakan negara.

Menanggapi program pembangunan jangka panjang dibidang infrastruktur oleh pemerintah, harusnya dilihat sebagai suatu kebutuhan yang harus dipenuhi. Menurutnya yang ironis adalah pendidikan arsitektur terlalu banyak meluluskan sarjana arsitektur bukan arsitek. Arsitek dengan mentalitas profesi yang benar, yang melihat tuntutan profesinya bukan semata aspek bisnisnya.

15


minikomm by kommunars


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.