Koran Kampus UKDW Edisi November 2023

Page 1

UKDW Yogyakarta

17

@UKDWJOGJA @ukdwyogyakarta

11

UKDW Yogyakarta

Alamat Redaksi: Kantor Biro IV UKDW Gedung Hagios Lantai 1 Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 5-25, D.I Yogyakarta Koran Kampus UKDW

November 2023

korankampus@staff.ukdw.ac.id

Berkomunikasi dengan Hati Mencipta Harmoni

B E R I TA U TA M A

Dies Natalis ke-61, UKDW Kukuhkan Prof. Robert Jadi Guru Besar

Nareswari Nisita: Prestasi Adalah Hasil Kerja Keras dan Achievement

2

UKDW Jalin Kerja Sama dengan Bima Perkasa Jogja Kelola UKM Basket

3

UKDW Hadiri General Assembly ke-25 ACUCA

3

“Berpikir Kritis dengan Humor tentang Spiritualitas, Budaya, Teknologi, dan Politik” diangkat menjadi tema dalam perayaan Dies Natalis ke-61 Duta Wacana. Serangkaian kegiatan seperti Diseminasi Doktor, Fun Run Mlayu DW, Family Gathering, Spelling Bee Contest, Partnership Gathering, Peletakan Batu Pertama Kampus 2 UKDW, Gathering Dewan Penyantun, Festival Budaya dan Pariwisata, Gowes LLDIKTI, Talkshow, serta acara Kebersamaan Mahasiswa digelar dengan meriah sejak bulan September hingga Desember 2023. Rangkaian perayaan Dies Natalis yang berpuncak pada Ibadah dan Upacara menjadi perwujudan syukur serta momen untuk melihat perjalanan Duta Wacana selama satu tahun, sekaligus menyiapkan perjuangan untuk tahun-tahun selanjutnya. Ibadah syukur dikemas dalam nuansa Bali dengan mempersembahkan kolaborasi musikal dari Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) UKDW dan para pemusik UKDW dari unsur PPA dan mahasiswa. Sedangkan khotbah dibawakan oleh Bishop I Nyoman Agustinus, M.Th. selaku Ketua Sinode Gereja Kristen Protestan Bali (GKPB). Puncak acara ini juga menjadi momen yang spesial bagi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, karena dalam upacara dies natalis tahun ini juga dilaksanakan Pengukuhan Guru Besar Pdt. Prof. Robert Setio, Ph.D. di bidang Ilmu Teologi. Acara ini berlangsung di Auditorium Koinonia UKDW pada hari Selasa, 31 Oktober 2023. Pada kesempatan tersebut Pdt. Prof. Robert Setio, Ph.D. menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul “Lucunya Agama, Alkitab, dan UKDW – Humor Sebagai Kritik Lembut Terhadap Kebekuan Sosial”. Prof. Robert menyebutkan humor adalah bagian penting dalam komunikasi antar manusia yang berfungsi sebagai sarana untuk menghubungkan orang atau kelompok satu dengan lainnya. Selain menghibur, juga menggugat norma-norma dan kenormalan masyarakat.

Di Indonesia, humor berakar kuat dalam budaya setempat dan berfungsi sebagai cara untuk mengatasi tantangan sehari-hari serta menyatukan masyarakat. “Kesulitan-kesulitan yang disebabkan oleh beban kehidupan yang berat, kerenggangan-kerenggangan hubungan antar kelompok bahkan konflik-konflik dapat dicairkan dengan humor,” terangnya. Dalam konteks pendidikan, humor berguna untuk mendorong sikap kritis terhadap bentuk pendidikan yang melupakan keutuhan dan kekompleksan manusia. “Humor diperlukan, karena dengan humor para peserta didik dilatih untuk berpikir kreatif, peka terhadap lingkungan, mampu menggunakan berbagai perspektif, fleksibel secara kognitif, bahkan siap untuk mengkritik diri sendiri,” imbuhnya. Upacara Dies Natalis ke-61 Duta Wacana juga dimeriahkan oleh kehadiran Butet Kartaredjasa yang mementaskan monolog terkait tema orasi ilmiah Pdt. Prof. Robert Setio, Ph.D. Butet mengatakan UKDW perlu belajar lagi mempercayai seni sebagai kekuatan untuk membangun kehidupan. Acara dilanjutkan dengan laporan dari Dr.-Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T. selaku Rektor UKDW yang menyebutkan UKDW akan memasuki era yang baru, rencana induk yang baru, sehingga tahun ini penting sebagai pijakan untuk langkah-langkah selanjutnya. “UKDW akan memasuki tahapan baru untuk mewujudkan mimpi sebagai Sustainable Entrepreneurial Research University. Untuk mencapai hal tersebut, UKDW akan fokus dalam dua hal yaitu sustainability dan inklusivitas yang menjadi nafas maupun spirit dalam setiap hal yang dilakukan. UKDW juga telah melakukan groundbreaking pada tanggal 30 Oktober kemarin yang menandai akan dibangunnya Rumah Sakit Akademik Duta Wacana dan berlanjut dengan pembangungan Kampus 2 di Sedayu,” paparnya. (mpk)

Dies Natalis 61 th Duta W acana

foto:dok./Panitia


Profil Bulan Ini

2

VOL.17/ NOV 2023

Nareswari Nisita: Prestasi Adalah Hasil Kerja Keras dan Achievement

foto:dok./Pribadi

S

ebagai seorang mahasiswa, prestasi merupakan suatu hal yang sangat penting. Apalagi prestasi yang berkaitan dengan bidang akademik. Prestasi dapat menambah portofolio seseorang yang nantinya dapat digunakan untuk modal dasar mencari pekerjaan. Di era sekarang ini, kompetisi di dunia kerja sangat ketat, bahkan satu bidang pekerjaan dapat diperebutkan oleh ribuan pelamar kerja. Banyak terjadi

ketidakseimbangan antara angkatan kerja dan kesempatan kerja. Ketidakseimbangan tersebut kemudian memicu tingginya angka pengangguran. Oleh sebab itu, perlu bagi angkatan pekerja untuk memiliki portofolio atau rekam jejak yang baik seperti pengalaman, mempunyai soft skill, sertifikasi dan prestasi. Ada salah satu konten creator yaitu Deddy Corbuzier yang pernah mengatakan bahwa “kesuksesan itu adalah saat berte-

munya kesempatan dan kesiapan”. Nareswari Nisita, seorang mahasiswa Prodi Manajemen angkatan 2020 Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, merupakan salah satu mahasiswa yang bisa dibilang aktif dan banyak memiliki pengalaman baik di bidang akademik dan non akademik. Alumni SMA Bopkri 1 ini mendaftarkan diri di UKDW tidak dengan unsur kesengajaan. Ia dari awal memang memiliki keinginan untuk menjadi bagian dari civitas akademika UKDW. “Alasan saya masuk di UKDW ya karena UKDW terakreditasi A dan memiliki visi-misi yang bagus. UKDW juga mendukung mahasiswa untuk mengembangkan diri lewat berbagai organisasi dan kegiatan mahasiswa. Ada berbagai jenis organisasi dan kegiatan mahasiswa di UKDW yaitu lembaga/ organisasi mahasiswa, kelompok studi, UKM, unit kebudayaan, dan unit kerohanian,” paparnya. Nares banyak mengikuti kompetisi seperti lomba business plan dan duta literasi. Selain itu ia juga aktif sebagai seorang pebisnis dan mengikuti berbagai organisasi. Organisasi yang pernah ia ikuti diantaranya Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMPSM) dan Kelompok Studi Kewirausahaan dan Inovasi (KSKI). Di organisasi HMPSM, Nares bergabung di divisi akademik sebagai koordinator dan bendahara selama dua periode. Sementara di KSKI, Nares bergabung di divisi pengembangan wirausaha sebagai koordinator. Bagi Nares bergabung di organisasi sangat berguna dan bermanfaat karena dapat menambah pengalaman baru dan dapat melatih mental. “Organisasi itu sangat penting bagi mahasiswa, apalagi kalau kita masuk di divisi yang sesuai dengan passion kita. Seperti aku, masuk di divisi akademik di HMPSM dan divisi pengembangan wirausaha di KSKI karena dari awal saya suka untuk mengikuti lomba-lomba dan hobi berbisnis. Mumpung ada wadah untuk mengembangkan bakat dan hobiku ya saya mau gak mau harus memanfaatkan fasilitas itu,” ujarnya. Nares sekarang aktif di berbagai pekerjaan dan kegiatan, salah satunya bisnis masker organik (masker wajah). Bisnis tersebut sudah ia jalankan sejak dirinya duduk dibangku SMA. Ia juga mengikuti magang di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di BEI tersebut, ia bekerja di bagian marketing, konten creator dan administrasi. Tak hanya itu, Nares juga diajak oleh dosen Fakultas bisnis untuk menjadi asisten penelitian yang meneliti kegiatan kewirausahaan UMKM. Bagi Nares, berambisi itu sangat penting apalagi bagi seorang mahasiswa. Ambisi dapat membuat seseorang untuk terus berupaya mengejar goals. “Berambisi itu penting karena dengan ambisi kita bisa bersaing sama yang lainnya. Ambisi dapat digunakan sebagai motivasi untuk bekerja keras. Jika kita gagal, kita harus terus berusaha dan bangkit karena usaha tidak akan mengkhianati hasil. Konsistensi dan pantang menyerah adalah kunci,” ungkapnya. Dengan berbagai pengalaman tersebut membuat dirinya beberapa kali diundang untuk menjadi pembicara di kegiatan webinar ataupun seminar. Mahasiswi kelahiran Sleman, 3 Februari 2000 tersebut selain aktif di dunia bisnis dan kegiatan akademik, juga memiliki hobi yaitu traveling dan olahraga. Basket, badminton,

dan futsal menjadi olahraga yang ia gemari. “Untuk melepas penat dan kejenuhan agar tidak stress, saya lampiaskan semua itu ke hobi saya seperti traveling, bermain basket, badminton dan bermain futsal. Apalagi pas masa pandemi, biasanya saya gunakan waktu luang saya untuk berolahraga,” ujarnya. Prestasi dan pencapaian yang telah diraih tak semata-mata Nares dapatkan begitu saja, perlu adanya motivasi dan niat yang kuat. Untuk menjadi mahasiswa yang berprestasi dan aktif, Nares mendapatkan motivasi dari buku bacaan yang selama ini ia baca. Selain itu motivasi juga datang dari keinginan Nares untuk mempunyai masa depan yang lebih baik. Ditambah lagi Nares juga selalu di support oleh orang tua. Supaya bisa membahagiakan orang tua, Nares ingin terus berprestasi. “Saya sejak SMA suka membaca buku, apalagi buku motivasi. Dari buku tersebut membuat saya terdorong untuk selalu mencoba hal-hal baru dan menambah pengalaman. Dukungan dari orang tua dan keinginan saya untuk membahagiakan kedua orang tua juga merupakan salah satu alasan saya untuk berprestasi. Selain itu motivasi saya juga berasal dari salah satu ayat di alkitab yaitu Matius 5: 13-16 yang berbunyi ‘Jadilah Garam dan Terang Dunia’. Dari kalimat itu saya ingin sekali berkontribusi untuk diri saya dan sesama,” tuturnya. Setelah lulus dari UKDW, Nares berencana untuk mengembangkan bisnis yang telah ia jalankan sembari bekerja di instansi pemerintahan. Hal tersebut dikarenakan pekerjaan yang dicita-citakan berkaitan dengan pengalaman yang telah ia miliki. Dirinya ingin bekerja sesuai passion dan hobinya. Jika seseorang bekerja sesuai hobi dan keinginannya maka biasanya ia bekerja secara totalitas dan tidak menganggap pekerjaan tersebut sebagai beban. Bagi Nares, prestasi dan pencapaian merupakan sebuah hasil dari kerja keras dan achievement atau penghargaan bagi diri sendiri. Untuk para mahasiswa UKDW, Nares memberikan pesan untuk terus melakukan apa yang telah dijalani sekarang. Karena bisa jadi apa yang kita lakukan sekarang secara konsisten mempunyai dampak positif buat kita. Jangan lupa untuk terus mencoba halhal baru. Sikap bertanggung jawab juga penting, karena ketika kita sudah berani untuk memulai berarti kita juga harus berani untuk menjalankan dan mengakhiri. Bagi mahasiswa yang aktif di berbagai kegiatan dan nyambi bekerja, Nares juga memberikan tips agar dapat mengelola waktu dengan baik dan pekerjaan atau kegiatan yang kita lakukan berjalan dengan efektif. “Ada beberapa cara yang saya lakukan untuk membagi waktu kuliah saya, waktu saya bekerja dan menjalankan aktivitas lainnya. Saya biasanya membuat catatan atau jadwal harian yang bertujuan agar kegiatan atau aktivitas yang saya jalankan terstruktur dan termanajemen dengan baik. Selain itu, saya juga dalam mengambil tawaran kegiatan atau pekerjaan saya sesuaikan dengan kemampuan saya. Saya tidak asal mengiyakan tawaran kegiatan dan pekerjaan. Tidak kalah penting juga saya sesuaikan kegiatan dan pekerjaan yang hendak saya ambil dengan hobi dan passion saya,” ungkapnya. [Filipus]

REDAKSI KORAN KAMPUS PENANGGUNG JAWAB PIMPINAN REDAKSI WAKIL PIMPINAN REDAKSI

: Pdt. Wahju Satria Wibowo, Ph.D. : Dr. Phil. Lucia Dwi Krisnawati, S.S., M.A. : Meilina Parwa

EDITOR

LAYOUTER

Anti, Lia, Iit

Putra & Adhimas

KORAN KAMPUS BISA ANDA DAPATKAN SECARA ONLINE MELALUI

https://issuu.com/korankampus_ukdw Redaksi menerima tulisan dari warga kampus berupa artikel, laporan kegiatan dan foto-foto yang membangun harapan. kirim ke alamat Redaksi atau melalui email : korankampus@staff.ukdw.ac.id


Universitaria

3

VOL.17/ NOV 2023

UKDW Hadiri General Assembly ke-25 ACUCA

U

niversitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta sebagai salah satu anggota Association of Christian Universities and Colleges in Asia (ACUCA) hadir dalam acara 2023 Management Conference and 25th General Assembly ACUCA pada tanggal 18-20 Oktober 2023 di Hannam University, Daejeon, Korea Selatan. Dalam acara tersebut, UKDW diwakili oleh Dr. –Ing., Wiyatiningsih, S.T., M.T. selaku Rektor dan Pdt. Wahju S. Wibowo, Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Promosi, dan Jejaring. General Assembly berlangsung setiap dua tahun untuk memilih presiden ACUCA yang baru. Adapun tema yang diambil tahun ini adalah “Innovation and Spirituality: Trajectories for Christian Higher Education in Asia”. ACUCA terdiri dari 64 universitas dari 8 negara di Asia yaitu Hongkong, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, dan Thailand. Pdt. Wahju S. Wibowo, Ph.D. menjelaskan acara general assembly didahului dengan beberapa diskusi dan pendalaman tentang dasar teologis bagi universitas Kristen untuk

foto:dok./Pribadi

mengembangan inovasi dan spiritualitas. Materi ini dibawakan oleh Bishop Emerito Nacpil dari Filipina. “Intinya ada dasar kuat bagi universitas Kristen untuk kreatif dan fleksibel di tengah perkembangan sains dan teknologi sebagai bagian dari spiritualitasnya,” terangnya. Selanjutnya diskusi dilanjutkan untuk membahas bagaimana universitas Kristen mengembangkan inovasi dan mikro-

kredensial. “Di tengah perkembangan sains dan teknologi dan tuntutan kemitraan maka pola mikro-kredensial memberi wadah pengembangan wawasan keilmuan dan relasi bagi mahasiswa. Setiap universitas anggota ACUCA dapat menawarkan kuliah, khususnya kuliah pendek bersertifikat bagi mahasiswa. Ini akan membantu mahasiswa mengembangkan diri dan relasi internasionalnya,” jelas Pdt. Wahju.

Diskusi berlanjut untuk membahas bagaimana universitas Kristen membuat quality assurance yang mendasarkan diri pada nilai-nilai kekristenan. Salah satu aspek yang diusulkan adalah aspek ekologi sebagai bagian dari nilai kekristenan yang harus menjadi bagian quality assurance, selain berbagai proses yang berdasarkan nilai-nilai kekristenan. “ACUCA sendiri mempunyai program student mobility program, faculty mobility program, serta micro-credential degree bagi mahasiswa dan student camp,” tuturnya. Pada kurun waktu 2021-2023, Presiden ACUCA adalah Prof. Dr. Kwang-Sup Lee, Rektor Hannam University. Setelah menerima laporan kepengurusan periode 2021-2023, maka peserta general assembly memilih presiden yang baru yaitu Prof. Dr. Tomoko Ueki, Rektor Universitas Doshisha, Kyoto, Jepang. Sementara wakil executive committee dari Indonesia adalah Rektor Undhira, Denpasar Bali. Dengan demikian dua tahun yang akan datang, General Assembly ke-26 ACUCA akan diadakan di Kyoto, Jepang. [wsw]

UKDW Jalin Kerja Sama dengan Bima Perkasa Jogja Kelola UKM Basket

U

niversitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta resmi menjalin kerjasama dengan Bima Perkasa Jogja (BPJ) di bidang pembinaan dan pendampingan tim basket. Kerjasama ini ditandai dengan dilakukannya penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pada hari Rabu, 25 Oktober 2023 di Atrium Gedung Agape. Penandatanganan PKS dilakukan oleh Dr.-Ing Wiyatiningsih, S.T., M.T. selaku Rektor UKDW Yogyakarta dan Johanes Berchmans Heroe Susanto selaku Direktur PT Bima Perkasa Manajemen. Turut hadir dalam acara tersebut Dr. Parmonangan Manurung, S.T., M.T., IAI (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Informasi, dan Inovasi), Mujiono, S.E, M.Sc (Kepala Biro Kemahasiswaan, Alumni, dan Pengembangan Karir (Biro 3), Dr. phil. Lucia Dwi Krisnawati, S.S., M.A. (Kepala Biro Kerjasama dan Relasi Publik), para Wakil Dekan 3 Fakultas, Pelatih tim basket UKDW, para pemain tim basket UKDW, dan perwakilan pemain tim basket Bima Perkasa Club. Rektor UKDW Dr.-Ing Wiyatiningsih, S.T., M.T. menyambut baik kerjasama dibidang non akademik antara UKDW dengan BPJ. Wiyatiningsih mengatakan kerjasama dengan tim profesional BPJ merupakan bentuk dari upaya kampus dalam meningkatkan kualitas tim basket UKDW sehingga UKDW mampu berprestasi di bidang olahraga atau non akademik. Sebelumnya UKDW telah menjalin kerjasama dengan BPJ di bidang penggunaan sarana dan prasarana olahraga. “Dengan adanya pendampingan dari tim professional (BPJ) kepada tim basket UKDW, diharapkan dapat meraih prestasi di kompetisi Liga Mahasiswa. Sudah lama tim basket UKDW tidak berprestasi di kompetisi Liga Mahasiswa. Selama ini UKDW sudah menjalin kerjasama dengan cara yang lain, kini kita mencoba meningkatkan kualitas kerjasama

foto:dok./Panitia

foto:dok./Panitia

kita melalui prestasi mahasiswa,” ungkapnya. Sementara itu, Johanes Berchmans Heroe Susanto Direktur PT. Bima Perkasa Manajemen menyampaikan ucapan terimakasih kepada UKDW yang telah memberikan kepercayaan kepada Bima Perkasa Jogja untuk melakukan pembinaan terhadap tim basket UKDW. Tim basket BPJ merupakan tim basket profesional yang bermain di Liga Utama Indonesia dan menjadi satu-satunya tim basket yang mewakili kota Yogyakarta. “Saya mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Bima Perkasa Manajemen. Sebelumnya BPM sudah melakukan kerjasama dengan pihak UKDW seperti pembinaan, dan sekarang BPM diberi kepercayaan untuk melakukan pendampingan terhadap tim basket UKDW. Tidak salah UKDW memilih Bima Perkasa dalam membantu meningkatkan kualitas SDM tim basket UKDW, dikarenakan Bima Perkasa merupakan tim yang diperhitungkan di Indonesia Basketball League (IBL),” kata Heroe. Tidak hanya penandatanganan PKS, dalam acara tersebut juga dilaksanakan launching pemain tim basket UKDW yang akan berkompetisi di Liga Mahasiswa 2023 dan coaching clinic untuk siswa-siswi SMA mitra UKDW. Total ada 20 pemain yang akan dibawa oleh tim basket UKDW dalam mengikuti kompetisi Liga Mahasiswa 2023. Pemain tersebut berasal dari UKM basket yang dimiliki oleh UKDW dan telah melewati seleksi yang ketat. Berikut adalah daftar nama pemain UKDW yang akan bermain di liga mahasiswa 2023: Yohanes Patthon Siregar (Manajemen), Christian Octavico Kuncoro (Sistem Informasi), Paul Charles Antonio Tuhumuri (Manajemen), Ivan Setyo Aji (Arsitektur), Vincent Aurelio Adammas (Manajemen), Yohanes Des Castillo Evan Bernadine (Desain Produk), Kelpin Saktara Tirta (Manajemen), Christopher Albert Santoso (Sistem Informasi), Alesandro Verovius William Wakman (Akuntansi), Allotrius Ben Aster ondy (Sistem Informasi), Hans Gunawan (Sistem Informasi), Martinus Surya Dwi Paskahimawan (Sistem Informasi), Raineld Jason Kelvin’s Tumbunan (Pendidikan Bahasa Inggris), Michael Krishna Shaka Maheswara (Desain Produk), Vincent Tantowi (Manajemen), Cliffert Christian Kaya (Manajemen), Orikonba Fresli Ronsumbre (Teknik Informasi), David Arya Seta (Teknik Informasi), Yusuf Kiko Marcho Kiwak (Manajemen), dan I Wayan kintara Anggara Putra (Sistem Informasi). Dengan launching tim basket UKDW dan pembinaan oleh BPJ ini, diharapkan tim basket UKDW mampu meraih hasil yang maksimal sehingga mengharumkan almamater UKDW di bidang olahraga Basket. Tiga tahun semenjak pandemi Covid-19, tim basket UKDW vakum di ajang turnamen Liga Mahasiswa. Saatnya tim basket UKDW bangun dari tidurnya dan memberikan kejutan di turnamen Liga Mahasiswa 2023. [filipus]

Pengangkatan Sumpah dan Pelantikan Dokter Periode XXVIII

F

akultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana (FK-UKDW) telah melakukan pengangkatan sumpah dan pelantikan dokter periode pelantikan ke-XXVIII pada hari Jumat, 3 November 2023. Acara yang dilangsungkan dengan penuh rasa syukur itu dilaksanakan secara hybrid (daring dan luring). Pelaksanaan secara offline berlangsung di Gedung Hagios ruang H.1.1, Universitas Kristen Duta Wacana. Sumpah dan Pelantikan Dokter dilaksanakan bagi mahasiswa yang telah dinyatakan lulus program profesi dokter melalui tahapan ujian UKMPPD pada batch Agustus 2023. Pada periode ini, FK-UKDW meluluskan satu dokter, atas nama dr. Irnawati Dada Malika. Sebagai dokter terlantik, dr. Irnawati Dada Malika mengungkapkan harapan untuk dapat menjunjung tinggi ilmu kedokteran yang telah didapatnya dan dapat menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk melayani sesama dengan sepenuh hati. Selanjutnya, Drs. Yohanis Gopa selaku perwakilan orangtua dokter terlantik mengucapkan terima kasih kepada dekan dan jajarannya serta dosen yang telah mendidik putrinya hingga bisa di titik saat ini. Dalam acara ini, Direktur RS Bethesda Yogyakarta, dr. Purwoadi Sujatno, Sp.PD, FINASIM, MPH, mengungkapkan bahwa ini adalah awal dari sebuah proses untuk berkarya dalam menjalankan tugas dan panggilannya menjadi seorang dokter. Beliau juga memberi pesan agar selalu update dan upgrade diri, dan jangan lupa untuk selalu belajar di mana pun berada dengan senantiasa menerapkan visi dan misi UKDW. Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Kedokteran, dr. The Maria Meiwati Widagdo, Ph.D. memberikan pesan agar dokter terlantik senantiasa menghidupi nilai-nilai Duta Wacana dan menjadikannya pegangan dalam melayani. Sementara itu, Rektor UKDW Dr. -Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T., berpesan agar pendidikan dokter yang sudah ditempuh dapat

foto:dok./Panitia

menjadi dasar untuk berkiprah melayani dunia dengan memberikan yang terbaik dan senantiasa menjadi dokter yang bisa berempati, dokter yang mempunyai etika, serta dokter yang mempunyai nilai-nilai lebih dari segi kemanusiaan. Selamat kepada dr. Irnawati Dada Malika, selamat mengabdi dan melayani dunia dalam bidang kesehatan dengan senantiasa mengandalkan Tuhan. Semoga ilmu yang telah diperoleh dapat menjadi saluran berkat dan perpanjangan tangan Tuhan bagi semua insan di mana pun berada. [cvp]


Universitaria Universitaria

4

VOL.17/ NOV 2023

UKDW Hadir dalam Acara DAAD-DIES Partnership with Higher Education in Indonesia-Final Conference

U

niversitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta hadir dalam acara DAAD-DIES Partnership with Higher Education in Indonesia-Final Conference yang digelar di Silliman University, Dumaguete, Filipina, pada tanggal 9-13 Oktober 2023. Adapun perwakilan UKDW yang hadir dalam acara tersebut adalah Dr.-Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T. (Rektor), Dr. Rosa Delima (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Riset), Pdt. Wahju S. Wibowo, Ph.D. (Wakil Rektor Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Promosi, dan Kemitraan), Ir. Henry Feriadi, Ph.D. (Kepala Unit Pengembangan Institusi), Pdt. Handi Hadiwitanto, Ph.D. (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kaprodi Filsafat Keilahian Program Magister), Dr. Charis Amarantini (Dekan Fakultas Bioteknologi), Dr. Fransisca Endang Lestariningsih (Ketua Lembaga Pengembangan Akademik dan Inovasi Pembelajaran), dan Yetli Oslan, S.T.,

M.I.T. (Kepala Unit Penjaminan Mutu Institusi). Acara tersebut menandai berakhirnya program pelatihan manajemen perguruan tinggi, kerja sama antara UKDW Yogyakarta dengan Faculty of Economy and Social Science University of Applied Science Osnabrück Jerman, yang melibatkan tiga universitas mitra UKDW yakni Universitas Halmahera (UNIERA) Tobelo, Universitas Kristen Wira Wacana (UNKRISWINA) Sumba, dan Universitas Ottow Geissler Papua (UOGP). Pdt. Wahju S. Wibowo, Ph.D. menjelaskan rangkaian program yang disponsori oleh Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD) German Academic Exchange Service dan German Federal Ministry for Economic Cooperation and Development ini bertujuan untuk mengatasi masalah distribusi kualitas universitas di area Indonesia yang dianggap kurang merata.

“UKDW berkomitmen untuk mendampingi ketiga perguruan tinggi tersebut sebagai upaya mengembangkan ilmu dan kualitas pendidikan di Indonesia. Serangkaian kegiatan telah dilakukan mulai tahun 2020 dan berakhir pada tahun 2023. Melalui program ini diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang kompeten dalam mengelola perguruan tinggi yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas dan daya saing masing-masing perguruan tinggi,” terangnya. Selama konferensi berlangsung, peserta mendapatkan berbagai materi pengayaan organisasi, serta melakukan kunjungan studi banding ke tiga universitas di Dumaguete yaitu Silliman University, St. Paul University, dan Negros Oriental State University. Acara diakhiri dengan mendiskusikan perkembangan kerja sama di universitas masingmasing dan kesempatan kerja sama dengan universitas di Dumaguete. Setelah mendiskusikan kemungkinan kerja sama yang bisa

dilakukan, UKDW Yogyakarta menandatangani Memorandum of Understanding dengan Silliman University, St. Paul University, Negros Oriental State University, dan Centro Escolar University Malolos. Secara khusus Fakultas Teologi UKDW juga mendiskusikan Memorandum of Agreement dengan Divinity School, Silliman University. [wsw]

foto:dok./Pribadi

FTI UKDW Kolaborasi dengan DANA & GreatNusa Adakan Talkshow DANAID8

F

akultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta bekerjasama dengan DANA dan GreatNusa menyelenggarakan talkshow “DANAID8 Merdeka Berkarir di Dunia Digital – Merdeka Sprint ke Yogyakarta” pada hari Senin, 9 Oktober 2023 di Auditorium Koinonia UKDW dengan topik ‘Ruang Koleksi – Investasi Jangan Gitu-Gitu Aja’. Talkshow ini bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat dan edukasi yang tepat untuk investasi bagi pemula hingga advance ditengah produk investasi yang semakin merajalela. Pembicara pada talkshow ini adalah Agung Prio Rismawan (Lead UI/UX DANA), Hendro Setiadi, S.T., M.MM., MEngSc. (Lecture UKDW & Investing/Trading Enthusiast), serta Nugroho Agus Haryono, S.Si., M.Si (Math Lecture UKDW & Dividend Lover). Acara dipandu oleh Sasya Sava Bustomi (Employer Branding Associate DANA). Sharing session pada talkshow ini membahas mengenai pentingnya berinvestasi pada usia

muda, serta tips and trick dalam memilih produk investasi digital yang tepat untuk dimulai dan dicoba sedari muda bagi rekanrekan mahasiswa dan fresh graduate. Pada kesempatan ini Restyandito, S.Kom., M.SIS, Ph.D. selaku Dekan FTI menyampaikan bahwa teman-teman mahasiswa harus mulai memikirkan investasi sedari awal, bisa berupa investasi di bidang pendidikan, keuangan, dan model investasi lainnya. Sementara itu, Robby Susanto selaku VP Product & Partnership dari Great Nusa menyampaikan bahwa ada sudut pandang yang baru dari sebuah investasi, sehingga akan muncul insight baru dan kolaborasi baru. Dan Shella Natasha selaku Global Corporate Partnership dari Dana juga menyampaikan bahwa DanaID8 merupakan acara yang merangkul anak muda untuk memaksimalkan potensi anak muda supaya dapat berkembang dan berkolaborasi bersama. [dida] foto:dok./Panitia

Diskusi Nasional Berhadep-hadepan #2 : Dinamika Mahasiswa Desain Produk Indonesia

foto:dok./Panitia

S

etelah sempat vakum, “Berhadephadepan #2” kembali hadir sebagai bentuk kelanjutan dari forum mahasiswa desain produk dari berbagai penjuru Indonesia. Himpunan Mahasiswa Desain Produk Anak Negeri atau biasa disingkat Hadepan merupakan sebuah forum kemahasiswaan yang beranggotakan Himpunan Mahasiswa Desain Produk dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Hadepan berdiri sejak tahun 2010 sebagai wadah untuk menampung aspirasi mahasiswa desain produk dalam berkolaborasi dari berbagai sudut pandang. Selama pandemi, Hadepan sempat redup hingga pada tahun 2022, dan sekarang kembali bangkit dengan dihadiri berbagai kampus di Indonesia. Pelaksanaan Hadepan memanfaatkan momentum pelaksanaan Product Design Week 2023 yang diselenggarakan oleh mahasiswa Institut Teknologi

Bandung. Para inisiator sepakat untuk menjadikan acara ini sebagai ajang pertemuan demi mencapai keselarasan langkah oleh mahasiswa desain produk Indonesia. Pada Sabtu, 14 Oktober 2023 silam, acara “Berhadep-hadepan #2” sukses dilaksanakan di Design Centre, Gedung Center of Arts, Design, and Language Institut Teknologi Bandung (CADL ITB). Dengan mengusung tema Hadepan: New Generation, acara ini sukses menghadirkan dan mempertemukan para delegasi mahasiswa desain produk dari dua puluh perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Delegasi mahasiswa desain produk Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) turut berpartisipasi dalam acara ini. Adapun sembilan belas perguruan tinggi lainnya yakni Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Telkom University Bandung, Telkom University Purwokerto, Institut Seni Indonesia Denpasar, Institut Teknologi Nasional, Universitas Paramadina, Universitas Pendidikan Indonesia Tasikmalaya, Universitas Surabaya, Universitas Esa Unggul, Institut Teknologi Sains Bandung, Podomoro University, Universitas Trisakti, Universitas Ciputra, Universitas Prasetya Mulya, Universitas Mercu Buana

Jakarta, Universitas Pembangunan Jaya, Universitas Trilogi, Universitas Ciputra, dan Institut Seni Indonesia Padang Panjang. Acara dimulai dengan registrasi peserta, kemudian dibuka dengan kata sambutansambutan dari perwakilan Aliansi Forum Program Studi Desain Produk Indonesia, perwakilan Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII), Ketua Pelaksana “Berhadep-hadepan #2”, dan perwakilan Hadepan. Selanjutnya, diadakan seremonial Hadepan: New Generation dan Buka Hadepan yang dilakukan secara simbolis dengan pemasangan pin Hapedan oleh delegasi mahasiswa desain produk dari setiap perguruan tinggi yang hadir. Acara puncak dari pertemuan ini adalah sesi Diskusi Formatur Hadepan. Para delegasi mahasiswa desain produk berdiskusi untuk memutuskan formatur pengelola organisasi Hadepan. Diskusi dipimpin oleh perwakilan mahasiswa dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Para delegasi mahasiswa desain produk aktif bertukar pendapat dan pandangan, memberikan masukan, dan mencari solusi bersama hingga akhirnya tercapai keputusan akhir yang didapat dari hasil musyawarah bersama. Dimana hasil memutuskan bahwa kepe-

ngurusan akan dipegang oleh kampus yang menjadi tuan rumah atau host pelaksanaan acara saat itu (event base) yang ditentukan berdasarkan regional. Dengan kata lain, kegiatan akan dilakukan secara bergilir dengan batas waktu yang disepakati tanpa memiliki struktur organisasi yang tetap sehingga struktural organisasi, urusan administrasi/surat menyurat, dan lainnya akan dipegang oleh tuan rumah kampus acara saat itu. Acara ditutup dengan pembacaan kesimpulan rapat dan keputusan akhir, serta penandatanganan keputusan akhir organisasi Hadepan oleh setiap perwakilan himpunan mahasiswa desain produk dari dua puluh perguruan tinggi yang hadir. Harapannya, melalui acara ini, dapat membuka jalan bagi mahasiswa desain produk di seluruh Indonesia khususnya mahasiswa desain produk UKDW untuk terus aktif berkolaborasi, berkreasi, dan membangun solidaritas serta kepedulian terhadap mahasiswa antar perguruan tinggi sebagai bagian dari HADEPAN. [Eleonora]


Fakultas Bioteknologi

5

VOL.17/ NOV 2023

Aksi Penanaman Bibit untuk Pengembangan Ruang Terbuka Hijau

S

ebagai upaya untuk mendukung program pemerintah dalam penghijauan ruang terbuka, kali ini Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta mengadakan acara “Aksi Penanaman Bibit Pohon dalam Rangka Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Kota Yogyakarta Berbasis Keanekaragaman Hayati”. Acara yang diselenggarakan pada hari Kamis, 27 Oktober 2023 pukul 14.00 berlokasi di Taman Kepuh RTH Kepuh, Klitren Yogyakarta diikuti oleh mahasiswa Fakultas Bioteknologi UKDW angkatan 2020 beserta Asisten Dosen (Asdos) mata kuliah Pember-dayaan Sumber Daya Alam Hayati (PSDAH). Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Drs. Sugeng Darmanto, Lurah Klitren Akhmad Zainuri, S.Sos, perwakilan SMA Bopkri 2 Yogyakarta, Dekan Fakultas Bioteknologi UKDW Dr. Charis Amarantini, M.Si., dan para dosen Fakultas Bioteknologi UKDW. Acara diawali dengan laporan pelaksanaan program oleh Drs. Djoko Raharjo, M.Kes.

foto:dok./Pribadi

selaku perwakilan tim pengayaan acara. Djoko melaporkan sistematis kegiatan yang akan dilaksanakan serta menyebutkan bahwa Fakultas Bioteknologi bersama Djarum Foundation menyediakan 250 bibit tanaman yang diantaranya berupa 140 bibit tanaman langka. 140 bibit tanaman langka ini akan

ditanam dan sisanya akan diserahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dan pengurus daerah setempat untuk dilakukan penanaman. “Nantinya pihak Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta dan pengurus daerah setempat akan melaporkan lokasi penanaman bibit kepada pihak Fakultas

Bioteknologi UKDW, sehingga mahasiswa tetap bisa memonitoring perkembangan dari bibit yang sudah ditanam,” ujar Drs. Djoko. Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Drs. Sugeng Darmanto yang mengajak seluruh peserta untuk mendukung segala kegiatan pemerintah dengan tidak merusak tanaman yang ada, memelihara kawasan hijau, tetap menjaga ruang terbuka, dan memperhatikan perilaku sosial. Lurah Klitren Akhmad Zainuri, S.Sos., juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat karena sudah turut berperan dalam membangun penghijauan ruang terbuka. Dalam kesempatan ini, Dr. Charis Amarantini, M.Si., mengajak seluruh peserta untuk bersama-sama berkomitmen sebagai bagian dari lingkungan. Oleh karena itu Dr. Charis mengajak masyarakat untuk senantiasa menyayangi lingkungan sekitar. Sebagai penutup acara dilakukan penyerahan bibit kepada peserta yang dilanjutkan dengan aksi penanaman pohon oleh peserta. [angelina]

Jurnal Fakultas Bioteknologi UKDW Terakreditasi SINTA 4

foto:dok./Google

S

ebagai salah satu wadah untuk menyebarluaskan hasil penelitian yang dihasilkan oleh akademisi perguruan tinggi dan praktisi bidang terkait, keberadaan suatu jurnal ilmiah menjadi suatu sarana yang penting. Publikasi hasil penelitian melalui wadah jurnal ilmiah yang memiliki tata kelola baik akan memudahkan hasil penelitian tersebut

dapat dibaca dan dipahami oleh kalangan akademisi dan masyarakat luas. Melalui kemudahan akses hasil penelitian yang dikelola oleh jurnal ilmiah diharapkan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dapat dimanfaatkan untuk memberikan solusi bagi permasalahan masyarakat yang ada di Tengah masyarakat. Berbekal semangat untuk menjadi wadah publikasi yang baik bagi hasil penelitian akademisi bidang biologi dasar dan terapan (bioteknologi), sejak tahun 2020 Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta telah menerbitkan jurnal ilmiah yang mempunyai nama Sciscitatio: Jurnal for Biological Science. Sciscitatio yang mengambil platform online journal (e-journal) dengan ISSN: 2721-5180 ini terbit pada bulan Januari dan Juli setiap tahunnya. Setiap edisi Sciscitatio memuat 6

(enam) artikel berupa hasil penelitian asli (original research article). Pada caturwulan kedua tahun 2023, Sciscitatio yang dikelola di bawah arahan Dr. Charis Amarantini, M.Si selaku Editor in Chief ini mendapatkan kabar gembira. Pengajuan usulan akreditasi jurnal ilmiah yang diajukan sejak akhir tahun 2022 mendapatkan hasil yang baik berupa status Terakreditasi SINTA 4 menurut Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Nomor 79/E/KPT/2023 tanggal 11 Mei 2023 menge-nai Peringkat Akreditasi Jurnal Ilmiah Periode I 2023. Berita ini tentunya disambut gembira oleh pengelola Sciscitatio yang kinerja dalam usaha penerbitan artikel ilmiah bidang biologi mendapat penilaian baik dari Kemendikbudristek RI. Terakreditasinya Sciscitatio menambah jumlah jurnal yang telah

terakreditasi di lingkungan UKDW Yogyakar-ta. Ke depan, Sciscitatio berhasrat untuk menautkan diri pada badan pengindeks bereputasi internasional yang lebih besar, seperti Directory of Open Access Journal (DOAJ) pada kesempatan pertama dan Scimago JR/Scopus pada tahapan berikutnya. Niat yang besar ini tentunya membutuhkan partisipasi aktif dari penulis, usaha keras dari pengelola dan dukungan dari seluruh pemangku kebijakan terkait. Semoga keberadaan Sciscitatio: Journal for Biological Science dapat menjadi wahana publikasi pilihan akademisi bidang ilmu biologi, pun menjadi kebanggan bagi seluruh sivitas akademika UKDW Yogyakarta. [kukuh]

Sosialisasi Program Kreativitas Mahasiswa 2024

U

ntuk meningkatkan keaktifan mahasiswa, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta mengadakan Sosialisasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2024. Sosialisasi ini diadakan pada hari Jumat, 20 Oktober 2023 yang lalu di Ruang Seminar Pdt. Dr. Harun Hadiwijono dengan pembicara Dr. Apt. Ipang Djunarko, S.Si, M.Sc. dan moderator Kukuh Madyaningrana S.Si. M. Biotech. Sosialisasi PKM diikuti oleh mahasiswa Fakultas Bioteknologi dari angkatan 2021 sampai dengan 2023, para dosen, dan Dr. Charis Amarantini,

M.Si selaku Dekan Fakultas Bioteknologi UKDW. Terdapat dua sesi yang disampaikan oleh Ipang Djunarko yakni sesi pertama “Apa dan mengapa PKM?” dan sesi kedua “Tips and Trick PK M” .Dalam mate riny a, Ip ang Djunarko menyampaikan bahwa terdapat beberapa tujuan dari dilakukannya PKM diantaranya, untuk mempersiapkan sumber daya mahasiswa yang berorientasi ke masa depan dan ditempa dengan transformasi pendidikan tinggi agar dapat menjadi lulusan yang unggul, adaptif, kompetitif, fleksibel,

foto:dok./Panitia

produktif serta dapat memandu mahasiswa menjadi pribadi yang kooperatif dalam membangun keragaman intelektual. Diakhir pemaparan materi terdapat sesi diskusi dengan pembicara. Sesi pemaparan materi kedua diisi dengan sharing format dan teknis pembuatan proposal PKM. Ipang Djunarko menjelaskan mengenai penyusunan proposal, cara menentukan topik dan judul proposal secara kreatif, sistematika penulisan hingga diskusi mengenai tips umum pengusulan proposal. Sesi tanya jawab diisi dengan diskusi mengenai masalah yang

ditemui dengan mitra serta anggota tim yang akan diajak bekerjasama. Selain itu, Ipang Djunarko juga membahas mengenai permasalahan administrasi proposal dari sudut pandang seorang reviewer. Pada sesi sharing, mahasiswa menyampaikan respon yang baik terkait dengan materi sosialisasi yang telah disampaikan dan dapat mengikuti secara antusias. [Elsa&Asty]

foto:dok./Panitia


Fakultas Bisnis Universitaria

6

VOL.17/ NOV 2023

Mahasiswa Prodi Manajemen Raih Juara 2 dalam LEGACY SIW 2023

foto:dok./Pribadi

D

ua mahasiswa UKDW, Agung Pratama dan Divina Eirene Samuel Putri, berhasil meraih juara kedua dalam ajang kompetisi League of Capital Market Competency (LEGACY SIW) 2023. Kompetisi ini berfokus pada bidang riset dan investasi di pasar modal. Keberhasilan Tim UKDW ini merupakan prestasi yang patut dicontoh dan diapresiasi. Proses seleksi dan penilaian dalam LEGACY SIW 2023 sangat ketat. Tim-tim peserta harus menghadapi serangkaian tahap kompetisi yang melibatkan pemecahan masalah di dunia pasar modal. Pada tahap awal, setiap tim diberi tantangan untuk membuat research paper tentang sebuah perusahaan emiten yang telah ditentukan oleh panitia. Paper berisi rekomendasi kepada investor terhadap keputusan investasi. Pada tahap ini, pengetahuan dan pemahaman mendalam tentang pasar modal sangat diperlukan. Tahap selanjutnya melibatkan seleksi sepuluh besar tim terbaik dengan penilaian berdasarkan kualitas paper yang dihasilkan. Tim-tim yang lolos ke tahap ini harus siap menghadapi tantangan lebih berat, yaitu melakukan virtual trading selama lima hari dengan

ekuitas sebesar satu miliar. Ini adalah ujian dalam menerapkan pengetahuan dan kebijaksanaan investasi dalam situasi simulasi pasar yang kompetitif. Setelah lima hari intensif trading, sepuluh tim melanjutkan ke tahap final. Di tahap ini, mereka harus mempresentasikan hasil paper mereka dan hasil trading virtual mereka di hadapan juri dan peserta lainnya. Selanjutnya, juri akan menentukan pemenang berdasarkan penilaian dari tahap final, termasuk juara 1, juara 2, dan juara 3. Selain itu, ada juga penghargaan khusus untuk "best paper" dan "best trading." Kemenangan sebagai juara kedua dalam LEGACY SIW 2023 adalah sebuah pencapaian yang sangat membanggakan. Setelah hampir satu tahun berjuang dalam kompetisi ini, Tim UKDW merasa sangat bersyukur atas hasil yang telah mereka capai. Mereka mengakui bahwa pencapaian ini bukan hanya karena kemampuan mereka sendiri, tetapi juga berkat pertolongan Tuhan. Ini adalah bukti dari kerja keras dan dedikasi yang tak kenal lelah. Setelah meraih kemenangan ini, ke depannya Tim UKDW ingin terus mengasah pengetahuan dan keterampilan mereka dalam bidang riset dan investasi. Mereka merasa bahwa kompetisi ini telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat dan pengalaman berharga. Oleh karena itu, mereka berencana untuk terus berpartisipasi dalam perlombaan serupa di masa yang akan datang. LEGACY SIW 2023 adalah kompetisi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh KSPM FEB Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED). Acara ini menarik partisipasi mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi dari seluruh penjuru Indonesia. Tentu saja, kemenangan Tim UKDW juga memunculkan harapan yang lebih besar untuk masa depan. Harapannya, semakin banyak mahasiswa UKDW, khususnya dari Fakultas Bisnis, dapat membangkitkan jiwa kompetitif mereka dan berpartisipasi dalam kompetisi serupa. Melalui partisipasi dalam kompetisi tersebut, akan banyak ilmu, pengalaman, dan relasi yang dapat mereka dapatkan. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa pembelajaran di luar kelas dapat memberikan manfaat yang berharga. [Dian]

Mahasiswa Fakultas Bisnis UKDW Meraih Juara 1 di BK PON Dancesport DIY

foto:dok./Pribadi

P

ada tanggal 3 September 2023, DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) menyelenggarakan kompetisi bidang Dancesport yang dikenal dengan nama Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (BK PON) Dancesport. Kompetisi BK PON Dancesport DIY tahun ini melibatkan 80 peserta yang datang dari seluruh DIY. Kompetisi tingkat provinsi ini diselenggarakan oleh Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) dan merupakan langkah awal perjalanan panjang menuju kompetisi PON.

Kompetisi ini merupakan ajang bergengsi, di mana para penari dari seluruh DIY berlomba untuk meraih gelar juara. “Saya sangat bersyukur dapat terlibat dalam kompetisi ini untuk kategori line dance,” ujar Joscelind Saputra, mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Bisnis Uni-versitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yog-yakarta. Sebelum mencapai kemenangan gemilang ini, ada sejumlah tahap seleksi yang harus dilewati. Sebagai persyaratan awal untuk berpartisipasi dalam BK PON, peserta harus melewati tiga tahap seleksi yang sangat ketat yang pada akhirnya menghasilkan yang terbaik untuk dapat melanjutkan ke kompetisi utama. Kompetisi BK PON Dancesport dibagi menjadi tiga zona, dan DIY memiliki kehormatan berkompetisi dalam zona 3. Kompetisi lomba line dance, yang diikuti oleh Joscelind Saputra, terdiri dari beberapa tahap, yaitu quarterfinal, semifinal, dan final. Penilaian kompetisi dilakukan oleh juri yang sangat kompeten dalam dunia Dancesport, yang memberikan penilaian berdasarkan teknik, ekspresi, dan keseluruhan penampilan. Kemenangan ini membawa perasaan senang dan kebanggaan yang tak terlukiskan. Perjuangan yang luar biasa, keringat, dan air mata yang tertumpahkan selama berlatih akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan. Namun, ini hanyalah awal dari perjalanan yang lebih besar. ”Rencana dan harapan saya untuk masa depan sangat jelas. Saya berkomitmen untuk tetap berlatih dengan konsisten dan tekun. Tujuan utama saya adalah untuk berkompetisi di tingkat PON dan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih kemenangan. Lebih dari sekadar pencapaian pribadi, saya ingin membawa nama DIY di panggung nasional,” ujar Joscelind. Kedepannya Joscelind memiliki harapan ingin menjadi juara umum dalam kompetisi ini dan meraih medali emas terbanyak. Ini bukanlah impian yang tidak mungkin, melainkan target yang akan terus dikejar dengan semangat juang dan kerja keras. Joscelind berkomitmen akan terus berlatih dan berjuang untuk meraih kesuksesan yang lebih besar dalam menari, serta untuk membawa harum nama DIY di panggung kompetisi yang lebih besar di masa depan. [dian]

Tim KSKPM UKDW Berhasil Meraih Juara 2 Lomba Capital Market Competition 2023

T

im Kelompok Studi Keuangan dan Pasar Modal (KSKPM) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) berhasil meraih juara 2 dalam lomba Capital Market Competition 2023. Lomba tahun ini dilaksanakan secara hybrid dan terdiri dari beberapa tahapan mulai dari pengumpulan abstrak, pengumuman semifinalis, pengumpulan full paper, pengumuman finalis, hingga presentasi paper yang dilakukan pada tanggal 9 September 2023 di Kota Malang, Jawa Timur. Tim KSKPM UKDW yang didampingi oleh Dr. Elok Pakaryaningsih, S.E., M.Si. dan beranggotakan Agung Pratama, Edwin Prasetyo Wijoyo, dan Novelia Emma Angelina Ma’ahury menyusun karya ilmiah berjudul “Pengaruh Kinerja ISG terhadap Nilai Perusahaan: Analisis Keputusan Investasi Berkelanjutan melalui Pendekatan Teori Noise". Jalan yang tidak mulus juga dialami oleh Tim KSKPM ketika berpartisipasi dalam kompetisi ini. “Kami sempat mengalami kesulitaan saat mencari database informasi. Kami juga berusaha keras mengatur waktu antar anggota agar dengan waktu yang sedikit ini kami bisa menyelesaikan paper,” ujar salah satu anggota tim KSKPM. Usaha membuahkan hasil. Dari proses yang tidak mulus ini, Tim KSKPM UKDW menyadari bahwa mereka mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman baik dari tahap awal pembuatan karya ilmiah sampai presentasi karya ilmiah yang dilaksanakan di Kota Malang. Tim KSKPM UKDW pun berpesan kepada mahasiswa UKDW yang lainnya untuk berani berkompetisi. “Melalui kompetisi kita bisa meningkatkan kemampuan dan kualitas diri. Melalui kompetisi juga kita bisa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru yang belum tentu kita dapatkan di tempat lain. Jadi kami harap teman-teman mahasiswa juga berani mencoba hal-hal baru, berani mengikuti kompetisi. Tidak hanya diukur dari hadiah yang didapatkan, tetapi pengalaman dan pengetahuannya yang juga tidak kalah berharga,” ujar tim KSKPM UKDW. [Nova]

foto:dok./Pribadi


VOL.17/ NOV 2023

Prodi Pendidikan Bahasa Inggris BEM FKHUM Holds Spelling Bee Contest 2023

Foto:Dok./Panitia

A

spelling bee is a competition where the contestants are asked to spell letters one by one based on the selected word. To win the competition, contestants must remember the spellings of words correctly. Contestants should spell English words spoken by the pronouncer. Contestants who misspelled the word are eliminated. With billions of words in English, the spelling bee is a competition that is hard to crack. On October 27, 2023, the Student Executive Board of the Faculty of Education and Humanities (BEM FKHUM) held the Spelling Bee Contest 2023 with the theme "The Gospeller". "It's not just the regular spelling bee you know" was the contest's tagline. This contest

included Christian elements, and participants were asked to share the gospel. The words were derived from the MerriamWebster dictionary and Smith's Bible Dictionary. The contest participants were high school students from seven Christian and Catholic High Schools in Yogyakarta. SMA Budya Wacana, SMA Olifant, SMA Bopkri 1, SMA Stella Duce 2, SMA Katolik Sang Timur, SMA Bopkri 2, and SMK Bopkri 1 took part in this contest. Each school sent one team consisting of three students as their representative. In the technical meeting held on October 25, 2023, the committee explained and demonstrated the rounds of the contest. There are three rounds in this contest. The

first is a preliminary round to test listening and spelling skills by writing down the correct spelling from the pronouncer. There are 50 words pronounced. and three schools with the lowest score will be eliminated from the contest. The semifinal and the final round have the same technique, where each group listens to the words pronounced by the pronouncer. They have 30 seconds to discuss before finally raising their sign to spell. The semifinal round eliminated two groups. The last two groups standing qualified for the final round to fight over the championship. Yesha Victoria Atmaja, Spelling Bee Contest 2023 committee member, said that after preparing for around one month, the event was a success and full of excitement. As

a freshman, Yesha also stated that this event gave a lot of benefits, such as having new friends and a fun experience in the first year of college. The contest was very tense since every group had good spelling skills. At the end of the competition, SMA Olifant won first place, while SMA Bopkri Satu 1 came as the runner-up. The competition received a good response from the schools for holding a wellprepared contest. The Spelling Bee Contest 2023 is one of BEM FKHUM'S first offline events in the last three years. [agnes]

ERGTS for Fun Reading

Foto:Dok./Panitia

E

xtensive Reading Goes to School, or ERGTS, is a program held by Extensive Reading (ER) 2023 class for introducing fun reading activities. The goal of this program is to share the idea of ER, which is to read as many books as the readers like depending on the level that suits them and the genre that the readers like so they can enjoy the reading activity. On October 13 and October 20, 2023, 24 students of the ER class held ERGTS at SMKN 6 Yogyakarta. This program is held as part of a school event called Bulan Bahasa (language month). Ibu A.B. Ermerawati, S.Pd.,M.Hum., the ER class lecturer, shared

the idea of how to pick the right level of books using the five-finger rule method. Around 38 participants were invited to pick a graded reader book on their own. First, a reader must choose an interesting book and open a random page. To get the right level, a reader should not have more than two new words on that page. Second, a reader should choose the book by their favorite genre. In the two meetings, ERGTS carried out an afterreading group project by making acrostic poems and performing readers' theater. An acoustic poem consists of vertically written words taken from our favorite characters or scenes. Each letter becomes the

Foto:Dok./Panitia

initial of words that represent something or someone from the book. Meanwhile, readers' theater is an on-stage performance of some readers who read their favorite scene script dramatically. This amusing, taken-fromfavorite-scene-in-the-book script is performed with various back sounds, great movements, and synchronized ones. ERGTS wants to offer a better paradigm for reading English books by doing this program. Some students say, "Reading is boring, and it's just for nerds." It reflects that they chose the wrong level and genre. Because the activities were fun, they were enthusiastic to participate in reading graded

reader books. To wrap up the day, the organizer gave them some awards, such as the best acrostic poem, the most solid readers theater, and the most active students and groups. Chelseaogesi Guna Wibawa, one of the ER class students, said that the activities were exciting, and by the end of the program, he knew how to read books correctly. He also had a better experience with reading after that. [Jeje & Nabila]

7


Pusat Pelatihan Bahasa

8

VOL.17/ NOV 2023

Berbagi Pengalaman Belajar Bahasa: Tips Agar Lancar Berbahasa Asing

A

pakah saat ini kamu sedang belajar bahasa asing? Sudah fasih? Apakah kamu pernah merasa gugup saat berbicara dalam bahasa asing dengan penutur asli sehingga kamu lupa kosa kata tertentu? Rasanya nano nano ya? Apalagi kalau beberapa saat kemudian kamu bisa mengingat dengan jelas bagaimana suatu frasa atau kalimat itu seharusnya berbunyi, pasti seperti ingin menepuk kening karena kesal pada diri sendiri. Perasaan itu pernah saya rasakan saat harus berbicara dalam Bahasa Korea dengan orang – orang Korea yang pernah saya temui. Gemes banget deh sama diri sendiri. Saat seperti itu mengingatkan saya pada para mahasiswa di kelas saya yang mungkin merasakan hal yang sama saat harus berbicara dalam Bahasa Inggris, terutama saat tes (ayo yang merasa silahkan unjuk jari nya hehehe I can feel you, so no worries). Karena itu saya jadi tertarik untuk berbagi sedikit pengalaman saya belajar Bahasa Inggris (sampai sekarang juga masih ya, masih banyak yang perlu dipelajari karena bahasa itu berhubungan erat dengan budaya). Semoga pengalaman saya bisa sedikit mengobati rasa grogi saat harus berbicara dalam bahasa asing dan mudahmudahan bisa menjadi masukkan yang berarti buat kita semua yang sedang belajar bahasa asing. Awal mula saya bersinggungan dengan Bahasa Inggris adalah saat saya masuk SMP (yang seangkatan boleh jadi saksi ya). Pada masa itu pengajaran Bahasa Inggris masih terbatas pada penguasaan struktur kata atau menghafal tenses. Karena harus menulis beberapa kalimat dalam satu tenses tertentu secara berulang – ulang, maka kosa kata pun tersimpan dengan baik (sepertinya begitu ya). Bagi saya hal itu terasa mudah ditambah lagi guru Bahasa Inggris saya di SMP dulu suka bercanda jadi suasana pun menyenangkan untuk belajar. Tetapi mampu mengerjakan soal bukan berarti saya bisa berbicara Bahasa Inggris secara lancar sehingga saya akhirnya meminta ijin orang tua untuk les tambahan supaya bisa lebih

lancar berbahasa. Ini juga karena teman – teman dekat saya di SMP banyak yang sudah lancar berbahasa Inggris. Singkat cerita akhirnya saya les Bahasa Inggris di satu lembaga yang lumayan terkenal di kota saya meskipun pada saat itu saya harus mulai dari level yang termasuk dasar dan teman – teman sekelas isinya para anak SD. Tetapi mungkin karena itu juga jadi saya lebih termotivasi untuk segera bisa lebih lancar berbahasa Inggris. Beberapa waktu kemudian saat saya lompat beberapa level lebih tinggi, saya berhasil mengajak sahabat saya sejak SD yang kebetulan juga tetangga saya untuk les bareng dan untungnya kami bisa satu kelas. Oleh karena itu kami bisa mengobrol dalam Bahasa Inggris setiap pulang dan pergi les, ditambah kami memilih rute pulang yang lebih jauh agar punya waktu yang lebih panjang untuk ngobrol. Namun karena kami masih sama – sama belajar, kosa kami pun terbatas sehingga kami menggunakan bahasa campuran (Inggris – Indonesia – Inggris). Selain sahabat saya, ada juga seorang teman yang sangat baik hati yang bersedia meminjamkan audio (yang dilengkapi dengan bukunya) cerita klasik Inggris seperti Robin Hood dan lain -lain yang membantu menambah kosa kata dan cara pengucapan kata – kata dalam Bahasa Inggris. Karena impian saya adalah berkeliling dunia untuk belajar budaya setempat, maka saat kuliah saya memutuskan untuk mengambil Bahasa Inggris. Kemampuan berbahasa Inggris saya saat itu cukup baik sehingga saya berani memilih untuk masuk Program Studi Bahasa Inggris (PBI) Sadhar. Akan tetapi, saat awal kuliah saya juga berjuang untuk bisa paham materi yang diajarkan karena hampir semua buku paket berbahasa Inggris. Salah satu mata kuliah yang membuat saya cukup pusing adalah Introduction to Linguistic. Bukunya lumayan tebal dan menggunakan kata – kata yang termasuk canggih untuk anak pemula

macam saya. Sehingga akhirnya saya malas membaca isinya dan lebih asyik melihat kartun yang menjadi ilustrasi tambahan dari buku tersebut. Ditambah lagi saat itu bapak dosen tercinta lebih sering berbicara dengan papan tulis sehingga saya lebih tidak paham isi dari materinya. Ini adalah aib terbesar bagi saya karena semester itu mata kuliah ini adalah satu – satunya mata kuliah yang nilainya paling jelek. Tetapi untunglah di semester berikutnya ada senior yang membantu saya untuk lebih memahami materi (dan ternyata lagi isinya tidak seberat yang saya bayangkan). Beberapa tahun kemudian saat saya mendapat kesempatan untuk berkunjung ke negeri Paman Sam sebagai asisten pengajar Bahasa Indonesia di satu universitas di Illinois, ada beberapa pengalaman menarik yang membuat saya sadar bahwa hanya menghafal struktur kata dan membaca buku – buku berbahasa Inggris tidak serta merta membuat saya fasih berkomunikasi dengan para penutur asli. Sama seperti orang asing yang belajar Bahasa Indonesia, saya juga mengalami sedikit kesulitan saat harus berkomunikasi dengan para penutur asli. Salah satunya saat saya bertemu seorang Amerika keturunan Afrika, saya tidak paham apa yang dia tanyakan karena logat yang dia pergunakan sehingga saya harus meminta dia untuk mengulangi beberapa kali sebelum akhirnya saya paham bahwa dia bertanya tentang jam. Sungguh aneh tapi nyata. Ada lagi kejadian yang cukup memalukan saat saya keluar makan siang bersama seorang teman TA (Teaching Assistant) orang Amerika berdarah Indian Amerika. Saya secara tidak sengaja menggunakan kata – kata yang menurut saya berarti menerbangkan tetapi ternyata secara informal atau dalam Bahasa sehari – hari berarti hal yang sangat tidak pantas untuk diucapkan di depan umum apalagi kepada lawan jenis karena berarti tabu. Untungnya teman saya cukup pengertian sehingga dia segera menjelaskan arti dari kata – kata itu (setelah

sebelumnya menggoda tentu saja hahaha). Semenjak itu, dia pun menjadi tutor saya untuk memahami ungkapan – ungkapan sehari – hari di Amerika. Sebagai kesimpulan dari cerita pengalaman saya di atas, seperti yang sering saya katakan di hampir setiap kelas saya, “Language is a habit”, jadi kalau saat ini kamu sedang belajar bahasa asing ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar lebih fasih berbicara dalam Bahasa yang kamu pelajari antara lain: 1. Kamu punya teman/lawan bicara yang bisa membantu kamu untuk lancar berbicara. 2.Banyak membaca, mendengarkan lagu atau menonton film dalam bahasa yang sedang kamu pelajari sehingga perbendaharaan kata mu bisa bertambah banyak. 3. Saat menonton film berbahasa Inggris bisa menggunakan subtitle Bahasa Inggris juga sehingga kamu bisa lebih familiar dengan kosa kata yang dipergunakan para penutur asli. 4. Berbincang langsung dengan para penutur asli yang mungkin lebih sabar dibanding guru di kelas dan bisa mendapat istilah atau kata yang lebih kontekstual. 5.Dan yang terpenting, tidak perlu malu untuk melakukan kesalahan karena kita semua bisa menarik pelajaran dari setiap kesalahan. Seperti kata Cak Lontong, “Pengalaman (baik diri sendiri maupun orang lain) adalah guru yang berharga.” Nah, semoga apa yang saya bagi hari ini bisa membuat kita semua semakin semangat untuk belajar bahasa asing ya. Terutama di era global di mana kemampuan berkomu-nikasi dalam berbagai bahasa dapat menjadi nilai tambah untuk ‘menjual’ diri. Tetap semangat, ya! [Tia]

Mengenal Pearson Test of English Sebagai Pilihan Tes Kemampuan Berbahasa Inggris

S

elama ini TOEFL, IELTS dan TOEIC merupakan jenis tes kemampuan berbahasa inggris yang sering digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan berbahasa inggris seseorang. Ketiga jenis tes ini merupakan tes yang paling populer, baik untuk keperluan studi, kerja, maupun ijin tinggal. Di Indonesia sendiri, IELTS dan TOEFL, baik ITP maupun IBT, sering menjadi tolak ukur kemampuan berbahasa inggris seseorang. Salah satunya adalah ketika mencari pekerjaan yang mensyaratkan kemampuan berbahasa inggris dengan menyertakan hasil TOEFL. Selain itu, para pencari beasiswa, terutama ke negara di Eropa, nampaknya juga sedang menggandrungi IELTS. Namun, ternyata ada satu lagi tes yang saat ini juga banyak digunakan untuk mengukur kemampuan berbahasa inggris dan sudah diterima di berbagai negara di seluruh dunia, yaitu Pearson Test of English, atau yang lebih dikenal dengan PTE. Tes Bahasa Inggris ini sepenuhnya terkomputerisasi untuk tujuan pendidikan, pekerjaan, dan migrasi internasional. Tidak seperti sistem penilaian konvensional, PTE didukung oleh teknologi Artificial Intelligence (AI) dimana penilaian PTE sepenuhnya objektif. Apa yang membuat PTE berbeda? Kehadiran PTE dimulai dari adanya peluang untuk menggabungkan teknologi dengan pengujian bahasa inggris dan merupakan tes bahasa inggris pertama yang sepenuhnya berbasis komputer. Untuk mendapatkan hasil yang cepat, akurat, dan objektif, PTE menggunakan machine scoring. Selain itu, PTE dilakukan untuk menguji bahasa inggris tanpa merujuk ke salah satu aksen tertentu. Yang membuat

PTE unik adalah jumlah soal tes yang tidak sebanyak tes kemampuan berbahasa inggris lainnya, yaitu hanya 20 soal, tapi mereka sangat berbobot karena mengasah empat kemampuan berbahasa inggris dengan tingkat fokus yang tinggi. Menurut tujuannya, ada tiga macam PTE yang bisa ditempuh. Jika bertujuan untuk studi atau bekerja di negara manapun, PTE Academic atau PTE Academic UKVI merupakan jenis tes bisa ditempuh. Namun, jika tujuannya adalah untuk studi atau bekerja di United Kingdom (UK), PTE Academic UKVI merupakan jenis tes yang sesuai. Lain halnya jika untuk urusan imigrasi atau ijin tinggal, PTE Home merupakan tes yang tepat untuk menunjukkan level kemampuan berbahasa inggris, yakni di level A1, A2 atau B1. Untuk semua level di PTE Home yang dilaksanakan selama kurang lebih 30 menit, kemampuan yang diuji hanya meliputi dua kemampuan saja, yakni kemampuan berbicara dan mendengarkan. Namun, PTE Academic dan PTE Academic UKVI mencakup empat kemampuan yang dibagi menjadi tiga bagian tes, yaitu kemampuan berbicara dan menulis, membaca, dan mendengarkan, dengan durasi tes hingga dua jam. Selain itu, Pearson juga meluncurkan PTE Core yang merupakan uji kompetensi berbahasa inggris jika ingin tinggal atau bekerja di Kanada. Tes ini mirip dengan PTE Academic. Akan tetapi, PTE Core berfokus pada konteks kehidupan sehari-hari yang non-akademik Apakah tes ini diterima di berbagai belahan dunia? PTE telah menjadi salah satu syarat yang umum digunakan untuk tes kemampuan

berbahasa inggris di lebih dari 70 negara, meliputi negara-negara di Australasia, Eropa, Amerika, Asia Timur, Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, Afrika, dan Timur Tengah. Selain itu, ada lebih dari 3.000 universitas di seluruh dunia yang telah menerima hasil PTE. Untuk tujuan pendidikan, Oxford, Harvard Business School, INSEAD dan Yale merupakan beberapa institusi pendidikan ternama yang menerima hasil dari PTE. Sayangnya, PTE Academic Online tidak diterima untuk tujuan mencari visa, tapi hanya berlaku untuk keperluan studi dan tersedia di beberapa negara saja. Tips untuk menghadapi PTE PTE memang nampak lebih sulit daripada beberapa tes semacamnya. Tetapi. ada beberapa tips yang bisa dilatih sedari dini untuk bisa menjawab pertanyaan PTE dengan cepat. 1. Jawab sesederhana dan sesingkat mungkin Saat menjawab pertanyaan di bagian mana pun, peserta diharapkan untuk menjawab sesederhana dan sesingkat mungkin, tapi memberikan poin-poin jawaban yang tepat. Hindari kata-kata yang terlalu rumit yang akan menyulitkan peserta ketika mengerjakan. 2. Tingkatkan kosakata Memberikan kesan pada jawaban dapat dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang sederhana, tapi bervariasi. Oleh sebab itu, pelajari kata-kata baru, termasuk mempelajari kata penghubung, dengan membaca banyak teks atau mendengarkan video berbahasa inggris.

3. Belajar menulis dengan urutan yang benar Menulislah dengan urutan yang benar. Jawaban yang memutar tanpa poin yang jelas akan membingungkan dan mungkin mengubah maksud kalimat tersebut. 4. Atur waktu dengan bijaksana ketika mengerjakan Waktu yang diberikan untuk tiap pertanyaan sangat terbatas. Maka, jika waktu yang diberikan adalah 5 menit, gunakan maksimal 4 menit ketika berlatih menjawab soal, termasuk waktu untuk memikirkan jawaban dan cara menyusunnya. Hal ini agar tiap individu terbiasa untuk menjawab lebih cepat. 5. Pelajari letak kemampuan yang menjadi kelemahan dan tetap berlatih Ketahuilah selalu titik lemah saat menulis atau berbicara dan berlatihlah untuk memperbaikinya. Berlatih berulang kali akan menghindari peserta untuk melakukan kesalahan yang sama selama ujian. 6. Berlatihlah secara intensif dengan sumber belajar dengan tepat Berlatih terus menerus akan membantu untuk meningkatkan critical thinking. Carilah teman atau soal yang tepat untuk berlatih membentuk pikiran dan membantu mempersiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan ketika menempuh tes. [kiki]


Campus Ministry

VOL.17/ NOV 2023

9

Merangkul Keberagaman Melalui Kegiatan Doa Taize

S

etiap orang memiliki ragam cara untuk merayakan malam di akhir pekan. Ada yang berpesta, ada yang berbelanja di mal, ada yang berkumpul bersama teman, dan tidak sedikit juga yang menghabiskan waktu dengan berselancar di dunia maya. Tetapi ada yang unik di hari Jumat, 27 Oktober 2023. Kaum muda dari Komunitas Doa dengan Nyanyian Taize Universitas Kristen Duta Wacana (DNTZ UKDW) menggelar doa bersama bertajuk “Semua orang berharga di Mata Tuhan”. Kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara Komunitas DNTZ dengan Komisi Kepemudaan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Gejayan. Doa Taize sendiri merupakan salah satu rangkaian kegiatan wajib bulanan yang dilaksanakan Komunitas DNTZ UKDW. Dengan semangat inklusivitas, kegiatan doa bulanan ini menjadi media untuk membuka diri dan bekerjasama dengan berbagai pihak seperti gereja maupun komunitas lain Bertempat di Gedung Galilea, GKI Gejayan, doa meditatif dimulai pada pukul 18:00 WIB. Dengan suasana khidmat doa ini dihadiri 130 peserta yang tentunya tidak hanya berasal dari komunitas Protestan saja, tetapi dari kalangan Gereja Katolik dan Gereja Mormon. Sebuah Undangan & Komitmen Ekumenis Bersama Ini bukan kali pertama DNTZ UKDW memberi warna Ekumenis. Dalam kegiatan doa bulanan sebelumnya partisipasi Ekumenis selalu ditekankan bahkan masuk ke dalam unsur liturgis. Terlebih lagi bertepatan pada tanggal 27 Oktober 2023 kemarin, Paus Fransiskus sebagai pemimpin Gereja Katolik menyerukan hari pertobatan dan puasa untuk perdamaian konflik perang dunia. Hal ini juga yang menjadi fokus dan komitmen peserta Doa Taize di GKI Gejayan untuk bersatu sebagai anggota tubuh Kristus,

menggumulinya, dan menjadi pembawa damai bagi sesama. Tunas Muda Generasi GKI “Sebelumnya kami sering mengadakan Taize, namun tentunya ini dengan pengalaman liturgi yang lebih otentik secara Taize karena ada banyak penggunaan Icon, yang sebelumnya tidak kami gunakan,” ujar Rebeca selaku Ketua Komisi Pemuda GKI Gejayan. Menurut Rebeca, gaya doa meditatif menjadi suatu tantangan dan tawaran baru yang coba diberikan kepada kaum muda, terkhusus kaum muda GKI Gejayan. Di tengah gempuran spiritualitas ibadah energik, Taize menjadi suatu fase baru, air yang tenang dan teduh, melibatkan percakapan kontemplatif individu dengan Kristus. Walaupun sering dikesankan sebagai ibadah yang membawa rasa kantuk, Komisi Pemuda GKI Gejayan bersyukur karena antusiasme kaum muda GKI Gejayan cukup besar untuk berpartisipasi dalam liturgy doa, nyanyian, dan ritus doa di sekeliling salib. Mereka yang berjubah – Gereja Katolik Doa Taize ini pun turut diwarnai oleh kehadiran Romo, Frater, Suster, Bruder dari berbagai Komunitas Hidup Bakti (KHB). Kehadiran KHB dengan menggunakan salib dan jubah doa yang berbeda beda, menggambarkan keberagaman yang semakin memperindah makna kegiatan ini. Tercatat beberapa KHB yang hadir seperti Romo dan Frater Skolapios, Para Frater Anging Mamiri Keuskupan Agung Makassar, Para Suster Fransiskan St. Georgius Martir (FSGM), Para Suster Amalkasih Darah Mulia (ADM), Para Frater Fransiskan, Bruder Maria Tak Bernoda (MTB), dan seorang Carolus Borromeus (CB). “Saya pribadi mengapresiasi kegiatan ini, saya datang bersama dengan para Frater

Foto: Dok./Pribadi dan ini merupakan kehadiran pertama kami bagi Taize UKDW. Sungguh luar biasa ketika mengetahui komunitas dan gerakan doa ini justru didukung oleh semangat Ekumenis dan oleh anak-anak muda. Sulit menemukan hal seperti ini di tempat lain,” ujar Romo Didi dari Skolapios. Kehadiran dua Misionaris Gereja “Mormon” Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir (Gereja OSZA) merupakan nama yang lebih tepat diberikan untuk Gereja yang mengimani Kitab Mormon. Oleh masyarakat umum, komunitas ini sering disalahnamakan sebagai Gereja “Mormon”, karena bagi mereka istilah Mormon merupakan nama penulis Kitab bukanlah nama institusi Gereja sebenarnya Misionaris Gereja OSZA, Elder Panjaitan & Elder Cole, turut hadir dalam acara doa Taize kali ini, “Kami berterima kasih untuk kesempatan ini. Kegiatan ini menarik dan merupakan kesempatan perdana kami merasakan secara langsung kegiatan berdoa bersama teman-teman Kristen lainya,” ujar Elder Cole, Misionaris asal Idaho Amerika.

Penutup Menutup kebersamaan acara doa, dialog dan ramah tamah diadakan di sekitar area taman Gereja GKI Gejayan. Suasana menjadi hangat ketika dialog menjadi jalan untuk mempersatukan yang berbeda. Saling mendengar menjadi poin penting yang dirasakan oleh peserta kegiatan. “Atas nama Komunitas DNTZ UKDW saya bersyukur. Kami senang atas apresiasi yang diberikan. Saat ini kami hanya berusaha menciptakan ruang doa yang ramah dan mempersatukan banyak komunitas. Dengan kegiatan ini kami juga berharap kita mampu berdiskusi dan mencari solusi atas pergumulan dan permasalahan bersama. Di sini kami hadir bukan hanya atas nama gereja yang berbeda, tapi juga dengan panggilan hidup masingmasing yang unik dan juga berbeda. Sebagai anak muda, ruang seperti ini sangat memperkaya panggilan hidup dalam mengasihi Kristus, sang kepala Gereja,” ujar Castio selaku Ketua DNTZ UKDW. [CRL]

7 Jenis Istirahat dan Kenapa Kamu Butuh itu (Bagian 2) Ÿ

Ÿ

Foto: Pinterest

P

ada edisi Koran Kampus UKDW sebelumnya, kita sudah membahas tiga jenis istirahat yang perlu kamu l aku kan. Dal am e d is i ini, kit a akan membahas empat jenis istirahat lain, yang tak kalah pentingnya. Istirahat sensorik Setiap hari berhadapan dengan komputer, mata tidak lepas dari gadget, telinga tidak lepas dari suara-suara bising, hidung menghirup polusi udara, ataupun kulit menyerap sinar matahari yang menyengat. Tanpa kita sadari, hal-hal itu membuat indra kita mati rasa, atau malah menjadi terlalu sensitif. Dalam kondisi seperti itulah, kita perlu untuk istirahat sensorik dan memberi waktu bagi indra kita untuk memulihkan diri. Hal ini bisa kita lakukan dengan: Ÿ Mematikan jaringan internet, televisi ataupun handphone satu jam sebelum tidur. Ÿ Mematikan musik dan membiarkan keheningan menyelimuti kita. Ÿ Mandi dengan air hangat dan sabun aromaterapi.

Istirahat kreatif Dalam tugas dan pekerjaan kita, kita tentu dituntut menjadi kreatif dan mencari inovasi baru. Pernahkah kamu merasa tertekan melakukan apa yang awalnya kamu sukai? Seakan ada standar yang harus kamu penuhi dan ekspektasi yang lebih dari orang lain. Ketika kita menciptakan ataupun menghasilkan karya, tentu dibutuhkan energi kreatif dan pasti ada batasnya. Di situlah posisi di mana energi kreatif kita menipis, sehingga kadang kita merasa buntu atau suntuk ketika mengerjakan apa yang sebenarnya kita suka dan kita ahli di bidangnya. Lakukan hal-hal ini untuk merecovery energi kita: Ÿ Ambil jeda dari pekerjaan. Jangan membuka atau membahas pekerjaan atau tugas ketika waktunya istirahat. Ÿ Menemukan hobi baru. Tidak perlu hobi yang “produktif”, yang penting dengan hobi itu, kita bisa merasa senang dan bisa menyalurkan energi kita. Ÿ Mengerjakan hal lain tanpa tekanan dan untuk diri sendiri. Kamu suka memasak? Masaklah makanan favoritmu untuk dirimu sendiri. Kamu suka menulis atau

menggambar? Gambar dan tulislah apa yang kamu suka tanpa perlu merasa akan ada yang membaca atau melihatnya selain dirimu sendiri. Lakukanlah semata karena kamu suka itu dan tidak perlu alasan lain untuk melakukannya. Istirahat sosial Manusia sebagai makhluk sosial, pasti butuh interaksi dengan sesama untuk memenuhi kebutuhannya. Kita tidak bisa apatis dan lupa akan sekitar kita. Tapi terkadang, karena kita sudah terlalu sering dan terlalu intens berinteraksi, kita jadi terhanyut dan kemudian kehabisan energi, terutama jika kamu berkepribadian introvert, namun tidak menutup kemungkinan juga kamu yang berkepribadian ekstrovert untuk merasa kelelahan secara sosial, kamu jadi merasa gamang dengan batasan-batasan yang ada. Kamu pun jadi kebingungan apa yang sebenarnya kamu mau. Di sinilah kamu butuh istirahat sosial, yang bisa kamu lakukan dengan: Ÿ Menghabiskan waktu sendiri. Bisa dengan berjalan-jalan sendirian, bepergian sendiri, pergi makan sendiri,

atau yang lain. Di situ kamu akan belajar untuk menikmati rasanya sepi dan nyaman dengan dirimu sendiri. Menghindari acara-acara yang butuh interaksi sosial namun tidak urgent untuk kamu hadiri. Mengobrol dengan orang-orang terdekatmu. Berada dekat dengan orang yang mengerti kamu dan kamu sayangi bisa membuatmu merasa aman serta membuat energi sosialmu kembali terisi.

Istirahat spiritual Pernahkah kamu merasa kosong, padahal kebutuhan fisikmu terpenuhi, kamu dikelilingi orang yang kamu sayangi, dan stressmu sudah terkelola dengan baik? Di situlah kamu berada dalam kondisi lelah spiritual. Apapun agama dan kepercayaanmu, kamu butuh momen untuk kembali dalam kondisi pulih spiritual. Lakukanlah hal-hal ini: Ÿ Meditasi. Banyak praktek meditasi bisa kamu pelajari dan lakukan seemiliki caranya untuk berdoa dan berkomunikasi dengan sang Pencipta. Lakukanlah itu dengan kesadaran, bukan dengan “memaksa” sang Pencipta mengabulkan semua keinginanmu, tapi betul-betul berusaha mendengar apa kehendakNya untukmu. Ÿ Menghabiskan waktu dengan alam. Jelajahilah alam, lihatlah kendiri agar kamu bisa merasa lebih tenang, tidak lagi terburu dan lebih bisa menyadari kehidupan serta mensyukurinya. Ÿ Berdoa. Kembali lagi, tiap agama mindahan buatan sang Pencipta. Di situ kamu akan kembali disadarkan posisimu di alam, dan bagaimana alam akan menyembuhkanmu. Pada edisi selanjutnya, kita akan membahas bagaimana kita bisa melakukan ketujuh istirahat ini secara seimbang. Serta, bagaimana hal ini bisa kita praktekkan secara berkelanjutan dalam begitu banyaknya aktivitas yang kita kerjakan. [Moshe]


Unit Kegiatan Mahasiswa

10

VOL.17/ NOV 2023

Taekwondo UKDW Torehkan Prestasi di Kejuaraan Menoreh Open 2023

T

Foto: Dok./Pribadi

iga mahasiswa Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo UKDW meraih prestasi dalam ajang Kejuaraan Menoreh Open 2023 yang diselenggarakan di Gedung Olah Raga Cangkring Wates, Kulon Progo pada tanggal 14 Oktober 2023. Ketiga mahasiswa tersebut meraih 1 medali emas dan 2 medali perak. Para peraih medali tersebut adalah Valentino Tigor Purba (Prodi Arsitektur) di Kelas Kyorugi U74kg senior putra dan Steven Michael Arbyanto di Kelas Poomsae Prestasi Senior Putra yang meraih medali perak. Sedangkan Justin Beltzasar Alfin Reza (Prodi Manajemen) di Kelas Kyourugi U54kg Senior Putra meraih medali emas. Steven Michael Arbyanto selaku Ketua Pelaksana UKM Taekwondo UKDW mengatakan bahwa Kejuaraan Menoreh

Open 2023 merupakan kejuaraan olah raga bela diri Taekwondo tingkat Provinsi DIY yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (KEMENPORA RI) dan Pengurus Daerah Taekwondo Indonesia (PENGDA TI) Kulon Progo. “Saya merasa sangat senang ketika tim Taekwondo UKDW tak pernah libur dalam meraih prestasi. Saya pun berharap semoga semakin banyak perolehan prestasi di berbagai tingkatan kejuaraan,” tutur Steven. Tim taekwondo UKDW memiliki daya juang yang tak pernah letih akan prestasi. Mereka pun berharap apa yang telah diraih selama ini dapat memberikan inspirasi untuk terus berprestasi pada mahasiswa. Sehingga prestasi yang diberikan tidak hanya ada dalam lingkup akademis namun juga berimbang di ranah non-akademik. [sma]

UKM Taekwondo UKDW Kembali Torehkan Prestasi di Tingkat International

S

teven Michael Arbyanto, mahasiswa Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo UKDW berhasil meraih medali perunggu dalam kejuaraan Asia Martial Arts Center Taekwondo Festival 2023 yang diselenggarakan secara online pada 23 September 2023. Steven selaku Ketua Pelaksana UKM Taekwondo UKDW dan peraih medali perunggu dalam ajang internasional ini berpartisipasi seorang diri dengan model kejuaraan yang berbeda yaitu dengan cara online. Hal ini merupakan sebuah pemanfaatan teknologi digital di bidang olahraga bela diri khususnya cabang olah raga taekwondo. Adapun kriteria penilaian lomba tersebut meliputi kekuatan, endurance, dan kesempurnaan gerakan jurus dalam poomsae Taeguk 5 Kejuaraan Asia Martial Arts Center Taekwondo Festival 2023 merupakan

kejuaraan olah raga bela diri Taekwondo di tingkat internasional yang diselenggarakan oleh Asian Martial Arts Center Singapore. “Saya merasa sangat beruntung bisa mewakili UKDW dan bisa berpartisipasi dalam ajang internasional. Tentu tidak mudah dalam memperjuangkannya, meski belum maksimal untuk mendapat posisi 1 namun itulah yang menjadi semangat saya untuk terus berlatih memajukan prestasi di UKDW,” tutur Steven. Tim UKM Taekwondo UKDW bertekad untuk kembali bertanding dalam kejuaraan taekwondo selanjutnya. Steven juga menuturkan bahwa pencapaiannya kemarin dan kekalahannya dari 2 peserta Singapura memicu dirinya untuk berlatih lebih baik lagi guna mempersiapkan kejuaraan lainnya. “Semangat kami untuk selalu berlatih dan pencapaian kami dalam kompetisi menjadi bukti nyata bahwa UKM Taekwondo UKDW selalu berproses menjadi yang lebih baik,” tekan Steven. (SMA) Foto: Dok./Pribadi

Prodi Studi Humanitas

Foto: Dok./Pribadi

G

elar Budaya merupakan suatu event rutin yang diselenggarakan oleh berbagai UKKb (Unit Kegiatan Kebudayaan) dan dilaksanakan setahun sekali. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan ciri khas masing-masing daerah di Indonesia, baik dari bahasa, makanan, rumah adat sampai ke pakaian. Geofani Mikhael Joseph Setiawan adalah salah satu mahasiswa yang menjadi perwakilan penampil dari salah satu UKKB

yang tersedia yaitu IMT (Ikatan Mahasiswa Tionghoa). Sebenarnya, Geofani memiliki banyak alasan untuk mengikuti kegiatan ini, selain ingin tampil ia juga ingin merasakan langsung bagaimana pandangan mahasiswa UKDW dan juga secara umum tentang etnis Tionghoa yang ikut serta dalam acara kebudayaan ini. Awalnya, Geofani memiliki ekspektasi yang kurang baik karena dia berpikir, “Emang kaum minoritas gini dibolehin

Gelar Budaya : Apakah Etnis Tionghoa Dihargai di Lingkup Mayoritas? tampil ya?” ucapnya dalam hati. Geofani memikirkan apa yang sekiranya terjadi ketika komunitas kebudayaan yang diikutinya diusir tiba-tiba. Pemikiran itu membuatnya semakin minder untuk bisa tampil percaya diri di ruang lingkup mayoritas. Mahasiswa yang tergabung dalam tim penampil dari IMT sudah berlatih selama 1 bulan dan mereka juga ingin membuktikan kepada yang lain bahwa mereka pun bisa seperti yang lainya. Untuk bisa mendapatkan pembuktian tersebut, IMT berlatih keras agar bisa dilihat oleh orang-orang bahwasannya IMT tidak seburuk itu. IMT bercerita pada awalnya mereka gugup, namun dengan ambisi yang besar untuk bisa dilihat orang, mereka menjadi lebih percaya diri dan memang ingin menunjukan bahwa IMT itu ada. Saat acara dimulai, Geofani dan teman-temannya melihat betapa antusiasnya pengunjung yang hadir untuk bisa melihat acara tersebut. Tampilan demi tampilan sudah menunjukan yang terbaik dan sekarang giliran dari UKKB IMT yang akan menunjukan penampilannya. Saat awal musik dibunyikan, mereka melihat banyak mata yang langsung melihat ke arah mereka. Mereka berusaha untuk menunjukan yang terbaik dan semaksimal mungkin agar penonton puas dengan penampilan mereka. Sampai akhirnya IMT selesai tampil, Geofani dan teman-temannya merasa senang karena hampir semua orang yang menonton mengapresiasi penampilan mereka. Tidak hanya disitu juga, Geofani

juga merasa sangat senang sekali dengan reaksi para penonton ketika mereka memperkenalkan UKKB IMT. Para penonton sangat antusias dan mengapresiasi IMT dengan meriah. Dari perlakuan penonton terhadap IMT sebagai salah satu kaum minoritas disini, Geofani dan temantemannya bisa menyimpulkan bahwa mereka diterima baik oleh ruang lingkup mayoritas dan merasa diterima, walaupun sempat Geofani secara pribadi merasa sangat minder karena tatapan orang-orang melihat mereka seperti tidak biasanya. Dari pengalaman ini semua apa yang Geofani pertanyakan sebelumnya bisa terjawab di acara ini. “Lewat pengalaman ini saya menjadi lebih percaya diri ketika saya harus tampil di depan banyak orang yang dimana saya mewakilkan salah satu dari UKKB di UKDW. Dulu saya berpikir bahwa etnis Tionghoa di UKDW akan mendapatkan diskriminasi, namun nyatanya semua pemikiran saya dipatahkan dengan pengalaman saya ini. Saya tidak berekspektasi lebih tentang komunitas kami diterima banyak orang.” ucap Geofani. Namun, dengan pengalaman yang sangat berharga ini semua etnis yang ada di UKDW dapat menunjukan bahwa semua etnis itu saling menghargai dan bekerja sama satu sama lain dengan cara berkolaborasi untuk bisa membuat acara Gelar Budaya 2023. Sekarang Geofani sadar bahwasannya di UKDW ini menyetarakan semua etnis dengan adil. [GMJ]


Pemenang Lomba Penulisan Artikel VOL.17/ NOV 2023

Apakah UKDW Siap Menjadi Kampus Inklusif?

U

niversitas Kristen Duta Wacana (UKDW) merupakan salah satu kampus swasta di Jogja yang kaya akan keragaman. Meskipun basis UKDW merupakan universitas dengan agama kristen, namun hal tersebut justru memotivasi UKDW menjadi kampus yang terbuka dan inklusif. Buktinya banyak mahasiswa/i yang berkuliah di UKDW dengan berbagai latar belakang agama. Tidak hanya inklusif terhadap aspek agama saja, UKDW juga inklusif baik terhadap aspek suku, ras, bahkan bagi teman-teman difabel yang terimplementasi dari keragaman civitas akademika UKDW. Namun demikian apakah UKDW benarbenar sudah menjadi kampus inklusif? Faktanya untuk bisa benar-benar menjadi kampus inklusif menuntut banyak hal. Kampus yang inklusif menuntut adanya kesetaraan baik secara fisik maupun psikis bagi setiap golongan. Artinya tidak ada perlakuan khusus ataupun pengecualin khusus yang merendahkan atau meninggikan kelompok tertentu. Hal ini tentu menuntut adanya peningkatan beberapa aspek yang mendukung terwujudnya kampus inklusif. Faktor fasilitas dan program kampus menjadi salah dua faktor yang perlu untuk didesain sedemikian rupa untuk membangun kampus inklusif. Baik program maupun fasilitas kampus di kampus harus benar-benar dipikirkan secara matang untuk mengkover kebutuhan dan kepentingan tiap orang. Melihat bagaimana implementasi kampus inklusif di lingkungan UKDW menjadi menarik dilihat dari beberapa perspektif. Variabel yang bisa dilihat dan dirasakan secara langsung adalah secara fasilitas dan program. Fasilitas secara umum berkaitan dengan akses jalan, akses ruang, dan lain sebagainya. Berkaitan dengan fasilitas tentu saja yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan dari masing-masing kelompok. Apabila suatu kampus sudah mendeklarasi-kan diri sebagai kampus

inklusif maka kampus tersebut harus bersiap untuk berbagai macam keragaman yang mungkin terjadi. Contoh pertama misalnya dari aspek agama misalnya, penduduk mayoritas Indonesia memeluk Agama Islam, sehingga tidak menutup kemungkinan UKDW juga memiliki civitas akademika yang beragama islam. Salah satu kebutuhan utama bagi kaum muslim adalah menjalankan ibadah sholat, dimana hal tersebut memerlukan gedung atau setidaknya ruang terpisah agar setiap civitas akademika pemeluk agama islam tetap bisa beribadah dengan baik. Apakah hal tersebut sudah teratasi? Selain dari itu, kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan lain di waktu Jumat siang yang merupakan waktu umat muslim laki-laki beribadah juga terkadang tetap berlanjut tanpa memperhatikan umat muslim untuk beribadah. Memang benar teman-teman umat Muslim yang ingin melaksanakan sholat Jumat dipersilahkan, namun kegiatan belajar mengajar tetap berlanjut. Apakah hal tersebut termasuk dalam upaya membangun inklusifitas di UKDW? Akan lebih baik apabila pada saat Hari Jumat siang UKDW memberikan waktu jeda dengan meniadakan jam mata kuliah di waktu tersebut sehingga civitas akademika yang beragama muslim dapat menjalankan ibadah dengan baik. Bagaimana dengan umat beragama lain? Apakah UKDW sudah mewadahi hal tersebut? Contoh lain berkenaan dengan temanteman difabel yang sangat membutuhkan fasilitas yang membantu aktivitas mereka. Beberapa akses jalan di kampus sudah mulai dibangun untuk membantu teman-teman yang menggunakan kursi roda agar memiliki kemandirian mobilitas, seperti Pembangunan jembatan antar gedung dan penyediaan beberapa lintasan miring ditangga sekitar kampus. Namun demikian saya melihat masih banyak lintasan miring yang dibuat menggunakan kayu yang secara jangka panjang kurang baik atau kurang

tepat digunakan. Kendati demikian Gedung Filia sendiri yang juga sering digunakan sebagai ruang kelas belum memiliki akses jalan yang baik untuk digunakan oleh temanteman tunadaksa. Artinya teman-teman tunadaksa mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan orang lain untuk bisa beraktivitas dengan mandiri. Selain akses jalan dan gedung, fasilitas seperti toilet dan lift apakah sudah ramah bagi temanteman difabel? Seluruh toilet di UKDW didesain secara umum tanpa memperhatikan kelompok yang memerlukan fasilitas khusus. Hal ini tentu menjadikan ketergantungan bagi teman-teman difabel untuk beraktivitas di kampus. Fasilitas lift di Gedung Agape maupun Hagios memiliki tombol lift yang tersusun secara vertikal sehingga menyulitkan untuk teman-teman yang menggunakan kursi roda. Ketergantungan akan bantuan orang lain bagi kaum difabel inilah yang kemudian dapat diasumsikan bahwa UKDW belum bisa dikatakan sebagai kampus inklusif. Terkait dengan teman-teman yang memiliki kebutuhan khusus seperti tunanetra dan tunawicara apakah mereka memiliki kesempatan yang sama untuk bisa mengikuti pembelajaran dikelas? Apakah sistem pembelajaran yang yang baik mulai dari kurikulum hingga fasilitas pembelajaran dalam kelas sudah terbuka untuk temanteman yang memiliki kebutuhan khusus sama seperti teman-teman lainnya? Berbicara mengenai inklusifitas tentu bukan hal yang mudah. Kesetaraan dalam keragaman pada civitas akademika harus menjadi prinsip yang diutamakan demi terwujudnya kampus inklusif. Kemandirian dan kesempatan yang sama harus dirasakan kepada semua orang tanpa terkecuali. Hal tersebut akan mencerminkan adanya penghargaan yang diberikan satu akan yang lain tanpa memandang rendah kelompok tertentu. Dengan memberikan fasilitas yang memadahi dan memudahkan teman-teman yang memiliki kebutuhan khusus agar bisa

beraktivitas secara mandiri, secara tidak langsung juga mendukung mereka untuk merasa tidak diperlakukan berbeda. Justru sikap yang selalu ingin menolong mereka justru membuat kepercayaan diri mereka berkurang. Sikap terbuka terhadap keberagaman di UKDW terbukti terwujud melalui banyaknya civitas akademika yang memiliki kesempatan yang sama dalam berbagai bidang seperti, organisasi dan kelompok studi. Hal ini tentu menjadi suatu indikasi yang baik bahwa civitas akademika memahami dan mengimplementasikan sikap inklusif dalam keberagaman. Namun demikian, perwujudan kampus inklusif tidak boleh hanya sampai pada sikap saja, tetapi harus diwujudkan dalam bentuk kesiapan fasilitas dan program yang baik. Melihat begitu banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk menjadi kampus yang inklusif, mengapa UKDW harus menjadi kampus yang inklusif? Sebagai lembaga akademik berbasis iman Kristen, UKDW memiliki nilai-nilai yaitu mentaati Allah, berjalan dalam integritas, melakukan yang terbaik, dan melayani dunia. Tuhan menciptakan manusia dalam keragaman, baik dari suku, budaya, bahasa, ras, dan latar belakang lainnya dengan satu tujuan agar manusia saling mengasihi. Mengasihi sesama tanpa memandang latar belakang menjadi salah satu poin utama kasih dalam nilai-nilai Duta Wacana. Hal inilah yang harus menjadi semangat dan motivasi pengembangan UKDW menjadi kampus inklusif agar cinta kasih terimplementasi terhadap sesama tanpa memandang bulu. Mengasihi sesama seperti diri sendiri dikatakan sama pentingnya dengan mangasihi Tuhan. Oleh sebab itu, nilai-nilai yang dimiliki UKDW tidak boleh hanya berakhir dalam wujud narasi, namun lebih dari itu harus terimplementasi dalam kehidupan sehari-hari salah satunya dalam wujud kampus inklusif. Jadi, apakah UKDW siap menjadi kampus inklusif? (Arkhey Sidauruk, Mahasiswa Fakultas Bioteknologi)

Kepedulian Kecil dari Kebun yang Terhimpit Tingginya Dua Dinding

K

uliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program yang jamak dilakukan oleh Perguruan Tinggi di Indonesia sebagai sarana untuk mendekatkan akademisi dan capaiannya kepada masyarakat. Semenjak pertama kali dirintis oleh Direktur Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 1971 (Anonim, n.d), program KKN telah berkembang menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh banyak institusi Perguruan Tinggi. Selain berfungsi sebagai wujud social responsibility akademisi, program KKN juga berguna sebagai sarana implementasi beragam hasil penelitian yang telah dilakukan kaum akademisi di lingkungan kampusnya. Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) yang terbentuk tahun 2004 juga telah secara rutin mengorganisasi kegiatan KKN di banyak tempat di penjuru negeri. Masyarakat yang menjadi residen tempat pelaksanaan kegiatan tentu saja menjadi target program yang telah dirancang oleh LPPM sebagai penyelenggara dan mahasiswa sebagai peserta kegiatan KKN. Akan tetapi, perlu diingat bahwa suksesnya kegiatan tersebut membutuhkan partisipasi yang aktif dari masyarakat sebagai obyek kegiatan dan mahasiswa peserta KKN selaku subyek kegiatan. Sebagai unsur penting dari kegiatan, mahasiswa peserta KKN harus benar-benar mempersiapkan diri sebelum diterjunkan ke lokasi pengabdian. Namun, terkadang bahkan sering dijumpai mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan pengabdian pada masyarakat tersebut terkesan belum mempersiapkan diri dengan baik sebelum diterjunkan ke medan pengabdian. Hal ini sering kali tercermin dari jawaban mahasiswa yang merespon pertanyaan ; “Apa yang akan kamu lakukan di lokasi Kuliah Kerja Nyata?”. Jawaban yang

paling umum terdengar biasanya berupa ketidakyakinan tentang apa yang akan dikerjakan di lokasi pengabdian. Jawaban ini bisa jadi merupakan hasil dari belum dipahaminya permasalahan yang membutuhkan solusi di lapangan pengabdian, atau bisa jadi disebabkan faktor ketidakkepercayaan diri atas penguasaan ilmu yang telah diperoleh dalam studi di bangku perguruan tinggi. Seiring dengan isu kelestarian lingkungan hidup yang membutuhkan perhatian lebih dewasa ini, keterampilan dasar terhadap pengelolaan sampah atau limbah personal baik yang bersifat organik ataupun anorganik mutlak dipelajari dan dikuasai setiap individu yang hidup di muka bumi. Tidak terkecuali bagi mereka yang sedang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi. Universitas Kristen Duta Wacana sendiri memiliki Fakultas Bioteknologi yang menjadi wadah bagi studi tentang eksplorasi dan pengelolaan sumber daya alam hayati. Pemanfaatan sumber daya hayati biasanya menghasilkan ekses berupa beragam limbah. Ilmu biologi dasar dan terapan menawarkan beragam cara untuk mengelola sampah yang dihasilkan oleh pengguna sumber daya alam hayati. Pengolahan limbah organik menjadi suatu bentuk yang bermanfaat seperti pupuk yang dapat membantu menyuburkan tanaman, atau silase yang merupakan hasil fermentasi rerumputan untuk pakan ternak adalah contoh yang sudah umum ditemui. Meskipun demikian, cara pengolahan limbah organik menjadi bentuk lain lebih bermanfaat ini belum banyak dikuasai oleh mahasiswa di Universitas Kristen Duta Wacana. Bertolak dari fenomena tersebut diatas, sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan hidup, masyarakat yang tinggal di lokasi kegiatan KKN, dan mahasiswa peserta program KKN, maka kegiatan berupa pelatihan pengolahan limbah organik telah rutin dijalankan di lingkungan

kampus UKDW tercinta. Mengambil tempat di lokasi sempit yang terjepit diantara dinding Gedung Olahraga (GOR) Samapta dan Rumah Sakit Bethesda, kegiatan pelatihan ini sudah sejak tahun 2021 dilaksanakan. Pelatihan ini mempunyai sasaran mahasiswa calon peserta KKN secara khusus, pun terbuka jua bagi civitas akademika yang tertarik dalam usaha pengolahan sampah organik. Materi pelatihan yang diajarkan di pelatihan ini umumnya meliputi cara pembuatan ragam pupuk organik, pembuatan pestisida nabati dan budidaya tanaman hortikultur. Pupuk organik yang dibuat meliputi pupuk organik cair (POC) dan pupuk organik padat (POP). Pembuatan POC ini selain berbasis urin ternak seperti domba, sapi dan kelinci, juga bisa berbasis beragam sampah rumah tangga seperti sisa kulit buah dan air cucian beras. Selain pembuatan POC, pengolahan POP atau kompos yang diajarkan dalam pelatihan mempunyai bahan dasar berupa kotoran padat hewan dan sisa makanan. Pembuatan POC mutlak bertumpu pada aktivitas mikroorganisme seperti bakteri dan jamur untuk mereduksi bahan organik kompleks menjadi senyawa sederhana agar mudah diserap oleh akar tanaman. Sedikit berbeda pada komponen biota pengurainya, pembuatan POP tidak hanya bersandar pada kinerja mikroorganisme tak kasat mata, tetapi bisa juga berwujud serangga. Lalat tentara hitam yang populer dengan nama Black Soldier Fly (BSF) juga sudah dimanfaatkan sebagai pengolah sampah organik padat yang dihasilkan dari aktivitas penikmat kuliner kampus kita, meskipun baru pada skala kecil. Pelatihan pembuatan kedua macam pupuk organik bagi mahasiswa calon peserta KKN ini juga dilengkapi dengan pelatihan teknik budidaya tanaman hortikultura seperti tanaman sayur dan buah, baik yang ditanam pada tanah sebagai media konvensional ataupun yang ditanam secara

hidroponik dengan pemanfaatkan air sebagai media tanam. Pelatihan dilengkapi dengan pembuatan pestisida nabati yang lebih ramah efek aplikasinya terhadap tanaman dan lingkungan. Pelatihan pembuatan pupuk organik dan aplikasinya bagi pertumbuhan tanaman hortikultur yang telah rutin dilakukan ini diharapkan dapat memberikan bekal kepada mahasiswa peserta KKN di lokasi pengabdian. Hanya dengan memanfaatkan limbah organik yang tersedia secara berlimpah dari hasil aktivitas masyrakat setempat, dampak praktisnya bisa langsung terasa bagi masyarakat pengguna. Manfaat positif yang dihasilkan bisa meliputi kemampuan pengelolaan sampah organik secara mandiri, kemampuan menghasilkan produk pangan dari pekarangan sendiri, atau kemampuan memperbaiki kondisi lingkungan hidup seputar pemukiman warga. Dampak positif ini bisa sedikit demi sedikit memperbaiki kualitas kehidupan warga, baik dari sisi ekonomi ataupun kesehatan. Bentuk kepedulian kecil dari para instruktur yang tergabung dalam komunitas Tani Muda Duta Wacana (Tandatawa) ini berikhtiar untuk menginisiasi kepedulian masyarakat yang ada di lokasi KKN terhadap lingkungan tempat tinggal mereka. Inisiasi ini tentunya membutuhkan kepedulian, daya dan upaya mahasiswa peserta KKN yang telah mengikuti pelatihan. Kepedulian untuk hal yang baik memang sudah sewajarnya menular. Melalui langkah kecil yang dilakukan di kebun kecil ini, kepedulian terhadap sesama dan kelestarian alam sekitar diharapkan dapat terus bergulir dan membesar ketika memperoleh tanggapan. Dari kebun kecil yang terhimpit tingginya dinding kami sudah mencoba untuk peduli buat kelestarian sebagian kecil wilayah negeri. Semoga langkah ini tidak cepat terhenti. (Kukuh Madyaningrana, Dosen Fakultas Bioteknologi)

11


Resensi Buku

12

VOL.17/ NOV 2023

Harga Sebuah Percaya

S

iapapun itu, tidak ada yang pernah benar-benar siap untuk sebuah perpisahan. Bahkan bagi sebagian orang perpisahan ialah sebuah kata yang menakutkan. Kepedihan dan kegelisahan yang muncul dari sebuah perpisahan serta bagaimana manusia berproses menerima realita hidupnya tergambar apik dalam novel berjudul Harga Sebuah Percaya karangan Tere Liye ini. Kisah ini bercerita mengenai perjalanan kehidupan Jim untuk berdamai dengan masa lalu, berdamai dengan perpisahan. Jim, seorang yatim piatu tak berpendidikan, yang dibesarkan oleh kasih sayang para dermawan, dan satu-satunya kepiawaiannya adalah memainkan biola, jatuh cinta pada Nayla, putri bangsawan dari negeri seberang. Memiliki latar belakang kehidupan yang jauh berbeda, kisah cinta mereka berdua bak cerita Romeo dan Juliet, seperti legenda tentang cinta sejati di kota tempat tinggal Jim. Di sebuah kapel tua di atas bukit, lonceng tembaga bersepuh emas dibunyikan sekali saja dalam satu tahun pada tanggal tujuh, bulan tujuh, dan tepat pada pukul tujuh pagi sebanyak tujuh kali untuk mengenang sepasang suami istri, sang pendiri kota itu, mereka yang rela mati agar cintanya abadi. “Apakah kau juga akan mati untukku?” Nayla bertanya lirih. Jim mengangguk, anggukan yang terlalu berani. Lonceng sudah dibunyikan sebanyak tujuh kali namun Jim tidak mendapati sosok Nayla di sampingnya. Keputusasaan dan ketakutan memisahkan kedua sejoli. Nayla terbaring tak bernyawa dan Jim mengutuki dirinya sendiri atas ketakutannya untuk bertindak.

Di tengah keterpurukannya, seorang pria tua misterius yang menyebut dirinya Sang Penandai muncul di hadapan Jim. “Pecinta sejati tidak akan pernah menyerah sebelum kematian itu sendiri datang menjemput dirinya,” kata Sang Penandai. Inilah awal perjalanan Jim bersama Armada Kota Terapung dalam sebuah misi untuk menemukan Tanah Harapan. Perjalanan ini juga merupakan perjalanan bagi Jim untuk menemukan harapan baru bagi hidupnya. Banyak lika-liku dan konflik yang Jim alami ketika berlayar. Namun inilah yang perlahan mengubah dirinya yang dulunya pecundang menjadi lebih berani dalam menghadapi kenyataan hidup. Hingga akhirnya, ia mampu berdamai dengan dirinya sendiri dan menciptakan "dongeng" hidupnya, karena selalu ada harga bagi sebuah kepercayaan. Kelebihan novel ini adalah ceritanya yang begitu menarik untuk dibaca. Tere Liye menyajikan karya yang dapat membuat pembaca ikut hanyut dalam alur ceritanya. Meskipun dalam novel ini banyak menggunakan perumpamaan, namun bahasa dalam novel ini masih tergolong mudah untuk dipahami. Kelebihan lain dalam novel ini adalah terdapat banyak sekali pesan moral yang disampaikan. Kekurangan dari novel ini ialah ending tidak benar-benar jelas, sehingga membuat kesan menggantung. Alur dalam cerita di dalamnya juga maju dan mundur sehingga mungkin dapat membuat beberapa pembaca mengalami kebingungan. [Yefta]

Pojok Alumni

D

alam tahun politik ini baru saja saya tergelitik melihat meme dari salah satu platform media sosial yang menampilkan tulisan “Syarat Calon Presiden minimal SMA, sementara Staf Ahli Kementerian minimal S2”, dengan latar belakang muka seseorang dengan raut sedih namun lucu. Tentu saja informasi dalam meme tersebut belum bisa kita terima begitu saja kebenarannya tanpa adanya kajian mendalam yang dapat dipertanggungjawabkan. Namun yang menarik adalah berbagai respon atas meme tersebut di dalam kolom komentar. Ada yang menuliskan bahwa begitu mudah menjadi presiden di Indonesia, ada juga yang menuliskan bahwa buat apa sekolah tinggi-tinggi karena ternyata Presiden Indonesia boleh hanya dari lulusan SMA/SMK/sekolah menengah sederajat lainnya. Hal yang tidak kalah menggelitik yang saya ingat yaitu terkait dengan IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif. Ada topik candaan dalam dunia akademisi perguruan tinggi yang seperti ini, “Mahasiswa IPK tinggi jika bekerja akan menjadi karyawan teladan, sedangkan mahasiswa IPK rendah menjadi bosnya”. Hal seperti itu juga sejalan pada meme di media sosial yang mana mengaitkannya dengan Bill Gates, seorang pendiri Microsoft Corporation yang seperti ini tulisannya: “I failed some subjects in high school but my friend passed all of them, now he is an engineer at Microsoft and I am the owner”. Dari beberapa meme dan candaan di atas seolah-olah menekankan bahwa ada paradoks tentang setinggi apapun nilai dan status pendidikan tidak akan menjamin nasib seseorang. Namun pastinya kita tidak dapat menelan mentah-mentah tulisan atau pendapat yang bisa sangat bebas dibuat oleh orang lain tanpa tahu kebenarannya tersebut. Menurut hemat saya, meme dan candaan di atas justru menjadi sebuah cara baru dalam berpikir dan melihat kondisi faktual dan aktual terkait keputusan hidup dari rekan-rekan mahasiswa (yang erat untuk menyambut dunia kerja) di era saat ini. Apa benar nilai yang didapat dan menandakan status/gelar pada seseorang dari pendidikan resmi dapat menjadi

HARGA SEBUAH PERCAYA Tere liye Publisher: Sabak Grip Nusantara tebal halaman: 280 tahun terbit: 2017

IPK Penentu Nasib Dunia Kerja?

jaminan keberlangsungan bahkan peningkatan dalam dunia kerja? Apakah IPK menjadi penentu nasib terkait dunia kerja? Atau jangan-jangan hal tersebut sudah tidak menjadi hal yang mutlak dan relevan lagi? Melihat secara umum, kita pasti setuju bahwa mahasiswa yang baik tidak hanya mengikuti kegiatan pembelajaran di bangku perkuliahan saja, tetapi memiliki peran lebih yaitu menjadi panutan masyarakat berlandaskan oleh pengetahuan dan pola berpikirnya yang norma-norma. Saya setuju tentang pandangan dari Zulfikar (2021) dalam tulisan artikelnya di detik.com bahwa berkuliah bukan hanya soal IPK tinggi, melainkan mahasiswa harus belajar banyak hal terkait dengan menambah pengalaman dan meningkatkan keterampilan diri agar berguna di masa depan. Pengalaman saya dalam dinamika selama duduk di bangku kuliah hingga mencari kerja berpendapat bahwa IPK dapat dianalogikan menjadi sebuah “tiket”. Anggaplah tiket tersebut memiliki golongan/kelasnya, maka akan ada VVIP, VIP, Eksekutif, Bisnis dan Ekonomi. Dari analogi tiket tersebut maka tinggi rendahnya IPK berbanding lurus dengan kelas tiket tersebut. IPK tinggi akan mendapatkan “kursi terdepan” dan dapat terlihat atau melihat ke depan dengan jelas, sedangkan IPK di bawahnya akan mendapat “kursi selanjutnya” yang mana akan lebih sulit terlihat dan melihat. Kurang lebih begitulah sistem pencari kerja dan penerima kerja saling bertemu. Lulusan dengan IPK tinggi akan lebih mudah terlihat oleh penerima kerja dari database atas sistem yang disediakan, adapun lulusan dengan IPK tinggi akan lebih percaya diri sebagai pencari kerja untuk bertemu penerima kerja. Namun sekali lagi, apakah IPK menjadi penentu nasib dunia kerja? Jawab saya adalah tidak! Masih ada proses wawancara yang harus dilakukan oleh para pencari kerja. Perlu diketahui bahwa proses wawancara adalah tahapan yang mutlak 100% masih dilakukan oleh seluruh penerima kerja. Dalam wawancara itulah sesungguhnya nasib dunia kerja seseorang ditentukan. Dalam wawancara diperlukan pengalaman konkrit yang telah dilalui, yang mana karakter, sikap,

sifat, pengetahuan dan mental akan terbaca. Dalam wawancara proses membangun kepercayaan, baik kepercayaan diri dan kepercayaan terhadap orang lain adalah capaian akhirnya. Lalu apa yang bisa dilakukan oleh teman-teman mahasiswa saat ini? Saya mengambil 7 (tujuh) mindset atau pola pikir mahasiswa tangguh dari Dhian (2016) yang tertulis dalam artikel kompas.com oleh Sherly dan Dr. Naomi Soetikno, M.Pd., Psi (mahasiswa Studi Psikologi Profesi Jenjang Magister dan dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara), yang masih relevan dan dapat ditawarkan untuk diimplementasikan sebagai dasar beraktifitas dari seorang mahasiswa. Pertama tidak mudah menyerah, hidup merupakan proses belajar sepanjang masa, jadikan tantangan bukan halangan. Kedua manajemen waktu dan konsistensi, selesaikan tantangan satu persatu dengan frekuensi yang teratur. Ketiga fokus, tuntaskan setiap tantangan yang berorientasi pada capaian. Keempat kembangkan keterampilan, terutama teknologi informasi, bahasa, empati dan humanisme. Kelima peka membaca situasi, mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan dengan seluruh keterampilan yang dipunyai. Keenam manfaatkan setiap kesempatan, perbanyak relasi dan berani mencoba hal-hal baik dan membangun. Ketujuh fleksibel, mengikuti perubahanperubahan dunia yang sangat cepat dalam spektrum pluralisme. Ketujuh mindset/pola pikir tersebut saling terkait dan mendukung satu dengan yang lainnya. Di luar literatur dan atas pengalaman pribadi, saya menambahkan pola pikir sederhana yang harapannya dapat memudahkan untuk diresapi dan dilakukan bagi teman-teman mahasiswa. Orientasi utama seseorang untuk dapat hidup lebih baik adalah menyelesaikan apa yang telah dimulai dengan totalitas dan penuh integritas yang berpatokan pada perkembangan. Selaras dengan slogan “hari ini harus lebih baik dari hari kemarin”, yang mana slogan tersebut cukup mudah untuk didengar dan dilakukan. Apabila temanteman mahasiswa ketika beraktifitas dan

Adimas Kristiadi, S.T., M.Sc. Dosen Fakultas Arsitektur & Desain UKDW

berproses dengan berpedoman pada 7 (tujuh) mindset/pola pikir seperti di atas maka IPK yang didapat juga akan berbanding lurus. Percayalah pada ungkapan “proses tidak akan mengkhianati hasil”. Namun, bagaimana bila mahasiswa sudah terlanjur memiliki IPK rendah dan tidak ada kesempatan memperbaiki IPK? Apakah nasib dunia kerja sudah pasti buruk juga? Jelas tidak! Kuncinya harus tetap gigih untuk berjuang, setidaknya dengan mengamalkan 7 (tujuh) mindset/pola pikir di atas pasti akan menjadi insan yang berkualitas. Pilihan untuk membuka satu dunia usaha sendiri atau bersama relasi merupakan tindakan mulia dan menjadi hal yang luar biasa. Tidak akan ada yang pernah mempermasalahkan IPK anda jika anda menjadi bos untuk dunia usaha anda sendiri.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.