UKDW Yogyakarta
15
@UKDWJOGJA @ukdwyogyakarta
04
UKDW Yogyakarta
Alamat Redaksi: Kantor Biro IV UKDW Gedung Hagios Lantai 1 Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 5-25, D.I Yogyakarta Koran Kampus UKDW
APR 2021
korankampus@staff.ukdw.ac.id
Berkomunikasi dengan Hati Mencipta Harmoni
Voice of Healing sebagai Bentuk Refleksi Paskah di Kala Pandemi
Profile Bulan Ini:
Tutun Seliari
F. Bioteknologi Jalin Kerja Sama dengan BUGI Jerman
2
4
Siraman Rohani:
Pengampunan Adalah Rahmat Penebusan
9
foto:dok./UKDW
P
askah merupakan peristiwa kebangkitan Yesus Kristus sebagai bentuk kemenangan atas maut, yang dirayakan oleh umat Nasrani setiap tahun. Namun terkadang, Paskah dilewatkan begitu saja. Terlebih di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir, muncul pertanyaan bagaimana kita memaknai Paskah ini? Tema “Voice of Healing” yang diambil Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta dalam merayakan Paskah tahun ini merupakan sebuah bentuk refleksi di tengah pandemi COVID-19 yang terdiri dari penyembuhan batin, berdamai dengan diri sendiri, dan rekonsiliasi. Kita semua diharapkan mampu memulihkan diri dan sekeliling kita dari dampak akibat pandemi. Pusat Kerohanian Kampus (PKK) UKDW sebagai panitia penyelenggara, memanfaatkan media daring sebagai sarana untuk memfasilitasi pelaksanaan Ibadah Refleksi Paskah UKDW dan Sakramen Perjamuan Kudus pada hari Senin, 5 April 2021. Sivitas akademika UKDW dapat mengikuti kegiatan tersebut melalui kanal YouTube UKDW Yogyakarta. Walaupun dilakukan secara daring, tidak menyurutkan antusiasme warga UKDW dalam merayakan Paskah. Hal ini terbukti dari banyaknya peserta yang berpartisipasi dalam sayembara virtual, salah satu agenda Paskah UKDW di tahun ini. Peserta
diberi kesempatan berkreasi, baik itu dalam bentuk nyanyian, puisi, parodi singkat, maupun tarian dengan tema “Voice of Healing”. Lima video karya penerima apresiasi terbaik ditampilkan di akhir Ibadah Refleksi Paskah dan Perjamuan Kudus. Lima karya terbaik tersebut adalah Parodi ‘Voice of Healing’ (Staf Fakultas Teologi), Film Pendek ‘DEMI’ (Staf Fakultas Kedokteran), Parodi ‘Sahabat Pemulihku’ (Staf Fakultas Bisnis), VG Cover ‘Tuhan Pulihkan’ (Trio Gloria-Novita-Helen), dan VG Cover ‘Satu-satunya yang Kuandalkan’ (Staf Fakultas Bioteknologi). Panitia Paskah UKDW juga memberikan apresiasi peserta terfavorit kepada Paduan Suara (PS) Gema Nafiri dari GKJ Patalan Yogyakarta yang turut memeriahkan acara ini. Selain itu, PKK UKDW menggandeng Badan Eksekutif Mahasiswa UKDW (BEMU) Bidang Kementerian Keagamaan, Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK), dan Unit Kegiatan Kerohanian (UKKr) untuk terlibat dalam kegiatan aksi Paskah yang berlangsung pada bulan April, Mei, dan Juni. [Penulis: 1. Charella Anggun Ermawati (01200249) – Fakultas Teologi 2. Mathew Joseph Susanto (01200276) – Fakultas Teologi]
Penandatanganan MOU UKDW & UNIERA
U
niversitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta dan Universitas Halmahera (UNIERA) Tobelo menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk kegiatan tri dharma perguruan tinggi pada hari Senin, 5 April 2021 di Ruang Seminar Pdt. Dr. Harun Hadiwijono. PKS yang ditandatangani oleh Rektor UKDW Ir. Henry Feriadi, M.Sc., Ph.D. dengan Rektor UNIERA Herson Keradjaan, S.IP., M.Si. ini merupakan tindak lanjut dari komitmen UKDW untuk mendampingi perguruan tinggi di Indonesia Timur sebagai upaya mengembangkan ilmu dan kualitas pendidikan di Indonesia. Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Rektor (WR) I Bidang Akademik, Riset, dan Inovasi UKDW Dr. Charis Amarantini, M.Si., WR III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Informasi UKDW Joko Purwadi, S.Kom., M.Kom., WR IV Bidang Pengembangan Kapasitas SDM dan Jejaring UKDW Pdt. Handi Hadiwitanto, Ph.D., Kepala Biro Kerjasama dan Relasi Publik UKDW Dr. Phil. Lucia Dwi Krisnawati, S.S., MA., Kepala Unit Pusat Pelayanan Informasi dan Intranet Kampus (PUSPINdIKA) UKDW Aloysius Airlangga Bajuadji, S.Kom., M.Eng., dan WR I UNIERA Pdt. Sirayandris Jitro Botara, S.Th., M.Si. Sebagai implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),
foto:dok./UKDW
bentuk kerja sama yang disepakati oleh kedua pihak diantaranya penelitian bersama, pertukaran mahasiswa, penerbitan berkala ilmiah, pertukaran dosen, pengembangan kurikulum/program bersama, penyelenggaraan seminar atau konferensi ilmiah, dan pengabdian masyarakat. Dalam kesempatan tersebut Dr. Charis Amarantini, M.Si. menyampaikan bahwa UKDW telah merintis kerja sama dengan
berbagai pihak untuk mendukung terlaksananya program MBKM yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud RI). Dalam program tersebut ada delapan contoh kegiatan mahasiswa yang dapat dilakukan di luar kampus asal seperti magang atau praktik kerja, proyek di desa atau KKN, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, penelitian atau riset, kegiatan wirausaha, proyek independen,
dan proyek kemanusiaan. “Mahasiswa harus mengambil minimal 20 SKS di luar prodi, maksimum 40 SKS. Lewat hibah-hibah yang didapatkan, UKDW terus belajar bagaimana mengemas kegiatan-kegiatan itu agar bisa dikonversi ke mata kuliah sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Konsekuensi dari MBKM ini adalah kita harus mengadakan perkuliahan secara blended learning atau hybrid learning,” terangnya. Charis Amarantini menyebutkan sebagai contoh Fakultas Bioteknologi UKDW telah bekerjasama dengan Bildung und Gesundheit für Indonesien e.V. (BUGI) salah satu NGO dari Jerman, institusi pendidikan, dan pemerintah daerah di Tolitoli Sulawesi Tengah sebagai bentuk respons terhadap program MBKM. Selain itu, Program Studi Desain Produk UKDW juga telah bermitra dengan dunia usaha dunia industri (DUDI) dan UMKM dalam upaya penerapan MBKM. Joko Purwadi, S.Kom., M.Kom. menambahkan terkait implementasi program MBKM, Bidang Akademik, Riset, dan Inovasi UKDW dengan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Informasi UKDW menyusun panduan supaya ada sinkronisasi terhadap program-program MBKM yang dilaksanakan. Dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai pengembangan sistem informasi akademik UNIERA yang dibantu oleh tim IT dari Unit PUSPINdIKA UKDW. [mpk]
VOL.15/APR 2021
Tutun Seliari, S.T., M.Sc.: “Jadilah Perempuan yang Menginspirasi”
K
etertarikan Tutun Seliari, S.T., M.Sc. dengan dunia arsitektur bermula saat ia memutuskan untuk berkuliah di Program Studi (Prodi) Arsitektur Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta. “Sejak awal masuk di UKDW, saya sungguh bersyukur Tuhan memberikan kesempatan pada saya untuk menempuh studi di Arsitektur UKDW. Di sini saya tidak hanya belajar tentang ruang dan bangunan, tetapi justru yang banyak saya pelajari di sini dari Bapak Ibu Dosen di UKDW dan lingkungan UKDW adalah tentang kehidupan, bagaimana kita melihat lebih dekat dengan ‘rasa’ tentang sesuatu yang ada di sekitar kita dan belajar dari segala sesuatu tersebut untuk memberikan kebaikan,” ujarnya. Lulus dari program sarjana, Tutun sempat menjadi asisten dosen sekitar tiga tahun sembari bekerja di Biro Konsultan Arsitektur dan menjadi fasilitator di pendampingan masyarakat yang terdampak bencana, kemudian melanjutkan studi S2. Setelah selesai menempuh studi Pascasarjana di Magister Perencanaan Pariwisata Prodi Arsitektur Universitas Gadjah Mada (UGM), pada tahun 2016 Tutun kembali ke UKDW dan menjadi staf pengajar di Prodi Arsitektur UKDW, Tutun pun merasa pulang kembali ke rumah. Saat ini Tutun sedang menjalani studi Doktoral di Prodi Arsitektur UGM. Di tengah kesibukannya menempuh studi, Tutun juga aktif dalam menggarap proyek yang berhubungan dengan dunia arsitektur. Proyek yang ia kerjakan salah satunya adalah pada tahun 2018 hingga akhir 2020 kemarin, Tutun bersama Lab Kota Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW Yogyakarta berkolaborasi dengan Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, dan Balitbang LHK Makassar melakukan perencanaan di tiga lokasi Kawasan Ekowisata di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW), Sulawesi Utara yaitu kawasan Tapakulintang, Toraut, dan Bolonsio. Selain itu, Tutun juga berkolaborasi dengan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW), Sulawesi Tenggara untuk menggarap proyek konservasi Sanctuary Rusa Timor. Sedangkan untuk kegiatan penelitian, wanita kelahiran 1985 ini melakukan kolaborasi dengan Pusat Studi Pembangunan dan Transformasi Masyarakat (PSPTM) UKDW dan Koperasi Griya Jati Rasa. “Kami mendampingi Dusun Madigondo, Samigaluh, Kulon Progo dalam program pengembangan ekowisata melalui kegiatan tracking wisata alam dan budaya yang dikemas dengan nama “Tracking Terbit Menoreh,” jelas Tutun. Sedangkan untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat, bersama dengan Lab Kota FAD UKDW, Tutun mendampingi para Pedagang Kaki Lima (PKL) Wahidin yang berlokasi di depan kampus UKDW. Selain itu Tutun juga ingin mengambil penelitian di desa-desa sekitar Sanctuary Maleo Tambun di TNBNW untuk mendukung studinya. Dosen yang memiliki hobi fotografi ini juga menyampaikan impian yang ingin dicapai di masa depan, “Impian sederhana yang hingga saat ini mungkin belum bisa saya lakukan secara maksimal, melalui setiap pekerjaan, kehidupan, dan karya yang saya lakukan nantinya bisa menjadi menjadi berkat berkat bagi sesama dan semesta.” Pada tanggal 21 April, kita memperingati Hari Kartini, hari yang mengingatkan akan peran wanita dalam memperjuangkan hak-haknya. Tutun pun berpendapat terkait hal ini, “Emansipasi wanita tidak hanya terkait dengan dengan kesetaraan hak. Menurut saya emansipasi dimana perempuan mendapat kesempatan yang sama untuk pengembangan diri dengan membangun intelektualitas diri dan juga meningkatkan
foto:Tutun Seliari, S.T., M.Sc.
kualitas dirinya. Perempuan mendapat kesempatan untuk berekspresi di ruang publik melalui aktivitas, pekerjaan, karya, dan capaiannya,” ucapnya. Tutun menjadi salah satu dari banyak wanita yang menjadi ibu sekaligus wanita karir. Ditanya pendapatnya mengenai hal ini, Tutun pun menyampaikan tantangan yang dihadapinya. “Karena harus berperan ganda sebagai ibu bekerja dan menjadi ibu rumah tangga, beberapa tantangan yang dihadapi antara lain dalam membagi waktu antara pekerjaan kantor, pengasuhan anak, pekerjaan rumah tangga, dan keluarga. Untuk membagi waktu, komunikasi dengan keluarga adalah hal yang sangat utama sehingga interaksi tetap berjalan dengan baik karena keluarga merupakan support system yang utama dalam kehidupan saya,” katanya. Menentukan prioritas merupakan hal yang sangat
penting karena adanya tuntutan pekerjaan terutama yang berhubungan dengan deadline pekerjaan dan tuntutan keluarga, juga dalam mengelola konflik diri. Tutun yakin semua perlu dinikmati karena jika dijadikan beban malah semuanya terasa semakin berat. Sesekali meluangkan waktu untuk me time juga perlu untuk menjaga keseimbangan. Ketika ditanya apakah perempuan Indonesia saat ini sudah mendapatkan hak sebagaimana mestinya? Tutun menjawab bahwa untuk era saat ini yang merupakan era keterbukaan dan kolaborasi yang bukan lagi menjadi era kompetisi, juga terkait perkembangan teknologi, memberikan kesempatan yang sangat luar biasa bagi perempuan Indonesia untuk melakukan pengembangan diri tanpa melupakan jati dirinya. Perempuan Indonesia dapat mengembangkan diri melalui pendidikan, komunitas dimana tergabung
didalamnya, dapat belajar dari sumber manapun dan mempunyai kesempatan berbagi untuk ilmu yang sudah diperoleh. Perempuan Indonesia mempunyai kesempatan untuk berinisiatif, kreatif, inovatif, melalui keterampilan yang dimiliki. Walaupun mungkin di beberapa tempat kita tidak bisa memakai kacamata yang sama untuk memandangnya, karena setiap daerah mempunyai kearifan lokal yang berbeda terhadap budaya dan tradisi keberadaan perempuan, tapi tentunya hal tersebut juga dimaksudkan untuk tetap menjaga harmoni tatanan kehidupan di masing-masing daerah tersebut. Tutun pun bercerita tentang proyek yang pernah dikerjakan dimana proyek tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemandirian perempuan. Pada akhir tahun lalu, bersama FAD UKDW, Tutun baru saja diundang oleh pihak TNBNW untuk mendampingi dan memotivasi Perempuan Inspiratif Mitra Polisi Hutan (PIMP) di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. PIMP dibentuk oleh Balai TNBNW dengan pelibatan perempuan dalam upaya konservasi dan penjaga kawasan, tujuannya menjadi perempuan inspiratif penggerak pemberdayaan masyarakat desa sekitar kawasan TNBNW. “Jadi awalnya pada tahun 2019 saya dan Winta A Guspara, M.Sn, Dosen Desain Produk UKDW, melakukan penelitian di kawasan Sanctuary Maleo Tambun. Salah satunya untuk mengembangkan potensi di sana, kami melakukan workshop ecoprint. Ecoprint merupakan salah satu teknik memberi pola pada kain dengan bahan alami berupa daun bunga dan bagian-bagian dari tanaman yang ada di sekitar rumah sehingga mudah diperoleh,” jelasnya. Ternyata kegiatan tersebut meninggalkan kesan bagi pihak TNBNW. Pada tahun 2020 Tutun bersama tim dari FAD diajak berkolaborasi oleh TNBNW mendampingi PIMP melalui kegiatan ecoprint dan pengembangan kreativitas. Pada Oktober 2020 lalu, Tutun kembali kawasan Sanctuary Maleo Tambun bersama Dr.Ing. Winarna dan Dr. Imelda I Damanik yang juga merupakan dosen Arsitektur UKDW untuk eksplorasi potensi dan pelatihan ecoprint. “Kami sangat senang karena hingga saat ini ternyata kegiatan tersebut tetap berkelanjutan, pihak PIMP yang didukung penuh oleh Kepala Balai TNBNW mengembangkan ecoprint sebagai salah satu kegiatan untuk pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat di sekitar kawasan hutan khususnya perempuan. Hingga saat ini setiap mereka melakukan workshop ecoprint dan perkembangan hasil ecoprint selalu diinfokan kepada kami untuk kami diskusikan keberlanjutannya,” katanya dengan bangga. Sebagai penutup, Tutun menyampaikan pesan untuk para perempuan Indonesia. “Sebagai perempuan, melalui hal-hal sederhana yang kita lakukan sehari-hari hendaknya tetap bisa memberikan manfaat dan kebaikan bagi lingkungan sekitar kita, baik bagi sesama dan juga semesta. Memayu Hayuning Bawana,” pesannya. Tutun juga sangat terkesan dengan salah satu pesan dari Ibu RA. Kartini yang sangat memotivasi dan menginspirasi, “Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan, selain menimbulkan senyum di wajah orang lain, terutama wajah yang kita cintai”. “Selamat Hari Kartini dan Selamat menjadi Perempuan yang Menginspirasi”. [Lia]
REDAKSI KORAN KAMPUS PENANGGUNG JAWAB PIMPINAN REDAKSI WAKIL PIMPINAN REDAKSI
: Pdt. Handi Hadiwitanto, Ph.D : Dr. Phil. Lucia Dwi Krisnawati, S.S., M.A. : Christina Angelina
WARTAWAN
EDITOR
SETTER
Abigail, Melinda
Mei, Iit, Anti
Riani, Eva
Koran Kampus bisa Anda dapatkan secara GRATIS di Pick-up Point yang sudah terpasang di 11 area publik di seluruh UKDW. Redaksi menerima tulisan dari warga kampus berupa artikel, laporan kegiatan dan foto-foto yang membangun harapan. kirim ke alamat Redaksi atau melalui email : korankampus@staff.ukdw.ac.id
Universitaria Pojok Cerita
10
3
VOL.15/APR 2021
Mengenal UPI UKDW
U
nit Pengembangan Institusi (UPI) merupakan salah satu unit dari Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) yang merencanakan dan
menjalankan program-program strategis terkait penggalangan dana untuk pengembangan universitas. Salah satu program yang telah selesai dilakukan oleh UPI pada akhir tahun 2020 lalu adalah penggalangan dana untuk Beasiswa Filia. Beasiswa Filia ini merupakan beasiswa yang ditujukan untuk mahasiswa UKDW prodi S1 yang sedang mengerjakan skripsi atau tugas akhir (TA). Program donasi beasiswa FIlia dilakukan selama 58 hari dan hingga hari ke – 58 dana yang telah terkumpul mencapai Rp. 49.362.324,-. “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi dan dukungan para alumni Duta Wacana (STT/UKDW) Yogyakarta melalui Unit Pengembangan Institusi (UPI),” ujar Pdt. Handi Hadiwitanto, Ph.D., Wakil Rektor IV yang merupakan koordinator Unit Pengembangan Institusi.
Banyak mahasiswa penerima beasiswa Filia sangat bersyukur dengan adanya penggalangan dana dari banyak pihak ini. “Waktu saya diberitahu bahwa saya mendapat beasiswa, orangtua dan keluarga menjadi tenang dan lega bisa dibantu pihak kampus,” ungkap Novita E. Ika Nur C.M., mahasiswa Prodi Arsitektur angkatan 2016. “Saya sangat salut dan sangat mengapresiasi kinerja UPI karena bisa mengumpulkan dana beasiswa ini dari para donatur yang tentunya tidak mudah di tengahtengah kondisi seperti ini,” tutur Wildan K. Mahardika, mahasiswa Prodi Teknik Informatika angkatan 2017. Berawal dari besarnya antusiasme dan partisipasi dari keluarga dan sahabat UKDW dan diperkuat dengan testimoni serta harapan penerima Beasiswa Filia, Unit Pengembangan Institusi akan mengumpulkan dana secara berkelanjutan melalui program #BerDuWa
(Bersama Duta Wacana). “Program ini merupakan program donasi secara berkelanjutan dimana donatur dapat memberikan donasi sukarela secara periodik setiap bulan, setiap enam bulan, maupun setiap satu tahun. Donasi yang terkumpul nantinya akan dikelola oleh UKDW agar dapat disalurkan untuk beasiswa lain sebagai bentuk pelayanan pendidikan dan pengembangan UKDW,” ujar Gloria Wilhelmina Verdina, Asisten Manajer Penggalangan Dana UPI. Ia berharap, program #BerDuwa ini mendapat respon positif, antusiasme serta partisipasi yang besar dari Keluarga dan Sahabat UKDW, agar dapat sepenuhnya menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk pengembangan dan kemajuan UKDW. Adapun grand launching program #BerDuWa ini akan dilaksanakan pada bulan Juni 2021. [EAS/GWV]
UKDW Dukung Peningkatan Kualitas Perguruan Tinggi Lewat Program DIES-DAAD
U
niversitas Kristen Duta Wacana (UKDW) sebagai salah satu perguruan tinggi swasta yang berada di Yogyakarta terus berupaya meningkatkan kualitasnya agar mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyelenggarakan program pelatihan manajemen perguruan tinggi melalui pengembangan kepemimpinan dan kemitraan yang melibatkan pimpinan universitas dan fakultas. Bekerja sama dengan Faculty of Economy and Social Science University of Applied Science Osnabrück – Jerman, UKDW Yogyakarta menyusun program pelatihan manajemen perguruan tinggi yang diajukan ke Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD) sebagai program Dialogue on Innovative Higher Education Strategies (DIES) dan DIES-Partnershaften mit Hochschulen in Entwicklungsländern. Proyek kerja sama antara UKDW Yogyakarta dan Osnabrück University of Applied Sciences Germany Faculty of Business Management and Social Sciences ini melibatkan Universitas Wira Wacana Sumba Timur, Universitas Halmahera Maluku, dan Universitas Ottow Geissler Jayapura. Program pelatihan manajemen perguruan tinggi ini bertujuan untuk mengatasi masalah distribusi kualitas universitas di area Indonesia yang dianggap kurang merata. UKDW berkomitmen untuk mendampingi ketiga perguruan tinggi ini sebagai upaya mengembangkan ilmu dan kualitas pendidikan di Indonesia. Sebagai rangkaian program kerjasama 2020 - 2023 antara UKDW Yogyakarta dan Osnabruck University of Applied ScienceGermany yang dibiayai oleh DAAD, telah diselenggarakan seminar pengayaan mengenai Kepemimpinan dan Manajemen Perguruan Tinggi pada hari Jumat, 5 Maret 2021 lalu melalui platform Zoom Meeting. Adapun pembicara yang mengisi acara ini adalah Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. selaku Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Prof. Ir. Rolly Intan, M.A.Sc., Dr. Eng. selaku Rektor Universitas Kristen Petra Surabaya. Pada kesempatan tersebut, keduanya membagikan pengalamannya dalam memimpin dan mengelola universitas, serta memperkuat branding sehingga lebih dikenal oleh masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. menyampaikan bahwa seorang pimpinan sangat berperan dalam memberikan warna pada institusi, bagaimana menciptakan dan memperkuat branding universitas yang melekat kuat di masyarakat. Rektor ITS ini menyebutkan reputasi sebuah institusi harus dibangun lewat branding yang tepat. Pimpinan harus mau bergerak untuk memaksimalkan publikasi dengan menggandeng orang-orang yang memiliki ‘nama’ untuk memperkuat branding. Lebih lanjut Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. mengingatkan agar para pimpinan tidak melupakan kegiatan tri dharma perguruan tinggi. “Jangan mengeluh tidak punya waktu, karena semua bisa dilakukan
1985
foto:dok./UKDW
foto:dok./UKDW
beriringan. Bahkan inisiasi kerja sama dalam hal riset bisa digunakan sebagai topik penelitian,” pesannya. Sementara itu Prof. Ir. Rolly Intan, M.A.Sc., Dr. Eng. memaparkan suksesnya sebuah perguruan tinggi didasarkan pada 1) visi, misi, goal, dan values yang disosialisasikan dengan baik pada sivitas akademika, 2) rencana strategi mencapai target dengan fokus pada kualitas untuk membangun kepercayaan jangka panjang, 3)
membangun tim kerja yang kokoh, 4) formal system construction yang mengatur regulasi, SOP, dan manajemen yang hebat, 5) formal and informal systems alignment sebagai implementasi dari renstra. Pada akhir tahun 2021, program pelatihan manajemen perguruan tinggi ini akan dilanjutkan dengan konferensi dan workshop ke-2 yang diselenggarakan di kampus UKDW. Kegiatan yang sama akan dilakukan pada tahun 2022. Rangkaian program akan diakhiri
dengan konferensi pada akhir tahun 2023. Selama pelaksanaan program, peserta pelatihan akan diberikan tugas yang harus dikerjakan pada masa antar kegiatan dan dievaluasi pada saat pertemuan. Program ini diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang kompeten dalam mengelola perguruan tinggi yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas dan daya saing masing-masing perguruan tinggi. [mpk]
Universitaria
4
VOL.15/APR 2021
F. Bioteknologi Jalin Kerja Sama dengan BUGI Jerman
F
akultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta telah melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Bildung und Gesundheit für Indonesien e.V. (BUGI) Jerman untuk mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui berbagai kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi pada hari Rabu, 17 Maret 2021. Penandatangan dilakukan secara daring oleh Drs. Kisworo, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Bioteknologi UKDW Yogyakarta dan Anindya Krishna Siddharta, M.Sc. selaku Pendiri BUGI Jerman. Turut hadir dalam acara tersebut Dra. Aniek Prasetyaningsih, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik (WD I) Fakultas Bioteknologi UKDW, Drs. Djoko Rahardjo, M.Kes selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama (WD III) Fakultas Bioteknologi UKDW, Dr. phil. Lucia Dwi Krisnawati selaku Kepala Biro Kerjasama dan Relasi Publik UKDW, serta Dr. Lukman Arif S.Pt.,M.Si selaku Wakil Rektor I Universitas Madako Tolitoli. Dalam sambutannya, Drs. Kisworo, M.Sc., Dekan Fakultas Bioteknologi UKDW Yogyakarta mengungkapkan terkait dengan kebijakan pemerintah untuk mengembangkan kurikulum MBKM, kerja sama ini menjadi sangat relevan dan penting.
foto:dok./UKDW
“Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan bertujuan untuk memajukan pendidikan dan aspek lain terkait kesehatan. Semoga kerja sama ini dapat berkelanjutan dan memberi dampak yang bagus terutama bagi mahasiswa Bioteknologi UKDW maupun universitas-universitas mitra sehingga pendidikan Indonesia semakin berkembang,” tuturnya. Sementara itu, Dr. phil. Lucia Dwi Krisnawati, Kepala Biro Kerjasama dan Relasi Publik UKDW menuturkan bahwa kerja sama ini merupakan terobosan untuk memperbaiki kinerja dalam penyusunan kurikulum MBKM, proses belajar mengajar, dan mempersiapkan mahasiswa untuk mendapat pengalaman di luar kampus. “Dengan persaingan yang sangat ketat, satu-satunya cara
untuk berkompetisi adalah dengan berkolaborasi. Saling mengisi kekurangan, tidak saling menjatuhkan. Kolaborasi bukan hanya antar perguruan tinggi, tetapi juga dengan organisasi nonprofit. Selain menambah kompetensi baik hard skills maupun soft skills, melalui kerja sama ini diharapkan ada penetrasi nilai-nilai UKDW terhadap diri mahasiswa,” jelasnya. Adapun lingkup kerja sama ini meliputi proyek penelitian bersama lewat program SCHOKI di Tolitoli, Sulawesi Tengah dengan topik konservasi biota laut, ekowisata, pengelolaan sampah organik, dan pertanian organik, serta program khusus untuk mahasiswa seperti magang, KKN, dan penelitian tesis di Tolitoli, Sulawesi Tengah. Selain itu juga membahas proyek penelitian bersama lewat program
KAFEIN di Semarang, Jawa Tengah dengan topik kesehatan masyarakat untuk masyarakat pesisir, pengelolaan sampah organik dan limbah cair, serta pertanian organik. Kerja sama ini juga memuat pertukaran pakar dan dosen untuk keperluan akademik. Kegiatan dilanjutkan dengan kuliah umum bioprospeksi terkait potensi pesisir pantai Tolitoli yang disampaikan oleh Anindya Krishna Siddharta, M.Sc. dari BUGI Jerman. Disebutkan bahwa potensi Tolitoli sangat tinggi untuk marine biodiversity atau keanekaragaman hayati seperti algae, microalgae, seagrass (lamun), marine organism, dan microorganism. Didirikan di Hannover, Jerman, BUGI (Bildung und Gesundheit für Indonesien) e.V adalah organisasi nirlaba yang mendorong kerja sama pembangunan dan mendukung perbaikan sistem kesehatan dan pendidikan di Indonesia. BUGI pertama kali dirintis pada tahun 2012 sebagai ide yang datang dari segelintir mahasiswa Indonesia yang tinggal di Jerman. Konsepnya adalah mengorganisir proyek-proyek yang akan mendukung kebutuhan di tanah air, dengan mengutamakan bidang kesehatan dan pendidikan. [mpk]
Mahasiswa F. Bioteknologi UKDW Berpartisipasi dalam Program Kampus Mengajar
P
rogram Kampus Mengajar merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI). Tujuan dari program ini adalah memberikan kesempatan kepada mahasiswa supaya belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Program ini diharapkan menjadi salah satu solusi bagi sekolah yang terdampak pandemi dengan memberdayakan mahasiswa sebagai pengajar selama pandemi Covid-19 ini berlangsung. Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta turut mendukung program ini dengan mengirimkan mahasiswanya dalam program kampus mengajar. Menurut Dra. Aniek Prasetyaningsih, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik (WD I) Fakultas Bioteknologi UKDW, dalam program kampus mengajar ini mahasiswa akan ditempatkan di sekolah dasar di seluruh Indonesia, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) untuk membantu proses belajar mengajar. “Mahasiswa
diharapkan menjadi bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi, menjadi partner guru dalam meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran,” tuturnya. Sejak program ini disosialisasikan pada bulan Februari lalu, dari 36 ribu pendaftar sebanyak 14.880 mahasiswa lolos seleksi. “Dari lima orang mahasiswa Fakultas Bioteknologi yang kami kirimkan, ada dua mahasiswa yang mendapat kesempatan untuk mengikuti program Kampus Mengajar Angkatan I. Mereka akan mengabdi di Kalimantan dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi mahasiswa karena dapat merasakan pengalaman untuk mengasah jiwa kepemimpinan dan mengembangkan diri di luar kelas. Mahasiswa yang lolos program ini diharapkan mampu menjadi agen perubahan bagi pendidikan di Indonesia. Mereka akan melaksanakan program ini selama bulan Maret hingga Juni 2021. Hasil pengabdian mereka di daerah 3T akan mendapatkan pengakuan konversi hasil belajar sampai dengan 12 SKS,” katanya. Kedua mahasiswa yang lolos seleksi untuk mengikuti program tersebut adalah Elisabet Suharti Soleman yang akan mengajar di SD Inpres Weri Pateng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur dan Tika
Meilani Manurung yang akan mengajar di SDS Santo Yosep, Singkawang, Kalimantan Barat. Keduanya adalah mahasiswa Fakultas Bioteknologi Angkatan 2018. Elisabet mengungkapkan bahwa salah satu alasannya mengikuti program ini adalah ingin berperan aktif dalam pengembangan pendidikan di Indonesia. “Selama pandemi ini berlangsung, banyak guru yang mengajar di daerah 3T mengalami kendala dan keterbatasan dalam proses belajar mengajar. Saya ingin membantu adik-adik yang belajar di SD tempat saya mengabdi selama tiga bulan ke depan untuk menciptakan perubahan yang lebih baik. Program ini merupakan sebuah peluang besar bagi saya untuk mengembangkan diri dan berkontribusi pada kemajuan pendidikan di Indonesia,” ungkapnya. Elisabet mengaku sempat khawatir tidak lolos seleksi karena jumlah peserta yang mendaftar program kampus mengajar sangat banyak. “Saya bersyukur mendapatkan kesempatan mengikuti program ini, terlebih dengan dukungan dari keluarga yang membuat saya bersemangat. Saya selalu mengingat pesan dari Bapak Nadiem Makarim pada saat pembekalan supaya kami menjadi mahasiswa duta kampus mengajar yang bisa mengubah tantangan menjadi harapan,” katanya.
Sementara itu, Tika menuturkan bahwa setelah mendengar informasi tentang program ini, ia langsung tertarik untuk mendaftar. “Saya ingin membantu adikadik di daerah 3T yang bersemangat untuk sekolah namun keterbatasan guru menjadi permasalahan utama. Sebelum turun ke lapangan untuk mengajar, kami mendapatkan pembekalan secara daring dari tanggal 15-20 Maret 2021. Saat penugasan, kegiatan belajar mengajar direncanakan dilakukan secara luring maupun daring. Selain itu kami juga akan membantu dalam pengerjaan administrasi sekolah dan penggunaan teknologi,” imbuhnya. Jarak lokasi SDS Santo Yosep dengan tempat tinggal yang cukup jauh tak menyurutkan semangat Tika. Dirinya tidak menganggap jarak tersebut sebagai hambatan, Tika mengaku perjalanan yang akan ia tempuh nanti sebagai sarana menyalurkan hobinya jalan-jalan. “Saya berharap bisa mentransfer ilmu yang sudah saya dapatkan kepada siswa-siswa dan membantu guru-guru di sana dalam kegiatan belajar mengajar,” pungkasnya. [Aniek]
FAD UKDW Dukung Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta
U
niversitas Kristen Duta Wacana (UKDW) sebagai kampus yang berada di tengah Kota Yogyakarta turut memberikan dukungan dalam promosi pariwisata Kota Yogyakarta melalui kerja sama dengan Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY). Sebagai wujud implementasi kerja sama tersebut, maka Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) UKDW dan BP2KY menggelar Webinar Jogja Tourism Update #1 dengan mengangkat tema “Membangun Kolaborasi dalam Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta” pada hari Kamis, 18 Maret 2021. Narasumber yang memberikan materi adalah Aldi Fadhil Diyanto, S.E. selaku Ketua BP2KY, Dr.-Ing. Ir. Paulus Bawole, MIP selaku Ketua Program Studi Magister Arsitektur FAD UKDW, dan Edwin Ismedi Himna selaku Ketua Panitia JogjaVaganza 2021. Pada kesempatan tersebut, Dr. -Ing. Ir. Winarna, M.A. selaku Dekan FAD UKDW mengungkapkan bahwa di masa pandemi COVID-19 industri pariwisata mengalami penurunan yang luar biasa, khususnya bagi para pelaku di bidang pariwisata. “Namun kita harus berpikir positif karena Yogyakarta mempunyai potensi seperti budaya, kesenian, sejarah, wisata alam, wisata belanja, dan obyek-obyek wisata yang menarik. Saat ini kita harus mempersiapkan diri, salah satunya melalui webinar ini. Sehingga saat pandemi berakhir, kita siap menyambut wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Harapannya Yogyakarta semakin terkenal dan masyarakat dapat
foto:dok./UKDW
memberikan pelayanan yang prima,” tuturnya. Sementara itu, Dra. Tyasning Handayani Shanti selaku Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menyebutkan webinar Jogja Tourism Update #1 juga menjadi bagian dari rangkaian acara JogjaVaganza 2021, sebagai kegiatan promosi tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. “Kolaborasi dalam berbagai bentuk di tengah pandemi COVID-19 sangat dibutuhkan agar membawa manfaat bagi pemulihan pariwisata Kota Yogyakarta dan memberi dorongan bagi pergerakan ekonomi masyarakat berbasis pariwisata. Pengembangan pariwisata Kota Yogyakarta ini tentunya membutuhkan sinergi dari berbagai pihak,”
jelasnya. Topik yang disampaikan oleh Aldi Fadhil Diyanto, S.E. dalam webinar ini adalah ‘Optimisme dalam Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta’. Aldi menyebutkan bahwa membangun citra positif untuk meningkatkan daya tarik wisatawan merupakan salah satu strategi pengembangan pariwisata dalam masa pandemi ini. “Salah satu hal yang sudah kami lakukan adalah pemberian vaksin dari Pemkot Yogyakarta bagi pelaku pariwisata di Kota Yogyakarta, yang merupakan adaptasi program sebagai trust campaign ke wisatawan,” ungkapnya. Sementara itu topik yang disampaikan oleh Dr.Ing. Ir. Paulus Bawole, MIP adalah ‘Kolaborasi Membangun Potensi Wisata di Kampung Kota’.
Paulus Bawole menyampaikan dalam amanat Presiden disebutkan pariwisata ditetapkan sebagai leading sector. “Mau tidak mau, pariwisata menjadi tulang punggung untuk pengembangan ekonomi di Indonesia termasuk di Kota Yogyakarta,” tuturnya. Lebih lanjut Paulus Bawole mengatakan bahwa suksesnya kolaborasi didasarkan dalam hal meningkatkan hubungan kerja hingga tercapai fase stabil, membantu menetapkan ketentuanketentuan baru, dan memampukan para manajer menggunakan nilai-nilai kebersamaan dalam pengambilan keputusan. Sedangkan topik yang disampaikan oleh Edwin Ismedi Himna adalah ‘Sinergi Menyambut JogjaVaganza Tahun 2021’. Edwin menjelaskan JogjaVaganza merupakan kegiatan promosi pariwisata Kota Yogyakarta yang melibatkan seluruh pemangku pariwisata Kota Yogyakarta. JogjaVaganza digelar untuk memfasilitasi pelaku usaha pariwisata yang berada di Kota Yogyakarta khususnya travel agent, hotel, pusat oleh-oleh, dan destinasi wisata. Serial Webinar Jogja Tourism Update yang dirintis oleh FAD UKDW dan BP2KY diharapkan mampu mempromosikan berbagai kegiatan dan potensi pariwisata Kota Yogyakarta. Inovasi bentuk promosi pariwisata Kota Yogyakarta juga perlu lebih banyak melibatkan para stakeholders dari berbagai bidang agar hasilnya lebih efektif, serta memiliki dampak yang lebih luas. [mpk]