Universitas Kristen Duta Wacana
14
@UKDW JOGJA @duta_wacana
01
Kantor Humas UKDW
Alamat Redaksi: Kantor Biro 4 UKDW Jalan dr. Wahidin Sudirohusodo No. 5-25, Yogyakarta 55224 Koran Kampus UKDW
Januari 2020
korankampus@staff.ukdw.ac.id
KKN Tematik UKDW Kembangkan Kampung Sayur Bausasran
Profil Bulan Ini: Dr. Murti Lestari, M.Si.
2
foto:dok. panitia
11 Dokter Baru FK UKDW
4
Infografis: Spesial Tahun Baru Imlek 2571
11
R
ektor Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, Ir. Henry Feriadi, M.Sc. Ph.D melepas 27 mahasiswa untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang dikelola oleh Fakultas Bioteknologi dan Fakultas Bisnis UKDW di Desa Bausasran. Program KKN Tematik ini dilaksanakan dari tanggal 6 Januari – 19 Februari 2020 mendatang. Dalam acara pelepasan mahasiswa KKN Tematik yang berlangsung di Balai RW Bausasran, Ir. Henry Feriadi, M.Sc. Ph.D menyampaikan dukungannya terhadap program KKN yang merupakan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan UKDW. “Kami berharap kegiatan ini dapat mendukung program Gandeng Gendong, upaya pemberdayaan masyarakat yang melibatkan kampus, kampung, komunitas, korporasi, dan kota yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota
Yogyakarta dan menjadi role model bagi pelaksanaan KKN selanjutnya,” katanya. Ketua Tim KKN, Drs. Djoko Rahardjo, M.Kes mengatakan tema yang diusung pada KKN periode ini adalah “Pengembangan Kampung Sayur Bausasran Menuju Kampung Mandiri Pangan dan Ekowisata Perkotaan”. Dalam pelaksanaan program, mahasiswa didampingi oleh dua Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). “Program-program yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa difokuskan pada pendampingan kelembagaan kelompok tani, peningkatan kualitas SDM baik dalam hal pertanian, pengelolaan sampah, dan pembuatan pupuk. Selain itu mereka juga akan membantu dalam penanganan hasil dan pengolahan pasca panen, serta pengembangan kewirausahaan dan
ekowisata berbasis pertanian organik,” tutur Djoko. Camat Danurejan, Drs. Antariksa Agus Purnama, M.Si. menyambut baik inisiatif UKDW yang bersedia mengambil peran, bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat untuk mengembangkan kampung sayur Bausasran. “Kami telah merintis usaha pertanian perkotaan untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat khususnya di Desa Bausasran. Pada tanggal 4 Agustus 2019 lalu dibentuklah Kelompok Tani Gemah Ripah yang beranggotakan 20 orang. Besar harapan kami, pelaksanaan program KKN ini bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat yang terlibat sehingga dapat mempercepat terwujudnya Bausasran menjadi kampung mandiri pangan dan kampung ekowisata,” pungkasnya. [DR]
‘Sahabat Bagi Sesama dan Alam Sekitar’ (Yoh. 15:14-15)
B
ertempat di Auditorium Koinonia Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) pada hari Senin, 16 Desember 2019 berlangsung acara refleksi Natal dan refleksi akhir tahun 2019 keluarga besar UKDW. Acara ini dikemas dalam bentuk sebuah refleksi dengan mengangkat tema ‘Sahabat Bagi Sesama dan Alam Sekitar’ (Yoh. 15:14-15). Maksud dan tujuan dari tema ini ialah mengundang semua jemaat yang hadir untuk dapat meneladani Kristus yang lahir ke dunia guna menjadi sahabat bagi semua orang tanpa kecuali. Persahabatan dengan Kristus juga tidak akan sempurna jika tanpa diikuti sikap manusia yang bersahabat dengan alam lingkungan sekitar. Oleh karena warna hijau identik dengan alam maka dipilihlah warna hijau sebagai warna dominan untuk dekorasi panggung, warna kostum tiap-tiap kelompok paduan suara, dan juga dress-code dari baju tamu undangan. Di awal acara, terdapat sebuah prosesi pencurahan tujuh air suci yang diambil dari tujuh mata air yang ada di sekitar daerah Yogyakarta. Ketujuh sumber air tersebut adalah Sumur Kitiran Mas (Pakem), Sendang Jatiningsih (Sleman), Sendang Sono (Kulonprogo), Candi Hati Kudus Yesus (Ganjuran), Masjid Agung (Kota Gede), Pura Jagat Nata (Banguntapan) dan sumber air Duta Wacana sendiri. Secara simbolis ketujuh air dari tujuh sumber ini dicurahkan dalam satu belanga tanah liat. Penyatuan air suci ini menjadi simbol bahwa air yang mengalir di alam yang satu, menjadi sumber kehidupan bagi semua mahluk tanpa dibatasi oleh klaim
foto:dok. biro IV
agama, suku, golongan. Mata air tersebut melebur dalam satu wadah air kehidupan itu merahmati bumi dan manusia. Air yang sudah menyatu ini digunakan untuk memberkati semua bibit tanaman buah yang ada di samping kiri dan kanan altar utama. Acara Natal ini juga dimeriahkan oleh kelompok-kelompok paduan suara anakanak karyawan dan dosen UKDW, gabungan unit-unit dan fakultas-fakultas, hingga membuat acara semarak. Hal yang cukup menarik perhatian segenap tamu undangan yang hadir adalah penampilan gerak dan tari dari Sanggar Anak Mawar Saron dari Kalipenten, Kulonprogo di bawah asuhan Pdt. Aris Kristian Widodo dari GKJ Kalipenten. Kelompok ini telah mempersembahkan sebuah karya seni gerak dan tari dengan mengangkat tema “Aku Anak Indonesia”. Sanggar ini beranggotakan anak-anak di lingkungan desa Kalipenten dan berasal dari keluarga-keluarga yang beragama Islam dan Kristiani. Menurut pengasuhnya, sanggar ini terbuka untuk semua anak yang mau dan tertarik terlibat di dalamnya, tidak ada
batasan-batasan kaku. Di dalam sanggar ini anak-anak berlatih secara berkala dan mengasah kepekaan akan keragaman seni dan budaya melalui jalur tari-tarian. Pdt. Aris berusaha mengajarkan kepada mereka bagaimana hidup dalam kemajemukan itu dalam tingkat akar rumput kepada anak-anak ini. Pada perayaan Natal UKDW ini tongkat komando kepanitiaan dipercayakan kepada Fakultas Bioteknologi UKDW untuk mempersiapkannya. Selaku Ketua Panitia Natal, Drs. Kisworo, M.Sc. yang hadir dengan menggunakan pakaian beskap Jawa warna hijau lengkap dengan blangkonnya memberikan sambutan singkat. Dalam sambutannya, Kisworo mengundang segenap tamu undangan untuk kembali mengolah semangat persahabatan dalam diri masingmasing. Sebagai sebuah karunia Allah maka persahabatan manusia dengan Sang Bayi Kristus yang telah lahir di malam Natal tidak berhenti pada diri sendiri semata. Persahabatan ini harusnya membuka mata hati sekaligus untuk melihat pentingnya
membagikan semangat persahabatan itu kepada sesama manusia yang ada disekeliling, baik itu yang dikenal maupun yang baru saja dijumpai. Lebih lanjut, Kisworo menyampaikan bahwa manusia wajib mengulurkan tangan-tangan yang bersahabat dan bergaul dengan alam serta merawatnya. Dalam renungan Natal yang disampaikan, Pdt. Wahju Satria Wibowo, Ph.D. secara kritis menyampaikan pentingnya untuk meninjau ulang definisi kata ‘sahabat’ yang selama ini dimiliki. Pdt. Wahju mengingatkan bahwa umat Kristiani seyogyanya meneladani Kristus yang tidak pernah merasa risih untuk bersahabat dengan mereka yang oleh masyarakat dikategorikan sebagai kelompok yang tidak layak disebut sahabat, misalnya para pemungut cukai, perempuan pelacur, perempuan Samaria, orang berpenyakit ku s t a, p e re mp u an y ang me ng al ami pendarahan selama dua belas tahun, penjahat, dan lain-lain. Keberadaan orangorang seperti mereka ini tidak akan pernah bisa dihapuskan sama sekali. Mereka juga punya hak hidup dan mereka juga berhak untuk disebut sebagai sahabat kita. Di penghujung acara, panitia membagikan ratusan benih tanaman buahbuahan yang telah diberkati oleh pendetapendeta dari Fakultas Teologia ke tiap kepala keluarga yang hadir dalam acara tersebut untuk dibawa pulang dan ditanam di rumah masing-masing. [Adham]