Universitas Kristen Duta Wacana
13
@UKDW JOGJA @duta_wacana
11
Kantor Humas UKDW
Alamat Redaksi: Kantor Biro 4 UKDW Jalan dr. Wahidin Sudirohusodo No. 5-25, Yogyakarta 55224 Koran Kampus UKDW
November 2019
korankampus@staff.ukdw.ac.id
UKDW Memperoleh Penghargaan “Tax Center Terbaik & Teraktif ” se-DIY
Profil Bulan Ini: Lawrence Billy Vasco Djama
2 foto: dok/Panitia
foto: dok/Panitia
Luhurkan Jasa Pahlawan Lewat Jogja Volkswagen Festival
8
Fun Korean Class “A Taste of Korea”
9
foto: dok/Panitia
K
epala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta (Kanwil Ditjen Pajak DIY) Dionysius Lucas Hendrawan, SE., M.Si memberikan penghargaan kepada Tax Center Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta sebagai “Tax Center Terbaik dan Teraktif” se-DIY. Penghargaan tersebut diterima oleh Ketua Tax Center UKDW, Frista, SH., SE., M.S.Ak yang didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Pengembangan Aset (WR II) UKDW, Dra. Ambar Kusuma Astuti, M.Si. di Ruang Seminar Pdt. Dr. Harun Hadiwijono pada hari Jumat, 22 November 2019. Penghargaan yang diberikan merupakan bentuk apresiasi terhadap Tax Center UKDW sebagai mitra Kanwil Ditjen Pajak DIY yang
foto: dok/Panitia
paling aktif menyelenggarakan kegiatan seminar dan sosialisasi pajak. Prestasi ini tidak terlepas dari dukungan para mahasiswa melalui Kelompok Studi Pajak (KSP) yang diketuai oleh Leddy Teresa Kristianthy, mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi Angkatan 2017. Pemberian penghargaan ini menjadi bagian dari program Pajak Bertutur 2019 yang serentak diselenggarakan oleh Kanwil Ditjen Pajak se-Indonesia di masing-masing wilayah. Kegiatan Pajak Bertutur ini bertujuan untuk memperkuat inklusi kesadaran pajak sekaligus membangun hubungan baik dengan seluruh pemangku kepentingan pendidikan. UKDW menjadi tuan rumah acara tersebut yang dikemas dalam bentuk gathering inklusi kesadaran pajak yang
dihadiri dosen dan mahasiswa dari universitas, sekolah vokasi, maupun tax center se-DIY. Pada kesempatan tersebut, Dr. Septiana Dwiputri Maharani, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, Kerjasama dan Alumni Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) menyampaikan materi penerapan inklusi kesadaran pajak melalui Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) dan membagikan pengalamannya. “Perguruan tinggi, sekolah, guru, maupun dosen menjadi ujung tombak untuk menerapkan inklusi kesadaran pajak. Harapannya akan lahir generasi emas Indonesia yang sadar pajak di masa depan,” pungkasnya. [fr]
Tim Plekdong UKDW Sabet Juara II Provetion 2019
T
im Plekdong Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berhasil menyabet Juara II dalam acara Product Design and Development Competition (Provetion) 2019 yang diselenggarakan oleh Telkom University. Mengangkat tema “Product Design Challenge for Small and Medium Sized Enterprises”, Tim Plekdong UKDW Yogyakarta menawarkan alat cetak panas dan piring berbahan daun jati serta talas. Alat dan produk baru ini mengarah ke usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan prinsip ramah terhadap produsen, pengguna, dan lingkungan. Winta Adhitia Guspara, ST., M.Sn selaku dosen pembimbing sekaligus Dosen Desain Produk UKDW serta Kepala Biro
Kemahasiswaan, Alumni, dan Pengembangan Karir UKDW mengungkapkan bahwa konsep, alat, dan produk tersebut sudah dimulai oleh Hendry Hendro (Alumni Desain Produk) sejak tahun 2017 di bawah bimbingannya. “Pada tahun 2018, proyek tersebut dilanjutkan dan dikembangkan oleh Albertus Dingga Gallant Putra, mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Desain Produk. Pada tahun 2019, kami membentuk tim dengan menambahkan dua anggota baru yakni Aura Khyas, mahasiswa dari Prodi Desain Produk dan Dian Paramitha, mahasiswa dari Prodi Akuntansi untuk bersama-sama mengikuti Provetion 2019,” ungkapnya. Lebih lanjut, Winta menjelaskan melalui program-program Sustainable
Development Goals (SDGs) berupa climate action, life on land, responsible consumption, serta partnership for the goals, Tim Plekdong UKDW berhasil bersaing dengan 20 tim dari perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. “Dari 20 universitas yang mendaftar, dipilih 10 tim untuk melakukan presentasi dan pameran di Telkom University pada tanggal 8 November 2019. Melalui persaingan yang ketat, Tim Plekdong UKDW Yogyakarta berhasil masuk lima besar bersama tim dari Telkom University, Universitas Surabaya, dan Sekolah Tinggi Manajemen PPM. Hingga akhirnya, Tim Plekdong UKDW Yogyakarta berhasil meraih juara ke-2,” pungkasnya. [Winta] foto: dok/Peserta
OBEDIENCE
STRIVING FOR
EXCELLENCE
TO GOD WALKING IN
INTEGRITY
SERVICE TO THE WORLD
Profil Bulan Ini
2
VOL.13/NOV 2019
Mengubah Kegelisahan Menjadi Solusi Tindakan Nyata Lawrence Billy Vasco Djama TEMPAT / TANGGAL LAHIR PENGURUS BEM
Sorowaku,
FAKULTAS BIOTEKNOLOGI
8 Maret 1999
KETUA BEM FAKULTAS BIOTEKNOLOGI
RIWAYAT PENDIDIKAN
2018 2019
KETUA BPMU UKDW 2020
SD YPS Lawewu
PENGALAMAN KEPANITIAAN DI UKDW
Sorowaku
Divisi Acara Bioexpo 2019 Divisi Acara Hari Bumi 2018 (Gapala & BEM F. Bioteknologi) Divisi Acara Bioekskursi 2018 Sekretaris Biocamp 2018 Divisi Acara Rektor Cup 2019 Divisi Acara Natal Fakultas Bioteknologi 2017 & 2018
SMP YPS Singkole Sorowaku
SMA Harapan Utama Batam
P
ada tahun 2017, Lawrence Billy Vasco Djama atau yang akrab dipanggil Billy diterima sebagai mahasiswa Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW). Masuknya Billy ke Fakultas Bioteknologi membuatnya semakin peduli dalam hal isu lingkungan dan kesehatan. Untuk mendapatkan pengalaman dalam mengikuti kompetisi di bidang akademik, Billy pernah mengikuti dua kali Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI). Lomba pertama yang diikutinya yaitu Food Science Students Conference (FOSTER) pada tanggal 12-13 September di UNIKA Soegijapranata Semarang, namun belum membuahkan hasil yang memuaskan. Keikutsertaannya pada lomba yang kedua kali ini membuahkan hasil dengan mendapatkan juara kedua dalam Ling Art Essay Competition (LAEC) yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang pada tanggal 4 sampai dengan 6 Oktober 2019. Penelitian yang diikutsertakan dalam kompetisi tersebut ditulis bersama rekannya, Gabrielle Irene, berjudul “Zooglea Ramigera Sebagai Bahan Pembuatan Masker Fiber Yang Terdegradasi Menjadi Helianthus L.” Prestasi yang dicapainya tersebut membuatnya semakin bersemangat dalam menggapai prestasi tidak hanya dalam lingkup nasional namun hingga lingkup internasional. Dalam waktu dekat, Billy akan mengikutsertakan penelitiannya dalam Lomba Esai Nasional (LENAS) yang diadakan oleh Antalogi Kata, dimana tahap penjuriannya dilakukan sampai dengan tanggal 16 Desember 2019 dan pengumuman pemenang pada tanggal 17 Desember 2019 nanti di National University of Singapore. Selain itu Billy juga akan mengikuti beberapa konferensi internasional pada tahun 2020, antara lain International Model United Nation 2019 di Nanjing, China dan Harvard Model United Nation di Tokyo, Jepang. Keaktifannya dalam bidang akademik juga dibarengi dengan aktivitasnya di bidang kemahasiswaan. Keikutsertaanya dalam kepanitiaan, diawali dengan menjadi divisi acara di beberapa kegiatan fakultas dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas, serta Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU). Dari situlah mahasiswa kelahiran Sorowaku ini terdorong untuk semakin terlibat dalam bidang kemahasiswaan yang dimulai dari lingkup fakultas dahulu dengan menjadi Ketua BEM Fakultas Bioteknologi Periode 2019. Pada masa kepengurusannya di BEM Fakultas, ia membangkitkan kesempatan dan semangat bagi para mahasiswa Fakultas Bioteknologi untuk dapat mengikuti beberapa perlombaan.
Tidak cukup hanya dalam lingkup fakultas, Billy juga terpilih menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas (BPMU) untuk periode tahun 2020. Berangkat dari kegelisahan secara pribadi terhadap sistem organisasi kampus yang masih terlalu fleksibel dan banyak kompromi, menghantarkan Billy kepada aksi nyatanya dalam mengkritisi kondisi tersebut. Visi yang menjadi dasarnya dalam kepengurusan BPMU periode 2020 ini yaitu “bersih-bersih organisasi”. Sehingga hal tersebut akan menjawab kebutuhan pribadinya untuk mengubah yang seharusnya “tidak seperti ini” agar angkatan dibawahnya tidak harus mengalami hal yang sama, karena percuma mengkritisi suatu hal tetapi tidak terlibat secara nyata. Tidaklah mudah untuk dapat menyelaraskan antara kewajiban perkuliahan dengan tanggung jawab pada suatu organisasi. Kiat mengimbangi kedua hal tersebut, Billy memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik, menjadikan kuliah sebagai prioritas tetapi juga berintegritas dalam organisasi. Pengorbanan dan resiko pasti akan didapatnya, namun jika itu sepadan dan seimbang dengan hasil yang diterima, tidaklah rugi. Rasa tanggung jawab terhadap orang tua pun tidaklah dilupakan untuk menjaga nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tetap stabil, dengan begitu orang tua tidak akan berpikir negatif. Menanggapi Hari Pahlawan pada tanggal 10 November kemarin, “Tidak semua kita bisa menjadi pahlawan, tapi pahlawan itu bisa datang dari siapa saja. Biarkan zaman menjadi solusi itu sendiri, serta jadilah pahlawan pada zamannya masing-masing,” ujarnya. Billy juga menyampaikan mengenai pentingnya menemukan kegelisahan secara personal untuk dijadikan motivasi dan bergerak guna melayani bukan untuk dipandang eksklusif. “Untuk melayani, bukan untuk dilayani” menjadi moto hidupnya, terutama dalam berorganisasi. Sebagai generasi milenial yang bersifat individualistis, sebuah kelemahan bukanlah menjadi keresahan namun menjadi senjata yang paling mutakhir sebagai sebuah kekuatan. Menutup obrolan bersama Tim Koran Kampus, Billy menyampaikan harapannya untuk UKDW, “Saya harap UKDW agar tidak hanya “wacana”, tetaplah bersinergi dan berkomitmen. Ambillah peran untuk mengubah kampus, tidak bisa hanya dengan berdiam diri sebagai penonton karena siapa lagi yang akan mengubahnya kalau bukan kita, sivitas akademika.” [cel]
REDAKSI KORAN KAMPUS PENANGGUNG JAWAB PIMPINAN REDAKSI WAKIL PIMPINAN REDAKSI KOORDINATOR
: Pdt. Handi Hadiwitanto, Ph. D. : Arida Susyetina, M.A. : Meilina Parwa : Eva Angelina
WARTAWAN
EDITOR
SETTER
Rully, Abigail
Anti, Iit, Lia
Cella, Christ, Evan, Titin
Koran Kampus bisa Anda dapatkan secara GRATIS di Pick-up Point yang sudah terpasang di 12 area publik di seluruh UKDW. Redaksi menerima tulisan dari warga kampus berupa artikel, laporan kegiatan dan foto-foto yang membangun harapan. kirim ke alamat Redaksi atau melalui email : korankampus@staff.ukdw.ac.id
Universitaria
VOL.13/NOV 2019
3
Mengasah Kemampuan Menulis Press Release
M
enulis sebuah artikel di media, baik media internal maupun media massa, tentu saja berbeda tekniknya dengan menulis artikel ilmiah untuk jurnal atau penerbitan ilmiah lainnya. Artikel di media yang sering disebut juga press release merupakan tulisan yang berisi informasi, pernyataan resmi atau berita yang belum diketahui oleh publik. Press release dibuat oleh humas sebuah perusahaan, universitas, atau organisasi yang disampaikan kepada redaksi media massa untuk disiarkan atau dipublikasikan oleh media tersebut. Hal ini disampaikan oleh Nur Hidayah Perwitasari selaku narasumber dalam kegiatan “Training Penulisan Press Release” yang diadakan oleh Biro Kerjasama dan Relasi Publik Universitas Kristen Duta Wacana (Biro 4 UKDW) dengan menggandeng media Tirto.id pada tanggal 4 November 2019 yang lalu. Tujuan dari pelatihan ini agar para peserta yang merupakan dosen, staf, dan mahasiswa yang ada di UKDW mengetahui dasar-dasar penulisan artikel jurnalistik sehingga dapat menggali dan mengumpulkan data untuk nantinya dituangkan dalam sebuah artikel yang informatif dan menarik. Dalam pelatihan ini dijelaskan pula tiga prinsip penerbitan press release, diantaranya press release dibuat semenarik mungkin, press release bukan iklan,
dan pengiriman press release sesuai target audiens media. “Cantumkan fakta dalam setiap press release, jangan hanya sekadar klaim semata. Press release yang hanya berisi klaim sepihak sangat kecil kemungkinan akan dimuat di media.” ujar penulis dan editor di media Tirto.id yang biasa dipanggil Wita. Narasumber lain Abdul Aziz atau yang akrab dipanggil Aziz mengungkapkan perlunya seorang Humas Institusi untuk mempelajari segmentasi media. Hal ini penting agar Humas tidak keliru dalam mengirim artikel untuk media. Sebagai contoh, Aziz mengatakan bahwa tidak mungkin artikel terkait penelitian dimuat di media yang kontennya terkait berita hiburan. Lalu bagaimana suatu press release dari instansi bisa terpilih oleh redaksi untuk dimuat oleh media, pria yang telah menerima sertifikat dari Dewan Pers sebagai Wartawan Madya ini menjelaskan konten dalam press release haruslah menarik, isunya aktual, quote tajam, dan melampirkan foto yang berbicara. Terdapat dua jenis media dalam konten yang didistribusikan yaitu BTL (Below the Line) dan ATL (Above the Line). BTL adalah jenis media yang penyampaian informasinya dengan metode komunikasi langsung pada target (tanpa pihak ketiga) contohnya brosur, leaflet, dan presentasi. Sedangkan untuk media ATL contohnya seperti TV, radio, outdoor
foto: dok/Biro IV
advertising (billboard, baliho, reklame, videotron), dan newspapers (koran, media cetak). Dalam pelatihan tersebut, para peserta juga diminta untuk menuliskan satu press release yang kemudian dinilai oleh para narasumber. Tiga press release terbaik menurut penilaian para narasumber diraih oleh Heribertus Sigit Prasetya, S.Kom. dari unit Lembaga Pengembangan Akademik dan Inovasi Pembelajaran (LPAIP), Penta Eva Tri Buwana, S.Kom dari unit Lembaga Penelitian dan
Pengabdian pada Masyarakat (LPPM), dan dr. Yoseph Leonardo Samodra, MPH dari Fakultas Kedokteran. Melalui pelatihan ini diharapkan para sivitas akademika UKDW dapat lebih meningkatkan kemampuannya dalam menulis press release tentang kegiatan yang berlangsung di UKDW dan bisa lebih banyak dimuat di media massa sehingga awareness masyarakat akan UKDW akan meningkat. [Lia]
LPPM dan Centrino UKDW Selenggarakan Seminar dan Workshop Nasional Inovasi Hasil Riset Desain Industri
L
embaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) bekerja sama dengan Centre of Entrepreneurship and Innovation (Centrino) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) kembali menyelenggarakan Seminar dan Workshop Nasional Inovasi Hasil Riset Desain Industri. Seminar tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Dies Natalis ke-57 Duta Wacana. Bertempat di Lecture Hall Pdt. Dr. Rudy Budiman UKDW, acara yang berlangsung pada Sabtu, 2 November 2019 ini mengusung tema “Implementasi Riset Kolaboratif Bagi Peningkatan Inovasi di Bidang Industri”. “Harapan kami setelah acara ini, peserta lebih paham dan terdorong untuk mendaftarkan hasil-hasil produk atau desain industri yang ada,” ungkap Laurentius Kuncoro Probo Saputra, S.T., M.Eng. selaku Kepala Unit Centrino sekaligus ketua panitia. Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa UKDW serta perwakilan dari berbagai instansi dan universitas di Yogyakarta.
foto: dok/Biro IV
Sesi pertama dengan subtema “Kebijakan dan Kriteria Penilaian Kebaharuan dalam Kekayaan Intelektual Desain Industri” dimoderatori oleh Stefanus Frista, S.H., S.E., M.S.Ak. selaku Wakil Ketua Centrino. ”Desain industri merupakan roda penggerak perekonomian bangsa,” kata narasumber seminar yaitu Dr. Molan Karim Tarigan, S.H., M.H., selaku Direktur Hak Cipta
dan Desain Industri, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia. Molan juga menambahkan bahwa syarat perlindungan desain industri yaitu baru, memiliki estetika, dan produk yang dibuat bukan semata-mata karena fungsi. Eko Kurniawan, S.E., M.Sc., Kepala Seksi Kebijakan Inovasi, Direktorat Sistem Inovasi,
Deputi Bidang Penguatan Inovasi, Kementerian Riset dan Teknologi, sebagai narasumber kedua menyampaikan materi terkait subtema “Peran Perguruan Tinggi Terhadap Pemetaan Daya Saing Daerah”. “Untuk dapat mengejar ketertinggalan pembangunan dari Negara lain, kualitas SDM, kualitas invensi dan inovasi harus ditingkatkan, perguruan tinggi punya andil besar di sini”, ujar Eko. Sesi workshop dengan subtema “Pendampingan Penyusunan Dokumen Kekayaan Intelektual Desain Industri” menghadirkan narasumber, yaitu Ruslinda Dwi Wahyuni, Pemeriksa Desain Industri, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia, serta dimoderatori oleh Kristian Oentoro, S.Ds., M.Ds., Ketua Program Studi Desain Produk UKDW. Linda menyampaikan persyaratan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual Desain Industri, salah satunya adalah surat pernyataan yang menerangkan bahwa desain yang ingin didaftarkan adalah milik pemohon atau milik desainer. [Penta]
LPPM UKDW Bantu Daerah Kekeringan di Gunungkidul
M
usim kemarau yang berkepanjangan tahun 2019 ini membuat beberapa daerah di Kabupaten Gunungkidul kekurangan air bersih. Menyikapi kekeringan yang terjadi di Gunungkidul, Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) UKDW bekerjasama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Gunungkidul mengirimkan bantuan berupa pipa air dan air bersih. Bantuan pertama diserahkan pada Selasa, 29 Oktober 2019 berupa 600 pipa (1/4 dim). “Pipa ini digunakan untuk mengalirkan air dari bak penampung air ke rumah warga di sekitar Dusun Pugeran, Desa Karangsari, Kecamatan Semin,” ujar Totok Pramujito yang merupakan staf LPPM UKDW. Bantuan ini secara simbolis diserahkan kepada perwakilan FKUB Gunungkidul, yaitu Pendeta Anugerah Kristian, yang juga melayani di GKJ Pugeran.
Warga sekitar Dusun Pugeran bergotong royong untuk memasang bantuan pipa air tersebut pada Jumat, 2 November 2019. Medan yang terjal dan berbukit menjadi tantangan dalam pemasangan pipa. Warga mengaku senang mendapat bantuan pipa ini karena proses mendapatkan air bersih menjadi lebih mudah. Salah satu warga mengatakan bahwa sebelum memakai pipa, mereka harus mengambil air dari sumber mata air dengan ember. LPPM dan FKUB Gunungkidul juga memberikan bantuan berupa penyaluran air bersih ke Kecamatan Rongkop, Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Paliyan, dan Kecamatan Panggang. Keempat kecamatan tersebut termasuk wilayah yang mengalami kekeringan paling parah. Penyaluran air bersih ini dilakukan secara bertahap oleh tim dari FKUB Gunungkidul, dimulai pada 2 November 2019 hingga 4 November 2019.
foto: dok/LPPM
Kerja sama antara LPPM UKDW dan FKUB Gunungkidul sudah berlangsung sejak tahun 2014. Dalam mendukung program PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat), LPPM UKDW telah memberikan bantuan berupa pipa air, tangki torrent, serta biaya pengerjaannya.
foto: dok/LPPM
LPPM UKDW dan FKUB Gunungkidul berharap kegiatan pengabdian pada masyarakat seperti ini dapat terus berkelanjutan. [Penta]
Universitaria
4
VOL.13/NOV 2019
UKDW Yogyakarta Berpartisipasi dalam Penyelenggaraan IIAI International Congress on Applies Information Technology
U
niversitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta bekerja sama dengan International Institute of Applied Informatic (IIAI) Tokyo Jepang dan IEEE Indonesian Section menyelenggarakan IIAI International Congress on Applied Information Technology pada tanggal 4-6 November 2019 di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara Dies Natalis ke-57 Duta Wacana. Menurut Restyandito, S.Kom., MSIS, Ph.D., Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UKDW sekaligus koordinator acara, program ini membahas isu-isu terkini di bidang teknologi informasi seperti data mining, data science, game, dan artificial intelligence yang sekarang ini sangat populer. “Peserta yang berpartisipasi dalam acara ini
berasal dari enam negara, dengan tingkat acceptance rate 40%. Topik yang dibahas dalam kongres internasional ini adalah Social Informatics and Systems Science (SISS) serta Applied Computer and Communication Technology (COMCOM),” ungkapnya. Acara dibuka dengan tarian tradisional dari Suku Dayak, Tari Bangen Tawai, yang menggambarkan rasa syukur kepada Tuhan atas berkat melimpah dan kebersamaan yang terjalin. Turut hadir dalam acara tersebut Ir. Henry Feriadi, M.Sc., Ph.D selaku Rektor UKDW Yogyakarta, Prof. Tokuro Matsuo, Ph. D selaku CEO/Executive Director IIAI Tokyo Jepang, dan Dr. Ford Lumban Gaol, S.Si., M.Kom sekalu Chairman IEEE The Indonesia Section Computer Society Chapter Jakarta. [Dito]
foto: dok/Biro IV
Kontribusi Alumni Fakultas Teologi UKDW Yogyakarta dalam Sidang Raya PGI XVII
P
dt. Dr. Handi Hadiwitanto, M.Th selaku Dosen Fakultas Teologi sekaligus Wakil Rektor Bidang Pengembangan Kapasitas SDM dan Jejaring (WR IV) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta menghadiri acara Sidang Raya Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia XVII di Waingapu, Sumba pada tanggal 8-14 November 2019. Ribuan orang yang terdiri dari Pimpinan Sinode Gereja-gereja, perwakilan persekutuanpersekutuan oikumene, dan berbagai badan pelayanan gerejawi oikumenis tingkat nasional berkumpul di Kota Waingapu untuk melaksanakan sidang lima tahunan sekaligus evaluasi program Majelis Pengurus Harian (MPH) PGI Periode 2015-2019, dan melaksanakan pemilihan MPH PGI periode 2019-2024.
foto: dok/Peserta
Turut hadir dalam acara ini lebih dari 50 orang alumni Fakultas Teologi UKDW yang menjadi Pimpinan PGI, pimpinan sinode, anggota kepengurusan lembaga oikumene gerejawi, lembaga swadaya masyarakat (LSM) di bidang ekonomi-sosial, dan gereja lokal. Dalam acara ini, para alumni menyempatkan diri untuk berkumpul serta melakukan "Yel-yel Duta Wacana Sorbum!" dan menyampaikan salam hangat bagi almamater tercinta. Pada kesempatan tersebut, Handi Hadiwitanto juga menyampaikan permohonan dukungan bagi UKDW, salah satunya untuk keterlibatan para alumni dalam Unit Pengembangan Institusi (UPI). “Kita semua bersemangat untuk tetap menjadi Duta Wacana-Nya, menghadirkan kegembiraan pelayanan dan kehidupan,” ungkapnya. [hh]
Buddy Training bersama Biro IV UKDW
P
ada hari Sabtu (9/11) yang lalu, Biro Kerja Sama dan Relasi Publik Universitas Kristen Duta Wacana (Biro IV UKDW) mengadakan kegiatan Buddy Training. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan membekali para volunteer baru sebelum mulai bekerja di kantor Biro IV. Kegiatan Buddy Training dibuka dengan sambutan dari Arida Susyetina, S.S., M.A., selaku Kepala Biro IV. Setelah memberikan sambutan, Arida menyampaikan beberapa penjelasan kepada para volunteer baru tentang alasan menjadi buddy di Biro IV, yaitu menjadi duta yang berbudaya bagi tamu internasional, mendapatkan wawasan tentang berbagai nilai budaya dan pandangan dunia, bergabung dalam komunitas global, dan mengadakan suatu event yang mempersatukan persahabatan global. Selain itu, Arida juga menjelaskan mengenai nilai-nilai yang harus dimiliki agar menjadi buddy yang baik, seperti rasa keterbukaan, time management, self management yang baik serta kemauan untuk belajar. Seorang buddy juga akan menghadapi tantangan saat mendampingi para tamu asing karena perbedaan kebudayaan yang dimiliki oleh para mahasiswa asing dan para mahasiswa di Indonesia. Oleh karena itu, para volunteer diharapkan dapat memahami perbedaan kebudayaan tersebut dan meningkatkan kemampuan intercultural communication. Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh para staf Biro IV, dimulai dari divisi Kerjasama Dalam Negeri dan Kehumasan yang dibawakan oleh Christina Angelina Puspitasari, A.Md. yang menjelaskan tentang kerjasama dalam negeri dan tugas rutin yang dilakukan oleh volunteer Biro IV, seperti
foto: dok/Biro IV
foto: dok/Biro IV
foto: dok/Biro IV
foto: dok/Biro IV
mengarsipkan surat masuk dan surat keluar, menerima telepon, serta menerima tamu. Di tengah penyampaian materi, Biro IV menyisipkan beberapa praktik, seperti cara menerima telepon kantor yang baik dan cara menerima tamu yang baik. Kemudian, dilanjutkan sesi II oleh divisi Kerjasama Luar Negeri dan Urusan Internasional yang materinya dibawakan oleh Dianti Resti Risanti, S.T. dan Anna Iritasari, S.Si. Materi yang dibawakan pada sesi II tentang Office of International Affair (OIA) dan aktivitas yang dilakukan oleh OIA, serta program-program Outbound dan Inbound Mobility yang diselenggarakan oleh Biro IV.
Sesi berikutnya adalah penyampaian materi divisi Relasi Media dan Kehumasan yang dibawakan oleh Meilina Parwa Kristiningrum, S.Sos. Materi yang disampaikan oleh Meilina adalah publikasi informasi tentang kegiatan kampus dan fakultas melalui koran kampus, teknik dan format penulisan artikel untuk koran kampus. Kemudian, materi terakhir yaitu divisi Visualisasi Digital oleh Endrianto Suryadi Nugroho, S.I.Kom., yang menjelaskan tugas rutin yang dilakukan oleh divisi Visualisasi Digital, seperti dokumentasi, media sosial, desain grafis, Duta TV/Radio Kampus, dan setter koran kampus. Selain itu, Endri juga berbagi beberapa tips kepada para volunteer
baru saat bekerja di lapangan, baik itu dalam divisi dokumentasi, desain grafis, Duta TV, maupun yang bekerja dalam media sosial dan setter koran kampus. Para volunteer baru Biro IV lalu diajak berkeliling kampus (campus tour) untuk memberikan gambaran kepada para volunteer baru saat mereka akan mendampingi para tamu asing yang berkunjung ke UKDW. Salah satu peserta, Paulina dari prodi Akuntansi yang mendaftar di divisi Hospitality menyampaikan bahwa melalui training ini dia merasa senang dan mendapatkan tambahan informasi mengenai divisi yang ada di Biro IV. “Kegiatannya seru dan banyak mendapat pengetahuan,” ujarnya. Peserta lain yaitu Bernadete Valencia Christianto dari prodi Bioteknologi mengungkapkan bahwa kegiatan Buddy Training merupakan kegiatan yang cukup berkesan. “Setelah mengikuti Buddy Training, saya bisa mengetahui banyak hal mengenai tanggung jawab, time management, cara memberikan pelayanan yang baik dan sopan. Selain itu, saya juga mengetahui berbagai informasi terkait dengan biro IV dan dengan Buddy Training ini, saya dan juga yang lain akan menjadi lebih siap ketika berada di lapangan,” ujarnya. Sebagai volunteer baru, Valen mendaftar ke dalam divisi Dokumentasi. “Motivasi saya jadi volunteer Biro IV yaitu untuk mencari dan mendapatkan pengalaman internasional. Saya memilih divisi Dokumentasi karena saya suka photography dan saya ingin mengembangkan kemampuan photography saya,” katanya. [Abigail]
Program Studi
VOL.13/NOV 2019
5
Mengusung Tema Environmental Worrying, Exporivm Hadir Kembali di Tahun 2019
T
ahun 2019 menjadi tahun kelima Himpunan Mahasiswa Arsitektur (HMA) Atrivm Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) mengadakan acara EXPORIVM yang telah dimulai sejak tahun 2015. EXPORIVM 2019 hadir dengan mengusung tema “Environmental Worrying” atau kekhawatiran lingkungan. Tema ini diusung karena merupakan topik yang sedang marak dibicarakan di kalangan masyarakat, sehingga HMA Atrivm ingin membawa tema ini lebih dekat lagi ke kalangan mahasiswa sekaligus untuk membuka mata para generasi muda tentang keadaan lingkungan saat ini. Harapannya secara umum, generasi muda yang menggunakan plastik setiap harinya bisa sadar dan mulai mengurangi penggunaan plastik sehari-hari. Dalam bidang arsitektur, HMA Atrivm ingin berbagi pengetahuan mengenai desain bangunan yang sustainable dan ramah lingkungan melalui rangkaian acara dan pembicara-pembicara yang diundang. Rangkaian acara EXPORIVM 2019 terdiri dari lima acara yaitu gelar karya, lomba desain, lomba poster, seminar dan workshop, dan closing ceremony. Gelar karya merupakan sebuah pameran arsitektur yang dipersiapkan untuk menampilkan karyakarya mahasiswa arsitektur UKDW dan
foto:dok. foto:dok. Panitia Panitia
mahasiswa arsitektur se-Yogyakarta. Bukan hanya karya mahasiswa arsitektur, tahun ini HMA Atrivm bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Desain Produk (HMDP) dengan menampilkan beberapa karya furniture mahasiswa Desain Produk UKDW. Di dalam gelar karya ini, EXPORIVM 2019 mencoba menceritakan mengenai tema acara ini yaitu “Environmental Worrying” mulai dari penyebab, dampak, dan solusi penyelesaiannya dengan segala partisi dan hiasan yang terbuat dari sampah-sampah plastik bekas yang sudah dikumpulkan kurang lebih selama 3 bulan. Gelar Karya telah dikunjungi kurang lebih 500 pengunjung selama lima hari mulai tanggal 11 sampai dengan 15 November 2019, dan harapannya
foto:dok. Panitia
500 pengunjung tersebut akan memperhatikan dan menjaga lingkungan hidup bersama. EXPORIVM tahun ini juga mengadakan lomba bagi mahasiswa dan murid SMA sederajat, yaitu lomba desain “ Ini Rumahku” untuk mahasiswa arsitektur S1 dan lomba poster “Eco vs Ego” untuk mahasiswa dan murid SMA sederajat. Lomba desain dengan juri utama Arsitek Yu Sing dari Akanoma Studio dan Eko Prawoto berhasil menghimpun 96 tim untuk ikut berlomba dan menghasilkan tiga juara yang membawa karya paling ramah lingkungan dan realistik. Sedangkan untuk lomba poster diikuti oleh kurang lebih 25 peserta dan terpilih tiga juara dari kategori murid SMA dan juga tiga juara
dari kategori mahasiswa. Penjurian final dilaksanakan pada tanggal 13 November 2019 lalu. Pada tanggal 14 November 2019, EXPORIVM 2019 mengajak kembali arsitek Yu Sing dan Eko Prawoto untuk berbagi pengetahuan mengenai desain yang sustainable lewat seminar dan workshop “Architecture for Change”. Seminar dilaksanakan diikuti oleh 150 mahasiswa UKDW maupun mahasiswa luar UKDW. Untuk memperdalam materi seminar, diadakan workshop yang diikuti 20 peserta diawali dengan survey site di Stadion Kridosono. Selama workshop, peserta diberi tugas untuk mendesain suatu open space secara berkelompok dengan dibimbing oleh Yu Sing. Seluruh rangkaian acara EXPORIVM 2019 ini ditutup dengan closing ceremony pada 16 November 2019. Closing ceremony EXPORIVM 2019 berbentuk mini concert dengan mengundang artis utama Band Nosstress, band yang menceritakan tentang kerusakan lingkungan lewat lagu mereka. Selain itu ada juga penampilan dari Archcoustic 2017, Radio Tua, Pinky Boy, Afternoon Tea, dan Astera. Mini concert ini berhasil menarik penonton sebanyak 700 orang. [Felisa]
Diskusi Kampus - Dialog Arsitek Istimewa ”Menuju Arsitek Profesional di Era Inovasi Kolaboratif ”
F
akultas Arsitektur dan Desain Universitas Kristen Duta Wacana (FAD UKDW) Yogyakarta bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) DIY menyelenggarakan Diskusi Kampus - Dialog Arsitek Istimewa pada hari Jumat, 8 Oktober 2019 di Ruang Seminar Didaktos UKDW. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara peringatan HUT IAI DIY ke-60. Acara dibuka dengan sambutan dari Dekan FAD UKDW, Dr.-Ing. Ir, Winarna, MA, yang menyampaikan bahwa FAD UKDW berperan penting dalam menghasilkan arsitek profesional di Indonesia melalui penyelenggaraan Program Studi S1 Arsitektur, Magister Arsitektur, serta Pendidikan Profesi Arsitektur (PPAr). Materi diskusi pertama dengan tema “Menuju Arsitek Profesional Indonesia (Sertifikasi dan Pemagangan)” dibawakan oleh Ir. Dionisius Anas R. Alexander, MT., IAI, AA selaku Sekretaris IAI DIY dan Dosen Praktisi PPAr UKDW. Dionosius Anas menjelaskan mengenai pentingnya
sertifikasi arsitektur. “Seorang arsitek harus memiliki standar kompetensi seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan persyaratan. Penting sekali mengurus sertifikat keahlian untuk berkarya sebagai arsitek profesional,” jelasnya. Pada sesi kedua, peserta diajak untuk ikut berdiskusi dalam bedah buku “Collaboration Innovation” yang ditulis oleh Dr. Ir. Yuwono Imanto, M.B.A. Turut hadir Dr. Ir. Arif Kusumawanto, M.T., IAI, Dosen Arsitektur UGM untuk membahas buku tersebut yang berisi mengenai ekosistem inovasi industri kreatif di Indonesia, dimana arsitek berperan besar dalam mewujudkan pengembangan kota kreatif di Indonesia. Menurut Yohanes Satyayoga Raniasta, S.T., M.Sc. selaku Dosen Arsitektur dan Koordinator PPAr UKDW sekaligus Ketua Bidang Pendidikan IAI DIY dan penanggung jawab acara, kegiatan ini dihadiri sekitar 150 orang yang yang terdiri dari mahasiswa, praktisi anggota IAI, dosen dan kalangan praktisi umum di dunia Arsitektur. “Kami berharap acara ini
foto:dok. Panitia
dapat memberikan informasi dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai peran arsitek dalam mewujudkan kota yang kreatif, livable, dan sustainable di masa yang akan datang,” pungkasnya. [Yoga]
UKDW Yogyakarta Meriahkan Malioboro Street Style
foto:dok. Biro IV
M
ahasiswa Program Studi (Prodi) Desain Produk, Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta turut menyemarakkan gelaran Malioboro Street Style yang diselenggarakan pada hari Selasa Wage, 5 November 2019 di area pedestrian Jalan Malioboro tepatnya di depan Batik Adiningrat. Gelaran Malioboro Street Style ini merupakan hasil kolaborasi antara Jogja Fashion Forum (JFF), Dressmaker Forum, Batik Adiningrat, Humble Leather, Jogja Art of Fashion Foundation, N-Workshop Fashion Gallery & Management, Arby Vembria
foto:dok. Biro IV
Modeling School, MGMP SMK Jurusan Tata Busana DIY, mahasiswa UGM, ISI Yogyakarta, dan UKDW Yogyakarta. Menurut Fidaruma Rejina selaku koordinator dari mahasiswa Desain Produk UKDW yang terlibat, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan dari para mahasiswa sebagai generasi muda dalam momentum perayaan Hari Sumpah Pemuda ke-91. Terdapat 13 mahasiswa Desain Produk UKDW lintas angkatan yang menjadi model dalam peragaan busana batik antara lain Fidaruma Rejina, Teresia Destya, Fenicia, Ekshel Wini, Cindy, Alexa Sede, Aura Khyas, Vannie Ancillia, Dicky Aria,
foto:dok. Biro IV
Michael Mattew, Meirantiano, Herki Utama, dan Deki Anggi. Menurut Kristian Oentoro, M.Ds. selaku Kaprodi Desain Produk UKDW, peran mahasiswa dalam berkreasi hingga mempromosikan batik sangat dibutuhkan dalam upaya melestarikan batik sebagai warisan budaya Indonesia. Peragaan busana batik di Jalan Malioboro pada kesempatan ini juga merupakan langkah strategis untuk terus mendukung Yogyakarta sebagai kota batik dunia oleh World Craft Council (WCC). Selain ini juga mempertimbangkan bahwa sepanjang Jalan Malioboro merupakan pusat keramaian dan destinasi wisata seni budaya di
foto:dok. Biro IV
Kota Yogyakarta. Melalui kolaborasi ini, diharapkan mahasiswa bersama seluruh elemen masyarakat yang terlibat dalam gelaran Malioboro Street Style dapat meningkatkan kecintaannya pada batik Indonesia. Prodi Desain Produk juga terus mengapresiasi dan mendukung upaya kreatif dari para mahasiswa dan pihak-pihak terkait untuk berinovasi serta berperan aktif dalam pelestarian seni, tradisi, dan budaya di Kota Yogyakarta. [Rejina]
Program Studi
6
VOL.13/NOV 2019
HMPSM UKDW Melakukan Pengabdian di Desa Srikayangan
P
ada hari Sabtu dan Minggu kemarin, tanggal 9 sampai dengan 10 November 2019, Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Kristen Duta Wacana (HMPSM UKDW) mengadakan Pengabdian Masyarakat dan Kunjungan Industri 2019 di Desa Srikayangan, Sentolo, Kulon Progo, lebih tepatnya di dua pedukuhan yaitu Pedukuhan Kaliwinong Kidul dan Pedukuhan Pendem. Tujuan diadakannya kegiatan ini untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian kepada Masyarakat, membentuk soft skill mahasiswa, menanamkan semangat mengabdi kepada masyarakat, serta membantu permasalahanpermasalahan yang terjadi di Desa Srikayangan, Sentolo, Kulon Progo. Pada kegiatan pengabdian kali ini, HMPSM UKDW melakukan beberapa kegiatan yang dapat membantu permasalahan masyarakat dalam sektor pertanian dan bisnis, kegiatan yang diadakan diantaranya seminar untuk masyarakat, kelompok tani, dan mahasiswa tentang “Agrobisnis dan Pembuatan Pupuk
foto:dok. Panitia
Organik” yang dibawakan oleh aktivis lingkungan di sektor pertanian. Selain itu juga diadakan seminar bagi masyarakat dan mahasiswa tentang “Pemasaran Industri” yang dibawakan oleh Dosen Manajemen Pemasaran UKDW, Dr. Andreas Ari Sukoco, MM., M.Min. Beberapa kegiatan lain yang juga diikuti oleh masyarakat Desa Srikayangan seperti kegiatan sharing session tentang pupuk organik dan strategi pemasaran dan kegiatan pengaplikasian pupuk organik kelahan
foto:dok. Panitia
pertanian masyarakat. HMPSM UKDW bersama masyarakat juga melakukan gotong royong membantu masyarakat dalam penyambungan jalan di dalam desa. Untuk program kerja yang menarget anak-anak, HMPSM UKDW mengadakan berbagai bentuk lomba-lomba memperingati Hari Pahlawan bersama anak-anak di Pedukuhan Pendem dan Kaliwinong Kidul. Selain itu, HMPSM UKDW juga mengunjungi Laboratorium Pupuk Organik
MA-11 di Pedukuhan Klumutan dan industri pembuatan bawang goreng Desa Srikayangan yaitu “SUPERBRAM”. Di Desa Srikayangan, HMPSM UKDW melakukan diskusi dengan Karang Taruna Pedukuhan Pendem dan Kaliwinong Kidul untuk mengetahui permasalahan terutama di kedua pedukuhan. Masyarakat Desa Srikayangan sangat antusias akan kehadiran dari HMPSM UKDW dan sangat berterima kasih, “Saya sebagai perwakilan dari masyarakat Desa Srikayangan dan Kelompok Tani mengucapkan terima kasih kepada HMPSM UKDW yang sudah mau melakukan pengabdian kepada masyarakat di Desa Srikayangan, semua kegiatan yang dilakukan sangat berguna bagi masyarakat Srikayangan, kami sangat berharap HMPSM UKDW dapat kembali melakukan kegiatan pengabdian di desa Srikayangan dan desa yang lainnya,” ungkap Kersa sebagai Kepala Seksi Pemerintahan Desa Srikayangan. [Bilgan]
Kuliah Umum Service Oriented Architecture bersama NexSoft
P
ada hari Jumat (8/11) yang lalu dengan mengambil tempat di Ruang Seminar Didaktos Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UKDW mengadakan acara kuliah umum dengan topik “Service Oriented Architecture (SOA)”. Kuliah umum ini dibawakan oleh Foad Momtazi, Chief Technology Officer dari NexSoft. Kegiatan ini merupakan salah satu realisasi dari bentuk kerja sama yang sudah dilakukan antara pihak FTI UKDW dengan pihak NexSoft pada bulan Oktober tahun ini. Terdapat lebih dari 200 peserta yang hadir yang berasal dari berbagai angkatan di dua program studi (prodi), yaitu Prodi Sistem Informasi dan Prodi Informatika.
foto:dok. Panitia
Dalam kesempatan ini, Foad menjelaskan mengenai latar belakang tentang SOA secara umum dan juga bentuk implementasinya pada dunia industri beserta dengan kendala-kendala yang seringkali dihadapi. Foad juga memberikan beberapa tips kepada mahasiswa untuk mengimplementasikan microservices sebagai bentuk arsitektur yang umum digunakan untuk membangun aplikasi yang bersifat scalable serta memberikan gambaran tentang tren teknologi dalam beberapa tahun ke depan di dalam dunia industri. Selain acara kuliah umum, pihak NexSoft juga mengadakan kegiatan sosialisasi internship sekaligus walk-in interview bagi mahasiswa tingkat akhir. [Willy]
Membentuk Generasi Milenial yang Peduli Lingkungan melalui Peringatan HCPSN
foto:dok. Panitia
H
ari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) diperingati setiap tanggal 5 November. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan perlindungan terhadap puspa dan satwa Indonesia serta mengingatkan pentingnya puspa dan satwa dalam kehidupan manusia. Bertempat di Atrium Didaktos Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), pada hari Selasa, 5 November 2019 mahasiswa Fakultas Bioteknologi UKDW angkatan 2019 mengadakan event
pameran satwa untuk memperingati HCPSN. Acara ini bertujuan mengajak seluruh mahasiswa UKDW untuk lebih mengenal, melindungi, serta melestarikan puspa dan satwa yang ada di Indonesia. Acara dibuka oleh Drs, Kisworo, M.Sc selaku Dekan Fakultas Bioteknologi serta Wahyu Setyo Nugroho selaku ketua panitia. “Kalau kita berbicara tentang lingkungan dan apa yang dapat kita lakukan untuk lingkungan tentunya tidak akan lepas dari kekayaan puspa dan satwa yang ada di dalamnya. Melalui kegiatan ini
foto:dok. Panitia
kami ingin mengingatkan mahasiswa bahwa Indonesia memiliki banyak spesies puspa dan satwa yang unik dan endemik yang membutuhkan perhatian dari kita semua,” ujar Wahyu. Pelepasan dua burung merpati oleh Wahyu dan perwakilan mahasiswa Fakultas Bioteknologi dilakukan sebagai simbol dibukanya pameran hewan tersebut. Penyerahan tanaman bunga kepada Dra. Aniek Prasetyaningsih, M.Si juga dilakukan sebagai simbol program penghijauan yang sedang dijalankan oleh mahasiswa Fakultas Bioteknologi UKDW
angkatan 2018. Pemanfaatan lahan kosong di antara Gedung Makarios dan Gedung Logos ini merupakan salah satu upaya mahasiswa untuk meng’hijau’kan kampus. Acara yang menampilkan beberapa spesies satwa seperti burung hantu, ular, sugar glider, berang-berang, anjing, iguana, dan kadal lidah biru ini juga diisi dengan sesi tanya jawab yang menghadirkan komunitas pecinta hewan Nyawiji. Pameran ini ditutup dengan pemberian sertifikat untuk perwakilan komunitas pecinta hewan Nyawiji oleh ketua panitia. [Putri Paskalis Magdalena]
Program Studi
VOL.13/NOV 2019
7
ELED Successfully Holds DWEC 2019 “Celebrating Diversity”
O
n October 26, the English Language Education Department (ELED) of Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) held Duta Wacana English Competition (DWEC) 2019 with the theme “Celebrating Diversity”. This theme was chosen as a reminder for the students to respect diversity. Similar to last year, this year DWEC offered three competitions, namely, Storytelling, Speech, and Spelling Bee. There were 43 participants from Yogyakarta and Central Java provinces, competing for the trophies from the Governor of Yogyakarta for the first winners, Mayor of Yogyakarta for the second winners, and Rector of UKDW for the third winners. Representing the Governor of Yogyakarta, Dra Mulyati Yuni Praptiwi, M. Si, who serves as the Head of the Division of Teachers and Education Personnel, Department of Education, Youth, and Sports (DIKPORA), officially opened DWEC 2019. In the opening ceremony, a traditional dance called Likurai from Sumba, East Nusa Tenggara was performed by CENDANA. There was also another performance by Duta Dance in the afternoon. The Spelling Bee Competition this year was won by Luke Ruffles from SMA Tarakanita Magelang. “This is my first time participating in Spelling Bee Competition and I didn't expect that I
List of Winners in the 2019 Duta Wacana English Competition (DWEC)
SPEECH Hafid Sasayuda Ambardi SMA N 6 Yogyakarta Felicia Nadya Isabel SMA Homeschooling Yogyakarta Emanuella Alicici Audre K SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
foto:dok. Panitia
STORYTELLING Elisabeth Felicia Adriani SMA Kolose Loyola Semarang Princessia Adella SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Reshi Bugipaksi SMA Tumbuh Yogyakarta
SPELLING BEE Luke Ruflles SMA Tarakanita Magelang foto:dok/Panitia
will be the winner,” said Luke. He felt glad that he could be the winner of the Spelling Bee Competition and he thought that all his hard work
Muhhamad Afkar Nadhifa K SMA N 6 Yogyakarta
was paid. Luke received the first prizes which were the trophy from Governor of Yogyakarta and one million rupiahs. [Vie]
Amadeus Mateo Wibowo SMA Tarakanita Magelang
Workshop on Innovative Pedagogy to Foster Whole Person Education
A
mid fast changing trends in the 21st century teaching and learning, the English Language Education Department of Universitas Kristen Duta Wacana (ELED UKDW), in collaboration with the United Board for Christian Higher Education in Asia, held a workshop for faculty members and partner institutions on October 14-16, 2019. The event was aimed at offering theoretical foundation and practical training on innovative pedagogy and how it best facilitates the implementation of OutcomeBased Education (OBE) for higher learning. As the name suggests, fostering whole person education became the main goal of discussion. The chair of organizing committee, Paulus Widiatmoko, M.A., in his welcoming speech highlighted the pivotal role of innovative pedagogy in nurturing whole person education by quoting John Dewey's words: “If we teach today as we taught yesterday, we rob our children of tomorrow”. He further stated that education is something dynamic and, with the coming of industrial revolution, disruption, and the like, greater challenges lie ahead of future educators.
foto:dok. Panitia
The workshop brought together a number of keynote speakers to present various topics related to whole person education. On the first day, Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo, M.T. from Universitas Islam Indonesia started the
discussion by introducing the foundation of OBE and its implementation for higher education in Indonesia. In the second half, Meilinda, S.S., M.A. from Petra Christian University wrapped it up by talking about how to integrate service
learning into courses. The next two days of this workshop consisted of both keynote presentations and parallel sessions. The keynote speakers of the second and last days were respectively Made Hery Santosa, Ph.D. from Universitas Pendidikan Ganesha and Debora Natalia Sudjito, S.Pd., M.Ps.Ed. from Universitas Kristen Satya Wacana. The former focused his talk on instructional technology and innovative pedagogy for 21st century learning, while the latter talked about effective teaching techniques and classroom management to engage students. As a follow-up, parallel sessions on both days were delivered by ELED UKDW teachers. On the last day, another keynote presentation by Rev. Wahju Satria Wibowo, Ph.D. from UKDW on the spirituality of teaching marked the end of the workshop. By attending this event, participants were expected to bring more innovations into pedagogy as a way of fostering whole person education. [Endar]
English Proficiency Rate in Asia: The Importance of English
A
sia is located in the Eastern and Northern hemispheres of the earth. It is also the largest and the most populous continent in the world. Each country in Asia has its own native language. For instance, Hong Kong has Cantonese, Pakistan has Urdu, Chinese has Mandarin, and Vietnam has Vietnamese. For many countries in Asia, English is considered as a foreign language. In other countries, such as the Philippines, Nepal, India, and Singapore, English becomes a second language. Looking at the importance of English, many Asian countries are already aware of the need for English competency nowadays. There are some reasons why today’s Asians think that English is important. The first reason is that English can help us to travel anywhere. Since English is an international language, most people around
the world are required to be able to speak English. It has become an international communication tool. As Reddy (2016) points out in the article titled “Importance of English Language in Today's World”, English has become a vehicle in communication. He further states that it is really important for social life. Besides, English can help us to experience traveling better. For example, we can book a hotel and do all the transactions easily using English. Being able to understand and speak English, we can discover the beauty of many countries around the world. The second reason is that it widens our tolerance and open-mindedness. When we learn English, we also learn about other cultures and widen our knowledge too. It helps us to be an open-minded person. Crystal (2003) in his book English as a Global Language states that through
learning English, people can expand their understanding of cultural diversity and tolerance towards society. Furthermore, he adds, people will not judge people easily since they have a cross-cultural understanding. The language helps them to understand the world’s diversity. The last reason is that learning English is good for your neurons. As stated in The Atlantic by Delistraty in 2014, a multilingual person is more perceptive to their surroundings and better at focusing on details. In terms of learning a language, a multilingual person will pay detailed attention to the semantics or syntax of the language. Furthermore, according to Dr. Thomas Bak, the professor of Psychology and Language Science at the University of Edinburgh, learning a language can delay dementia whose symptoms include memory loss and difficulties in thinking or problem-
solving. One of the types of dementia is Alzheimer's. Despite the abovementioned benefits, there are some challenges which might be faced by English language learners. The first one is time management. Many people are too busy, and therefore, have no time for learning English. Working people, for example, would tend to focus on their work rather than spending their time to learn English. As for students, they also have a very limited time to learn English as a subject at schools. Many schools do not even provide any extracurricular activities that can facilitate students to practice their English outside the class. Regardless of the challenges, learning English still provides great benefits that make it worth-doing. [Ruth Eliana Franssisca]
Program Studi
8
Penyandang Disabilitas: Beban atau Potensi
VOL.13/NOV 2019
Praktikum Sosial Kuliah HAM dan Demokrasi melalui Kegiatan “Sport is Human Rights”
B
D
emikian pertanyaan pemantik yang disampaikan oleh Risna Utami, SH., MIPH ketika menjadi dosen tamu dalam mata kuliah Hak Asasi Manusia (HAM) dan Demokrasi pada hari Jumat, 2 November 2019. HAM dan Demokrasi merupakan sebuah mata kuliah pilihan yang diselenggarakan oleh Koordinatorat Humaniora sejak tahun 2001 dan kerap mengundang praktisi atau pegiat HAM. Risna merupakan salah satu dari sembilan anggota Committee on the Persons with Disabilities, United Nations. Risna sendiri telah dicalonkan oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dan berhasil mengemban tugas sejak awal tahun 2018 sebagai badan independen di bawah PBB. Komisi ini bertugas memonitor pelaksanaan konvensi tentang disabilitas, Convention of Right Persons with Disabilities (CRPD) di negara-negara yang telah meratifikasi konvensi itu, termasuk Indonesia. Dengan demikian konvensi mengamanatkan adanya undang-undang dan peraturan pelaksanaan menyangkut disabilitas yang berlaku secara nasional. Komisi CRPD akan bersidang setiap tahun dua kali bertempat di Jenewa dan New York. Sebagai penandatangan konvensi, Indonesia wajib melaporkan pelaksanaan undangundang disabilitas lima tahun sekali. Risna menekankan pentingnya mahasiswa untuk berpikir lintas disiplin dan andaikata ditambah memiliki perspektif disabilitas, maka hasil karya akademik mahasiswa akan bersifat inklusif, artinya membawa manfaat bagi semua orang sekaligus meningkat kualitas karya
ertempat di Stadion Mandala Krida, Sabtu (16/11) kemarin, para mahasiswa Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) peserta mata kuliah Hak Asasi Manusia (HAM) dan Demokrasi melakukan praktikum sosial yang pertama dengan menjadi relawan kegiatan Wheelchair Sport Clinic dengan tema “Sport is Human Rights”. Kegiatan ini diprakarsai oleh organisasi disabilitas, Organisasi foto: dok/Endah Harapan Nusantara (OHANA) yang berlokasi di Yogyakarta dan bergerak dalam akademik. Ia mencontohkan pemerintah bidang advokasi hak-hak penyandang Kanada yang mulai menerapkan denda bagi disabilitas di tingkat keluarga, komunitas, website yang tidak dapat diakses orang buta dan pembuat kebijakan. atau tuli. Risna juga memuji Universitas Kegiatan Wheelchair Sport Clinic sendiri Kristen Duta Wacana (UKDW) yang sejak bertujuan untuk meningkatkan dan awal telah membuka kesempatan bagi mendukung implementasi perwujudan mahasiswa dengan disabilitas sehingga saat aksesibilitas serta pembangunan di Provinsi ini telah bekerja secara mandiri. Dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang memberikan kesempatan kepada disabilitas inklusif dan ramah untuk seluruh kelompok yang mampu melanjutkan ke pendidikan masyarakat, yang salah satunya dapat tinggi, maka negara justru akan diuntungkan diwujudkan melalui kegiatan olahraga, karena mereka tidak lagi dipandang sebagai dalam hal ini adalah olahraga bagi para beban namun potensi. penyandang disabilitas, khususnya Adapun Risna memberikan tugas diskusi penyandang disabilitas pengguna kursi roda. untuk mengembangkan imajinasi apa yang Olahraga juga menjadi salah satu cara dapat disumbangkan ilmu yang ditekuni sosialisasi kelompok penyandang disabilitas untuk mengembangkan potensi disabilitas dalam mengangkat isu-isu hak penyandang atau memecahkan masalah aksesibilitas disabilitas pada seluruh kelompok untuk disabilitas. Hasil diskusi yang masyarakat dan para pemangku kebijakan. disampaikan oleh mahasiswa yang terdiri Koordinatorat Mata Kuliah Humaniora dari Program Studi (Prodi) Arsitektur, (MKH) UKDW memang telah mengembangBioteknologi, Desain Produk, Informatika, kan kerja sama dengan berbagai organisasi dan Sistem Informasi dalam bentuk mulai masyarakat sipil yang bergerak di bidang dari rekayasa genetika melalui DNA, advokasi perdamaian dan HAM di DIY. mengembangkan program sensor untuk Kerja sama itu memberikan peluang bagi orang buta dan pengguna kursi roda, praktikum sosial mata kuliah dengan menyediakan data tempat-tempat yang pendekatan service learning tingkat awal aksesibel setidaknya di perkotaan, membuat yakni membangun kesadaran dan solidaritas website yang dapat diakses oleh semua jenis atas persoalan masyarakat terutama disabilitas, menerapkan perspektif kelompok rentan. Peserta mata kuliah yang disabilitas dalam rancang bangun, serta berasal dari beberapa program studi di menghasilkan alat-alat bantu yang UKDW diantaranya Arsitektur, Desain ergonomi. Sebagai penutup kuliah, Risna Produk, Bioteknologi, Sistem Informasi, menunjukkan rancangan kursi roda dan terlibat sebagai relawan yang mempersiappenyangga kaki yang merupakan contoh kan kegiatan perlombaan lari dengan kursi kolaborasi beberapa disiplin ilmu, Teknik roda oleh para penyandang disabilitas. Industri, Desain Produk, Kedokteran, dan Persiapan khusus yang dilakukan adalah Psikologi. [Endah Setyowati] technical meeting pada saat kuliah sehari
foto: dok/Endah
sebelum acara. Dalam technical meeting ini para mahasiswa diajarkan bagaimana cara berkomunikasi dengan para penyandang disabilitas yang dihadiri oleh penyandang disabilitas fisik (berkursi roda) dan tuli. Kegiatan yang juga dihadiri oleh wakil pemerintah daerah terkait yakni Dinas Sosial Kota Yogyakarta dan Dinas Pemuda dan Olahraga Propinsi DIY menghasilkan masing-masing tiga pemenang untuk tingkat anak-anak, dewasa perempuan, dan dewasa laki-laki. Kegiatan Wheelchair Sport Clinic bagi mahasiswa mata kuliah HAM dan Demokrasi merupakan pengalaman pertama yang cukup menyentuh karena pada saat pembukaan acara, para mahasiswa mencoba untuk menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dengan bahasa isyarat dan menyaksikan anak-anak beserta orang tua dan juga peserta lomba tingkat dewasa berlomba dengan sungguh-sungguh dalam keterbatasannya. Harapan yang disematkan kepada para mahasiswa di kemudian hari adalah memiliki perspektif disabilitas, no one left behind dalam bekerja dan bermasyarakat. [Endah Setyowati]
Seputar Jogja Luhurkan Jasa Pahlawan lewat Jogja Volkswagen Festival
B
agi para pencinta mobil klasik, khususnya Volkswagen (VW), hajatan Jogja Volkswagen Festival (JVWF) tak lagi asing didengar. Mengusung tema “Soul of a Hero”, JVWF yang pada tahun 2019 digelar untuk keempat kalinya berlangsung pada tanggal 9-10 November 2019 di Jogja Expo Center. Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional, JVWF mengingatkan kita akan peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di Indonesia. Mengutip ungkapan Wakil Presiden pertama Republik Indonesia, Mohammad Hatta, “Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi sematamata membela cita-cita.” Kata-kata tersebut menjadi motivasi panitia JVWF supaya Indonesia lebih dikenal, khususnya di kalangan penggemar mobil VW klasik. Selain berlangsung pada Hari Pahlawan Nasional dan mengusung tema pahlawan, JVWF juga berkegiatan sosial melalui pemberian penghargaan berupa bingkisan tali kasih kepada segenap anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI).
Lebih dari 20.000 pengunjung memadati area indoor dan outdoor JEC selama dua hari kegiatan berlangsung. Pengunjung yang datang di hari pertama mendapat kesempatan untuk mengikuti Tech Talk yang disampaikan oleh Gary Berg, salah satu putra dari legenda VW yang masih aktif di Amerika Serikat. Gary membagikan pengetahuan dan pengalamannya tentang VW kepada seluruh pengunjung JVWF. Selain mengobati kerinduan dan menjadi sarana edukasi bagi pemilik dan penggemar mobil yang bermarkas di Jerman ini, JVWF juga menjadi area hiburan keluarga dengan berbagai pertunjukan yang disuguhkan oleh artis lokal dan nasional, termasuk pelaku seni budaya di Yogyakarta. Hadirnya Didi Kempot, Endank Soekamti, dan sederet musisi kenamaan lainnya membuat suasana JVWF semakin meriah. Tak hanya dapat menikmati mobil-mobil yang dipamerkan, pengunjung JVWF juga dapat berbelanja kebutuhan suku cadang mobil maupun jajanan pada stan yang tersedia. Penyelenggaraan JVWF pada tahun 2019 tidak hanya menampilkan kendaraan VW,
foto: dok/Biro IV
tetapi juga memberi ruang untuk merek lain. Mobil-mobil pabrikan Porsche yang telah direstorasi, dimodifikasi, dan dipersiapkan khusus selama bertahun-tahun juga ditampilkan pada ajang tersebut. Mobil yang mendapat perhatian khusus pada ajang tersebut adalah replika Porsche 64 Berlin Rome buatan Yumos Garage, Semarang. Mobil aslinya dibuat langsung oleh pendiri Porsche, Ferdinand Porsche pada tahun 1939 untuk memenuhi ambisinya akan mobil yang lebih ringan dan lebih cepat dibandingkan VW Beetle yang digunakan untuk balapan jalan raya Berlin-
foto: dok/Biro IV
Roma. Porsche 64 yang hanya diproduksi sebanyak tiga unit tersebut tidak diteruskan pembuatannya karena meletusnya Perang Dunia II. Saat ini hanya tersisa satu unit Porsche 64 di dunia. JVWF juga memberi kesempatan bagi klub-klub VW untuk mengenalkan kegiatannya pada seluruh pengunjung. Tidak hanya itu, berbagai kompetisi seperti Diecast Contest, Limbo Contest berhasil menyedot perhatian pengunjung JVWF di area dalam maupun luar gedung JEC. [rap]
VOL.13/NOV 2019
Office of International Affairs UKDW-Hartford Seminary: Attempt to Extend the Christian-Muslim Relations
U
niversitas Kristen Duta Wacana (UKDW) and Hartford Seminary expressed their interest to start the partnership through a meeting conducted on Wednesday, 13 November 2019. Visiting UKDW as one of their 'target-partner universities', Joel N. Lohr, Ph.D., the President of Hartford Seminary expressed his joy as he was warmly welcomed in Indonesia. "We will visit educational institutions and Hartford Seminary partners as well as alumni in Indonesia. Our former trustee, Dr. Alwi Shihab helped us to conduct several meetings with some partners,” he said. Taking place at Faculty of Theology meeting room, the meeting was attended by Rev. Robert Setio, Ph.D., Dean of the Faculty of Theology, Rev. Wahju Satria Wibowo, M.Hum., Ph.D., Vice Dean for Academic Affairs, Dr. Kees de Jong, the representative from Center for the Study of Religions, Dr. Leonard Epafras, lecturer at UKDW and Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) and UKDW's Office of International Affairs. Opening the discussion, Rev. Robert Setio started with a brief introduction about the Faculty of Theology UKDW. "In the Faculty of
Theology, we have an undergraduate program, three master's program (Master in Theology, Master in Peace Studies, Master in Practical Theology), and one doctoral program (Doctor in Theology). Besides these programs, we also run ICRS which is a Ph.D. program in interreligious studies," Rev. Robert explained. ICRS is a consortium of three universities: UKDW, State Islamic University (UIN) Sunan Kalijaga, and Gadjah Mada University (UGM). Rev. Robert Setio also mentioned that UKDW has been long involved in the ChristianMuslim dialogue. "In the 1970s Mukti Ali (who became the Minister of Religion Affairs) started a Christian-Muslim dialogue in Yogyakarta and our lecturers involved in this dialog," he said. Talking more about the Faculty of Theology's program concerning ChristianMuslim dialogue, Rev. Robert Setio has also introduced the inter-religious school, a weekend course program for undergraduate students as well as laypeople to learn more about Christian and Muslim through seminars and live-in program in Islamic and Christian boarding schools/houses. In the discussion, Prof. Lohr showed his interest to collaborate with UKDW. “Talking
foto: dok/Biro IV
about the relationships between Christian and Muslims, we think that we could learn from Indonesian Muslims because Indonesia is a country with a Muslim majority population. The new thing that I got from this meeting is that it is important to learn about Indonesian Christian. How do they survive and how do they live side by side with Muslims," he said. At the end of the meeting, Rev. Robert Setio said that UKDW and Hartford Seminary have the same perception for theological education which is not exclusive but open to dialogue with
other religions, “We hope that UKDW and Hartford could work together in understanding Christian-Muslim relations. UKDW could learn more about Muslim life in the USA. Hartford could learn not only about Muslims in Indonesia but also the presence of Christians in Indonesia,” he said. He further stated that UKDW would provide information about their experience on how to conduct the ChristianMuslim dialogue and other activities with Muslim community and institutions in Indonesia. [ai]
Exploring Potential Collaboration with Lithuania
U
niversitas Kristen Duta Wacana (UKDW) received a visit from HAI.lt, an education and leadership company based in Lithuania, on Monday, 4 November 2019. Taking place at the Rectorate Meeting Room, the meeting was also attended by UKDW's Office of International Affairs and the newly established Office of Institution Advancement. UKDW Rector Dr. Henry Feriadi said that UKDW welcomes the opportunity to explore the possibilities of working with HAI.lt. Vytaute Stankaitiene who serves as Project Manager for HAI.lt mentioned that HAI.lt is the representative of Lithuanian universities such as Vilnius University, Kaunas Technology
University (KTU), Vytautas Magnus University, etc. The woman who introduced herself as Vyta proposed an internship program for master's degree students. "We would like to offer one to two months internship program in Lithuanian company where students can also get the opportunity to write their thesis," she said. The meeting further discussed program fees, living costs, visa issues, and the possibility for undergraduate students to join a similar program. “The living cost is around €500 per month, including apartment rent, meals, and transportation. We can also help the students to find an apartment or dormitory. We can give some
options fitting with the budget,” Vyta added. Talking about Lithuanian visa, Vyta mentioned that Indonesian students need to go to the Embassy of Hungarian in Jakarta to apply for the visa because Lithuania does not have a consulate office in Indonesia. The nearest Lithuanian embassy from Indonesia is in Tokyo, Japan. Another option is to obtain Schengen Visa since Lithuania is a member state of the Schengen area. Wishing for a reciprocal partnership, UKDW also welcomes Lithuanian students who are interested to join an international program in UKDW such as summer program and international service-learning program.
foto: dok/Biro IV
The visit was concluded with a campus tour. During this occasion, the representative from HAI. lt got the chance to visit a class - Traveling Health Class, and interact with UKDW students. [drr]
Fun Korean Class “A Taste of Korea”
foto: dok/Biro IV
A
nnyeonghaseyo, gamsahabnida, cheonman-eyo, and mas-issge deuseyo were some words repeated enthusiastically by dozens of Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) students as they joined Fun Korean Class “A Taste of Korea” that was held at Didaktos Atrium on Friday, 15 November 2019. This event was conducted to promote Korean Language Class as a cross-major subject that will be offered at UKDW in the upcoming semester, as well as to introduce Ms. Kwon Seonhwa – a volunteer under the World Friend KOICA (WFK) Program who will teach in that class. “The Korean Language Class will be opened next semester. Desi (Ms. Kwon's Indonesian name which she got from her teacher) has been preparing the syllabus and teaching materials,” Rev. Handi Hadiwitanto, Ph.D. - the Vice Rector
for Human Resource Capacity Building and Partnerships said in his opening remarks. More detailed information about the Korean Language Class was explained by the Head of English Language Education Department, Lemmuela Alvita Kurniawati, M.Hum. Besides Korean Language Class, UKDW students can expect other interesting Koreanrelated activities by joining the Korean Club which will kick off next semester, the Director of the Office of Partnerships and Public Relations, Arida Susyetina, S.S., M.A. said. Ms. Kwon shared about her home country South Korea in her presentation. Corresponding with the theme “A Taste of Korea”, students were invited to take a look at Korean culture, culinary, lifestyle, and current issues in Korean society. “Korean people have a ppalli- ppalli culture which means “hurry, hurry”. We like to get things
foto: foto: dok/Biro dok/Biro IVIV
done as quickly as possible,” Ms. Kwon explained. She also claimed that South Korea has the fastest internet connection speed in the world. Sadly, the home of Samsung, LG, and Hyundai is placed among the countries with the highest suicide rate. “South Korea's suicide rate remains the highest among Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) members,” Ms. Kwon pointed out. Now, talking about Korea is almost impossible to rule out the “Korean Wave” – a term refers to the rise of global popularity of South Koreas' pop culture, entertainment, music, TV dramas, and movies. The Korean Waves undoubtedly has increased the number of people who want to learn Korean Language. “I'd like to be able to watch Korean dramas without subtitles,” said one student responding to the question about the reason of wanting to learn Korean Language.
foto: dok/Biro IV
“I want to join an exchange program in South Korea. I think, learning the language will be useful,” said another student. The fun was heightened as the cooking class began. Participants were divided into groups of three to four students to make gimbap – a famous Korean dish. Gimbap is made from cooked rice and other ingredients that are rolled in dried sheets of nori seaweed and served in bite-sized slices. By the end of the cooking class, one group with the best plating was chosen as the winner. The Fun Korean Class “A Taste of Korea” was organized by the Office of Partnerships and Public Relations joining hands with Language Training Center and English Language Education Department. Be ready for Korean Language Class and Korean Club! [drr]
9
Siraman Rohani
10
VOL.13/NOV 2019
Siapa Pahlawanmu? “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.� [Amsal 16:32]
M
asyarakat Indonesia memperingati Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November. Mengingat kembali jasa dan pengorbanan para pahlawan pada masamasa kelahiran Republik Indonesia berarti mengembalikan ingatan masa lampau dan memaknainya sesuai dengan konteks kehidupan saat ini. Ini bukan hal yang mudah bagi generasi masa kini yang tidak mengalami sendiri masa penjajahan dan perang kemerdekaan. Namun kesulitan ini tidak lantas menjadi alasan untuk mengurungkan niat mempelajari keteladanan pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan Indonesia. Apa yang dapat kita pelajari dari mengingat jasa seorang pahlawan dan apa nilai tambahnya bagi kehidupan kita yang notabene tidak lagi mengalami perang kemerdekaan? Apa kaitannya mengingat para pahlawan dengan identitas diri? Apa yang terjadi saat kita tidak mengingat jasa para pahlawan? Apa nilai spiritual yang kita dapatkan dari usaha mengingat jasa para pahlawan? Sam Ratulangi merupakan pahlawan nasional Indonesia yang dilahirkan di Tondano, Sulawesi Utara pada tanggal 5 November 1890 dan wafat pada tanggal 30 Juni 1949 di Jakarta. Sam Ratulangi dikenal sebagai tokoh pejuang kemerdekaan, politikus, jurnalis dan guru. Beliau juga dikenal dengan pemikirannya yang berbunyi: "Si tou timou tumou tou", yang bermakna bahwa manusia baru dapat disebut sebagai manusia jika sudah dapat memanusiakan manusia. Hakikat dari pemikiran ini menitikberatkan pada sifat mengasihi sesama manusia serta menjaga alam sekitarnya sebagai ciptaan Maha Kuasa. Selain memperhatikan kehidupan manusia,
foto: dok/google.com
pemikiran ini juga menitikberatkan kearifan lokal yang memperhatikan alam sekitar sebagai bagian integral dari ciptaan Tuhan dan tanggung jawab manusia atasnya. Hal ini selaras dengan tekad Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) untuk 'beradaptasi, berubah, bertumbuh, dan mendukung keutuhan ciptaan'. Di Minahasa, falsafah ini seringkali diwujudkan dalam cara hidup bergotong royong di setiap aktivitas kehidupan masyarakat setempat, atau yang kerap disebut sebagai 'mapalus'. Sebagai bentuk sikap dan tindakan maka 'mapalus' ini juga menuntut kesadaran pribadi untuk berpartisipasi aktif dalam menghimpun dan mengintegrasikan segenap kekuatan dan kepandaian pribadi sebagai modal kekuatan sosial demi tercapainya tujuan bersama sebagai masyarakat (Sumual, 1995). Tarik ulur antara kepentingan pribadi dan kepentingan bersama merupakan dinamika yang lumrah terjadi saat kita menjadi bagian dalam hidup bersama dalam konteks
hidup yang mengedepankan komunalitas daripada individualitas. Pengendalian diri menjadi tuntutan utama dalam konteks ini. Amsal 16:32 mengatakan bahwa orang yang bisa menguasai dirinya digambarkan sebagai pribadi yang melebihi orang yang mampu merebut kota. Dalam terjemahan lain, kata 'menguasai' bisa juga diterjemahkan sebagai 'memerintah diri sendiri'. Pembandingan ini seakan ingin menyampaikan bahwa adalah lebih baik seseorang yang dapat mempraktikkan penguasaan diri daripada mereka yang dengan tenaganya dapat menjungkir-balikkan seluruh isi kota. Penguasaan diri digambarkan sebagai kemenangan pribadi atas perang melawan kekuatan penentang yang lebih kuat karena asalnya dari dalam diri kita sendiri. Perang antara rohani dan badani. Perang ini pun juga tak terduga sifatnya dan musuh tidak mudah untuk begitu saja dijinakkan. Hal ini seakanakan mengingatkan kita akan apa yang dituliskan Rasul Paulus dalam suratnya kepada
jemaat di Galatia, “Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan-sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.� (Galatia 5:17). Bagi setiap orang Kristen tantangan untuk berjuang melakukan apa yang baik dan benar, apa yang menyenangkan hati Tuhan menjadi panggilan seumur hidup umat beriman yang layak untuk diperjuangkan, berapapun harganya. Perjuangan yang dilakukan oleh pahlawan bisa menjadi satu inspirasi untuk mendasarkan penghayatan kehidupan dan keberadaan kita sebagai manusia yang memanusiakan manusia lainnya dengan tanpa melupakan tanggung jawab kita terhadap alam di sekitar kita. Dalam kesempatan peringatan Hari Pahlawan kali ini, sebagai bagian integral dari sivitas akademika UKDW, kita diundang untuk kembali menelaah lebih dalam tanggung jawab kemanusiaan kita kepada sesama manusia dan alam semesta. Menjadi manusia baru yang dapat memanusiakan sesama manusia, berani dan siap untuk beradaptasi, berubah, bertumbuh, serta mendukung keutuhan ciptaan. Inilah yang bisa menjadi sumbangsih pelayanan kita kepada dunia tempat kita tinggal dan wujud bakti kita pada Tuhan yang telah menempatkan kita di tempat ini. Semoga peringatan Hari Pahlawan tahun 2019 ini membawa warna baru dalam memperingati jasa pahlawan yang telah gugur mendahului kita. Semoga Tuhan memberkati usaha dan perjuangan kita sekalian. Selamat Hari Pahlawan dan Salam Sorbum! [Adham-PKK].
Infografis
Sumber: https://acch.kpk.go.id/
fakultas bIOTEKNOLOGI
fakultas ARSITEKTUR DAN DESAIN
fakultas INFORMATIKA
fakultas bisnis
fakultas teologi
Wisuda Sarjana & Pascasarjana
VOL.13/NOV 2019
fakultas KEDOKTERAN
11
Wisuda Sarjana & Pascasarjana VOL.13/NOV 2019
TOTAL WISUDAWAN PERIODE III
250
235
12
3
sarjana
magister
doktOr
wisudawan terbaik Sarjana Ilmu Teologi
SARJANA Sarjana Informatika
RONALDO EDWARDUS C.
3.92
Sarjana Akuntansi
EUNIKE YUNIAR RAHARJO 3.90 Sarjana Arsitektur
3.89
EVAN PRATAMA Sarjana Sistem Informasi
MOUDYANTI W. W. Y. S.
Selamat & Sukses
JESSICA GOLDY
kepada Para Wisudawan
SIMPLICITY FC
3.88
Sarjana Kedokteran
3.86
Sarjana Manajemen
3.76
foto: dok/Biro IV
foto: dok/Biro IV
foto: dok/Biro IV
3.73
DIAN ANASTARIA PELLE Sarjana Biologi
3.73
JOVITA IVANA MAGISTER Magister Kajian Konflik & Perdamaian
BENAYA AGUS D.
3.88
Magister Manajemen
YOHANES ANDRIANTO
3.72
Magister Ilmu Teologi
TIFFANY TAMBA
3.61
DOKTOR Doktor Ilmu Teologi
MARGARETHA MARTHA A. A. 4.00
foto: dok/Biro IV
foto: dok/Biro IV
foto: dok/Biro IV
foto: dok/Biro IV
foto: dok/Biro IV
foto: dok/Biro IV