Koran Kampus UKDW Edisi Oktober 2022

Page 1

dengan Hati Mencipta Harmoni

dengan Medcom.id, UKDW Gelar Open House

niversitas Kristen Duta Wacana

(UKDW) Yogyakarta bekerja sama dengan OSC Medcom.id menggelar acara Open House UKDW Yogyakarta di Auditorium Koinonia pada hari Sabtu, 1 Oktober 2022. Acara ini tidak hanya dihadiri oleh siswa SMA/K, namun juga lulusan SMA/K hingga masyarakat umum.

Dalam sambutannya, Adimas Kristiadi, S.T., M.Sc. selaku Kepala Biro Kemahasiswaan, Alumni, dan Pengembangan Karir (Biro 3) UKDW menyampaikan UKDW merasa sangat bangga karena menjadi salah satu dari enam universitas yang terdaftar dalam roadshow yang dilakukan oleh OSC Medcom.id.

Terkait beasiswa, banyak jalur untuk b i s a m e n g e n y a m k u l i a h d i U K D W Yogyakarta. Salah satunya dengan mengakses beasiswa melalui OSC Medcom.id. “Beasiswa ini jadi bagian kami memberikan kesempatan

sebesar besarnya untuk melanjutkan studi Format-format program jadi bagian semangat kami melayani dunia,” ujar Adimas.

Sementara itu, Herfindo Satria Gading selaku Head of Corporate Communication Medcom id menyebutkan beasiswa OSC Medcom id merupakan kompetisi beasiswa online yang menyediakan hadiah berupa pembiayaan kuliah penuh dari sejumlah perguruan tinggi yang menjadi mitra Media Group. Herfindo juga menjelaskan sejumlah persyaratan untuk mendaftar beasiswa OSC Medcom.id. Poin penting pertama yang harus dimiliki yakni memiliki semangat untuk melanjutkan kuliah. Selain itu, lulusan atau kelas 3 SMA/K sederajat (belum kuliah), dan mengikuti media sosial OSC Medcom id “Daftarnya bisa melalui gawai yang terhubung internet ocs medcom id Nanti juga ada roadshow dan offline, try out dan mentoring

yang memberi gambaran tes dan seleksinya,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Maria Shantika Surya Gemilang (mahasiswa Prodi Manajemen UKDW yang mendapatkan beasiswa OSC Medcom id) membagikan pengalamannya dalam meraih beasiswa tersebut. Ia berharap siswa SMA/K ataupun yang telah lulus namun belum kuliah berani berjuang seperti dirinya. Apalagi pendidikan sangat penting untuk menentukan masa depan. “Kalau mau kuliah ada kendala biaya, masih ada beasiswa, salah satunya OSC Medcom.id. Kalian hanya perlu fokus belajar dan improve diri untuk masa depan. Di OSC kita ditantang menjadi yang terbaik di antara yang terbaik,” tuturnya.

UKDW Gelar Lokakarya untuk Perkuat & Perluas Mitra MBKM

Wakil

“Jadi lokakarya ini merupakan penggalangan mitra untuk memperluas jangkauan agar mahasiswa mendapatkan akses melaksanakan MBKM,” katanya.

Charis menjelaskan pelaksanaan MBKM membutuhkan kesepakatan bersama dengan mitra karena mahasiswa akan berkegiatan di luar kampus. Kesepakatan itu termasuk menyesuaikan bidang yang di

kerjasamakan dan dikembangkan sesuai program studi kampus terkait. Oleh karena itu, UKDW perlu bersama sama dengan mitra menyusun kurikulum agar bisa memenuhi capaian pembelajaran penyetaraannya dengan masing-masing program studi (prodi). Meskipun dalam MBKM ini mahasiswa juga diberi kesempatan belajar apapun di luar prodinya.

“Karena perlu ada evaluasi penilaian untuk dapat dievaluasi capaian pembelajarannya maka bersama mitra pengelola program studi ini kemudian bertemu, berdiskusi. Mitra ini sebenarnya memiliki juga kerinduan atau

kebutuhan apa terhadap perguruan tinggi,” ungkapnya.

Ia mengatakan, target ke depan juga diharapkan bisa ada kesepahaman, termasuk timeline pelaksanaan juga kian tidak mudah. Sebab kerja sama yang melibatkan banyak pihak akan menjadi semacam kurikulum reguler “Karena setidaknya ada platform yang bisa diberikan masing-masing prodi. Mahasiswa akan melakukan apa saja dalam satu semester karena bisa mewadahi 40 SKS dalam setahun,” ujarnya.

10 OKTOBER 2022 16
Alamat Redaksi: Kantor Biro IV UKDW Gedung Hagios Lantai 1 Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 5 25, D I Yogyakarta Koran Kampus UKDW korankampus@staff ukdw ac id UKDW Yogyakarta @ukdwyogyakarta UKDW Yogyakarta @UKDWJOGJA 2
BULAN INI Philipus Hartono, Sm. Th. : Berguru pada Buku, Orang lain, dan Peristiwa Menjadi Semangat Hidup Philipus Hartono BERITA
Kolaborasi
Berkomunikasi
PROFIL
UTAMA
8 Perkembangan Komunikasi Generasi Muda Zaman Now 5 Mahasiswa FK UKDW Raih Juara II Kategori Original Article di RSCM FK UI
U
niversitas Kristen Duta Wacana U(UKDW) Yogyakarta menggelar Lokakarya Penggalangan Mitra MBKM pada hari Sabtu, 24 September 2022 di Eastparc Hotel. Acara ini digelar dalam rangka memperluas jangkauan mitra untuk program Merdeka Belajar Kampus Belajar (MBKM) dan menguatkan dampak dari MBKM. Rektor Bidang Akademik, Riset, dan Inovasi (WR 1) UKDW Yogyakarta, Dr. Charis Amarantini, M.Si. mengatakan tahun ini UKDW mendapat kepercayaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbudristek) untuk melaksanakan kompetisi kampus merdeka. Salah satu kegiatan yang dilakukan yakni mengoptimalisasi peran mitra dalam menyelenggarakan MBKM.

PHILIPUS HARTONO, SM. TH. :

Berguru pada Buku, Orang lain, dan Peristiwa Menjadi Semangat Hidup Philipus Hartono

Sekolah Rakyat (SR) Sruweng, 1952-1958

SMPN Kebumen, 1958-1960

SGA (Sekolah Guru Atas), 1960-1963

Sekolah Tinggi Teologi (STT) Duta Wacana yang sekarang menjadi Universitas Kristen Duta Wacana pada tahun 1966-1970

Pendeta emeritus GKJ Rewulu, purna tugas tanggal 7 Juli 2005

Menjadi pendeta sebenarnya tidak terbayangkan oleh

Philipus Hartono. Apalagi sampai mengenal tempat bernama Sekolah Tinggi Theologia (STT) Duta Wacana. Ia merasakan keramahan dan keterbukaan saat berkuliah di STT Duta Wacana yang menjadikan daya untuk membentuk diri dalam rangka mempersiapkan diri untuk melayani, bahkan hingga memasuki masa pensiun.

Bagi Philipus Hartono, menjadi pendeta emeritus bukan kondisi untuk tetap dalam zona nyaman saja. Masa pensiun harus tetap berkarya, berusaha berdampak baik supaya tidak menjadi orang yang menyebalkan. Masa tua harus penuh dengan keramahtamahan dan keterbukaan terhadap hal baru karena semua akan mengalami perubahan. Keterbatasan bukan menjadi alasan, tetapi membuat semakin semangat untuk berusaha. Nilai-nilai seperti itu yang dihidupi oleh Philipus Hartono, sebagai salah satu alumni STT Duta Wacana yang kini sudah bertransformasi menjadi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta. Philipus Hartono adalah pendeta emeritus atau pendeta yang sudah pensiun di GKJ Rewulu namun tetap aktif menulis dan mengembangkan kegiatan kesenian di GKJ Rewulu.

Ketika ditemui di taman rumahnya, Rabu (12/10), Pak Philipus begitu beliau akrab disapa, mengatakan nilai keramahtamahan menjadi pengalaman penting ketika dulu berkuliah di STT Duta Wacana. Hal itu menjadi pembelajaran akan bagaimana menempatkan diri di tengah perbedaan yang ada. “Dulu saat kuliah, kami berasal dari daerah yang berbeda, belum ada ponsel Jadi suasana merayakan kebersamaan lebih hidup. Lingkungan mendukung untuk menjadi pribadi yang ramah dan terbuka dengan hal baru. Kami sebagai mahasiswa senang untuk cerita Setiap kesempatan digunakan untuk berbagi cerita. Maklum saja, kami dari berbagai daerah yang berbeda Tetapi sedang

dalam misi yang sama, untuk belajar di STT Duta Wacana,” ujar Philipus Hartono.

Pria yang kesibukan hariannya dekat dengan tanaman dan tulisan ini menyukai belajar dengan membaca buku. Selain itu, ada kebiasaan menuliskan refleksi. Kebiasaan itu dilatih sejak kuliah dulu. Setidaknya apa yang dituliskan, suatu saat tulisan akan bermanfaat.

Pak Philipus merupakan alumni STT Duta Wacana yang berkuliah pada tahun 60 an Proses pembelajaran yang dialami pasti berbeda dengan saat ini. Akan tetapi, setiap perkembangan tentu memiliki tuntutan tersendiri. Dalam hal ini, Pak Philipus berpesan mengenai pentingnya kepekaan dan keterbukaan terhadap hal baru. “Manusia itu harus selalu belajar. Kalau tidak belajar nanti ya ketinggalan apa yang terjadi. Padahal, saat ini semua berkembang dengan cepat,” tutur Pak Philipus sembari menceritakan kisahnya waktu kuliah dahulu.

Pengalaman sewaktu kuliah juga menjadi dasar penting dalam menjaga semangatnya untuk melayani. Pembelajaran yang dilakukan dahulu menyenangkan karena berjumpa dengan keberagaman dan ada kesempatan untuk saling mengenal Keterbukaan terhadap hal yang sekiranya dianggap asing menjadi kesan tersendiri ketika dahulu kuliah di STT Duta Wacana. Proses pembelajarannya membawa pada kebiasaan penting yang mendasari dalam melayani berdasarkan kasih. Setiap karya dan pelayanan saat ini, tentu menjadi buah tersendiri dari proses belajar di STT Duta Wacana. Akan tetapi, Pak Philipus juga menyebutkan bahwa apa yang dipelajari di perkuliahan itu terus mengalami perkembangan. Sehingga meskipun kuliah, tetapi konsistensi untuk tetap membaca dan belajar itu menjadi penting untuk memiliki kerendahan hati. Hanya dengan kerendahan hati kita dapat berproses dalam pembelajaran di kehidupan dengan semangat untuk melayani sesama.

Ketika diperhadapkan dengan kondisi saat ini, Pak Philipus merasa senang Almamater yang dulu menjadi tempat dimana dia dan teman temannya belajar terus mengalami perkembangan. Bahkan, saat ini sudah menjadi universitas dengan jumlah prodi yang terus bertambah. Itu menjadi semangat dan bukti tersendiri bahwa dalam melayani dunia, tidak hanya berkaitan dengan semangat kerohanian saja. Melainkan tetap memerlukan perjumpaan dengan ilmu lain sebagai bagian untuk memperkaya diri dalam melayani.

“Semoga dengan perayaan Dies Natalis ke-60, UKDW dapat menjadi berkat bagi sesama dengan terus berkembang untuk melayani dunia. Perkembangan yang terjadi menjadi bukti bahwa untuk melayani dengan kasih memerlukan kerja sama dan kompetensi yang mumpuni Sehingga terjadi harmoni yang penuh dengan keramahtamahan hingga keterbukaan akan hal baru dan semua terus berkembang. Jaya selalu almamater Duta Wacana,” ungkap Pak Philipus.

Pak Philipus juga berpesan bahwa dalam proses pembelajaran di kampus kita harus terus mengutamakan kasih. Setiap tindakan untuk belajar ketika berdasarkan kasih dan semangat melayani itu dapat mendatangkan berkat bagi orang lain. Konsistensi untuk belajar tidak hanya di kampus saja. Akan tetapi, belajar menjadi cara hidup yang perlu dihidupi supaya ketika hendak melayani memiliki kompetensi yang mumpuni. Belajar menjadi keharusan, pada siapa saja, baik orang, buku, maupun peristiwa Setiap peristiwa yang terjadi membawa pembelajaran tersendiri, termasuk ketika UKDW boleh merayakan sebuah peristiwa penting Dies Natalisnya yang ke-60. “Semoga semangat terus belajar itu menjadi gaya hidup yang dihidupi dalam melayani berdasarkan kasih,” pungkas Pak Philipus. [Yudha]

PENANGGUNG JAWAB : Pdt. Handi Hadiwitanto, Ph.D PIMPINAN REDAKSI : Dr. Phil. Lucia Dwi Krisnawati, S.S., M.A. WAKIL PIMPINAN REDAKSI : Christina Angelina Mei, Iit, Anti Putra & Vivan REDAKSI KORAN KAMPUS EDITOR LAYOUTER KORAN KAMPUS BISAANDA DAPATKAN SECARA ONLINE MELALUI https://issuu.com/korankampus_ukdw
VOL.16/OKT 2022
Redaksi menerima tulisan dari warga kampus berupa artikel, laporan kegiatan dan foto-foto yang membangun harapan. kirim ke alamat Redaksi atau melalui email : korankampus@staff.ukdw.ac.id
:
foto:dok./Pribadi : Philipus Hartono, Sm. Th.
Kebumen : 1944

Design Talk with Martha Bakowski

yang multidisipliner terhadap design Keunikannya terdapat pada gaya yang bold dan graphic yang menggunakan warna dan tekstur, membawa kualitas yang ekspresif serta penuh keceriaan namun tidak me ninggalkan cerita bermakna dalam kreasinya.

pada hari Selasa, 13 September 2022.

Martha Bakowski adalah lulusan Central Saint Martin’s School & Royal College of Arts di London yang prestisius Marta Bakowski telah lama tertarik dengan kerajinan serta seni rakyat (Folk Art) yang kemudian melekat kepada pendekatannya

Dengan ketertarikan yang kuat terhadap riset dan beberapa kolaborasi internasional seperti International Design Expeditions, Marta menganggap dirinya layaknya seorang siswa yang mendorong kemungkinan kemungkinan yang memperkaya karyanya melalui eksplorasi material dan hubungan kreativitas dengan manusia.

Saat ini Marta berpartisipasi dalam salah satu program CushCush Gallery, Artist Designer in Residence (ADIR) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Prancis dan IFI Indonesia. Dalam program ADIR, selama 1

bulan pertama, Marta menjelajahi Bali dan bertemu dengan para pengrajin untuk menyelami lebih dalam bahan-bahan alami dan teknik tradisional di pulau ini. Kemudian Marta melakukan roadshow ke 3 kota berbeda (Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta) untuk berbagi pengalaman dan proses kreatif mereka dengan komunitas kreatif lokal. Dan di akhir sesi, Marta akan membuat produk untuk dipamerkan di CushCush Gallery dan Paris Design Week 2023.

Dalam acara Design Talks kali ini, Marta berbagi tentang eksplorasi kreatifnya selama 4 minggu di Bali dan mempresentasikan karyanya yang sedang dikerjakan. Sesi ini disertai dengan pameran foto menelusuri kembali penemuannya di Pulau Bali dan pertemuannya dengan pengrajin lokal. (Mei)

UKDW Terjunkan Mahasiswa KKN Tematik Kota 2022

Inggris, dan Kedokteran.

Dr Charis Amarantini, M Si selaku Wakil Rektor Bidang Akademik, Riset, dan Inovasi (WR1) UKDW menyampaikan KKN merupakan salah satu bagian dari tri dharma perguruan tinggi Adapun tema KKN yang diambil adalah “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Kampung Baca” Topik ini sangat menarik karena kampung baca menjadi jendela literasi bagi semua masyarakat.

“Saya harap para mahasiswa peserta KKN ini dapat menjadi fasilitator, me ngembangkan kreativitas, dan menjadi bagian dari masyarakat untuk belajar bersama bagaimana proses literasi bisa meningkatkan kesejahteraan Gunakanlah kegiatan ini sebagai sarana belajar berkomunikasi, meningkatkan kebhinekaan, kepekaan sosial, dan bertransformasi bersama masyarakat ke arah yang lebih baik,” pesannya.

UKDW terbuka manakala kegiatan KKN Tematik ini dapat dikembangkan untuk menjadi kegiatan kegiatan yang sifatnya berada dalam kurikulum merdeka belajar kampus merdeka (MBKM). Hal tersebut bisa didiskusikan dengan LPPM dan prodi-prodi yang ada di UKDW, karena melalui MBKM mahasiswa bisa melakukan kegiatan di luar kampus selama 1 semester dan bisa di

konversi melalui capaian pembelajaran maksimal 20 SKS.

Sementara itu, Sunu Sari Husada, S.I.P. selaku Lurah Kelurahan Demangan, me nyampaikan rasa syukurnya karena Kelurahan Demangan sudah dipilih menjadi tempat KKN. Selanjutnya, para mahasiswa yang akan melaksanakan KKN diharapkan segera menyesuaikan diri dengan situasi di lokasi dan segera berkomunikasi dengan kelompok masyarakat untuk menyusun program-program yang sesuai.

“Tentu merupakan sebuah tantangan untuk meningkatkan aktivitas di kampung baca yang sudah dirintis seperti di Kampung Pengok. Semoga para mahasiswa ini juga bisa mencari potensi yang berkaitan dengan sumber daya manusia, berkomunikasi dengan tokoh-tokoh masyarakat yang nantinya bersedia membangun kampung baca yang lain, menjadi relawan pendidik, dan siap tantangan tantangan karena masyarakatnya jauh lebih kritis dibandingkan dengan masyarakat di desa. Harapannya peserta KKN juga bisa menggali potensi potensi yang lain, tidak hanya kampung baca. Memetakan permasalahan permasalahan yang ada, untuk kemudian dicari pe nyelesaiannya bersama sama, ” paparnya (Mei)

Safe

Nature:

Program Kerja BEMF Bioteknologi untuk Alam Kita Bersama

resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah dimana di dalamnya juga ditimbun sampah organik untuk menghasilkan kompos yang kemudian dapat meng hidupi fauna tanah sehingga seterusnya mampu menciptakan pori pori di dalam tanah.

Manusia hidup tak pernah lepas dari

alam dan seluruh komponennya yang terkait, semuanya saling berhubungan Lingkungan yang baik akan menyokong seluruh makhluk hidup yang tinggal di sana pula, maka keseimbangan dan keselarasan antara hubungan manusia dan alam menjadi sangat penting dan patut diperhatikan serta dijaga.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Bioteknologi berinisiatif melakukan tindakan inovatif dan kreatif dengan me laksanakan kegiatan “Safe Nature” dimana dalam kegiatan ini, dilakukan berbagai upaya yang berkaitan dengan konservasi maupun restorasi lingkungan Program ini ter selenggara berkat kerja sama dengan pihak

mitra

foto:dok./Panitia

H e r b i f o r u s H i m a b i o F M I P A U N Y , reiSPIRASI, dan RT setempat. Kegiatan ini dilangsungkan secara berkelanjutan pada bulan Juni dan September.

Kegiatan pertama dilakukan pada hari Sabtu, 25 Juni 2022 di RT yang lokasinya berada di dekat lapangan DKT. Para peserta yang sudah terbagi menjadi beberapa kelompok pun menyiapkan alat-alat seperti cangkul, bor tanah, sekop untuk membuat lubang resapan biopori. Dilansir dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar, biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode

Dalam proses pembuatannya, beberapa kelompok peserta mengalami kendala dalam menggali dikarenakan kondisi lapangan yang tidak sepenuhnya tanah, terdapat halangan seperti semen dan batu bata sisa bangunan rumah. Melalui perjuangan bersama, akhirnya enam buah biopori berhasil dipasangkan.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan pada hari Sabtu, 3 September 2022 di Pantai Samas, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Bantul, Yogyakarta Setiap kelompok menanamkan biji pandan laut yang sudah disiapkan di tepi pantai. Pandan laut memiliki manfaat sebagai salah satu mangrove yang dapat mengurangi dampak tsunami, mengurangi abrasi dari gelombang tinggi dan badai, menjaga iklim dan keberadaannya sebagai tanaman lapisan terluar dekat laut, serta meminimalisir kerusakan pada daerah di belakang vegetasinya.

Setelah selesai berkegiatan, peserta makan siang bersama sambil berkumpul di

pinggir pantai dan berdiskusi santai bersama Badan Semi Otonom Kelompok Studi Tumbuhan (BSO KST) Herbiforus Himabio FMIPA UNY dan reiSPIRASI yang membagikan informasi terkait manfaat mangrove dan kegiatan yang telah dilakukan Herbiforus, serta upaya yang dilakukan komunitas reiSPIRASI utamanya dalam penyelamatan penyu dan tukik.

Diskusi ini memberikan pelajaran dan insight baru yang sangat menyadarkan kembali soal permasalahan lingkungan dan efek dari aktivitas manusia yang merusak dan dampaknya dalam keseimbangan ekosistem. Sebagai seorang individu yang hidup bersama dengan alam dan seisinya, sudah sepatutnya ada rasa dan kerinduan untuk mengembalikan berkat yang telah diterima dari alam Begitu banyak manfaat yang sering tidak disadari mulai dari hal kecil seperti air bersih, udara segar, hasil buah dan makanan, semua tak lepas dari alam yang bekerja Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi penggerak bagi mahasiswa agar turut ambil bagian dalam konservasi alam. Salam konservasi, salam lestari! (Gracia Rolas Sinambela)

3
VOL.16/ OKT 2022
Universitaria
Bertempat di Lecture Hall Didaktos, Cush Cush Gallery Bali dan Institut Français Indonesia (IFI) Yogyakarta berkolaborasi dengan Program Studi (Prodi) Desain Produk Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta mengadakan acara “Design Talk with Martha Bakowski” Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta menerjunkan 46 mahasiswa untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kota 2022 di Kelurahan Demangan, Kemantren Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Acara pe- nerjunan dilaksanakan di Kantor Kelurahan Demangan pada hari Selasa, 27 September 2022 KKN Tematik Kota ini diikuti oleh mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Manajemen, Akuntansi, Informatika, Sistem Informasi, Biologi, Pendidikan Bahasa foto:dok./Panitia foto:dok./Pribadi diantaranya Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI), Badan Semi Otonom Kelompok Studi Tumbuhan (BSO KST)

Program Studi

Accounting

Universitas Kristen Duta Wacana

(UKDW) Yogyakarta khususnya Program Studi (Prodi) Akuntansi menggelar lomba paper tingkat nasional bertajuk Accounting Skill Competition (ASIC) Kompetisi ini digelar sejak tahun 2020 dengan tujuan memfasilitasi mahasiswa Prodi Akuntansi di seluruh Indonesia agar dapat berkarya dengan membuat sebuah karya tulis ilmiah, menggunakan berbagai metodologi penelitian sesuai dengan tema yang diangkat.

Seiring berjalannya waktu, sesuai dengan kondisi serta perkembangan zaman, lambat laun lomba paper tersebut dibuka untuk umum dan mahasiswa dengan berbagai jurusan, serta jenjang pendidikan.

Tahun 2022 ini, ASIC bisa ter selenggara berkat kolaborasi 4 kelompok

Skill Competition 2022 “ESG

Reporting for SDGs and Implementation of Business with Integrity”

studi yang ada di Prodi Akuntansi yakni Kelompok Studi Audit (KSA), Kelompok Studi Pajak (KSP), Kelompok Studi Akuntansi Keuangan (KSAK), dan Kelompok Studi Akuntansi Sektor Publik (KSASP). Adapun tema yang diusung adalah “ESG Reporting for SDGs and Implementation of Business with Integrity”.

Tema ini diangkat agar mahasiswa dan akademisi dapat mengetahui sejauh mana komitmen penerapan ESG pada perusahaanperusahaan di Indonesia dalam rangka mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) dan bisnis yang berintegritas.

Peserta ASIC 2022 berjumlah 24 tim y a n g b e r a s a l d a r i p e r g u r u a n t i n g g i d i I n d o n e s i a s e p e r t i U n i v e r s i t a s

Muhammadiyah Bandung, Universitas AKI Semarang, Universitas Brawijaya, Universitas Sriwijaya, Universitas Indonesia, Universitas Lampung, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisma Lepisi, dan Universitas Kristen Duta Wacana. Para peserta ini memperebutkan total hadiah sejumlah sepuluh juta rupiah.

Adapun yang menjadi juri ASIC 2022 adalah Maharani Dhian Kusumawati, SE , MSc (Dosen Prodi Akuntansi UKDW), Dr. Sriwidharmanely, SE., MBM., Ak., CA (Dosen FEB Universitas Bengkulu), dan Dr

Hendrian, SE , MSi (Dosen Universitas Terbuka).

Setelah melalui serangkaian tahapan dan penilaian, tim dari Universitas Kristen Krida Wacana dan Universitas Pelita Harapan yang beranggotakan Erasmus Novensius Sandro Rangga dan Septian Bayu Kristanto berhasil meraih Juara 1. Dalam papernya, tim ini membahas “Pengaruh Pengungkapan Emisi Karbon, Biaya CSR, Profitabilita, dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Industri Pertambangan” Mereka meneliti mengenai pengaruh variabel emisi karbon terhadap nilai perusahaan pada sektor tambang, mineral, dan gas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emisi karbon belum cukup mempengaruhi aspek nilai perusahaan bagi investor maupun calon investor.

Sedangkan tim dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang beranggotakan Theodorus Albert William Hany P, Sicillia Antoinette Diana Kusuma, dan Amelia meraih Juara 2. Paper yang mereka tulis membahas “Pengungkapan ESG: Cara Efektif untuk Mencapai Bisnis Berkelanjutan”. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa ESG disclosure bisa menjadi salah satu cara efektif bagi perusahaan untuk menciptakan bisnis yang berintegritas karena kemampuannya dalam meminimalkan terjadinya financial distress

Sementara itu, tim dari Universitas Kristen Duta Wacana yang beranggotakan Ni Putu Gita Rahmaniati dan Erni Ekawati meraih Juara 3. Mereka membahas terkait “Skor ESG dalam Kinerja Kaitannya dengan Kinerja Perusahaan, dan Keinformatifan Laba” Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa 1) skor ESG berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja akuntansi (ROE) dan kinerja pasar, 2) Industry sensitive: pengaruh ESG terhadap ROE & Tobin’s Q melemah signifikan, 3) Bank/Non Bank: pengaruh ESG terhadap ROA melemah signifikan (shareholder’s expense theory).

Selain bertujuan melatih para mahasiswa dan akademisi untuk berpikir kritis dalam menjawab tantangan komiten p e n e r a p a n E S G p a d a p e r u s a h a a n perusahaan di Indonesia dalam rangka mewujudkan SDGs, lewat ASIC 2022 ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan karya tulis mahasiswa dan akademisi dalam bentuk penuangan gagasan ide kreatif yang bersifat orisinal, visioner, dan implementatif untuk mencari solusi atas penerapan ESG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam rangka mewujudkan SDGs (Filipus Pandito Firman Sakti)

Service to the World dalam Wujud Program Praktik Penjemaatan Stage di GBKP Runggun Ujung Teran Klasis Dairi

Selama 25 tahun, Theoharis Christoper

Lokollo hidup di beberapa kota besar yang ada di Indonesia. Medan, Jakarta, dan Yogyakarta membuat Theoharis merasa terlena akan gemerlapnya lampu-lampu kota. Kemudahan dalam berbagai akses di sektor manapun menjadi keuntungan yang didapatkan. Terbiasa hidup di tengah hirukpikuk kemacetan pada jam jam tertentu Ditambah lagi sikap acuh tak acuh lingkungan sekitar dalam segala yang kita lakukan Keadaan tersebut sudah menjadi hal yang lumrah bagi masyarakat yang tinggal di kotakota besar di Indonesia. Hingga suatu titik Theoharis menyadari situasi tersebut berbalik 180° saat menjalani hidup bermasyarakat di Desa Ujung Teran, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

Praktik penjemaatan, dalam bahasa Belanda disebut stage (dibaca sta sye), merupakan masa praktik di jemaat atau lembaga yang harus dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta. Periode yang dilakukan selama 8 minggu tersebut merupakan syarat agar dapat melakukan wisuda Selama masa per kuliahan, periode stage dilakukan sebanyak 2 kali yakni pada semester 4 dan semester 6, dengan dua angkatan berbeda Stage dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang mereka dapatkan selama masa perkuliahan di Fakultas Teologi UKDW kepada masyarakat, baik di lembaga gereja maupun lembaga sosial Pada pelaksanaannya, penentuan tempat mahasiswa ber-stage ditentukan oleh sinode asal mahasiswa Namun jika

memungkinkan mahasiswa dapat mencari tempat atau lembaganya sendiri dalam berstage Beruntung penulis ditempatkan oleh Sinode Pusat Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) di salah satu klasis yang terpencil dalam pelayanan gerejawi.

Ditempatkan di sebuah runggun (jemaat) kecil di Desa Ujung Teran mengubah cara pandang dan pola pikir Theoharis dalam melihat dunia melalui kaca mata yang lebih luas. Desa tersebut berjarak 7 jam perjalanan menggunakan angkot dari pusat Kota Medan. Terletak dekat dengan perbatasan Kabupaten Aceh Singkil, membuat desa tersebut berusaha untuk mandiri dengan kekuatan seadanya. Pada tahun 70-an, GBKP melalui salah satu unit pelayanannya yaitu Unit Partisipasi Pembangunan (ParPem) mem bangun PLTA tak jauh dari desa tersebut. Hal itu dimaksudkan untuk menolong warga desa untuk mengalirkan listrik ke desanya.

Sarana dan prasarana dalam tingkat pendidikan dapat dikatakan masih cukup terbatas Dalam 3 dusun, hanya terdapat 1 SD yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk belajar. Untuk tingkat SMP dan SMA mereka harus keluar dari desa untuk ke kota yang berjarak kurang lebih 15-20 km. Fasilitas air untuk keperluan rumah tangga pun sulit untuk didapatkan Apabila pada musim kemarau warga desa harus mandi dan mencuci di sungai. Hal itu dikarenakan warga desa menggunakan tampungan air hujan dari gunung di Desa Matanari untuk dialirkan ke tempat pemandian umum desa Beberapa tahun belakangan sudah ada inisiatif untuk membangun keran pipa di beberapa titik yang berjarak setiap 50 M Namun, pada saat

penulis melakukan program stage di jemaat tersebut, kran pipa tersebut tidak berjalan karena musim kemarau.

Pengalaman stage selama 2 bulan di GBKP Runggun Ujung Teran, Klasis Dairi, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara mengajarkan beberapa hal. Theoharis melihat bahwa melayani Tuhan bukan hanya dari atas mimbar saja, namun pelayanan yang sejati adalah memberikan pertolongan terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita. Tidak hanya eksklusif kepada umat Kristen saja, melainkan harus inklusif kepada semua umat dan lapisan masyarakat Memenuhi tugas sebagai seorang mahasiswa teologi bukan hanya fokus pada pemahaman sendiri saja, melainkan juga harus bisa berbaur dengan masyarakat desa, memperhatikan per gumulan mereka, mengedukasi anak anak, serta mengulurkan tangan dan tenaga kepada orang yang membutuhkan pertolongan.

Respons dari jemaat juga bervariatif ketika dikunjungi oleh mahasiswa stage Theoharis merasakan bahwa kehadiran mahasiswa ber-stage di desanya memberikan warna tersendiri dalam pelayanan gerejawi. Masyarakat merasa senang ketika dilakukan perkunjungan rumah tangga, maupun ke ladang masyarakat. Sikap kooperatif, ramah, suka berbaur dengan masyarakat, serta membantu meringankan beban jemaat merupakan sesuatu hal yang harus dimiliki oleh mahasiswa stage Sikap dari mahasiswa tersebut sangat menentukan berhasilnya program kerja yang dirancangnya Dimana masyarakat dan jemaat merasa senang dan terbantu dengan adanya kehadiran mahasiswa stage khususnya dalam pelayanan sosial di

lingkup desa. Tidak perlu menunggu untuk menjadi hebat terlebih dahulu, jikalau hendak melayani masyarakat luas Tidak perlu menjadi diri orang lain untuk bisa dirasakan dampak positifnya oleh masyarakat. Hati yang tulus untuk membantu dan memberikan pelayanan yang maksimal menjadi kunci dalam kesuksesan program pelayanan dari desa.

Pengalaman hidup di Desa Ujung Teran memberikan aktualisasi diri dalam memenuhi panggilan sebagai rekan sekerja Allah untuk melayani dan mengasihi umat manusia. Pengalaman stage juga menerapkan nilai-nilai kedutawacanaan untuk selalu taat kepada Allah (obedience to God), menjaga diri untuk selalu hidup jujur dan berintegritas (walking in integrity), serta selalu melakukan yang terbaik dalam hidup (striving for excellence) Dari ketiga hal tersebut maka kita akan bisa memantapkan diri untuk lebih sungguh sungguh dalam melayani dunia (service to the world). (TheoPKK)

4 VOL.16/OKT 2022
foto:dok./Panitia foto:dok./Panitia

Program Studi

Mahasiswa FK UKDW Raih Juara II Kategori Original Article di RSCM FK UI

Vanessa Veronica, S Ked, mahasiswa

Program Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta kembali menorehkan prestasi atas diraihnya Juara II Kategori Original Article pada acara “18th Jakarta Endocrine Meeting (JEM) Acara yang diselenggarakan oleh Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes KSM/Departemen Klinik IPD RSCM-FKUI ini mengangkat tema “Clinical Practice Updates on Management of Endocrine Disorders: Focusing on Networking and Referral Approach”. JEM dapat diikuti oleh mahasiswa kedokteran, dokter umum, dokter spesialis dan konsultan.

Kelainan dan penyakit metabolik endokrin umum ditemukan pada praktik klinisi sehari hari, dengan berbagai organ sumber penyebab dan berbagai spektrum

manifestasi klinis. Sebagian besar memang harus ditangani di level fasilitas kesehatan yang lebih tinggi Namun, peran klinisi di fasilitas kesehatan dasar untuk dapat mendeteksi sejak dini kelainan metabolik endokrin juga sangat penting.

Oleh karena itu, 18th JEM 2022 bertujuan untuk memberikan update pengetahuan mengenai pengelolaan berbagai penyakit metabolik endokrin yang mungkin ditemui pada praktik sehari-hari, baik bagi dokter umum, dokter spesialis, maupun sub spesialis Pengelolaan tersebut mulai dari mengenali tanda dan gejala dini, indikasi merujuk, hingga penatalaksanaan komprehensif. Topik-topik yang dibawakan pada 18th JEM 2022 ini dikemas dalam bentuk workshop, kuliah umum, simposium, diskusi kasus multidisiplin, dan presentasi oral dari

BIO-TECH EXPO UKDW 2022:

abstrak terpilih.

Pada kesempatan tersebut, Vanessa Veronica, S.Ked menyampaikan makalahnya yang berjudul “Manfaat Terapi Tambahan Vitamin D 5000 IU terhadap Kadar Vitamin D dan Gejala pada Pasien Neuropati Diabetik: Sebuah Uji Acak Terkendali” Penelitian tersebut bertujuan untuk mengukur manfaat suplementasi vitamin D peroral pada pasien neuropati perifer diabetik sebagai tambahan pada terapi standar. Kesimpulan yang didapatkan adalah suplementasi vitamin D 5000 IU peroral pada terapi standar secara signifikan memperbaiki nyeri, suasana hati, dan kadar vitamin D lebih efektif dibandingkan terapi standar saja pada pasien dengan neuropati diabetik. (ad)

Mengajak Masyarakat Untuk Berinovasi

Fakultas Bioteknologi Universitas

i s t

a ( U K D W ) Yogyakarta menggelar acara "BIO TECH EXPO UKDW 2022” pada tanggal 15 16 September 2022 di Atrium Agape UKDW Mengangkat tema " PATHOLOGY (Pioneering A Better Future Through Innovations in Biotechnology)" panitia menekankan krusialnya pengaplikasian ilmu biologi terkhusus pada praktik bioteknologi untuk kelangsungan kehidupan dalam berbagai bidang.

Bioteknologi diketahui telah banyak mendukung inovasi dan pengembangan bidang industri, kesehatan dan lingkungan melalui berbagai riset Selain untuk me ningkatkan pemahaman masyarakat tentang peran bioteknologi ini, secara khusus panitia ingin memperkenalkan Fakultas Bioteknologi UKDW kepada peserta yang berasal dari Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat negeri dan swasta di Indonesia serta mahasiswa perguruan tinggi swasta di Indonesia.

Acara yang resmi dibuka oleh Dr. Dhira Satwika, M.Sc. selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Bioteknologi UKDW mengundang Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M,Eng., Ph.D dan Deyra Maheswari Wistara sebagai pembicara pada hari pertama Bertemakan “Inovasi Riset Bioteknologi sebagai Pemimpin Pasaraya Dunia: Antara Harapan dan Kenyataan”,

dalam paparannya Irfan mengajak peserta untuk memberikan ide-ide inovasi teknologi garis depan yang memberikan manfaat besar dan berperan dalam mengejar tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Melanjutkan sesi talkshow, peneliti muda Deyra Maheswari Wistara yang merupakan siswa SMA Budi Utama Yogyakarta berbagi cerita tentang penelitiannya “Mie Lebindur (Mie Lethek Biji Durian dan Undur Undur): Inovasi Mie Lethek Premium yang Me ngandung Antioksidan dan Omega 3”. Dari pengalamannya, Deyra mengungkapkan bahwa saat ini peluang sangat terbuka bagi generasi muda untuk lebih berkontribusi dalam perkembangan ilmu, tidak terkecuali di bidang bioteknologi. Selain sesi talkshow, peserta bisa mendapatkan pengetahuan baru dengan mengikuti workshop yang dibawakan oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Omah Jamu yang memperkenalkan berbagai macam produk jamu dan khasiat yang diperoleh apabila mengkonsumsi jamu dengan rutin. Hadir pula beberapa UMKM lain yang memperkenalkan produk-produk naturalnya seperti Akar wangi, Langis Soap, Salam, Ekoenzim Nusantara (EEN) dan Omah Paseduluran. Menutup kegiatan hari pertama, Lomba Cerdas Cermat Biologi (LCCB) diadakan untuk siswa-siswa SMA di lingkup Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sesi Open Lab dengan berbagai kegiatan seperti Kultur jaringan,Pewarnaan Gram, Biofarmaka, dan Teknik Pengolahan limbah juga dibuka untuk seluruh peserta.

Tidak kalah menarik dengan sesi di hari pertama, pada hari kedua Mona Loshinta,S.Si dan Tumpal Gultom,S Si sebagai Alumni Fakultas Bioteknologi UKDW membagikan pengalamannya dengan tema "Bioteknologi Pilihan Asik dan Terbaik: Bener Ga Yaa?”. Pengalaman dan perjalanan hidup kedua narasumber memberikan banyak inspirasi bagi peserta “Saya senang dengan materi yang dibawakan oleh dua alumni Fakultas Bioteknologi UKDW Keduanya sudah menjadi pengusaha di usia yang sangat muda. Channel youtube mereka juga memiliki subscriber yang banyak. Hal ini memotivasi kami, kaum muda, untuk terus mengembangkan ide dan selalu berinovasi,” ujar salah satu peserta.

Pelaksanaan BIO-TECH EXPO ditutup dengan Babak Final LCCB yang dimenangkan oleh Nauval Rajwaa Raysendria,Fatiya Izzati dan Marwa A'yunie Maulida dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Yogyakarta sebagai Juara 1. Juara 2 diraih oleh Samuel Bagas Bimantoro,Devon Johanda dan Kaneshwari Putri Pradipta dari SMA BOPKRI 2 dan juara 3 dimenangkan oleh Khalid Wirawan,Naura Cantika Salsabilla Nasri dan Alifa Batrisyia Nariswari dari SMA Negeri 1 Yogyakarta.

Anyuani selaku ketua panitia mengungkapkan harapannya untuk dapat mengenalkan bioteknologi kepada masyarakat luas melalui penyelenggaraan kegiatan ini. “Saya berharap dari kegiatan BIOTECH EXPO ini masyarakat dapat lebih mengenal Fakultas Bioteknologi UKDW Siswa dan masyarakat juga bisa men dapatkan gambaran tentang implementasi bioteknologi dalam kehidupan sehari hari dengan melihat produk UMKM serta hasil penelitian dosen dan mahasiswa Fakultas Bioteknologi UKDW Selain itu, kami berharap lomba cerdas cermat biologi dapat menjadi salah satu wadah untuk meningkatkan pengetahuan dan semangat ber kompetisi para siswa Untuk kedepannya semoga BIOTECH EXPO dapat ter selenggara kembali dengan konsep yang lebih menarik,” ujarnya. (Nabila Prastika)

FK UKDW Gelar Webinar “Fenomena Gunung Es dalam Kasus Pelecehan

Ke

dan Kekerasan Seksual:

Emergency Fakultas Kedokteran (FK)

Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta menggelar webinar bertajuk “Fenomena Gunung Es dalam Kasus Pelecehan dan Kekerasan Seksual: Akankah Menjadi Bencana?” pada hari Sabtu, 10 September 2022. Webinar yang dilaksanakan secara daring via zoom meeting ini merupakan rangkaian acara dari Dies Natalis ke-13 FK UKDW.

Webinar yang dihadiri oleh lebih dari 1 9 0 p e s e r t a i n i m e n g h a d i r k a n t i g a narasumber yakni dr Stephani Renni A n i n d i t a , S p F M ( R S B h a y a n g k a r a Yogyakarta), Dr. dr. Anak Ayu Sri Wahyuni, Sp KJ (Departemen/KSM Psikiatri FK Udayana & RSUP Prof. Dr. IGNG Ngoerah), dan Dra. Endah Setyowati, M.Si.,M.A (Dosen MKH UKDW) Tujuan acara ini adalah memberikan wawasan bagi para peserta agar d a p a t m e n g e t a h u i , m e n c e g a h , d a n memberikan edukasi terhadap permasalahan kekerasan dan pelecehan seksual di sekitar kita.

Dalam sambutannya, dr The Maria Meiwati Widagdo, Ph D selaku Dekan FK UKDW menyampaikan harapannya supaya

lewat acara ini, masyarakat mempunyai wawasan yang luas tentang kekerasan seksual dari perspektif sosial budaya, spiritual, hukum, dan kesehatan jiwa “Selain itu, selanjutnya masyarakat lebih berani memperjuangkan haknya untuk mendapatkan keadilan,” ujarnya.

Sebagai pembicara pertama, Dra Endah Setyowati, M Si ,M A membawakan materi dengan judul “Kajian Sosial Budaya tentang Kekerasan dan Pelecehan Seksual”. Dalam paparannya disampaikan bahwa halangan terbesar dalam penanganan masalah kekerasan seksual adalah patriarki dalam budaya dan agama, karena bisa mencegah penanganan yang berkeadilan bagi korban.

Selanjutnya, dr Stephani Renni Anindita, Sp FM menyampaikan materi dengan judul “Permasalahan Terkait Penanganan Kasus Kekerasan Seksual di Indonesia” Penanganan kasus kekerasan seksual merupakan suatu proses yang kompleks dan keterlambatan pelaporan merupakan permasalahan utama dalam pembuktian adanya tindak pidana kekerasan seksual. Pendidikan seks yang sesuai dengan usia anak merupakan salah satu langkah

Akankah Menjadi Bencana?”

utama dalam pencegahan kekerasan seksual, dan dalam penanganan kekerasan seksual tidak dapat diselesaikan dengan diam sehingga masyarakat berhak untuk mendapatkan keadilan.

Kemudian presentasi disampaikan oleh dr Anak Ayu Sri Wahyuni, Sp KJ yang menyampaikan materi “Dampak Mental Kekerasan Seksual”. Disebutkan bahwa salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual adalah bersikap waspada terhadap orang orang dekat, belajar me ngelola stres dalam kehidupan, berperan aktif dalam mengkampanyekan gerakan anti kekerasan seksual, dan mengajak masyarakat untuk memberikan pendidikan seksual sesuai umur anak.

Dalam kesempatan tersebut, dr Istianto Kuntjoro, M Sc selaku Kelompok Studi Bencana dan Emergency FK UKDW menyampaikan harapannya akan ada gelombang yang menggelorakan penolakan terhadap pembiaran terkait permasalahan ini yang sudah terstruktur sehingga dapat membantu terciptanya kelanggengan dalam hidup bermasyarakat.

“Gunung es yang paling mengerikan adalah jika pelaku dan korban saling

menyukai. Saat terungkap korban masih di bawah umur, sehingga akhirnya antara korban dan pelaku dipaksa untuk menikah. Akibatnya kerap terjadi kekerasan dalam rumah tangga yang menimbulkan keretakan jiwa kehidupan anak-anaknya, yang kelak akan menimbulkan banyaknya permasalahan gangguan jiwa dalam kehidupannya. Sulit dan pelik sekali untuk menjerat pelaku kekerasan seksual. Varian yang menunjang tidak pernah selesainya masalah ini adalah ketika pihak berwajib masih gamang memberlakukan undang undang terbaru yang sebenarnya sudah sangat membantu mereduksi kekerasan seksual”, pungkasnya. (ad)

5
VOL.16/ OKT 2022
foto:dok./Pribadi
K r
e n D u t a W a c a n
Febirianti foto:dok./Panitia
l o m p o k S t u d i B e n c a n a d a n
foto:dok./Panitia

Program Studi

Mahasiswa UKDW Aktif Jadi Volunteer Mengajar

Universitas K r i s t e n D u t a W a c a n a ( U K D W ) angkatan 2019, sudah mengikuti kegiatan Relawan Yogyakarta Mengajar sejak 2 0 2 1 D i k u t i p d a r i l a m a n r e s m i www.indorelawan.org, Yogyakarta Mengajar merupakan komunitas yang bergerak di bidang pendidikan, dengan sasaran anak di Daerah Istimewa Yogyakarta. Komunitas ini memiliki visi untuk menciptakan pendidikan di DIY yang berwawasan serta berkarakter. Dalam mencapai tujuan mulianya, Yogyakarta Mengajar memiliki beberapa misi yang dijalankan, yaitu menjadi wadah bagi kaula muda untuk turut serta memajukan pendidikan di DIY, mendampingi proses belajar anak di bidang akademik, menanamkan pendidikan karakter, mengembangkan minat dan bakat anak, serta meningkatkan minat baca anak.

Patrick atau Kak Brian sapaan akrabnya, mendapat wilayah dampingan Saki yang beralamat di Masjid Istiqomah, Jl. Tukangan, Tegal Panggung, Kec Danurejan, Kota Yogyakarta. Berawal dari rasa bosan setelah kegiatan belajar di kampus, Patrick mencari kegiatan positif yang dapat mengisi waktu

Kasih yang Memberdayakan

foto:dok./Pribadi

sudah mengikuti komunitas YM selama satu setengah tahun. Kegiatan yang dilakukan di komunitas ini antara lain mengajar matematika, bahasa Inggris, prakarya, permainan tradisional, dongeng, dan masih banyak lagi.

Menurut Patrick, bagi beberapa relawan yang berasal dari luar Jawa, penggunaan bahasa lokal yang lebih sering dipakai oleh anak ajar menjadi suatu tantangan tersendiri. Agar tidak terjadi salah tafsir, mereka pun perlu menanyakan artinya dalam bahasa Indonesia sehingga komunikasi dapat berjalan dengan baik Tantangan lain yakni akses menuju lokasi cukup sulit dijangkau karena berada di sebuah masjid di perkampungan padat penduduk, terlebih jika ada kegiatan warga yang menutup jalan. Meskipun demikian, Patrick mengatakan banyak hal positif yang dapat ia ambil dari kegiatan ini. “Awalnya ku kira aku yang ngasih ilmu ke mereka, tapi ternyata mereka yang lebih banyak ngajarin arti hidup untuk aku seperti rasa bersyukur akan hal hal kecil yang bisa aku dapat,” paparnya. (Patrick Pratama)

– Social Immersion UKDW & STFT Jakarta bersama YIARI

Pada bulan Juni-Juli 2022, Universitas

K r i s t e n D u t a W a c a n a ( U K D W )

Yogyakarta bersama Sekolah Tinggi Filsafat Theologi (STFT) Jakarta me nyelenggarakan kegiatan Social Immersion Kegiatan yang mewajibkan mahasiswa Fakultas Teologi UKDW angkatan 2020 untuk terlibat di lembaga-lembaga sosial yang ada di Indonesia ini merupakan kegiatan praktek sebagai implementasi mata kuliah Teologi Sosial.

Dalam kegiatan ini mahasiswa di berikan kebebasan memilih lembaga sosial yang sesuai dengan minatnya Hal ini bertujuan supaya mahasiswa dapat lebih mengenal dan mengoptimalkan potensi dalam dirinya Salah satu lembaga sosial pilihan mahasiswa STFT Jakarta dan UKDW Yogyakarta yang memberi perhatian terhadap isu alam dan lingkungan adalah Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) atau dikenal juga dengan nama International Animal Rescue (IAR) Indonesia yang berlokasi di Ketapang, Kalimantan Barat.

YIARI merupakan lembaga nirlaba yang bergerak dalam upaya kesejahteraan, perlindungan dan pelestarian satwa liar, khususnya primata. Bukan sekedar menjadi tempat rehabilitasi bagi primata seperti orangutan dan kukang, lembaga ini juga berupaya mengajarkan nilai nilai penting dalam kehidupan melalui berbagai program dan aksi yang dijalankan. Program dan aksi yang dilakukan merupakan upaya peningkatan kesadaran dan pemberdayaan masyarakat. Upaya edukasi juga dilakukan, khususnya bagi generasi penerus yakni anak-anak, baik yang berada di Ketapang maupun dua dusun yang menjadi area program lembaga ini, yakni Batu Lapis dan Sekujang. Selain itu, YIARI juga memiliki program Conservation in Religion (CIR), yakni upaya pendekatan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga alam dan melakukan upaya konservasi melalui agama yang hingga kini masih terus dikembangkan.

Bergerak dalam upaya untuk men sejahterakan kehidupan satwa liar, YIARI juga mengupayakan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar hutan yang hidup berdampingan dengan satwa liar Sebab, kesejahteraan satwa khususnya yang dilindungi dapat terganggu oleh kegiatan manusia yang mencari kesejahteraannya dari hasil alam, termasuk dari satwa itu sendiri. Ada tertulis dalam Kejadian 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan

bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Sebuah ayat yang seringkali menjadi dasar untuk melegalkan tindakan manusia atas ego dan keserakahannya dalam hidup ber dampingan dengan alam. Melihat keseharian masyarakat di Dusun Batu Lapis dan Dusun Sekujang dimana kehidupan mereka hanya bergantung dari hasil yang alam berikan, berburu dan illegal logging menjadi hal lumrah dalam kehidupan masyarakat di kedua dusun tersebut. Kenyataannya, alam tidak bisa selalu menyediakan apa yang manusia butuhkan, alam juga terbatas jika manusia terus menguras tanpa batas. Dari krisis ini, upaya peningkatan kesadaran dan pemberdayaan menjadi solusi untuk perlahan menata dan memberdayakan manusia supaya kesejahteraan tercipta baik bagi manusia maupun satwa di alam.

10 Hari di Batu Lapis

Berdinamika selama kurang lebih satu bulan di YIARI meninggalkan banyak kesan dan kenangan Belajar untuk mengenal, mendengar, dan memahami serta melakukan sebuah tindakan yang tepat dalam kondisi keberdayaan dan keberadaan yang ada Dalam prosesnya, Avram (STFT Jakarta), Gabriela (STFT Jakarta) dan Christmetcy (UKDW) dipertemukan dengan realitas kehidupan masyarakat desa, seadanya dengan segala daya dan kekayaan yang tak dimiliki semua orang. Sama-sama dibukakan mata dalam melihat dan merasakan kehidupan masyarakat yang perlahan-lahan diberdayakan.

Ketiga mahasiswa ini mengikuti program Tim Edukasi YIARI ke Dusun Batu Lapis Perjalanan yang ditempuh selama kurang lebih 6 jam dengan berbagai medan jalanan, mulai dari aspal hingga jalanan tanah yang berubah mirip butter cream ketika hujan. Menyusuri perjalanan untuk tiba di sebuah dusun yang berada jauh, tidak terhubung sinyal jaringan sama sekali, dan ketersediaan listrik yang terbatas mengajak adrenalin bergejolak serta memunculkan perasaan untuk sadar dan mensyukuri betapa kehidupan yang dialami masih jauh lebih baik khususnya dalam akses ke dunia luar.

Tiba pertama kali di dusun, suara dan tawa ceria dari anak-anak langsung menyerbu tempat persinggahan Tim Edukasi yang bertempat di kediaman Bapak Moses Perkenalan dilanjutkan dengan kegiatan bermain bersama yang sepertinya telah dirindukan anak-anak di dusun ini. Sederhana saja, bermain sepak botol, ya botol plastik bekas minuman menjadi pengganti bola sepak untuk bermain. Ada kebahagiaan juga rasa iba melihat situasi yang terjadi di sana Hal sesederhana itu menjadi sumber kebahagiaan yang tak ternilai bagi mereka, ini mengajarkan bahwa sukacita bisa datang dari hal hal sederhana di sekitar bila dengan sadar dinikmati dan disyukuri.

Masyarakat di Dusun Batu Lapis mayoritas bekerja sebagai tukang kayu dan petani Kayu yang ditebang dan dikelola merupakan kayu warisan dari keluarga yang dahulu ditanam untuk keturunan mereka Bagi masyarakat yang bercocok tanam di ladang, mereka memang memiliki ladang luas tetapi jauh dari kediaman mereka yang bisa ditempuh 1 2 jam berjalan kaki Di balik

keterbatasan yang dialami, masyarakat memiliki ketahanan pangan yang baik Sebab, hasil dari ladang mereka yang berupa padi, dapat mencukupi kebutuhan konsumsi bahkan untuk satu tahun ke depan. Kembali diingatkan bahwa dalam setiap kekurangan selalu ada kelebihan yang menyertainya.

Menghabiskan waktu selama 10 hari di Dusun Batu Lapis cukup banyak menguras tenaga dan hati khususnya pada anak-anak. Kebanyakan anak anak di dusun tersebut duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Akan tetapi, karena pendidikan formal yang mereka dapatkan kurang maksimal me nyebabkan banyak dari mereka yang belum bisa baca tulis dengan baik. Kediaman Bapak Moses yang menjadi tempat singgah Tim Edukasi YIARI juga menjadi tempat bagi anak-anak untuk belajar, terlebih jika ada tim yang sedang bertugas Semangat dan antusiasme anak anak dalam belajar, meskipun sebagian hanya membuka halaman demi halaman untuk melihat gambar gambar, menunjukkan seberapa sulitnya akses pendidikan yang memadai. Mereka yang hanya menerima pengajaran formal beberapa minggu sekali di sekolah sebab ketidakhadiran tenaga pengajar tetap memiliki semangat dalam menggapai ilmu. Berdinamika bersama YIARI, ketiga mahasiswa diingatkan kembali tentang dasar penting menjalani kehidupan, yakni kasih. Kasih yang tanpa syarat bukan hanya kepada sesama manusia tetapi semua ciptaan Sepenuh hati dan tak jemu jemu dalam mengupayakan kehidupan lebih baik bagi alam dan sesama Totalitas dan penuh keikhlasan dalam melakukan upaya pem bebasan bagi alam dan manusia.

“Pengalaman ini sangat berharga bagi saya Saya mendapat banyak pelajaran tentang spiritualitas dan pemaknaan hidup. Dimana saya dapat menemukan teman, saudara, sekaligus keluarga yang saling mengerti dan berbagi,” ujar salah satu mahasiswa.

S o c i a l I m m e r s i o n m e m b e r i pengalaman yang tidak dapat ditukar dengan h a l l a i n , s e b u a h k e s e m p a t a n d a n pengalaman yang tak ternilai. Bertemu dan menemukan suatu yang berharga, berproses dalam keberadaan dan keberdayaan yang ada, mendasarinya dengan kasih yang tak bersyarat dan tak berkesudahan dan disadarkan bahwa dengan daya yang ada tetap bisa menjadi berkat bagi sesama bila diupayakan. (Charella Anggun E)

6 VOL.16/ OKT 2022
Patrick Pebrian, mahasiswa Program luangnya Hal ini juga didukung dengan kesenangannya terhadap anak kecil Yogyakarta Mengajar (YM) menjadi pilihan menarik untuknya karena melihat tujuan YM untuk memajukan pendidikan di DIY yang juga sejalan dengan salah satu nilai Duta Wacana “service to the world”. Ia pun tak ragu untuk bergabung dalam komunitas ini. Patrick

Duta Wacana English Competition 2022: Technology, Creativity, and Opportunity

Duta Wacana English Competition

(DWEC) is an annual competition organized by the Student Executive Board of the Faculty of Education and Humanities, English Language Education Study Program, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW). This year, there are three types of competitions namely: Story Reading, Poematography, and Speech with the theme, “Technology, Creativity, and Opportunity”. All of the competitions were held online.

This event is part of series of events to commemorate the 60th Anniversary of Duta Wacana this October. The purpose of this competition is to hone the participants' English skills and increase their interest in the English Language The target parti cipants are high school / vocational / MA equivalent level students throughout Indonesia This event was supported by the Governor of Jogjakarta Special Province, the Mayor of Jogyakarta, Kipin School, Calculus Education Center, and several of Universitas Kristen Duta Wacana’s media partners.

The DWEC committee had started working since April 2022. They created a poster and invited participants to join DWEC. All participants must submit a video based on the criteria of their chosen competitions and pay the registration fee of

IDR 50,000 per competition. Each participant may choose only two out of three competitions. DWEC registration has been open from July 18 to September 2, 2022. However, due to the great enthusiasm of the prospective participants, the registration was extended until September 15, 2022.

DWEC 2022 was followed by 45 participants, 22 of them participated in the speech competition, 18 participants joined the story reading competition, and the rest competed in the poematography. From each type of competition, the judges selected three winners with the highest scores and one winner for the favorite category. The judges consist of internal and external judges. The internal judges are the lecturers of the English Language Education Department UKDW while the external judges are the experts in story reading, speech, and poematography Three winners would be awarded gifts in the form of coaching money, trophies from the Governor of Jogjakarta Special Province and the Mayor of Jogyakarta, and a charter award. The winner in the favorite category would receive a charter award The winners would be announced on October 15, 2022. [Andreas]

ELED UKDW Goes to SMA Kalam Kudus Sukoharjo: Becoming Forever Learners

In the spirit of Gerakan Literasi Nasional that was proposed by the Ministry of Education, Culture, Research, and Tech nology, SMA Kalam Kudus Sukoharjo has collaborated with the English Language Education Department, Universitas Kristen Duta Wacana (ELED UKDW) to promote the importance of basic literacy Around 140 students of grade eleven and the literacy ambassador candidates participated in the event. The collaboration was done successfully on Friday, 26th August 2022.

“Becoming Forever Learners” was the title of the collaboration. The event was held in the hope to inspire the students as the future generation to read more and to increase their skills in observing, listening, speaking, and problem solving ELED’s lecturer, Andreas Winardi, M.A., first opened the session with a witty pantun, even numbered lines poem that uses ABAB rhyming schemes.

The public’s understanding of literacy is usually associated with reading Literacy equals reading. Whilst it is true that reading has a significant part, literacy does not mean just reading Literacy is the ability to comprehend, access, and utilize things cleverly through numerous activities such as reading, observing, listening, writing, and speaking (Wiedarti & Kisyani, 2016). Thus, the definition of early or basic literacy and why it is important were shared with the students to give an understanding of what literacy means so there would be no misconceptions The session then continued with asking the students some questions such as: do they read? do they compare prices in the marketplace? do they look at their classmates’ grades and not just their own? do they read captions when scrolling through social media? These questions were asked as examples of literacy.

Following these questions, Andreas Winardi, M.A. explained the five-finger rule. He stated that education practitioners believe that the reason people do not like to read is usually caused by the fact that they have not found the right book yet. Either they have not found a suitable genre or appropriate level of difficulties. The frustration of having to read something too easy or too

difficult for them can lead to unwillingness to read. Moreover, people may refuse to read information that is too wordy or complex. As a solution, people may apply the five-finger rule to decide which book matches their difficulty level. To do this, readers must find a book in the genre that they like and then read a page from that book. If there is one word that readers don’t know its meaning, then the book is too easy for them. If there are two or three words, then it is the right difficulty. If there are more than four words, then the book is too difficult.

Students of the Extensive Reading Class who have achieved exceptional words target,

Lita and Pierre, shared their experiences in using this five finger rule and how they changed from bored readers to avid ones. They shared the beginning of their reading process in ER Class, how they managed to find the right books, and how it changed their perceptions towards reading After the sharing, students then were invited to play Uno Stacko with questions and Dear You. Students first had to read the reading materials that were provided according to the genre that they like and then participate in the games The games were successfully played. The students actively participated and had a joyful experience in reading. This

increases students’ reading interest and gives them opportunities to practice the five-finger rule, while absorbing and processing what they read. The session from UKDW then closed with a quote from Dr. Seuss: “The more that you read, the more things you will know. The more that you learn, the more places you’ll go.”

SMA Kalam Kudus Sukoharjo then continued to close the event by inaugurating students that have been chosen to be literacy ambassadors of the schools The schools hope that the literacy ambassadors from each class can influence their friends to increase their literacy skills and promote literacy [Hayu]

7 Prodi Pendidikan Bahasa Inggris VOL.16/ OKT 2022
“The decline of literature indicates the decline of a nation.”
Johann
Wolfgang von Goethe
foto: Dok./Panitia foto: Dok./Panitia foto: Dok./Panitia

Pelatihan Bahasa

Perkembangan Komunikasi Generasi Muda Zaman Now

now Hampir semua anak muda memiliki akun sosial media antara lain Instagram, Twitter, Tiktok, maupun Youtube.

“Promise me you’ll always remember: You’re braver than you believe, and stronger than you seem, and smarter than you think.”

Christopher Robin from Winnie the Pooh

Penggalan kutipan di atas mungkin ter-

kesan sederhana, tapi sangat dalam lho maknanya. “Kita lebih berani dari yang kita yakini, lebih kuat dari yang kita kira, dan lebih pandai dari yang kita pikir.” Kita semua berharga.

Di tengah kesibukan kerja atau tumpukan tugas-tugas kuliah, dalam himpitan masalah baik personal maupun profesional, ditambah gempuran berita-berita negatif di sosial media yang datang silih berganti, tekanan mental ke diri sendiri semakin tak bisa dihindari Menghadapi pilihan maju atau kalah dalam kompetisi, kita terbiasa mengeluh dan terkadang lupa untuk mengapresiasi diri sendiri.

Mahasiwa sebagai bagian dari generasi Z bisa dibilang generasi yang paling rentan terkena masalah kesehatan mental. Menjadi seorang remaja adalah hal yang tidak mudah, dan penyakit coronavirus (COVID 19) bisa membuatnya semakin sulit. Dengan ditutupnya kampus dan dibatalkannya berbagai kegiatan bersama, banyak remaja kehilangan beberapa momen besar di kehidupan mereka dan juga momen keseharian seperti mengobrol dengan teman dan berpartisipasi di kelas Ketika pandemi sudah berubah menjadi endemi dan pembelajaran kembali dilakukan secara langsung di kampus, mahasiwa harus kembali berjibaku untuk beradaptasi dengan peran baru mereka yang dituntut lebih mandiri dibanding ketika masih duduk di bangku sekolah. Belum lagi jika ini adalah kali pertama mahasiwa merantau jauh dari keluarga, tekanan untuk menjalani hidup sendiri, berjuang sendiri, menyelesaikan persoalan sendiri semakin membuat mahasiswa merasa kesepian dan terisolasi.

Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Mental yang sehat akan membuat pikiran menjadi positif sehingga tubuh akan berfungsi dengan baik secara emosional, psikologis, sosial dan akan mempengaruhi cara berfikir, merasakan, dan berperilaku. Kesehatan mental yang baik juga membantu menentukan cara mengelola stres, berhubungan dengan orang lain, dan membuat sebuah pilihan Jika kesehatan mental ter ganggu, pikiran, suasana hati, dan perilaku akan terpengaruh sehingga kondisi fisik dan kualitas hidup kita akan menurun.

Dirangkum dari berbagai sumber, kesehatan mental akan berdampak pada kesehatan fisik dan kehidupan sosial. Seperti kata pepatah “di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”, seseorang yang sehat mental terbukti berisiko lebih rendah terkena penyakit kronis, seperti antara lain stroke, diabetes tipe 2, penyakit lambung dan penyakit jantung. Orang dengan mental yang sehat dapat berkomu nikasi dengan baik, mudah bergaul, dan memiliki pertemanan yang sehat dan lebih mampu memberikan kontribusi yang positif kepada komunitas atau orang-orang di sekitarnya.

foto: freepik

memudahkan kita dalam berkomunikasi,

lebih

Belakangan ini anak muda zaman now memiliki kecenderungan menggunakan pola baru dalam berkomunikasi terutama dalam penggunaan bahasa. Banyak dari mereka yang merubah bentuk bahasa Indonesia dari bentuk kata aslinya menjadi bahasa gaul Anak zaman now menggunakan bahasa gaul dengan menyingkat kata, menyisipkan bahasa asing seperti bahasa Inggris atau bahasa Korea. Contoh bahasa gaul yang dapat kita dengar akhir-akhir ini yaitu “YGY” singkatan dari Ya Ges Ya, Ya Guys Ya, atau Ya Gaes Ya, “TBL” singkatan dari Takut Banget Lo, “HYUNG” dari bahasa Korea yang berarti kakak laki laki, “SABI” yang memiliki arti bisa, “NBL” singkatan dari Ngakak Banget Lo, “GEMOY” plesetan dari kata gemas atau biasanya diartikan saat melihat sesuatu yang lucu atau menggemaskan.

Dengan semakin banyaknya penggunaan bahasa gaul semacam ini tentu tidak selalu

Yuk! Jaga Kesehatan Mental

Kesehatan mental penting di setiap tahap kehidupan, mulai dari masa kanak kanak, remaja, dewasa dan lanjut usia, bahkan kita baru saja merayakan ‘World Mental Health Day’ yang diperingati setiap tanggal 10 Oktober. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan untuk meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya kesehatan mental di tengah khalayak luas. Selain hal-hal yang sudah disebutkan di atas, ada banyak faktor lain yang dapat memengaruhi kondisi kesehatan mental seseorang, mulai dari faktor keturunan, trauma masa lalu, pelecehan seksual atau pelecehan fisik, gaya hidup yang tidak sehat, hingga cedera pada otak. Suatu hal yang sebetulnya normal jika dalam satu fase kehidupan seseorang mengalami masalah kesehatan mental sebagai bagian dari menjadi manusia.

Isu isu bullying dampak tekanan sosial baik dari pertikaian langsung ataupun cyberbullying lewat media sosial juga bisa menjadi trigger masalah mental seseorang Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, tanpa sadar kita selalu berusaha menyesuaikan diri agar diterima oleh lingkungan. Kita terbiasa untuk hidup demi menyenangkan orang lain. Kita bahkan rela jadi orang lain agar kita dianggap sama dengan orang-orang di sekitar kita Hal hal ini juga bisa menjadi pemicu masalah mental yang bisa terakumulasi menjadi depresi.

secara keseluruhan.

Dilansir dari Halodoc, berikut ini beberapa steps sederhana yang dapat meningkatkan kesehatan mental untuk teman teman yang merasa mudah mengalami stres atau gangguan kecemasan:

1. Hargai diri sendiri

Untuk menjaga kesehatan mental, kamu bisa mulai dengan menghargai dirimu sendiri terlebih dahulu. Mulai sekarang, biasakanlah untuk memperlakukan dan melihat diri sendiri dengan positif.

Lakukan hal-hal yang bisa membuatmu bahagia, misalnya dengan meluangkan waktu untuk hobi dan me time. Bersyukur atas hal-hal baik yang terjadi dalam hidupmu juga bisa membantumu untuk menghargai diri sendiri. Bersyukur untuk seblak yang kalian makan sore tadi, bersyukur ada teman yang mau antar jemput ke kampus tiap pagi, atau sekedar bersyukur masih ada saldo di ATM sampai akhir bulan. Apresiasi diri setiap bangun pagi dengan tersenyum menghadap cermin Sebaliknya, hindari terlalu banyak menyalahkan diri sendiri dan stop membandingkan dirimu dengan orang lain. Setiap orang pasti memiliki “pertarungannya” sendiri.

2. Kelola stres dengan baik

berdampak negatif, justru hal ini dapat meningkatkan keakraban dan kreativitas mereka dalam hal berkomunikasi. Namun di sisi lain jika bahasa gaul terus digunakan maka dapat menyebabkan generasi muda sulit untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang formal karena mereka sudah terbiasa menggunakan bahasa gaul dan dapat me nyebabkan menurunnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Maka dari itu sangatlah penting untuk kita tahu siapa lawan bicara kita, jika kita sedang berkomunikasi dengan orang yang lebih tua, sebaiknya menggunakan bahasa yang baik, benar, dan formal sebaliknya jika kita berkomunikasi dengan teman kita yang seumuran kita dapat menggunakan bahasa gaul atau bahasa yang sedang trend saat ini. Hal ini untuk mengantisipasi kebiasaan yang salah dalam komunikasi terutama dalam penggunaan bahasa yang baik dan benar. [corinatalie]

ini. Namun ingat, tulis secara realistis serta sesuaikan dengan waktu dan beban tugas yang kamu miliki, ya. Dengan hidup lebih teratur, diharapkan tekanan mental karena dikejar deadline tugas akibat salah manajemen waktu bisa terhindarkan.

5. Sayangi tubuh sendiri

Kesehatan mental juga sangat bergantung pada caramu merawat dan menyayangi diri sendiri Pastikan kamu cukup tidur dan mengonsumsi beragam makanan bergizi seimbang, seperti nasi, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, dan daging tanpa lemak Makan seblak sesekali untuk reward nugas laporan praktikum boleh, tapi tetap prioritaskan makanan sehat yang bisa dibeli di kafetaria atau dimasak sendiri di kos.

Selain itu, jangan lupa untuk rutin berolahraga Hindari juga kebiasaan yang buruk, misalnya merokok, mengonsumsi minuman keras, atau begadang nonton drama Korea secara maraton.

6. Pelihara hubungan yang baik dengan orang lain

Ÿ

Gangguan atau perubahan pola tidur atau makan (berkurang / berlebihan), sulit fokus, menjadi mudah lupa sehingga terjadi pe nurunan kualitas hidup secara bermakan di kantor (termasuk fungsi sebagai ibu rumah tangga) atau sekolah (nilai akademik me nurun).

Banyak keluhan fisik (pusing, leher kaku, sesak, linu-linu, perut panas, lemas, mual dll) yang jika minum obat membaik tetapi kambuh lagi terutama jika sedang stres.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), seseorang bisa disebut sehat secara mental, apabila ia mampu menyadari kemampuannya, menangani stres dalam kehidupan sehari harinya, bekerja dengan produktif, serta berkontribusi untuk lingkungan sekitarnya Berikut adalah ciri-ciri yang bisa menyertai tanda awal permasalahan kesehatan mental; Ÿ

Suka atau tidak, stres adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari, sehingga hal ini hampir tidak mungkin untuk dihindari Kendati demikian, kamu bisa belajar untuk mengelola stres dengan baik. Cara yang bisa kamu lakukan untuk mengelola stres antara lain dengan berjalan santai di luar ruangan, menonton film, mendengarkan lagu, dan menulis kejadian sehari-hari di buku harian.

Cara-cara tersebut bisa membuat pikiranmu lebih tenang dan kamu bisa melihat hidup dengan lebih positif. Dengan begitu, stres yang kamu alami juga bisa mereda.

3. Akui perasaan dan emosi negatif

Merasakan berbagai emosi negatif, seperti sedih, kecewa, dan marah, adalah hal yang normal. Nah, untuk bisa melewatinya, kamu perlu untuk mengenali dan mengakui perasaan tersebut.

Orang dengan hubungan sosial yang baik terbukti lebih mampu mengatasi stres dan memelihara kesehatan fisik maupun mentalnya. Inilah alasannya mengapa kamu perlu meluangkan waktu bersama dengan orang orang terdekat, seperti keluarga dan sahabat. Sebagai anak kos, mungkin baik juga untuk mulai membuka diri dengan teman samping kamar atau dengan teman satu jurusan di kampus Apabila masih enggan untuk ber sosialisasi langsung, bisa juga membuka koneksi baru melalui media sosial ataupun grup diskusi di internet.

Selain memelihara hubungan dengan orang orang terdekat, kamu juga bisa coba mengikuti berbagai kegiatan baru, agar kamu memiliki kesempatan untuk bertemu orangorang baru.

Membantu orang lain tidak hanya ber manfaat bagi orang yang kamu bantu, lho, tetapi juga membawa manfaat bagi diri sendiri.

Overthinking, cemas, khawatir yang berlebihan, takut, gelisah atau bingung Ÿ Emosi menjadi labil, mudah marah, jengkel,atau sedih Ÿ Melukai diri sendiri, membanting barang, berteriak Ÿ Menarik diri dari lingkungan sosial, keluarga dan aktivitas sehari-hari Ÿ

Mudah lelah, tidak punya semangat, putus asa

Merokok dan minum alkohol lebih dari biasanya sampai menggunakan obat-obatan terlarang Ÿ Hubungan dengan keluarga atau teman terganggu.

Beberapa langkah sederhana bisa diterapkan untuk meningkatkan kualitas kesehatan mental. Dengan menjaga kesehatan mental, maka kita merasakan beberapa efeknya seperti suasana hati yang membaik, membangun ketahanan, dan membantu menikmati hidup

Jika kamu sudah mampu mengenal dan mengakui emosi negatif yang sedang kamu alami, kamu perlu meredakannya dengan cara yang positif, misalnya dengan bermeditasi ataupun berdoa Bahkan hanya sekedar berdiam menenangkan diri ditemani lilin aromatherapy pun bisa. Dengan begitu, emosi dan perasaan negatif tersebut tidak akan berlarut-larut dan membawa dampak buruk bagi kesehatanmu.

4. Tetapkan tujuan yang realistis

Menetapkan tujuan dan target dapat membuat hidupmu lebih terarah. Hal ini pada akhirnya juga dapat membantu menjaga kesehatan mental.

Cobalah untuk menuliskan target dan tujuanmu, baik tujuan sehari hari maupun tujuan jangka Panjang. Seperti membuat list daftar tugas dengan deadline minggu ini atau juga bisa daftar list tempat wisata di Jogja yang ingin dikunjungi bareng teman-teman di bulan

Melakukan kegiatan sukarela atau beramal misalnya, dapat membuatmu merasa lebih baik dan lebih berguna dalam hidup. Selain itu, membantu orang lain juga bisa menghindarkan kamu dari rasa kesepian. Semua hal ini pada akhirnya dapat membantu menjaga kesehatan mental. Jika ada waktu luang, coba datangi ke Panti Jompo terdekat untuk sekedar ‘say hello’ dengan lansia-lansia di sana. Mereka dengan tangan terbuka akan menyambut senyum kalian dengan cerita-cerita pengalaman hidup yang mungkin akan menginspirasi hidup kita.

Akhir kata, mulailah mencoba menerapkan beberapa steps untuk menjaga kesehatan mental di atas ke dalam keseharian kita Namun, jika kalian merasa kesulitan mela kukan hal-hal tersebut atau telah mengalami berbagai gejala gangguan mental yang sulit untuk kalian hadapi sendiri, jangan malu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater, ya Dengan begitu, kalian bisa mendapat penanganan yang sesuai dengan kondisi kesehatan mental kalian. Semangat selalu. [Agnes]

VOL.16/ OKT 2022
Anak muda zaman sekarang atau sering disebut juga anak muda zaman now mulai mengalami perubahan dalam berbagai hal, salah satunya adalah komunikasi Penggunaan gadget sangat berpengaruh dikarenakan dari tahun ke tahun fungsi gadget semakin canggih Hal ini
8 Pusat
contohnya saja kita sekarang jadi mudah untuk berkomunikasi hanya dengan menggunakan gadget yang kita miliki tanpa perlu bertatap muka secara langsung. Sosial media yang semakin berkembang pesat menjadi bagian utama kehidupan anak muda zaman
7. Bantu orang lain

Pojok Alumni

Beradaptasi dalam Badai Pekerjaan, Karir, dan Relasi

saya menjadi lebih terbuka mengenai perspektif akan banyak hal seperti tentang cara berkomunikasi, menggali potensi, dan pastinya mengenal kepribadian yang berbeda-beda.

Setelah lulus, teman SMA yang lama tidak berkabar menghubungi saya Ia memberi info lowongan di kantor pe merintahan DKI Jakarta Dengan segala pertimbangan, akhirnya saya membulatkan tekat untuk melamar dan menuju Jakarta. Unfortunately, lamaran saya di kantor pemerintahan tersebut tidak diterima, namun saya memilih untuk stay di Jakarta. Bersyukur ada saudara yang menawarkan tinggal di sana sembari mencari pekerjaan lain Tidak lama dari penolakan yang pertama, kantor pemerintahan yang sama membuka lowongan dengan jabatan pada divisi yang berbenda Saya pun kembali mencoba untuk mendaftar Puji Tuhan, akhirnya saya diterima.

beberapa hal, membuat saya mengambil keputusan untuk resign walaupun dengan berat hati.

Belum mendapatkan pekerjaan baru, merasakan tekanan finansial yang buruk, gelisah karena permasalahan pribadi, menunggu paklaring perusahaan atau surat pengalaman kerja, lantas saya terpapar Covid-19. Saya benar-benar bergumul atas banyak hal dalam satu waktu bersamaan.

Di tengah pemulihan dan masa pe nerbitan paklaring, kakak tingkat saya kembali menawarkan pekerjaan di per usahaan rekanannya. Kali ini lebih jauh yaitu di Batam. Sebetulnya saya merasa pesimis dengan pengalaman pekerjaan yang tidak relate sebelumnya Namun saya merasa tertarik karena pekerjaannya berhubungan dengan interior desain, akhirnya mencoba untuk melamar.

Semasa kuliah berlangsung, pasti yang

menjadi target utamanya adalah lulus kemudian bekerja Lingkungan pekerjaan seperti apa yang kita inginkan? Saya Rachel, lulusan Program Studi (Prodi) Arsitektur UKDW tahun 2018. Pada saat itu saya bukan mahasiswa yang aktif di organisasi kampus, tetapi sempat mengikuti beberapa kepanitiaan dalam event di UKDW. Target saya sederhana, mendapat relasi, bertambah pengalaman, dan pengetahuan. Awalnya saya berpikir, pola seperti kuliah, pulang, IPK baik, hal itu sudah cukup. Tetapi kemudian saya menyadari membangun relasi selama perkuliahan memang perlu. Lantas saya perlahan membuka diri, masuk dalam kepanitian yang short term sifatnya, kemudian menjadi asisten dosen Di situ

Di sana, saya menjalani masa kerja yang relatif singkat yaitu 5 bulan. Setelah kontrak selesai, saya harus mencari pekerjaan kembali. Saat break selama satu bulan tanpa pekerjaan, seorang teman, kakak tingkat di perkuliahan, menawarkan pekerjaan di perusahaan rekanan kantornya. Saya pun lantas melamar, tidak lama kemudian dipanggil interview, dan diterima.

Bertemu dengan lingkungan pekerjaan yang baru, rekan kerja, dan tentunya atasan yang baru. Sayangnya, pekerjaan yang saya jalani tidak sesuai dengan job description di awal kontrak. Awalnya saya mengimani hal tersebut menjadi bagian pertumbuhan pengetahuan yang positif dan banyak hal bisa didapatkan maupun dipelajari. Selama dua setengah tahun saya bekerja di per usahaan tersebut dan bertahan di tengah badai pekerjaan. Namun setelah terkendala

Office of International Affairs

Beberapa saat setelah itu, masih jelas di memori saya, betapa kemurahan Tuhan nyata bagi saya. Tanggal 25 Februari 2022, hari terakhir bekerja di kantor sebelumnya, proses paklaring selesai dan di hari yang sama pula dihubungi perusahaan di Batam, memberitahukan bahwa saya diterima Disaat dengan berat hati melepaskan pekerjaan yang lama dan belum ada gantinya, ternyata Tuhan menggantikannya lebih cepat dari apa yang saya perkirakan, dan di waktu yang sangat tepat.

Saya banyak belajar di momen ini, tentang berbagai masalah kehidupan yang boleh dialami, dimana Tuhan selalu me nopang kita lewat berbagai macam cara Mulai dari mendapat pekerjaan yang akhirnya sesuai dengan passion, lingkungan pekerjaan, jenjang karir, bahkan relasi dengan orang lain sangat saya rasakan dibayar tuntas di sini.

Tentu tidak semua hal berjalan mulus

secara terus menerus, ketika bekerja di tempat yang sekarang, tetapi saya sangat menikmatinya Bagaimana proses belajar dan lingkungan yang mendukung melatih saya berkembang menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Seseorang pernah berkata “you have to get sense of belonging wherever you are placed, you need to choose about earning or at least you get learning” Saya merasakan itu ketika bekerja di tempat kerja yang sekarang, bukan hanya semata-mata mencari penghasilan tapi juga mendapatkan suatu pembelajaran. Menikmati setiap detail prosesnya, apa yang dilakukan, apa yang didesain Apa yang saya dapatkan bukan hanya mengerjakan apa yang diminta klien tetapi juga menggenapi ‘kesukaan’ saya dalam mendesain Lingkungan pekerjaan juga berpengaruh terhadap apa yang sedang kita jalani Bekerja dengan sukacita dan sepenuh hati ternyata sangat melegakan.

Terkadang kita meremehkan sapa salam dengan orang lain hanya karena merasa diri kecil, ternyata ketika kita berani membuka diri dan membangun relasi, hal itu juga membantu kita mencapai sesuatu yang bahkan tidak pernah kita duga akan bernilai besar bagi diri kita. Namun begitu, tidak hanya mengandalkan relasi, tetapi juga kembali kepada usaha kita mengembangkan kemampuan dan pengetahuan terhadap apa yang akan dijalani seterusnya Jadi, semangat belajar teman teman, tetap semangat untuk menuntaskan segala se suatu yang sudah dimulai Jalin relasi sebanyak-banyaknya dan kembangkan diri sebaik-baiknya untuk mencari versi terbaik dari diri sendiri. Selamat mempersiapkan diri untuk sungguh sungguh bekerja di ladang Tuhan. Tuhan memberkati.

Students from Germany, Japan, and Indonesia Join The 2022 Summer Camp “Visual Ethnography”

Universitas Kristen Duta wacana

(UKDW) Yogyakarta successfully conducted a summer camp taking a theme on Visual Ethnography. This program is organized by the Office of Partnership and Public Relations of UKDW in collaboration with the Office of International Affairs of Dhyana Pura University (UNDIRA) Bali Visual ethnography is a method of ethnography (the study of people and cultures) that hires visual representations such as photography, film, and video. This program aims to allow participants to collaborate, participate in an international, intercultural learning environ-ment, and improve their English language skills. Also, participants are expected to discover how to apply visual ethnography in designs, journalism, and social media.

This program was held between August

11 and September 16, 2022. There were 19 participants who came from Indonesia, Japan, and Germany. The participants from different countries and universities will be grouped and assigned a project related to Visual Ethnography This program is provided through a blended learning approach Online sessions were held for the opening ceremony, online asynchronous for participants to learn the content of the lesson, the final presentation, and the closing ceremony. Meanwhile, the offline sessions lasted one week in Bali and one week in Yogyakarta. This summer camp's offline session was done to make immediate observations on the culture of Bali and Yogyakarta The activities include focus group discussions, talk shows with speakers, visiting various tourist destinations, religious sites, traditional markets, and many

other places to observe based on group project's subtopics.

During the first week in Bali, this activity visited several locations related to subtopics, such as local wisdom-based natural conservation and farming. The participants joined a trip to Catur Village to see the coffee plantation and learn how to process coffee, to the mangrove forest to clean the mangrove area by canoe and plant mangroves, and to Jatiluwih village to plant rice traditionally. Participants can also learn traditional dance and gamelan with UNDHIRA students and dress in traditional Balinese clothes. The second week of this summer camp program in Yogyakarta was primarily focused on visiting religious tourism sites such as Prambanan Temple, Borobudur Temple, Ganjuran Church, and a pesantren The participants also learn about Javanese

culture by visiting Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Sultan Palace) and parti cipating in a talk show about Javanese culture from the viewpoint of Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Through this summer camp, participants can experience and taste traditional Indonesian food, learn about religious life in Indonesia, and visit several tourist destinations. They were also happy because they learned about Indonesian culture, parti cularly Bali and Yogyakarta. There was an asynchronous session in which participants were required to learn nine materials about the application of visual ethnography in various modern-day situations. Even so, the participants enjoyed the material provided, describing it as exciting and relevant to their daily lives. [Gracl gm]

9
VOL.16/ OKT 2022
foto: dok./Panitia Oleh Rachel Theodora Kristiani Alumni Program Studi Arsitektur Wisuda November 2018

Hospitality and Inclusion: Membuka Diri Terhadap yang Berbeda dan “Liyan”

Wilayah Tirus dan Sidon termasuk

wilayah terluar yang dihuni orangorang Israel, baik di zaman para raja di Perjanjian Lama maupun di zaman Yesus. Wilayah ini berada di ujung barat laut tanah Palestina Karena berada di daerah perbatasan, daerah ini tidak terlalu ter jangkau dari pengaruh pemuka pemuka agama maupun pemimpin politik seperti Herodes Antipas Namun rupanya kabar mengenai apa yang dilakukan Yesus sudah lebih dahulu sampai kesana sebelum Yesus tiba Menarik bahwa penulis Injil Matius menggunakan kata “Kanaan” sementara Penulis Injil Markus menggunakan kata “Yunani bangsa Siro-Fenisia”(Markus 7:26).

Kata Kanaan sendiri akrab di telinga orang Kristen Yahudi (yang adalah tujuan utama penulisan Injil ini) sebagai sebutan untuk orang yang menghuni wilayah Palestina sebelum orang Israel datang kesana dan menaklukannya. Jadi, lewat kata ini penulis mau menekankan bahwa perempuan yang menemui Yesus adalah orang luar Israel Bahkan, penulis pun tidak merasa perlu menuliskan nama perempuan ini selain hanya menuliskan bahwa dirinya adalah orang “kafir” Namun, orang “kafir” ini malah menaruh percaya yang begitu besar pada Yesus. Suatu kualitas yang lain dan begitu unik dicerminkan lewat sosok luar ini.

Perempuan ini menggunakan julukan yang sangat khas Yahudi bagi Yesus, yaitu “anak Daud” Julukan ini bukan hanya menandakan garis keturunan Daud, namun juga menandakan posisi Yesus sebagai mesias yang dijanjikan Jadi, ada sebuah peng hormatan yang sangat besar yang dimiliki oleh perempuan ini pada Yesus. Perempuan ini pun sadar bahwa Yesus sanggup untuk menolongnya. Dalam struktur sosial di masa itu, posisi perempuan amatlah rendah jika dibandingkan dengan Yesus, yang adalah seorang guru laki-laki.

Di ayat 23, kita ditunjukkan bahwa permintaan perempuan yang ingin anak perempuannya disembuhkan ini tidak digubris oleh Yesus Namun dia tidak menyerah melainkan semakin meminta dengan menjadi-jadi. Ini mengganggu para murid hingga Yesus pun diminta turun tangan. Di ayat 24, Yesus juga tidak langsung memberikan apa yang perempuan itu minta, melainkan kembali menolak dengan me nyatakan bahwa Dia datang ke dunia hanya

untuk orang Israel. Adapun beberapa tafsir menunjukkan bahwa perkataan Yesus ini mencerminkan pandanganNya yang menganggap bahwa bukan tugasnya untuk memberitakan kabar keselamatan bagi orang nonIsrael, melainkan tugas murid-murid nanti setelah Yesus bangkit.

Terjadi dialog antara perempuan itu dan Yesus di sepanjang ayat 25-28. Di ayat 26 pun penolakan Yesus semakin menjadi dengan menggunakan analogi anak dan anjing, menekankan posisi perempuan ini di mata orang Yahudi yang menganggapnya rendah. Namun, keteguhan hati perempuan ini tidak surut. Bukannya merasa terhina, ia malah menerima sebutan itu dari Yesus dan malah menanggapinya dengan analogi yang lebih dalam lagi (ayat 27). Baginya, tak masalah jika ia tidak mendapat bagian yang terbaik, melainkan hanya sisa-sisa. Baginya, “remahremah” itu cukuplah baginya dan anaknya. Tentu ini juga tidak bisa dilepaskan dari iman percaya perempuan ini, yang percaya bahwa anaknya bisa mendapat kesembuhan dari Yesus. Kesetiaan dan rasa kasih sayang yang dimiliki seorang ibu akan anaknya, yang membuat rela menanggung penolakan dan merendahkan diri Inilah yang kemudian dilihat dan disadari Yesus.

Yesus melihat iman yang begitu besar dan bagaimana iman ini bisa hadir dalam diri orang yang bukan merupakan tujuan pelayananNya. Di ayat 28, Yesus mengapresiasi Iman itu. Ia kemudian memberikan “kekecualian” dengan menyembuhkan anak dari perempuan itu. Bahkan Ia langsung seketika menyembuhkannya Penyembuhan inipun dianggap sebagai sebuah upah akan iman yang besar dari ibu ini.

Refleksi

Sikap Yesus ini pun menjadi sebuah sikap keramahan dan keterbukaan pada “ yang Liyan” daripada dirinya. Sebagaimana tadi telah disebutkan, perbedaan hierarki dan budaya antara perempuan ini dan Yesus seharusnya membuatnya tidak dapat menjangkau Yesus. Namun Yesus hadir menjadi penolong yang ramah bahkan mengapresiasi iman yang timbul dari orang yeng berbeda, yang bahkan awalnya tidak dianggap dan diharapkan oleh Yesus.

Lewat kisah ini, penulis Matius ber tujuan memberikan gambaran mengenai iman kepada para pembacanya Mereka

diingatkan bahwa Iman yang besar tidak hanya bisa didapati pada mereka orang-orang Yahudi, melainkan juga dari orang orang yang secara sosial rendah bahkan dianggap sebagai orang luar/kafir Dari awal, tidak ditunjukkan adanya keraguan sedikit pun dalam diri perempuan ini. Ada rasa percaya yang begitu besar akan kuasa Yesus, yang bahkan membuat perempuan ini rela di abaikan dan direndahkan demi mendapat “remah-remah” dari “roti” kuasa Yesus. Rasa percaya ini sedemikian besarnya hingga bisa mengubah arah pelayanan Yesus.

Kisah ini tentu berbanding terbalik jika dibandingkan dengan sifat orang orang Farisi. Dalam banyak kesempatan, seringkali orang orang Farisi menguji dan malah merendahkan kuasa yang dimiliki Yesus Mereka, yang tentunya adalah bagian dari umat Israel bahkan ada dalam posisi tinggi, malah tidak bisa melihat kuasa yang Yesus bawa dengan mati matian menolaknya Dalam teks sebelumnya, kita melihat bagaimana Yesus mengkritik orang-orang Farisi yang melanggar kehendak Allah demi hukumhukum yang mereka paksakan Penulis kembali menggunakan hal ini untuk menunjukkan bahwa justru dari perbedaan kita dapat belajar tentang kasih itu. Kadang-kala pembelajaran itu lebih tinggi nilainya dibandingkan hanya memaksakan kesamaan dan enggan membuka diri terhadap adanya realita perbedaan.

Pertanyaan bagi kita sekarang: apakah kita memiliki iman yang sebesar itu juga pada Yesus? Kita mungkin sebagai umat yang senantiasa beribadah dan berkomunitas dalam Gereja malah memiliki sifat yang bertolak belakang dengan perempuan Kanaan ini Kita mungkin cenderung menggam pangkan kuasa Yesus dan tidak lagi memiliki iman yang teguh padaNya. Kemudian, apakah kita masih menjadikan Tuhan sebagai yang utama? Kita melihat perempuan ini men jadikan Yesus yang utama, dengan mencaricariNya terus menerus.

Sikap Yesus terhadap perempuan ini kadangkala juga menjadi cerminan akan sikap Tuhan pada doa-doa kita. Mungkin seringkali kita merasa Tuhan tidak segera menjawab doa-doa kita, sama seperti Yesus yang awalnya menghiraukan perempuan tersebut. Tapi apakah yang kita perbuat akan hal itu? Apa kita tetap bertekun dan berusaha seperti perempuan tersebut? Atau malah, kita jadi

Skripsi? Gampang Gak Sih?

Skripsi, satu hal yang menjadi momok

bagi mahasiswa, apalagi mahasiswa tingkat akhir. Sebuah proses yang jadi penentu nasib mahasiswa. Tak jarang, banyak yang gagal di proses ini, entah kemudian mengulang proses atau justru menyerah dan tidak meneruskannya lagi Berkaca dari keadaan seperti itu, berikut kiat kiat bagi teman-teman mahasiswa untuk bisa menghadapi proses penulisan skripsi dan yang terutama, menyelesai-kannya.

1 Tanamkan niat untuk menyelesai kannya dengan cepat

Ketika tiba waktunya untuk menulis skripsi, seringkali mahasiswa terbuai dengan harapan-harapan ataupun ekspektasi. Mulai dari keinginan untuk membawa perubahan lewat skripsi ataupun menaikkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Ini semua tentunya adalah tujuan yang baik dan tidak salah Sayangnya, hal tersebut membuat mahasiswa lupa bahwa sejatinya skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai Jikapun harapan harapan tersebut tidak mampu dipenuhi, ingatlah bahwa menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya adalah hal yang baik dan utama.

2. Pilih topik penelitian yang relate dan sesuai passion

Menentukan topik penelitian mungkin menjadi hambatan utama bagi para penulis skripsi. Baik kiranya ketika memilih topik penelitian, topik tersebut adalah topik yang dekat dengan kita dan akan lebih baik lagi jika topik yang dipilih sesuai dengan passion. Ini bisa dimulai dengan mereview kembali makalah makalah penelitian yang lama,

untuk kemudian dikembangkan dalam bentuk penelitian saat proses penulisan skripsi. Jika tidak ada, tidak menjadi masalah apabila baru memunculkan topik tepat saat proses penulisan skripsi, yang terpenting adalah penguasaan terhadap topik tersebut.

3. Pahami konsep yang dipilih Berkaitan dengan poin sebelumnya, setelah memilih topik penelitian, mahasiswa harus mampu mendalami bagian-bagian di dalamnya. Mahasiswa bisa mulai mengumpulkan literatur-literatur ataupun penelitian lain yang terkait untuk nantinya digunakan sebagai referensi Hal ini bertujuan agar mahasiswa mampu memahami secara mendalam konsep yang telah dipilih dan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan saat sidang nanti.

4. Susun kerangka penelitian dengan jelas dan sesuai pedoman penulisan skripsi

Pedoman penulisan menjadi satu poin yang perlu diperhatikan ketika menulis skripsi. Kita pasti tidak mau direvisi berulang kali karena skripsi yang telah ditulis tidak sesuai dengan pedoman yang telah ada, bukan? Pedoman inipun seringkali berubah dari waktu ke waktu. Jadi, pastikan untuk jeli membaca pedoman penulisan skripsi, dan selalu up to date soal hal ini.

Terakait pedoman penulisan skripsi, penting bagi kita untuk menata kerangka penelitian sejelas mungkin agar penelitian bisa terbaca dengan mudah. Berkaitan dengan poin nomor 3, pemahaman kita akan topik yang kita pilih juga bisa dilihat dari kemampuan kita menempatkan masing masing

bahasan di posisi yang benar dan sistematis, sehingga orang lain dapat membacanya dan memahaminya dengan mudah.

5. Sajikan data terpercaya

Jangan lupa juga satu proses yang penting, yaitu penyajian data. Data merupakan salah satu hal yang tidak boleh dilewatkan. Sebuah penelitian tidak akan dianggap valid apabila isinya tidak didukung oleh data. Maka dari itu, pastikan cermat mencari data-data yang dibutuhkan dari berbagai sumber untuk kemudian disajikan dalam skripsi Jangan lupa pastikan sumber tersebut terpercaya atau tidak ya!

Untuk hal ini, ada berbagai teknik pengumpulan dan pengolahan data yang bisa dimanfaatkan selama mengerjakan skripsi. Entah itu mencarinya melalui studi pustaka seperti buku atau jurnal, atau melakukan observasi, wawancara, dan survei dengan kuesioner Yang penting, kita jujur ketika pengumpulan data dan selalu menyertakan sumber rujukan.

6. Perlakukan dosen dengan baik, jalin komunikasi yang lancar dengan dosen pembimbing, dan jangan takut ber tanya

Jangan lupa untuk senantiasa meng hormati para dosen dan memperlakukan mereka dengan baik. Dosen memiliki pengalaman ekstensif di bidang yang sedang kita teliti serta mempunyai andil dalam kelancaran skripsi kita. Selain itu, jangan pernah takut bertanya Seperti peribahasa, malu bertanya sesat di jalan. Jika bingung tentang suatu topik penelitian dan tidak mau bertanya pada dosen pembimbing, maka tidak akan

menyalahkan dan meninggalkan Tuhan yang tak kunjung mengabulkan doa kita? Diamnya Tuhan tidak berarti bahwa Tuhan sama sekali tidak peduli dengan kita. Sebaliknya, Tuhan menginginkan hati yang sungguh mengarah padaNya, bukan hati yang mudah patah arang ketika tidak kunjung mendapat jawab-an dari Tuhan.

Sikap Yesus juga seharusnya menjadi teladan bagi kita ketika kita berhadapan dengan orang yang berbeda dari kita. Begitu sering kita malah terlebih dahulu memasang stigma dan pandangan negatif terhadap orang lain hanya karena hal hal yang berbeda tentang diri mereka. Sikap tersebut malah menghalangi kita untuk berempati dan berbuat kebaikan.

Dari bacaan kita juga diajarkan tentang belajar dari sesuatu di luar kita. Lewat tokoh yang terkesan “rendah” dan “terpinggirkan” kita malah menemukan iman yang bisa diteladani, bahkan iman yang mampu “mengubah” hati Yesus. Ada kemungkinan peristiwa ini juga mengubah cara pandang para murid yang adalah orang-orang Yahudi. Pandangan mereka yang mungkin juga rasis dan rendah terhadap perempuan ini tentunya menjadi lebih terbuka akan kemungkinan hadirnya perubahan iman yang bisa bersumber dari mana saja, bahkan sekalipun dari orang diluar golongan atau kelompoknya. Ini juga menjadi tantangan dan refleksi bagi kita: apakah kita telah berlaku setara pada sesama kita, termasuk juga mereka yang memiliki perbedaan dengan kita? Ataukah masih membeda bedakan perlakuan kita pada yang lain, hanya karena dia tidak sama dengan kita? Atau sudahkah kita menghadirkan kasih yang inklusif dan melampaui semua batasan perbedaan?

Bacaan ini mengajak kita juga untuk meneladani si perempuan Kanaan. Perempuan “kafir” yang hanya bermodalkan iman dan pengharapan kuasa Yesus serta kasih yang begitu besar pada anaknya, mampu menjadi contoh bagi baik mereka orang-orang Yahudi, maupun kita orang-orang yang berada dalam persekutuan dengan Allah. Maka tantangan bagi kita sekarang adalah bagaimana kita bisa tetap mengarahkan pada Tuhan, apapun rintangan yang menghalangi. Tuhan Yesus memberkati. [MW]

menemukan solusi dan imbasnya pengerjaan skripsi menjadi tidak lancar.

7. Buat deadline skripsi mandiri

Selain deadline pengumpulan yang diberikan kampus dan deadline penyerahan yang disepakati dengan dosen pembimbing, alangkah baik jika mahasiswa juga membuat deadline nya secara mandiri Terlebih jika ingin menyelesaikannya dalam satu semester, kita perlu mengatur waktu dengan matang. Bagilah pengerjaan skripsi ke tahap tahap yang lebih kecil, sesuaikan proporsi waktu dengan beban kerja yang ada sehingga prosesnya tidak terasa menumpuk dan kita bisa fokus pada bagian bagian tertentu sesuai urutannya. Contohnya, membuat bab 1 dan 2 di bulan pertama, kemudian lanjutkan dengan merancang bab 3 dan seterusnya di bulan berikutnya.

8. Konsisten dalam mengerjakan skripsi

Setelah menetapkan deadline mandiri, pastikan untuk mulai mencicil skripsi secara rutin tiap harinya dan jangan terlalu lama mengambil momen istirahat. Dengan konsisten mengerjakan skripsi, kesempatan untuk menyelesaikannya juga akan meningkat. Tips untuk menjaga konsistensi, bisa dengan menetapkan berapa lama waktu mengerjakan per-harinya, apa yang dikerjakan dalam satu hari (mengolah data atau melakukan penulisan), juga menetapkan waktu istirahat yang proporsional dan tidak menghilangkan fokus. Selamat mengerjakan skripsi. [Moshe]

VOL.16/ OKT 2022 10 Campus
Ministry

Keberadaan

Minimarket

Menurut Karl Marx, kapitalisme

tidak memiliki dasar yang stabil dan bersifat mutlak. Kapitalisme tidak membawa “kemakmuran bangsa”, melainkan kemelaratan yang mayoritas adalah seorang pekerja. Kondisi kehidupan dan pekerjaan yang tidak manusiawi itu bukanlah sebuah kebetulan melainkan sebuah akibat logis dari kapitalisme. E k o n o m J o h n M a y n a r d K e y n e s menganalisis dua sisi kapitalisme yang bertentangan, yaitu efisiensi dan produktivitas, tetapi secara struktural tidak stabil. Meski yakin pada manfaat tatanan pasar yang berbasis pada pemikiran pribadi dan persaingan, namun Keynes bersikap kritis terhadap mazhab klasik yang berbasis pada Smith Dalam kesulitan ekonomi, negara harus mengintervensi pasar dan menaikan permintaan lewat pengembalian utang dan peningkatan belanja Termasuk lewat pemberian uang langsung kepada warga, atau dengan menurunkan pajak meski hal tersebut ada resikonya dan tidak meng hasilkan apapun Dari teori Keynes kita dapat mengetahui bahwa pada posisi tertentu negara harus hadir di pasar bebas kapitalistik Agar kapitalistik tidak men dominasi UMKM lokal, negara harus mengintervensi pasar dengan menaikan permintaan lewat pemberian uang (modal). Selain itu menurut Keynes, infrastruktur juga harus dibangun agar dengan meratanya pembangunan infrastruktur akan menaikan jumlah lapangan kerja dan menambah pendapatan masyarakat.

Seiring berkembangnya teknologi dan masuknya pasar bebas di indonesia, seluruh pebisnis dan pemilik modal berlomba untuk berinovasi dan menciptakan sebuah usaha yang diikuti dengan adanya peluang bisnis di dalamnya Adanya kompetisi tersebut membuat tingkat persaingan semakin ketat. Permasalahan semakin kompleks ketika pemerintah ikut terlibat dalam menciptakan celah untuk masuknya para investor mendirikan usahanya Walaupun peme rintah beranggapan bahwa dengan mem berikan ruang bagi para investor di dalam negeri mampu meningkatkan pendapatan negara dan membuka lapangan pekerjaan, harus disadari bahwa hal ini juga membawa pengaruh negatif bagi pengusaha lokal.

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menyatakan perkembangan industri ritel akan sangat bergantung kepada pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam negeri. Pasalnya, konsumsi UMKM berperan penting dalam pertumbuhan industri ritel saat ini. Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurmawan, mengatakan, UMKM memberi kontribusi serapan tenaga kerja sekitar 92 persen atau lebih besar dari usaha besar di Indonesia.

“Wahai presiden kami yang baru, kamu harus dengar suara ini. Turunkan harga secepatnya, berikan kami pekerjaan. Masih kuatkah engkau, menjadi manusia setengah dewa?”

Sebuah lirik lagi karya maestro Iwan

Fals Menggambarkan betapa hebat dan berpengaruhnya sosok presiden dalam kehidupan masyarakat Indonesia Sampai saat ini, isu mengenai politik menjadi daya tarik tersendiri Menjelang tahun politik 2024, sudah banyak bakal calon dengan narasi serta promosi mereka. Maraknya budaya digital menjadikan ladang baru bagi pengumpulan pengaruh visual Anggapan kampanye visual dapat dimulai secepat mungkin, untuk mendapatkan dukungan dan kepercayaan sebanyak mungkin. Dalam realita ini, masyarakat bersama akan menghadapi fenomena transisi kepemim pinan dan usaha untuk memilih pemimpin yang baru. Mau tidak mau, akan ada corak kepemimpinan baru dengan berbagai implementasi kebijakan yang berbeda Responsnya beragam, ada yang mem biarkan. Tetapi, banyak juga yang sampai loyalitas demi pemimpin dambaannya dapat menang.

Mengancam Eksistensi Ritel Tradisional?

Besarnya kontribusi itu direspon dengan penguatan kerja sama antara toko ritel dan UMKM dalam membantu pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Direktur Jenderal Perdangangan Da lam Negeri Kemendag, Tjahya Widayanti, menilai masyarakat saat ini lebih senang berbelanja ke minimarket karena tempat ini menyediakan kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau dan akses yang mudah, atau biasa disebut Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Tjahya menjelaskan, secara umum, konsumsi FMCG di ritel Indonesia selama April 2018 sampai April 2019 tumbuh positif sebesar 1,8 % walaupun di bawah inflasi. Pertumbuhan tersebut lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar 1 %. Konsumsi FMCG di ritel tradisional tumbuh negative sebesar 1,6 %. Hal ini dapat diartikan bahwa masyarakat sudah banyak beralih berbelanja FMCG di ritel modern.

membutuhkan biaya dan alokasi anggaran yang besar. Penting bagi semua pihak terkait untuk meningkatkan akses para pengusaha UMKM terhadap bantuan modal pengembangan usaha atau peningkatan fasilitas dan layanan.

Penting bagi pelaku UMKM untuk kritis melihat apa yang dilakukan oleh pasar ritel modern. Pada prakteknya, perubahan yang dilakukan oleh ritel modern, dari sentralisasi (hypermart, carefour, dll) menjadi mini market (alfamart, indomart) dilakukan sebagai bentuk adaptasi kehidupan masyarakat sebagai berikut:

1. Ketersediaan waktu

Konsumen tidak memiliki waktu ba nyak untuk berbelanja.

2. Kemampuan mobilisasi

Tingkat konsumsi masayarakat di pengaruhi oleh kenaikan biaya transportasi dan kemacetan di beberapa wilayah.

3. Kapasitas Penyimpangan

dukungan pembiayaan yang terjangkau bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Pemerintah juga berusaha meningkatkan peluang usaha produk UMKM dengan kemitraan rantai pasok. Insentif dan kemudahan kemitraan juga didorong agar terbentuk antar usaha menengah dan besar dengan UMK. Saat ini proses pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) lebih mudah dan sederhana, begitu pula untuk impor bahan baku dan bahan penolong industri yang dipermudah. Pemerintah mengalokasikan produk UMK dan koperasi dalam pengadaan barang /jasa pemerintah.

Ada berbagai penyebab kenapa UMKM lokal kalah bersaing dengan para pengusaha ritel modern, seperti letak ritel tradisional yang kurang strategis, fasilitas ritel tradisional yang kurang memberikan rasa nyaman, hingga kurang variatifnya produk yang dijual. Rata-rata pelaku UMKM (ritel tradisional) merupakan masyarakat kelas menengah kebawah yang menjalankan bisnis untuk mendapatkan penghasilan dengan menggunakan fasilitas yang ada dan menggunakan pinjaman Bank sebagai modal usaha Perlu disadari bersama, pengem bangan fasilitas dan pelayanan tentunya

Konsumen perkotaan pada umumnya tidak memiliki tempat penyimpanan yang besar.

Peran Pemerintah Dalam Mengem bangkan Usaha Ritel Tradisional Di Indonesia

Upaya Pemerintah mendukung ke mudahan berusaha bagi UMKM ditunjukkan dengan berbagai cara, seperti menyederhanakan prosedur perijinan melalui One Single Submission (OSS), kemudian memberi keringanan biaya perijinan bagi pembentukan Usaha Kecil, dan pembebasan biaya perijinan bagi Usaha Mikro serta

Memilih Pemimpin Baru

Dari realita tahun politik 2024 yang s e m a k i n m e n d e k a t , m u l a i t a m p a k kegelisahan dan kewajiban sebagai mas yarakat demokratis, untuk merayakan demokrasi dengan bijaksana. Mungkin akan ada banyak persoalan dalam pemilihan, seolah isu politik menjadi tabu untuk dibicarakan Kalau sudah berbau politik, dampaknya akan membawa banyak ke bijakan dalam kehidupan masyarakat Pengawalan terhadap isu politik ini me merlukan dukungan dan kontribusi kritis dari generasi muda, terutama mahasiswa. Manfaat dari mendekatnya tahun politik adalah menjadi momen belajar yang tepat bagi setiap generasi muda, dalam hal memilih dan menyuarakan pendapatnya Momen pertama untuk mendapatkan kesempatan sebagai pemilih tentu akan membawa pengaruh yang besar Bukan hanya soal siapa dan seperti apa gambaran ideal akan pemimpin yang nanti dipilih Melainkan, bagaimana nantinya aktualisasi diri sebagai pemilih bisa tepat dalam mendukung pemimpin ideal menurut mereka. Adakah keresahan bersama sebagai generasi muda dalam memilih pemimpin baru? Apalagi pemimpin yang memfasilitasi dan mengeskpresikan kegelisahan mereka?

Dalam memilih pemimpin baru, ada nuasa kecurigaan yang sering muncul. Bisa karena kekecewaan pada oknum hingga ketidakpercayaan pada sistem demokrasi yang ada di Indonesia. Dalam berbagai teori, menjadi menarik untuk meihat proses pembelajaran dalam memilih pemimpin baru adalah soal kepercayaan yang di bangun Proses itu tersusun dalam pan dangan yang membawa pengaruh bagi banyak ranah. Kepatuhan seolah menjadi hal yang rumit, akan memunculkan banyak kreasi dan kreativitas dalam memfasilitasi proses pembelajaran itu Keberagaman konteks akan menjadi warna tersendiri dalam permasalahan memilih pemimpin baru. Bagaimana jika diperhadapkan dengan pilihan pemimpin di luar konteks mereka, apakah itu bisa merepresentasikan per juangan atau malah membawa kepentingan mereka sendiri Kutipan dialog itu bisa membawa banyak praduga bagi calon pemilih. Kemudahan media informasi dalam kampanye juga patut direspons dalam kritis yang membangun Lantas, bagaimana perkembangan itu dapat dimaknai dalam memilih pemimpin baru?

Bisnis sektor ritel di Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang Untuk itu, Pemerintah menerbitkan be berapa kebijakan solusi jangka pendek dan jangka panjang demi meningkatkan daya saing sektor ritel. Lewat keterangan tertulis mengenai peringkat Indonesia dalam Global Retail Development Index (GRDI) dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian disebutkan bahwa pada jangka pendek akan ada peraturan tata lokasi dan waktu bagi pasar/toko/warung tradisional sehingga mampu bersaing dan hidup berdampingan dengan pasar/toko /ritel modern. Selain itu, peraturan white labeling juga diberlakukan pada produk UMKM sehingga produk yang dijual di ritel modern bukan hanya produk industri terintegrasi.

Apabila sinergisitas semua pihak dapat terlaksana seperti yang diharapkan pasti-nya anggapan bahwa keberadaan minimarket dapat mengancam eksistensi ritel tradisional dapat dihilangkan. Ritel tradisional pastinya dapat bersaing sehat dengan ritel modern. (Filipus Pandito Firman Sakti)

Memberikan dampak dalam bentuk kebijakan dan perasaan adanya otoritas yang memfasilitasi ranah generasi muda menjadi penting untuk memilih pemimpin baru Generasi muda banyak memerlukan pembebasan dalam konteks kehidupan mereka. Bukan kebebasan yang anarkis dan ber dampak buruk. Apalagi kebablasan dalam hal yang sebenarnya tidak perlu. Ini menjadi konteks dalam memilih pemimpin yang baru Kemunculan dunia digital dengan banyak promosi visual perlu direspons Kontruksi baru yang kontekstual dalam perkembangan politik menjadi ajang kolaborasi. Tidak hanya untuk menunjukan siapa paling apa, melainkan upaya bersama untuk menjaga harmoni. Era perkembangan memilih pemimpin baru dambaan generasi muda tentunya dekat dengan upaya untuk menjaga harmoni Semangat itu patut diperhatikan menjelang tahun politik 2024. Setidaknya, bekal bagi pemilih pemula dalam merespons dinamika dan mengawal isu politik. (Yudha Adi Putra)

11 Opini VOL.16/ OKT 2022
Faktor Apa Saja Yang Membuat Ritel Tradisional Kalah Bersaing Dengan Minimarket? foto: Google Proses Berdialog dalam Keberagaman Otoritas Dunia Digital

Opini

Perpustakaan dan Bonus Demografi Indonesia

yang dituliskannya dalam novelnya, The Shadow of the Wind Para muda yang terpinggirkan itu dapat saja mengalami hal yang sama dengan Zafon ketika mereka menemukan buku yang tepat. Usia produktif mereka bisa menjadi lebih kontributif karena terinspirasi dan belajar tentang dirinya sendiri dari sebuah buku pada sebuah perpustakaan keliling.

Seorang novelis Amerika, Ray Bradbury

pernah menyatakan dalam novelnya Fahrenheit 451 bahwa tidak perlu membakar buku untuk memusnahkan sebuah kebudayaan, cukup dengan membuat rakyatnya berhenti membaca. Pernyataan itu sungguh menghentak, terutama bagi saya orang Indonesia. Mengapa?

Indonesia di hari-hari ke depan sedang dalam proses menghadapi Bonus Demografi, yaitu jumlah penduduk berusia 15- 64 tahun lebih banyak dibandingkan penduduk berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun. Pada periode 2030- 2040, penduduk usia produktif itu diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sekitar 300 jutaan. Tentunya para warga negara usia produktif itu, terutama generasi mudanya perlu diarahkan agar dalam periode sepuluh tahun tersebut dapat berkontribusi positif bagi kemajuan NKRI Menghadapi hal ini, pemerintah Indonesia memfokuskan pada dua hal yang salah satunya adalah pendidikan. Pemerintah berupaya meningkatkan akses warga negara agar mendapat pendidikan secara merata dan menyeluruh. Tantangan yang dihadapi pemerintah itu tidak dapat dikatakan ringan Bagaimana perpustakaan, terutama perpustakaan sekolah dapat menjadi salah satu faktor yang dapat membantu mencapai pemerataan pendidikan itu?

Dari penelitian Winaryati, 2016, ditemukan bahwa perpustakaan merupakan salah satu sarana pendidikan yang dianggap cukup memiliki pengaruh terhadap peningkatan hasilnya Sebagai pusat kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan, pusat penelitian sederhana bagi peserta didik dalam mengembangkan kreativitas dan imajinasinya, serta sebagai pusat bacaan kreatif untuk mengisi waktu

luang, perpustakaan jelas sangat penting dan besar pengaruhnya Akan tetapi, perpus takaan sebagai pusat informasi dengan segala bentuk pustakanya yang sangat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan belum diimbangi dengan minat baca yang tinggi. Survei Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 mendudukkan Indonesia pada posisi ke-74 dari 79 negara Untuk skor membaca, Indonesia memperoleh nilai terendah dari tiga aspek yang diujikan Survei PISA merupakan survei yang menilai kemampuan sains, matematika, dan membaca pada anak berusia 15 tahun yang berarti mereka duduk di bangku SMP Artinya, sejak di SMP kemampuan membaca para siswa sangat rendah Dengan demikian, perpustakaan dengan segala fungsinya yang ideal itu tidak dimanfaatkan secara optimal oleh peserta didik. Ditambah data dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) yang menyatakan bahwa hanya 1 (satu) orang dari 1000 orang Indonesia yang memiliki minat baca (0,001%), maka semakin besarlah tantangan pemerintah untuk menciptakan generasi maju, terdidik, dan dapat membawa Indonesia kepada peradaban yang lebih baik.

Situasi seperti pendapat Ray Bradbury itulah yang sekarang sedang dihadapi oleh Indonesia berdasarkan data dari survei PISA dan penelitian UNESCO. Kebijakan terkait perpustakaan perlu diciptakan untuk melawan kesimpulan bahwa rakyat Indonesia tidak suka membaca Kerja sama antara pemerintah dan perpustakaan di sekolah dan perguruan tinggi menjadi awal pem berdayaan perpustakaan dalam meningkatkan minat baca para peserta didik Pe merintah dapat lebih meningkatkan apresiasinya pada lembaga-lembaga pendidikan

foto: Dok./Biro 4

yang banyak meminta peserta didiknya mengunjungi perpustakaan dan membaca buku Buku buku dari atau tentang sastrawan Indonesia di masa lalu dan masa kini, seperti Marah Rusli, Rendra, Y B Mangunwijaya, Remi Sylado, Andrea Hirata, atau Ayu Utami, dan Dewi Lestari sangat penting untuk diperkenalkan Ada satu zaman di Italia, negara yang memiliki perpustakaan tertua di dunia, yaitu zaman Renaissance, ketika ilmu ilmu klasik dikembangkan dan para sastrawan lokal sangat dihormati. Italia telah membuktikan kemajuan peradabannya melalui, antara lain, kinerja para sastrawan lokalnya Seturut dengan hal itu, penghormatan kepada para penulis atau sastrawan di negaranya sendiri dapat menjadi dorongan kuat untuk lebih ingin membaca pada diri para peserta didik di Indonesia.

Selain dengan perpustakaan sekolah dan universitas, pemerintah juga perlu mengajak perpustakaan umum untuk lebih aktif dengan perpustakaan kelilingnya. Perpustakaan keliling juga perlu mendatangi kerumunan anak muda usia produktif di tempat- tempat umum seperti stasiun, pasar, atau alun- alun untuk memberikan alternatif kegiatan kepada para muda itu, yaitu membaca Bagi para anak muda putus sekolah, bisa membaca buku merupakan kemewahan Jika perpustakaan keliling dapat menjangkau mereka, maka memberikan rasa kemewahan melalui buku akan memunculkan kebanggaan pada diri mereka Kebanggaan itu dapat memicu semangat belajar mereka di kemudian hari. Mereka akan melihat buku sebagai cermin jiwanya. Anak- anak muda itu dapat melihat ke dalam buku apa yang sudah ada di dalam diri mereka. Itulah perasaaan yang dialami oleh Carlos Ruiz Zafon ketika membaca buku

Pengutamaan pada koleksi informasi di tingkat lokal tidak boleh melupakan pengenalan pada perkembangan koleksi informasi di tingkat dunia. Oleh karenanya, perpustakaan sekolah dan universitas wajib menyosialisasikan perkembangan atau inovasi baru dalam bentuk informasi baik berupa jurnal, buku, maupun dalam aktivitas menghadirkan secara langsung salah seorang ilmuwan yang buku atau jurnalnya sudah dikenal peserta didik. Rasa ingin tahu yang mengawali seseorang untuk belajar menjadi hal paling krusial bagi para muda dalam meniti masa- masa belajar mereka di sekolah. Keingintahuan ini perlu dipupuk dengan menghadirkan sosok yang sukses mewujudkan rasa ingin tahunya dengan menjadi peneliti yang ahli di bidangnya Setiap kisah yang kuciptakan, membentuk diriku Aku menulis untuk membentuk diriku sendiri, demikian Olivia E. Butler, seorang penulis Amerika yang menyukai fiksi sains. Penelitian- penelitiannya dalam bidang sains menyumbang sangat besar bagi tulisan tulisannya hingga memperoleh berbagai penghargaan bergengsi Dengan mengenal segala informasi baik langsung maupun tidak langsung, para siswa di sekolah atau anak muda pada umumnya dapat tergerak untuk menghasilkan tulisan yang dapat membantu membentuk dirinya sendiri.

Salah satu cara menghadapi tantangan Bonus Demografi pada tahun 2030-2040 adalah dengan mendekatkan perpustakaan kepada dunia para muda. Di usia mereka yang produktif itu, berbagai alternatif aktivitas melalui pengolahan rasa ingin tahu, seperti mengenalkan sastrawan, penulis, dan ilmuwan Indonesia, memberdayakan perpustakaan keliling bagi generasi muda terpinggirkan, dan mengeksplorasi perkembangan informasi dunia, menjadi hal yang sangat mendesak untuk dikerjakan secara simultan oleh berbagai pihak yang ber hubungan dengan perpustakaan Semua pihak ini hendaknya bahu membahu untuk menjadikan generasi muda Indonesia se bagai generasi yang menyadari untuk tidak menyia- nyiakan usia produktif mereka. Jika buku dianggap sebagai jendela dunia, maka perpustakaan merupakan jutaan jendela yang terbuka untuk melihat ke luar dunia atau pun ke dalam diri #Perpustakaan itukawanku, menjadi tagar yang tepat bagi perpustakaan di Indonesia agar makin dikenal, dicintai, sehingga pada akhirnya, dapat menjadi simbol peradaban dan pusat budaya bangsa Indonesia. (Alviani Permata)

VOL.16/ OKT 2022 12

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.