Koran Kampus UKDW Edisi September 2017

Page 1

Universitas Kristen Duta Wacana

11

@onz1526y @duta_wacana

08

Kantor Humas UKDW

Alamat Redaksi: Kantor Biro 4 UKDW Jalan dr. Wahidin Sudirohusodo No. 5-25, Yogyakarta 55224 Koran Kampus UKDW

September 2017

korankampus@staff.ukdw.ac.id

Summer Course Java Cultural Heritage

Dr. Lucia Dwi Krisnawati, S.S., M.A.

2

foto:dok.Panitia

N

OKA 2017

7

Shinhan University Visited DWCU

13

amseoul University kembali mengadakan kerja sama dengan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) melalui program summer course bertemakan Java Cultural Herritage yang diadakan pada tanggal 14 - 21 Agustus 2017. Kegiatan dimulai dengan kedatangan mahasiswa dan profesor Namseoul University dan diadakannya welcome dinner bersama dengan Rektor Universitas Kristen Duta Wacana yaitu Ir. Henry Feriadi, M.Sc., Ph.D. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan mengenalkan budaya Yogyakarta kepada mahasiswa Korea. Selain itu juga untuk mempererat jalinan kerjasama dengan dibentuknya Memorandum of Agreement. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa Namseoul University selama di UKDW adalah belajar bahasa Inggris secara intensif selama seminggu. Mereka tidak hanya mempelajari bahasa Inggris di kelas, namun juga melalui komunikasi sehari-hari dengan mahasiswa pen-

damping dari UKDW. Selain itu, agar kegiatan belajar menjadi lebih menarik, mahasiswa Namseoul University dan mahasiswa UKDW memainkan suatu permainan Korea, yaitu bani-bani dan mafia di asrama UKDW. Dalam permainan tersebut, para mahasiswa diharuskan untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Selama berada di Yogyakarta, mereka tidak hanya belajar bahasa Inggris namun juga melakukan kegiatan lainnya seperti mengunjungi candicandi di Yogyakarta, bersama dengan beberapa mahasiswa dan dosen dari Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD). Mereka diajak mengunjungi Candi Sari dan Candi Sewu sambil mengendarai sepeda. Selama kegiatan ini berlangsung, mereka juga mengunjungi tempat pembuatan jamu dan angklung serta mencoba makanan tradisional yaitu pecel. Mahasiswa Namseoul University diajak untuk mempelajari praktek eco print yang merupakan teknik me-

munculkan warna dan pattern pada kain yang berasal dari bahan alam seperti daun dan bunga. Hal ini dilakukan dengan cara memukul bahan alam tersebut lalu mengukusnya. Mereka juga belajar tentang batik, dimulai dengan membuat sketsa di atas kertas sebelum menjiplak gambar tersebut pada kain. Setelah proses tersebut, mereka mencanting sesuai dengan gambar yang telah dibuat dan melakukan pewarnaan dengan teknik celup dan dengan menggunakan kuas. Di luar kegiatan pembelajaran, mahasiswa Namseoul University juga mengunjungi tempat-tempat wisata seperti Malioboro dan tempat pembuatan perak. Di Malioboro, kegiatan yang mereka lakukan di antaranya berbelanja cinderamata seperti batik dan gelang. Sedangkan di tempat pembuatan perak, mereka diajak melihat proses pembuatan perak tersebut dari awal hingga akhir serta membeli produk jadi tersebut sebagai cinderamata. [yuli]

Mahasiswa KKN UKDW Kembangkan Potensi Wisata Bahari Kabupaten Manggarai Barat

T

im Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Labuan Bajo Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD), Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), mempresentasikan Hasil KKN Labuan Bajo di Ruang Seminar Pdt. Dr. Harun Hadiwijono Gedung Hagios Lantai 3 UKDW, Senin (21/8). Tujuan dari acara ini adalah untuk memaparkan proses KKN Tematik yang telah berlangsung selama satu bulan di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur dan memaparkan manfaat dari hasil KKN tersebut. Presentasi Hasil KKN Labuan Bajo Program Studi Teknik Arsitektur ini juga dihadiri oleh Rektor UKDW, Dekan FAD, beberapa dosen, mahasiswa dan orang tua mahasiswa KKN. Acara diawali dengan doa dan renungan singkat oleh Pdt. Nani Minarni, S.Si, M.Hum yang menyampaikan mengenai hal-hal Tuhan

ijinkan terjadi dalam hidup kita pasti mempunyai maksud. Tidak hanya halhal yang baik, bahkan kejadian yang mungkin terasa berat bisa mendatangkan berkat. Dr. Ing. Sita Y. Amijaya, S.T., M.Eng selaku Wakil Dekan I Prodi Teknik Arsitektur menyampaikan bahwa KKN Tematik Labuan Bajo ini dimulai dari inisiatif mahasiswa dan direncanakan secara mandiri termasuk dalam pengumpulan dana. “Proses KKN ini merupakan proses yang mendewasakan. Harapan kami adalah apa yang sudah dilakukan akan ditindaklanjuti ke depannya. Kami melihat peluang adanya kerjasama lebih lanjut yang bisa diteruskan antara pihak UKDW dan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat,” lanjutnya. KKN yang berlangsung pada 3 Juli – 3 Agustus 2017 ini mengambil tema “Kajian Arsitektur Vernakular dan

Akulturasi Budaya untuk Pemberdayaan Potensi Wisata”. Menurut Rakryan Mandani Tanudirjo, mahasiswa peserta KKN Dusun Rangko, program-program yang telah mereka laksanakan meliputi pembuatan master plan kawasan desa nelayan, pembuatan dokumen detail desain berbagai fungsi sosial di dalam kawasan yaitu bangunan pasar, gedung Sekolah Menengah Pertama, gedung Puskesmas Pembantu, masjid, desain instalasi sarana air bersih komunal, rumah singgah, dan konsep rumah sehat sederhana. “Seluruh program tersebut dilengkapi dengan gambar kerja dan Rencana Anggaran Biaya,” katanya. Sedangkan Yeremia Krisna Dika Mahendra, mahasiswa peserta KKN Desa Seraya mengatakan bahwa peristiwa yang terjadi mulai dari persiapan hingga berakhirnya KKN membuat mereka menjadi pribadi yang lebih tangguh. “Kami melakukan pemetaan potensi laut dan wisata bahari

pada skala makro kawasan, untuk mendukung pengembangan desa nelayan dalam konteks Wisata Bahari Manggarai Barat. Untuk itulah kami perlu spot-spot wisata bahari di sekitar kawasan Labuan Bajo,” tuturnya. Selain program-program tersebut, diselenggarakan pula Festival Bahari Kabupaten Manggarai Barat yang terdiri dari Lomba Balap Ketinting di Desa Seraya yang diadakan pada Rabu (26/7), Lomba panah-panah serta Lomba Kreativitas dan Balap Miniatur Sampan Layar di Dusun Rangko pada Jumat (28/7). Ada juga Workshop pembuatan batako yang terbuat dari pasir putih pantai. UKDW dan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat akan meningkatkan kerjasama dalam bidang pengembangan potensi wisata bahari melalui kegiatan KKN Mahasiswa karena memberi manfaat yang besar bagi masyarakat lokal setempat. [mpk]


Profil Bulan Ini

2

Dr. Lucia Dwi Krisnawati, S.S., M.A. Nama lengkap : Lucia Dwi Krisnawati Riwayat Pendidikan: S1 Sastra Inggris Universitas Gadjah Mada Bachelor, Master, and PhD in Natural Language Processing from Centrum für Informations und Sprachverarbeitung, Ludwig-Maximilians-Universität, München

P

rofil bulan ini menghadirkan cerita dari salah satu dosen Teknik Informatika dari Fakultas Teknologi Informasi UKDW, Dr. Lucia Dwi Krisnawati, S.S., M.A. Beliau baru saja memenangkan penghargaan Best Paper Award dalam acara International Conference on Research & Innovation in Computer, Electronics and Manufacturing Engineering 2017 yang diadakan pada bulan Februari 2017 di Bali dengan tulisan yang berjudul “Significant Word-Based Text Alignment for Text Reuse Detection”. Text reuse memiliki arti penggunaan ulang sumber tertulis yang sudah ada dalam pembuatan tulisan baru. Pada dasarnya text reuse dapat dibagi menjadi dua jenis, legal dan ilegal. Salah satu bentuk text reuse ilegal yang sering kita dengar adalah plagiarism, sedangkan text reuse legal mencantumkan sumber seperti pada daftar pustaka atau referensi. Untuk mendeteksi text reuse, ada dua tahap yang harus dilakukan yaitu source retrieval dan text alignment. Source retrieval merupakan tahap awal dimana kita memilih beberapa kandidat tulisan sumber dari tulisan-tulisan yang telah ada. Text alignment merupakan tahap berikutnya dimana kita akan memproses kandidat tulisan yang telah didapatkan dari tahap source retrieval. Metode yang digunakan Dr. Lucia dalam text reuse disebut Significant Word-based yang menilai penting tidaknya suatu kata dalam suatu paragraf. Significant Word-based sendiri merupakan salah satu metode dalam text summarization. Tulisan Dr. Lucia sendiri berfokus pada tulisan-tulisan berbahasa Indonesia. Tantangan yang ditemui adalah jarangnya corpus (kumpulan tulisan) untuk sistem pendeteksian text reuse dalam Bahasa Indonesia. Hal inilah yang membuat Dr. Lucia juga harus membuat kumpulan tulisan itu sendiri untuk menyelesaikan tulisannya. Pada awalnya, Dr. Lucia yang baru saja lulus dari jurusan Sastra Inggris Universitas Gadjah Mada mengajar bahasa Inggris di UKDW. Di sini, beliau mulai mengenal dan tertarik pada bidang pemrosesan bahasa natural. Ketertarikannya inilah yang mengantarnya untuk mendapat beasiswa di Ludwig-Maximilians-Universität München, Jerman. Beliau menceritakan bahwa pada awalnya berkuliah di Jerman tidaklah mudah. Banyak kendala yang beliau temui, diantaranya dalam mempelajari matematika, adanya perbedaan kultur, serta dalam menyesuaikan diri terhadap makanan setempat. Dalam pelajaran matematika, beliau harus mengejar banyak materi, terutama karena beliau sudah cukup lama tidak menyentuh pelajaran matematika semenjak lulus dari SMA. Cara mengajar dosen di Eropa pun cukup berbeda dengan Indonesia. Beliau mengatakan

foto:website UKDW

bahwa profesor di Eropa tidak terlalu memedulikan apakah mahasiswanya sudah mengerti atau belum. Beliau bahkan mengatakan bahwa salah satu kelasnya berisi enam puluh mahasiswa di awal semester. Seiring berjalannya waktu, hanya tersisa lima belas mahasiswa di akhir semester. Untuk mengatasi hal-hal yang berhubungan dengan masalah akademik tersebut, beliau menekankan pentingnya kelompok belajar. Kelompok belajar yang baik dapat memacu kita untuk belajar lebih giat lagi. Untuk mahasiswa-mahasiswa yang berminat untuk melanjutkan studi di luar negeri, beliau berpesan untuk belajar bahasa Inggris dan banyak membaca. Beliau mengatakan bahwa bahasa Inggris dapat menjadi pintu kita untuk keluar ke dunia yang lebih luas. Salah satu alasan beliau dapat beradaptasi selama berada di Jerman adalah karena beliau sering membaca. Dengan membaca, banyak hal yang dapat kita ketahui tentang kultur dan hal-hal lain di luar Indonesia. Beliau juga berpesan bagi mahasiswa yang ingin mencari beasiswa untuk berani berkompetisi. Ketika kita gagal, kita tidak mengalami kerugian apapun namun ketika kita berhasil, kita yang akan mendapatkan keuntungan. Selain itu, menurut beliau saat ini semakin banyak kesempatan untuk mendapatkan beasiswa. Sebagai penutup, beliau berpesan bagi mahasiswa UKDW untuk selalu bersemangat dan tidak pernah berhenti mencoba. Saat ini semakin banyak ilmu baru, tidak hanya di dunia komputer namun juga bidang-bidang lainnya. Sebagai mahasiswa, kita harus mau membuka diri untuk mempelajari hal-hal baru. Beberapa hal yang saat ini populer, bahkan tidak pernah terdengar beberapa tahun lalu. Beliau juga berpesan untuk terus bekerja dan belajar dengan giat. [Kevin V]

Ralat Dalam Koran Kampus edisi Agustus 2017, pada rubrik Profil Bulan Ini tertulis "... tanggal 10 Oktober 1998 ...", seharusnya tertulis "... tanggal 10 Oktober 1988 ...". Dengan demikian kesalahan telah dikoreksi. Redaksi

REDAKSI KORAN KAMPUS PENANGGUNG JAWAB PIMPINAN REDAKSI KOORDINATOR

: Pdt. Robert Setio, Ph.D. : Arida Susyetina, M.A. : Kevin Valiant

WARTAWAN

EDITOR

SETTER

Yoga, Yuli, Vinsen, Anti, Mei

Lia, Sam, Clarence, Dimas

Anton, Kevin Gio, Rully

Koran Kampus bisa Anda dapatkan secara GRATIS di Pick-up Point yang sudah terpasang di 11 area publik di seluruh UKDW. Redaksi menerima tulisan dari warga kampus berupa artikel, laporan kegiatan dan foto-foto yang membangun harapan. kirim ke alamat Redaksi atau melalui email : korankampus@staff.ukdw.ac.id


Program Studi Duta Wacana English Competition (DWEC): Education for a Better World

E

nglish Education Department (EED) will once again hold an annual English competition widely known as Duta Wacana English Competition (DWEC). This event will be a part of event series conducted by the EED along with a seminar on English for Specific Purposes this November to commemorate the 55th anniversary of the university at the end of October this year. DWEC will be held on Friday and Saturday, 13 and 14 October 2017. This event will host three kinds of competitions. Inviting 50 participants, Speech Contest will be a new competition introduced this year along with two other competitions, which have been conducted annually, Story Telling Competition, and Debate Competition. While the earlier is expecting 50 High School student participants, the latter will host at the

maximum 22 teams, each of which comprises of three participants. High school students from Yogyakarta and Central Java are expected to register themselves during the period of 29 August until 4 October. Early bird registration starting from 29 August and ending on 15 September offers the following registration fees: IDR 100,000 per participant for Speech Contest and Story Telling Competition, and

IDR 300,000 per group for Debate Competition. The regular registration fees starting on 16 September are IDR 150,000 and IDR 350,000 respectively. Carrying the theme “Education for a Better World: Our Future Starts Now!” and offering Yogyakarta's Governor's Travelling Trophies for the first winners, this event is expected to give youngsters, especially high school students, a place and an opportunity to

speak up their ideas about their roles as young intellectuals in the middle of the society. The grand finals planned to be held in Agape Auditorium on the second day of the event will show, along with the outstanding performances of participants, choirs from Duta Voice and dances from Borneo student association (IMKA), a part of the university students' dancing club. [Ada]

Fakultas Bisnis UKDW Beri Pelatihan Kepariwisataan

D

alam rangka mewujudkan Dusun Pendulan, Desa Sumberagung, Kabupaten Sleman menjadi desa wisata, masyarakat Dusun Pendulan melakukan pembangunan beberapa obyek wisata sesuai potensi dusun mereka, yakni pembuatan kolam pemancingan dan kandang ternak yang berisi kelinci hias, ayam hias dan kambing etawa. Selain memiliki beragam potensi alam, seperti sungai, hutan bambu, dan penataan kolam gurame untuk setiap kepala keluarga, Dusun Pendulan juga mempunyai potensi untuk menyelenggarakan kegiatan wisata budaya (seni tari), kuliner khas Pendulan dan sebagainya. Program berkelanjutan untuk mewujudkan desa wisata ini mendapat bimbingan dan bantuan dari kegiatan Tim IbM Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) pada Dusun Pendulan yang pada tahun 2017 mendapat dana hibah dari

DIKTI. Tim IbM UKDW yang terdiri dari Dr. Singgih Santoso, MM selaku Dekan Fakultas Bisnis dan Dra. Agustini Dyah Respati, MBA selaku Wakil Dekan II Fakultas Bisnis serta beberapa praktisi peternakan (Yunianta dan kawan-kawan) memberikan pelatihan tentang kepariwisataan dan pelayanan wisata kepada sumber daya manusia di bidang wisata yang berasal dari penduduk Pendulan. Untuk ke depannya, diharapkan kerjasama dan bimbingan ini akan diteruskan dengan penekanan pada promosi Dusun Pendulan lewat situs website, penataan obyek-obyek wisata, serta upaya standarisasi pelayanan kepada wisatawan melalui pelatihan dan sertifikasi SDM bidang wisata dari masyarakat Pendulan. [Dr. Singgih Santoso, MM]

Selamat atas tercapainya akreditasi “B” kepada:

Program Studi Sarjana Kedokteran No. SK: 0417/LAM-PTKes/Akre/Sar/VII/2017

Program Studi Profesi Dokter No. SK: 0418/LAM-PTKes/Akre/Pro/VII/2017

3


Program Studi

4

Satu Visi Berjuta Karya

S

eptember merupakan bulan yang istimewa bagi Fakultas Bioteknologi, karena 30 tahun yang lalu tepatnya tanggal 14 September 1987 YPTK Duta Wacana mendeklarasikan lahirnya Fakultas Bioteknologi UKDW sebagai bentuk komitmen gereja-gereja pendukung terhadap lingkungan. Pendirian Fakultas Bioteknologi UKDW dilandasi keprihatinan memburuknya kualitas lingkungan, pemanfaatan sumber daya alam hayati yang belum optimal serta masih belum sejahteranya masyarakat kita yang justru hidup di kawasan yang dengan kaya sumber daya alam. Hadirnya Fakultas Bioteknologi UKDW diharapkan mampu menghasilkan lulusan-lulusan yang kompeten dan mampu menanggulangi berbagai permasalahan lingkungan, memanfaatkan potensi sumber daya alam hayati untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Menapaki usia yang ke-30 tahun, Fakultas Bioteknologi UKDW telah melakukan banyak karya, baik dibidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, Fakultas Bioteknologi UKDW juga aktif di organisasi prosfesi bidang ilmu dan kemasyarakatan seperti Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI), Perhimpunan Biologi Indonesia (PBI), Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (Perkemi), Masyarakat Biodiversitas Indonesia (MBI) dan Konsorsium Mitra Bahari. Hingga periode Agustus 2017 ini Fakultas Bioteknologi UKDW telah meluluskan lebih dari 1000 lulusan yang telah tersebar di berbagai bidang baik sebagai profesional di pemerintahan (Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata, Dinas Pertambangan dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah), sebagai profesional di bidang industri (PT. Ultra Jaya, Orang Tua Grup, PT. Mitra Alam Segar, PT. Multi Bintang, PT. Medion, dst.), di bidang pendidikan baik sebagai guru maupun dosen di berbagai sekolah dan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta ( UKDW, UKSW, UKAW, UNIPA, UNDANA, UNPAR, dst.) bahkan beberapa alumni telah sukses menekuni wirausaha di bidang kesehatan

(PT. Solusi Pest, PT. Pesco Persada Nangindo, PT. Kinglabs, dst.). Dari tracer study yang dilakukan dari tahun 2013-2016, diperoleh hasil bahwa ratarata lama waktu lulusan mendapatkan pekerjaan menjadi semakin cepat yaitu dari 3 hingga 4 bulan di tahun 2013 menjadi hanya 2 bulan di tahun 2016. Pencapaian tersebut semakin menguatkan komitmen segenap civitas akademica dan alumni untuk mengemban dan mewujudkan visi mulia Fakultas Bioteknologi UKDW menjadi fakultas yang unggul dan terpercaya guna melahirkan generasi profesional mandiri untuk kesejahteraan masyarakat pluralistik berdasar kasih. Komitmen dan pencapaian

tersebut dikuatkan dengan diperolehnya Akreditasi A BAN PT sebanyak 4 kali berturut-turut sejak tahun 2000. Sebagai bentuk rasa syukur dan kebahagian segenap civitas akedemika Fakultas Bioteknologi UKDW maka pada Dies Natalis ke-30 ini akan diselenggarakan rangkaian agenda dies yang akan berlangsung dari bulan September hingga bulan Oktober 2017. Rangkaian acara dies diawali dengan pelaksanaan BioCamp serta Kolaborasi Literasi bekerjasama dengan TBM Kerai Sleman, dilanjutkan dengan BioTECH EXPO, BioMusic, rangkaian acara workshop dan kuliah umum yang diselenggarakan di atrium Gedung Agape dan ruang seminar Rudi

Budiman tanggal 11 – 13 September 2017. Kuliah umum akan diselenggarakan pada tanggal 11-12 September 2017 dengan tema “Peran dan Prospek Bioteknologi di Bidang Industri, Lingkungan dan Kesehatan” dengan pembicara Prof. Widya Asmara dan Prof. Siagian dan “Pemanfaatan SDA Hayati (Mikroalga Spirulina) sebagai Sumber Ekonomi dan Perbaikan Gizi Masyarakat Indonesia” dengan pembicara Dr. Akhmad Fairus Mai Soni, M.Sc., selaku Kepala BBPAP Jepara. Selain kuliah umum juga akan diadakan workshop mengenai “Konservasi dan Perawatan Satwa” bekerjasama dengan KRKB Gembira Loka, workshop dan Lomba Desain Sketsa Batik “Keindahan Biodiversitas Indonesia” yang disampaikan oleh Yohana W.S.Si, alumni angkatan 1990 yang sukses menekuni bidang desain batik. Rangkaian puncak acara dies akan diselenggarakan pada tanggal 16 September 2017 dengan acara ibadah dies, sarasehan, temu alumni nasional dan gelar musik dan budaya. Sarasehan dengan Peran Bioteknologi dalam Pembangungan Di Indonesia” dengan narasumber alumni Fakultas Bioteknologi UKDW yang berkarier di bidang kepolisian (Kombes Pol Raden Argo Yuwono), bidang pendidikan (Prakoso Windu Purnomo, S.Si), bidang wiraswasta (Christin Damanik, S.Si), bidang lingkungan (Jensen JP Kamawa. S.Si M.Si), bidang kesehatan (Mieske Koraag. S.Si., MPH dan bidang industri yang diwakili oleh Esti Waluyaningrum, S.Si.M.Sc serta Wahyu Widya S.Si.. Agenda dies akan ditutup dengan aksi sosial dan lingkungan yang dikoordinir oleh PMK dan BEM dengan kegiatan Berbagi Kasih, Panti Asuhan Bina Siwi Bantul dan Kolaborasi Aksi Konservasi untuk pengembangan kawasan ekowisata mangrove Baros Kabupaten Bantul yang akan diselenggarakan pada tanggal 21 dan 27 Oktober 2017. Melalui perayaan dies natalis dan temu alumni nasional semakin memperkuat visi segenap civitas akademica dan alumni untuk terus berkarya membangun Indonesia yang lebih sejahtera. [Djoko Rahardjo]


Program Studi

5

FK UKDW Selenggarakan Penyuluhan Kesehatan bagi Lansia Pakem

S

ebagai bentuk penerapan dari salah satu nilai kedutawacanaan yaitu “Service to The World”, Dosen Fakultas Kedokteran UKDW (FK UKDW), Dr. dr. Rizaldy Taslim Pinzon, M.Kes, Sp.S dan dua belas mahasiswa FK UKDW diundang untuk mengadakan penyuluhan dan pemeriksaan faktor risiko jantung dan stroke untuk komunitas lansia di empat dusun di daerah Harjobinangun, Pakem, Sleman. Acara ini digagas oleh pemuda Dusun Tebonan, Harjobinangun, Pakem, Sleman dalam rangka menyambut HUT Republik Indonesia yang ke 72. Tema mengenai “Faktor Risiko Penyakit Jantung dan Stroke” ini diambil karena penyakit jantung dan stroke merupakan penyebab kematian yang utama di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Data menunjukkan bahwa faktor risiko munculnya sakit jantung

dan stroke sering kali tidak dikenali dan diabaikan. Tekanan darah yang tinggi, kadar lemak darah yang tinggi, dan aktivitas merokok terbukti meningkatkan serangan jantung dan stroke. Oleh sebab itu, untuk menurunkan angka kematian akibat penyakit jantung dan stroke maka diperlukan peran aktif praktisi kesehatan dalam melakukan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat agar masyarakat tahu faktor apa saja yang bisa memicu risiko penyakit jantung dan stroke. Para lansia dari daerah Pakem yang berjumlah lebih dari seratus orang dengan antusias mengikuti pemeriksaan tekanan darah, kolesterol darah, gula darah, dan asam urat, dilanjutkan dengan penyuluhan kesehatan oleh mahasiswa FK UKDW. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 20 Agustus 2017 ini. Mereka berharap kegiatan

Foto: dok./Rizaldy Pinzon

seperti ini dapat rutin dilakukan agar masyarakat lebih sadar akan kesehatan. Kegiatan ini merupakan upaya FK UKDW membantu pemerintah untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan akibat penyakit jantung dan stroke di Indonesia. [Rizaldy Pinzon]

FTI GO! 2017

T

ahun ini, FTI GO! kembali diadakan oleh Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UKDW. Acara ini diselenggarakan untuk kedua kalinya setelah tahun sebelumnya berjalan dengan sukses. Nama FTI GO! terinspirasi dari nama salah satu game yang sempat populer di tahun 2016 yaitu Pokemon GO! dimana pemainnya dituntut untuk berkeliling mengunjungi tempat-tempat populer di sekitar mereka. FTI GO! juga mengusung konsep yang sama, yaitu para peserta diminta untuk mengunjungi destinasi-destinasi populer di Yogyakarta. Target peserta FTI GO! 2017 adalah mahasiswa dan mahasiswi baru angkatan 2017 dari Program Studi Sistem Informasi (SI) dan Teknik Informatika (TI) UKDW. FTI GO! berlangsung pada tanggal 21 - 25 Agustus 2017 dan diketuai oleh Argo Wibowo, S.T., M.T., dosen dari Prodi SI. Beliau menjelaskan bahwa tujuan diadakannya FTI GO! adalah untuk memperkenalkan mahasiswa dan mahasiswi baru FTI dengan lingkungan baru mereka serta fasilitas yang dapat mereka gunakan, diantaranya layanan email, e-class, dan Dreamspark. Beliau juga mengharapkan agar

Foto: dok./Kevin V.

setelah mengikuti FTI GO! para peserta dapat lebih memahami kondisi di FTI dan saat mengikuti perkuliahan sudah dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang disediakan secara maksimal. Pada hari pertama, peserta FTI GO! 2017 mengikuti berbagai rangkaian acara, di antaranya ibadah pembukaan semester, pertemuan dengan dosen wali, serta penjelasan kurikulum. Di hari kedua, para peserta diajak mengunjungi salah satu objek wisata Kota Yogyakarta yang paling

terkenal, yaitu Malioboro. Di Malioboro para peserta harus menyelesaikan tantangan yang diberikan yaitu membeli empat buah cinderamata dengan bermodalkan uang sebesar Rp 30.000,-. Sembari berjalan-jalan dan berbelanja para peserta juga diminta untuk mendokumentasikan perjalanan mereka untuk diunggah ke media sosial. Pada hari berikutnya para peserta diajak untuk mengenal unitunit yang ada di UKDW yaitu Biro 3, Biro 4, Perpustakaan, dan INQA. Pada hari keempat, para peserta

kembali diajak berkeliling Yogyakarta. Tempat-tempat yang dikunjungi adalah Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DIY, asrama mahasiswa “Omah Babadan”, dan Wisma UKDW. Di hari terakhir, para peserta diberikan materi berupa silabus perkuliahan, penjelasan organisasi dari Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HMTI) dan Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HMSI), sebelum akhirnya ditutup dengan penjelasan ringan mengenai Internet of Things dan sesi penutup. Salah satu mahasiswa yang ikut mendampingi peserta, Yoel Tanujaya (Teknik Informatika 2015) berharap agar acara ini dapat terus diadakan secara rutin setiap tahunnya. Yoel juga mengharapkan agar pada tahuntahun berikutnya FTI dapat mengundang alumni-alumni FTI UKDW yang telah sukses untuk dapat memberikan motivasi sehingga dapat memacu semangat para peserta FTI GO! dalam menjalani perkuliahan mereka. [Kevin V]


Universitaria

6

UKDW Yogyakarta Gelar "Pembelajaran Variatif" di SMA Kalam Kudus Sukoharjo

K

antor Admisi dan Promosi UKDW Yogyakarta bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) dan Fakultas Bioteknologi (F.Bio) menggelar seminar yang dikemas dalam bentuk “Pembelajaran Variatif” dengan topik “Pengenalan Logika Menggunakan Code.org untuk Pembuatan Game dan Teknologi Informasi Bisnis” dari FTI, sedangkan F.Bio mengusung topik “Kewirausahaan Budidaya Jamur” untuk siswa-siswi kelas XI IPA dan IPS SMA Kalam Kudus Sukoharjo. Pembelajaran variatif ini terselenggara sebagai bentuk rangkaian kerjasama yang telah terjalin cukup baik. Selain itu, cakupan topik yang dipilih pun dapat diterima siswa-siswi dari jurusan IPA maupun IPS. Halim Budi Santosa, S.Kom., MBA., M.T., selaku pembicara dalam seminar mengatakan, "Dengan adanya pengenalan logika dasar untuk membuat suatu game, diharapkan dapat membuka pemikiran siswa-siswi bahwa

ternyata belajar logika dan juga membuat game itu sangat menyenangkan." Danny Sebastian S.Kom., MM., MT., menambahkan, "Siswa-siswi diajak untuk terjun langsung dalam pembuatan game dan diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang teknologi tidak hanya secara teori." Materi Teknologi Informasi Bisnis yang disampaikan oleh Katon Wijaya, S.Kom., M.T., mengajak para siswa memanfaatkan teknologi informasi secara maksimal untuk menunjang bisnis. “Seminar dalam bentuk pembelajaran variatif ini tidak hanya memberikan suatu informasi atau wacana baru bagi peserta, tetapi kami juga melakukan mentoring singkat dari tiap-tiap proses budidaya jamur” pungkas Drs. Djoko Rahardjo, M.Kes., selaku koordinator dari F.Bio. Dalam paparan lebih dalam mengenai budidaya jamur yang disampaikan oleh Dra. Aniek Prasetyaningsih, M.Si, peserta juga diharapkan memahami

tentang potensi jamur terutama dalam ketahanan pangan, budidaya, dan teknik pembibitan jamur. Tidak lepas salah satu aspek dari budidaya jamur ini adalah aspek wirausaha yang diulas oleh Drs. Kisworo, M.Sc. selaku dekan dari F.Bio yang turut mendampingi dan menjadi salah satu narasumber. Keseriusan UKDW tidak hanya berhenti sampai disini. Dalam prosesnya, diserahkan pula 1000 baglog guna mengembangkan bibit jamur sampai siap panen oleh siswa-siswi SMA Kalam Kudus Sukoharjo.

Menurut Veronica Tiara S.Kom. selaku fasilitator dan perwakilan dari Kantor Admisi dan Promosi UKDW, dari terealisasinya “Pembelajaran Variatif” ini serta melihat antusiasme peserta, terbuka peluang kerjasama yang lebih luas. Harapannya acara ini dapat ditindaklanjuti dengan memenuhi kebutuhan materi dan program studi yang ada di UKDW. [Veronica Tiara]

UKDW Terima Piagam Penghargaan dari KPU Kota Yogyakarta

S

ebagai bentuk apresiasi atas keterlibatan mahasiswa UKDW dalam kegiatan sosialisasi Pilkada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Yogyakarta bulan April 2017 kemarin, pada hari Kamis 3 Agustus 2017, Ketua KPU Kota Yogyakarta Wawan Budiyanto beserta jajarannya menyerahkan Piagam Penghargaan kepada UKDW yang diterima oleh Rektor UKDW Ir. Henry Feriadi , M.Sc., Ph.D. KPU Kota Yogyakarta mengucapkan terima kasih atas keterlibatan mahasiswa UKDW dalam kegiatan sosialisasi Pilkada Kota

Yogyakarta. UKDW menjadi salah satu universitas yang mengirimkan sekitar sembilan puluh mahasiswa dalam rangka membantu KPU Kota Yogyakarta dengan turun langsung ke masyarakat dalam rangka kegiatan sosialisasi seputar Pilkada Kota Yogyakarta. “Kegiatan seperti ini dapat mendorong mahasiswa dalam mempraktikkan mata kuliah HAM dan Demokrasi yang dipelajari di bangku kuliah, jadi tidak hanya belajar mengenai teori saja,” jelas Rektor UKDW. Ketua KPU Kota Yogyakarta

berharap untuk penyelenggaraan Pilpres tahun 2019 nanti, KPU Kota Yogyakarta dapat bekerjasama lagi dengan UKDW untuk terlibat dalam kegiatan sosialisasi Pilpres di kota Yogyakarta. “Dengan berinteraksi langsung dengan masyarakat, para mahasiswa belajar memahami tentang berbagai karakter di masyarakat serta belajar toleransi di tengah keberagaman masyarakat. Hal tersebut menjadi pengalaman berharga bagi para mahasiswa,” papar Wawan di sela pertemuan. Selain itu, sebagai universitas yang memiliki Fakultas Teknologi Informasi

terbaik di Yogyakarta, KPU Kota Yogyakarta berharap UKDW dapat membantu dalam hal pengelolaan website KPU Kota Yogyakarta agar lebih interaktif dan menarik sehingga masyarakat tertarik untuk mengakses dan mencari tahu informasi seputar Pilkada. UKDW menyambut baik ajakan kerjasama tersebut dan akan melibatkan Fakultas Teknologi Informasi. Rektor UKDW berharap kerjasama dengan KPU Kota Yogyakarta dapat berlanjut di bidangbidang kerjasama yang lain. [Lia]

Online Scholarship Competition (OSC) MetroTVNews.com Mau Daftar OSC? Ikuti Cara di Bawah Ini Peserta WAJIB mengisi data diri dengan lengkap pada form yang tersedia di kolom pendaftaran Peserta WAJIB memiliki KTP / Kartu Pelajar / Kartu Identitas Diri yang berlaku Peserta WAJIB memiliki E-mail, Akun Sosial Media (Twitter/Facebook), dan No Telepon / HP yang bisa dihubungi Peserta WAJIB follow akun twitter @OSC_MTVN atau like Facebook MetroTV Peserta adalah siswa/i SMA/SMK Sederajat yang duduk di kelas 12 di tahun ajaran 2017/2018 Peserta adalah siswa/i SMA/SMK Sederajat yang telah lulus di tahun 2017 tetapi BELUM kuliah dan BELUM menikah Seluruh peserta tidak dipungut biaya pendaftaran sedikit pun (GRATIS)

Aturan Main

Peserta wajib membaca dan mematuhi aturan main yang berlaku 1. Setelah mengisi data diri dengan lengkap, peserta hanya diperbolehkan memilih satu universitas dari dua belas universitas yang tersedia. 2. Peserta dapat memilih dua program studi (prodi) dari satu universitas yang dipilihnya. 3. Peserta yang telah memilih prodi dan universitas, tidak diperkenankan mengubah pilihannya lagi. 4. Pilihan pertama peserta, akan dianggap sebagai prioritas utama peserta dalam pemilihan prodi. 5. Peserta WAJIB mengikuti tes ONLINE yang telah ditentukan waktunya. 6. Peserta akan mendapatkan soal tes berdasarkan universitas yang dipilih. 7. Peserta WAJIB menjawab semua soal tes yang tersedia, sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan (Minggu, 5 November 2017). 8. Peserta yang telah mengikuti tes, dapat melihat pengumuman pemenang di osc.METROTVNEWS.com pada Jumat, 10 November 2017. 9. Peserta yang lolos, WAJIB mengikuti tahap selanjutnya yaitu proses seleksi data diri.

10. Dalam proses seleksi data diri peserta WAJIB mengirimkan: a. Form data diri OSC (yang akan dikirimkan ke email peserta yang lolos tes ONLINE) b. Scan rapor kelas X dan XI c. Scan surat pengantar dari sekolah d. Scan surat kelakuan keterangan baik e. Scan surat keterangan bebas narkoba 11. Peserta yang lolos pada proses seleksi data diri, WAJIB mengikuti tes OFFLINE yang akan diadakan pada Senin, 9 Desember 2017, di Jakarta. 12. Peserta yang TIDAK HADIR pada tes OFFLINE, akan dinyatakan GUGUR. 13. Peserta WAJIB mengikuti seluruh proses atau tahapan yang ada di OSC 2017. 14. Biaya transportasi & akomodasi peserta dalam mengikuti tes OFFLINE, merupakan tanggungan pribadi peserta. 15. Penerima beasiswa S1 yang berjumlah 240 orang akan diumumkan pada 9 Desember 2017 di Jakarta.


OKA 2017 - Hari I

7

OKA 2017, Be The Hero!

foto: dok.panitia

foto: dok.panitia

KOINONIA – (17/8) Orientasi Kehidupan Akademik (OKA) merupakan kegiatan wajib yang diselenggarakan setiap tahunnya bagi seluruh mahasiswa baru Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW). OKA 2017 resmi dimulai pada hari Kamis, 17 Agustus 2017 di Auditorium Koinonia. Sebanyak 969 mahasiswa baru mengikuti masa orientasi yang bertujuan untuk memperkenalkan seluk beluk UKDW serta membentuk karakter mahasiswa baru di lingkungan barunya. Acara dimulai pukul 07.30 dengan diawali upacara peringatan kemerdekaan Indonesia di halaman UKDW. Upacara tersebut dipimpin oleh Rektor UKDW yaitu Ir. Henry Feriadi, M.Sc., PhD. Tepat pukul 10.00, rangkaian acara OKA 2017 hari pertama dilanjutkan di Gedung Koinonia. Acara dimulai dengan prosesi iringiringan tarian diikuti oleh beberapa peserta yang bertugas membawa bendera merah putih, bendera universitas, bendera fakultas, dan bendera program studi; mulai dari Fakultas Arsitektur dan Desain, Fakultas Bioteknologi, Fakultas Bisnis, Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknologi Informasi, Fakultas Teologi, dan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Setelah prosesi, acara diawali doa dan renungan oleh Pdt. Nani Minarni, S.Si, M.Hum selaku Pendeta Universitas (PU). Beliau memberikan motivasi sesuai dengan tema OKA 2017 yakni “Be the Hero” kepada peserta OKA 2017 sekaligus mengajak mereka untuk meniru keteladanan, sikap dan perilaku kepahlawanan dalam menjunjung tinggi rasa persaudaraan, semangat dalam melayani, pantang menyerah, tidak cepat berpuas diri, dan selalu menebarkan kebaikan kepada sesama. Setelah doa dan renungan, dilanjutkan sambutan oleh Joko

Purwadi, S.Kom.,M.Kom., selaku Wakil Rektor III (Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Informasi). Beliau mengucapkan selamat datang kepada seluruh mahasiswa baru yang telah memilih dan diterima di UKDW sebagai tempat baru untuk belajar. Joko Purwadi juga berpesan bahwa mahasiswa baru yang hadir di Auditorium Koinonia merupakan mahasiswa pilihan terbaik yang telah melewati beberapa proses tahapan ujian. Mereka semua beruntung karena tidak semua mahasiswa baru dapat berkuliah di UKDW. Sambutan selanjutnya diberikan oleh Valdi Haris Adi Nugroho selaku Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU). Senada dengan Joko Purwadi, Valdi juga menyampaikan selamat datang, selamat belajar, selamat berproses, dan selamat mengikuti rangkaian acara OKA 2017 yang telah disusun oleh panitia. Sambutan terakhir diberikan oleh I. Bagas Pradipta selaku Ketua Panitia OKA 2017. Melalui tema “Be the Hero” yang diangkat, OKA 2017 ingin mengangkat semangat kepahlawanan. Pahlawan dalam dunia fiksi digambarkan dengan sosok yang memiliki sifat pantang menyerah untuk mewujudkan kebenaran dan keyakinannya. Melalui OKA, para peserta disiapkan untuk menjadi pahlawan bagi dirinya sendiri dan lingkungan dalam kehidupan perkuliahan. Usai sambutan, rangkaian acara kegiatan OKA 2017 resmi dibuka oleh WR III UKDW dengan pemukulan gong. Setelah sesi sambutan dan pembukaan, para peserta pun diajak untuk lebih mengenal sejarah, visi, misi, serta nilai-nilai yang terkandung dalam UKDW melalui acara “Sentilun-Sentilan” versi panitia OKA 2017 dengan pembawa acara Yulwhinar Cego Saputra (Kedokteran) dan Tumpal Gultom (Biologi). Dalam sesi ini hadir kembali Joko Purwadi sebagai

narasumber utama. Joko Purwadi menjelaskan sejarah berdirinya UKDW yang diawali dengan berdirinya Sekolah Tinggi Teologia Duta Wacana pada tahun 1962 dan kemudian berkembang menjadi UKDW yang berkiprah sejak 1985 dan kita kenal hingga saat ini. Selama acara Sentilun-Sentilan berlangsung, sesekali para peserta OKA 2017 yang hari itu mengenakan atasan berwarna putih dipadu bawahan berwarna hitam mendapat semangat dari Joko Purwadi dan beberapa panitia melalui candaan agar tetap fokus pada sesi ini. Kesempatan untuk bertanya diberikan kepada para peserta untuk mengenal lebih dalam mengenai UKDW. Di sela sesi ini, panitia membagikan santap siang kepada para peserta untuk dinikmati. Pukul 13.00 acara masih berlanjut dengan mengajak peserta OKA 2017 untuk lebih mengenal BEMU dan Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas (BPMU). Dalam sesi tersebut hadir Valdi Haris Adi Nugroho selaku Presiden BEMU dan Juliet Dahoklory selaku Ketua BPMU, dikemas dalam acara “Talkshow Ini” versi panitia OKA 2017 dengan pembawa acara Risanto (Prodi Teknik Informatika) dan Tumpal. Valdi dan Juliet menjelaskan fungsi dan peran BEMU dan BPMU di UKDW serta seluk-beluknya. Tak lupa mereka juga memberi ajakan kepada para mahasiswa baru untuk ikut ambil bagian dan berperan aktif dalam organisasi atau kepanitiaan. Banyak keuntungan yang akan didapat apabila para mahasiswa ikut serta dalam kegiatan organisasi atau kepanitiaan, terutama untuk menambah pengalaman sebelum para mahasiswa memasuki dunia kerja. Acara dilanjutkan dengan penampilan dari Duta Dance, dimana para mahasiswa sangat terhibur dan antusias, membangkitkan semangat untuk tetap serius tetapi santai. Pada

pukul 13.50, peserta mengikuti sesi Good Communication and Interaction yang dipandu oleh Lusiana Dian (Prodi Biologi), Noviana Mandasari (Prodi Kedokteran), dan Ephipane Rossa Yunita (Prodi Biologi) dengan konsep “CICIPI” (Ciwik-Ciwik Bikin Hepi) versi panitia OKA 2017. Dalam sesi ini, mahasiswa baru diajak untuk menjadi seorang hero yang mempunyai skill dengan dilandasi nilai budaya, tata krama, tata peraturan, keilmuan, tata cara berkomunikasi serta tata cara berinteraksi yang ada di Jogja. Sebelum penghujung acara, masih ada satu sesi lagi yakni anti narkoba, anti bullying, dan HIV/AIDS yang dibawakan langsung oleh Komunitas Armeth Jogja (Komunitas Pecandu NAPZA) bersama dr. Maria Silvia Merry, M.Sc. selaku dosen Fakultas Kedokteran UKDW. Sesi tersebut menjelaskan situasi dan kondisi sekarang bahwa masih banyak anak, tidak memandang usia, melakukan aksi bullying terhadap sesama sehingga mengakibatkan anak korban bullying tersebut terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang cenderung negatif hingga melibatkan narkoba. Penyalahgunaan narkoba dan pergaulan yang salah jika dibiarkan dapat menimbulkan risiko terjangkit penyakit HIV/AIDS. Untuk menutup rangkaian acara OKA hari pertama, mahasiswa baru diberi kesempatan untuk berdinamika di dalam kelompoknya masing-masing dan mempersiapkan diri untuk mengikuti OKA hari kedua. OKA 2017, Be the Hero! [Audri]


OKA 2017 - Hari II

8

UKDW – (18/8) Rangkaian acara kegiatan OKA 2017 memasuki hari kedua, pukul 07.00 mahasiswa baru berbaris seperti biasa di halaman UKDW mulai dari depan Gedung Makarios hingga Auditorium Koinonia sebelum masuk auditorium. Tepat pukul 08.00, sesi entrepreneurship yang dipandu oleh Cego, Risan, dan Tumpal dengan konsep “Trio Lestaro� versi panitia OKA 2017, menghadirkan tiga alumni UKDW yang menjadi narasumber, yakni Kevin Kristian dari Prodi Teknik Informatika, Yehezkiel Cyndo dari Prodi Desain Produk, dan Yuli Kisworo dari Prodi Teknik Arsitektur. Konten acara yang dibawakan yakni tentang awal mula ketertarikan terhadap dunia bisnis, kiat untuk memulai suatu usaha, kiat ketika menghadapi kegagalan, tips dan trik dalam membagi waktu antara berkuliah dengan bekerja,

foto: dok.panitia

foto: dok.panitia

foto: dok.panitia

foto: dok.panitia

serta sesi tanya jawab dan motivasi. Para narasumber membagikan pengalaman mereka kepada para peserta, memberikan semangat untuk menjalani perkuliahan, menjelaskan hubungan jurusan yang pernah diambil dengan dunia kerjanya saat ini, dan berbagai macam hal lainnya. Para peserta tampak sangat antusias dalam mengikuti sesi ini. Tampak pula beberapa peserta OKA yang memberanikan diri untuk bertanya kepada narasumber. Sesi entrepreneurship selesai pada pukul 10.00 dan dilanjutkan dengan acara OKA Prodi. Acara tersebut bertujuan untuk lebih mendekatkan para mahasiswa baru dengan program studi yang telah dipilihnya. Seluruh mahasiswa mengelompokkan diri berdasarkan prodi masing-masing untuk mendengarkan penjelasan dari dosen dan perwakilan mahasiswa

seputar dunia perkuliahan yang akan mereka hadapi. Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) menempati ruang Overview Gedung Logos lantai 5 untuk menyimak penjelasan tentang sistem pembelajaran dan etika di Fakultas Kedokteran dari jajaran Dekanat FK. Usai menerima pemaparan dari pihak fakultas, OKA Prodi dilanjutkan dengan sesi penjelasan seputar organisasi yang bernaung di bawah Fakultas Kedokteran, misalnya Center for Indonesian Medical Students (CIMSA) UKDW, Tim Bantuan Medis Mahasiswa (TBMM) Aorta FK UKDW, dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FK UKDW. Sesi tersebut dimulai dengan perkenalan anggota, penyampaian program kerja, hingga ajakan untuk aktif dalam organisasi atau kepanitiaan. Tak jauh berbeda dengan yang didapatkan oleh mahasiswa Fakultas

Kedokteran, mahasiswa dari fakultas atau program studi lain juga menerima pemaparan yang kurang lebih senada. Setelah menyelesaikan sesi OKA Prodi, para peserta OKA 2017 kembali berbaris dan diatur oleh panitia untuk melanjutkan kegiatan Unit Kegitatan Mahasiswa (UKM) Zone. UKM Zone dimulai pukul 14.30 dan dibagi menjadi dua lokasi yang berbeda yakni di dalam UKDW dan di sekitar UKDW. UKM Zone berlangsung selama dua jam hingga pukul 16.30. Selanjutnya, seluruh peserta OKA 2017 dipersilakan untuk kembali berkumpul dengan kelompoknya masing-masing di kampus guna melakukan dinamika kelompok untuk mempersiapkan hari ketiga. OKA 2017, Be the Hero! [Audri]

OKA 2017, BE THE HERO!


Galeri Foto OKA 2017

foto: dok.panitia

9

foto: dok.BIRO IV

foto: dok.KK/rap

foto: dok.panitia

foto: dok.KK/rap

foto: dok.BIRO IV

foto: dok.KK/rap

foto: dok.KK/rap


OKA 2017 - Hari III

10

UKDW dan SMA BOPKRI 1 – (19/8) OKA 2017 hari ketiga yang jatuh pada hari Sabtu, 19 Agustus 2017 merupakan puncak dari rangkaian acara OKA 2017. Agenda hari tersebut adalah acara puncak yaitu malam inaugurasi yang dilaksanakan di halaman SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Para peserta OKA 2017 dijadwalkan terlebih dahulu untuk hadir di kampus pada pukul 12.30. Selagi berbaris, para peserta dan fasilitator mendapat tekanan dari divisi keamanan yang sudah dirancang dengan matang oleh para fasilitator dan panitia OKA 2017 lainnya. Tampak ekspresi peserta OKA 2017 pun berubah menjadi tegang. Divisi keamanan memberi arahan kepada tiap-tiap kelompok untuk mengumandangkan yel-yel kelompok dan sorbum secara bergantian. Para mahasiswa baru lalu diberi arahan untuk berjalan menuju lapangan SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang bertempat di barat UKDW. Para peserta mulai berdatangan lalu duduk sambil mempersiapkan diri mengikuti acara malam inaugurasi. Tepat pukul 14.00,

foto: dok.panitia

foto: dok.panitia

foto: dok.panitia

foto: dok.panitia

seluruh peserta OKA 2017 beserta panitia sudah berada di dalam lapangan SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Skenario pun masih berlanjut kembali dengan tekanan dari divisi keamanan yang ditujukan kepada para fasilitator. Semua fasilitator dan keamanan OKA 2017 kemudian meninggalkan lapangan SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Acara pun dimulai dengan penampilan dari ForMaPa UKDW (Forum Mahasiswa Papua) yang membawakan tarian khas Papua. Setelah penampilan ForMaPa, segala skenario divisi keamanan dengan fasilitator membuahkan kejutan yang luar biasa bagi para peserta OKA 2017. Para fasilitator yang telah enam hari mendampingi para peserta berkesempatan menampilkan dance dengan kostum ala hippie untuk menghibur peserta. Seusai penampilan dari para fasilitator, acara dilanjutkan dengan penampilan kelompok Deadpool, Wolverine, Bima Satria, dan Batman yang telah memenangkan seleksi inaugurasi. Acara masih dilanjutkan dengan pembagian awards dan hadiah

untuk para peserta dimana Kelompok Anoman, Hercules, dan Gatotkaca menjadi pemenang pada kategori foto serta kelompok Thor dan Joko Tingkir pada kategori video. Berbekal kreativitas dari botol Mizone, mereka mengunggah foto dan video hasil karya masing-masing kelompok tersebut di akun Instagram dengan menandai akun @okaukdwofficial. Acara dilanjutkan dengan penampilan oleh Lacuna, lalu pemutaran video hari pertama OKA hingga hari kedua OKA serta video divisi keamanan yang berisi keseharian anggota mereka serta sifat asli mereka. Setelah penayangan video, dilanjutkan penampilan pom-pom boys dari divisi dekorasi dan divisi perlengkapan. Tak lama, atmosfer SMA BOPKRI 1 Yogyakarta berubah menjadi tenang dan khidmat karena acara dilanjutkan dengan pembacaan Janji Mahasiswa. Pembacaan pun terasa semakin syahdu dikarenakan terang cahaya lilin dari setiap calon mahasiswa serta lantunan lagu yang dibawakan oleh Duta Voice. Setelah pembacaan Janji Mahasiswa usai,

rangkaian kegiatan OKA ditutup secara resmi oleh Rektor UKDW. Suasana memuncak karena peserta dihibur dengan sajian musik dari Snackers, Box Ska, sembari menikmati snack yang diberikan oleh divisi konsumsi OKA 2017. Rangkaian acara OKA 2017 ditutup dengan bergoyang bersama disc jockey, bersalaman, dan berfoto bersama peserta dan panitia sebelum meninggalkan area SMA BOPKRI 1Yogyakarta. OKA 2017, Be the Hero! [Audri]


Siraman Rohani

11

HOW TO LIVE IN PEACE ? (Merenungkan Yesaya 48:12-22) “Jangan biarkan damai ini pergi, jangan biarkan semuanya berlalu. Hanya padaMu Tuhan, tempatku berteduh dari semua kepalsuan dunia”. (Chrisye) Penggalan lirik lagu “Damai BersamaMu” karya mendiang Chrisye seolah mengungkapkan kerinduan akan hidup damai di tengah kehidupan dunia yang semakin dipenuhi sikap hidup dalam “kepalsuan”. Kepalsuan berasal dari kata dasar palsu. Kata palsu dapat dimaknai sebagai tiruan (imitasi), tidak lagi asli (murni), sikap pura-pura dan curang, perilaku gadungan atau suara yang sumbang. Kepalsuan adalah bentuk yang disengaja untuk meruntuhkan nilai-nilai yang luhur seperti kasih, toleran, saling menolong dan perbuatan baik yang iklas. Yang menarik ungkapan “hanya padaMu Tuhan tempatku berteduh”, seolah mengingatkan akan hakikat kehidupan rohani seseorang ditengah carut kehidupan ini yakni mendekatkan diri pada Tuhan sumber hidup. Fenomena kepalsuan hidup keagamaan yang dibingkai dengan cantik melalui frame “ziarah ketempat suci” misalnya, belakangan menjadikan keresahan, sakit hati bahkan ada yang menjadi picu kematian mendadak akibat menahan sedih dan malu. Agama yang semestinya menjadi pedoman bagi seseorang mengalami “kedamaian batin” ternyata dapat dimainkan untuk motif ekonomi dan kepentingan pribadi. Kasus First Trevel sebutlah demikian, menjadi fenomena yang menyedihkan bagi teman-teman Muslim yang akan Umroh. Disisi lain, orang-orang yang memiliki kepentingan politik, ekonomi, ideologi tertentu misalnya, memakai jasa media sosial untuk meraup keuntungan. Belakangan terungkap kejahatan media justru dilakukan oleh orangorang terpelajar dan juga beragama. Posting ujaran kebencian dan isu SARA yang berpotensi memecah kesatuan dan kebinekaan Indonesia belakangan ini mampu menyulut ribuan umat akhirnya dihinggapi roh amarah. Sebutlah bahwa di negara kita muncul kelompok SARACEN, jasa profesional penyedia ujaran kebencian dan provokatif. Demi mendapatkan uang banyak, ternyata orang dapat menjadi tidak peduli dampaknya terhadap kedamaian hidup bersama. Bagaimana membincang hidup yang damai, sejahtera, bahagia, saling menghormati perbedaan agama, suku dan afiliasi politik? Ada yang mengatakan “human is a social animal”, artinya manusia adalah makhluk sosial. Ia hidup bersama yang lain, memerlukan yang lain dan tidak bisa hidup tanpa keberadaan manusia yang lain. Jika masyarakat masih mudah dibodohi melalui “frame” agama dan terkaget-kaget dengan ujaran bebas lewat media sosial, maka ada sisi realitas humanum yang luntur dikenyataan hidup secara sosial. Realitas humanum yang dimaksud adalah kesadaran dirinya sendiri sebagai pribadi manusia yang luhur yang memiliki citra Allah dalam dirinya.

foto:www.theindonesianinstitute.com

Lagu Chrisye menyerukan “jangan biarkan damai ini pergi, jangan biarkan semua berlalu”. Intinya hidup dalam damai adalah tanggungjawab bersama setiap orang yang hidup di masyarakat, berbangsa dan bernegara. Tantangannya adalah maukah setiap pribadi mengupayakan hidup dalam damai bersama yang lain? Mari belajar melalui pengalaman Yesaya 48:12-22. Nabi Yesaya mengingatkan kita tentang apa yang harus kita lakukan, khususnya sebagai orang Kristiani agar damai dapat mengelilingi kehidupan kita. Pasal 48 merupakan salah satu bagian dari Deutero Yesaya (bagian kedua dari keseluruhan kitab Yesaya) yang berupa kata-kata nabi tentang penghiburan dan pengharapan bagi umat Allah yang saat itu tinggal di pembuangan Babel. Bagian ini juga membahas cara-cara Allah untuk membebaskan umat Allah dari pembuangan menuju tanah nenek moyang. Allah mengutus bangsa Koresy untuk membantu bangsa Israel dalam mengalahkan Babel (ay.14). Allah juga bernubuat kepada Yesaya agar menegaskan kepada umat supaya menjalani hidup dengan lebih berfaedah dan berjalan dalam kebenaran (yang seharusnya ditempuh) (ay.17). Sebagai wujud syukur umat atas kebebasan yang sudah diberikan, demikian juga sebagai wujud tanggungjawab atas kebebasan yang diberikan, maka umat diharapkan menaati perintah-perintah Allah. Umat yang kembali hidup dalam ketaatan, membuat hati Allah senang dan menganugerahkan damai sejahtera kepada bangsa Israel.

Nas ini juga mengungkapkan kepada kita bahwa damai sejahtera yang dari Allah adalah damai sejahtera sejati melebihi dunia ini. Damai sejahtera akan seperti sungai yang tidak pernah kering dan berlimpah seperti gelombang laut yang tidak pernah berhenti (ay.18). Damai sejahtera dalam ayat ini menggunakan kata Shalom (Ibrani), yang dapat disepadankan dengan Eirene (Yunani), contoh dalam Mat.5 : 9 yang artinya: damai, sejahtera, sentosa, aman, selamat. Seringkali, damai juga dimakanai sebagai keadaan hidup yang terbebas dari kesulitan, kesusahan, perang dan gangguan. Damai sejahtera yang diberikan oleh Tuhan merupakan suatu anugerah personal yang ditaruh dalam diri kita masing-masing (bdk. Yoh.14 : 27). Itu berarti, damai sudah diberikan Tuhan, maukah mengembangkan anugerah damai (shalom) itu secara nyata dalam hidup kita? Membudayakan hidup dalam paradigma damai merupakan jiwa Kekristenan kita di UKDW, mulailah dari diri sendiri, lalu bagikan kepada keluarga, teman kerja, dan setiap orang yang ada dalam jangkauan kita. Sebagai penutup, Yesus memberikan ucapan bahagia saat khotbah di Bukit kepada kita semua, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Mat.5:9) dan sebaliknya, “Tidak ada damai sejahtera bagi orangorang fasik!” firman Tuhan (Yes.48: 22). *(EFN)

Universitas kristen duta wacana VISI MISI Menjadi universitas Kristen unggul dan terpercaya yang melahirkan generasi profesional mandiri bagi dunia pluralistik berdasarkan kasih.

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang kontekstual berbasis nilai-nilai kedutawacanaan. 2. Melakukan riset yang berpihak pada nilai kemanusiaan. 3. Melakukan pengabdian kepada masyarakat yang partisipatoris. 4. Membangun institusi yang unggul dan kompetitif. 5. Mengembangkan sivitas akademika yang menghidupi nilainilai kedutawacanaan.


Universitaria

12

Universitas Bung Hatta Lakukan Studi Banding di UKDW

T

im Rencana Induk Pengem-bangan (RIP) Universitas Bung Hatta yang dipimpin oleh Dr. Hendra Suherman, ST, MT (Wakil Rektor I), Dra. Susi Herawati, M.Pd (Wakil Rektor II), Dr. Eng Reni Desmiarti, ST, MT (Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan), Dr. Inna Kholidasari (Kepala Badan Penjaminan Mutu), Dr. Abdullah Munzir (Kepala LPPM), Tim Yayasan Pendidikan Bung Hatta yang terdiri dari Yusmadi Yusuf SH., MM, Dr. Hasnul Fikri, dan Dr. Eni Kamal serta anggota tim RIP Ir. Eddy Septe, M.T dan Indra Khaidir, ST, M.Sc. me-lakukan studi banding ke Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Senin (14/8). Perwakilan dari Universitas Bung Hatta tersebut diterima oleh Rektor UKDW, Ir. Henry Feriadi, M.Sc., Ph.D. di Ruang Rapat Rektorat. Adapun tujuan dari kunjungan tersebut adalah pihak Universitas Bung Hatta ingin mempelajari mengenai tata kelola organisasi yang diterapkan di UKDW.

Dalam pertemuan tersebut Rektor UKDW memaparkan bahwa program studi yang terdapat di UKDW tidaklah banyak. “Jika dibandingkan dengan universitas lain, kampus kami termasuk kecil yang berada di tengah kota Yogyakarta. Namun dari segi kualitas, kami tidak kalah dengan universitas yang lebih besar dari kami, karena kami lebih mengedepankan kualitas dibandingkan kuantitas,” jelasnya. “Sesuai dengan visi dari UKDW yakni menjadi universitas Kristen unggul dan terpercaya yang melahirkan generasi profesional mandiri bagi dunia pluralistik berdasarkan kasih, hal itu membutuhkan komitmen yang luar biasa dan kami jabarkan melalui core value yang kami miliki,” demikian penjelasan dari Rektor UKDW. Kedua universitas juga berharap bisa ber-kerjasama di berbagai bidang sebagai perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan perguruan tinggi di Indonesia. [mpk]

foto:dok.KK/Endri

Universitas Flores Pelajari Sistem Absensi Fingerprint UKDW

U

niversitas Kristen Duta Wacana (UKDW) menerima kunjungan studi banding dari Universitas Flores di Ruang Rapat Rektorat, Gedung Gnosis Lantai 2 UKDW, Rabu (2/8). Melalui kunjungan ini, Universitas Flores ingin mendapatkan informasi mengenai penggunaan fingerprint sebagai alat presensi di universitas. Universitas Flores mengirimkan tiga orang yakni Dr. Simon Sira Padji, M.A selaku Wakil Rektor Bidang Akademik, Yulita Londa Nobe, S.E.,M.Si., Akt. dan Yohanes Laka Suku selaku Sekretaris Eksekutif. Sedangkan pihak UKDW diwakili oleh Dr. Charis Amarantini, M.Si selaku Wakil Rektor I, Joko Purwadi, S.Kom., M.Kom selaku

Wakil Rektor III, AA. Bajuadji, S.Kom., M.Eng selaku Kepala Pusat Pelayanan Informasi dan Internet Kampus (Puspindika), dan Andreas Satyo Aji Nugroho, S.Kom selaku staf Puspindika. Menurut Bajuadji, sistem absensi fingerprint di UKDW mulai diterapkan sekitar akhir November tahun 2007. “Di setiap kelas dipasang alat fingerprint, jumlahnya ada 32 mesin. Untuk karyawan disediakan sekitar 12 mesin, setiap fakultas ada satu mesin, pos satpam dua mesin, basement satu mesin, selebihnya diletakkan di tempat-tempat strategis,” paparnya. Dalam pertemuan tersebut Yulita Londa menanyakan mengenai cara sosialisasi sistem absensi fingerprint

kepada civitas academica UKDW. “Dalam menerapkan sebuah sistem yang baru, tentunya akan timbul pro dan kontra mengenai sistem tersebut. Seringkali kebijakan baru akan me-nimbulkan shock culture. Bagaimana pihak Rektorat menangani gejolak yang muncul atas kebijakan tersebut?” tanyanya. Charis Amarantini men-jelaskan bahwa Rektorat melakukan sosialisasi yang bersifat persuasif. “Kami menerapkan pendekatan secara personal untuk meminimalisir konflik, karena pada awal penerapan ada beberapa pihak yang tidak setuju dengan sistem tersebut,” jelasnya. Lebih lanjut Joko Purwadi menerangkan bahwa untuk meredam gejolak

pro dan kontra yang terjadi, pada awal penerapan sistem pihaknya memberlakukan dua sistem absensi yakni memakai fingerprint dan pencatatan pada log book. “Bersyukur gejolak yang terjadi tidak berlangsung lama. Lambat laun semua dapat bersikap kooperatif. Sistem ini kami terapkan untuk membangun integritas, kejujuran dan kedisiplinan civitas academica UKDW,” terangnya. Universitas Flores berencana untuk mengajukan kerjasama lebih lanjut terkait hal ini jika pihaknya dirasa belum mampu merancang sistem absensi fingerprint secara mandiri. [mpk]

Rektor Cup 2017 “Dare to be Champion”

B

adan Eksekutif Mahasiswa Universitas Kristen Duta Wacana (BEMU) kembali menyelenggarakan Rektor Cup. Kegiatan ini menyatukan kesepuluh program studi yang ada di UKDW di bidang olah raga. “Dare to be Champion” merupakan tema yang dipilih pada Rektor Cup tahun 2017 ini. Alasan pemilihan tema tersebut adalah karena panitia ingin mengajak seluruh mahasiswa UKDW supaya berani berjuang untuk menjadi juara kebanggaan UKDW baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Sedangkan untuk logo yang digunakan pada Rektor Cup tahun ini adalah singa. Singa dipilih sebagai logo Rektor Cup 2017 karena singa merupakan hewan yang tangguh, kuat dan perkasa. Di samping itu singa dianggap memiliki hati yang besar dalam melindungi keluarganya. Oleh sebab itu singa dijadikan sebagai logo Rektor Cup 2017, melihat kenyataan bahwa mahasiswa di UKDW merupakan mahasiswa yang luar biasa kuat dalam membangun UKDW. Terdapat lima cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan yaitu basket, futsal, catur, bulu tangkis dan tenis meja. Selama kurang lebih dua minggu kelima cabor akan dipertandingkan mulai tanggal 18 September sampai dengan 28 September 2017. Acara pembukaan Rektor Cup sendiri dilakukan

pada tanggal 18 September 2017 pukul 14.00 WIB di Gedung Agape lantai 1 yang dihadiri oleh perwakilan Himpunan Mahasiswa (HM) atau Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) masingmasing prodi di UKDW. Penyalaan obor Rektor Cup dilakukan dengan cara estafet obor oleh perwakilan masing-masing HM, BEM dan di akhiri dengan penyalaan obor oleh Joko Purwadi, S.Kom., M.Kom selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Informasi. Cabor basket memulai rangkaian acara Rektor Cup kali ini. Tim basket masing-masing prodi tampil dengan semangat di lapangan basket Victory atau SSS. Penyisihan basket dilaksanaan pada tanggal 21 dan 30 September 2017. Selanjutnya cabor futsal dilaksanakan pada tanggal 22 September di lapangan Futsal Forza dan final perebutan juara cabor futsal ini diadakan pada tanggal 24 September 2017. Cabor yang tidak kalah menarik yaitu bulu tangkis yang dilaksanakan pada tanggal 23 September di SMP Negeri 1 Yogyakarta. Cabor catur dan tenis meja dilaksanakan di UKDW pada tanggal 28 dan 29 September 2017. Acara puncak Rektor Cup akan dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober di GOR Klebengan dimana akan dipertandingkan final cabor basket dan bulu tangkis. Tim yang maju ke babak final cabor basket dan bulu tangkis akan

m e m p e r l i h a t k a n k e l i n c a h a n d a n terbaik selama kejuaraan berlangsung, jersey ketangkasannya dalam memperebutkan gelar dan uang akan menjadi bonus tambahan bagi juara. Juara dari masing-masing cabor akan pemenangnya. [Debora] menerima hadiah dan kenang – kenangan berupa piala dan uang dengan total puluhan juta rupiah. Khusus dalam cabor futsal dan basket, akan ada penghargaan spesial yaitu pemilihan Most Valuable Player (MVP) atau pemain


Office of International Affair The Third Joint Seminar on Global Leadership with Hanseo University

T

his summer, Duta Wacana Christian University (DWCU) working together with Hanseo University, Korea conducted a Joint Seminar on Global Leadership: The Most Important Thing for Future Leadership, on August 4, 2017. The seminar took place at Harun Seminar Room, Hagios Building 3rd Floor, DWCU campus. It was attended by 13 students, Prof. Won Kweon Jang and Prof. Lee Kang Sub from Hanseo University, and also DWCU students and lecturers. This seminar aimed to nurture the leadership skills on the participants by sharing their thought and experiences about to be a good leader. Both DWCU and Hanseo University have selected the representatives to deliver their idea about leadership. Representatives from DWCU previously joined Global Walk Leadership Camp 2017 at Hanseo University, South Korea. The

foto:dok.KK/Rully

seminar began with presentation, then each presenter had a question and answer session. The presenters pointed their thoughts about future leadership from different approaches. Rejina Almanis, DWCU student majoring in

Product Design shared her experiences when she was in Korea. Meanwhile, Tirzy Angelica, a DWCU student from Faculty of Medicine approached the subject from the characteristic of the good leader. After that, Kristian

Oentoro, S.Ds. M.Ds. from Faculty of Architecture and Design (FAD) DWCU also shared about skills and how to create yourself to be a leader . The seminar was also enriched by the presenters from Hanseo University with their thoughts of global leader figure that could solve their problems which in bad situation, and made a great impact for many people. After the seminar ended, there was another agenda in Banaran Kidul Village, Kulonprogo. The participants then joined Service Program where they met local people and learned knitting technique with them. In the village, all Hanseo students tried and enjoyed the local food and drink such as boiled banana, peanut, rosella tea, and coconut. This event did not only enriched their knowledge about leadership but also gave the students a great opportunity to build network and communication with people from different countries. (vins)

Shinhan University Visited DWCU

F

riday, August 11, 2017, Prof. Chun Hyunju (Professor at the Department of International Language and Director of International Language Center) and Mr. Ryu Kwangchul (Dean of Institute of International Affairs) from Shinhan University, Korea visited Duta Wacana Christian University (DWCU). It was Shinhan University's first visit to DWCU. The purpose of this visit was to build partnership between the two universities as both universities understand the importance of developing international partnership. The representatives from Shinhan University were welcomed by the President of DWCU, Dr. Henry Feriadi and the Director of the Office of Partnerships and Public Relations, Arida Susyetina, S.S., M.A. at Rectorate Meeting Room. The meeting started with introduction and short presentation about both universities, then followed by discussion. Shinhan University is a private university located in Gyeonggi Province, South Korea. It has two campuses, one in Uijeongbu City and the other in Dongducheon City. Located just outside of Seoul, the capital city of South Korea, Mr. Ryu claimed that both campuses have the best location since they are very close to the subway station. Close as it is, Mangwolsa Station which is within one-minute distance on foot to the Uijeongbu campus is also known as Shinhan University Station. “Shinhan University has over sixthousands students, six colleges and twenty two departments including Nursing, Engineering, Healthcare, Food and Culinary, Business and Tourism, IT and Computer Science, Performance Art, Social Science, and others,” Prof. Chun explained. “Currently Shinhan University has around 260 international students from

twenty countries,” she added. Shinhan University was officially launched in 2014 by merging Shinheung University and Hanbuk University. Though the new merged school is still young, it actually has more than forty years history, started as Shinheung Institute in 1960s which grew into a respectable university. “Almost everybody knows about Shinheung, but not everyone knows about Shinhan”, said Mr. Ryu. Consequently, Shinhan University is working hard to be recognized as a prestigious university in Korea. During the meeting, DWCU and Shinhan University discussed about what the two institutions have in common and the possibilities for collaborations, such as student exchange, staff exchange, visiting professor, summer camp or summer program, joint program, voluntary program, language program, etc. In this occasion, DWCU got the chance to show some videos of the international programs that have been done before. It gave some idea about what kind of program DWCU and Shinhan University can work together as a start. Both universities were so eager to join hands and agreed to sign Memorandum of Understanding (MoU). This new partnership will open the opportunity for DWCU students who want to joint student exchange program to Korea. If you are one of those who have a dream to go abroad, to experience living in different country, and to expand your horizon, keep yourself updated with the latest information about international program by visiting the Office of International Affairs (OIA) at Hagios Builing 1st Floor or by checking our website regularly at oia.ukdw.ac.id. [drr]

foto:dok.KK/Endri

foto:dok.KK/Endri

13


Office of International Affairs

14

DWCU Participated in Workshop of Developing Grade-A Summer School in Undip

I

nternationalization is becoming part of universities strategy to face global challenges and to achieve competitive advantage. One of the significant benefits of internationalization is student knowledge of international issues. It is no surprise that universities across the globe make effort to increase student mobility. Committed to internationalize the institution, Duta Wacana Christian University (DWCU) participated in the Workshop of Developing Grade-A Summer School conducted by the Ministry of Research, Technology, and Higher Education of the Republic of Indonesia (Kemenristekdikti) and British Council on August 29, 2017. The workshop took place in ICT Building 5th Floor, Diponegoro University (Undip), Semarang, Central Java. Muhaimin Syamsuddin as Business Development Manager British Council Indonesia, in his opening remark said that this workshop aimed to help higher educations to formulate and manage short course or summer course and support their effort in internationalization. He hoped that this workshop will flourish and similar activities to promote higher education internationalization will follow. Prof. Dr. Ir. Muhammad Zainuri, DEA, the Vice Rector I Diponegoro University

Foto: dok./Anti

stated that his university supports this summer course program. “Establishing international classes means we have to be able to build international partnerships and attract international students. This is to increase university competitiveness and to improve the capacity in developing and managing related programs,” he explained further. Aligned with Dr. Zainuri statement, Deputy Director for Higher Education Cooperation Ministry of Research, Technology, and Higher Education of the Republic of Indonesia, Dr. Purwanto Subroto said that the objectives of this workshop were to encourage higher education to develop international programs both for academic program as well as cultural program and to strengthen higher educations in

Indonesia to meet the standard of satisfactory summer course program. The Workshop of Developing Grade-A Summer School was divided into two sessions. The first session was workshop by Barbara Bell from London College of Fashion. This session focused on how to establish short course for income generating. She shared her experiences in managing short course and study abroad program in London College of Fashion. To make it an interactive session, the participants were divided into groups of four or five. There was a case study and each group discussed step by step on how to develop short courses. The second session was workshop by Dr. Edwan Kardena from Bandung Institute of

Technology (ITB). In his presentation, he showed the data of student mobility across the globe which is still dominated by Europe and America. “Mobility within Asian countries is still small in number compared to mobility to Europe and America,” he said. According to Dr. Kardena, we should promote student mobility in Asia. Attracting students from developed countries to study in Indonesia for degree program is very hard. Thus, he suggested that we should aim for short course. He explained that in developing a credit-bearing short course, there must be balance, means that it should contain academic material and field work. [drr]

Summer Camp in Chang Jung Christian University, Taiwan

C

hang Jung Christian University held a Summer Camp on August 20 - 27, 2017 in Tainan, Taiwan. Some universities from several different Asian countries such as Korea, Japan, Thailand, Malaysia, India, Indonesia, Philiipines and the host country, Taiwan participated in this program. Duta Wacana Christian University (DWCU) had been participating in this program since four years ago. This year, DWCU were represented by three students, Tubel Octo Semli from Faculty of Medicine, Yesaya Adnavian from Faculty of Architecture and Design and Sayoga Perangin-angin from Faculty of Business. Some of the program that we joined were social bussiness discussion, visiting the historical places, visiting night market, booth camp, culture presentation and exploring the beautiful Tainan. We also tried some traditional Taiwanese foods which have a different taste from the foods in Indonesia. While we were there, we also learned about ourselves and the world around us. More importantly, we grew both as individuals and part of a team. The camp

Foto: dok./Yoga

Foto: dok./Yoga

Foto: dok./Yoga

was designed to help us mature socially, emotionally, intellectually and morally by providing us with a structured environment where we can live and play with positive role models. We were divided into separate groups so that each participant could exchange ideas, get new ideas and tell each other about their respective countries. This is an opportunity for all participants to know cultures outside their countries more. One of the main benefits and advantages of a cultural exchange is making friends overseas that could last a lifetime. It is amazing how much you can learn from someone you just met and connect with someone on such a deep level. We gained a rich understanding of other cultures, learned some new languages or significantly improve our linguistic skill through practical immersion, learned about different education system and understand global issues. Keep yourself posted with the latest information about International Program by checking our website at oia.ukdw.ac.id. [Yoga]


UKM Zone

15

KMK UKDW: Kembangkan Spiritualitas Iman Katolik dalam Karya Nyata

U

niversitas Kristen Duta Wacana (UKDW) merupakan salah satu kampus dimana para mahasiswanya datang dari berbagai latar belakang suku, ras, dan agama yang berbeda-beda. Hal ini membuat UKDW sering dijuluki sebagai “Indonesia Mini” di Yogyakarta. Berbagai komunitas di UKDW hadir dan terbentuk karena adanya persamaan hobi, asal daerah, maupun agama. Untuk meningkatkan sisi spiritualitas, para mahasiswa dengan latar belakang agama yang sama berkumpul untuk saling berbagi dan mendalami ajaran agama. Salah satunya komunitas yang berlatar belakang agama adalah komunitas Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) UKDW. Komunitas yang berdiri pada tahun 1989 ini dirintis oleh beberapa mahasiswa yang aktif berkegiatan di Wisma Mahasiswa Yogyakarta, salah satunya Budi Sutedjo Dharma O., S.Kom., MM yang saat ini menjabat sebagai dosen Fakultas Teknologi Informasi UKDW. Seiring berjalannya waktu, terjadilah pasang surut dalam dinamika perkembangan KMK. Pada tahun 2006-2007 secara organisasi terjadi kekosongan kepengurusan namun dalam hal kegiatan masih ada beberapa orang yang

Foto: dok./KMK UKDW

masih aktif mengadakan kegiatan-kegiatan misalnya turut serta dalam perayaan Ekaristi Kaum Muda (EKM) di Gereja Santo Antonius Kotabaru. Di tahun 2008, sekitar sepuluh mahasiswa dari Program Studi Teknik Informatika, dengan dibantu oleh salah satu dosen Fakultas Teknologi Informasi yaitu Budi Sutedjo Dharma O., S.Kom., MM, dan salah satu Pastor dari Seminari Kentungan yaitu Pst. Graha Lisanta, mencoba menghidupkan kembali KMK UKDW dengan didasari oleh sebuah keprihatinan bahwa mahasiswa Katolik membutuhkan sebuah wadah untuk berkumpul, berbagi dan berkarya serta membawa terang bagi sesama. Hingga di

bulan Januari 2009, KMK UKDW kembali aktif dengan 11 orang yang masuk dalam kepengurusan dan kembali berkegiatan rutin. Kegiatan rutin yang biasa dilakukan oleh KMK UKDW diantaranya pertemuan perdana dalam rangka mengembangkan spiritualitas iman Katolik dan malam keakraban untuk menjalin kebersamaan antar mahasiswa Katolik UKDW. Seperti baru-baru ini pengurus KMK mengadakan pertemuan perdana pada 25 Agustus 2017 dan dihadiri oleh sekitar lima puluh mahasiswa baru dari angkatan 2017 dan dua Frater dari Seminari Kentungan yaitu Frater Bernard dan Frater Andi. Di acara tersebut

pengurus memperkenalkan KMK secara detail dan acara – acara kedepannya sebelum ditutup dengan makan malam bersama dan foto bersama. Menilik kembali kegiatan KMK sebelum pertemuan perdana, sudah banyak kegiatan yang terselenggara, yang pertama adalah ziarah bersama Keluarga Mahasiswa Katolik Kedokteran UKDW di Goa Maria Sriningsih. KMK juga sering mengadakan Ibadah Tobat bersama dalam rangka menyambut hari raya besar seperti Natal dan Paskah. Tak hanya itu ada beberapa kegiatan lain seperti kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan yang dilakukan pada tahun 2016. Saat Hari Lahir Pancasila, KMK UKDW turut diundang bersama Mudika Paroki St. Antonius Padua Kotabaru untuk menghadiri acara “Buka Bersama Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta” di Alun-Alun Utara. Untuk tahun 2017, ada banyak kegiatan yang telah direncanakan KMK, yaitu EKM dan malam keakraban yang juga mengundang teman-teman Katolik untuk ikut berpartisipasi. Bila ada di antara kamu yang tertarik untuk bergabung dengan KMK UKDW dapat langsung menghubungi Ursula (081283762878) atau melalui id LINE: ursulaoctaviana. [Ursula]

Net Club UKDW: Berbagi Ilmu di Bidang Teknologi Informasi

B

anyak Unit Kegiatan Mahasiswa

(UKM) yang ada di UKDW. Mulai dari kegiatan yang berfokus pada olahraga, bela diri, kesenian, kesehatan, jelajah alam, dan bidang teknologi informasi. Mahasiswa boleh dengan bebas memilih UKM apa yang ingin diikuti, sesuai dengan minatnya, dalam rangka aktualisasi pribadi mahasiswa tersebut. Salah satu UKM yang ada di UKDW dan yang berkegiatan di bidang teknologi informasi adalah Net Club. Terbentuk karena sekumpulan mahasiswa yang mempunyai minat lebih pada komputer dan teknologi infomasi, di tahun 2017 ini Net Club sudah menjadi sebuah komunitas dengan beranggotakan enam puluh lebih mahasiswa yang berasal dari berbagai program studi di UKDW. Anggota Net Club yang berasal dari berbagai program studi ini mematahkan anggapan bahwa Net Club hanya terbatas untuk mahasiswa dari Program Studi Sistem Informasi dan Teknik Informatika saja. Anggapan tersebut tentu tidak benar. Tahun 2017 ini Net Club mencoba melebarkan sayapnya, merangkul teman-teman dari program studi di luar Fakultas Teknologi Informasi untuk bersama-sama belajar apa itu teknologi informasi serta bagaimana memanfaatkannya untuk menunjang pekerjaan. Saat ini Net Club diketuai oleh Samuel Indra Wijaya, mahasiswa dari Program Studi Sistem Informasi angkatan 2015. Untuk Badan Pengurus Harian (BPH) beranggotakan mahasiswa dari Program Studi Sistem Informasi dan Teknik

Informatika angkatan 2015 dan 2016. Adapun pertemuan internal BPH dilaksanakan secara situasional, sehingga tidak memiliki jadwal tetap dalam melakukan rapat. Net Club rutin menggelar pertemuan bagi para anggotanya setiap hari Jumat pada pukul 10.30 WIB atau menyesuaikan. Materi yang dipelajari di Net Club meliputi banyak hal. Mulai dari bagaimana penggunaan komputer yang benar untuk sehari-hari, cara membuat website, cara menginstal ulang komputer, hingga bagaimana cara membuat game. Mengingat bahwa teknologi informasi bermakna sangat luas, maka pokok bahasan pada tiap pertemuan ditentukan menjadi beberapa bagian pembahasan. Pengurus juga membuka kesempatan kepada anggota untuk mengusulkan materi apa yang ingin dipelajari kemudian. Pertemuan rutin ini menjadi wadah antar anggota untuk berdiskusi dan berbagi pengetahuan. Sejalan dengan jargon Net Club, “Sharing is Caring” bahwa tidak ada siapa lebih pandai dari siapa, melainkan hanya siapa lebih dulu tahu dan di Net Club siapapun dapat membagi ilmu yang dimiliki, sehingga mampu untuk mengembangkan ilmu secara bersama-sama. Selain melakukan pertemuan rutin, Net Club juga memiliki agenda tahunan yaitu penyelenggaraan acara seminar dan workshop bertajuk “Nutz”. Di tahun 2015, Net Club menjalin kerjasama dengan Gameloft yang merupakan developer game kelas dunia, sebagai pembicara di seminar dengan tema “Nutz 8.0 Game Industry and

Foto: dok./Net Club UKDW

Design”. Selain untuk para civitas UKDW, acara ini juga terbuka untuk kalangan umum. Seminar ini mengupas tuntas industri game dan proses pengembangannya. Kemudian di tahun 2016, Net Club menggaet X-Code sebagai pembicara pada seminar dengan tema “Nutz 8.1 Hacking Security Analysis”. X-Code merupakan komunitas hacker yang cukup diperhitungkan dan Net Club juga tergabung dalam komunitas ini. Pada seminar yang dilaksanakan 10 Desember 2016 ini, X-Code menyajikan live coding mengenai bagaimana mengetes keamanan suatu jaringan dengan mencari celah pada jaringan tersebut menggunakan tools yang bisa didapatkan di internet. Dengan mengetahui celah keamanan yang masih terbuka pada sistem, seorang administrator dapat menentukan metode yang paling tepat untuk melindungi sistemnya.

Untuk proses rekrutmen anggota baru Net Club biasanya dilakukan pada saat sesi UKM Zone di masa kegiatan OKA bagi para mahasiswa baru. Namun bagi teman-teman yang tertarik dan ingin belajar komputer bersama Net Club dan belum sempat mendaftar saat OKA, bisa datang langsung ke ruang Net Club di Gedung Fillia lantai dua atau langsung mengikuti pertemuan rutin Net Club. Jika masih penasaran dan ingin bertanya lebih lanjut, silahkan kirim pertanyaannya ke e-mail nina.wulandari@si.ukdw.ac.id atau bisa juga menghubungi LINE dengan ID aninwulan. Ingin lebih paham tentang dunia komputer? Yuk gabung Net Club. [Nina]


Program Studi

16

Fakultas Bioteknologi Inisiasi Kolaborasi Aksi Konservasi Untuk Pengembangan Kawasan Mangrove Baros

D

i Desa Tirtohargo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul tepatnya di bantaran muara Sungai Opak ditemukan komunitas mangrove seluas kurang lebih 25 ha dengan dominasi tanaman mangrove jenis Avicennia sp. (api-api). Disamping jenis Avicennia sp. juga terdapat jenis Rhizopora sp., Bruguiera sp dan Soneratia caseolaris. Kawasan mangrove di daerah tersebut bukan merupakan komunitas alami dimana jenis-jenis yang ada diintroduksikan dari luar. Tanaman mangrove diperkenalkan pertama kali oleh Yayasan Relung, sebuah LSM Lingkungan di Yogyakarta pada tahun 2003-2005 dengan tujuan untuk konservasi bantaran muara Sungai Opak dan upaya perlindungan daerah pertanian dari limpahan air sungai maupun gelombang air laut. Oleh karena itu mulai tahun 2007 Konsorsium Mitra Bahari Region Center DIY berkoordinasi dengan masyarakat pengelola mangrove, Dinas Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Bantul, Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi dan Balai Konservasi Sumberdaya Alam Propinsi DIY berkomitmen melakukan pendampingan untuk mengembangkan kawasan mangrove di Dusun Baros menjadi kawasan ekowisata mangrove di DIY. Beberapa program yang telah dilakukan antara lain peningkatan luasan tutupan mangrove dengan mengorganisir kegiatan tanam mangrove, pendampingan untuk pengembangan kelembagaan, pelatihan dan pendampingan untuk peningkatan ekonomi masyarakat melalui pelatihan budidaya ikan dan kepiting cangkang lunak. Saat ini kawasan mangrove di Dusun Baros telah menjadi salah satu ikon Desa Tirtohargo dimana keberadaanya telah mengantarkan kelompok pengelola mendapatkan beberapa penghargaan lingkungan di

foto:dok.Djoko Rahardjo

tingkat daerah. Namun tidak boleh berhenti dan puas dengan pencapaian tersebut, karena masih banyak hal yang harus terus dikembangkan seperti belum tersusunnya rencana pengembangan, pengelolaan serta prasara yang mendukung untuk pengembangan kawasan ekowisata mangrove yang mampu memberikan nilai manfaat ekonomi dan ekologis bagi masyarakat. Untuk mewujudkan semua itu dibutuhkan kolaborasi dan sinergi semua pihak, untuk secara bersama bersinergi melakukan kolaborasi aksi konservasi baik dalam pelaksanaan workshop untuk merancang program pengembangan, aksi tanam mangrove, pengembangan fasilitas gardu pandang, gazebo dan lain-lain serta pendampingan pada kelompok pengelola kawasan ekowisata. Penyelenggaraan Kolaborasi Aksi Konservasi 2017 bertujuan untuk

pengembangan kawasan ekowisata mangrove Baros, meningkatkan partisipasi masyarakat (perguruan tinggi, sekolah, pemerintah dan swasta) dalam program aksi konservasi serta serta membangun kolaborasi dan sinergi para pihak mendukung pengembangan ekowisata mangrove di Baros. Program ini diikuti oleh mahasiswa Fakultas Bioteknologi dan prodi lain di UKDW serta universitas lain seperti UAJY dan UGM, serta didukung oleh Royal Ambarrukmo, Ambarrukmo Plaza, Djarum Bakti Lingkungan, instansi pemerintah, peneliti dan masyarakat luas. Rangkaian acara kolaborasi aksi konservasi diawali dengan diskusi dengan berbagai mitra untuk merumuskan program dan rencana pengembangan kawasan ekowisata mangrove. Program ini berlangsung mulai dari bulan Juli sampai dengan bulan November 2017 dan direncanakan berlanjut sampai pada tahun 2018 dengan fokus program pada

implementasi, pendampingan dan monitoring program. Sebagai upaya untuk sosialisasi program dan menyatukan komitmen berbagai pihak dilakukan workshop dan aksi tanam mangrove serta peresmian atau peletakan pancang pembangungan gardu pandang atau gazebo di kawasan ekowisata mangrove Baros yang akan dilakukan pada tanggal 20 sampai dengan 21 Oktober 2017. Keberhasilan program aksi konservasi untuk pengembangan kawasan ekoswisata mangrove Baros sangat ditunjang oleh komitmen, konsistensi dan dukungan dari berbagai pihak. Kontribusi para pihak menjadi penting dan sangat menentukan kecepatan pencapaian dan keberlangsungan program, termasuk peran masyarakat Dusun Baros dan secara khusus pengelola kawasan ekowisata mangrove Baros. [Djoko Rahardjo]


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.