KORAN
KORAN
SINAR PAGI L U G A S
T A J A M
S A N T U N
Diterbitkan Oleh:
Yayasan Wirakarya NPWP :
017231101444000 Sesuai Undang - Undang No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers
Priyo:
SINAR PAGI L U G A S
DPR Bisa Tolak Perppu UU Pilkada
T A J A M
Inspektorat Panggil Sejumlah Guru dan Pegawai BPR kasus penipuan oleh oknum Bendahara UPTD Pendidikan Malangbong menjadi sorotan publik
Hal. 3
KPK Sesalkan Setya Novanto Jadi Ketua DPR-RI “KPK sangat prihatin dan menyesalkan terpilihnya Setya Novanto sebagai ketua DPR karena yang bersangkutan punya potensi mempunyai masalah hukum dan bisa merusak citra DPR sebagai lembaga Ketua KPK Abraham Samad Jakarta (Koran SINAR PAGI), - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengaku prihatin dan menyesalkan atas terpilihnya Bendahara Umum Partai Golkar Setya Novanto sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014-2019. "KPK sangat prihatin dan menyesalkan terpilihnya Setya Novanto sebagai ketua DPR karena yang bersangkutan punya potensi mempunyai masalah hukum dan bisa merusak citra DPR sebagai lembaga terhormat," kata Abraham melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Kamis. Setya Novanto menjadi ketua DPR didampingi oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon (Fraksi Partai Gerindra), Agus Hermanto (Fraksi Partai Demokrat), Fahri Hamzah (Fraksi Partai Keadilan Sejahtera) dan Taufik Kurniawan (Fraksi Partai Amanat Nasional) sebagai paket yang diajukan oleh koalisi Merah Putih pada rapat perdana DPR pada Rabu (1/10) lalu. "Sebenarnya KPK menginginkan ketua DPR yang terpilih itu orang yang bersih dan tidak punya keterkaitan dengan kasus-kasus hukum, jadi KPK juga kecewa dengan terpilihnya ketua DPR baru, namun demikian kita tetap menghargai proses sudah terjadi di DPR," tambah Abraham. Namun Abraham mengaku lembaga yang dipimpinnya itu tidak punya kesulitan bila akan memeriksa Setya Novanto. "(Jabatan sebagai ketua DPR) tidak mempersulit (pemeriksaan terhadap Setya) karena ketua DPR tidak punya kekebalan hukum," ungkap Abraham. Setya Novanto sendiri pernah beberapa kali diperiksa sebagai saksi di KPK maupun pengadilan tindak pidana korupsi. (*/Ant)
Piutang Pajak PT.ING Patut Diusut Bandung (Koran Sinar Pagi), Mencuatnya dokumen atas data piutang pajak salah satu perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA), PT.ING INTERNASIONAL.yang mencapai lebih dari 139 miliar. Hal itu tak pelak membuat gerah pejabat Kanwil DJP Jabar.l dan KPP Majalaya. Data tunggaka tersebut tercatat pada tahun pajak 2011, yang dilaporkan Kantor Pelayanan Pajak Pratama(KPP) Majalaya ke Kanwil DJP Jabari, (02/12/2011). PT.ING adalah salah satu perusahan Korea, bergerak dibidang Garment. Masih tergolong perusahaan sehat secara financial dengan ribuan tenaga kerja. Urusan Pajak, PT.ING masuk lingkup Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Majalaya.Sejauh ini persoalan pajak PT.ING dinilai bermasalah. Seperti yang Tertera dalam dokumen laporan piutang pajaknya„Tunggakan pajak PT.ING periode 02-12-2011 mencapai nilai Rp.139.301.995.214,Tunggakan pajak yang bukan sedikit nilainya itu, ditenggarai hingga saat ini masih misterius, belum ada penyelesaian. Seolah di peti es kan dan diduga hanya menjadi ATM "oknum" yang memanfaatkan. Asset Negara ratusan miliar sektor pajak itu kuat dugaan di kemplang PT.ING/ Wajib Pajak (WP). Sehingga memicu asumsi masyarakat adanya kesan pembiaran bahkan binaan pihak berkompeten dalam persoalan piutang pajak PT.ING. Sebagai bahan pembuktian ketidak beresan dalam laporan piutang pajak PT.ING. Pada tahun 2009, PT.ING membuat laporan adanya kelebihan tagihan pajak oleh dirjen pajak sebesar 116.Miliar, tahun pajak 2005-2007 kepada Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI. Perkara itu pun Tidak ada kejelasan. Padahal sesuai UU KUP Pasal 16, bahwa Direktur jendral Pajak berhak memutuskan segala persoalan kaitan keberatan, penangguhan dan lain 11 nya, Ke Halaman
Uang Damai dan Sangsi Denda Sidang Tilang
redsinarpagi@gmail.com sinarpagi99@yahoo.com Alamat Redaksi:
Komplek Pertamina Tugu Jl. Toar No.32 Kedoya Jakarta Utara Tlp. 085220297773-082320244262
Edisi : X / 2014
Rp.6.000,-
Mengintip Perhiasan Lawas Zaman Kerajaan Masa Silam
Tindakan tilang yang dilakukan polisi terhadap pengendara yang melanggar memang seharusnya, namun kadang kala tindakan tilang ini disertai negosiasi antara polisi dan pelanggar lalu lintas.
Perhiasan antik gelang naga dari kesultanan Gowa
Hal 10
Hal 9
Dua Perppu Ditandatangani Presiden Terkait Kontroversi Pilkada Jakarta (Koran SINAR PAGI), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani dua peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) terkait dengan kontroversi pemilihan kepala daerah tidak langsung yang RUU-nya telah disetujui DPR untuk menjadi UU Pilkada. "Saya baru saja menandatangani dua perppu," kata Presiden Yudhoyono dalam jumpa pers yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis malam. Presiden memaparkan dua perppu tersebut adalah Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota yang sekaligus mencabut UU No. 22/2014 yang mengatur pemilihan tidak langsung oleh DPRD. Ia memaparkan sebagai konsekuensi dan untuk menghilangkan ketidakpastian hukum, diterbitkan pula Perppu No. 2/2014 tentang Pemerintahan Daerah yang menghapus tugas dan kewenangan DPRD untuk memilih kepala daerah sebagaimana tercantum dalam UU No. 23/2014 tentang Pemda. Menurut SBY, penandatanganan kedua perppu tersebut dilakukan sebagai bentuk nyata perjuangan dirinya bersama-sama dengan rakyat Indonesia untuk memperjuangkan pelaksanaan pemilihan kepala daerah langsung dengan perbaikan-perbaikan mendasar. "Izinkan saya berikhtiar demi kedaulatan rakyat dan demokrasi, dari
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) memberikan keterangan pers didampingi Wapres Boediono (keenam kanan) dan para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/10). Presiden menyatakan telah menandatangani 2 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) tentang Pilkada langsung atas UU Pilkada yang telah disahkan DPR. rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat," kata Yudhoyono. Apalagi, SBY menyatakan sebagai presiden yang terpilih secara lang-
sung oleh rakyat sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 2004 dan 2009. Presiden Yudhoyono dalam jumpa pers itu ditemani, antara lain Wakil Presiden Boediono, Menko Polhu-
Orang Tua Siswa Menjerit, Buku Paket Dan LKS Dijual Dengan Harga Selangit Karawang SP,-Sejumlah orang tua siswa Sekolah dasar negeri(SDN) di kabupaten Karawang, mengeluhkan pembelian buku paket tematik dengan harga yang sangat mahal. Harga untuk tiap buku mencapai Rp. 30.000 hingga Rp.70.000. Seperti yang di tuturkan Ivan, salah seorang orang tua siswa yang anak nya bersekolah di SDN KARANG PAWITAN.l Karawang
1,3M Bantuan jadi bancakan Ketua GAPOKTAN jadi anggota Dewan jamur merang, ironisnya... sampai saat ini, kegiatan usaha yang dibiayai pemerintah itu hanya tinggal nama. Tak satu pun ternak sapi. Domba atau Itik di kandangnya. Begitupun usaha jamur hanya tinggal kumbung nya. Menurut keterangan sejumlah anggota kelompok tani Laksana, Program kegiatan tersebut hanya sebentar dikelola sampai akhirnya tidak jelas kemana."karena cara pengurusan nya tidak jelas, dan saling
S A N T U N
Hal 8
Banprov Program Gemar, Gapoktan Laksana Tinggal Nama Karawang, (Koran SINAR PAGI), Proram pemerintah provinsi Jawa Barat yang digulirkan Tahun 2010, dalam kegiatan Pelaksanaan program Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis(GEMAR). Anggaran yang di gelontorkan dari pundi APBD.l Provinsi Jawa Barat tersebut, salah satu penerima bantuanya adalah GAPOKTAN Laksana, kabupaten Karawang. Bantuan berupa dana sejumlah tidak kurang dari 1,3 miliar yang diterima Gapoktan Laksana, di bagikan kepada empat kelompok tani, yang dipergunakan sebagai modal usaha ternak sapi, domda. Unggas dan
E-mail:
berebut, jadi pada hilang entah mati atau dijual. Awal penerimaan bantuan hingga dibagikan ke kelompok tani pun sudah terjadi penyimpangan. Ada pemotongan setiap anngaran yang diterima kelompok tani oleh pengurus Gapoktan. Paling sisa bantuan yang ada hingga saat ini tidak lebih dari 20% nya dari total bantuan" ungkap seorang pengurus kelompok tani yang minta namanya di rahasiakan. Ke Halaman 11
Ucapan Terimakasih Kepada Gubernur Jabar dan Bupati KBB H. Abubakar :
Masyarakat Desa. Baranang Siang Kec.Cipongkor Sambut Gembira Perbaikan Jalan Yang Telah Dilaksanakan PU Pemda KBB
Ke Halaman 11
Barat, "anak saya kelas Lima, buku yang dianjurkan dibeli oleh pihak sekolah ada 3 jenis buku paket tematik dengan total harga hampir Rp.200.000,- dan buku itu hanya ada ditoko buku Ampera yang di tunjuk pihak sekolah." keluhnya, sambil menunjukan nota pembelian buku. Tidak kurang dari sepuluh orangtua murid, yang berkumpul dilingkungan sekolah itu pada saat dimintai tanggapanya, membenarkan apa yang dikeluhkan Ivan. "pada
prinsipnya kami merasa keberatan, karena kan buku seharusnya sudah disediakan pemerintah, dari dana bos untuk tiap siswa. Parahnya lagi, di SD ini murid diarahkan membeli buku di toko buku Ampera yang harganya nyaris dua kali lipat di banding di toko lain. Terus terang bagi saya yang mempunyai dua putra disekolah ini sangat terbebani, belum lagi iuran lain yang di bebankan, untuk pengecatan sekolah saja siswa di pungut sepuluh " ketus salah Ke ribu Halaman 11
Puluhan CPNS jadi Korban Penipuan Oknum PNS Kab. Bandung Kab. Bandung, (Koran SINAR PAGI),- Tingginya animo masyarakat untuk menjadi PNS telah dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan. Masyarakat dijanjikan dapat menjadi PNS dengan memberikan uang puluhan hingga ratusan juta kepada pihak yang mengaku dapat meloloskan seleksi PNS. Seperti baru-baru ini disampaikan oleh puluhan masyarakat Kab. Bandung yang menjadi korban janji Oknum PNS. Belakangan diketahui oknum PNS tersebut bekerja di satu instansi di lingkungan Pemkab Bandung, bagian Laboratorium. Beberapa orang yang dijanjikan jadi PNS menyampaikan, bahwa Oknum PNS tersebut menjanjikan pasti ada pengangkatan PNS antara 5 sampai 6 bulan, sejak penyerahan berkas dan uang. Sebelum batas waktu yang dijanjikan, oknum PNS tersebut memberikan seragam PNS dan NIP, sedangkan Pengang-katan PNSnya hingga batas waktu yang dijanjikan, bahkan sampai saat ini, tidak pernah ada. Sumber SP yaitu, orang yang dijanjikan jadi PNS menyatakan bahwa jumlah uang yang diminta oknum PNS tersebut bevariasi, tergantung tingkat pendidikan, untuk tingkat SMA/sederajat Rp 60 juta, D3 Rp 80 Juta dan S1 Rp 100 juta, dari semua jurusan dan akan ditempatkan di Dinas Sosial serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, tanpa tes. Oknum PNS tersebut selanjutnya mengarahkan untuk menyetorkan uangnya pada salah satu bank dan dibuatkan ATM. Menurut Sumber SP yang enggan disebut namanya, bahwa ada sekitar 21 orang yang diarahkan ke Bank BJB, “Karena nantinya gajih akan di transfer melalui ATM bank tersebut,” ungkap sumber SP menirukan ucapan oknum PNS Dari hasil penelusuran SP kepada mereka yang dijanjikan jadi PNS, ternyata melibatkan oknum PNS Guru Olah Raga di salah satu Sekolah Dasar Negeri wilayah Kecamatan Margahayu. Hal tersebut dilihat dari kwitansi yang ditandatangani Oknum Guru tersebut yang ada pada mereka yang dijanjikan jadi PNS. Menurut informasi sumber SP di Polres Bandung, oknum PNS Guru tersebut sudah dipanggil oleh pihak kepolisian dan diantaranya menyatakan bahwa uang yang diterima dari mereka yang dijanjikan jadi PNS disetorkan kepada Oknum PNS yang bertugas pada satu instansi dilingkungan Pemkab. Bandung. SP mendapat no. Kontak Oknum PNS yang instansi bertugas pada instansi di lingkungan Pemkab. Bandung dan mengirimkan pesan singkat, namun tidak pernah ada tanggapan. Belakangan masuk pesan singkat dari orang yang bernama R (inisial) dan mengaku sebagai pengacara pihak oknum PNS. Orang dengan inisial Nama R tersebut menyatakan bahwa dirinya mengetahui dan menyimpan berkas serta daftar mereka yang dijanjikan jadi PNS, termasuk di dalamnya orang instansi tempat oknum PNS bertugas. R selanjutnya menyebutnya bahwa hal tersebut merupakan tindakan Gratifikasi. (Teddy/H.Iwan)
kam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Hukum dan HAM Amir
Syamsudin, Kapolri Jenderal Pol Sutarman, Jaksa Agung Basrief Arief, dan Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman. (*/Ant)
Marak SPK Bodong Dinas PU Sumedang Telan Korban Hingga Ratusan Juta Sumedang, (Koran Sinar Pagi),- Sebanyak 6 Surat Perintah Kerja (SPK) bodong yang berkeliaran dari pengusaha ke pengusaha lainya muncul di lingkungan PU Bina Marga Sumedang. Ke enam SPK itu menurut seorang korban berinisial W asli Sumedang kepada wartawan menyatakan jika SPK di duga palsu itu berada di 3 pengusaha yang berbeda. Selain pengusaha Sumedang menurut W korban lain juga ada yang diluar Sumedang seperti E dan L bahkan kata W mereka telah diperdayai secara meyakinkan oleh pelaku dengan cara di iming-imingi akan diberikan pekerjaan (proyek) dengan catatan mereka menyetor uang terlebih dahulu dengan jumlah mencapai ratusan juta. Menurut W para pelaku yang di duga ber tiga itu disinyalir memanfaatkan kesempatan seolah ia dekat dengan Bupati Sumedang. Bahkan kata W dari ke tiga pelaku itu salah satu dari mereka yang menurut W tinggal di Situraja untuk memuluskan niatnya tak segan mengaku saudara isteri Bupati yang diperkuat dengan omongan salah seorang dari pelaku . W kepada wartawan mengatakan, “ Perbuatan ke 3 orang itu telah memperdayai setidaknya 3 orang pengusaha dengan bukti kuitansi dan bukti transferan semuanya lengkap ada di saya ”, ujar nya di daerah Alamsari Kamis (18/9) lalu. “ Bahkan saya pun merupakan korban dari pelaku itu”, kata W lagi. Sementara itu dari pihak PU Bina Marga saat dikonfirmasi terkait masalah ini menyatakan menyangkal keras ke aslian SPK itu. Kepala Bidang Adang Samsudin saat ditemui di ruang kerjanya Jumat (19/9) Kemembantah Halamanjika 11ia
Permohonan Maaf Saya H.E Rustamli Umur 62 tahun. Pekerjaan Wiraswasta. Alamat Kampung Panulisan. Desa Kurniabakti. Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar besarnya Kepada bapak Drs.Jajat Sudrajat M.Pd dan saudara-saudaranya Di Kampung Karanganyar. Desa Pakemita,.Kecamatan Ciawi. Kabupaten Tasikmalaya. Atas tindakan yang di lakukan Pada tanggal 13-9-2014 di Komplek Ar.Rusdu. Saya menyadari tindakan tersebut melanggar hukum dan saya Sangat menyesal atas tindakan yang saya perbuat serta tidak Akan mengulangi perbuatan tersebut kepada siapapun. Saya bersyukur dan berterimakasih kepada bapak Drs.Jajat Sudrajat M.Pd Dan keluarga besarnya. Yang telah memaafkan saya. Tertanda H.E Rustamli