Pada Pemilu Legislatif tahun 2019, sebanyak 118 perempuan Indonesia terpilih sebagai anggota parlemen yang berarti hanya 20,5% dari 575 total kursi parlemen. Berdasarkan data Inter-Parliamentary Union, persentase tersebut membawa Indonesia menduduki peringkat ke-6 di Asia Tenggara dan ke-107 di dunia dalam tingkat representasi perempuan di parlemen. Meskipun peringkat tersebut masih tergolong rendah, angka representasi perempuan di Indonesia telah mengalami tren positif sejak diberlakukannya sistem gender quota pada tahun 2003.
Lantas apakah yang dimaksud dengan sistem gender quota dan bagaimana ketentuannya dalam Undang-Undang? Mengapa pemberlakuan sistem gender kuota sangatlah penting di Indonesia?