Tribune Express Edisi (2) Mei 2021 - Tokoh Hukum: Bismar Siregar

Page 1

Tokoh Hukum: Bismar Siregar


Oleh: Melody Akita Staf Bidang Literasi dan Penulisan LK2 FHUI

Sumber: manado.tribunnews.com

Seorang Hakim Agung yang progresif nan idealis dalam memutus suatu perkara, begitulah ia dikenal oleh masyarakat dan rekan sejawat penegak hukumnya. Ia adalah Bismar Siregar, Hakim Agung Mahkamah Agung Republik Indonesia periode 1984-2000. Bismar selama kiprahnya di pengadilan terkenal akan putusan-putusannya yang kontroversial dan berani keluar dari undangundang apabila dirasanya peraturan tersebut sudah tidak layak lagi.1 Ia juga terkenal akan keteguhan hatinya untuk tidak disogok sebagaimana menurut pendapat Prof. Satjipto Rahardjo yang mengatakan bahwa beliau adalah orang yang lurus.2 Tokoh inspiratif ini lahir di Sipirok, 15 September 1928 dan berasal dari keluarga yang kurang mampu. Bagi keluarga mereka yang telah terbiasa hidup susah, makan adalah kegiatan mewah karena dalam sehari mereka terbiasa hanya memakan nasi satu kali. Ayahnya yang merupakan seorang petani dan juga guru SD menginginkan anak-anaknya memiliki nasib berbeda sehingga mendorong Bismar untuk belajar keras dan menjadi hakim nantinya. Walaupun Bismar tidak lulus SD, atas keuletannya beliau berhasil masuk SMP di Sipirok. Bismar baru

1

Hukumonline, “Para Hakim, Contohlah Lima Keteladanan Bismar Siregar Ini,” https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5615318374166/para-hakim--contohlah-lima-keteladanan-bismarsiregar-ini?page=3, diakses 25 April 2021. 2 DetikNews, “Bismar Siregar, Sang Pendekar Hukum Idealis itu Telah Pergi,” https://news.detik.com/berita/d-1896285/bismar-siregar-sang-pendekar-hukum-idealis-itu-telah-pergi-, diakses 25 April 2021.


menyelesaikan pendidikan menengah atasnya sebagai perantau di Bandung setelah sepuluh tahun akibat masalah finansial.3 Atas ketekunan, kegigihan, serta keberuntungan yang menyertainya, beliau berhasil masuk ke Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan dari sanalah ia mulai meniti langkahnya untuk menjadi seorang hakim sebagaimana diimpikan oleh ayahnya. Setelah lulus dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia beliau memulai kiprahnya di pengadilan sebagai jaksa pada Kejaksaan Negeri Palembang pada tahun 1957 hingga 1959. Beliau juga menjadi jaksa pada Kejaksaan Negeri Ambon dan Makassar pada tahun 1959 hingga 1961. Kariernya sebagai hakim dimulai pada tahun 1961 di Pengadilan Negeri Pangkalpinang dan berlanjut ke Pengadilan Negeri Pontianak hingga tahun 1968. Setelah itu, beliau menjadi panitera di Mahkamah Agung pada tahun 1969-1971 dan kemudian menjadi Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Utara dan Jakarta Timur semenjak tahun 1971 hingga 1980. Lalu, beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat dan Sumatra Utara. Seraya menjalankan karirnya, beliau menempuh pendidikan pada tahun 1973 di National College of The State Judiciary, Reno, Amerika Serikat dan di America Academy of Judicial Education, Tuscaloosa, Amerika Serikat. Pada tahun 1980, beliau turut menempuh pendidikan di Academy of American and International Law, Dallas, Amerika Serikat. Bismar Siregar adalah sosok yang terpuji dan memiliki begitu banyak sifat yang dapat diteladani dalam kehidupan sehari-hari, beliau adalah orang yang berintegritas, sederhana, dan mengutamakan keadilan dalam tiap-tiap putusannya.4 Sosok Bismar Siregar yang berintegritas tinggi telah diakui oleh orang-orang yang mengenal dirinya.5 Bismar Siregar juga merupakan orang yang senang hidup dalam kesederhanaan sebagaimana yang diajarkan oleh orang tuanya sedari dulu. Beliau juga kerap mengingatkan pada anaknya, yakni Advokat Kemalsjah Siregar untuk selalu mengingat darimana ia berasal.6 Selain itu, terkait persepsi Bismar akan keadilan yang

3

DetikNews, “Bismar Siregar, Sang Pendekar Hukum Idealis itu Telah Pergi,” https://news.detik.com/berita/d-1896285/bismar-siregar-sang-pendekar-hukum-idealis-itu-telah-pergi-, diakses 25 April 2021. 4 Hukumonline, “Para Hakim, Contohlah Lima Keteladanan Bismar Siregar ini,” https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5615318374166/para-hakim--contohlah-lima-keteladanan-bismarsiregar-ini?page=3, diakses 2 Mei 2021. 5 Dwi Murdaningsih, “Menggali Pemikiran Alm Bismar Siregar,” https://republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/15/10/08/nvvtqu368-menggali-pemikiran-alm-bismarsiregar, diakses 4 Mei 2021. 6 Hukumonline, “Para Hakim, Contohlah Lima Keteladanan Bismar Siregar ini,” https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5615318374166/para-hakim--contohlah-lima-keteladanan-bismarsiregar-ini?page=3, diakses 4 Mei 2021.


tercermin dari putusan-putusannya, dikatakan oleh Hakim Agung Krisna Harahap bahwasanya pendahulunya itu, yakni Bismar Siregar, selalu menggunakan hati nuraninya dalam memeriksa suatu perkara.7 Bismar Siregar dalam menjalankan profesinya sebagai hakim telah banyak memberikan penemuan-penemuan hukum melalui putusannya yang berani menabrak aturan yang ada. 8 Atas sikapnya tersebut dalam putusan-putusannya ia dikenal sebagai sosok hakim yang progresif. Beberapa kasus penting yang pernah membuat masyarakat gempar dengan putusannya adalah kasus Albert Togas, kasus pengedar ganja, serta kasus ‘bonda’ yang sangat terkenal. Dalam kasus Albert Togas tahun 1976, beliau menjatuhkan hukuman mati pada Albert atas perbuatannya membunuh dan memutilasi staf ahli di tempat ia bekerja sebelum di PHK, yakni PT Bogasari. Selain itu, putusan lain yang cukup lekat dengan sosok Bismar Siregar adalah putusan terhadap kasus pengedar ganja pada tahun 1983 dimana beliau menjatuhkan hukuman 10 tahun dan 15 tahun penjara pada dua orang terdakwa pengedar ganja padahal jaksa hanya mendakwa mereka dengan hukuman 10 bulan dan 15 bulan penjara.9 Putusan lain yang sangat kontroversial dari Bismar Siregar adalah putusan di tingkat banding mengenai ‘bonda’, yakni menafsirkan alat kelamin wanita sebagai sebuah barang oleh karena dalam Bahasa Tapanuli kemaluan sering disebut sebagai ‘bonda’ atau ‘barang’.10 Dalam kasus ini, terdakwa MR Sidabutar pada pengadilan tingkat pertama atas tindakannya menjanjikan pernikahan setelah meniduri saksi korban K tetapi MR Sidabutar tidak bertanggung jawab akan hal tersebut sehingga ia didakwakan secara kumulatif dengan Pasal 293 KUHP tentang perbuatan cabul terhadap anak di bawah umur, Pasal 378 KUHP tentang penipuan, dan Pasal 335 KUHP tentang perasaan tidak senang. Oleh hakim PN Medan terdakwa MR Sidabutar dijatuhkan Pasal 293 KUHP. Akan tetapi, jaksa mengajukan kasus ini untuk banding yang kemudian ditangani oleh Bismar Siregar di Pengadilan Tinggi Sumatera Utara yang berpendapat bahwa putusan hakim PN tidak tepat karena saksi korban K telah berusia 21 tahun

7

Hukumonline, “Para Hakim, Contohlah Lima Keteladanan Bismar Siregar ini,” https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5615318374166/para-hakim--contohlah-lima-keteladanan-bismarsiregar-ini?page=3, diakses 4 Mei 2021. 8 Ibid. 9 DetikNews, “Bismar Siregar, Sang Pendekar Hukum Idealis itu Telah Pergi,” https://news.detik.com/berita/d-1896285/bismar-siregar-sang-pendekar-hukum-idealis-itu-telah-pergi-, diakses 4 Mei 2021. 10 Hukumonline, “Putusan Bonda yang ‘Mengayun’ Bismar,” https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt559fba87c3065/putusan-ibonda-i-yang-mengayun-bismar/, diakses 4 Mei 2021.


sehingga tidak dapat dikatakan sebagai anak di bawah umur. Ia kemudian menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara terhadap terdakwa dengan Pasal 378 KUHP dimana diatur mengenai barang siapa yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri dengan tipu muslihat membujuk orang lain untuk menyerahkan barang yang dimiliki. Terhadap pasal ini Bismar melakukan ekstensifikasi penafsiran agar kehormatan perempuan dianggap sebagai benda oleh karena di Tapanuli kemaluan sering disebut sebagai ‘bonda’ dan terdakwa juga memperoleh keuntungan berupa kesempatan untuk meniduri saksi korban dengan membujuk korban dan berjanji akan bertanggung jawab sehingga unsur-unsur dalam Pasal 378 KUHP dapat terpenuhi. Putusan ini kemudian dibatalkan oleh Mahkamah Agung karena menurut Ketua Muda Pidana MA Adi Andojo, Bismar mengambil radius yang terlampau jauh dalam penafsiran pasal penipuan ini. Putusan Mahkamah Agung kemudian menyatakan MR Sidabutar bebas karena terhadap pasal-pasal yang didakwakan tidak dapat dibuktikan secara sah dan meyakinkan. Walaupun begitu, beberapa aktivis hukum yang pro terhadap putusan ini mengatakan bahwa putusan ini sangat baik karena dapat digunakan untuk memperingatkan lelaki untuk tidak memperlakukan wanita secara sewenang-wenang.11 Bismar Siregar mempunyai pengaruh yang cukup kuat atas penemuan-penemuan hukumnya yang progresif karena berani keluar dari undang-undang apabila ia rasa tidak tepat dan menyesuaikan hukum dengan keadaan masyarakat sehingga perlu diteladani oleh hakim-hakim dalam memutus perkara. Perilaku Bismar yang berani ini dalam proses penegakan hukum diakui oleh Dekan Fakultas Hukum UAI Agus Surono sebagai sebuah langkah yang tepat sebagaimana semestinya seorang hakim yang harus mengutamakan keadilan daripada kepastian hukum menurut Agus. Selain berani menabrak aturan, Bismar juga mengutamakan hati nurani dalam memeriksa dan memutus perkara. Bismar dalam memutus perkara akan bertanya pada hati nuraninya untuk meyakinkan apakah terdakwa yang akan ia jatuhkan vonis itu benar-benar bersalah atau tidak lalu barulah selanjutnya ia mencari dasar hukumnya. Di samping itu, beliau juga sering mencari dasar hukum dari kitab dan ajaran agama terdakwa untuk dijadikan pertimbangan.12 Atas sikap-sikapnya itu dalam penegakan hukum, begitu banyak ahli hukum seperti Aloysius Wisnubroto dan Todung 11 Hukumonline, “Putusan Bonda yang ‘Mengayun’ Bismar,” https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt559fba87c3065/putusan-ibonda-i-yang-mengayun-bismar/, diakses 4 Mei 2021. 12

DetikNews, “Bismar Siregar, Sang Pendekar Hukum Idealis itu Telah Pergi,” https://news.detik.com/berita/d-1896285/bismar-siregar-sang-pendekar-hukum-idealis-itu-telah-pergi-, diakses 4 Mei 2021.


Mulya Lubis yang mengenalkan sosok Bismar ini pada masyarakat luas bahwa ada seorang hakim dengan kepribadian luar biasa yang berani menerobos hukum untuk mewujudkan keadilan pada masanya dulu agar perilakunya ini dapat diteladani oleh penegak hukum yang lain.13 Bismar Siregar wafat pada hari Kamis tanggal 19 April 2012 setelah pingsan ketika tengah melukis pada hari Senin tanggal 16 April 2012. Walaupun kini beliau telah tiada, dirinya masih teringat di benak masyarakat Indonesia, terutama bagi para pengikut hukum progresif, atas integritasnya yang tinggi sebagai seorang penegak hukum serta atas sosok dirinya yang berkepribadian lembut tetapi dapat mengeluarkan putusan-putusan yang berani.

13

Hukumonline, “Bismar Siregar, Hakim Kontroversial yang Berhati Nurani,” https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt559d06730db6c/bismar-siregar--hakim-kontroversial-yang-berhatinurani/, diakses 4 Mei 2021.


DAFTAR PUSTAKA

Internet DetikNews. “Bismar Siregar, Sang Pendekar Hukum Idealis itu Telah Pergi.” https://news.detik.com/berita/d-1896285/bismar-siregar-sang-pendekar-hukum-idealis-itutelah-pergi-. Diakses 25 April 2021. Dwi

Murdaningsih. “Menggali Pemikiran Alm Bismar Siregar.” https://republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/15/10/08/nvvtqu368-menggalipemikiran-alm-bismar-siregar. Diakses 4 Mei 2021.

Hukumonline. “Bismar Siregar, Hakim Kontroversial yang Berhati Nurani.” https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt559d06730db6c/bismar-siregar--hakimkontroversial-yang-berhati-nurani/. Diakses 4 Mei 2021. Hukumonline. “Para Hakim, Contohlah Lima Keteladanan Bismar Siregar ini.” https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5615318374166/para-hakim--contohlah-limaketeladanan-bismar-siregar-ini?page=3. Diakses 25 April 2021. Hukumonline. “Putusan Bonda yang ‘Mengayun’ Bismar.” https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt559fba87c3065/putusan-ibonda-i-yangmengayun-bismar/. Diakses 4 Mei 2021.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.