Tribune Express LK2 - Tokoh Hukum: Thurgood Marshall

Page 1


Tokoh Hukum: Thurgood Marshall Oleh: Rasti Apriliani Staf Literasi dan Penulisan LK2 FHUI 2021

Sumber: naacpldf.org Saat membahas mengenai Supreme Court of Justice Amerika Serikat, dalam pemikiran orang-orang mungkin secara langsung teringat dengan hakim-hakim dari Supreme Court yang umumnya berkulit putih. Walaupun mungkin jarang terdengar dan terlintas di pikiran orang pada umumnya, terdapat seorang hakim anggota pertama dari Supreme Court yang merupakan keturunan darah Afrika-Amerika, yakni Thurgood Marshall. Thurgood Marshall lahir pada tanggal 2 Juli 1908 di Baltimore, Maryland.1 Marshall memainkan peran penting sebagai tokoh yang giat mendukung kesetaraan rasial dalam masa Civil Rights Movement. Thurgood Marshall lahir dari keluarga yang cukup sederhana dan tidak memiliki latar belakang pendidikan hukum. Ayahnya yang bernama William Marshall bekerja sebagai porter kereta api dan kemudian menjadi staf di salah satu Gibson Island Club yang merupakan country club khusus orang kulit putih.2 Sementara ibunya yang bernama Norma Williams adalah seorang guru. Sementara itu, salah satu buyutnya merupakan seorang budak yang dibawa dari Kongo ke Maryland di mana akhirnya ia dimerdekakan.3 Pada saat SMA, secara tidak sengaja Marshall mulai menyukai hukum. Hal tersebut bermula ketika Beliau mendapatkan hukuman dari kepala sekolahnya untuk membaca Konstitusi 1

History.com Editor, “Thurgood Marshall,” https://www.history.com/topics/black-history/thurg ood-marshall, diakses pada tanggal 25 November 2021. 2 LDF, “Thurgood Marshall 1940-1961,” https://www.naacpldf.org/about-us/history/thurgood-marshall/, diakses pada 25 November 2021. 3 Ibid.,


Amerika.4 Secara tidak sengaja, ketika Marshall membaca konstitusi tersebut Marshall langsung tertarik dan mulai untuk menghafal isi dari beberapa bagian Konstitusi Amerika.5 Secara spesifik, Marshall sangat tertarik pada Article III Konstitusi Amerika dan the Bill of Rights. Dalam Article III Konstitusi Amerika Serikat berisi tentang kekuasaan yudikatif dan the Bill of Rights berisi mengenai hak asasi manusia yang seyogyanya memberikan perlindungan bagi manusia. The Bill of Rights menjadi hal yang menarik bagi Marshall karena Beliau tumbuh pada saat Jim Crow laws, yakni undang-undang yang menyegregasikan ras masih berlaku di sebagian besar negara bagian. Marshall melihat satu keadaan yang pahit, yakni orang African-Americans tidak dapat menikmati hak-hak konstitusional mereka. Marshall menyadari ketidakadilan rasial di Amerika, sehingga Beliau memiliki keinginan menegakan hak-hak asasi orang African-Americans. Marshall lulus dari Lincoln University pada tahun 1930. Setelah lulus, Marshall ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.6 Oleh karena itu, Beliau mendaftarkan dirinya di University of Maryland Law School. Akan tetapi, Beliau ditolak karena pada waktu itu sekolah hukum tersebut masih tersegregasi. Akhirnya, Marshall memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Howard University Law School. Di sana, Marshall bertemu dengan mentornya yang pada akhirnya menjadi teman terbaiknya, Charles Hamilton Houston. Houston mengajarkan kepada Marshall, teori tentang social engineering. Houston mengatakan bahwa pengacara harus menganggap diri mereka sebagai engineers of the social order, sehingga pengacara dapat mengetahui bagaimana menggunakan hukum untuk membangun masyarakat yang adil.7 Setelah lulus, Marshall memulai pekerjaan sebagai pengacara. Dalam kariernya sebagai seorang pengacara, ia berhasil memenangkan 29 dari 32 kasus di pengadilan di bawah Supreme Court juga menjadi orang yang paling banyak memenangkan kasus di pengadilan tinggi. Salah satu kasus besar yang pernah ia menangkan di pengadilan adalah kasus Murray v. Pearson (1953) ketika ia bersama dengan Houston berhasil menuntut University of Maryland atas penolakan pendaftaran untuk sekolah hukum atas seseorang yang berkulit hitam hanya karena rasnya.8 4

US Courts Educational, “Justice Thurgood Marshall Profile - Brown v. Board of Education Reenactment,” https://www.uscourts.gov/educational-resources/educational-activities/justice-thurgood-m marshall-profile-brown-v-board, diakses pada 25 November 2021. 5 Ibid., 6 History.com Editor, “Thurgood Marshall,” https://www.history.com/topics/black-history/thurgo od-marshall, diakses pada tanggal 25 November 2021. 7 Wendy B. Scott, “The Influence of Justice Thurgood Marshall on the Development of Title VII Jurisprudence,” St. John’s Law Review, Vol. 89 No. 2 Summer/Falls 2015, hlm. 673. 8 Ibid., hlm. 673.


Kesuksesannya di bidang hukum membawa Marshall untuk diangkat menjadi staf pengacara bagi National Association for the Advancement of Colored People (NAACP) dan bahkan diangkat menjadi ketua dari NAACP Legal Defense and Educational Fund.9 Pada tahun 1967, Presiden Johnson mengangkat Marshall sebagai hakim berkulit hitam pertama untuk U.S. Supreme Court dengan menyatakan bahwa pengangkatan Marshall tersebut merupakan hal yang tepat untuk dilakukan dan dilakukan di waktu dan tempat yang tepat serta diberikan kepada orang yang tepat pula. Pada waktu itu, Mahkamah umumnya menggunakan sistem mayoritas dan seringkali pandangan Marshall dapat diterima dengan baik oleh hakim lainnya. Pandangan Marshall terhadap suatu permasalahan cukup mirip dengan Hakim William J. Brennan dan keduanya seringkali memberikan suara yang sama. Hakim William J. Brennan menjelaskan bahwa pandangan Marshall sangat menggambarkan perjuangannya mengenai penghapusan segregasi rasial. Marshall mengatakan bahwa perlindungan Konstitusi tidak dapat ditolak kepada siapa pun dan bahwa Pengadilan harus memberikan suatu kepastian hukum tanpa memandang ras.10 Sepanjang kariernya di bidang hukum, Marshall terkenal sebagai orang yang penuh dengan semangat membara dalam mendukung penegakkan hak asasi manusia. Hal tersebut dapat terlihat dari tindakan yang diambil olehnya untuk memberlakukan undang-undang tentang tindakan afirmatif dan membatasi hukuman pidana. Selain itu, dalam kasus Furman v. Georgia di tahun 1972, Marshall dan Brennan bahkan memberikan argumen bahwa sesungguhnya pidana mati adalah tindakan yang inkonstitusional dalam kondisi apapun. Tidak sampai disitu saja, Marshall juga giat dalam mengadvokasikan persoalan mengenai kesetaraan gender. Pada saat itu, Marshall menuliskan majority opinion dalam kasus California Federal Savings and Loan Association v. Guerra yang berisikan bahwa dalam asuransi kesehatan untuk pekerja yang tidak memasukan asuransi kehamilan bagi pekerja perempuan yang sedang hamil semakin membuat kerentanan finansial pekerja perempuan tersebut.11 Pada tahun 1991, Marshall pensiun dari jabatannya di Supreme Court karena kesehatannya yang terus menurun. Dua tahun setelahnya, Marshall wafat akibat gagal jantung di usia 84 tahun.

9

LDF, “Thurgood Marshall 1940-1961,” https://www.naacpldf.org/about-us/history/thurgood-marshall/, diakses pada 25 November 2021. 10 Wendy B. Scott, “The Influence of Justice Thurgood Marshall on the Development of Title VII Jurisprudence,” St. John’s Law Review, Vol. 89 No. 2 Summer/Falls 2015, hlm. 674. 11 Taunya Lovell, “Thurgood Marshall, The Race Man, and Gender Equality In The Courts,” 18 Virginia Journal of Social Policy and the Law 15 (2010), hlm. 25.


Sebagai bentuk penghormatan terhadap Marshall, sekolah hukum Texas Southern University mengganti namanya menjadi Thurgood Marshall School of Law di tahun 1978 dan berperan besar dalam mendidik para mahasiswa hukum yang berasal dari kalangan minoritas.


DAFTAR PUSTAKA Jurnal: Banks. Taunya Lovell. “Thurgood Marshall, The Race Man, and Gender Equality In The Courts.” 18 Virginia Journal of Social Policy and the Law 15 (2010). Scott. Wendy B. “The Influence of Justice Thurgood Marshall on the Development of Title VII Jurisprudence.” St. John’s Law Review, Vol. 89 No. 2 Summer/Falls 2015. Internet: History.com

Editor,

“Thurgood

Marshall.”

https://www.history.com/topics/black-

history/thurgood-marshall.diakses pada 25 November 2021. LDF. “Thurgood Marshall 1940-1961.” https://www.naacpldf.org/about-us/history/thurgoodmarshall/. diakses pada 25 November 2021. Us Courts Educational.“Justice Thurgood Marshall Profile - Brown v. Board of Education Reenactment.” https://www.uscourts.gov/educational-resources/educational-activities/justicethurgood-marshall-profile-brown-v-board. Diakses pada 25 November 2021.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.