ST Burhanuddin mengikuti rapat kerja bersama Komis 3 DPR yang membahas rencana kerja di tahun 2020. Salah satu pokok bahasan dalam rapat kerja ini adalah mengenai kelanjutan penyelesaian berbagai kasus pelanggaran HAM di Indonesia.
Dalam salah satu momen ini sang jaksa mengeluarkan pernyataan bahwa Peristiwa Semanggi 1 dan 2 bukanlah pelanggaran HAM berat. Hal ini tentu saja menyakiti perasaan keluarga korban tragedi semanggi dan akhirnya sang jaksa digugat dalam PTUN.
Namun apakah sebenarnya pernyataan jaksa agung ini melanggar hukum atau sebatas kesalahpahaman?