Kondisi darurat nasional yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 mempengaruhi sistem hukum kekayaan intelektual. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia harus mengambil tindakan untuk mengatasi hambatan paten yang bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap diagnosa yang dipatenkan, seperti obat-obatan dan vaksin sesuai dengan Perjanjian Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS) dari World Trade Organization (WTO).
Lantas, bagaimana kondisi penerapan fleksibilitas TRIPS di Indonesia sebagai negara anggota WTO? Bagaimana pula antisipasi dari permasalahan hukum kekayaan intelektual tentang kesehatan masyarakat pasca pandemi? Andriensjah mengulasnya lebih jauh dalam jurnal bertajuk "The Impact of COVID-19 on Intellectual Property Legal System Related to Public Health in Connection with TRIPS Flexibilities in Indonesia".