Buletin oposisi edisi khusus 01

Page 1

DIPERUNTUKAN BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DAN SEKITARNYA

EDISI KHUSUS, OPOSISI 2014

BULETIN BULETIN

OPOSISI

BULETIN DWI MINGGUAN LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA

KABAR PEMBAGUNAN KAMPUS (KPK)

DIPERUNTUKAN BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DAN SEKITARNYA

Pimpinan Umum : Ghinan Salman, Pimpinan Redaksi : Nofianto. P.I, Redaktur Pelaksana (Redpel) : Dafir, Robby, Penelitian Dan Pengembangan (Litbang) : Iskak Hakiki, Sekertaris Redaksi : Mubarokatin, Layouter : Toto. P, Grafis : ilham. H, Ilustrator : Toto, Nofi, Ilham, Fotogarfer : Toto. P, Diyan Tri, Reporter : Semua Crew, Distributor : Semua Crew.

FACEBOOK SPIRIT -MAHASISWA WARTA KAMPUS UNIVERSITAS TRUNOJOYO

TWITTER SPIRIT -MAHASISWA @LPMSM & @WARTAUTM

WEB/BLOG SPIRIT -MAHASISWA HTTP://WWW.SPIRIT-MAHASISWA.BLOGSPOT.COM

E-MAIL SPIRIT -MAHASISWA SPIRITMAHASISWA@GMAIL.COM


SALAM REDAKSI

SALAM REDAKSI

Salam Pers Mahasiswa !

Selama satu bulan belakangan ini Buletin Oposisi sengaja tidak diterbitkan. Namun, hal ini bukan tanpa alasan. Dikarenakan harus fokus dalam mempersiapkan wacana pada “Kongres Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia” yang telah berlangsung dari tanggal 20-26 Maret 2014 di Mataram dan setelahnya. Sebagai ganti bulan lalu. Buletin Oposisi dengan tema “Pembangunan Sarana Dan Prasarana Kampus” baru bisa terlaksana penerbitanya pada akhir bulan ini. Dipilihnya tema “Pembangunan Sarana Dan Prasarana Kampus”, dikarenakan ketidakjelasan proses pembangunan kampus banyak dipertanyakan mahasiswa. Baik prosesnya, penyelsaianya, transparansinya, dan akan dijadikan seperti apa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ini. Semuanya sudah kami rangkum dalam laporan utama dengan judul “Kabar Pembangunan Kampus (KPK)”. Disusul dengan volume mahasiswa di UTM yang cukup banyak, dan setiap harinya, pasti semua aktivitas akademik maupun lingkungan sekitar kampus menghasilkan sampah yang tidak sedikit. Sehingga perlu adanya pengelolaan sampah yang tepat. Khususnya dalam lingkungan kampus. sehingga tidak mencemari lingkungan dan menimbulkan masalah baru. Maka perlu adanya Tempat Pembuangan Sementara (TPS), dan hal tersebut telah kami rangkum dalam liputan khusus mengenai “Realisasi Tempat Pembuangan Sementara (TPS)”. Tidak hanya itu, Tim Oposisi akan menyuguhkan beberapa news flash mengenai beberapa cara di kampus UTM beserta tulisan-tulisan yang dikemas secara menarik. Agar pembaca lebih mudah menyelami tiaptiap tulisan dalam Buletin Oposisi untuk memanjakan ruang kritis pemikiran anda. Namun sebelum Buletin ini berserakan dijalan-jalan, dan memenuhi tempat sampah. Maka ada baiknya anda membaca terlebih dahulu. “Selamat Membaca”.(red)

LEMBAGA PERS MAHASISWA

SPIRIT-MAHASISWA

CARA MENGIRIMKAN KARYA TULIS ATAU FOTO Kirim Karya Anda dengan format: (Nama, Nim, Jurusan dan foto identitas diri). Karya Tulis dan Foto bisa dikirim melalui e-mail: spiritmahasiswa.lpm@gmail.com Kriteria Tulisan dan Foto yang dikirim adalah murni karya sendiri, bukan plagiasi hasil cipta karya orang lain. Panjang Tulisan minimal 1.000 karakter (dengan spasi). Karya Tulisan yang diminta redaksi meliputi: Opini, Essai, Kolom, Cerpen, Puisi atau sejenisnya. Karya Tulisan Anda akan disunting terlebih dahulu oleh redaksi kami sebelum naik cetak. Namun tidak mengubah isi dalam tulisan yang Anda kirim. Karya tulis atau foto menjadi tanggung jawab sepenuhnya daripada penulis/jurufoto.

SUPPORT BY :

LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS 2014


LAPORAN UTAMA

LAPORAN UTAMA 28 tahun telah berlalu, sejak dimulainya pembangunan gedung-gedung di kampus ini. Transformasinya menjadi perguruan tinggi negeri dari Universitas Bangkalan (Unibang) ke Universitas Trunojoyo Madura (UTM) meyisakan sederet cerita dan tanda tanya. Proses pembangunan gedung-gedung baru sampai sekarang masih berlangsung. Di lain sisi kebutuhan mahasiswa akan sarana dan prasarana kampus untuk proses pembelajaran dan praktik harus segera terpenuhi semua. P e r k e m b a n g a n pembangunan sarana dan prasarana UTM tidak bisa dilepaskan begitu saja dengan sejarah Unibang. Pembangunan Unibang sendiri dimulai dari tahun 1986. Keberadaan universitas swasta ini pada awalnya hanya menampung tiga fakultas. Ketiga fakultas itu adalah Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ekonomi (FE), dan Fakultas Pertanian (FP). Bertambahnya usia Unibang, secara otomatis diikuti minat para pendaftar semakin bertambah. Pertambahan jumlah mahasiswa terus dibarengi dengan pembangunan gedung baru. Pembangunan gedung-gedung Unibang membentuk sistem klaster, dan gedung pada setiap fakultas dikelompokkan membentuk segi lima. Kemudian dari sisi kepemilikan setiap gedung setelah selesai dibangun, diserahkan langsung kepada masing-masing fakultas.

Kabar Pembangunan Kampus (KPK)

Foto/Nofianto P.i

Sampai sekarang dari sisa-sisa pembangunan model klaster ini, kita masih dapat melihat dengan jelas dari tulisan-tulisan beton pada depan masing-masing fakultas. Fakultas yang dimaksud FH, FP, dan FE. Hal ini juga mengukuhkan bahwa setiap fakultas mempunyai kewenangan penuh atas semua gedung mereka. Pembangunan sekarang mengacu pada masterplan tahun 2008, setelah sebelumnya menggantikan masterplan tahun 2003. Awalnya masterplan 2003 itu berbentuk sistem klasterklaster. Perubahan rencana halun arah masterplan yang dilakukan tahun 2008 disebabkan ketidak seimbangan jumlah mahasiswa

dimasing-masing fakultas. Mahasiswa FH dan FE terlalu penuh, sedang mahasiswa FP sedikit. Pemakaian gedung fakultas lain untuk sarana mahasiswa sangat sulit. Sebab kewenangan berada pada fakultas. Persoalan ini memaksa pihak universitas mengambil alih semua gedung. Sistem klaster sebenarnya malah memberikan eksistensi sendiri pada setiap fakultas. Masing-masing fakultas secara tidak langsung akan menunjukkan kinerja terbaiknya. Ini didasarkan pada kewenangan penuh fakultas memanfaatkan sarana dan prasarana serat pemetaan wilayah yang sangat jelas. Pemunculan adu LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS 2014


LAPORAN UTAMA

gengsi ini kemudian menimbulkan persoalan dibidang prasarana misalkan, peminjaman gedung ketika fakultas kekurangan tempat belajar. Pro kontra masterplan 2008 ini, paling menonjol dari modelnya. Dimana model yang diadopsi adalah sistem komunal, sehingga tidak ada lagi sekat-sekat wilayah setiap fakultas. Masterplan 2008 merupakan masterplan masa kepemimpinan rektor Prof.Dr.Ir.H. Ariffin, Ms. Realisasi pembangunan masterplan diawali oleh pendirian Fakultas Teknik (FT). Dari FT kemudian terus belanjut secara pesat sampai sekarang. Semua pembangunan masterplan 2008 yang sudah terealisasi adalah: 7 (tujuh) Ruang Kuliah Bersama, 5 (lima) tapak Gedung Asrama, 1 (satu) Gedung Budaya, Gedung Rektorat, dan Gedung Cakra. Kedatangan presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa saat tentang kesesuaianya dengan lalu ternyata turut mempengaruhi masterplan dengan tegas pihak perkembangan pembangunan rektorat menjawab “masih sesuai”. UTM. Presiden waktu itu Seperti diumumkan sebelumnya. mengamanatkan kepada pihak Kalau nantinya arah pambangunan UTM untuk membangun Gedung masterplan berbentuk model Lanjang.” Taneyan Pertemuan. Supaya kalau ada tamu “Taneyan tidak ditempatkan dilapangan Lanjang adalah bagian dari dekorasi lagi. Hal ini rupanya menjadikan perumahan rakyat asli Madura, prioritas sendiri bagi pihak bagian biasanya bentuknya rumah yang UTM. Dari kapasitasnya Gedung itu berjajar satu keluarga. pada nantinya dapat dibayangkan cukup sisi sebelah barat ada mushola besar karena memuat sekitar 4500 sedangkan di sisi sebelah timur orang. Sayangnya sampai sekarang ada kandang sapi dan sempurnalah masih dalam tahap perencanaan menurut orang Madura. Pembangunan gedungpengajuan kepada pusat. Mengenai arah gedung yang belum terselesaikan perkembangan pembangunan sampai saat ini masih sangat

banyak. Padahal menurut acuan masterplan saat ini pada tahun 2017 seharusnya sudah selesai semua. Diantara bangunanbangunan itu sebagai berikut: 1 (satu) tapak Gedung Asrama, 9 (sembilan) Gedung Ruang Kuliah Bersama, 8 (delapan) Gedung Budaya, 1 (satu) Bangunan Pusat Informasi, DOME, dan Pertokoan. Bangunan yang tengah berlangsung dalam proses pembangunan dan ditargetkan selesai akhir tahun adalah Lab Bersama, dan Vegetasi Tempat Parkir. Banyaknya jumlah pembangunan yang belum terealisasi ini dikarekanan dari LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS 2014


LAPORAN UTAMA

beberapa hal. Seperti luas tanah milik UTM saat ini hanya sekitar 30 (tigapuluh) hektare lebih sedikit. Padahal faktanya tanah yang dibutuhkan untuk realisasi masterplan secara keseluruhan lebih dari 50 (limapuluh) hektare. Mencari kekurangan 20 (duapuluh) hektare ini tidaklah mudah. Selain terutama faktor dana juga membutuhkan kemauan pihakpihak pemilik tanah. Belum lagi ditambah persoalan klasik. Tentang pendanaan yang sulit dan begitu alot. Walapun sudah turun kata pihak rektorat, masih terlalu Kecil anggaran itu dari negara.

Foto/Nofianto P.i

Bila ingin mempercepat laju pembangunan. Pembantu Rektor II membeberkan jika penerimaan dana PNDP UTM hanya 22 M. gambaranya bila digunakan untuk membangun Ruang Kuliah Bersama (RKB) cukup satu saja yang tiga lantai. Pembangunan UTM sangat tergantung sekali dari dana APBN. Dia juga membandingkan dengan Universitas Brawijaya (UB) Malang, yang pendapatanya mencapai 1,7 T. Pembantu Rektor II juga kurang begitu yakin untuk menyebutkan kapan terealisasinya semua pembangunan masterplan. Hal itu dikarenakan tahun ini menjadi tahun transisi kekuasaan, dan bisa

saja menteri pendidikan yang baru nanti sulit menyetujui pengajuan proposal pembangunan. Di lain tempat Amrin Razali selaku Unit Layanan Pengadaan mengatakan, kalau dana tahun ini untuk melanjutkan pembangunan minim, yaitu senilai 27 M. Seabrek fakta tadi mempertanyakan kembali, bagaimana konsistensi pembangunan pada masterplan. Amrin Razali menjelaskan persoalan ini sebagai berikut. Bahwa masterplan tetap menjadi acuan pokok setiap pembangunan yang akan di realisasikan. Tetapi juga tidak menutup kemungkinan masterplan UTM untuk berubah melihat dari beberapa faktor diatas. seperti sulitnya mencari lahan baru disekitar UTM. Bisa saja nanti kita mencari tanah yang agak jauh dari kampus ini, misal seperti kasus kampus UNESA, dan UNAIR. Tetapi sampai sekarang pihak Rektorium belum memikirkan sampai ke arah itu. Amrin Razali menilai bahwa mahasiswa-mahasiswa jarang untuk ikut serta berpartisipasi dalam pembangunan. Para mahasiswa dianggap lebih banyak mengeluh dari pada ikut berfikir demi kebutuhan sarana dan prasarana. Dia mengharapkan masukan kepada bidang-bidang terkait agar apa yang menjadi kebutuhannya diketahui, terutama terkait pengembangan pembangunan kampus. Karena kampus adalah untuk dan milik mahasiswa. (isk/diy/nof) LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS 2014


LIPUTAN KHUSUS

PEMBUATAN TEMPAT PEMBUAGAN SAMPAH sampai saat ini masih menunggu anggaran. Yang pasti kami sudah mengajukan,” jelasnya. Terkait akan dilakukannya kerja sama dengan Pemeritah Daerah (Pemda) Bangkalan dalam mengelola sampah di UTM, Subaidi mengungkapkan paling lambat tiga bulan setelah pengajuan anggaran disetujui, pihaknya akan menyediakan kontainer sebagaimana disyaratkan oleh Pemda. “Nanti pemda tinggal angkut sampahnya saja. Kalau UTM beli truk sendiri sepertinya terlalu mahal. Lagi pula volume sampah di UTM tidak seberapa. Paling cuma di asrama, itu pun disana sudah punya TPS sendiri,”

Foto/Nofianto P.i

“Pembuatan tempat pembuangan sampah (TPS) di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sudah lama menjadi kebutuhan seluruh keluarga UTM. Di isukan bahwa sampah UTM membeludak keluar hingga depan kawasan Graha Trunojoyo, tentu bukanlah kabar yang baik.” “anak Ghubatras” Saat dikonfirmasi kepada Pembantu Rektor II, Ir. Muhammad Fakhri, M.P, pihaknya mengaku sudah mengajukan proposal anggaran kepada Kemdikbud. “Kami sudah mengajukan pada kementerian, namun hingga saat ini

belum di-acc,” ungkapnya. “Kalau masalah TPS ini saya tugaskan pada pak Subaidi di bagian umum, beliau rencananya akan kerjasama dengan Pemda,” imbuhnya. Ditemui secara terpisah oleh Tim Oposisi, Subaidi selaku Staf Bagian Umum menyampaikan belum ada kejelasan soal pembuatan TPS di UTM. “Tugas saya kan cuma menyiapkan lokasi TPS-nya saja. Dan ada tiga tempat yang rencananya disiapkan untuk TPS. Satu TPS utama diletakkan di asrama, lalu yang lainnya di sebelah timur RKB-F dan sebelah rektorat. Kalau ditanya kapan akan selesai,

Sementara itu, ditanya soal sampah UTM yang membeludak keluar, Subaidi menentang isu yang beredar. “Wah, salah kabar itu. Sejak UTM berdiri belum pernah sampah sampai keluar. Sampah disini paling banyak cuma daundaunan saja. Kalau dulu sama pak Cipto yang mengurus kebun di Fakultas Pertanian dijadikan pupuk kompos. Kalau sekarang kan masih musim hujan, jadi ya terhambat,” ujar Subaidi. “Saya harap sih, mahasiswa agar ikut bertindak. Kalau ada sampah tolong dikumpulin, terus dipisahkan antara yang organik degan anorganik. Soalnya TPS juga masih bergantung pada pengajuan anggaran,” tutupnya.(ris/aji/nof) LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS 2014


CATATAN AROK

MEDIA “Independensi merupakan hal yang penting. Bukan untuk gagahgagahan, tetapi karena sesuai dengan etika. Keberimbangan, liputan dua belah pihak, dan independensi yang tinggi yang membuat surat kabar layak dikonsumsi”

—Amir Siregar, mantan Sekretaris Jenderal Serikat Penerbit Surat kabar (SPS) Media massa memiliki peranan sebagai penyebar pesan dan informasi yang melibatkan jumlah komunikan banyak, tersebar dalam area geografis yang luas. Namun, akhir-akhir ini tiras media cetak mengalami kemerosotan. Pers umum makin kehilangan kemampuannya dalam menggali realitas. Sebagian pers umum di Indonesia saat ini gagal meredefinisikan fungsinya di tengah-tengah perubahan drastis. Telah terjadi semacam kekagetan yang menyebabkan disorientasi dalam menghadapi berbagai masalah yang mencuat ke permukaan. Perubahan yang terjadi dari distorsi media umum kekinian, terutama secara politik, mengakibatkan persoalan-persoalan di negeri ini. Banyak kasus-kasus yang belum bisa tertuntaskan oleh media umum. Media umum bukan lagi sebagai pemberi informasi yang baik bagi khalayak publik. Dalam perilaku media itu sendiri, keuntungan tertentu yang mendukung kepentingan pemodal

Foto/Nofianto P.i

justru tidak mencerdaskan bangsa, tapi malah menjerumuskan. Bahkan, media massa telah acap kali menciptakan figur tokoh politik maupun partai yang sebelumnya tidak pernah diketahui publik, kini justru menjelma sebagai ratu adil yang—seakan-akan—mampu menjawab semua kegalauan rakyat Indonesia.

pelaku media itu sendiri adalah elite partai politik yang berkuasa.

Tidak adanya keberagaman konten atau isi, barangkali menjadi salah satu penyebabnya, di samping banyaknya kecurangan lain. Terlebih pemilik media di negeri ini hanya segelintir saja. Kebanyakan para pemilik media tersebut adalah orang-orang yang berpengaruh di Namun demikian, telah menjadi partai politik. kekuasaan pemodal untuk mendukung dan mencapai tujuan Sudah pasti, para pemilik media baku hantam untuk politiknya. Disadari atau tidak, saling posisi tertinggi pengaruh media sangat kuat dalam mendapatkan dalam mempengaruhi asumsi upaya mempengaruhi pikiran publik komunikan. Subjektivitas masyarakat. Sehingga, eksistensi pemodal diagung-agungkan yang didapatkan kemudian bisa dengan alatnya, media itu sendiri. saja melegitimasi peran dan Media ditekan menjadi layanan posisi mereka menuju kekuasaan propaganda yang notabene para hierarkis. LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS 2014


CATATAN AROK

MEDIA Sementara itu, publik komunikan yang rata-rata anonim hanya bisa pasrah dan menelan begitu saja tanpa melakukan proses evalusi dan menelaah secara mendalam terkait pemberitaan-pemberitaan yang muncul ke permukaan publik. Media yang seharusnya berpihak kepada kepentingan publik bukan lagi sesuatu yang wajib yang musti diutamakan. Apalagi, media umum saat ini cenderung memberikan tayangantayangan yang kurang mendidik. Contohnya seperti pencabulan, perampokan, korupsi, kekerasan dan kerusuhan. Tayangan-tayangan semacam ini dapat mengkonstruksi pikiran publik dan dapat pula membentuk stigma negatif yang bisa mengubah pola pikir masyarakat dalam mencerna isi media saat ini. Pemahaman terhadap pengaruh media umum menurut hemat saya perlu untuk diketahui publik. Sudah selazimnya publik komunikan diajarkan tentang kesiapan diri untuk mengaktualisasi pikiran melalui media yang ditawarkan. Di lihat dari sisi pendidikan dalam kaitannya dengan pers atau media mainstream, institusi atau lembaga pendidikan di Indonesia dinilai kurang dan jarang sekali memberikan pemahaman terhadap peserta didik tentang pengaruh media yang semakin menderas, terutama belakangan ini. Hal ini semestinya menjadi ultimatum, bom waktu yang sewaktu-waktu bisa saja membumi-hanguskan

alam bawah sadar bila terus menerus didiamkan. Satu hal yang ingin saya ajukan sebagai pertanyaan, barangkali bisa menjadi pertimbangan. Sejauh ini, apakah lembaga atau institusi pendidikan sudah menerapkan cerdas media atau melek media kepada khalayak umum, terlebih kepada para peserta didik? Pendidikan di Indonesia menjadi sangat relevan sekaligus urgen mengingat sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi memiliki kelimpahan akses pada media.

pembaca memiliki pertimbangan subjektif untuk menentukan sendiri perspektif yang dimiliki dan tidak terkungkung dengan arus konstelasi politik yang muncul dalam pusaran media umum saat ini. Pers Mahasiswa Menjadi Nilai Tawar

Sejarah organisasi pers mahasiswa di Indonesia selama ini kurang begitu diperhitungkan. Pers mahasiswa acap kali diposisikan sebagai organisasi yang terpinggirkan dalam bingkai sejarah pergerakan mahasiswa. Tidak banyak kalangan Cerdas media atau melek media yang mengulasnya. Perhimpunan yang dimaksudkan di sini adalah Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) proses kritis dalam menganalisis sebagai salah satu organisasi pers dan mengevaluasi mana tayangan mahasiswa, dapat menjadi suatu atau pemberitaan yang layak pertimbangan untuk merespon dilihat, dibaca dan mana yang tidak arus besar perubahan sosial-politik. layak. Sehingga, para pemirsa atau Penegasan orientasi pers LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS 2014


CATATAN AROK

MEDIA memperjuangkan idealismenya dalam bermedia. Pers mahasiswa tetap setia mengawal isu-isu yang berangkat dari kepentingan publik dan mengkaji berbagai kasus yang belum terselesaikan dalam bentuk konkret. Pers mahasiswa menjadi ujung tombak terakhir di tengah ketidakpastian media umum yang berpihak pada golongan tertentu untuk mencapai tujuan pemodal.

mahasiswa pada isu-isu kerakyatan merupakan bentuk konsistensi untuk mengawal perubahan demi kebaikan bersama. Pers mahasiswa lebih memilih jalan sunyi untuk menjaga jarak dengan kekuasaan agar tetap konsisten menjaga independensi dan semangat idealisme pers mahasiswa, serta keberpihakan kepada rakyat. Tugas pers mahasiswa sebagai organisasi yang bergerak di bidang permediaan, tentunya memiliki caranya sendiri dalam bermedia. Bedanya dengan pers umum, pers mahasiswa menekankan arah geraknya —melalui medianya sendiri— untuk memberi penyadaran kepada para pembaca, publik komunikan melalui media alternatif yang menyuarakan kepentingan publik, tanpa ada intervensi dari partai politik

Ketika pers umum tidak lagi independen, satu-satunya cara adalah memberikan pemahaman yang mereduksi pola pikir masyarakat, agar mampu mencerna dan tidak terjebak dalam konspirasi politik media. Konspirasi Ilustrasi by : Google politik media yang dimaksudkan di maupun elite politik. sini adalah persekongkolan antara Banyak fungsi dan harapan yang pemodal, pemerintah, para aktor tersandar pada pers mahasiswa elite partai politik, arus pasar global sebagai pembela kemerdekaan. dan tentunya media itu sendiri. Sistem kerja yang baik, koordinasi yang tertata serta pengawalan isu Apabila kesadaran ini mampu oleh masyarakat, bersama dari semua insan pers diterima mahasiswa se-Indonesia menjadi barangkali masyarakat pembaca salah satu alasannya. Meski, bisa berpikir selektif dalam sampai saat ini independensi pers mengkonsumsi isi media yang mahasiswa selalu coba dikebiri. ditawarkan pers umum. Maka, Para lakon pers mahasiswa ini selain dengan semangat pers mahasiswa menerbitkan buletin, koran, jurnal —wartawan tanpa bayaran— dan majalah, mereka juga kerap kali pers mahasiswa (mau tidak mau) memberikan pelatihan-pelatihan harus mengubah paradigma yang jurnalistik dan pemahaman meresonansi pola pikir masyarakat mengenai media literacy di berbagai untuk mewujudkan arah tujuan hidup yang baik dalam upaya kampus di Indonesia. turut mencerdaskan bangsa. Dibandingkan dengan pers Dan kebaikan hidup bersama umum, pers mahasiswa yang merupakan harga mati yang tidak berbasis di kampus-kampus jauh bisa terbantahkan. lebih konsisten dan tetap setia Ghinan Salman LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS 2014


CATATAN AROK

KONSPIRASI Lagi-lagi teori konspirasi dipahami sempit bukan oleh mahasiswa, tapi intelektual. Sosok yang tidak harus “benar� dalam segala hal. Tapi, paling tidak kehadirannya tidak sekedar meredam ketakutan jaman, tapi, lebih bijak memahami banyak hal dibalik gejala-gejala. Meski pada akhirnya ketakutan pada sekelompok orang yang percaya pada konspirasi membuat konspirasi ditanggapi dengan dingin. Saya tertegun melihat twitter Goenawan Mohamad yang bicara soal teori konspirasi. Menurut pandangannya, teori konspirasi muncul karena: (1) paranoia laten, (2) kehilangan akal memahami kompleksitas kenyataan (3) pikiran orang lagi terpojok. Dimatanya, konspirasi memiliki kengerian. Mungkin bisa berwujud ketakutan tanpa tepi pada hidup; juga mereka yang percaya pada konspirasi dianggap gagal memaknai dan memahami kompleksitas hidup. Konspirasi muncul dari gejala yang digeneralisasikan dan dianggap tanda-tanda hal besar yang terjadi kemudian. Olok-olok semacam otak-atik mathuk menjelaskan bahwa dunia memang terbagi pada kutub-kutub besar yang saling bertentangan. Antara, ya, tidak, dan abstain pada konspirasi. Konspirasi juga muncul sebagai tanda bilamana manusia tak pernah berhenti menafsirkan gejalagejala. Meski yang menentukan adalah penyikapan hasil-hasil penafsirannya.

Perbedaan mengaenai pihak yang pro konspirasi dan yang tidak, meruncing dari hari ke hari bukan pada substansi, relevansi, dan benar tidaknya. Tapi, dunia

kacau oleh meruncingnya pro dan kontra kebenaran teori konspirasi. Konspirasi dan dampak sosialnya pada kelompok yang percaya, terutama untuk keberlangsungan LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS 2014


CATATAN AROK

KONSPIRASI permukaan untuk kemudian dianalisa, dispekulasikan sesuai dengan kemungkinan-kemungkinan yang ada. Penghinaan pada teori konspirasi merupakan bagian paling awal pengesampingan logika dan akal sebagai kodrat di hidup manusia. Konspirasi akan tetap lahir ketika ada orang yang berusaha menafsirkan gejala-gejala. Tidak ada jalan yang bisa dilakukan untuk meredam teori konspirasi. Hanya saja cara yang elegan untuk menjadi antitesis dari teori konspirasi adalah dengan cara menghadirkan teori social yang menjadi tandingannya. Konspirasi ibarat sebuah film. Ia disiarkan sebagai dampak sebuah gejala sosial yang terjadi. Seperti superman, spiderman, dan tokohtokoh fiksi pahlawan yang muncul dari film juga bagian dari sebuah tesis tentang tidak ada lagi penegak hukum yang bisa diandalkan di jaman sekarang. Bagiku, kemahnya teori social yang selama ini dituhankan manusia mendapat antitesisnya dengan mencuatnya teori konspirasi.

Ilustrasi by : Cdv_t

ketentraman memang sangat berpengaruh. Namun, tokoh intelektual yang menolak, mestinya berupaya untuk menghadirkan teori social yang relean dan mampu

menjawab kekawatiran hingga teori konspirasi lahir. Konspirasi bukan hanya pada sesuatu yang telah muncul di

dalam hal ini, mungkin aku rindu dengan aforisme-aforisme Nietzsche tentang nihilisme, dimana ia menggambarkan kematian “tuhan� dengan cukup baik. Tapi kini, ketakutan-ketakutan banyak orang mengenai teori konspirasi Citra Dara Vresti Trisna

LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS 2014


CATATAN AROK

S&K Percayalah! Kelak akan datang suatu masa dimana hanya untuk uang beberapa dolar, ribuan nyawa bisa tumpas dalam sekejap. Untuk saat ini membunuh adalah perkara mudah yang tidak perlu banyak pertimbangan. Karena membunuh hanya urusan satu tarikan pelatuk. Atau hanya dengan menekan tombol enter di keyboard kompter di satu meja dalam sebuah ruang ber-AC sebuah negara porak poranda dalam sekejap. Seperti Yunani misalnya. Selanjutnya kita hanya menunggu dampaknya: krisis ekonomi berkepanjangan, kelaparan, sampai pada rakyat di satu negara saling bunuh karena sepotong roti. Pembunuhan yang masuk dalam agenda-agenda besar dunia tak akan pernah bisa sampai kita logikakan oleh akal sehat dan dipecahkan dengan teori sosial biasa yang mengaku humanis. Pembunuhan yang dilakukan sebagai jalan menuju sesuatu, setting, bisa dilakukan dengan begitu biasa, rapi dan dingin. Kita tentu tak bisa melupakan bagaimana ribuan orang Yahudi di giring ke kamar gas oleh algojo rezim Nazi saat Hitler berkuasa. Ribuan warga muslim di Bosnia dibantai dengan sangat keparat oleh Serbia di bawah komando Slobodan Milosevic. Dan yang baru-baru ini terjadi, ribuan warga sipil harus jadi korban krisis Suriah.

SETTING DAN KEKEJAMAN

Ilustrasi by : Google

berkuasa atas setting, kita dibuat untuk meyakini bila “pemusnahan” sebuah kelompok adalah hal yang alami. Atau mengutip kata-kata Stalin: kematian satu orang adalah Di luar kelompok yang “berseteru”, tragedi, tapi kematian jutaan orang atau jaringan kelompok yang adalah statistik.

menjadi benar, karena sampai saat ini kita masih bisa menonton drama Korea dan keluar masuk mall dengan tenang, atau bahkan makan di restaurant paling mewah, menonton film terbaru di gedung bioskop tanpa perlu merasa rikuh LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS 2014


CATATAN AROK

S&K atau sungkan-sungkan dan ingat akan ribuan orang yang mungkin saudara kita di bawah ancaman arteleri.

bertanggung jawab. Sekala prioritas hidup dibelokkan hanya menjadi urusan yang sifatnya personal dan pragmatis.

Dari kacamata pemikiran humanisme, segala kekejian yang terjadi adalah bagian dari kita sesuatu yang mestinya kita pikirkan bersama penyelesaiannya. Tapi, sekali lagi, itulah setting yang membuat segalanya mustahil. Televisi dan surat kabar hanya membuat kita yakin bila apa yang terjadi benar-benar di luar dari kolektivitas yang punya kuasa untuk melakukan pembunuhan keparat. Media mengarahkan agar kita berpikir, satu orang harus dikorbankan demi kesucian kolektivitas yang sebenarnya mesti

Opini publik sebagai dampak media menjadi senjata paling ampuh untuk mempengaruhi banyak hal. Yang paling mengerikan dari itu semua adalah ketika televisi yang sekarang menjadi bagian dari keluarga kita membuat orang-orang awam menghakimi orang-orang yang tak seharusnya menerima. Andai logika kita sanggup menganalisa benar salah yang terjadi dan melatar belakangi kekejian, kondisi psikologis masa yang apatis membuat kita sublim, merasa sendiri dan menunggu.

Ilustrasi by : Google

Sementara kita tau pembantaian yang terjadi di Suriah masyarakat di Desa Toula, wilayah Houla tidak bisa menunggu kita berdiskusi di kampus-kampus dan berdemo untuk menuntut pemerintah melakukan pengecaman dan memberikan pernyataan sikap. Kekejaman butuh lebih dari sekedar pengecaman biasa, butuh lebih dari sekedar diskusi dan membicarakan pembunuhan hanya dalam angkaangka statistik dan teori sosial. Ditambah lagi: pernyataan sikap bagi negara yang tidak sanggup berdiri dengan kakinya sendiri hanya serak yang ditelan sunyi. Dalam sejarah dunia, berbagai tragedi pelenyapan masal hanya selesai sebagai sejarah

LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS 2014


CATATAN AROK

S&K untuk bercermin dan pamer kebijaksanaan; dimana seakanakan kita telah melakukan sesuatu dan bebas dari rasa bersalah. Pada dasarnya rasa bersalah hanya mungkin ketika kita menjadi pelaku. Tidak ada cara belajar paling baik kecuali dengan mengalami sendiri. Tanpa itu semua, kita hanya menjadi penggembira yang merayakan sejarah dengan sikap paling bijak. Bagi pelaku, setelah semua berlalu, mereka hanya sekumpulan masyarakat yang sentimentil yang siap dengan kekejaman selanjutnya, baik sebagai subjek atau objek. Karena saya sangat percaya bila kecenderungan untuk menindas dimulai dan dipelajari saat sedang tertindas. Dan untuk siapa yang

akan menindas dan ditindas, semua militer adalah melacurkan diri. murni karena urusan momentum. Menggadaikan sikap adalah langkah awal yang ditempuh, sebelum Lain tidak. kita diperkosa dengan cara tidak Momentum untuk sebuah tujuan hormat. Seperti masalah freeport besar suatu kelompok, negara, di Papua, misalnya. hanya mungkin ketika bisa aku merindukan berkehendak, bukan dikehendaki. Diam-diam Dan berkehendak dalam sebuah keberanian suku-suku Indian yang kelompok, negara, bisa terjadi lebih memilih mati ketimbang jadi ketika mampu untuk mandiri. bulan-bulanan gelandangan kulit Tapi, bisakah kita mandiri bila putih Eropa yang cari peruntungan. untuk bernapas pun harus dengan Keyakinan mereka akan harga diri, bantuan lembaga-lembaga kepercayaan akan kebebasan, donor yang membantu dengan keseimbangan, dan keberanian kompensasi paling mencekik. Hal menghadapi rasa sakit, membuat ini juga merupakan kekejaman tanah mereka jadi berdarah-darah. dalam bentuk lain, ketika kita Keteguhan filsafat mereka sebelum tak sanggup keluar dari jerat kalah perang patut dihargai. Tapi, hutang, kesanggupan satu-satunya apa semua harus selesai dengan agar tidak berlanjut pada agresi amuk? Apakah jalan berkompromi menjadi begitu rumit dan berliku di tengah gempuran badai sejarah yang terus berulang? Pada sebuah sesi omong kosong, saya bercerita pada seorang kawan tentang arti dari sebuah harga diri yang tidak ditempuh dengan jalan berdarah-darah adalah eufimisme dari sikap pengecut. Intinya, kekejaman harus dilawan dengan bedil yang terkokang, ketapel, atau mungkin pisau dapur. Membodohkan diri untuk melupakan lawan-lawan kita punya senjata otomatis, nuklir, senjata biologis. Meyakini bila setiap orang memiliki ketakutan dan kegelisahan yang sama.

Ilustrasi by : Google

“Kita ini bukan mereka. Bukan orang Indian seperti kata-katamu. Kita hidup di negara berkembang LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS 2014


CATATAN AROK

S&K yang sudah semestinya melakukan perjuangan-perjuangan lewat taktik dan strategi. Mengawali segala perjuangan dan jerat halus kapitalisme dengan jalan kesadaran intelektual. Kita masih bisa menghalau tank dengan jalan berdiplomasi secara sehat. Kalau seperti apa yang kau katakan, untuk apa kita sekolah tinggi-tinggi?� Tukasnya. Aku berbaik sangka dengannya, sebab kadar intelektualnya sudah jauh di atas orang yang bukan pecandu perkuliahan sepertiku. Kesimpulannya, kontrol sosial dan tindakan kongkrit yang perlu dan relevan adalah membawa kembali kekejaman yang sudah bukan lagi wacana ke dalam diskusi-diskusi mingguan kampus dan membicarakannya seperti seorang resi cabul yang hanya bisa mendakwah dan pamer kebijaksanaan.

tertentu, lantas dengan tragedi 11 September jalan untuk memfitnah Osama dan rombongannya untuk melegitimasi Bush memekikkan terorisme bukan sebuah kekejaman? Lalu apa yang lebih kejam dari kekejaman itu sendiri? Kalau yang kita katakan purba adalah menarik pelatuk ke kepala bayi-bayi yang tidak bersalah. Lalu bagaimana dengan perilaku diskusi dan kajian permasalahan sosial, semantara satu menit waktu yang kita pakai diskusi berarti satu kepala tertembus peluru? Apa yang lebih purba dari purba itu sendiri? Menurut logika setting, beragam kekejaman yang terjadi di Suriah adalah jalan masuk untuk melakukan pembenaran untuk melenyapkan

rezim Presiden Bashar Al-Assad, karena mungkin dia adalah pionpion setting yang keras kepala dan tidak mau disingkirkan, sedangkan waktu untuk dia berperan sudah habis. Konflik dan kekejaman yang berangkat dari setting adalah jalan menuju sesuatu; untuk memenuhi kepentingan-kepentingan yang hampir mustahil kita tau. Karena yang biasa terjadi adalah ketepatanketepatan analisa yang terlambat terkait agenda setting. Itu sudah biasa terjadi: kita baru saja sadar, semua telah musnah. Citra Dara Vresti Trisna

Ilustrasi by : Google

Saat itu juga aku membayangkan bila dosen-dosen yang mengajari mereka teori sosial adalah Lenin, salah satu yang memenangkan dunia dengan komunismenya, yang melakukan perubahan (revolusi) dengan bedil dan darah. Mungkin kita lupa tragedi 11 September adalah salah satu bagian dari setting yang mampu menghabisi rakyatnya sendiri untuk bisa sekedar menggelorakan perang melawan terorisme. Kalau kekejaman berarti sebuah invasi untuk memporak-porandakan negara lain demi tujuan-tujuan LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS 2014


NEWS FLASH

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN TIDAK SEJALAN DENGAN PERTUMBUHAN MINAT BACA dan 20 majalah. Untuk tahun ini menurut penuturan M. Hamim, SH bagian Ka.Subag perpustakaan UTM sekitar 35.000an. Jumlah ini sudah ditambah dengan penambahan 10.000 buku tahun. Anggaran pengadaan buku tahun 2013 kemarin sebesar 2 M, dan sekarang ini hanya dapat 100 juta. Penambahan fasilitas penunjang terus dilakukan seperti alat tagging atau alat scan peminjaman dan pengembalian buku, pintu Buku adalah jendela penyekat, loker elektronik dan dunia sekaligus sebagai sumber ilmu. beberapa alat lainya. Sebagai bahan referensi dan literasi Sayangnya tidak setiap tahunnya perpustakaan UTM terus menambah koleksinya. semua peralatan bisa dioperasikan keseluruhan. Jumlah Penambahan koleksi ada dua secara sistem, pertama hibah rutin kunjungan perpustakaan dari dari para mahasiswa yang akan seluruh program studi yang yudisium dan pembelian dari dana terdata di tahun 2014 pada bulan januari 198 mahasiswa, februari anggaran diperoleh setiap tahun. 997 mahasiswa, dan maret 4451 Jumlah koleksi mahasiswa. Jumlah ini relative kecil buku yang dimiliki perpustakaan jika dibandingkan dengan jumlah UTM pada tahun 2009 adalah mahasiswa sebesar 8.555 mahasiwa 14.973 buku teks, 1.064 skipsi, pada semester gasal tahun 222 laporan penelitian, 35 jurnal akademik 2012/2013 sedangkan Perpustakaan UTM selasa ( 06/05 ) sore hari terlihat sepi, dan hanya beberapa mahasiswa terlihat asyik membaca buku. Perpustakaan yang esensinya sebagai jantung universitas seharusnya ramai didatangi mahasiswa. Sebagai tempat berkumpul mengerjakan tugas – tugas perkuliahan atau berdiskusi dan sekedar membaca buku untuk menambah referensi pengetahuan.

saat ini hampir menyentuh angka 10.000. Jumlah kunjungan diatas diambil dari daftar absebsi setiap kali masuk ruang perpustakaan. Jadi jumlah ini akan lebih kecil lagi jika dihitung perindividu karena satu bulan mahasiswa pengunjung aktif dapat dipastikan lebih dari dua kali. Melihat ironi ini Ka. Subag perpustakaan UTM sangat menyayangkan akan keengganannya mahasiswa untuk membaca atau menggunakan fasilitas perpustakaan untuk kepentingan akademik. Seperti ungkapanya berikut “ perpustakaan merupakan jantungnya umiversitas dan seharusnya mahasiswa menambah minat bacanya. Sesuai dengan berbagai akses sudah disediakan, supaya kedepanya enak sendiri dan bisa lebih cepat menyelesaikan studinya,” tuturnya. (isk)

Wawancara 1. Bagaimana menurut anda kurangnya minat baca mahasiswa karena fasilitas ruang baca di perpustakaan tidak memadai? Untuk sekarang animonya meningkat. Khususnya untuk tahun 2013/2014 dibanding tahun – tahun sebelumnya.

Sejak menggunakan chip itu bisa meminjam secara mandiri dan ada peningkatan. Untuk bentuk gedung memang kurang ideal, bentuknya terpetak – petak. Sedangkan untuk perpustakaan pada umumnya bentuknya los atau langsung dan kita tidak bisa merombak gedung ada yang

spacenya besar dan kecil seperti di sirkulasi, jurnal, dan skripsi. Memang kurang besar untuk ukuran PTN tetapi mahasiswa bisa pinjam dan baca dimana saja, dan kita sekarang lagi menuju transformasi perpustakaan digital. Realisasinya perpustakaan digital ini bisa dimulai tahun 2015.

LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS 2014


NEWS FLASH

Wawancara 2. Mengapa jumlah koleksi buku diperpustakaan tidak memenuhi standart? Setiap pengadaan itu ada jalurnya. Dari bagian Koleksi mengajukan ke Pengadaan, terakhir ke Pemerintah Pusat. Kendalanya pada dana itu tidak konsisten kadang ada, kadang tidak. 3. Benarkah pengadaan fasilitas perpustakaan tidak menambah minat baca mahasiswa? Ya menambah. Bandingkan dengan ketika kita di gedung lama dulu, yang pengunjungnya hanya sedikit. Sekarang sudah ber-AC, menggunakan VID. Dan minat baca harus lebih baik sembari tetap diiringi dengan peningkatan-peningkatan fasilitas – fasilitas. 4. Mengapa penambahan koleksi buku perpustakaan terkesan tebang pilih, hanya kepada prodi paling aktif dan tercatatat banyak kunjungan ke perpustakaan yang di tambah banyak? Pengadaan itu berdasarkan jumlah user ( pengguna ) dengan skala prioritas sama. Pada dasarnya semua bacaan dasar seperti perkuliahan sudah terpenuhi, hanya saja jumlah setiap judul buku masih 5 eksempral. Kalaupun itu belum terpenuhi, itu dari segi buku – buku penunjang.

untuk menarik minat baca mahasiswa yang belum hobi ke perpustakaan? Ada tahun kemarin sosialisasi di ospek. Mengapa hanya di ospek karena terkendala dana waktu itu dan dirasa hasilnya kurang efektif. Untuk tahun ini nanti bagi mahasiswa baru akan diadakan bimbingan langsung ke perpustakaan. 7. Adakah rencana dari pihak perpustakaan untuk mentraining staf/karyawannya agar jika ada mesin rusak bisa memperbaiki sendiri? Itu tidak semua orang bisa begitu saja memperbaiki. Semua barang disini masuk inventasasi, karena aset negara. Jika ada troubleshooting masuk bagian perawatan di rektorat oleh pak Imam. 8. Mengapa denda keterlambatan dipakai untuk perbaikan buku, bukankah sudah ada dana perawatan/peremajaan buku? Dana perawatan dulu itu tidak ada. Hanya barang – barang besar yang tercover dalam perawatan. Persoalan kembali kepada anggaran yang kecil.

5. Mengapa penambahan koleksi buku hanya mengandalkan mahasiswa saat yudisium? Justru sumbangan mahasiswa itu buku – buku penunjang bacaan. Pengenya tiap tahun diadakan penambahan tetapi ya tergantung dana.

9. Harapan anda untuk pengembangan perpustakaan demi menambah minat baca? Jumlah pemilik kartu perpustakaan saat ini hanya separuh dari jumlah mahasiswa di kampus. Cintailah almamater seperti perpustakaan untuk meringankan beban perkuliahan dengan sarana - prasarana disediakan seperti wifi, jurnal, dan sirkulasi. Kami juga mengharap masukan-masukan sebagai penyalur jasa.

6. Apa memang perpustakaan tidak mempunyai program

10. Bagaimana animo mahasisiwa untuk permintaan judul koleksi?

Masih belum ada greget untuk melakukan permintaan judul koleksi. Nantinya permintaan judul itu akan kami tampung sebagai arsip permintaan, sewaktu – waktu dipakai jika diadakan penambahan judul koleksi buku. 11. Mengapa pengoperasionalan alat – alat pengadaan yang baru kurang berfungsi secara maksimal? Memang belum optimal, karena sedang dalam tahap pengerjaan, petugasnya dari Singapore. Memang butuh waktu untuk menyesuakan antara program baru dan sistem lama dipakai perpustakaan. Inginya sebelum orientasi mahasiswa baru selesai, tetapi target tetap tergantung pada vendor. 12. Benarkah jika dikatakan bahwa catatan aliran pendanaan diperpustakaan tertutup dan tidak bisa diakses publik/ mahasiswa? Itu bisa ditanyakan pada bagian perencanaan Gedung Rektorat.

Lilik Soeprihatin, S.Sos Kepala Perpustakaan UTM LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS 2014


KIRIMAN KARYA

Ilustrasi by : Google

CERPEN

Siang yang panjang di bulan April. Tepatnya pada pertengahan bulan, dimana kota cantik itu sedang dihiasi oleh musim semi. Udara yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin

membuat para wisatawan selalu tersenyum hangat menikmati hari. Beberapa pengayuh gondola nampak serius menjelaskan tentang sejarah kota Venesia itu kepada para penumpangnya. Mereka

tak sadar, sepasang mata sedang mengawasi mereka dari lantai lima belas Hotel Abbazia. Matanya terlihat memendam kebencian yang sangat dalam. Tiba-tiba air matanya menetes membasahi LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS 2014


KIRIMAN KARYA

CERPEN keindahan wajah itu sebenarnya. Lalu terdengar suara ponselnya berdering,”lima menit lagi taxi water akan menjemputmu di depan hotel,” begitulah bunyi pesan singkat itu. Kedua kakinya melangkah mengambil tas hitam sebelum akhirnya keluar menunggalkan kamar.

Eropa bertubuh besar dan tegap, memandang ke arah Sifa Zahra dengan tajam. Salah satu dari mereka memaksa gadis cantik itu untuk ikut. Ayahnya tentu saja tidak terima, ia mengambil cangkir teh di meja dan melemparnya pada kepala tentara itu. Sofia kecil hanya bisa menangis ketika ayahnya ditendang dan dipukul, ibunya menjerit saat tentara itu menyentuh Zahra dengan kasar.

Beberapa pasang mata di dalam lift memandangnya sinis,”kalian akan mati,” ucap gadis Empat tentara lainnya memaksa itu dalam hati. Lalu ia keluar tanpa ayah dan ibu Sofia berdiri. Mereka memperhatikan sekitarnya lagi. diikat dan di paksa melihat tentara pertama memperlakukan anaknya “Biarkan semua berlalu, kau dengan kasar sebelum akhirnya tak usah menghabiskan uangmu dibunuh di depan mata mereka. hanya untuk melakukan hal itu. Lalu, keluarga itu digiring seperti Lihatlah, mereka semua baik” ucap hewan, semua penduduk di negeri seorang lelaki di depan gadis itu itu juga mengalami hal serupa. “Omong kosong, hanya aku yang Di tempat pembantaian, orang bisa merasakannya. Mereka Palestina itu diumpat, diinjak-injak, membunuh ayah dan ibu di depan sebelum akhirnya kepala mereka di penggal. mataku” “Mereka ini bukanlah mereka,”

cadar hitamnya. Wanita itu sangat cantik dengan sepasang mata yang indah, bibir merahnya selalu ia sembunyikan di balik cadar sehingga tak ada orang yang tahu

Wanita, anak kecil, orang tua semuanya menjadi korban. Tak ada ampun atau rasa kasihan bagi siapapun. Untungnya, seorang pemuda berhasil kabur dan membawa serta Sofia kecil.

“Mereka sedarah. Sudahlah, aku harus menemui Prof. Bill Hardv.” Gadis itu berdiri dan meninggalkan Yesser di tempatnya. Yesser hanya bisa diam tanpa hidup di tempat berani mengejarnya. Sepanjang Mereka persembunyian selama dua tahun, perjalanan, gadis yang mempunyai nama Sifa Sofia itu terus mengingat lalu pindah ke Pakistan. Sofia berjanji dalam hatinya, bahwa ia keluarganya. akan balas pada keturunan bangsa Ia belum bisa menghapus kejadian pembunuh itu. menyakitkan dua puluh tahun Seorang pelayan wanita lalu, saat ia masih berusia enam tahun. Ketika ia sedang minum teh menyambutnya di depan pintu. Ia bersama ayah, ibu dan kakaknya. sengaja datang ke Rumah Makan Tiba-tiba datang lima orang tentara mewah di kota itu untuk menemui LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS 2014


KIRIMAN KARYA

CERPEN Prof. Bill Hardv. Ternyata lelaki tua berambut putih itu telah datang terlebih dahulu, ia berdiri menyambut kedatangan Sofia. Mereka tampak berbasa-basi dengan bahasa inggris yang fasih untuk beberapa saat sebelum akhirnya sampai pada inti pembicaraan. “Kau itu pintar, tapi bodoh prof,” Ucapan yang diluncurkan oleh Sofia hanya di sambut tawa keras Prof. Bill Hardv. Obrolan itu berhenti sebentar ketika pelayan menghampiri meja meraka. Sofia hanya memesan secangkir kopi sedangkan professor minta dibawakan menu yang paling istimewa. “Kau hanya memesan kopi di Torrefazione Marchi?” Tanya Prof. Bill Hardv masih tertawa. “Kau yakin ingin menghancurkan kotamu sendiri?” ucap Sofia tanpa mempedulikan lelucon tadi. “Tentu. Apapun ku lakukan demi uang, aku akan pindah ke Mokswa dengan keluargaku,”

di balik cadar itu.

Kemudian ia berdiri mengikuti Sofia yang ingin pergi dengan Sore itu, Sofia duduk di gondola,”Sofi, sekali lagi aku depan hotel berteman coklat panas. mohon jangan lakukan. Mereka tak Ia terlihat anggun dengan pakaian, bersalah,” kerudung, dan cadarnya yang serba biru. “Hatiku benar-benar telah sakit. Apa kau tidak kasihan pada Nabi Mata indah itu tak henti-hentinya kita yang selalu di hina?” mengamati para wisatawan yang sedang tertawa di atas gondola, “Apa Islam mengajarkan balas juga muda-mudi yang berciuman dendam?” di bawah Bridge of sighs, mereka menganggap jika berciuman di atas “Yesser, aku tak peduli dosaku akan gondola persis di bawah jembatan sebesar apapun, yang penting aku itu ketika matahari akan terbenam, harus balas dendam untuk ayah, ibu dan kakak,”. Sofia melangkahkan kaki maka cinta mereka akan abadi. menuju ke gondola, sebelum ia naik Sofia tersenyum sinis melihat ia membalikkan badan dan berkata pemandangan aneh yang dalam bahasa Arab”Tinggalkan terpampang di depannya tempat ini besok kalau kau ingin itu.”Jangan lakukan Sofia,” tiba-tiba tetap hidup,” Sekali lagi Yesser suara Yesser mengagetkan lamunan hanya bisa menghembuskan nafas gadis itu. berat. “Aku tidak peduli,”

Telah lama ia mencintai gadis itu, walau belum pernah melihat “Kalau kau tidak mau melupakan seluruh wajahnya. Tapi tak akan masa lalu, kau tak akan maju” pernah ia ungkapkan, Sofia “Sudah kubilang aku tak peduli, membenci cinta dan kasih sayang. lagipula teman-teman kita sering Malam itu tetap di Rumah di tuduh memasang bahan Makan Torrefazione Marchi, “Dasar Proffesor gila, aku semakin peledak. Sekarang rasakan, akan ku Sofia sedang menyantap makan membenci kalian.” Lagi-lagi wujudkan tuduhan itu” malamnya bersama Prof. Bill professor tua itu hanya tertawa. Hardv dan keempat anak buahnya. Sofia mengambil sesuatu dari “Kau mau jadi teroris?” Sesekali mereka tertawa, ada dalam tas dan mengeluarkan perasaan canggung di hati gadis itu. amplop cokelat berisi puluhan “Mereka dulu yang menuduh, ini lembar Euro. Kemudian dia berdiri salah mereka.” Sofia membuang Tak pernah ia membayangkan akan meninggalkan Prof. Bill Hardv, coklat panasnya ke air dan bekerja sama dengan keturunan “Minum saja kopi pesananku.” memecahkan gelas itu,”Mereka bangsa yang ia benci. Ucap gadis itu tanpa membalikkan harus hancur seperti gelas ini,”. Proffesor mengungkapkan alasan mukanya lagi. Bibirnya tersenyum Yesser hanya bisa menggelengkan sebenarnya mengapa ia mau tipis, manis sekali. Hanya ia dan kepala, mungkin hati gadis itu menerima tawaran Sofia. Dulu, Tuhan yang tahu senyuman indah benar-benar telah mati. ayahnya juga menjadi korban LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS 2014


KIRIMAN KARYA

CERPEN perang. Tentara-tentara Eropa membunuhnya karena diduga ia bersekutu dengan orang-orang islam. “Tuduhan itu akan ku wujudkan,” ucap lelaki tua itu sambil meminum proccesonya. Sofia hanya mengangguk pelan, ia tak pernah terharu atau berempati. Tak akan pernah. Kelima orang itu berdiri dan melangkah keluarakan. Sofia berjalan menuju water bus. Ia ingin menemui Yesser malam itu di Grand Canal, memandang bulan untuk terakhir kalinya bersama Yesser. Disisi lain, Prof. Bill Hardv dan Albert menuju Menara Piazza San Marco. Mereka berpura-pura mengunjungi campi dengan alasan urusan politik. Dengan teliti ia meletakkan benda kecil temuan barunya di beberapa toilet. Tak akan ada yang menyadari benda kecil itu akan menghasilkan ledakan yang maha dahsyat. Mereka berencana meledakkan benda-benda itu pada akhir minggu ketika menara yang tingginya hampir seratus meter ini di kunjungi banyak turis. Ketiga anak buahnya juga telah menyebarkan benda-benda yang sama ke berbagai sudut kota.

membuka cadar hitamnya. Lampulampu yang memantulkan cahaya menambah indahnya wajah itu. Sangat cantik, Yesser terdiam untuk beberapa saat. Wajah itu… Apakah Sofia lukisan bidadari surga? Tak ada kecantikkan sesempurna itu. Ketika ia tersenyum hati Yesser seakan runtuh. Ia merasakan sesuatu yang luar biasa. Hanya satu menit lalu Sofia menutupnya kembali. “Aku telah melihatmu, aku akan menikahimu“ “Bicarakan hal lain, itu tidak penting” “Sofia, kenapa gadis secantik dirimu harus seperti ini? Apa alasanmu menghancurkan Venesia?”

“Karena orang Eropa membanggakan tempat ini. Yesser aku akan ke Kanada besok, ini hari terakhir kita bertemu,”. Kedua insan itu saling membisu, tak ada lagi kata-kata yang ingin keluar dari mulut mereka. Grand Canal dan Si cantik Ralto bridge menjadi saksi pertemuan terakhir mereka. Lalu Sofia berdiri dan mengajak Yesser ke arah gondola, mereka ingin menikmati dua cangkir espresso di Kafe Lavena untuk terakhir “Ledakkannya pasti sangat luar kalinya. Tak ada gandeng tangan atau berjalan berjajar. Yesser di biasa,”ucap Prof. Bill Hardv depan, Sofia di belakang. Seperti “Proffesor sangat jenius, benar- orang asing yang tak saling kenal. benar cerdas,” jawab Albert

Venesia benar-benar kota penuh keindahan, malam itu saat bulan bersinar terang Yesser duduk bersama Sofia berteman dua coklat panas. Gadis itu dengan perlahan

Sofia didatangi sekelompok anak kecil yang menangis meminta pertolongan. Ada yang keplanya berdarah, kakinya pincang, tangannya putus, dan tubuhnya

hangus. Mereka menjerit-jerit memanggil ayah dan ibu, Sofia hanya bisa berdiri mematung di bawah pohon maple dengan perasaan bingung. “Ada seseorang yang meledakkan kota kami, dan kami kehilangan ayah dan ibu”. Tiba-tiba seorang kakek tua dengan pakaian serba putih menghampirinya, ”Kau pernah merasakan apa yang mereka rasakan saat ini, kau juga sama kejamnya dengan tentara-tentara itu jika kau tetap melakukan ini,”. Gerombolan anakanak dan kakek tua itu berubah menjadi tentara-tentara Eropa . Mereka tertawa sambil minum wine dan menggandeng Sofia,”Kita berteman” Ucap salah seorang tentara itu dalam keadaan mabuk. Sofia terbangun dan memandang ke arah jam. Waktu menunjukkan pukul 08.00 pagi di Kanada. Ia segera mengambil ponselnya dan mencari nama Yesser di kontaknya,”Tidak aktif” ucapnya dalam hati, kemudian gadis itu menghubungi Prof. Bill Hardv, juga tidak aktif. Ketika itu salah satu stasiun TV Internasional mengabarkan ledakkan terdahsyat yang terjadi di Venesia. Ratusan ribu korban tewas, dan sisanya luka parah. Tubuh Sofia bergetar hebat. Dia adalah seorang pembunuh.

Ike Dewi Lestari Mahasiswa Sastra Inggris 2013. LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS 2014


PARADE KARTUN SOSIAL

SESEDERHANA MUNGKIN

OLEH : DANI L. BONDAN

LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS 2014


FOTOGENIAL

WING SENTOT IRAWAN Seniman Asal NTB, Bersepeda Keliling Asia Tenggara. Rencana Kedepan Setelah Dari Madura, Mas Sentot Ingin Menghabiskan Bulan Puasa Di Yogyakarta Dulu. Dan Melanjutkan Perjalanannya Ke Benua Australia.

LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS 2014


LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT MAHASISWA MEMPERSEMBAHKAN BULETIN OPOSISI & BULETIN SELEMBARAN DALAM EDISI KHUSUS JUNI 2014 DIPERUNTUKAN BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DAN SEKITARNYA

EDISI KHUSUS, OPOSISI 2014

BULETIN BULETIN

OPOSISI

FACEBOOK SPIRIT -MAHASISWA WARTA KAMPUS UNIVERSITAS TRUNOJOYO

TWITTER SPIRIT -MAHASISWA

DIPERUNTUKAN BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DAN SEKITARNYA

Pimpinan Umum : Ghinan Salman, Pimpinan Redaksi : Nofianto. P.I, Redaktur Pelaksana (Redpel) : Dafir, Robby, Penelitian Dan Pengembangan (Litbang) : Iskak Hakiki, Sekertaris Redaksi : Mubarokatin, Layouter : Toto. P, Grafis : ilham. H, Ilustrator : Toto, Nofi, Ilham, Fotogarfer : Toto. P, Diyan Tri, Reporter : Semua Crew, Distributor : Semua Crew.

@LPMSM & @WARTAUTM

WEB/BLOG SPIRIT -MAHASISWA HTTP://WWW.SPIRIT-MAHASISWA.BLOGSPOT.COM

E-MAIL SPIRIT -MAHASISWA SPIRITMAHASISWA@GMAIL.COM

SELAMAT MEMBACA & MENIKMATI BULETIN OPOSISI EDISI KHUSUS FACEBOOK SPIRIT -MAHASISWA WARTA KAMPUS UNIVERSITAS TRUNOJOYO

TWITTER SPIRIT -MAHASISWA @LPMSM & @WARTAUTM

E-MAIL SPIRIT -MAHASISWA SPIRITMAHASISWA@GMAIL.COM

WEB/BLOG SPIRIT -MAHASISWA HTTP://WWW.SPIRIT-MAHASISWA.BLOGSPOT.COM


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.