3 minute read
Resensi Buku: The Secret Garden
The Secret Garden
Advertisement
Oleh: Indah Listiyaningsih | Desainer: Rakha Yusan Al Hafizh
Kutipan tersebut sangat mewakili isi dari buku yang berjudul “The Secret Garden” ini. Plot cerita yang menggambarkan perihal sebuah mimpi dan harapan. Frances Hodgson Burnett membuka cerita dengan pengenalan tokoh utama yaitu, Mary Lennox. Dalam buku setebal 460 halaman ini, Mary diceritakan sebagai anak kecil yang baru menginjak usia 10 tahun. Usia yang masih digadang-gadang dengan kemanjaan bersama orangtua-nya namun, berbeda halnya dengan Mary. Hampir genap usia tersebut, Mary belum pernah sama sekali merasakan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Setelah ‘Ayah’, sebutan untuk pengasuh Mary yang meninggal diakibatkan terserang wabah penyakit yang menyerang India, dirinya se segera mungkin dikirmkan ke rumah pamannya, Mr. Archibald Craven yang berada di Misselthwaite Manor, Yorkshire, Ingg ris untuk bermukim dengannya.
Dari sinilah cerita The Secret Garden dimulai, Mary yang digambarkan dengan karakter ang kuh, pemarah, dan tidak peduli dengan beberapa hal akibat latar belakang kehidupannya, kini sontak membuat pembaca merasa ingin segera menghabiskan lembar ceritanya. Pasal nya, dirinya bertemu dengan seorang pelayan bernama Martha. Martha kerap kali mengajarkan sifat peduli terhadap sesama kepada Mary, dan menceritakan hampir seluruh isi kota Yorkshire yang penuh dengan keajaib an, terutama pesona Padang Keranggas yang dipenuhi semak gorse dan broom serta heather berbunga saat musim semi dan musim panas tiba. Tak terkecuali cerita unik dari bagian taman kecil milik Mr. Craven yang sudah 10 tahun tidak pernah dibuka.
Dari anehnya keadaan taman yang sudah tidak pernah dibuka tersebut, membuat Mary tak hentinya dirundung penasaran. Frances Hodgson Burnett lagi-lagi berhasil membuat pembaca merasa ditarik untuk segera menge tahui apa saja yang terdapat di dalam secret garden tersebut.
Berlanjut dari keingintahuan Mary, dirinya berusaha hampir setiap hari menyusuri seluruh taman untuk menemukan pintu masuk taman rahasia itu. Hingga satu klise cerita yang membawa Mary bertemu dengan Burung Ro bin yang digadang mau membantu Mary dalam menemukan kunci secret garden yang hampir terkubur di dalam tanah. Alhasil terbukalah secret garden tersebut, setelah hari itu dirinya menjadi sangat sering memasuki taman rahasia tanpa sepengetahuan orang lain. Akibat sering kali berkunjung ke taman, Mary kian merasa bahwa taman rahasia itu memiliki ‘sihir’ di dalamnya.
Selain sisi unik dari secret garden, penulis juga menambahkan akrabnya kebersamaan di balik pertemanan itu. Disamping Martha yang kian selalu bersama dengan Mary, ak hirnya membuat Martha berpikir untuk mengenalkan Mary dengan salah satu adiknya, Dickon. Untuk kali pertemuan pertama, Mary langsung menceritakan segala tentang sec ret garden tersebut dan meminta Dickon membantunya menghidupkan kembali taman rahasia itu.
Selain Dickon, pertemuan Mary dengan tokoh lain dalam buku ini sangatlah unik. Pasalnya, ia bertemu dengan Colin Craven, anak laki-laki pamannya di koridor dalam kondisi menangis. Dengan ajakan Mary dan Dickon, Colin akhirnya berhenti menangis dan mengiyakan ajakan me reka untuk bermain bersama di dalam taman rahasia tanpa sepengetahuan orang lain. Di sana lah mereka memulai sebuah persahabatan yang abadi.
Perubahan yang terjadi pada taman rahasia itu melambangkan perubahan yang juga terjadi kepada para peng huni rumah. Mary yang awalnya egois dan pemarah berubah menjadi gadis yang ramah dan lebih simpatik. Begitu juga dengan karakter Colin. Colin yang awalnya tidak mempunyai keinginan untuk hidup karena penyakitnya, kini dengan lantang ia mengatakan “Aku akan hidup selamanya! Dan selamanya!”.
Buku yang dikemas dengan alur maju ini mampu membawa pembaca untuk segera menghabiskan tiap babnya. Walaupun susunan kalimat yang diterjemahkan dalam buku ini sedikit asing dan membingungkan, namun buku ini tetaplah menarik. Beberapa bab dalam buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi untuk mempermudah pem baca dalam mengikuti alur cerita. Tidak salah jika buku ini menjadi salah satu cerita anak klasik, karena tidak hanya menggambarkan dunia anak yang penuh keajaiban, tetapi juga memberikan harapan. The Secret Garden menjadi buku yang sangat direkomendasikan, tidak hanya bagi anak-anak, tetapi bagi siapapun yang ingin merasakan keajaiban dalam setiap kebaikan.