“Dari Redaksi
doc.Edents
Pesta demokrasi mahasiswa Undip telah dimulai, baik itu di tingkat fakultas maupun universitas. Namun, Pemira (Pemilihan Raya) FEB Undip terlihat berbeda, yaitu lebih sepi dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan hanya terdapat satu pasang calon saja yang mendaftar dari ratusan alumni LKMM Dasar dan Madya. Walaupun sudah masuk masa perpanjangan pendaftaran dan ada beberapa syarat yang diringankan, tetap tidak memunculkan calon kader pemegang tongkat estafet pemimpin BEM FEB yang lain. Perbedaan tidak hanya terjadi di Pemira Fakultas Ekonomika dan Bisnis saja, dalam Pemira Undip juga demikian. Akselerasi jabatan menjadi isu yang sudah digaungkan sejak April 2016 lalu. Mahasiswa angkatan 2014 akan “meloncati” mahasiswa angkatan 2013 untuk menjadi pengemban amanah nomor satu di BEM UNDIP. Tentunya banyak protes berdatangan, apalagi dari mahasiswa angkatan 2013. Hal inilah yang akan menjadi bahasan pada Buletin Erlangga 17 Volume 4 edisi Oktober 2016 ini. Selain itu, simak wawancara ekslusif bersama Komunitas Sobat Bumi, sebuah komunitas yang ditujukan untuk dapat menjadi wadah bagi mahasiswa yang peduli akan masalah lingkungan. Dihadirkan pula review film garapan studio Marvel terbaru, Doctor Strange, yang baru tayang 4 November lalu. Tak ketinggalan, terdapat opini dari Pemimpin Marketing and Communication (Marcomm) LPM Edents periode 2016, Muslimah Mahmudah yang mencoba mengusik masalah urgensi pengkaderan mahasiswa menanggapi pesta demokrasi mahasiswa Undip yang sedang dilaksanakan. Jangan lewatkan pula rubrik kuliner yang menyuguhkan kuliner unik favorit mahasiswa masa kini, Tower Cafe. Dan dalam rubrik khusus yaitu geliat usaha yang mengulas bisnis tiga mahasiswa Undip dalam bidang minuman. Terakhir, kami dari redaksi mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan berita. Kritik dan saran selalu kami harapkan dari para sahabat Edents.
BULETIN ERLANGGA 17
Tim Buletin 4 Kiri-kanan Atas: Eka, Aradeya, Adhevyo Tengah: Petra, Lili, Akbar Bawah: Vero, Muslimah, Henty
Selamat membaca! DITERBITKAN OLEH : Lembaga Pers Mahasiswa Edents Pemimpin Umum: Akbar Sih Pambudhi, Pemimpin Redaksi: Nur Wahidin, Redaktur Pelaksana Buletin: Yulina Masyrifatun Nisa’, Pemimpin Artistik: Anastania Shafira, Layouter dan Ilustrator: Filza B. Elmanda, Sequoia Satria, Abdan Husnan Reporter: Fana, Vero, Maulana Eka, Radey, Tio, Adhevyo, Samuel Petra, Henty, Herdini, Okta, Satria, Dian F, Susi., Sirkulasi dan Pendanaan: Sandy Hadisurya S.
Erlangga Erlangga1717| Volume | Volume44Edisi EdisiOktober Oktober2016 2016
“Daftar Isi
1
Tea Time With Sobat Bumi
5
Polling: Antusiasme Mahasiswa Menyongsong Pemira FEB 2016
10
LIPUTAN UTAMA: Siap Enggak Siap, Ya Akselarasi Jabatan
13 17 21
LIPUTAN UTAMA:
Satu Pasang Calon Warnai Pemira FEB UNDIP 2016
Edents Share to Care KOMIK
“Pemira FEB Undip 2016
SINOPSIS FILM “Doctor Strange”
KOLOM PEMIMPIN UMUM
Opini "Urgensi Pengkaderan Mahasiswa dalam Membangun Bangsa dan Negara"
Kuliner Tower Cafe, Nongkrong Asik dengan Menu Kekinian Geliat Usaha Berawal dari Danus, Kini Menjadi Bisnis yang Ditekuni Erlangga 17 17 || Volume Volume 44 Edisi Edisi Oktober Oktober 2016 2016 Erlangga
3 8 12 15 19
Teatime With Sobat Bumi Oleh: Samuel Petra Novianto
Semakin maju sebuah peradaban tentunya tidak bisa melupakan bumi di mana peradaban itu berada, karena manusia harus tetap menjaga kelestarian bumi. Ada suatu komunitas di Indonesia yang mengajak masyarakat untuk bersahabat dengan bumi, yaitu komunitas Sobat Bumi. Ingin tahu lebih banyak mengenai Sobat Bumi? Simak perbincangan hangat LPM Edents dengan Sobat Bumi Semarang. Apa itu Sobat Bumi? Sobat Bumi Indonesia (SOBI) adalah suatu komunitas yang didirikan Pertamina Foundation Scholarship dengan tujuan menjadi wadah bagi anak muda Indonesia yang ingin memberikan solusi akan masalah lingkungan hidup yang terjadi di sekitarnya. Komunitas ini diharapkan dapat bergerak untuk melakukan sebuah tindakan inovatif, sinergis, dan berkelanjutan demi terciptanya Indonesia hijau. Hal yang diyakini oleh Sobat Bumi Indonesia, yakni bahwa perubahan besar tidak dapat diciptakan dengan langkah besar, namun perubahan besar
1
sobatbumi.or.id
Bersahabat dengan Bumi bersama Sobat Bumi
akan tercipta melalui sebuah usaha kecil yang dilakukan bersama. Kebermanfaatan merupakan landasan utama Sobat Bumi Indonesia dalam melakukan sebuah kegiatan yang penerapannya bukan semata bersifat ekslusif, tapi bersifat inklusif. Saat ini, Sobat Bumi Indonesia tersebar di 17 kota dengan lebih dari 500 anggota di dalamnya. Bagaimana kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh SOBI? Ada empat kegiatan yang dilaksanakan oleh SOBI. Yang pertama yaitu Desa SOBI, di mana kegiatannya adalah membina desa dengan program-program kreatif berlandaskan kepedulian terhadap lingkungan. Untuk SOBI di daerah Semarang memiliki desa binaan yaitu di Tambak Rejo. Kedua, kegiatan Sobat Bumi Goes to School, adalah suatu kegiatan datang ke sekolah-sekolah sampai SLB untuk memberikan pendidikan tentang cinta lingkungan. Ketiga, Sobat Bumi Hijaukan Negeri yang berkaitan dengan penanaman pohon di daerah yang perlu dilakukan penghijauan. Terakhir, adalah kegiatan Jail Eco
Erlangga 17 | Volume 4 Edisi Oktober 2016
Prenuer (Jaicoprenuer), yaitu sebuah kegiatan pelatihan kewirausahaan di lapas wanita guna membantu mereka supaya nanti setelah keluar dari lapas bisa berwirausaha. Ada fokus baru yang sedang dilaksanakan oleh SOBI bernama Selasar Hijau, suatu kegiatan yang bertumpu di desa-desa. Akan tetapi, walaupun fokus kegiatan menuju Selasar Hijau kegiatan lainnnya tetap “Jika bukan berlangsung.
Semarang sempat membuka anggota untuk umum selain penerima beasiswa, tapi karena masih di tahap merintis jumlah pendaftar tidak terlalu banyak. Naufal mengatakan ada 11 orang yang mendaftar menjadi anggota SOBI Semarang ketika pembukaan anggota baru SOBI beberapa waktu lalu.
Apa harapan dari SOBI untuk manusia yang Indonesia? SOBI sendiri menjaga dan merawat bumi ini, m e m i l i k i Apa manfaat h a r a p a n siapa lagi?” Sebuah pernyataan agar banyak b egabung dengan SOBI? yang sering didengar dan harus m a s y a r a k a t Menjadi seorang Indonesia mau tetap diimplementasikan oleh b e r g a b u n g p e m u d a hijau (reddengan SOBI. semua sobat bumi. anggota SOBI) “Karena ketika mendapatkan ingin mengajak manfaat yang pemuda hijau besar sekali. Salah satu anggota SOBI kebanyakan orang masih berpikir bahwa Semarang, Naufal Kurniawan, Manajemen SOBI hanya untuk penerima beasiswa saja,” 2012, mengatakan ia bisa menyalurkan ucap Naufal. Akhirnya, pada saat sudah kecintaannya terhadap lingkungan melalui mendaftar ada yang mengundurkan diri. SOBI. Selain itu, di Sobat Bumi dana yang Namun, ada juga yang tetap ingin masuk didapatkan dari CSR Pertamina dapat menjadi pemuda hijau. Harapan lain terkait dikelola secara mandiri. “Apabila kami ingin aktivis lingkungan di Semarang adalah mengadakan penyuluhan di suatu tempat masih banyak yang berkampanye lewat mulai dari konsep, peserta, sampai sistem media saja dan masih jarang yang turun kegiatan kami yang membuat, jadi kami langsung ke daerah yang benar-benar tidak hanya sebagai panitia,” tutur Naufal. lingkungannya membutuhkan pertolongan. Padahal di daerah Semarang sendiri Apa sobat bumi membuka anggota baru masih banyak daerah yang lingkungannya selain penerima beasiswa? rusak. Selain itu, khususnya di Universitas Membuka peluang kepada seluruh Diponegoro (Undip) kepedulian lingkungan masyarakat untuk menjadi anggota SOBI perlu ditingkatkan lagi. Ia berharap tentunya menjadi cita-cita dari SOBI kerjasama SOBI dengan mahasiswa Undip agar semua masyarakat bisa cinta akan bisa bertambah dan semakin banyak. (nw) lingkungan. Beberapa waktu lalu SOBI
Erlangga 17 | Volume 4 Edisi Oktober 2016
23
LIPUTAN UTAMA
Satu Pasang Calon Warnai Pemira FEB UNDIP 2016 Oleh: Fana Mustika I, Veronica Febriana N, Maulana Eka Putra
Satu tahun masa kepengurusan BEM FEB Sosialisasi pemira kepada masyarakat UNDIP periode 2015/2016 akan segera FEB pun telah dilaksanakan sebanyak dua berakhir. Oleh karena itu FEB kembali kali. Sosialisasi pertama untuk mahasiswa menggelar Pemira (Pemilihan Raya) umum yang mengundang perwakilan dari untuk mencari pemegang tongkat estafet setiap angkatan dan perwakilan setiap kepemimpinan yang baru, yang akan organisasi mahasiswa (ormawa). Kemudian mengemban amanah sebutan nomor satu sosialisasi kedua yang diselenggarakan di BEM FEB UNDIP. Pemira dikoordinasikan dengan mengundang mahasiswa FEB yang dengan himpunan agar pelaksanaannya telah mengikuti LKMM Dasar dan LKMM bersamaan dengan pemilihan ketua Madya. himpunan dari masing-masing Hanya satu departemen. pasang calon Pemira FEB Hingga masa “Paling kendalanya ini 2016 terselenggara perpanjangan sih kurangnya partisipan atas kontribusi pendaftaran hanya berbagai pihak ada satu pasang yang mau jadi calonnya, mulai dari Panlih calon Ketua dan pasangan calon BEM-nya (Panitia Pemilihan), Wakil Ketua yang Pansus (Panitia itu” –Mustofa Hanif (Ketua mendaftar yaitu Khusus), Panwas M u h a m m a d Panlih Pemira FEB 2016) (Panitia Pengawas), Yusuf Alfatha Tim Pemantau (Manajemen 2014) hingga dekanat. dan Rifki Hanif Sebagai contoh Juniardi (IESP 2014). kontribusi yang diberikan pihak dekanat Masa kampanye dimulai setelah adanya yaitu dengan memberikan kemudahan bagi mimbar bebas pada 25-26 Oktober dan mulai panitia pemilihan terkait perizinan. “Dari memasuki masa tenang pada 2 November perizinan atau lain-lain itu dipermudah. 2016. Dikarenakan hanya terdapat satu Kayak kemarin sosialisasi pertama itu belum pasang calon, maka calon tersebut akan dapet tempat, terus kita minta ke Pak Wahyu melawan kotak kosong. Pencoblosan dan pas hari H langsung dikasih lab KWU,” ujar penghitungan suara dilaksanakan pada 3 Mustofa Hanif selaku Ketua Panlih. Selain itu, dan 4 November 2016. Jika hasil perhitungan pihak dekanat juga ikut membantu dalam suara menunjukkan bahwa suara terbanyak pencetakan surat suara yang digunakan adalah kotak kosong, maka kebijakan pada saat pencoblosan 3 November. selanjutnya akan diserahkan kepada Senat
3
Erlangga 17 | Volume 4 Edisi Oktober 2016
LIPUTAN UTAMA Mahasiswa FEB. Namun, jika pemenangnya adalah calon pasangan, maka akan ada masa sanggah dari 4 November hingga penetapan pada 11 November 2016. Hal yang memotivasi Alfa dan Hanif untuk mendaftarkan diri sebagai calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FEB adalah adanya kemauan dan keinginan untuk melanjutkan kepemimpinan yang ada di BEM. Dikarenakan keduanya tersebut sudah dua tahun berada di organisasi BEM FEB. Berbagai persiapan telah dilakukan mulai dari menyiapkan visi dan misi, arahan strategi, garis-garis besar haluan pergerakan yang akan dibuat, hingga pendaftaran diri dan pembuatan tim sukses. Program andalan pun dibuat dalam kepemimpinan Alfa-Hanif adalah akan memajukan kajian dan program kerja yang sifatnya kontinu. “Kajian dan program kerja yang sifatnya kontinu itu biar program kerja yang kita canangkan itu terasa nggak cuma buat peserta doang tapi juga buat panitia dan stakeholder yang ikut dalam kegiatan tersebut,” ungkap Alfa selaku calon Ketua BEM FEB. Mengenai panitia pelaksana dan sistematika pemilihan raya Dalam proses berlangsungnya pemilihan raya FEB juga dibentuk Panitia Pengawas (Panwas), yang diketuai oleh Faiq Husni (Ekonomi Islam 2014). Panwas merupakan panitia yang bergerak dalam proses penyeleksian atas pengaduan mengenai administrasi pencalonan Ketua BEM dan Wakil Ketua BEM FEB Undip. Panwas bekerjasama langsung dengan Tim Yudisial (Dekanat) yang dalam hal ini merupakan tim yang akan menindak lanjut mengenai pengaduan yang telah disampaikan ke pihak Panwas.. “Nah cuman akhirnya disitu kan nggak mungkin dari Dekanat tim yudisial ini langsung mengusut dan mengurus, maka
dibentuknya Panwas dalam rangka kita menyeleksi nih aduan-aduan yang masuk ini udah sesuai dengan standar administrasinya atau belum,” ujar Faiq. Selain Panitia Pengawas (Panwas), proses berlangsungnya Pemilihan Raya FEB juga didukung oleh Panitia Khusus (Pansus). Perbedaan signifikan antara Pansus dengan Panwas adalah bahwa Pansus berfungsi sebagai steering committee yang bertugas membuat konsep dan regulasi mengenai Pemira. Selain itu, Pansus juga berfungsi membentuk Panitia Pemilihan (Panlih) yang berfungsi sebagai organizing committee yang melaksanakan teknis dan operasional pemilihan raya. Kendala dan harapan Pemira FEB tahun 2016 Proses Pemira FEB terhambat oleh kurangnya antusiasme mahasiswa FEB untuk turut andil dalam pencalonan menjadi Ketua dan Wakil Ketua BEM periode 2016/2017. Hal ini terbukti sampai habis masa perpanjangan hanya ada satu pasang calon yang mendaftar. Immanuel juga menyayangkan terhadap kurangnya antusiasme untuk ikut serta dalam kepanitiaan Pemira FEB tahun ini. “Kita waktu itu mengirimkan surat-surat ke UPK supaya mengirimkan satu delegasi untuk jadi Panitia Pemilihan Raya, ternyata hanya beberapa UPK saja yang ngirim. Jadi akhirnya terpaksa kita buka oprec dari luar,” pungkas Immanuel. Selain itu, Alfa, calon Ketua BEM, juga angkat bicara mengenai hambatan Pemira FEB tahun ini, yaitu mengenai apatisme mahasiswa dalam hal pengetahuan Pemira dan politik di kampus. “Kendalanya pasti pengetahuan anak-anak FEB terhadap Pemira, terhadap politik di kampus dan terhadap BEM. Jadi kayak apatisme itu masih jadi kendala,” jelas Alfa. (nw)
Erlangga 17 | Volume 4 Edisi Oktober 2016
45
N
5
Erlangga 17 | Volume 4 Edisi Oktober 2016
Erlangga 17 | Volume 4 Edisi Oktober 2016
67
7
Erlangga 17 | Volume 4 Edisi Oktober 2016
Edents Share to Care
doc.Edents
Edents Share to Care sedang mengadakan lomba mewarnai bersama anak-anak panti
doc.Edents
Foto bersama dengan hasil karya lomba mewarnai
Erlangga 17 | Volume 4 Edisi Oktober 2016
89
doc.Edents
Edents Share to Care
doc.Edents
Akbar selaku Pemimpin Umum LPM Edents memberikan kenangkenangan dan sejumlah bantuan untuk pihak panti
Usai acara Edents Share to Care, para Edentser dan anak panti bersalaman
9
Erlangga 17 | Volume 4 Edisi Oktober 2016
LIPUTAN UTAMA
Siap Enggak Siap, Ya Akselarasi Jabatan Oleh: Aradeya Tangguh P, Tio Kurniawan, Adhevyo Reza.
Ada yang berbeda antara Pemira di tataran Universitas tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu para pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Senat Mahasiswa (SM) yang berasal dari angkatan 2014 atau lebih akrab disebut akselerasi jabatan. Akselerasi jabatan adalah mempercepat satu tahun kepengurusan suatu organisasi kemahasiswaan, yang dalam hal ini adalah “meloncati” satu angkatan untuk menjadi pengurus BEM dan SM periode selanjutnya. Wacana akselerasi kaderisasi telah disepakati saat pembahasan Pedoman Pokok Organisasi (PPO) Undip dalam forum Musyawarah Mahasiswa (Muswa) universitas sejak bulan April 2016 lalu. Yaitu Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM Undip yang disepakati adalah mahasiswa yang maksimal duduk di semester lima yang sebelumnya semester tujuh. Kesepakatan tersebut telah ditetapkan dalam Peraturan Mahasiswa (Perma) Nomor 7 tahun 2016 tentang Pemilihan Umum Raya (Pemira). Dukungan Pihak Rektorat Sigit Tirto Utomo, Ketua Senat Mahasiswa (SM) Undip menuturkan bahwa terkait dengan akselerasi kaderisasi pada organisasi mahasiswa yang mulai diterapkan tahun ini di SM Undip dan BEM Undip. Sigit mengaku mendapatkan dukungan sepenuhnya dari pihak Rektorat. Penerapan sistem ini mendapat dukungan dengan berbagai alasan antara lain alasan akademik dan alasan UKT. Alasan akademik yang mendasari penetapan akselerasi ini adalah bahwa ketika tidak diterapkannya sistem akselerasi terhadap angkatan ke-empat (2013) yang
menjadi pejabat-pejabat di organisasi, akan ada kekhawatiran lulus melampaui batas normal, bahkan mereka pun ada peluang terancam tidak lulus. Pendapat dari Ketua SM Undip pun diperkuat melalui penjelasan oleh Wakil Rektor I bidang Akademik dan Kemahasiswaan Undip, Muhammad Zainuri. Menurutnya terdapat beberapa alasan diberlakukanya akselerasi jabatan ini, salah satunya adalah usulan ini datangnya berasal dari BEM dan SM itu sendiri. Lalu Zainuri menjelaskan bahwa Undip sudah memiliki rancangan terkait timeline kemahasiswaan. "Nah, mulai semester lima itu sesuai dengan komitmen kita 'Anda sudah harus belajar berorganisasi yang terkait dengan surat keterangan pendamping ijazah, atau sertifikasi profesi,' ” tutur Zainuri. Satu hal yang perlu digaris bawahi terkait pemetaan aktivitas kemahasiswaan seperti yang dituturkan Zainuri adalah bahwa mulai dari semester lima, mahasiswa dituntut untuk berorganisasi yang terkait dengan SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah) atau sertifikat profesi. Ketika ditanya apakah ke depannya akan terjadi akselerasi lagi, Zainuri menuturkan semua yang dilakukan memerlukan proses. “Ya saya kan tidak bisa men-zero kan semua, saya kan nggak bisa bilang, oke sekarang yang 2016, yang 2015 nggak usah organisasi. Nggak bisa kan? Tetap harus masih ada masa transisi kan?” jelas Zainuri. Zainuri menjelaskan lagi bahwa diharapkan melalui sebuah proses, seorang mahasiswa sudah mantap di organisasi dasar kemudian melalui evaluasi di semester dua dan tiga sebagai saringan, sehingga nantinya
Erlangga 17 | Volume 4 Edisi Oktober 2016
11 10
“Akselerasi kaderisasi yang menjadi pembicaraan oleh banyaknya mahasiswa akhir-akhir ini jelas menimbulkan perspektif yang berbeda satu sama lain. Menurut saya akselerasi kaderisasi ini belum matang untuk dilaksanakan, karena saya bertolak pada alasan pengalaman, baik itu pengalaman apa saja terkait memimpin organisasi,”- Barond Nugroho, Ketua BEM FH Undip 2016.
Anggapan Keberatan dari Angkatan 2013 Sigit menuturkan bahwa isu mengenai akselerasi jabatan ini menjadi salah satu poin keberatan dari beberapa mahasiswa angkatan 2013. Namun setelah dilakukan musyawarah masalah ini dapat diselesaikan. Di satu sisi, saat dimintai pendapat mengenai isu akselerasi jabatan ini, Barond Nugroho yang kini menjabat sebagai Ketua BEM Fakultas Hukum berpendapat akselerasi kaderisasi belum saatnya untuk dilaksanakan mengingat pengalaman yang dimiliki angkatan 2014 untuk langsung menjadi kader Ketua BEM Undip 2016 itu masih kurang. “Akselerasi kaderisasi yang menjadi pembicaraan oleh banyaknya mahasiswa akhir-akhir ini jelas menimbulkan perspektif yang berbeda satu sama lain. Menurut saya akselerasi kaderisasi ini belum matang untuk dilaksanakan, karena saya bertolak pada alasan pengalaman, baik itu pengalaman apa saja terkait memimpin organisasi,” tukas Barond. Dalam tataran fakultas, Sigit mengakui bahwa masih belum terdapat keseragaman antara masing-masing himpunan dan organisasi mahasiswa (Ormawa) antar fakultasnya. Sigit menambahkan, untuk menyukseskan akselerasi di tingkat universitas dibutuhkan bantuan dari tingkat
11
fakultas. “Salah satu solusinya itu ada juga akselerasi di himpunan mahasiswa, di Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis setahu saya sudah benar dalam menerapkan akselerasi, kan bagaimana caranya himpunan itu bisa seragam, di mana untuk angkatan pengurus yaitu angkatan kedua,” tambah Sigit. Ditanya mengenai keefektifan program ini, Zainuri lebih menekankan bahwa program ini adalah sebuah proses. “Soal efektif atau tidak saya kembalikan ke Anda, karena itu kan pilihan,” tuturnya lagi. Zainuri memberikan contoh bahwa dengan suatu “loncatan” sesuatu hal yang besar bisa terjadi, seperti Undip yang memenangi Pimnas. Satu yang harus menjadi perhatian semua bahwa keputusan ini sudah ditetapkan dan harus diawasi semua elemen kemahasiswaan kampus. (nw)
doc.Edents
di semester empat merujuk pada beban IPK dan beban pra-akademis. Mereka yang bisa melewati tahapan-tahapan itulah yang diharapkan untuk melanjutkan kaderisasi di organisasi. Di sisi lain, yang tidak bisa melewati tahapan tersebut mereka harus konsentrasi betul di akademisnya.
LIPUTAN UTAMA
Muhammad Zainuri, Wakil Rektor I bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Diponegoro
Erlangga 17 | Volume 4 Edisi Oktober 2016
doc.Edents/Okta
KOMIK
Erlangga 17 | Volume 4 Edisi Oktober 2016
13 12
SINOPSIS FILM
doc. en.wikipedia.org
Sutradara Produser Berdasarkan Pemeran Tanggal Liris Pereview
Doctor Stange adalah film garapan studio Marvel yang terbaru. Film yang disutradarai oleh Scott Derrickson ini berdurasi 110 menit dan diperankan oleh beberapa artis ternama Amerika seperti Benedict Cumberbatch dan Chiwetel Ejiofor. Film ini dibuat berdasarkan komik karya Steve Ditko yang berjudul sama dengan filmnya yaitu Doctor Strange. Film ini menceritakan tentang seorang dokter bedah saraf bernama Stephen Strange (Benedict Cumberbatch) yang dapat melakukan operasi yang mustahil dilakukan oleh dokter bedah manapun. Akan tetapi semua kemampuan itu membuat Stephen Strange menjadi angkuh dan memiliki ego yang besar. Namun semua berubah ketika dia mengalami kecelakaan parah dengan mobilnya dan menghancurkan tangannya. Meskipun tangannya dapat diselamatkan akan tetapi Strange tidak dapat menggunakan tangannya dengan baik. Strange berupaya mengembalikan tangannya seperti dulu, tapi didalam dunia medis, tangan Strange tidak bisa kembali seperti sedia kala. Disaat Strange sudah putus asa, dia mendengar seseorang
13
: Scott Derrickson : Kevin Feige : Doctor Strange karya Steve Ditko : Benedict Cumberbatch Chiwetel Ejiofor Rachel McAdams Benedict Wong Michael Stuhlbarg Benjamin Bratt Scott Adkins Mads Mikkelsen Tilda Swinton : 4 November 2016 : Sequoia Muhammad Satria R.
bernama Jonathan Pangborn yang sembuh dari lumpuhnya disaat semua bantuan medis tidak dapat menolongnya. Sesampainya di Kamar – Taj, Strange bertemu dengan seseorang bernama The Ancient One (Tilda Swinton), dan memperlihatkan kepada Strange semua hal yang tidak dapat dijelaskan oleh logika dan pengetahuan sains. Strange pun berguru dengan salah satu guru disana bernama Mordo (Chiwetel Ejiofor). Di film ini Strange memiliki musuh bernama Kaecillius (Mads Mikkelsen). Kaecillius adalah salah satu murid The Ancient One yang membelot dan mencoba mempraktekkan sihir terlarang dan memanggil kekuatan kegelapan untuk mengubah dunia. Strange pertama kali bertemu dengan Kaecillius saat Kaecillius berusaha menghancurkan kuil pelindung yang berada di New York. Strange yang saat itu masih belum mahir menggunakan sihir, mau tak mau harus berhadapan dengan Kaecillius dan anak buahnya. Pada saat Strange dan Mordo berusaha melindungi kuil di New York, Strange dan Mordo terperangkap di dunia
Erlangga 17 | Volume 4 Edisi Oktober 2016
doc. comicbook.com
ilusi cermin milik Kaecillius. Di dunia cermin itu Kaecillius menjadi tak tertandingi karena memiliki kekuatan kegelapan. Namun sayang karena kalah jumlah The Ancient One pun terbunuh oleh Kaecillius saat Strange dan Mordo berusaha melarikan diri dari dunia cermin tersebut dan mengungkapkan bahwa The Ancient One juga memiliki kekuatan kegelapan. Mordo yang saat itu mendengarkan ucapan Kaecillius merasa dia ditipu oleh The Ancient One. Akan tetapi Strange berusaha meyakinkan Mordo bahwa yang dilakukan The Ancient One itu adalah pengorbanan untuk melindungi alam semesta agar tidak masuk kedalam dimensi kegelapan. Di akhir film, Kaecillius berhasil menghancurkan kuil pelindung yang berada di Hongkong. Disaat Strange dan Mordo sampai di Hongkong, Kaecillius berhasil memanggil dimensi gelap dan mulai memakan alam semesta. Satu-satunya cara menghentikan dimensi kegelapan itu adalah dengan mantra terlarang pengembalian waktu, di mana Kaecillius belum
menghancurkan kuil pelindung. Mantra itu pun berhasil beberapa saat, akan tetapi mantra itu berhasil dibatalkan oleh Kaecillius. Disaat dunia mulai termakan oleh dimensi, Strange pun pergi ke dimensi kegelapan untuk bertemu penguasa dimensi kegelapan, Dormmamu. Strange mengorbankan dirinya dihancurkan oleh Dormmamu, akan tetapi Strange kembali lagi ke waktu sebelum dia mati. Disaat Strange dikalahkan berulang kali, Dormmamu pun menyerah dan sepakat tidak menarik alam semesta ke dunia dimensi dan membawa semua pengikutnya kembali ke dimensi kegelapan, Kaecillius dan pengikutnya pun terhisap ke dimensi kegelapan dan tak bisa kembali lagi. Meskipun telah mengalahkan Kaecillius, Mordo menganggap semua yang dilakukan Strange itu salah dan pergi meninggalkan Strange. Setelah kematian The Ancient One, alam semesta tidak memiliki pelindung lagi, dan mau tak mau Strange harus mengambil posisi The Ancient One untuk melindungi alam semesta ini dari penyihir-penyihir gelap yang berada di dimesi lain maupun dimensi alam semesta. (nw)
Erlangga 17 | Volume 4 Edisi Oktober 2016
15 14
KOLOM PEMIMPIN UMUM
Terima Kasih LPM Edents doc. Edents
Oleh: Akbar Sih Pambudhi
Edents!!! Pejuang Mulia~ Jargon yang mungkin akan menjadi kenangan yang takkan terlupakan. Tak terasa opini yang saya buat ini merupakan opini terakhir sebagai Pemimpin Umum LPM Edents 2016. Masuk Organisasi Pers Edents bukanlah sebuah langkah yang pernah saya bayangkan sebelumnya, sebab dari SMP hingga SMA saya tidak pernah keluar dari zona nyaman saya sebagai anggota Rohani Islam (Rohis). Terlebih belum pernah saya mengetahui tentang adanya organisasi Pers di kalangan siswa ataupun mahasiswa. Hidup sebagai anak kost Hal yang membawa saya ke LPM Edents adalah Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro. Undip merupakan salah satu universitas impian saya pada saat itu. Walaupun harus hidup seadanya sebagai anak kost, tetapi menjadi sebuah pembelajaran hidup mandiri bagi saya. Selain itu, kakak pembimbing pada saat PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) dan HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) IESP pada saat itu merupakan Edentser (biasa kami menyebut anggota Edents), sehingga saya pun tertarik dengan LPM Edents. LPM Edents merupakan organisasi pertama yang saya masuki pada saat itu. Diterima sebagai Edentser angkatan 2013 bersama 36 lainnya merupakan hal yang cukup menggembirakan. Bagaimana tidak, mengecap dunia baru sebagai mahasiswa kemudian mendapatkan banyak teman
15
pada saat itu. Maklum Edents biasa open recruitment terlebih dahulu dibandingkan organisasi mahasiswa lainnya. Kalangan eksekutif Saya dahulu mengira bahwa Edents merupakan pers mahasiswa biasa seperti organisasi pada umumnya. Tetapi ternyata, saya salah besar. Edents yang merupakan singkatan dari Economics Students bukanya tanpa makna. Banyak yang bilang Edents merupakan nama dari kelompok kalangan eksekutif mahasiswa FEB pada saat itu. Imbasnya sekarang pun banyak dari Mantan Edents yang menjadi eksekutif di beberapa institusi. Saat ini saya mengenal Edentser tak jauh berbeda dengan Edents 40 tahun silam. Saya sadar bahwa keluar dari zona nyaman dan ditempatkan oleh Tuhan pada organisasi dengan lingkungan terbaik seperti Edents, membuat saya dapat menambah pengalaman sebagai khalifah di muka bumi ini. Bukan soal sejarah yang cukup panjang dan mengesankan, tetapi anggota Edents saat itu yang membuat saya menjadi lebih baik. Idealisme mahasiswa yang haus prestasi Di organisasi ini pula bertambah deretan nama orang hebat yang berhasil saya temui, bukan seorang Presiden, Menteri ataupun pejabat tinggi yang notabene-nya mudah sekali sebagai Pers untuk menemui mereka
Erlangga 17 | Volume 4 Edisi Oktober 2016
KOLOM PEMIMPIN UMUM cukup untuk menjadi pengalaman dalam menghadapi kehidupan kedepan yang lebih menantang. Mencetak Sarjana Edents Kesederhanaan, keceriaan, saling ejek sesama Edentser, dan terkadang kesombongan sebagai organisasi yang cukup besar, serta kekhasan lainya yang dimiliki Edents adalah sesuatu hal yang istimewa dan sulit untuk dilupakan. Semoga Edents yang sudah berumur 40 tahun dan jargon “Pejuang Mulia� cukup untuk memperjuangkan apa yang harus diperjuangkan. Cukup untuk mencetak S.E. Sarjana Edents yang arif dan bijaksana. Akhir kata saya mengutip perkataan Arif Zulkifli sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Tempo “Jurnalisme bukanlah sekedar kegiatan melaporkan peristiwa. Jurnalisme adalah ikhtiar untuk memilah dan memilih informasi dari disinformasi voice dari noise, fakta dari sampah dan sumpah serapah. jurnalisme adalah sebuah kerja yang dipersembahkan bukan hanya untuk penguasa, pemilik modal ataupun pemilik media tapi kepada publik kepada republik� Salam Pers Mahasiswa.
doc.Edents
dengan alasan wawancara atau apalah. Mereka adalah Dosen dan lebih banyak lagi merupakan mahasiswa yang masih memiliki idealis cukup kuat layakya semangat pemuda yang haus akan prestasi. Nikmat mana yang engkau dustakan jika kita berada di sekeliling orang-orang yang memacu kita untuk berlomba-lomba menjadi yang terbaik. LPM Edents bukanlah organisasi yang hanya membuat tulisan ataupun acara di kampus, tetapi sebagai wadah para Edentser untuk memperdalam idealis mereka sebagai mahasiswa yang akan terus melanjutkan hidupnya nanti. Selain itu, Edents mengajarkan banyak hal khususnya bagi saya pribadi. Sebanyak apapun pengalaman yang tidak baik di dalamnya, LPM Edents merupakan organisasi yang harus terus dijaga nama baiknya. Toh, tak mungkin ada sebuah organisasi tanpa konflik, justru itu merupakan pembelajaran yang harus dicari di dalam organisasi mahasiswa. Jikalau saya tidak menjadi bagian Edentser, Saya tidak akan belajar banyak hal mengenai kehidupan Jikalau saya tidak menjadi bagian Edentser, Saya tidak akan mungkin mendapatkan banyak kesempatan Jikalau saya tidak menjadi bagian Edentser, Saya tidak akan menjadi seperti ini. Sampai detik tulisan ini dibuat, tinggal menghitung hari Suksesi Edents dilaksanakan. Ada perasaan cukup lega karena amanah sebagai Pemimpin Umum akan dipindahkan ke penerus selajutnya. Namun, dalam hati terdalam cukup berat untuk meninggalkan Edents yang selama tiga tahun saya bernaung di nama besarnya. Petualangan-petualangan saya sebagai seorang Pers Mahasiswa pun akan berakhir. Sebuah cerita yang harus dilalui sebagai manusia, karena waktu merupakan hal yang tak mungkin untuk dihentikan. Semoga apa yang sudah saya lalui selama tiga tahun ini
*) Penulis merupakan Pemimpin Umum LPM Edents periode 2015/2016
Erlangga 17 | Volume 4 Edisi Oktober 2016
17 16
Opini
Urgensi Pengkaderan Mahasiswa dalam Membangun Bangsa dan Negara Oleh: Muslimah Mahmudah
Mahasiswa dan Peranannya Mahasiswa memiliki peran penting dalam peradaban suatu bangsa dan negara. Pun kemerdekaan Indonesia tercipta oleh Founding Father yang kebanyakan ialah mahasiswa. Disebut sebagai kaum intelektual dan predikat “maha� pada kata mahasiswa mengindikasikan peran yang penting dalam lingkungan masyarakat. Sikap kritis, idealisme, dan semangat tinggi menjadi penting guna membangun Indonesia dengan aspirasi dan ide-ide cerdas yang dituangkannya. Mahasiswa diharapkan menjadi motor penggerak untuk sebuah perubahan positif, berperan sebagai garda terdepan dalam mengawal proses pembangunan serta mengabdikan ilmu dan kemampuannya untuk kebermanfaatan bersama. Peran dan fungsi mahasiswa terbagi menjadi empat yakni Iron Stock, Agent of Change, Moral Force, dan Social Control. Iron Stock, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa yang tangguh, bermoral, dan berintelektual. Agent of Change, mahasiswa sebagai penggerak yang mengajak masyarakat untuk melakukan perubahan ke
17
arah yang lebih baik, melalui pengaplikasian berbagai ilmu, gagasan, dan pengetahuan yang mereka miliki. Moral Force, tingkat intelektual mahasiswa akan disejajarkan dengan tingkat moralitasnya. Social Control, melalui kemampuan intelektual, kepekaan sosial dan sikap kritisnya, mahasiswa diharapkan mampu menjadi pengontrol kehidupan sosial masyarakat dengan cara memberikan kritik, saran, serta solusi bagi permasalahan masyarakat. Mahasiswa pun harus tahu akan apa arti sukses bagi dirinya. Bukan hanya memiliki pola pikir lulus kuliah lalu bekerja, kaya dan sukses seperti semboyan muda foya-foya, tua kaya raya, dan mati masuk surga. Untuk itu, mahasiswa harus menanamkan pola pikir menjadi agent of change, yang membawa perubahan di setiap ide, aksi, dan mimpi mereka untuk Indonesia. Dimulai dari hal-hal kecil dengan merubah sikap menjadi pribadi yang lebih baik, aktif dalam berorganisasi, peka terhadap lingkungan, dan mempunyai mimpi-mimpi dalam hidupnya. Mahasiswa diharapkan memiliki visi yang mampu membawa perubahan lebih baik bagi Indonesia, berpikir apa yang bisa dilakukan untuk negaranya.
Erlangga 17 | Volume 4 Edisi Oktober 2016
Opini
Urgensi Pengkaderan Pemimpin Muda Kaderisasi bisa diibaratkan sebagai jantungnya sebuah organisasi karena merupakan inti dari keberlanjutan organisasi ke depan. Tanpa adanya kaderisasi rasanya
sulit dibayangkan suatu organisasi mampu bergerak maju dan dinamis. Hal ini dikarenakan kaderisasilah yang menciptakan bibit-bibit baru pemegang tongkat estafet perjuangan organisasi. Kaderisasi sejatinya bertujuan menciptakan kader yang bukan hanya hebat dalam mengerjakan suatu program, tetapi lebih dari itu. Kaderisasi haruslah mampu menciptakan kader yang memiliki jiwa pemimpin, memiliki emosi yang terkontrol, kreatif dan mampu menjadi pemberi solusi untuk setiap permasalahan serta yang terpenting mampu dan pantas menjadi seorang teladan bagi anggotanya. Seperti hukum alam akan adanya suatu siklus, di mana semua proses pasti akan terus berulang dan terus berganti. Bung Hatta pernah bertutur mengenai kaderisasi, �Bahwa kaderisasi sama artinya dengan menanam bibit. Untuk menghasilkan pemimpin bangsa di masa depan, pemimpin pada masanya harus menanam�. Sukses atau tidaknya sebuah institusi organisasi dapat diukur dari proses kaderisasi internal organisasi. Karena, wujud dari keberlanjutan organisasi adalah munculnya kader-kader yang memiliki kapabilitas dan komitmen terhadap dinamika organisasi untuk masa depan.(nw)
doc.Edents
Implementasi Demokrasi Dilihat dari peran dan fungsi pemuda umumnya dan mahasiswa khususnya, tentu implementasinya sangat dinanti oleh masyarakat. Hal kecil yang dapat dilakukan mahasiswa saat ini yakni ikut serta dalam proses demokrasi. Menurut KBBI, Demokrasi bermakna (bentuk atau sistem) pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat serta gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Namun, tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) mencederai makna demokrasi. Saat ini masyarakat memilih untuk apatis dan golput dalam proses demokrasi, karena ketidakpercayaan terhadap aparat pemerintah. Mirisnya, hal itu tidak hanya terjadi di pemerintahan tapi juga di lingkungan kampus. Seperti halnya di FEB Undip, demokrasi telah datang dan sedang berlangsung. Namun, kehadirannya menjadi terasa hampa ketika minimnya partisipasi pencalonan Ketua dan Wakil Ketua BEM. Hanya ada satu pasangan saja yang mencalonkan diri sebagai bakal calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FEB Undip periode 2017 dari ratusan alumni LKMM Dasar dan Madya. Hal ini dikhawatirkan dapat membuat demokrasi menjadi tak sehat dan angka partisipasi mahasiswa rendah dalam pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM periode 2017 nantinya. Tentu, menjadi sebuah pertanyaan mengenai bagaimana proses pengkaderan mahasiswa saat ini? Dan apa yang harus dilakukan organisasi atau lembaga kampus guna menghasilkan bibitbibit pemimpin?
*) Penulis merupakan Pemimpin Marcomm LPM Edents periode 2015/2016
Erlangga 17 | Volume 4 Edisi Oktober 2016
19 18
Kuliner
Tower Cafe, Nongkrong Asik dengan Menu Kekinian
doc.Edents
Oleh : Susi Susanti dan Dian Fauziyah
Tower Cafe, salah satu tempat nongkrong pendatang baru yang kini mulai menjadi favorit di daerah Tembalang. Berlokasi di Jalan Banjarsari Selatan No. 48B, Tower Cafe mampu menarik konsumen dengan menghadirkan suasana yang nyaman dan varian menu yang kekinian. Cafe ini mulai didirikan pada 19 November 2015 oleh Abdul Purnomo, yang merupakan Dosen Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Undip. Namun karena terhalang beberapa kendala seperti kekurangan pekerja, membuat pembangunan cafe sedikit molor. Hingga pada 16 September 2016 cafe ini resmi berdiri dan mulai beroperasi sampai sekarang. Walaupun baru beroperasi selama beberapa bulan, Tower Cafe telah memiliki tujuh karyawan tetap. Menurut penuturan Bimo Gigih Sasongko salaku Pengelola Tower Cafe, cafe ini didirikan atas dasar keinginan Almarhumah istri Abdul (Pemilik Cafe) yang semasa hidupnya memang menyukai kuliner dan memiliki keinginan berwirausaha.
19
Indomie dengan Berbagai Topping Tidak seperti cafe-cafe pada umumnya, dari berbagai menu yang disediakan, Tower Cafe memiliki menu andalan berupa Indomie yang disajikan dengan berbagai macam topping. �Jadi biasanya Indomie dimakan dengan biasa, mie lalu dicampur dengan bumbu. Nah, kita ada tambahan topping, mungkin di daerah sini belum ada. Kita ada Indomie blackpepper, Indomie ricarica dan lainnya,� jelas Bimo. Cafe ini mulai beroperasi pukul 16.00-01.00 WIB. Berlokasi di daerah padat mahasiswa dengan empat Perguruan Tinggi (PT) membuat cafe ini ramai dikunjungi mahasiswa. Walaupun begitu, Bimo mengakui bahwa tak sedikit masyarakat umum yang juga sering mampir di cafenya. Menarik dengan Adanya Potongan Harga Dalam strategi pemasarannya, ada tiga hal yang dilakukan yaitu memperhatikan produk yang dijual, menentukan harga, dan tentunya promosi melalui media sosial. Karena
Erlangga 17 | Volume 4 Edisi Oktober 2016
Kuliner
doc.Edents
”Jadi biasanya Indomie dimakan dengan biasa, mie lalu dicampur dengan bumbu. Nah, kita ada tambahan topping, mungkin di daerah sini belum ada. Kita ada Indomie blackpepper, Indomie rica-rica dan lainnya,”- Bimo Gigih Sasongko salaku Pengelola Tower Cafe
pangsa pasar utama Tower Cafe adalah mahasiswa, maka cafe ini mematok harga yang terjangkau dengan kantong mahasiswa pada setiap menunya. Dengan kisaran harga mulai dari Rp. 8.000,00 sampai Rp. 14.000,00 untuk minuman dan dari Rp. 6.000,00 sampai Rp. 12.000,00 untuk makanan dirasa sangat pas dengan kantong mahasiswa. “Dari segi harga kita juga sesuai dengan kantong mahasiswa, karena target utama kita kan mahasiswa. Kalo untuk kantong mahasiswa aja pas banget apalagi untuk masyarakat umum,” tutur Bimo. Selain itu, Tower Cafe juga menerapkan strategi diskon untuk menu-menu tertentu, agar semakin menarik perhatian pengunjung. Kekurangan Karyawan Bagai tak ada gading yang tak retak, tentunya tidak ada usaha tanpa kendala, seperti yang dialami oleh Tower Cafe. Menurut Bimo kendala dalam menjalankan bisnis cafe ini ialah kekurangan karyawan. Karena karyawan rata-rata adalah mahasiswa, maka ada beberapa yang kewalahan dan
memutuskan untuk keluar. Selain itu, lokasi cafe yang berdekatan dengan rawa mengundang banyak nyamuk berdatangan. Untuk mengatasi masalah karyawan, Tower Cafe telah membuka lowongan pekerjaan lewat media sosial hingga brosur. Bimo berharap bahwa karyawan yang diterima bisa bekerja full time dan lebih rajin, bahkan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan karyawan akan ditempatkan di rumah yang telah disediakan. Setiap pengusaha pasti ingin usahanya terus berkembang, Bimo pun demikian. Namun untuk saat ini mereka akan fokus pada Tower Cafe yang ada dan membangun citra yang baik terlebih dahulu, kemudian selanjutnya akan memperluas cabang. “Untuk mengembangkan usaha sementara ini kita mantapkan dulu di sini. Setelah beberapa bulan kita punya nama yang bagus baru akan kita kembangkan,” tutur Bimo. Bimo menambahkan, ia berharap untuk ke depannya cafe ini bisa berjalan dengan baik dan lancar, bisa secepatnya menambah cabang dan memperluas usaha.(nw)
Erlangga 17 | Volume 4 Edisi Oktober 2016
21 20
Geliat Usaha
Berawal dari Danus, Kini Menjadi Bisnis yang Ditekuni
Funtasty milk merupakan salah satu bisnis online yang didirikan oleh tiga mahasiswa Undip yaitu Friska Kusuma Wardani mahasiswi jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (IESP FEB) 2013, Geraldy Reinhart Lumelle mahasiswa Manajemen FEB 2013, dan Vika kartika jurusan Ilmu Hukum Fakultas Hukum (FH) 2013. Selain berbisnis, mereka juga aktif dalam berorganisasi seperti Friska dan Geraldy yang aktif di organsisasi Badan Eksekutif Mahasiswa FEB (BEM FEB) dan Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM), sedangkan Vika aktif di BEM FH dan Lembaga Pers Mahasiswa FH. Minat terhadap Susu Rendah Awal berdirinya bisnis funtasty milk ketika banyaknya organisasi yang mengadakan dana usaha (danus). Latar belakang cita-cita yang sama membuat ketiga mahasiswa ini membuat bisnis funtasty milk ini. Mereka memilih berbisnis susu karena melihat minat masyarakat terhadap susu di Indonesia masih sangat rendah dan masih sedikitnya varian rasa. Maka mereka berinovasi dengan membuat varian rasa baru. “Dan kita melihat pasaran susu ternyata varian rasa susu itu masih standar kayak
21
doc.pribadi/Funtasty Milk
“Yang paling penting itu dari packaging, karena packaging adalah cover dari semua bisnis jadi kayak mau rasanya enak atau engga orang akan tertarik duluan dengan melihat covernya,”- Friska Kusuma Wardani mahasiswi jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (IESP FEB) 2013
vanila, coklat, strowberi. Makanya kita mencoba kembangkan dan buat inovasi susu dengan varian rasa yang lebih banyak. Ada taro, melon, mocca, coklat, dan yang akan launching ada bubble gum, oreo coklat,” ujar Friska. Selain itu, mereka memilih bisnis online karena melihat peluang dan potensi lebih banyak lewat media sosial dengan kemungkinan rugi kecil. Kapasitas Produksi masih Rendah Tidak ada usaha tanpa kendala, itu juga yang dirasakan Friska dan kawan-kawan. Misalnya, dalam pembuatan funtasty milk yang masih terhalang tempat dan masa kadaluarsa yang singkat. “Sebenarnya untuk kendala ya, kita untuk proses pembuatan funtasty milk ini kan masih di kostan, terus kita bikinnya benarbenar kita bertiga jadi kapasitas pembuatan dalam sehari itu masih terbaras, paling satu kali bikin 300 botol,” tutur mahasiswi IESP ini. Menurut Geraldy, dalam berbisnis kita harus terus berusaha, jangan menyerah, lalu harus fokus pada satu tujuan dan yang paling penting nikmati prosesnya. Mereka juga memiliki tips bagi yang ingin berbisnis online, yang pertama carilah peluang, yang kedua jangan hanya bicara namun langsung ada aksi, lalu jangan takut rugi, dan
Erlangga 17 | Volume 4 Edisi Oktober 2016
Geliat Usaha pengelolaan sosial media yang menarik serta yang paling penting adalah niat. Selain itu, menurut Firska packaging merupakan bagian yang penting. “Yang paling penting itu dari packaging, karena packaging adalah cover dari semua bisnis jadi kayak mau rasanya enak atau engga orang akan tertarik duluan dengan melihat covernya,” ujar Firska.
doc.Edents
Keluarga Motivasi Utama Keluarga sangat penting bagi Friska dan kawan-kawan. Mereka sangat mendukung bisnis yang dijalani. Menurut Friska, keluarga merupakan motivasi utama dalam menjalankan bisnis. “Keluarga itu paling penting dari segala doa, masukan, benar-
benar berarti banget, itu sangat penting misal lagi down dengan adanya keluarga itu benerbener memotivasi kita,” ujar Friska. Vika juga menambahkan bahwa keluarga memberikan motivasi untuk selalu memperbaiki diri dan mendukung aktivitas positif yang ia lakukan. Harapan mereka untuk Funtasty milk agar terus berkembang, mempunyai alat-alat yang lebih canggih serta bisa jadi top of mind. “Bisa keluar universitas, target kita ngga cuma danusan tapi bisa punya store sendiri, punya alat-alat yang bisa membantu kita bikin lebih cepat dan lebih banyak. Dan bisa jadi top of mind, jadi kalo orang berpikiran pengen beli susu, mereka langsung berpikiran buat beli Funtasty milk,” harap Geraldy.(nw)
Owner dari Funtasty Milk Friska Kusuma Wardani (IESP 2013), Geraldy Reinhart Lumelle (Manajemen 2013), dan Vika Kartika (Hukum 2013)
Erlangga 17 | Volume 4 Edisi Oktober 2016
22