Dari Redaksi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip) telah beralih dari sistem akademik lama yakni SIMAWEB ke sistem akademik baru yaitu SIAP. SIAP merupakan sistem akademik yang terhubung dengan Single Sign On (SSO) dimana SSO itu sendiri merupakan sebuah sistem terintegrasi yang memiliki berbagai fitur di dalamnya dan dapat digunakan oleh para mahasiswa, pengajar, hingga karyawan Undip. Baik SIAP maupun SSO, keduanya akan terus dikembangkan agar fungsinya menjadi semakin baik ke depannya. Pada laporan utama satu, kami fokus membahas latar belakang dibentuknya SSO. Dalam pembahasan ini, kami membahas bagaimana persiapan hingga pengoperasian SSO. Setelah itu, pada laporan utama dua, kami membahas mengenai peralihan penggunaan sistem akademik dari SIMAWEB menjadi SIAP. Kami membahas mengenai perbedaan diantara keduanya hingga efektivitas dalam penggunaan SIAP sebagai sistem akademik. Selain itu, pada Buletin Edents Volume 1 Edisi Maret 2020 ini kami turut menyajikan berbagai rubrik pendamping yaitu Tea Time, Polling, Review Film, Kolom Pemimpin, Kolom Sastra, Geliat Usaha, dan Teka-Teki Silang. Akhir kata, kami dari redaksi memohon maaf apabila ada kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan. Kritik dan saran selalu kampi harapkan dari para pembaca. Selamat membaca!
BULETIN ERLANGGA 17 DITERBITKAN OLEH : Lembaga Pers Mahasiswa Edents
Pemimpin Umum: Bayu Teguh Imani
Pemimpin Redaksi: Amadea Arum Diani
Redaktur Pelaksana Buletin: Luthfia Rizqi Maulida Pemimpin Artistik: Kurnia Wulandari
Layouter dan Ilustrator: Mila Sri Utami Hayati Reporter:
Rio Dwi, Difa, Nurul Rohmatun Nisa, Marsha, Annisa Pratiwi, Diah, Dhia, Nisa Alisva
Sirkulasi dan Pendanaan:
Erlangga 17 | Volume 1 Edisi April Maret2017 2020
Winnarti
Daftar Isi 1
Tea Time with
Wilhelmus Surya
LAPORAN UTAMA: Single Sign On (SSO), Sistem Peradaban Baru UNDIP
6
LAPORAN UTAMA: SIMAWEB Digantikan oleh SIAP, Siapkah?
POLLING: Antara Simaweb dan SIAP
11
Knives Out
Menyalurkan Hobi dengan Berwirausaha
13
kolom sastra: Sekadar Surat, bukan Isyarat
KOLOM PEMIMPIN: Dimulai dari Diri Sendiri
18
9
RESENSI FILM:
geliat usaha:
15
3
TEKA-TEKI SILANG Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2020
16
Tea Time with Wilhelmus Surya Oleh : Rio Dwi
Anda
itu
orangnya
seperti
apa?
“Kalau dari teman-temanku sendiri tuh kayaknya aku biasa aja sih. Tapi mungkin aku dilihat teman-temanku karena sering bantu mereka esai sama KTI. Kalau ada kegiatan baru, aku ikutin semua. Aku tipenya orang yang suka belajar aja sih. Mulai dari kepanitiaan, project, dan lomba. Aku tuh orangnya suka nargetin. Pengen dapat pengalaman di sini dan di situ.” Berapa Anda
organisasi yang jalani selama
sudah kuliah?
“Kalau organisasi yang dari kampus itu aku ikut dua, HIPMI sama KSPM. Kalau di luar kampus aku ikut juga kepemudaan lewat misalnya social volunteer waktu ke Kalimantan namanya JLM 5. Itu kita ke pedalaman selama tiga minggu buat bantu masyarakat di sana. Sama aku juga ikut KOKERMA Kevikepan Semarang.”
Apa tujuan dan motto hidup Anda?
1
dok. Pribadi
Wilhelmus Surya merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip) jurusan Akuntansi angkatan 2017. Selama kuliah di FEB Undip, Surya aktif mengikuti berbagai perlombaan. Pada tahun 2019 lalu, Surya berhasil meraih medali silver pada Advance Innovation Global Competition (AIGC) di Singapura.
“Motto hidupku sebenarnya simple sih. Kerja keras, kerja cerdas, sama kerja tuntas. Karena ada dapat inspirasi dari kakak tingkat. Apa yang kita lakuin nggak hanya kita selesaikan tapi kita kerjakan dengan baik. Saat aku melakukan tiga hal ini bisa
menambah faktor keberuntunganku. Karena kan saat kita kerja keras itu kan kita berproses, pasti kita dapat pengalaman kan. Dari pengalaman itulah bisa menambak faktor beruntung kita. Dan pastinya doa. Usaha, doa, jaya. Itu aja sih.” Siapa balik
orang-orang kesuksesan
di Anda?
“Yang paling memotivasi aku bisa jadi gini itu pasti orang tua karena kan mereka udah memberi fasilitas ke aku sampai kuliah gini jadi aku harus belajar sama dari motivasi diri sendiri. Aku sejak SMP itu takut untuk ikut lomba, mencoba hal baru, dan semacamnya karena aku tuh sebenarnya takut gagal sehingga aku mencoba untuk lebih memotivasi diri aku sendiri.” Bagaimana cara Anda membagi waktu antara akademik, organisasi, dan hobi?
“Aku lebih ke arah prioritas. Urgent yang mana dan di mana ada tanggung
Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2020
jawabku. Aku juga bikin list kegiatan yang aku lakukan selama seminggu. Kadang aku lupa jadi di HP aku suka pasang alarm sama kalender. Jadi bisa manajemen ke diri sendiri.” Pernah segala cara
tidak, merasa bosan dengan rutinitas? Bagaimana mengatasi hal tersebut?
“Pasti pernah mengalami capek juga. Aku juga pernah ada di titik saat aku bimbang mau fokus jadi kura-kura atau kupu-kupu. Kalau aku kayak gini terus, badanku bakal capek buat organisasi, event, tugas, lomba, dan lainnya. Paling aku istirahat buat menenangkan pikiran aja sih. Ya, membahagiakan diri sendiri (me time) dulu sih pas lagi capek itu. Sama mungkin nyari teman yang bisa motivasi aku.: Apa motivasi untuk ikut lomba? Apakah ada dorongan dari orang tua atau pihak lain? “Motivasi dari diri sendiri sih sebenarnya. Karena waktu SMP sama SMA tuh aku nggak ikut organisasi, aku juga takut untuk coba hal baru jadi sering takut ikut lomba. Merasa belum cukup ilmu aja. Nah, pas kuliah coba memotivasi diri untuk bisa lebih baik dari masa sekolah. Mencoba lebih berani untuk ikut lomba. Orang tuaku juga bilang kalau emang mencoba lalu gagal ya itu wajar. Namanya juga masih muda. Kalau udah tua baru gagal kan juga kasihan. Jadi dari sekarang coba aja.”
Bagaimana keseharian Anda sekarang? “Kalo untuk sekarang aku masih bergelut di bisnis. Sebenarnya dari semester tiga aku sudah lebih fokus ke bisnis sih. Karena untuk organisasi dan kepanitiaan aku sering lakuinnya di semester satu dan dua. Terus aku juga masih nyari project-project buat mengisi CV-ku.“ Apakah ada lomba yang paling berkesan dan tidak mudah dilupakan? “Aku sudah mulai ikut kompetisi, lomba, dan konferensi itu mulai dari awal semester dua. Karena waktu SMP sama SMA itu aku bisa dibilang nggak aktif, pas kuliah aku mulai
mencoba ikut lomba KTI di Unnes, UNS, ikut debat juga. Awal-awal itu pasti belajarkalah, belajar-kalah. Tapi dari situ bisa belajar banyak hal. Nah, awal semester 3 ini aku lebih passion ke Business Plan sama Paper. Paling berkesan mungkin waktu pertama kali dapat juara internasional di Singapura waktu dapat medali silver.” Apakah tantangan
pernah dalam
ada hidup?
“Kalau tantangan mungkin lebih ke rasa malas dan mencoba hal baru. Ada kayak ketakutan dalam diri sendiri gitu kayak misal ada kakak tingkat kok bisa gini ya tapi aku enggak. Aku tuh ingat kata Kak Sonia, mawapres FEB yang udah lama. Dia bilang kalau kamu mau self-development yang baik, kamu harus menentukan target sampai paling detail. Misal kayak kalau pengen lomba, pengennya lomba di mana, kapan, dan persiapannya. Sama tantangannya juga ke media sosial sih. Karena aku merasa media sosial tuh buat show off dan meningkatkan pesona diri sendiri.” Tips dan trik bagi mahasiswa lain yang ingin mengikuti jejak Anda? “Harus bangun niat kita lebih kuat dulu. Kalau sudah, aku lebih nyari teman buat kolaborasi daripada bersaing. Aku nggak ada trik khusus sih. Mungkin coba aja hal baru, coba aja gagal. Karena saat kita gagal itulah kita banyak dapat pelajaran yang bisa kita gunain buat kedepannya. Buat komitmen diri dan bikin komunitas sendiri.”
Bagaimana harapan Anda ke depannya? “Tolong bedakan antara menikmati hidup dengan menghancurkan hidup. Hidup ini kan cuma sekali jadi jangan cuma buat senang-senang tapi juga berikan makna pada hidupmu sendiri.” (amd)
Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2020
2
LAPORAN UTAMA
Single Sign On (SSO), Sistem Peradaban Baru UNDIP
dok. ssoundip
Oleh : Difa dan Nisa
3
Single Sign On (SSO) merupakan sebuah sistem dari Universitas Diponegoro (Undip) yang masih berada dalam tahap pengembangan dan baru berjalan selama satu setengah tahun. Sistem ini dikembangkan dengan harapan semua stakeholder di Undip, dosen dan pegawai, mahasiswa serta alumni, dapat berada dalam satu rumah. Tujuan utama dari SSO sendiri adalah untuk mempersiapkan Undip di masa yang akan datang juga mengelola perbaikan di masa kini. Masa depan yang dipersiapkan SSO merupakan suatu konsep besar untuk membangun peradaban baru di Undip khususnya pada dunia digital. Untuk membangun peradaban tersebut, SSO menggunakan Digital ID sebagai salah satu modalnya dimana dengan modal ini semua stakeholder akan terhubung satu sama lain serta dapat mengaksesnya dimanapun dan kapanpun tanpa terkecuali. Semua data yang dimasukkan ke dalam SSO akan tercatat pada digital ID
masing-masing pengguna bahkan ketika menjadi alumni, karena data mahasiswa akan diperbarui secara otomatis sehingga semua data yang disimpan akan tetap tersimpan di SSO dan tetap dapat diakses hingga kapanpun. “Mahasiswa kuliah di Undip itu tidak rugi, karena dia dapat investasi untuk masa depan,� ujar Dwi Cahyo Utomo selaku pimpinan tim pengembang SSO. Penyamarataan Tata Kelola Undip
Dalam pelaksanaannya, tata kelola Undip memang belum bisa dikatakan sama rata. Oleh karena itu, SSO hadir untuk memberikan standardisasi pelayanan terhadap mahasiswa untuk semua fakultas di universitas. Hal ini juga termasuk penyamarataan fasilitas yang diterima oleh mahasiswa, alumni, pegawai, dan dosen. Fasilitas tersebut merupakan bentuk pertanggung jawaban Undip terhadap bayaran atau Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dibayarkan
Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2020
oleh mahasiswa kepada Undip. Fasilitasfasilitas tersebut diantaranya WiFi Undip Connect, storage cloud sebesar 1TB (tera byte) yang tersedia pada akun SSO, serta fasilitas e-journal yang juga tersedia dalam SSO itu sendiri dan dapat diakses dimanapun. SSO sendiri juga dapat terhubung dengan satu jaringan wifi internasional bernama eduroam sehingga dimanapun kita berada, ketika menemukan jaringan tersebut kita dapat langsung mengaksesnya dengan memasukkan digital ID kita. Selain itu, SSO juga dapat mengakses office 365 yang dapat diakses dengan mudah melalui akun masing-masing tanpa perlu menginstal software office di perangkatnya. Fasilitas-fasilitas diatas merupakan bentuk tanggung jawab Undip yang berarti pengembalian kepada mahasiswa dalam bentuk tata kelola yang baik. Dengan ini, dapat dibilang jika SSO menggunakan konsep digital ID untuk keempat stakeholder-nya dengan tujuan membentuk satu komunitas menjadi satu kesatuan. Latar Belakang Pembangunan SSO
Utama
dalam
SSO sendiri dibangun dengan dua latar belakang utama yaitu masalah internal dan eksternal. Selain melakukan perbaikan sistem tata kelola, Undip juga mempersiapkan diri untuk memasuki wilayah universitas pada level dunia, selaras dengan visi Undip yaitu menjadi world class university. Hal ini ditunjukkan dengan membangun peradaban baru sehingga dalam jangka waktu lima hingga sepuluh tahun mendatang Undip akan siap dan mampu bersaing ketat dengan universitas-universitas ternama di dunia. Pada akhir tahun 2018 dimana perkembangan untuk perbaikan belum
signifikan, Dwi Cahyo Utomo, dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip, diberi tugas langsung oleh Prof. Yos Johan Utama selaku Rektor Undip untuk mengembangkan sebuah sistem di Undip. Beliau langsung merancang dan membentuk tim untuk mengerjakan sistem tersebut hingga terbentuklah SSO yang sudah berjalan sejak satu setengah tahun ke belakang. Dengan adanya SSO, mimpi dari Undip untuk membangun peradaban baru di dunia virtual sedikit demi sedikit tercapai. “Branding kita naik, komunitas kita naik, potensi bisnis dimanapun bisa terjadi, berarti mimpi Undip untuk bisa mengelola mahasiswa yang tidak mampu menjadi lebih baik dengan sumber-sumber pendanaan yang ada, akan menjadi kenyataan, karena stakeholder sudah menjadi satu,� ujar Dwi. Rancangan SSO ini bukan tugas biasa tetapi merupakan perwujudan mimpi Undip dalam mempersiapkan peradaban Undip di masa mendatang dengan sedemikan rupa yang diamanahkan langsung oleh Rektor Undip. Hal ini memang merupakan tugas yang berat, tetapi dengan adanya tim yang hebat sistem ini dapat terealisasi dengan baik. Ada kepuasan tersendiri bagi para tim pengembang karena sudah selangkah lebih maju dalam mewujudkan mimpi tersebut. Kendala selama Pengoperasian SSO
Persiapan
dan
Edukasi sistem kepada pengguna merupakan salah satu kendala selama pengoperasiaan sistem. Untuk menghadapi hal tersebut tim pengembang beserta pihak akademisi menetralisir kendala tersebut dengan menciptakan panduan penggunaan SSO. Panduan tersebut dikemas dalam bentuk video sehingga dapat mudah diakses
Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2020
4
dan dipahami oleh para pengguna. Panduan tersebut dapat diakses melalui halaman web SSO itu sendiri, untuk pihak akademisi video panduan tersebut juga tersebar di grup-grup yang ada. Selain itu, tim pengembang juga mempersiapkan help desk Undip yang siap membantu pengguna dalam mengakses SSO. Untuk mengimplementasikan hal tersebut, tim pengembang juga menyiapkan operator-operator di level prodi maupun level fakultas untuk membantu dan mengedukasi penggunaan SSO, langkah inipun dinilai sangat membantu dalam mengedukasi pengguna SSO. Dwi yakin dalam dua sampai tiga tahun ke depan sistem akan lebih tertata dan stabil. Dalam persiapan dan pengoperasian sistem SSO ini, tim harus membangun dan mengimplementasikan secara besar karena dalam praktiknya dibutuhkan kecepatan bukan hanya kualitas.
Dalam persiapan dan pengoperasian sistem SSO ini, tim harus membangun dan mengimplementasikan secara besar karena dalam praktiknya dibutuhkan kecepatan bukan hanya kualitas. Sosialisasi SSO
Selain sosialisasi secara online, petugas dan tim juga melakukan sosialisasi langsung ke beberapa prodi dan fakultas. Sejauh ini tim perancang melakukan sosialisasi berdasarkan undangan dari masing-masing fakultas untuk memberikan penjelasan atau pemahaman dalam penggunaan SSO. Yang terpenting dalam pengoperasian SSO pengguna harus membaca dan mengakses terlebih dahulu panduan yang ada, sehingga setidaknya mereka sudah memiliki gambaran tentang penggunaan SSO. (amd)
dok. NIS UNDIP Channel
5
Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2020
LAPORAN UTAMA
SIMAWEB Digantikan oleh SIAP, Siapkah? Oleh : Marsha dan Diah
Mulai tahun ajaran 2019/2020 ini, Universitas Diponegoro (Undip) membuat perubahan baru dalam sistem akademiknya, yaitu penggunaan aplikasi SIAP yang terhubung pada akun Single Sign On (SSO). SIAP merupakan kependekan dari Sistem Informasi Akademik, Penelitian dan Pengabdian. Sepeti kepanjangannya, SIAP ialah sistem akademik untuk mengurus pengisian rencana studi, melihat hasil studi, dan kegiatan lain yang berkaitan dengan kegiatan perkuliahan. Sebelum menggunakan SIAP, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip menggunakan SIMAWEB untuk mengurus akademiknya. Lalu mengapa sistem ini diubah? Apa perbedaannya? Dan apakah SIAP sudah siap menggantikan SIMAWEB? Mengapa Ada Perubahan Akademik? Siapkah?
Sistem
Menurut Agung Juliarto selaku Akademisi FEB Undip, SSO merupakan portal untuk masuk ke aplikasi-aplikasi yang berada di dalamnya seperti SIAP, E-journal, Office 365, dan sebagainya. SIAP merupakan fitur yang dibuat oleh universitas dan dapat diakses oleh seluruh mahasiswa, pengajar, dan karyawan Undip dengan tujuan agar sistem yang ada lebih tertata, uniform, dan memudahkan universitas dalam pengurusan administrasi. Sedangkan SIMAWEB berupa sistem yang dibuat oleh fakultas dan hanya beberapa fakultas yang menggunakannya, yaitu Fakultas Ekonomika dan Bsinis (FEB), Fakultas Hukum (FH), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), sehingga dalam pelaksanannya selama bertahun-tahun sistem akademik diurus secara terpisah antar masing-masing fakultas dan tidak
adanya data yang terintegrasi di pusat. Untuk menggantikan SIMAWEB, pihak universitas dengan tim khusus yang berasal dari pihak internal membuat aplikasi akademik pengganti yang dinamai SIAP. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa SIAP merupakan aplikasi akademik terbaru. Namun perlu diketahui, penggunaan SIAP di Undip terbilang cukup tertinggal karena banyak universitas lain yang sudah lama menggunakan aplikasi ini sebagai sistem akademiknya. Selain itu, sebagian database mahasiswa terutama mahasiswa angkatan sebelum tahun 2019 masih terdapat di SIMAWEB dan sedang dalam proses pemindahan, sehingga SIMAWEB masih bisa digunakan namun terbatas hanya pada beberapa fitur saja. Mengenai siap tidaknya pembaharuan ini, menurut Hamami Fildzah Fattaqun, mahasiswi FEB Undip, aplikasi SIAP sudah dikatakan matang, namun masih memerlukan waktu untuk menuju kata sempurna. Menurut Hamami, yang terpenting adalah memulai mensosialisasikan, sementara untuk perubahan dan perbaikan dapat dilakukan secara bertahap. Apa Perbedaan Paling Menonjol antara SIAP dengan SIMAWEB? “Pertama kali masuk ke SIAP, yang menyita perhatian saya adalah sistemnya ya,� ujar Hamami. Menurutnya, sistem SIAP ini memang lebih terintegrasi dan lebih canggih daripada SIMAWEB. Contohnya saja penggunaan QR Code ketika mahasiswa absensi kehadiran. Hal ini pun disampaikan oleh Agung, bahwa tampilan SIAP lebih trendy dan simple. Selain itu, dengan
Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2020
6
digunakannya QR Code, menyebabkan terjadinya efisiensi karena universitas tidak perlu menyediakan RFID sebagai mesin tapping kehadiran untuk seluruh kelas, sehingga dapat menghemat banyak biaya untuk pembelian dan perawatan. Selain itu, dapat menghemat waktu untuk absensi karena sudah menggunakan teknologi yang lebih canggih. Untuk sekarang RFID tersebut akan dinonaktifkan. Lebih Efektif Mana antara SIAP dengan SIMAWEB? Menurut Agung, antara SIAP dengan SIMAWEB memiliki nilai lebih masingmasing. Dari sisi kemudahan, SIAP lebih mudah digunakan baik untuk mengunggah nilai mahasiswa atau absensi mahasiswa karena menggunakan barcode. Untuk informasi yang ingin diketahui oleh universitas juga lebih mudah karena semua data informasi mahasiswa sudah terintegrasi di dalam SSO. Selain itu, dalam pengurusan masalah kelas dan mata kuliah pada saat IRS berlangsung, sudah tidak tersentral lagi di dekanat fakultas, namun sudah terdesentralisasi ke departemen masing-masing sehingga lebih efisien.
dok. akuntansi.undip.aac.id
Sementara menurut Hamami dari sisi mahasiswi juga berpendapat bahwa SIAP
7
lebih efektif. ”Karena SIAP ini lebih efektif dalam memfasilitasi kegiatan akademik mahasiswa. Selain itu, seluruh Undip juga jadi satu portal dalam SSO tersebut, sehingga pengawasannya lebih mudah,” jelasnya. Apa saja contohnya? Contohnya seperti sistem absensi yang lebih efisien, sistem mengulang mata kuliah yang dipermudah, sistem penilaian dosen yang dirasa lebih fair karena tolok ukur pemberian nilai diatur oleh sistem, pengisian IRS yang dirasa lebih mudah karena adanya minimalisir jadwal kuliah yang bentrok, dan dosen wali dapat memantau langsung anak perwaliannya. Hal ini tentu saja menjadi perubahan yang sangat positif karena seperti yang kita ketahui bahwa SIAP belum lama beroperasi. Kendala yang Terjadi dan Mengatasinya
“Kendala yang sering terjadi hanya masalah pada jaringan. Jika ada kendala lain bisa dibantu oleh petugas yang berjaga di setiap gedungnya,” tutur Agung. Begitu pula jika ada kendala untuk user yang tidak tahu bagaimana cara mengoperasikan fitur-fitur di dalam SSO termasuk SIAP. Untuk saat ini, pengelola sudah memperbaiki sistemnya dengan memberi petunjuk langkah demi langkah cara untuk mengakses dan mengoperasikan web SSO tersebut. Dalam grup daring yang beranggotakan para dosen, mereka juga selalu bertukar informasi mengenai kendala dalam SSO ataupun SIAP, sehingga selalu ada perbaikan sistemnya meskipun secara bertahap. Perlu diketahui oleh banyak kalangan, bahwa kita dapat melihat dan mengakses informasi mengenai SSO ataupun SIAP dalam channel YouTube “NIS UNDIP Channel” yang dibuat oleh tim pengelola. Apa yang Masih Perlu Diperbaiki dalam SIAP?
Jika dibandingkan dengan SIMAWEB, ada beberapa fitur yang hilang sehingga di SIAP tidak ada padahal di SIMAWEB ada. Hal ini tentunya disayangkan oleh Agung
Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2020
maupun Hamami selaku user yang pernah merasakan menggunakan SIMAWEB. Berdasarkan penjelasan Hamami, ia sangat menyayangkan belum adanya fitur jadwal dosen yang sebelumnya ada di SIMAWEB karena fitur ini dirasa sangat crusial. Selain itu, ia juga mengeluhkan ke-error-an dan persiapan yang kurang pada saat pengisian IRS. “Kalau seumpama di SIAP benar mau menerapkan sistem ganjil/genap, ya benarbenar harus diterapkan, jangan setengahsetengah,” ucapnya. Sistem ini dirasa masih perlu banyak perbaikan dan perlunya perhitungan yang lebih matang mengenai kuota kelas dengan jumlah mahasiswa, serta masalah sering terjadinya error system yang mengakibatkan pemindahan kelas secara sepihak oleh pihak SSO yang tentunya sangat merugikan mahasiswa. Sejalan dengan Hamami, menurut Agung, masih banyak hal yang harus diperbaiki dari SIAP, seperti tidak tersedianya fitur hot message pada SIAP yaitu salah satu fitur yang dirasa bagus di SIMAWEB dengan fungsinya sebagai platform penyampaian informasi terbaru dan penting yang dapat diakses oleh mahasiswa, dosen, maupun karyawan.
Agung juga menekankan, “Ini tentunya masih dalam tahap pengembangan. Diharapkan tentunya ke depannya akan lebih baik. Ada beberapa hal yang kurang mungkin dalam tampilan, di SIMAWEB ada tetapi di SIAP belum, ini masih menyiapkan yang pokok-pokok dahulu, karena dikembangkan sendiri.” Agung juga mengatakan bahwa selama proses pengembangan ini, kita bisa terus memberikan feedback kepada pengelola agar SIAP dapat terus diperbaiki dan dikembangkan. Namun jika memang ada beberapa fitur yang digunakan sebelumnya belum ada pada SIAP, menurutnya terdapat dua kemungkinan, memang masih proses persiapan atau memang kebijakan yang dahulu tidak bisa digunakan lagi sekarang. (amd)
“Sistem SSO ini memang lebih terintegrasi dan lebih canggih daripada SIMAWEB,” -Hamami Fildzah Fattaqun, 2020.
Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2020
8
dok. ssensacine.com
RESENSI FILM Judul Sutradara Pemeran Tanggal Rilis Peresensi
Knives Out Film Misteri dengan Bumbu Komedi Knives Out merupakan film drama komedi kriminal Amerika Serikat yang rilis pada November 2019. Knives Out disutradarai oleh Rian Johnson yang sekaligus menjadi penulis naskah film tersebut. Film ini bercerita tentang kematian seorang penulis yang diduga bunuh diri ternyata terdapat kejanggalan dalam kematiannya. Film Knives Out ini dibintangi oleh beberapa aktor ternama, salah satunya yaitu Chris Evans yang berperan sebagai cucu dari seorang penulis novel, akhirnya terlepas dari bayang – bayang superhero yang selama ini dia perankan. Kejanggalan dalam Kematian Harlan
Knives out dibuka dengan adegan dimana Harlan Thombrey (Christopher Plummer) atau yang dikenal dengan Mr. Thombrey, seorang penulis novel misteri dan pemilik perusahaan penerbitan ternama yang ditemukan tewas bersimbah darah oleh perawatnya, Marta Cabreara (Ana de Armas) dengan luka sayatan di leher saat hendak mengantarkan sarapan. Harlan ditemukan tewas sehari setelah pesta perayaan ulang tahunnya yang ke 85 tahun. Satu minggu setelah kematian Mr. Thombrey, muncul seorang detektif
11
: Knives Out : Rian Johnson : Ana de Armas, Daniel Craig, Chris Evans, Jamie Lee Curtis, Toni Collette : 27 November 2019 : Dhia Putri
terkenal bernama Benoit Blanc (Daniel Craig) yang melakukan investigasi atas kematian Harlan Thombrey yang dirasa cukup ganjal. Blanc mengetahui bahwa hubungan Harlan dengan keluarganya sedang tidak baik. Pada hari ulang tahunnya, Harlan tampak sedang berkonflik dengan anggota keluarganya. Harlan sempat mengancam Richard, menantunya karena ketahuan berselingkuh dengan seorang wanita dan menyuruhnya untuk segera mengaku kepada istrinya, Linda atau Harlan yang akan turun tangan. Harlan juga menghentikan tunjangan menantu perempuannya, Joni karena ia telah berbohong dengan menggandakan biaya sekolah Meg, cucu perempuan Harlan. Kemudian ada Walter, putra bungsu Harlan yang saat itu dipecat dari perusahaan penerbitan milik Harlan. Harlan juga berseteru dengan Ransom cucunya, anak dari Linda dan Richard. Mereka semua patut dicurigai atas kematian Harlan Thombrey yang janggal. Blanc memulai invetigasi dengan mewawancarai satu per satu anggota keluarga Harlan yang hadir pada pesta perayaan ulang tahun, termasuk Marta. Ternyata Marta memiliki kondisi yang unik sejak kecil, dimana dia akan muntah apabila berbohong.
Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2020
RESENSI FILM Perebutan warisan Harlan Thombrey Kejanggalan semakin terasa ketika pengacara datang ke kediaman Harlan untuk membacakan surat warisan yang telah ditulis oleh Harlan. Di dalam surat warisan tersebut Harlan memberikan seluruh kekayaannya dari mulai perusahaan penerbitan, hak cipta, uang tunai, rumah beserta isinya kepada Marta Cabrera, perawat yang dipercaya untuk merawatnya. Keluarga Harlan pun tidak terima dengan surat wasiat tersebut dan menuduh Marta telah mempengaruhi Harlan. Marta yang juga hadir dalam pembacaan surat wasiat tersebut nampak ikut terkejut dan tidak percaya dengan isi surat yang dibacakan oleh pengacara. Saat Marta diburu keluarga Harlan untuk dimintai penjelasan, datang Ransom yang membantu Marta untuk keluar dari situasi tersebut. Ransom membawa Marta ke sebuah restoran dan ternyata Ransom telah merencanakan untuk menjebak Marta. Ransom mengatakan bahwa dia sebenarnya tahu jika kakeknya tidak bunuh diri dan dia juga tahu bahwa Marta akan muntah apabila berbohong. Sehingga Ransom meminta Marta untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada kakeknya. Ransom menawarkan kepada Marta kesepakatan dimana dia akan membantu Marta lolos dari kecurigaan detektif Blanc dengan meminta imbalan berupa harta warisan yang seharusnya menjadi bagian Ransom. Di lain sisi, keluarga Harlan yang lain sedang berdiskusi untuk mendapatkan kembali harta warisan Harlan dengan upaya “slayer rule� dimana si penerima warisan terbukti membunuh si pemberi warisan, maka warisan tersebut akan hangus. Setelah itu, Marta mulai mendapatkan terror - terror dari orang misterius.
Jalan cerita yang manarik dengan latar yang mendukung Di dalam film ini penonton dibuat penasaran dengan apa yang sesungguhnya terjadi di balik kematian misterius Harlan Thombrey, siapa sebenarnya yang menyewa detektif Blanc dan bagaimana penyelesaian dari konflik utama dalam film tersebut. Di pertengahan film, penonton akan diajak berpikir dan berspekulasi tentang siapa yang sebenernya menjadi pembunuh Harlan serta apa motif sesungguhnya dari pembunuhan tersebut. Selain jalan cerita yang misterius, latar dari film Knives Out juga menyita perhatian. Rumah Harlan Thombrey yang berada di pinggir kota jauh dari hiruk pikuk, dengan hutan di sekelilingnya menambah suasana mencekam dalam film ini. Sentuhan klasik misterius pada setiap ornamen dalam rumah tersebut nampak sesuai dengan kepribadian Harlan sebagai seorang penulis novel misteri. Bahkan di bagian awal film, fokus penonton akan teralihkan pada hiasan menarik yang berada di belakang kursi yang digunakan detektif Blanc untuk menanyai para anggota keluarga Harlan. Hiasan tersebut berupa pisau – pisau yang disusun secara tak beraturan dan membentuk sebuah lingkaran. Hiasan tersebut sekilas nampak seperti kursi kekuasaan legendaris yang diperebutkan pada serial terkenal Amerika Serikat “Game of Thrones�. Film tersebut ditutup dengan adegan dimana Linda sedang menyentuhkan api pada kertas kosong yang ditemukannya di atas meja kerja Harlan. Kertas yang semula bersih menjadi muncul tulisan yang ternyata berisi pesan Harlan yang memberitahu bahwa suami Linda berselingkuh dan menyuruh Linda untuk menceraikan suaminya. (amd)
Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2020
12
Geliat Usaha
Menyalurkan Hobi dengan Berwirausaha Oleh: Nisa Alisva Dari tahun ke tahun makin banyak bermunculan wirausahawan muda yang membuka usahanya ketika mereka masih berada di bangku perkuliahan. Salah satu mahasiswa yang memulai usahanya yaitu Rahma Diana. Ia merupakan mahasiswi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Rahma Diana memulai usahanya pada tanggal 14 Februari 2019. Usaha yang ia dirikan dikenal dengan nama RDH dok. Pribadi Florist dimana produk yang dijual merupakan buket bunga. Inisiatif yang Berhasil
Mahasiswa jurusan Manajemen ini memilih produk bunga untuk dijual karena bagi Rahma bunga itu merupakan sesuatu yang indah dan merupakan hal yang ia sukai sehingga timbullah menjadi hobi yang menyenangkan. Saat ini buket bunga sedang trend di kalangan masyarakat dan peminatnya pun sangat banyak karena harga buket bunga yang cukup terjangkau. Rahma memanfaatkan peluang itu untuk mulai berbisnis buket bunga. Alasan lain Rahma untuk berbisnis buket bunga adalah karena ia ingin mendapatkan penghasilan atas usahanya sendiri. Maka dari itu, ia rasa lebih baik untuk segera memulai usaha dari sekarang meskipun ia sendiri juga harus menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswa. Rahma juga ingin mengembangkan jaringan dan
13
korelasi untuk menarik minat konsumen dengan memasarkan produk yang berkualitas dan layanan yang memuaskan serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Inspirasi untuk memilih produk yang ia jual berawal dari acara wisuda dimana pada acara tersebut banyak orang yang memberikan buket sebagai tanda ucapan selamat. Setelah itu, Rahma pun berinisiatif untuk membuat buket bunga sebagai ucapan wisuda. Tak hanya itu, buket bunga yang ia jual juga bisa untuk diberikan sebagai ucapan ulang tahun, perayaan Valentine ataupun pernikahan.
Dalam menjalankan usaha buket bunga, Rahma sudah menyediakan beberapa model buket bunga yang telah dirangkai terlebih dahulu dan tentunya rangkaian bunga tersebut siap untuk dijual. Meskipun demikian, Rahma juga menerima pesanan buket bunga yang bentuknya disesuaikan dengan selera atau permintaan pelanggan. Jenis bunga yang digunakan RDH Florist yaitu bunga artificial atau tiruan. Bunga artificial ini digunakan karena ia lebih tahan lama jika dibandingkan dengan bunga segar, sehingga buket bunga tersebut bisa disimpan selamanya dan tidak akan layu. Menurut Rahma bunga artificial tidak kalah indahnya dengan bunga segar. Bahan-bahan yang digunakan Rahma untuk membuat buket bunga tentunya merupakan bahan yang berkualitas baik. Pada proses
Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2020
Geliat Usaha pembuatan satu buket bunga membutuhkan waktu sekitar dua puluh hingga enam puluh menit tergantung dari tingkat kerumitan rangkaian bunga yang dibuat. “Baru kemarin ketika memulai bisnis belajar merangkai bunga, sebelumnya juga tidak bisa,� ujar Rahma. Seiring berjalannya waktu ia terus belajar untuk menjadi lebih baik lagi hingga terbiasa untuk merangkai bunga. Media Sosial sebagai Sarana Promosi
Usaha yang telah berdiri selama satu tahun ini memiliki target pemasaran yang cukup luas karena buket bunga bisa dinikmati oleh berbagai kalangan. Rahma memilih untuk memasarkan produk yang ia buat melalui media sosial, seperti Instagram yaitu @rdh_florist. Pada Instagram tersebut para pelanggan akan dimudahkan untuk melihat referensi bunga yang biasa dibuat oleh RDH Florist. Pelanggan juga bisa mengetahui ulasan dari pelanggan lainnya di RDH Florist karena di instagram tersebut terdapat highlight kumpulan umpan balik oleh pelanggan yang telah menyelesaikan pesanannya di RDH Florist. Rahma juga menggunakan jasa paid promote sebagai sarana promosi dengan tujuan memperluas jangkauan pemasaran produk. Selain itu, ia juga menawarkan buket bunga tersebut kepada teman-temannya hingga kemudian banyak orang yang mengetahui tentang RDH Florist. Ramah di Kantong Mahasiswa
Harga yang dipatok untuk satu buket bunga yaitu lebih dari Rp50.000,00. Namun, tidak menutup kemungkinan apabila pelanggan ingin menentukan harga sendiri, karena nantinya Rahma akan membuatkan buket bunga yang sesuai dengan budget yang mereka berikan. Selama ini penjualan di RDH Florist ditargetkan untuk menjualkan tiga buket dalam sehari. Akan tetapi, target tersebut belum tentu bisa terpenuhi pada tiap harinya karena buket bunga ini termasuk produk musiman dimana ada masanya kapan produk itu banyak terjual atau tidak. Uniknya pada buket bunga yang Rahma buat ini terdapat tambahan kartu ucapan yang diketik sesuai dengan permintaan pelanggan. RDH Florist pun juga menyedikan vas yang bisa menjadi
pilihan untuk pelanggan yang menginginkan karangan bunga menggunakan vas. Vas yang RDH Florist gunakan nantinya akan disesuaikan dengan rangkaian bunga yang telah dibuat. Perlu diingat bahwa untuk melakukan pemesanan buket bunga di RDH Florist, pemesanan diharapkan dilakukan minimal H-2. Selanjutnya, untuk pembayaran buket bunga, RDH Florist melayani pembayaran menggunakan tunai dan transfer bank. Pelanggan bisa memperoleh buket bunga yang dibeli dengan melakukan Cash on Delivery (COD) dalam jarak yang masih memungkinkan. Tak hanya itu, RDH Florist juga sudah melayani pengiriman buket bunga ke luar kota.
Dalam menjalankan usahanya, Rahma tentunya akan menghadapi suatu tantangan. Tantangan yang ia dihadapi adalah ketika ada banyak pesanan buket bunga yang waktunya bersamaan pula dengan waktu kuliah. Untuk mengatasi hal tersebut, Rahma pun kemudian mencari solusi atas permasalahan tersebut yaitu dengan membuat beberapa buket bunga terlebih dahulu saat ia sedang memiliki waktu senggang atau pada saat hari libur. Hingga saat ini Rahma menjalankan usahanya tanpa menggunakan bantuan asisten. Ia mengerjakan semua proses produksi seorang diri. Akan tetapi, ketika ia merasa kewalahan untuk membuat buket bunga dalam jumlah banyak, Rahma akan meminta bantuan saudaranya. Menurut Rahma kunci untuk menjadi wirausahawan yang sukses adalah dengan memiliki sikap tekun, semangat, konsisten, berani mengambil risiko dan tidak lupa untuk berdoa. Rahma pun berupaya semaksimal mungkin supaya usahanya dapat terus berkembang. “Harapannya usaha bisnis bunga ini dapat lebih berkembang, dikenal oleh masyarakat dan dapat meningkatkan pendapatan,� kata Rahma. Melalui usahanya ini ia berharap dapat menciptakan lapangan kerja baru dan dapat memperkerjakan karyawan sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran. Ia juga berharap kepada para wirausahawan lainnya untuk juga dapat memberikan hasil yang berkualitas, tetap semangat, terpecaya, dan kompetitif. (amd)
Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2020
14
KOLOM SASTRA
Sekadar Surat, Bukan Isyarat Oleh : Susan Liya
Hei kamu, apa kabar? Bagaimana di luar sana? Apakah dunia membuatmu merana? Apakah dunia membuatmu terluka? Kemarilah, aku akan membuatmu tertawa Hei kamu, tepikan dulu perahumu Kemarilah, genggam tanganku Menangislah di bahuku Aku senantiasa pada tugasku Mengingatkanmu, agar tak lupa pada bahagiamu Juga tak lupa dengan cita dan cintamu Jangan pernah menyerah Istirahatlah jika kau lelah Menepilah, jika orang di luar sana membuatmu jengah Tak apa Sungguh tak apa Mulailah berjalan jika dirasa penatmu berkurang Hati-hati kubilang Di depan sana mungkin jalanan lebih terjal Pasti akan membuatmu kesal Hei, tak perlu risaukan itu Kau hanya perlu ingat satu Ada aku di sisimu Selalu
15
Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2020
KOLOM PEMIMPIN Dimulai dari Diri Sendiri Oleh : Olivia Gita Melinda
Skor Indeks Persepsi Korupsi (Corruption Perception Index – CPI) Indonesia terus mengalami perkembangan yang positif dari tahun ke tahun. Dilansir dari kpk.go.id, skor CPI Indonesia pada tahun 2019 naik dua poin menjadi 40. Indonesia berada di posisi 85 dari 180 negara. Indeks Persepsi Korupsi (IPK), yaitu indeks yang mengukur persepsi atau anggapan publik terhadap korupsi di jabatan publik dan politis. Tingginya angka korupsi di Indonesia tentunya sangat memprihatinkan. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar dari kita takut untuk berkata jujur dan memilih untuk berbohong. Padahal berbohong berpengaruh pada otak. Saat berbohong, tubuh melepaskan kortisol, hormon steroid, pada otak. Ini akan menyebabkan otak akan bekerja keras mengingat mana yang kebohongan dan mana yang kejujuran. Proses otak untuk memutuskan hal tersebut bisa berlangsung selama 10 menit dan membuat seseorang marah karena bingung menentukan mana yang benar. Dilansir dari merdeka.com, satu menit pertama saat seseorang berbohong akan terjadi penekanan di dalam sistem saraf yang akan melepaskan kortisol di dalam otak. Jika kebohongan yang dilakukan cukup besar, maka akan terjadi peningkatan adrenalin di dalam jantung dan mulai berkeringat. Lima menit selajutnya otak akan berpikir untuk melindungi kebohongan tersebut. Otak bekerja cukup berat untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan di saat bersamaan. Berbohong memberikan begitu banyak dampak negatif bagi kesehatan fisik maupun mental.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang melakukan satu kebohongan kecil akan melakukan kebohongan yang lebih besar untuk menutupinya. Dilansir dalam hellosehat. com, para ahli menyatakan bahwa kebiasaan berbohong tergatung dengan respon otak seorang individu. Saat seseorang berbohong, bagian otak yang paling aktif dan bekerja adalah amigdala. Amigdala adalah area otak yang berperan penting dalam mengatur emosi, perilaku, serta motivasi seseorang. Pada saat orang berbohong untuk pertama kalinya, amigdala akan menolak dengan menimbulkan respon emosi yang dapat berupa rasa takut ketika berbohong. Maka dari itu penting sekali sedari dini kita menanamkan nilai-nilai kejujuran. Kejujuran harus mulai dipupuk sedikit demi sedikit. Kita harus berani menerima kejujuran meskipun pahit daripada kebohongan yang hanya manis di awal. Kejujuran itu seperti obat yang pahit tetapi menyembuhkan penyakit, sedangkan kebohongan itu seperti gula yang manis tetapi berdampak buruk bagi kesehatan. Kejujuran akan menjadi sebuah kebiasaan apabila terus dilatih. Kejujuran juga erat kaitannya dengan integritas. Menurut Kamus Besar Bahsa Indonesia (KBBI), integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran. Orang yang jujur pasti berintegritas, dan sebaliknya. Kejujuran kini menjadi barang langka yang sangat sulit dijumpai. Masih ada, tetapi tidak banyak. Maka dari itu kita harus mengapresiasi orang-orang yang berani menyampaikan kejujuran.
Erlangga 17 | Volume3 Edisi Oktober 2017 Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2020
16
KOLOM PEMIMPIN Bukan mengapresiasi orangnya, melainkan tindakannya. Ada pepatah yang mengatakan jangan lihat siapa yang menyampaikan tapi lihat apa yang disampaikan. Pepatah tersebut ada benarnya, karena kadang kejujuran bukan keluar dari orang yang terlihat necis dan rapi tetapi justru dari yang berpenampilan biasa saja. Tetapi pepatah itu juga tidak sepenuhnya sesuai, karena apabila yang menyampaikan adalah pembual, maka yang dikatakan tetap kebohongan meskipun berbalut emas. Untuk mengatakan kejujuran kita harus bersiap-siap untuk dikucilkan, dianggap aneh, dan bodoh, bahkan mengambil risiko yang mengancam keselamatan jiwa. Di negeri ini kejujuran kini menjadi anomali. Tentunya kita pernah mendengar kasus dimana seorang siswa dipaksa gurunya memberikan contekan kepada temannya ketika ujian nasional hanya karena takut ada siswa yang tidak lulus ujian. Sangat miris mendengar berita tersebut, ketika siswa dipaksa untuk berperilaku tidak jujur oleh gurunya sendiri. Beruntungnya hal yang sama sudah tidak pernah terdengar lagi.
Mulai dari sekarang marilah kita lebih menghargai kejujuran. Pilihlah lingkar pertemanan kita, karena secara tidak langsung akan mempengaruhi kepribadian kita. Apabila kita berteman dengan seorang pembohong, maka lama kelamaan secara tidak sadar kita sudah melatih alam bawah sadar kita untuk terbiasa berbohong. Pilihlah teman yang membawa dampak positif dan menyebarkan aura positif. Kejujuran itu terlihat mudah tetapi sulit untuk dilaksanakan. Mulailah kejujuran dari hal-hal kecil dalam kehidupan kita. Mulai dari lingkungan perkuliahan, lingkungan organisasi, lingkungan belajar, hingga lingkungan tempat tinggal kita. Lingkungan juga membawa dampak yang begitu besar dalam pembentukan kepribadian kita. Kita juga harus memilih lingkugan yang baik, yang sesuai dengan nilai-nilai kejujuran. Kita tidak bisa mengubah bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tanpa korupsi. Tapi kita bisa memulai itu dari diri kita sendiri. (amd)
dok. Edents
17
Orang-orang yang jujur tidak diberikan ruang dan perlindungan untuk bicara kejujuran. Bangsa kita memerlukan generasi muda yang berintegritas, yang jujur, yang tidak takut salah. Salah itu wajar, karena dari kesalahan lah kita dapat belajar. Menjadi berbeda itu tak apa, tak perlu takut. Justru kita harus takut ketika kita menjadi sama seperti yang lain, sama seperti kebanyakan. Kita harus berani menjadi extraordinary melalui kejujuran. Generasi yang hebat adalah generasi yang tidak takut salah dan tidak malu mengakui kesalahannya. Kemudian segera memperbaiki kesalahan tersebut. Kejujuran itu mahal harganya, jadi hargailah orang yang berani jujur. Jangan langsung menghakimi orang yang sudah berani jujur, yang justru nantinya akan membuat orang tersebut menyesal dan trauma untuk berkata jujur karena
kebohongan lebih dihargai.
*) Penulis merupakan Pemimpin Marcomm LPM Edents 2020
Erlangga17 17| |Volume Volume13Edisi EdisiMaret Oktober 2017 Erlangga 2020