Buletin Erlangga 17 Edisi Maret Tahun 2021

Page 1


Dari Redaksi

DITERBITKAN OLEH :

Dari Redaksi,

Pandemi Covid-19 telah berlangsung kurang lebih selama satu tahun. Seluruh kegiatan dialihkan dari offline ke online. Penyesuaian pastinya dilakukan dari pihak mana pun agar segala kegiatan tetap terlaksana dengan baik. Akan tetapi, tetap saja ada kendala yang dihadapi dalam setiap pelaksanaan kegiatan. Begitu juga dengan lingkungan kampus, terdapat beberapa hambatan yang perlu dilakukan evaluasi lagi.

Pada laporan utama satu, kami fokus membahas bagaimana keberlangsungan penyelenggaraan Orientasi Diponegoro Muda serta Pendidikan Karakter yang dilaksanakan oleh pihak kampus. Dalam pembahasan ini, kamu juga membahas apa saja kendala yang dihadapi dalam program Kampus Merdeka tersebut. Setelah itu, pada laporan utama dua, kami membahas pengangkatan Ketua BEM Undip 2021 yang sebelumnya mengalami proses yang panjang. Selain itu, pada Buletin Edents Volume 1 Edisi Maret 2021 ini kami turut menyajikan berbagai rubrik pendamping yaitu, Tea Time, Polling, Review Film, Kolom Opini, Kolom Sastra, Geliat Usaha, dan Teka-Teki Silang.

Akhir kata, kami dari redaksi memohon maaf apabila ada kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan. Kritik dan saran selalu kami harapkan dari para pembaca. Selamat Membaca!

BULETIN ERLANGGA 17 Lembaga Pers Mahasiswa Edents

Pemimpin Umum: Muhammad Anisulfuad Pemimpin Redaksi:

Luthfia Rizqi Maulida

Redaktur Pelaksana Buletin: Indah Sulistyawati

Pemimpin Artistik: Marsha Sabrina Lillah

Layouter dan Ilustrator: Nisa Alisva

Allisa Fiolina

Marsha Sabrina Lillah Reporter:

Aisyah Yulianti, Erva Hamidah, Shafina Munifa, Danny Farhan, Faya Nabila, Susan Liya, Lula Salwa, Bella Br, Gusti Iqro,

M. Arif Pratama, Deva Zhalzha Sirkulasi dan Pendanaan:

Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2021

Annisa Pratiwi


DAFTAR ISI TEA TIME WITH

1

Muhammad Salvariza

3

LAPORAN UTAMA 1:

6

POLLING:

8

LAPORAN UTAMA 2:

11

RESENSI FILM:

13

GELIAT USAHA:

16

KOLOM SASTRA:

17

KOLOM OPINI:

20

TEKA-TEKI SILANG

Penyelenggaraan Orientasi Diponegoro Muda dan Pendidikan Karakter Universitas Diponegoro 2020 Mengenal Lebih Dekat Antara Mahasiswa dan BEM Universitas Diponegoro 2021

Wajah Baru BEM Undip Pasca Polemik

June & Kopi

Heltilicious: Bisnis Makanan Sehat di Tengah Pandemi. Why Not?

Ada dan Tiada

Sengkarut Demokrasiku

Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2021


Tea Time with Muhammad Salvariza Oleh : Gusti Iqro Ibrahim

Perlombaan diikuti?

apa

saja

yang

pernah

“Untuk sekarang lebih fokus untuk ke dua lomba, business case competition dan lomba debat. English debate dan debat bahasa Indonesia yang pernah aku ikutin, tapi lebih sering di english debate.” Menurut Salva, selama mengikuti berbagai lomba tidak semua sesuai dengan apa yang ia rencanakan dan harapkan. “Gak juga, karena tahun pertama kemarin masih banyak mencari pengalaman, jadi gak mengharapkan apaapa. Hasilnya pun kadang memuaskan kadang juga gak. Pasti ada up and down. Harapan itu kadang bisa didapat, kadang juga tidak. Kadang kita berharap sesuatu hingga titik tertentu tetapi ternyata lebih dari itu juga pernah.” Bagaimana awal mula tertarik dengan perlombaan debat?

“Pertama kali tertarik karena pernah mengetahui ada debat di SMA, tapi gak ikut karena belum ada kesempatan. Aku emang maksimalin kemampuan dan ketertarikan aku di bidang tersebut waktu kuliah. Untuk business case, karena anak fakultas ekonomi lombanya business case, jadi bukan hanya belajar saja, tetapi juga menerapkan dan mempraktikkan apa yang sudah dipelajari.”

1

dok. Pribadi

Muhammad Salvariza atau lebih dikenal Salva merupakan salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro jurusan Manajemen angkatan 2019. Salva berasal dari wilayah Medan yang sekarang lebih memilih menetap di Jakarta. Selama masa perkuliahan, ia ikut serta dalam berbagai organisasi dan lomba prestasi.

Salva juga menambahkan bahwa adanya motivasi dari diri sendiri untuk bisa dapat progress yang lebih dari sebelumnya saat kuliah. “Adanya keinginan masa perkuliahan bukan hanya untuk belajar lalu pulang begitu saja. Waktu lain bisa digunakan untuk lomba. Karena dengan adanya lomba kita bisa mengasah kemampuan kita. Sejauh apa kita bisa berbuat sesuatu. Apakah yang

kita pelajari selama ini bisa menghasilkan sesuatu atau misalnya apakah ketertarikan terkait suatu hal itu bisa membuat kita berkompetisi.”

Bagaimana support orang tua dan temanteman Anda? “Alhamdullillah kalo orang tua baik, juga teman-teman itu sangat support sekali. Orang tua ya selain doa juga ngasih semangat juga berupa banyak hal lain. Orang tua pasti selalu ngasih semangat. Kalo teman-teman, karena ini mostly yang aku ikutin itu lomba-lomba yang tim, jadi bukan hanya teman-teman yang dari luar dan teman-teman dari satu tim itu sangat berpengaruh support-nya. Banyak juga yang support. Dukungan sama orang tua dan teman itu sangat berpengaruh bagi aku.” Apa saja hambatan yang dirasakan saat mau mencoba mengikuti perlombaan?

Menurut Salva biasanya kendala yang terkait dua hal, biaya dan waktu. “Kalo biaya, biasa ya anak kosan, mahasiswa kadang pendaftaran, registrasinya mahal jadi kita harus nyimpen gitu, bisa saving kalo memang mau ikut lomba butuh pengorbanan di situ kan. Sungkan minta orang tua. Hambatan waktu karena lomba ini kan banyak waktu yang dihabiskan, bukan hanya untuk kuliah tapi lomba juga harus ditekuni. Apalagi debat sangat lama latihannya, bisa sampai larut malam. Business Case juga bareng ngerjainnya sampai larut malam.”

Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2021


Bagaimana cara mengatur waktu sehingga apa yang dilakukan mendapat porsi waktu yang sesuai prioritas? “Tugas kuliah gak suka mepet deadline. Kalo bisa malem hari langsung kerjain. Kalo bisa dicicil. Aku gamau beban ke kuliah. Tugas kalo bisa kelar dulu, kalo ditunda gak lama. Untuk tugas ya, kerjain aja dulu, jangan dicampur pekerjaan lain. Misal malem 3 jam. Belajar, tugas, case. Kenapa ngerjain awal karena sisa waktu bisa hal lain misal latihan debat. Atau bisa nyelesain tugas kewajiban di organisasi, sehingga seimbang organisasi, perkuliahan dan aktivitas lain. Wajar ingin me time atau bersantai. Dengan tugas di awal, lebih banyak waktu di akhir pekan dan gak kerjain tugas di akhir pekan.” Tips yang ingin dibagikan kepada ingin mencoba untuk mengikuti lomba?

“Pertama berani mencoba, penting banget. Kedua harus percaya diri. Bisa ngebuat energi secara tidak kasat mata. Menjaga pace dan suasana perlombaan terjaga. Jadi gak mudah down. Kalo percaya diri bisa membuat perlombaan lebih bagus, dan kita ngerasa bisa bukan berarti sok bisa tapi percaya diri dalam artian mampu mengiktui lomba. Gak salah buat daftar dan kita deserve ikut lomba. Bukan hanya untuk rame-rame doang tapi harus buktiin. Ketiga mungkin semangat harus dijaga. Pasti menurun dari percaya diri. Keempat, konsisten. Karena lomba gak cuma tahapan sehari. Business case lama, misal ikut butuh latihan juga, harus konsisten. Bisa keepon the pace. Walau lelah tapi harus di track, konsisten. Kalo emang pengin ikut lomba setelah tiga hal tersebut itu yang paling penting konsisten. Soalnya kalo gak konsisten ntar mudah goyang. Konsisten dalam hal baik, jangan konsisten hal mager. Yang terakhir berdoa. Jangan lomba gak berdoa. Kita butuh doa.” Apa manfaat setelah mengikuti berbagai perlombaan?

“Menambah relasi. Kita bakal ketemu orang banyak dan keren. Yang emang jago lomba. Pengalaman juga terkait lomba, banyak selain perlombaan. Yang bisa diambil manfaatnya. Lalu manfaat lainya kita bisa mendapat percaya diri. Ternyata bisa nyelesain lomba ini, itu bakal timbul jiwa kompetisi untuk ikut lomba lagi. Kalo belom mencoba belum tau hal itu. Kalo udah ikut bakal terpacu, untuk jadi orang berprestasi. Lalu jadi kenal dengan diri kita juga. Juga

bisa overcome semua masalah yang datang.” Apa yang akan dilakukan pengalaman yang dimiliki?

dengan

“Pasti kalo punya suatu hal, jangan sampe disimpan untuk diri sendiri. Kalo disimpan buat apa, manfaat akan dirasakan untuk yang lainya. Aku bisa kasih pengalaman ke lingkungan yang mungkin aku bisa bantu, dan bisa ngasih pengalaman dan sebagainya. Jadi aku pengen ngasih yang aku punya, aku pengen memberi manfaat atau pengalaman bagi orang lain. Hidup gak selamanya kompetisi, dan kita memang harus berbagi. Gak ada salahnya buat berbagi manfaat. Kalo ada yang minta bantuan emang harus bantu. Ke depan-nya emang pengin manfaat lebih ke orang-orang dan lingkungan sebagai bentuk kontribusi.” Perlombaan yang paling berkesan?

“Eureca Management Debate Competition, yang diselenggarakan oleh Prasetiya Mulya, lomba pertama, sekaligus lomba terakhir yang offline karena diselenggarakan akhir Februari sebelum mulai kuliah online pada bulan Maret. Walau hanya mampu sampai semi final. Berkesan karena banyak pengalaman yang didapat. Rekan tim yang banyak membantu, juga salah satu anggota tim adalah seorang mawapres Undip yang memberi banyak pengalaman.” (lth)

“Jika ingin mengikuti perlombaan maka ikuti saja. Karena lomba bukan selamanya tentang kemenangan, tetapi bagaimana cara kita melibatkan diri kita dalam suatu proses yang berkelanjutan, dan manfaat yang akan kita ambil kedepannya. Just go with the flow and follow the process.” Muhammad Salvariza

Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2021

2


LAPORAN UTAMA

dok. @odmundip

Penyelenggaraan Orientasi Diponegoro Muda dan Pendidikan Karakter Universitas Diponegoro 2020 Oleh : Aisyah Yuliani dan Erva Hamidah Orientasi Diponegoro Muda (ODM) merupakan kegiatan tahunan dalam rangka penyambutan mahasiswa baru Universitas Diponegoro (Undip). Kegiatan ini memiliki tujuan yakni sebagai garda terdepan bagi mahasiswa baru untuk mengenal lingkungan kampus, mempertajam potensi diri, menumbuhkan rasa cinta terhadap almamater, dan menanamkan nilai positif dan nilai kediponegoroannya. Selain itu, ODM Undip juga merupakan kegiatan wajib dan sebagai gerbang awal kaderisasi bagi mahasiswa baru untuk lebih mengenal lingkungan kampus, mempertajam potensi diri, dan menanamkan nilai-nilai untuk bekal mereka dalam menjalani kegiatan perkuliahan dan tantangan global kedepannya.

3

Pada

tahun-tahun

sebelumnya

ODM

diadakan selama tujuh hari secara beruntun dan diselenggarakan di Stadion Undip. Akan tetapi pada tahun 2020, ODM diselenggarakan secara online dikarenakan pandemi Covid-19. Untuk rangkaiannya sendiri terdiri dari tiga acara utama yakni upacara pembukaan, ODM Fakultas & Pendidikan Karakter (Pendikar), dan ODM Undip (Penutup). Kesemuanya dilaksanakan secara online. Mengenai tema yang digunakan untuk ODM Undip tahun 2020 adalah “Semesta Lingkungan” yang mana sebelum pemilihan tema, ODM Undip menyadari bahwa permasalahan lingkungan di awal tahun 2020 dapat dikatakan memprihatikan, seperti terjadi bencana alam contohnya banjir, pembakaran hutan, dan tentunya perubahan iklim serta cuaca yang ekstrim sehingga menyebabkan

Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2021


dampak negatif bagi peradaban manusia.

Pelaksanaan ODM Undip 2020 dan Antusiasme Peserta Seperti penjelasan sebelumnya, ODM Undip 2020 diselenggarakan secara online. Tentu hal ini menjadi perbedaan yang signifikan dengan ODM tahun-tahun sebelumnya dari segi penyelenggaraannya. Selain itu, waktu pelaksanaannya juga mengalami perbedaan. Pembukaan ODM telah dilaksanakan Senin di bulan September (14/09) yang kemudian dilanjutkan dengan Pendidikan Karakter (Pendikar) di fakultas masing-masing dan diakhiri penutupan ODM pada Minggu (23/01). “Pelaksanaan secara online tentu butuh banyak adaptasi yang harus dilakukan oleh seluruh orang yang terlibat dalam rangkaian ODM. Namun, kami tetap optimal dalam memberikan seluruh informasi secara komprehensif tentang pengenalan kampus kepada mahasiswa baru.” kata Safriko Desna selaku ketua ODM Undip tahun 2020.

Meskipun dilaksanakan secara online, tentu panitia mengupayakan semaksimal mungkin agar antusiasme para mahasiswa baru tidak berkurang dalam mengikuti rangkaian ODM Undip 2020. Dan usaha tidak mengkhianati hasil, para mahasiswa baru sangat antusias dalam mengikuti ODM Undip. Hal ini dapat dilihat mulai dari pemasangan twibbon, menyelesaikan tugas pendikar, dan ekspresi-ekspresi yang dituangkan mahasiswa baru atau Diponegoro Muda melalui media sosial mereka masing-masing. Selain itu dapat dilihat juga ketika pelaksanaan ODM Undip pada 23 Januari lalu yang mana ditonton oleh 10.000 penonton yang mengikuti kegiatan ini. Banyak di antara mahasiswa atau pihak lain

yang penasaran mengenai kegiatan apa saja yang dilakukan oleh mahasiswa baru dalam rangkaian ODM yang dilakukan secara online. Berikut bentuk kegiatan mahasiswa baru (Diponegoro Muda) dalam rangkaian ODM, diantaranya yaitu sebagai peserta mereka berperan dan terlibat aktif dalam berbagai kegaitan berupa penyelesaian penugasan pendikar, mengikuti rangkaian pendikar, pemasangan twibbon yang disediakan panitia ODM, dan berpartisipasi dalam puncak ODM Undip pada 23 Januari kemarin. Pendikar dan Segala Serba-Serbinya

Selain ODM Undip yang diadakan tingkat universitas, terdapat juga Pendikar. Kegiatan ini diadakan pada tingkat fakultas masing-masing dan memiliki tujuan yakni mengetahui potensi diri dari Diponegoro Muda serta sebagai awal persiapan untuk menjadi pribadi berkarakter baik dari segi akademik maupun non akademik. Selain itu tidak hanya ODM Undip yang hadir dengan tema “Semesta Lingkungan”nya, tetapi Pendikar 2020 juga memiliki tema yaitu “Tangguh, Adaptif, Cerdas dan Beretika”. Tema ini memiliki maksud agar mahasiswa baru dapat mengembangkan lebih lanjut pengetahuan tentang Undip dan lingkungan sekitar secara lebih dalam, serta membangkitkan kreasi dan inovasi yang sedemikian rupa. Sehingga mahasiswa baru diharapkan mampu memproyeksikan potensi diri untuk kebermanfaatan bersama. Rangkaian acara Pendikar 2020 terdiri dari pra pendikar dan pendikar. Untuk pra pendikar terdapat penugasan video bagi Diponegoro Muda berupa self branding dan untuk hari-h Pendikar dilaksanakan secara 3 hari yang dibuka oleh rektor dan pemberian materi selama 5 sesi.

Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2021

4


Dalam pelaksanaannya, Pendikar 2020 dilakukan secara virtual atau online. Meskipun demikian, pihak-pihak yang terlibat masih tetap sama. “Untuk perbedaan hanya terletak pada teknis pelaksanaannya dan waktu pelaksanaannya saja. Namun, untuk pihak yang terlibat masih sama, seperti dosen dan juga mahasiswa baru (Diponegoro Muda). Kami juga membuat konsep materi yang komprehensif dan dibutuhkan untuk pembekalan mahasiswa baru untuk bisa menghadapi tantangan global kedepan, selanjutnya dari panitia sendiri juga mempersiapkan games agar pendikar tidak berjalan secara monoton dan peserta tetap bisa rileks dalam mengikuti kegiatan pendikar” tutur Safriko Desna mengenai pendikar 2020. Urgensi dari Orientasi Diponegoro Muda dan Pendikar

Mungkin ada beberapa kalangan yang mengesampingkan atau meremehkan ODM dan Pendikar karena rangkaian ini hanyalah seperti orientasi pengenalan saja, sama seperti MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) saat berada di sekolah menengah. Namun, kegiatan ini versi dari perguruan tinggi. Akan tetapi, dibalik itu Undip mengharuskan mahasiswanya untuk mengikuti rangkaian kegiatan ini. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi syarat kelulusan bagi seorang mahasiswa nantinya. Maka dari itu, sangatlah penting bagi mahasiswa baru untuk mengikuti ODM dan Pendikar. Pembekalan dan materi yang disampaikan saat kegiatan tersebut sangat dibutuhkan mahasiswa baru dalam menjalankan perannya sebagai mahasiswa. Kendala yang Dihadapi dan Siasat Panitia dalam menghadapinya

5

Tentu dalam menjalankan sebuah kegiatan

atau acara rasanya tidak mungkin jika berjalan lancar tanpa ada kendala yang menghadang, begitu pula pelaksanaan dari ODM Undip 2020 dan Pendikar 2020 ini. Menurut Safriko, kendala yang dihadapi yaitu dari segi pelakasanaan, segi teknisnya serta dalam merombak konsep ODM di tahun-tahun sebelumnya. Sebagaimana dapat diselenggarakan secara offline, dapat tatap muka dan berkumpul berubah menjadi online untuk pertama kalinya.

Dalam menghadapi permasalahan atau kendala tersebut, Safriko dan panitia lainnya menanamkan pemikiran untuk selalu percaya bahwa setiap permasalahan pasti ada solusinya. Selain itu, mereka juga memperbanyak referensi dalam hal konsep sampai teknis sehingga dapat memberikan atau memfasilitasi dalam kegiatan kaderisasi yang terbaik dari berbagai segi konsep maupun teknis meskipun secara online. Selanjutnya, mereka juga membuka kesempatan seluas-seluasnya bagi seluruh entitas di Universitas Diponegoro untuk bisa berkolaborasi bersama demi menyukseskan seluruh rangakaian ODM 2020. Harapan untuk ODM di Tahun Selanjutnya

Safriko Desna selaku ketua penyelenggara ODM 2020 memiliki harapan untuk ODM 2021 mendatang diantaranya yaitu tetap menjadi garda terdepan bagi mahasiswa baru dalam mengenal lingkungan kampus dan memberikan dampak positif bagi Diponegoro Muda serta lingkungan sekitar. Safriko juga berharap bahwa ODM selalu bisa memberikan inovasi dan mahakarya terbaik kepada seluruh mahasiswa baru atau Diponegoro Muda. Sehingga mampu memberikan inspirasi dan motivasi dalam hal kebaikan dan selalu mencintai almamater Universitas Diponegoro. (lth)

Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2021


Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2021

6


77

Erlangga17 17| |Volume Volume31Edisi EdisiOktober Maret 2021 Erlangga 2017


LAPORAN UTAMA

dok.Google

Wajah Baru BEM Undip Pasca Polemik Oleh: Faya Nabila A. dan Susan Liya Setyani Kilas Balik Pemira Seperti yang kita ketahui bahwa akhirnya yang menjabat sebagai Ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Universitas Diponegoro (Undip) 2021 ialah M. Chory Firdaus. Terpilihnya M. Chory Firdaus sebagai Ketua BEM tidak lain tidak bukan karena adanya pengunduran diri dari Ketua BEM terpilih yaitu Thufail Addausi atau yang biasa disapa Daus. Majunya M. Chory Firdaus sebagai Ketua BEM Undip 2021 ini sesuai dengan Pedoman Pokok Organisasi (PPO) Undip yang menyatakan bahwa wakil ketua BEM bertugas sebagai disposisi ketua saat ketua berhalangan. Dalam hal ini terdapat dua makna berhalangan, yaitu berhalangan sementara dan tetap. Jika berhalangan tetap berarti digantikan seterusnya oleh Wakil Ketua BEM. Dengan naiknya Chory sebagai ketua BEM, itu berarti kursi wakil menjadi kosong.

Naufal Ilham selaku Ketua Senat Mahasiswa (SM) Undip 2021 menuturkan mengenai proses pemilihan Wakil Ketua BEM Undip 2021, “Sesuai dengan persyaratan Pemira (Pemilihan Umum Raya), aku dari SM Undip sepakat untuk memberikan wewenang kepada kabem untuk mencari wakabem sesuai dengan persyaratan di Persema Pemira, karena tidak mungkin ada pemira ulang. Pemira itu hanya satu kali dalam satu tahun sesuai dengan PPO. Akhirnya kita beri waktu untuk mencari Wakabem. Kita beri kelonggaran untuk mencari beberapa nama. Kalau lebih dari satu nama, otomatis nanti dari SM Undip yang menyeleksi tapi jika hanya satu nama otomatis nanti kita seleksi satu orang ini apakah layak atau tidak dan waktu diserahkan orang ini layak sebagai Wakabem.” Seperti yang telah dijelaskan oleh Naufal, akhirnya Maria Fransiska Oktavia yang menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua BEM Undip 2021.

Erlangga 17 | Volume Edisi Maret Erlangga 17 | Volume3 Edisi1Oktober 20172021

88


Berbeda dari Tahun Sebelumnya

Wajah Baru Harapan Baru

Menilik sedikit ke belakang, Pemira tahun 2020 memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Itu dikarenakan Pemira tahun 2020 lalu penetapannya menggunakan aklamasi. Mengingat hanya ada satu calon dan ternyata memenuhi syarat, maka dari itu pasangan calon tersebut otomatis diangkat menjadi Kabem dan Wakabem. Namun, ternyata sebelumnya bukan hanya Daus dan Chory-lah yang mencalonkan diri sebagai Kabem dan Wakabem. Terdapat satu pasangan calon lain yang mendaftar. Tetapi ada beberapa faktor yang mengakibatkan pasangan calon ini tidak bisa melanjutkan proses selanjutnya dalam Pemira.

Beranjak dari apa yang telah terjadi dalam Pemira tahun lalu, kini BEM Undip 2021 telah membuka lembar dan harapan baru untuk kepengurusan tahun ini. Hal ini sesuai dengan visi yang mereka bawakan yaitu BEM Undip 2021 sebagai harapan baru dalam berkarya untuk menebar kebermanfaatan bagi Undip dan Indonesia.

Mengapa opsi aklamsi ini diambil? Naufal mengaku tidak mau berasumsi banyak mengenai aklamasi ini. “Untuk peraturannya sendiri dari Senat tahun lalu kenapa itu aklamasi, aku nggak tahu banyak. Karena, bukan aku yang ada di situ yang menetapkan peraturan saat pasangan calon hanya satu itu aklamasi. Aku nggak ada di situ jadi aku nggak berani berasumsi banyak,” jelasnya kepada awak Edents. Keluarkan Peraturan Baru?

9

Melihat polemik yang terjadi pada Pemira tahun lalu, tentu banyak orang berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali di Pemira tahun-tahun selanjutnya. Salah satu antisipasinya yaitu dengan mengeluarkan peraturan terbaru. Hal ini dibenarkan oleh Naufal, “Jelas dari Senat akan mengeluarkan Perma baru terkait ini pasti. Selain karena memang, ya, kita anggap Persema ini tidak akan relevan juga diterapkan di tahun ini mengingat, ya, kami berevaluasi, lah, dari tahun lalu seperti itu. Tahun ini mungkin Pemira harus lebih cepat prosesnya jadi tidak akan terfikir waktunya yang mepet lagi dan akan dilakukan revisi. Tanpa ada kejadian ini pasti yang namanya Persema Pemira itu setiap tahun ada revisi karena, ya, permintaan dari mahasiswa tiap tahun, kan, berbeda-beda. Kita tampung dari aspirasi mahasiswa itu dan kita realisasikan dari salah satunya Perma Pemira,” ungkapnya.

“Konsepnya sederhana, sih, Kak. Bermula dari peran mahasiswa sebagai harapan bagi sekitarnya. Harapan tersebut kiranya membawa semangat bagi mahasiswa untuk terus aktif menorehkan karya yang juga membawa nilai kebermanfaatan bagi Universitas Diponegoro dan Indonesia itu sendiri. Gampangnya, karena mahasiswa itu adalah harapan bangsa, maka BEM Undip 2021 ini hadir untuk mewadahi kawankawan mahasiswa untuk berkarya sehingga tercipta kebermanfaatan bagi Undip dan Indonesia,” jelas Maria, selaku Wakil Ketua BEM Undip tahun ini. Menyambung visi yang diusung oleh BEM Undip 2021, ada empat misi yang ingin mereka capai. Pertama, yaitu mewujudkan nuansa organisasi yang harmonis dengan membangun semangat kolaborasi antar unsur internal dalam BEM Undip. Kedua, mengoptimalkan BEM Undip sebagai rumah aspirasi, pelayanan, serta pengembangan mahasiswa yang inovatif, konstrukstif, dan progresif. Ketiga, memperkuat pergerakan dan pengabdian melalui diskusi dan pengawalan isu yang factual. Terakhir, memperkuat citra lembaga yang atraktif dan interaktif melalui optimalisasi media serta penguatan relasi kerja BEM Undip. Lebih Fokus Pada Kesehatan Mental

Deretan polemik dalam pemira tahun lalu yang begitu rumit, ternyata tidak menghalangi BEM Undip untuk terus berbenah dengan melakukan berbagai macam pembaharuan. Terbukti dengan adanya bidang dan fokus baru dalam kepengurusan tahun ini. Bidang Lingkungan Hidup yang sebelumnya menjadi bagian dari Divisi Sosial Kemasyarakatan, tahun ini naik menjadi bidang baru di kepengurusan

Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2021


BEM Undip. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pemerataan program kerja pada BEM Undip. Bidang Lingkungan Hidup ini bertujuan agar mahasiswa lebih sadar terhadap kelestarian lingkungan hidup dan peka terhadap isu-isu yang ada.

Sementara itu, BEM Undip 2021 juga membawa fokus baru yang berangkat dari isu Kesehatan Mental kemudian menjadi Divisi Mental Empowerment di Bidang Kesejahteraan Mahasiswa. Disampaikan oleh Maria, bahwa tujuannya ialah untuk menciptakan Universitas Diponegoro menjadi ini menjadi rumah yang nyaman dan aman bagi setiap unsurnya. Peran BEM Undip sendiri adalah mewadahi keluh kesah mahasiswa dan mengadvokasikannnya ke birokrat kampus. Pandemi Bukanlah Halangan

Berbagai program baru berada dalam tahap perencanaan oleh para pengurus BEM Undip 2021. Ketidakpastian sistem pembelajaran pada paruh kedua kepengurusan berbuntut pada perencanaan yang harus mempertimbangkan segala kemungkinan yang ada. Baik itu situasi pembelajaran daring maupun tatap muka, harus ada dua opsi yang disiapkan. Termasuk juga keamanan pelaksanaan program-program baru tersebut sehubungan dengan pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia.

Komunikasi menjadi hal yang perlu diperhatikan di tengah pandemi COVID-19 ini. Terlebih, komunikasi yang dilakukan via daring diakui banyak orang cukup menjadi salah satu tantangan terutama bagi setiap organisasi mahasiswa. Hal ini diakui oleh Maria, “… kita menganut paham bahwa 90% masalah akan selesai dengan adanya komunikasi itu sendiri. Kayak, ya, udah kita saling komunikasi, terbuka segala macem, kalau ada apa-apa ngomong.” Menjadi Lebih Dekat dengan Mahasiswa Undip

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Pemira 2020 menuai sejarah baru di Universitas Diponegoro, terlebih alurnya yang cukup jauh berbeda dengan alur-alur sebelumnya. Branding diri M. Chory Firdaus

dan Maria Fransiska Oktavia sebagai pasangan Ketua-Wakil Ketua BEM Undip 2021 pun harus dilakukan dengan cara yang berbeda pula.

“Cara kita untuk memperkenalkan diri baik online atau offline, ya, dengan sowansowan ke fakultas-fakultas, ke temen-temen Ketua BEM, ke temen-temen kepala bidang. Terus sowan-sowan, lah, intinya kayak gitu. Terus kita juga belajar dari senior-senior juga. Itu sih, salah satu cara kita untuk memperkenalkan diri selain branding dari media atau dari official account-nya BEM Undip itu sendiri,” jawab Maria. Teruntuk BEM Undip Mahasiswa Undip

2021

dan

“Buat harapan, sederhana. Lakukan dengan ikhlas semuanya. Karena teman-teman pasti juga udah nggak kaget sama perjuangan. Mereka mengambil keputusan untuk join BEM Undip itu aja merupakan sebuah keputusan yang besar gitu, lho. Terlepas dari berbagai sejarah yang udah terjadi, cuman yang aku pengen tekenin dalam harapannya adalah semoga segala unsur yang ada di BEM Undip menjalankan itu semua dengan ikhlas, dengan tulus. Nanti niscaya hasilnya pasti akan diberikan jalan yang lurus sama Tuhan, diberikan kelancaran dan kemudahan sama Tuhan,” jawab Maria terkait dengan harapannya untuk kepengurusan BEM Undip 2021 ini. Maria menambahkan, “Kalau buat mahasiswa Undip secara keseluruhan hampir sama. Intinya, segala kesibukan, segala pekerjaan baik akademis, organisasi, cita, cinta, segala macem bisa berjalan dengan lancar. Asalkan dilakukan dengan tulus itu pasti semuanya akan berjalan lancar sesuai dengan yang Tuhan berikan, Tuhan kasih ke kita. Intinya itu aja, sih. Terus sehat-sehat, itu yang paling penting dan paling utama untuk saat ini. Selalu bahagia, baik jasmani maupun rohani. Sukses untuk segala keputusan,” pungkas Maria. (lth)

Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2021

10


RESENSI FILM

dok. wikipedia

Judul Sutradara Penulis Tanggal : 2021 Peresensi

Film June & Kopi dibintangi oleh Aya (Acha Septriasa), Ale (Ryan Delon) dan Karin (Makayla Rose Hill). Fakta yang membuat film June & Kopi sangat menarik adalah cerita yang diangkat dari kisah nyata Noviandra sendiri. Tokoh June terinspirasi dari kisah anjing adopsinya yang memiliki tiga kaki dan sangat takut kepada laki-laki, sementara Kopi terinspirasi dari anjing pertama yang diadopsinya bernama Cody. Di Indonesia, kisah persahabatan manusia dan anjing belum banyak diangkat ke layar lebar. June & Kopi menjadi film Indonesia kedua yang bertema hubungan persahabatan antara manusia dan anjing setelah film Boni dan Nancy yang dirilis pada 1974 silam. Kisah Persahabatan Manusia dan Anjing

11

Film ini bercerita tentang sepasang suami istri mengadopsi seekor anjing jalanan yang kemudian membawa perubahan dalam kehidupan keluarga kecilnya. Kisah ini bermula ketika Aya bertemu dengan seekor anjing putih yang sedang dikejar oleh anak-anak, karena merasa kasihan

: June & Kopi : Noviandra Santosa : Noviandra Santosa : Bella Br Surbakti

akhirnya Aya membawa anjing itu ke rumah dan menyembunyikannya dari Ale selaku suaminya. Namun, keberadaan sang anjing ternyata diketahui oleh Ale yang secara langsung tidak menyukainya karena anjing tersebut berasal dari jalanan dan sangat liar. Terlebih, Ale dan Aya juga sudah mempunyai anjing hitam bernama Kopi yang memiliki sikap jauh lebih sopan dari anjing putih tersebut. Setelah memohonmohon kepada Ale, Aya pun diperbolehkan untuk memelihara anjing putih tadi di rumahnya yang kemudian diberi nama June.

Kebahagiaan keluarga ini semakin lengkap saat diketahui bahwa Aya ternyata hamil. Namun, tidak dengan June yang memiliki rasa takut kepada anak kecil akibat trauma yang dialami sewaktu masih hidup di jalanan. Mengetahui hal itu, Ale pun menjadi lebih waspada terhadap gerak-gerik June saat anak mereka yang bernama Karin akhirnya lahir ke dunia. Seiring berjalannya waktu, June mampu beradaptasi terhadap trauma yang dimilikinya. Ia selalu membantu Aya dalam mengurus Karin dari anak-anak hingga tumbuh dewasa. Setiap hari Karin menghabiskan waktu bersama June, bahkan selalu didampingi saat belajar dan tidur. Melihat ketulusan sang anjing putih, Aya pun akhirnya meminta June untuk selalu menjaga Karin. Suatu ketika Ale dan Aya memutuskan untuk pergi berlibur ke gunung bersama Karin, tetapi dengan tidak membawa anjing mereka. Meski begitu, ternyata June tetap

Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2021


RESENSI FILM ikut ke gunung secara diam-diam. Tiba saatnya bermain, Karin mulai pergi ke hutan terdekat, tetapi sampai waktu bermain selesai Karin tidak kembali. June pun lari dari rumah berinisiatif untuk mencari Karin sampai menemukannya. Setelah meihat Karin, June beranjak mendekat dan berusaha menenangkan Karin yang terus menangis. Hari pun semakin gelap dan hujan mulai mengguyur. June memutuskan untuk menggunakan badannya sebagai pelindung Karin dari guyuran hujan. Di waktu yang bersamaan, Aya hanya bisa menangis di pelukan suaminya. Tiba-tiba Kopi muncul dan menunjukkan arah jalan ke hutan yang langsung diikuti Ale dan suaminya. Setelah cukup lama akhirnya Karin ditemukan keberadaannya bersama dengan June. Dalam perjalanan pulang, June lagi-lagi melindungi Ale dan Karin dari sebuah jeratan yang menjadi penyebab kematian June. Dari hal itu kita dapat memahami bahwa yang terlihat benar di mata kita belum tentu sesuai kenyataan, begitu pula sebaliknya. Jangan terlalu cepat menyalahkan sesuatu ketika belum terbukti secara nyata dan sesuai fakta. Film ini juga mengingatkan kita tentang hidup bermasyarakat yang saling membutuhkan satu dengan yang lain. Dari kisah ini bisa menjelaskan bahwa ketidaksukaan terhadap sesuatu secara berlebihan yang belum dikenal dekat bukanlah suatu hal yang benar. Sebagaimana

dalam film, June justru menjadi penyelamat dalam keluarga Ale. Selain itu, film ini juga mampu mengubah perspektif atau sudut pandang terhadap sesama makhluk hidup termasuk hewan.

Secara keseluruhan film ini sangat bagus, bisa terlihat dari banyaknya review positif dari para pemain dan penonton. Selain itu, apa yang diperlihatkan dalam film juga sesuai perilaku anjing yang semestinya, tidak ada yang berlebihan akan pembentukan karakter terhadap anjing. Sebagaimana semua itu bisa terjadi melalui proses pelatihan dan reading yang tepat agar para anjing bisa mengingat apa yang harus dilakukan. Sebagai penonton hanya bisa menerjemahkan dari gerakgerik dan tingkah laku anjing yang terlihat solid. Emosi yang berusaha diungkapkan bisa dirasakan dan diterima. Poin di mana anjing itu adalah lebih dari sekedar hewan peliharaan sangat terwakili. Meski terdapat berbagai hal yang dapat dijadikan sebagai keunggulan, film June & Kopi juga memiliki kelemahan. Perbandingan peran antara June & Kopi sangat terlihat. Dari awal hingga akhir film, peran yang dimainkan oleh June lebih dominan daripada Kopi. Meskipun akting June bagus, tetapi tidak bisa dipungkiri jika penonton juga menginginkan peran yang lebih banyak bagi Kopi. Sebagaimana judul dari film tersebut, yaitu June dan Kopi. (lth)

Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2021

12


dok.pribadi

G EL IAT U SAH A

Heltilicious: Bisnis Makanan Sehat di Tengah Pandemi, Why Not? Oleh: Danny Farhan Al Wajdi Pandemi Covid-19 benar-benar memukul para wirausahawan dalam menjalankan usahanya, apalagi bagi mereka yang membuka usahanya di sekitar kampus. Kafe, salon, bahkan burjo pun tak luput dari ganasnya dampak wabah ini yang berujung pada tutupnya usaha mereka. Tentu, fakta tak mengenakkan ini membuat khawatir berbagai pelaku usaha, termasuk wirausahawan muda. Namun, hal ini tidak berlaku bagi Anisa Millenia Febrianti dari Ilmu Ekonomi angkatan 2018. Menariknya, ia justru membuka usaha di tengah-tengah wabah ini di mana lebih dari setengah populasi warga kampus menghilang. Mau tahu bagaimana perjalanan Anisa melewati masa sulit ini? Let’s check this out. Nongkrong dan PMW adalah Jalan Ninjaku

13 13

Berawal dari obrolan sembilan jam di sebuah kafe bersama dua rekan lainnya, salah satu rekan Anisa mengeluhkan sulitnya mengonsumsi makanan sehat di area Tembalang, terutama kafe yang menyediakan menu makanan sehat. Tak lama berselang, Anisa menangkap keresahan itu dan mencetuskan ide membuat kafe atau katering makanan sehat. Pada saat itu juga, program Pendanaan Mahasiswa Wirausaha (PMW) Undip di halaman Single Sign On (SSO) Undip baru saja dibuka dan ia tertarik untuk mengikuti program tersebut. Lantas, mahasiswi asal Pekalongan ini menghubungi tiga temannya dan ditawarkan menjadi mitra bisnisnya kelak. Anisa tak menyangka ia dan rekannya lolos di dalam program PMW Undip di tahun ini. “Ketika pengumuman, kaget banget karena ngumpulin proposalnya

Erlangga17 17| |Volume Volume31Edisi EdisiOktober Maret 2021 Erlangga 2017


mepet deadline,” ujar Anisa. Di titik ini lah, perjalanan Heltilicious dimulai. Kafe makanan dan minuman sehat ini akhirnya launching pada 29 November 2020, tepat ketika pandemi Covid-19 berlangsung. Heltilicious dan Usaha Makanan Sehat

Pada awalnya, Anisa dan rekan mengusulkan tiga kandidat nama. Namun, ketika diwawancarai, ia hanya mengingat dua nama, yaitu Healthy Corner dan Heltilicious. Akhirnya, mereka sepakat untuk memilih nama Heltilicious. Alasannya sederhana, nama yang berasal dari akronim kata bahasa Inggris tersebut diharapkan langsung terbayang di mata konsumennya kelak bahwa produk yang tawarkan merupakan makanan sehat yang lezat.

Anisa beserta rekannya telah melakukan survei terkait makanan sehat di mata masyarakat. Hasilnya, terdapat anggapan bahwa makanan sehat itu rasanya tidak enak atau hambar, susah didapatkan, dan harganya mahal. Dari sini Heltilicious menawarkan konsep makanan sehat yang baru. Usaha ini menghadirkan inovasi agar produk yang ia tawarkan membuat masyarakat nyaman dengan makanan sehat, tidak undertasted, dan ramah di kantong konsumen. “Jadi, kita konsepkan bagaimana caranya agar Helti (sapaan Heltilicious) bisa masuk ke tren di masyarakat dengan mematahkan semua kekurangan healthy food di mata mereka.” ucap Anisa dengan optimis. Helti pun berusaha mendekatkan produknya kepada penikmatnya, di antaranya dengan membuka berbagai akses pembelian, bisa datang sendiri ke kafe yang beralamat di Jalan Tirto Usodo Timur No. 43, tersedia juga di berbagai platform ojek daring dan terdapat layanan pesan antar langsung dari pihak Helti serta tentunya bebas ongkir. Berbagai Produk Sehat

Berbagai pilihan makanan dan minuman sehat ditawarkan oleh Heltilicious yang dibagi ke dalam tiga jenis menu, yaitu a la carte, menu paket, dan katering. A la carte membebaskan pembelinya untuk memilih

sendiri jenis makanan dan minuman sehat sesuai kebutuhannya, baik dari segi karbohidratnya, proteinnya, dan lain sebagainya. Bebas milih deh pokoknya. Menu paket telah menyediakan makanan dan minuman sehat dalam satu paket. Pilihannya ada ayam, salmon, dan tuna. Satu lagi yang menarik, kita bisa juga mendaftar sebagai member dari Heltilicious dengan segudang manfaat yang didapat, antara lain kita mendapat seperangkat alat makan yang tentunya reuseable sehingga dapat digunakan berkali-kali ketika datang ke Helti. Tinggal taruh alat makannya, tunggu, dan pesanan pun siap.

Menu favorit di Heltilicious adalah spring roll. Makanan dari Vietnam ini berisikan udang, selada dan sayuran lainnya yang dibungkus menggunakan kulit dan ditambah saus vietnamist sebagai pelengkap. Ada juga salad buah dan salad sayur yang juga menjadi favorit para pelanggan Heltilicious. “Karena harga yang diberikan dengan output yang dihasilkan bikin konsumen tercengang,” penuturan Anisa ketika ditanya mengapa produk-produk tersebut menjadi favorit di Heltilicious. What’s Next?

Ketika baru buka, pelanggan Heltilicious hanya teman-teman terdekat yang menghadiri grand launching kafe makanan sehat tersebut. Namun, setelah masuk ke berbagai aplikasi ojek daring dan membuat akun Instagram, Helti lebih cepat dikenal orang. “Sekarang yang pesan sudah dari luar circle pertemanan, mulai dari pegawai bank, karyawan, dan banyak lagi.” ucap Anisa. Anisa juga membocorkan beberapa produk baru yang akan segera diperkenalkan ke masyarakat. “Rencana deket mau launching beberapa produk baru, di antaranya teh herbal dan healthy volcano.” Untuk jangka yang lebih jauh, Anisa berharap Heltilicious ini dapat melebarkan sayap lebih jauh dengan berbagai cabang di penjuru nusantara sehingga manfaat yang diberikan Heltilicious dapat dirasakan tidak hanya warga Semarang, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia.

Erlangga 17 | Volume Edisi Maret Erlangga 17 | Volume3 Edisi1Oktober 20172021

14 14


Tantangan dan Keraguan Keraguan ketika memulai bisnis makanan sehat tidak disanggah oleh Anisa. Ia melihat banyaknya usaha yang jatuh bahkan tutup ketika wabah virus mendera. Apalagi, kedai kopi sangat menjamur di sekitar wilayah kampus. Namun, keraguan itu hilang dengan mengingat kembali tujuan awal mendirikan Heltilicious yaitu membawa tren baru kepada masyarakat.

Dana tentu menjadi tantangan yang tak dapat dipisahkan ketika membangun usaha, begitu pun usaha yang baru dirintis beberapa bulan ini. Dana yang diperoleh dari PMW hanya dapat menutupi biaya variable dari Heltilicious. Untuk memenuhi kekurangan dana, Anisa bersama rekan bisnisnya mencari investor lain yang mau mendanai usaha ini. Selain itu, sama seperti usaha makanan di sekitar kampus, Heltilicious kehilangan target pasarnya yaitu mahasiswa dan karyawan yang bekerja di area Tembalang. Akibatnya, Helti melewati fase pengenalan dan pengembangan usaha yang cukup lama. Namun, Anisa tetap optimis, walau di masa sulit seperti ini pasti ada satu titik di mana usahanya dapat memanen apa yang sedang ditanam saat ini. Anisa juga mengambil momen ini untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan agar ketika target pasar yang sudah direncanakan telah kembali ke Bumi Tembalang, mereka sudah siap dengan pelayanan yang prima hasil trail and error di masa sulit ini.

“Kalau kita lihat orang yang sekarang besar, usaha mereka gak cuma mementingkan diri sendiri, tetapi juga untuk kemaslahatan masyarakat” ujarnya. “Contohnya Bill Gates, ia mempunyai mimpi agar orang-orang bisa bekerja di rumah saja tanpa harus pergi ke luar. Ia memikirkan kemaslahatan orang lain, profit nanti mengikuti” lanjut Anisa. Wejangan

Di akhir wawancara, Anisa memberikan sedikit saran kepada wirausahawan muda yang hendak memulai bisnisnya, apalagi di tengah wabah virus seperti ini. Ia menuturkan terdapat satu kalimat yang menginspirasinya dan ia dapat dari mitra bisnisnya. “Sebaik-baiknya ide yang kamu punya adalah ide yang direalisasikan. Mau sebanyak apapun ide yang kamu punya tapi tidak ada yang direalisasikan, itu percuma. Goals tertinggi dari idemu adalah act, lakukan!”. Ia menambahkan bahwa orang yang hidup di era ini memiliki ide yang gila. Namun, orang-orang tersebut berpikiran ke kendala yang akan ia hadapi terlebih dahulu. Padahal, banyak sisi manfaat lain yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya akan ia dapat ketika berbuat sesuatu. “Ketika ide itu hanya sekerdar menjadi ide, hanya kamu yang tahu ide tersebut. Tapi, ketika ide itu dilakukan, ide tersebut bisa dirasakan oleh orang lain juga,” pungkas Anisa. (lth)

Tidak Sekadar Menjual Pangan

15 15

Anisa mengungkapkan bahwa pada dasarnya ia juga ingin memberikan hal lebih dari sekadar menjual produknya. “Kita dibilang muluk-muluk engga, tapi kita ingin memberi tahu kalian jangan cuma peduli pada diri sendiri, tetapi juga peduli pada lingkungan. Kalau kalian beli di Helti, kalian sudah dapat paket peduli terhadap lingkungan kalian.” ungkap Anisa. Ia juga mengatakan bahwa pada awal berdirinya, Heltilicious memang profit-oriented. Namun, ia ingin memberi nilai tambah. Tidak serta merta mencari keuntungan, tetapi juga berdampak kepada kemaslahatan masyarakat pada umumnya.

Erlangga17 17| |Volume Volume31Edisi EdisiOktober Maret 2021 Erlangga 2017


KOLOM SASTRA Ada dan Tiada

Oleh: Shafina Munifa Kaukah itu? Kau datang Di keramaian, kau datang Tanpa bilang, kau datang Tanpa diundang Kau sentil hidungku Kau cuil dalam leher jenjangku Kau berpesta di paru hebatku

Kaukah itu? Bulatkah, Persegikah, Lonjongkah, Ada yang tau? Rupa bagai hantu Tak buat bulu kudukku berdiri Namun berpikir ribuan kali

Kaukah itu? Kalau belum mampu Mari bersimpuh Memohon pada yang punya waktu

Kaukah itu? Seribu upaya dikerahkan Sejuta usaha dicobakan Sekadar usir kau yang bukan hantu

Palembang, 5 Maret 2021 Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2021

16


KOLOM OPINI

dok.Google

Perawat : Ksatria di Dunia Kesehatan dan Dunia Keluarga Oleh: Deva Zhalzha A.

17 17

Sejak kasus pertama dilaporkan pada tanggal 31 Desember 2019 di Wuhan China bahwa terdapat jenis virus baru yaitu Sars-CoV-2, virus ini masih terus berkembang sampai saat ini. Menurut penelitian, virus ini diduga merupakan virus jenis zoonosis, sehingga terdapat kemungkinan virus ini berasal dari hewan dan ditularkan ke manusia. Virus ini disebut dengan virus Covid-19 dengan menyebar secara contagious yaitu, istilah contagion yang mengacu pada suatu proses penyebaran secara cepat dalam sebuah jaringan. Hal tersebut mengakibatkan penularan virus Covid-19 berkembang hingga ke berbagai negara di dunia. Salah satunya di Indonesia, kasus pertama terkonfirmasi positif virus Covid-19 dilaporkan pada tanggal 2 Maret 2020 oleh Presiden Joko Widodo. Tak lama

setelah itu, pada tanggal 12 Maret 2020, WHO akhirnya menetapkan virus ini sebagai suatu pandemi yang diberi nama pandemi virus Covid-19.

Negara-negara di dunia telah menetapkan berbagai cara untuk memantau dan menghambat penularan virus Covid-19. Semua elemen negara di kerahkan dengan maksimal untuk melawan virus ini. Saat ini tenaga kesehatan menjadi bagian penting yang tidak bisa dipisahkan dengan perjuangan bangsa dalam melawan virus Covid-19. Dilihat dari data terakhir kasus virus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 1.237.470 kasus yang dinyatakan sembuh dari 1.414.741 kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19. Data tersebut menujukkan bahwa peran tenaga kesehatan dalam melawan virus Covid-19 begitu berarti.

Erlangga17 17| |Volume Volume31Edisi EdisiOktober Maret 2021 Erlangga 2017


Terutama bagi para perawat yang menjadi garda terdepan untuk memberikan pelayanan kepada para pasien baik yang sudah terkonfirmasi positif maupun yang masih menjalani pengecekan. Namun, perawat kurang mendapatkan perhatian yang baik setelah apa yang telah mereka laksanakan. Di Indonesia sendiri menurut data terakhir bahwa sudah lebih dari 200 perawat gugur dan meninggal dunia dalam menjalankan tugasnya melawan virus Covid-19. Hal ini menjadi suatu fenomena yang seharusnya bisa ditindaklanjuti dan ditinjau lebih jauh. Karena dari kewajiban seorang perawat dengan segala peran dan tugasnya, mereka juga punya hak sebagai manusia, hak dalam profesinya, dan hak sebagai warga negara untuk mendapatkan perlindungan. Perawat merupakan salah satu bagian dari tenaga kesehatan dengan peran sebagai pemberi asuhan keperawatan (case giver), peran sebagai advokat pasien, peran pencegah penyakit, peran educator, peran konseling, peran kolaborasi, peran pengambilan keputusan etik, dan peran peneliti. Peran-peran tersebut adalah peran-peran absolute yang berasal dari profesi itu sendiri yang sudah menjadi jati diri dan tertanam dalam diri seorang perawat dimanapun dan kapanpun mereka berada. Tak terkecuali di masa pandemi virus Covid-19 ini, meskipun bahaya berada di depan mata mereka tetapi hati dan jiwa tetap tergerak untuk menjadi garda terdepan dan menjalankan peran-perannya sebagai perawat dengan baik. Pertama, peran sebagai asuhan perawat menjelaskan bahwa sesuai dengan sebutannya peran utama perawat ialah memberikan pelayanan keperawatan terhadap pasien dengan memenuhi

kebutuhan asah, asih, dan asuh. Di masa pandemi ini, peran keperawatan sangatlah penting bagi para pasien dikarenakan para pasien tidak bisa ditemani oleh keluarga mereka sehingga bantuan utama mereka dalam merawat dirinya ialah para perawat. Kedua, peran sebagai advokat keluarga menjelaskan bahwa perawat di sini sebagai orang yang dapat mewakili keluarga dalam segala penanganan pasien. Seperti halnya bagi para pasien Covid-19, perawat di sini sebagai penyambung informasi dari dokter yang menyampaikan keadaan pasien kepada keluarga. Selain itu, jika ada keadaan darurat, perawat akan menjadi perwakilan keluarga untuk bisa menyampaikan tindakan apa yang diharapkan keluarga terhadap pasien jika dalam keadaan darurat. Ketiga, peran sebagai educator menjelaskan bahwa perawat harus memberikan sebuah pengajaran seputar kesehatan yang berhubungan dengan kondisi pasien baik kepada pasien maupun kepada keluarganya. Keempat, peran sebagai konsultan menjelaskan bahwa perawat meluangkan waktunya untuk keluarga pasien bisa bertanya mengenai keadaan pasien, mengenai pemecahan masalah yang berkaitan dengan pasien, dan menjaga juga hubungan antara pasien dengan keluarga. Di masa pandemi ini, perawat dituntut untuk bisa membuat para pasien tetap memiliki kekebalan tubuh yang baik dengan menjaga kesehatan mental pasien dan disisi lain perawat juga memberikan semangat kepada keluarga pasien untuk bisa menumbuhkan rasa percaya dalam diri keluarga pasien bahwa pasien mampu menjalani perawatan sampai sembuh. Kelima, peran dalam kolaborasi menjelaskan bahwa perawat di sini juga bekerja dan menentukan suatu tindakan dibantu oleh tenaga kesehatan lainnya seperti, dokter, ahli gizi, psikologi,

Erlangga 17 | Volume 1 Edisi Maret 2021 Erlangga 17 | Volume3 Edisi Oktober 2017

18 18


dan lain-lain. Kolaborasi ini yang menjadi kunci utama dalam keberhasilan menangani para pasien untuk bisa sembuh dari penyakitnya. Perawat juga merupakan seorang manusia yang memiliki peran sosial sebagaimana manusia dalam lingkungan sosial terutama dalam keluarga. Mayoritas perawat adalah seorang wanita yang tak jarang mereka sudah memiliki keluarga dan bahkan sudah memiliki anak atau sedang mengandung. Bagi mereka yang memiliki anak, mereka menahan rasa kerinduannya karena tidak dapat pulang ke rumah untuk bercanda tawa dengannya. Sedangkan bagi mereka yang sedang mengandung, mereka harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk menjalankan tugasnya. Tapi bagi mereka hal itu bukan halangan untuk tetap mengabdikan dirinya bagi para pasien Covid-19.

19 19

Bagi perawat, meskipun sudah berpakaian hazmat dan alat pelindung diri lainnya sesuai prosedur yang telah ditetapkan mereka tetap memiliki rasa cemas dan takut akan terpapar virus tersebut. Hal itu dikarenakan durasi mereka yang cukup panjang dalam berinteraksi dengan pasien membuat akurasi untuk terpapar virus tersebut semakin besar. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat para perawat dalam menjalankan tugasnya dengan tulus. Mereka mengaku bahwa dukungan dari para pasien menjadi pematik bagi mereka untuk terus berjuang dan kesembuhan pasien adalah sebuah pencapaian terbaik mereka yang sangat disyukuri. Selain itu, para perawat juga berfikir jikalau pasien tersebut adalah keluarganya yang tidak dapat ditemani dalam menjalani pengobatan, maka satusatunya harapan mereka ialah kepada para perawat.

Hal-hal diatas seharusnya bisa menjadi bahan renungan untuk masyarakat agar bisa lebih menerapkan protokol kesehatan yang ada sebagai penghargaan terhadap kontribusi besar tenaga kesehatan khusunya para perawat dalam melawan pandemi virus Covid-19. Keadaan sekarang yang telah memberikan sedikit ruang untuk masyarakat beraktivitas tak lain juga karena peran dari para perawat dan tenaga kesehatan lainnya. Dengan demikian, penulis mewakili masyarakat luas untuk berterimakasih atas segala kontribusi dan pengorbanan para perawat dalam menghadapi pandemi virus Covid-19. Kalian adalah ksatria tanpa baja dalam dua dunia, dunia kesehatan dan dunia keluarga.

*) Penulis merupakan Magang Divisi Perusahaan LPM Edents

Erlangga17 17| |Volume Volume31Edisi EdisiOktober Maret 2021 Erlangga 2017


Erlangga 17 | Volume Edisi Maret Erlangga 17 | Volume3 Edisi1Oktober 20172021

20


21

Erlangga 17 | Volume 3 Edisi Oktober 2017


Erlangga 17 | Volume3 Edisi Oktober 2017

22


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.