Koran Edents LPM Edents
Dinamika Intelektual Mahasiswa
Volume 01
Edisi 28 Februari - 14 Maret 2020
Dari Redaksi
Melalui hal tersebut, pada laporan utama kami membahas hal-hal terkait pelaksanaan Muswa. Serta, turut kami bahas mengenai outline kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB di tahun 2020. “Irama bersama dengan karya penuh makna” menjadi tagline yang berisi harapan adanya kolaborasi antar seluruh mahasiswa FEB. Selain itu, kabar prestasi datang dari Rozinul Haq, mahasiswa Departemen Manajemen angkatan 2017 yang baru saja menjuarai Mandiri Tunas Finance Competition. Ozi, panggilan akrabnya, membagikan pengalaman serta pesan-pesan untuk semua mahasiswa FEB Undip. Koran kali ini juga menyajikan sebuah opini karya Olivia Gita yang berjudul “Gizi yang Baik untuk Indonesia yang Lebih Baik.” Kritik dan saran sangat diperlukan untuk menjadikan LPM Edents menjadi lebih baik. Terima kasih. Selamat membaca!
Kabar Prestasi
Apakah itu Musyawarah Mahasiswa? Musyawarah Mahasiswa (Muswa) merupakan agenda awal tahun yang dilaksanakan dalam rangka pembahasan Garis Besar Haluan Kerja (GBHK) organisasi mahasiswa (ormawa) di mana seluruh pimpinan organisasi mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip) memaparkan program kerja (proker) masing-masing organisasi mahasiwa dalam satu tahun kepengurusan yang akan datang. Tidak hanya mengenai penjelasan proker ormawa, tetapi Muswa juga menjadi tempat para pimpinan ormawa dalam memperjelas mengenai tempat dan waktu pelaksanaan program kerjanya yang mana dibahas dalam lokakarya timeline proker. Muswa sendiri merupakan proker Senat Mahasiswa FEB Undip yang diadakan setiap tahunnya. Muswa tahun 2020 ini dilaksanakan selama dua hari yaitu pada tanggal 19 dan 20 Februari bertempat di Hall Gedung C pada hari pertama dan di Gedung PKM lantai 2 pada hari kedua. Muswa tahun ini memiliki tagline yaitu “Harmoni Kolaborasi untuk Ekonomi Regresif” yang mana tagline ini menjadi pembuka dalam menghidupkan semangat dalam pelaksanaan Muswa ini. Muswa
Proker Ormawa menjadi Topik Utama
Pada Muswa tahun ini, hal-hal yang dibahas hampir sama dengan Muswa tahun sebelumnya. Di hari pertama, hal yang dibahas pada Muswa yaitu mengenai GBHK. Untuk jalannya acara sendiri, Muswa dimulai pada pukul 07.00 WIB dan diawali dengan sambutan dari Ammar Dzaky selaku ketua acara tersebut, dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Senat Mahasiswa FEB Undip, Adli Mustaghfirin Anshor, serta pembukaan dan arahan dari Wakil Dekan 1, yaitu Firmansyah. Muswa di hari pertama berakhir pada pukul 15.00 WIB. Di hari kedua, pada 20 Februari 2020 Muswa dimulai pada jam 08.30 WIB dan diawali oleh presentasi proker dari ormawa, yang mana masing-masing perwakilannya menyampaikan program apa saja yang akan dilaksanakan selama satu tahun kepengurusan yang akan datang. Pembahasan selanjutnya pada Muswa hari kedua yaitu mengenai lokakarya
serta waktu dan tempat pelaksanaannya.
Muswa penting dilaksanakan setiap awal tahun kepengurusan dikarenakan dapat mengarahkan tujuan dari proker masing-masing ormawa sehingga pelaksanaan proker ormawa tersebut nantinya bisa sesuai dengan tujuan awalnya. Selain itu, programprogram kerja yang akan dilaksanakan masing ormawa dapat diketahui dengan jelas oleh seluruh anggota Muswa yaitu delegasi tiap-tiap ormawa di FEB Undip. Lokakarya timeline proker yang dilaksanakan pada hari kedua Muswa juga sangat penting dilaksanakan, karena dengan adanya lokakarya, untuk waktu dan tempat pelaksanaan proker yang akan diadakan oleh masing-masing ormawa nantinya tidak akan saling bentrok baik waktu dan tempat acara dan tidak menimbulkan kekacauan dalam pelaksanaan prokernya. Kendala yang Menjadi Tantangan Muswa
Dok. Pribadi
Mengawali kepengurusan baru Organisasi Mahasiswa (ormawa) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip), Senat Mahasiswa (SM) FEB Undip menggelar kegiatan rutin Musyawarah Mahasiswa (Muswa) awal tahun untuk mempertemukan semua ormawa. Program Kerja (proker) menjadi agenda utama yang dibahas serta bertujuan memberikan arahan kegiatan masing-masing ormawa dalam satu tahun kepengurusan.
Awal Tahun Kepengurusan, SM FEB Undip Adakan Muswa
timeline proker, yang membahas waktu pelaksanaan program masing-masing ormawa sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi bentrok antara ormawa yang satu dengan ormawa yang lain.
Meski hal-hal yang dibahas hampir sama dengan Muswa tahun sebelumnya, Muswa tahun 2020 ini hanya membahas mengenai GBHK, sedangkan PPO tidak dibahas dalam Muswa karena seluruh pimpinan ormawa telah menyepakati PPO terlebih dahulu. Hal ini menjadi pembeda antara Muswa awal tahun 2020 dengan Muswa sebelumnya, karena pada Muswa sebelumnya pembahasan dilaksanakan secara bersamaan antara GBHK dan PPO. Tujuan dan Pentingnya Muswa untuk Dilaksanakan Muswa dilaksanakan dengan tujuan mengarahkan alur tujuan atau patokan ormawa dalam satu tahun kepengurusan. “Semisal di tahun kepengurusan pertama mereka ingin menjadi juara apa. Misalnya kalau dari organisasi keagamaan mau melaksanakan kajian apa,” ujar Ammar. Muswa juga memberikan gambaran jelas mengenai programprogram kerja yang akan dilaksanakan tiap ormawa
Kendala yang dihadapi oleh Ammar yaitu kurangnya waktu dalam persiapan pelaksanaan acara Muswa karena waktunya dilaksanakan di awal waktu perkuliahan semester genap dimulai, sehingga persiapan Muswa harus dilaksanakan ketika liburan dan sulit mencari waktu untuk panitia melakukan rapat. Sementara, persiapan untuk kumpul rapat panitia keseluruhan baru dimulai tanggal 14 Februari. Kendala lain, disampaikan oleh Ammar, dikarenakan banyaknya panitia Muswa yang berasal dari mahasiswa baru. Hal ini membuat kurang adanya chemistry antar panitia. Selain itu, faktor cuaca yang tidak bisa diprediksi sehingga menyebabkan acara Muswa sempat tertunda beberapa saat pada hari kedua pelaksanaan Muswa. Namun demikian, dari panitia Muswa sendiri sudah mempersiapkan plan B sehingga pelaksanaan Muswa tetap dapat dilaksanakan dengan baik.
Untuk pelaksanaan Muswa selanjutnya, Ammar berharap kepanitiaan tahun depan nantinya dipersiapkan lebih baik dan lebih matang lagi. Selain itu, Ammar menyarankan untuk panitia Muswa kedepannya agar menyusun acaranya lebih baik dan menyiapkan rencanarencana lain sehingga ketika terjadi hal-hal atau kendala lain, panitia dapat dengan sigap mengatasi permasalahan tersebut dengan baik. Ammar menambahkan, ”Kemudian, untuk ketertarikan seseorang pada Muswa itu sendiri saya ingin nanti lebih baik lagi.” (amd)
Mahasiswa Manajemen Sabet Gelar Juara Business Case Competition
Lomba ini diikuti oleh berbagai universitas ternama di Indonesia. Mereka saling berkompetisi memperebutkan gelar untuk menjadi yang terbaik. Tema yang diangkat dalam kompetisi ini adalah pemecahan masalah bagi perusahaan agar dapat meningkatkan inovasi dan berkembang mengikuti perkembangan zaman yang berbasis digital. Ajang ini menjadi magnet bagi mahasiswa dari berbagai universitas dikarenakan banyak feedback yang akan didapatkan jika menjuarai lomba ini. Selain menyediakan hadiah yang cukup besar, mahasiswa yang menjuarai lomba ini akan mendapatkan fasilitas cuma-cuma yang diberikan oleh Mandiri Tunas Finance, antara lain Management Training dan penawaran magang.
Tim Pejuang PBU mengusung aplikasi “Inovasi Digital Service Level Management“, yaitu aplikasi pengajuan kredit berbasis digital agar waktu pengajuan semakin cepat dan mudah tanpa harus datang ke kantor terdekat, sehingga dapat mengikuti dengan perkembangan zaman yang mengarah pada penggunaan teknologi dalam meningkatkan efisiensi pekerjaan manusia. Aplikasi ini mengintegrasikan antara pengajuan credit customer, credit marketing officer dan credit head pada proses pengajuan kredit di Mandiri Tunas Finance. Dengan adanya aplikasi, harapannya layanan dapat menjangkau wilayah-wilayah yang sebelumnya
Dok. Pribadi
Rozinul Haq, mahasiswa jurusan Manajemen Universitas Diponegoro (Undip) berhasil menyabet juara pertama dalam lomba bussines case tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Mandiri Tunas Finance. Ozi, begitu sapaan akrabnya, tergabung dalam tim ”Pejuang PBU” yang beranggotakan Nanda Khairun Nissa dan Rozinul Haq (Manajemen 2017) serta Zharfan Akbar Andriawan (Teknik Informatika).
belum terjangkau oleh perusahaan dan adanya peningkatan jumlah customer baru.
Dalam mempersiapkan proyek ini, Ozi mengaku awalnya mendapatkan kesulitan karena bisnis model seperti ini terbilang baru apalagi dikolaborasikan dengan bidang teknologi. Namun, ia dan rekan-rekannya berusaha untuk dapat menjelaskan secara sederhana agar dapat dicerna oleh anggota tim lainnya, sehingga dapat ditemukan solusi yang tepat. Berkat jam terbang yang mumpuni, Ozi dapat menyelesaikan rancangan model bisnisnya itu hanya dalam satu hari saja dan dengan cepat langsung mendaftarkan proposal tersebut pada lomba ini. Benar saja, walau hanya dikerjakan selama satu hari, proposal timnya berhasil masuk ke babak final dan bersaing ketat dengan sepuluh tim lainnya.
Pada babak final, Ozi serta rekan-rekannya bersaing dengan delegasi-delegasi universitas ternama Indonesia lainnya
yang tidak diragukan lagi kemampuannya dan perebutan tiga besar juara lomba ini tidak dapat diprediksi dari awal, hingga pada Rabu malam pengumuman tiga besar juara lomba Bussines Case Competition dibacakan. Tiga besar pemenang lomba tersebut, antara lain Universitas Diponegoro sebagai juara pertama, Universitas Indonesia sebagai juara kedua dan Institut Teknologi Bandung sebagai juara ketiga. Pengukuhan juara tersebut juga merupakan ajang unjuk diri Ozi dan timnya yang notabene merupakan mahasiswa yang sering berpartisipasi dalam berbagai lomba, sehingga tidak mengherankan walau hanya dengan persiapan yang minim namun dapat meraih prestasi yang bergengsi. Gelar juara tersebut lantas tidak membuat Ozi tinggi hati. Ia pun mengaku bahwa awalnya dia tidak begitu yakin dalam mengikuti lomba ini karena waktu yang sangat minim, apalagi lomba tersebut juga menyangkut bidang yang tidak dia kuasai, yakni teknologi. Namun, Ozi berhasil mengubah kendala tersebut menjadi sebuah tantangan baru untuk dirinya dan berusaha semaksimal mungkin agar idenya dapat memecahkan masalah yang ada.
Untuk itu, Ozi berpesan kepada adik tingkat agar tetap semangat belajar dan optimis dalam mengikuti lomba karena ia melihat bahwa selama ini mahasiswa Undip itu bukan tidak mampu, namun tidak berani dalam mencoba. “Berani untuk mencoba, jangan mudah menyerah dan cari tim yang dapat bekerjasama dan setipe dengan kita. Sama-sama keras nggak papa yang penting masih sering berkomunikasi dan nanti idemu akan dipakai secara lebih sempurna,” ungkapnya. (amd)
Kordents Volume 01 Edisi 28 Februari - 14 Maret 2020
Pemimpin Umum : Bayu Teguh Imani ; Pemimpin Redaksi : Amadea Arum Diani ; Pemimpin Artistik: Kurnia Wulandari ; Editor : Cinka Yuniar Pramesti ; Layouter : Jessica Rahma Sekar Ayu ; Reporter : Putri Nurmalia, Wening Shafiyah, Aditya Febriansyah, Faya Nabila, Sheila Nur Fajriya, Olivia Gita
Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Edents
Sekretariat : Gedung PKM Lt. 1 FEB Undip, Tembalang Edents Call Center : 024-91181513
w w w.lpmedentsundip.com
Laporan Utama
Kepengurusan Baru, Irama Baru
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Dipongeoro (BEM FEB Undip) merupakan organisasi mahasiswa yang menjadi wadah dan fasilitator bagi mahasiswa FEB Undip dalam menghidupkan peran dan fungsi mahasiswa secara keseluruhan serta dalam menggali setiap potensi yang dimiliki mahasiswa FEB Undip. Pada kepengurusan baru di periode 2020, visi yang diemban yaitu “Semangat BEM FEB Undip sebagai pelopor keberanian dalam merajut karya untuk FEB Undip yang berkemajuan“. Dalam mewujudkan visi itu diikuti dengan lima misi diantaranya: menciptakan internal organisasi yang dekat, erat dan saling memiliki guna mendorong sistem kerja yang efektif dan efisien; menjalin kerja sama dengan lembaga internal maupun eksternal kampus dan para stakeholder agar terciptanya iklim kolaboratif; mengembangkan sumber daya mahasiswa yang unggul dan berkarakter sesuai dengan potensi yang dimiliki melalui minat dan bakat keilmuan serta wirausaha; menjadi pionir strategis dan responsif dalam gerakan layanan dan pengabdian yang berkelanjutan dengan semangat partisipatif; dan mengoptimalkan peran media sebagai sarana publikasi informasi yang edukatif guna mewujudkan citra baik FEB Undip.
Berbicara mengenai program kerja (proker), Even Benanda mengaku tidak ada perubahan yang signifikan dengan tahun sebelumnya, tetapi ia menyebutkan ingin menjalin ikatan dengan Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi Undip (IKAFE). “IKAFE itu selalu membantu dan selalu support dengan kegiatan mahasiswa, tetapi mungkin dari kita belum bisa memberikan apa-apa pada IKAFE,” ujar Even. Harapannya dengan proker baru Iring Alumni, yaitu dengan mengundang para alumni hebat FEB Undip di luar sana sehingga bisa berbagi dan bercerita pengalaman mereka, maka akan timbul kedekatan dan merasa dihargai dengan adanya keterlibatan mahasiswa dengan IKAFE itu sendiri. Irama Bersama Dengan Karya Penuh Makna
“Irama bersama dengan karya penuh makna” adalah tagline terbaru dari kepengurusan BEM FEB Undip 2020 ini. Bersenada dengan logo yang mereka keluarkan yang bernama “Melodi Juang”, logo ini memiliki makna yang sangat menarik: simbol anak panah yang berarti progresif dengan harapan mahasiswa bisa bergerak maju mencapai harapan dan visi misi FEB Undip; not balok yang bermakna irama dengan harapan di tahun 2020 ini BEM FEB Undip bisa berkolaborasi dengan organisasi mahasiswa (ormawa) lainnya; api biru yang berarti semangat berani dengan harapan semua fungsionaris BEM FEB Undip mempunyai semangat yang tinggi dan memiliki keberanian untuk memberikan pelayanan secara penuh pada mahasiswa; empat garis yang bermakna empat departemen yaitu departemen Akuntansi, Manajemen, Ekonomi Islam dan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan; lampu yang berarti inisiatif sebagai pencerahan untuk semua.
Struktur Kepengurusan Baru? Proker Baru?
Di tahun kepengurusan 2020 ini, BEM FEB Undip mengubah struktur kepengurusannya. Pengendali Internal yang tahun lalu berada di bidang Keorganisasian & Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (K&PSDM), kemudian dipisahkan dan berubah nama menjadi Penjamin Mutu Organisasi (PMU) yang langsung mendapat arahan dari Wakil Ketua BEM FEB Undip, sehingga PMU ini berfokus pada acara internal. Menurut Ketua BEM FEB Undip, Even Benanda, perubahan struktur kepengurusan ini dilandasi alasan efisiensi dan efektivitas. “Karena ketika tahu tentang PSDM otomatis kita di situ fokus untuk menciptakan kader-kader yang di mana nanti bisa membangun FEB itu sendiri. Tapi kalau semisal PSDM ini kita sangkutpautkan dengan acara internal, kita merasa bahwasanya kurang cocok dan masalah mengatur sistem kerjanya itu tidak bisa fokus, jadi mana dulu yang harus diurusin,” ujar Even. Ia juga berharap dengan adanya bidang PSDM di tahun ini, dapat lebih fokus untuk menciptakan kader di FEB Undip, sedangkan untuk Pengendali Internal yang dipisah memang fokus untuk menjaga keharmonisan internal.
Opini
Kordents Vol. 01 Edisi 28 Februari - 14 Maret 2020
Undip dengan organisasi mahasiswa lainnya dapat harmonis dan dapat berkolaborasi bersama. “Intinya, yang mungkin menjadi pembeda di FEB Undip adalah aku bener-bener pingin BEM FEB Undip sama Ormawa lain itu harmonis, kita bisa kolaborasi bareng,” jelasnya. Menjadi BEM Terbaik Tingkat Universitas
Membahas mengenai target, BEM FEB Undip menargetkan para mahasiswa yang memiliki prestasi pada bidang akademik maupun nonakademik, mahasiswa yang memiliki bisnis dan mahasiswa yang memiliki minat bakat tersendiri dapat terus menorehkan prestasi. Selanjutnya, mereka terus berusaha bahu-membahu mewujudkan visi dan misi dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis itu sendiri. BEM FEB Undip juga menargetkan menjadi BEM terbaik se-universitas pada tahun kepengurusan tahun ini.
Pada sesi wawancara, Even juga memberikan sedikit pesan untuk mahasiswa FEB sekaligus menutup sesi wawancara tersebut. “Untuk mahasiswa FEB Undip mungkin pesannya itu tetap semangat dalam menjalani rutinitas dan aktivitas setiap hari karena hal yang kalian lakukan tentu akan menjadi timbal balik yang baik buat kalian nanti di masa depan,” tutupnya. (amd)
Fokus Terhadap Pengendalian Internal
Even menyatakan bahwa fokus kepengurusan yang dipimpinnya kali ini yaitu mengenai pengendalian internal, berbeda dari kepengurusan tahun lalu yang mengedepankan profesionalitas. Dengan adanya perbedaan ini, diharapkan oknum-oknum yang kiranya melalaikan tanggung jawabnya dapat diminimalisir dan dapat dimintai keterangannya. Meskipun begitu, sisi profesionalitas pun tetap dipertahankan karena sudah menjadi sebuah tradisi turun menurun yang mengalir di dalam kepengurusan BEM FEB Undip. Even juga menyatakan pada kepengurusannya tahun ini diharapkan hubungan BEM FEB
Dok. Pribadi
Kunjungi !
Gizi yang Baik untuk Indonesia yang Lebih Baik dewasa dan menyebabkan penyusutan otak. Gizi yang baik adalah gizi yang jumlahnya tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Segala sesuatu yang kurang maupun berlebih itu tidak baik dan dapat menimbulkan masalah, sehingga kita harus tepat dalam mengonsumsi asupan makanan dan minuman yang sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) kita.
Gizi yang kurang maupun gizi yang berlebih itu tidak baik. Gizi yang kurang dapat menghambat proses pertumbuhan pada anak dan menyebabkan sejumlah masalah pada metabolisme tubuh. Sedangkan gizi yang berlebih dapat meningkatkan peluang penyakit berbahaya yang tidak menular pada anak ketika mereka
Kita juga perlu melengkapi asupan makanan kita dengan lemak baik seperti alpukat, kacang almond, minyak zaitun, dan minyak kanola. Hindari lemak jenuh yang mengandung kolesterol tinggi. Selain itu kita juga harus menonsumsi air putih yang cukup dan membatasi susu dan produk turunannya. Konsusmsi susu
Masalah gizi di Indonesia bukan hanya masalah stunting saja, melainkan overweight atau gizi lebih (obesitas) juga menjadi permasalahan yang cukup serius. Obesitas dapat mengancam kesehatan masyarakat. Obesitas merupakan kondisi abnormal atau kelebihan lemak yang serius dalam jaringan adiposa yang dapat menggangu kesehatan. Penyebab obesitas yang paling mendasar adalah ketidakseimbangan energi dan kalori yang dikonsumsi dengan jumlah yang dikeluarkan. Baik pada kelompok anak-anak, remaja, maupun dewasa, obesitas terus meningkat hampir satu persen setiap tahunnya. Apabila sejak kecil anak sudah terkena obesitas, maka mereka akan memiliki peluang obesitas yang lebih besar ketika mereka dewasa. Anak yang sejak kecil obesitas juga lebih rentan terkena penyakit tidak menular saat dewasa, seperti diabetes dan penyakit jantung. Selain itu, kelebihan lemak tubuh terutama di bagian tengah tubuh dapat menyebabkan penyusutan otak.
LPM Edents FEB Undip
Salah satu cara untuk melihat status gizi adalah dengan cara menghitung Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT adalah angka yang menjadi penilaian standar untuk menentukan apakah berat badan seseorang tergolong normal, kurang, berlebih, atau obesitas. Cara mengukur IMT adalah berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m2). IMT yang normal untuk perempuan adalah antara 17-23, sedangkan untuk laki-laki adalah antara 18-25. IMT tidak hanya menggambarkan lemak tubuh saja, tetapi IMT juga menunjukkan massa otot. Seseorang yang kuat dan sehat adalah seseorang yang memiliki jumlah lemak tubuh , tulang, dan otot yang cukup.
Untuk mendapatkan gizi yang seimbang, kita dapat menggunakan panduan piring makan yaitu setengah dari piring makan terdiri dari sayur dan buah-buahan kurang lebih setinggi satu ruas jari dengan beragam jenis dan warna, seperempat dari piring makan diisi dengan protein setinggi satu ruas jari untuk protein hewani dan dua ruas jari untuk protein nabati. Sebaiknya kita membatasi konsumsi daging merah dan daging olahan, misalnya sosis. Seperempat dari piring makan dipenuhi dengan karbohidrat dari biji-bijian utuh, nasi, gandum utuh, atau pasta kurang lebih setinggi satu ruas jari. Sebaiknya kita memilih karbohidrat kompleks seperti gandum utuh, oat, kentang, ubi, dan nasi merah dibanding karbohidrat simpleks seperti roti dan nasi putih. Karbohidrat simpleks memiliki kandungan gula yang tinggi, sehingga kurang baik untuk kesehatan. Sedangkan karbihidrat kompleks identik dengan kandungan serat yang tinggi, yang baik untuk kesehatan.
lpmedentsundip.com
sebaiknya dibatasi 1-2 gelas per hari. Gizi yang tepat tentunya akan meningkatkan kesehatan masyarakat yang menunjukkan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Kita harus memperhatikan asupan gizi dan aktivitas fisik untuk meningkatkan kualitas kesehatan kita. Panduan piring makan dapat digunakan untuk dijadikan sebagai acuan porsi makan yang sehat dan sesuai dengan gizi yang tepat.
Gizi yang tepat bukan hanya dilihat dari jumlah dan jenis makanannya saja, melainkan juga dilihat dari proses pengolahannya juga. Apabila jumlah dan jenis makanannya sesuai tapi proses pengolahannya salah, justru dapat merusak kandungan gizi yang ada atau bahkan menyebabkan munculnya zat yang berbahaya, seperti membakar daging secara langsung dengan api besar hingga kehitaman dapat menghasilkan zat karsionogen yang dapat menyebabkan kanker. Sehingga kita juga perlu memperhatikan jumlah, jenis, dan proses pengolahan makanan yang kita konsumsi untuk mendapatkan gizi seimbang yang sesuai dengan kebutuhan. Tonggak kepemimpinan bangsa ini ada di tangan kita, maka dari itu kita harus memperhatikan gizi kita untuk meningkatkan kualitas kesehatan kita. Berawal dari piring, untuk bangsa!
Dok. Edents
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia pada tahun 2018 sebesar 71,39. IPM diukur berdasarkan rata-rata pencapaian dari tiga dimensi yang berkaitan dengan durasi dan kehidupan yang sehat, pengetahuan, dan standar kehidupan yang layak. Kualitas hidup masyarakat dipengaruhi oleh gizi masyarakat itu sendiri. Dilansir dalam Liputan6.com, angka stunting pada tahun 2019 turun menjadi 27,67 persen. Penurunan tersebut berdasarkan Prevalensi Data Stunting Tahun 2019 dari hasil riset studi status gizi balita di Indonesia. Penurunan angka stunting tahun 2019 cukup signifikan jika dibandingkan pada tahun 2018, yang angkanya mencapai 30,8 persen. Akan tetapi angka tersebut masih tergolong cukup tinggi jika dibandingkan dengan ambang batas World Health Organization (WHO). Menurut WHO ambang batas stunting adalah sebesar 20%, yang mana angka stunting di Indonesia tahun 2019 sebesar 27, 67 persen. Meskipun penurunan angka stunting dari tahun ke tahun cukup signifikan, tapi pemerintah masih memiliki banyak tugas untuk memperbaiki permasalahan gizi yang ada di Indonesia.
*Penulis merupakan Pemimpin Communication LPM Edents 2020
@tbv2341m
Divisi
Marketing
@lpmedents
&