Koran Edents Vol.4 Tahun 2020

Page 1

Koran Edents LPM Edents

Volume

04

Dinamika Intelektual Mahasiswa Edisi 13 - 26 April 2020

Dari Redaksi

Pada Koran Edents Volume 4 ini, Laporan Utama 1 dibuka dengan kabar Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip yang telah melangsungkan perkuliahan secara daring selama kurang lebih dua minggu. Kemudian, Laporan Utama 2 membahas secara lebih detail mengenai pro dan kontra penggunaan aplikasi Microsoft Teams untuk mendukung perkuliahan daring. Pada Kabar Kampus, kami laporkan rilis Surat Keputusan dari Senat FEB untuk menindaklanjuti kegiatan organisasi mahasiswa (ormawa) di tengah kebijakan kuliah dari rumah ini. Kami turut sajikan rubrik Opini sebagai pelengkap Koran Edents kali ini. Kami dari redaksi memohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan penulisan dalam koran ini. Kritik dan saran sangat diperlukan untuk menjadikan LPM Edents menjadi lebih baik lagi. Selamat membaca!

Kabar Kampus

Dok. Hipwee

Wabah virus COVID-19 masih terus berlanjut. Di Indonesia sendiri, pandemi ini telah memasuki bulan kedua dengan jumlah kasus yang masih terus bertambah. Universitas Diponegoro (Undip) di sisi lain, telah resmi mengubah sistem perkuliahan menjadi kuliah online (Kulon) selama hampir tiga minggu untuk mendukung kebijakan social distancing. Perubahan yang dapat dikatakan mendadak ini tentu menimbulkan pro dan kontra dalam pelaksanaannya.

Kuliah Online Telah Berjalan Dua Minggu, Apa Kabar FEB Undip?

Wabah virus corona yang mulai meluas di Indonesia membuat hampir setiap kampus mengeluarkan surat edaran untuk memberhentikan sementara kegiatan perkuliahan tatap muka, salah satunya pada Universitas Diponegoro (Undip) yang telah mengeluarkan surat edaran untuk mengganti perkuliahan tatap muka dengan sistem kuliah online (Kulon) dan saat ini telah dilaksanakan selama kurang lebih dua minggu. Hal ini menjadi sorotan mengenai bagaimana kegiatan-kegiatan kampus berjalan terutama dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip sendiri. Beberapa Kegiatan Mahasiswa Harus Ditunda

Dampak terhadap kegiatan mahasiswa dengan adanya Kulon sendiri antara lain adalah penundaan, hanya saja beberapa organisasi kemahasiswaan masih melanjutkan kegiatan dengan pengerjaan secara online, seperti diskusi online ataupun rapat online. Harapannya, kegiatan masih dapat dilaksanakan untuk semester depan. Terkait tentang kepengurusan surat dari mahasiswa sendiri, Even selaku Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB Undip menjelaskan bahwa pengurusan masih dapat dilaksanakan secara online. BEM FEB Undip, Senat Mahasiswa FEB Undip, serta tiaptiap himpunan telah mengomunikasikan kepada Wakil Dekan (Wadek) ataupun Kepala Departemen (Kadep) bahwasanya untuk surat-menyurat yang berhubungan dengan administrasi, seperti seperti pengurusan Kartu Hasil Studi (KHS) dan transkrip nilai, tetap dilaksanakan secara online di bagian akademik. Selain itu, berbicara tentang banding Uang Kuliah Tunggal (UKT), Even menjelaskan bahwa kegiatan dapat tetap berjalan dengan sistematika secara online. Berkaitan dengan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi

Diadakannya Sidang Administrasi Online

Online

dan

Proses

Even menuturkan terkait tentang skripsi, dengan adanya Kulon ini menjadi dilaksanakan secara online. “Sebenarnya untuk keputusan ataupun kebijakannya memang diserahkan kepada masing-masing departemen atau jurusan,” tutur Even. Hal ini tanpa terkecuali baik sidang ataupun ujian komprehensif yang akan dilaksanakan secara online. Wadek sendiri akan mengkoordinasikan dan berkomitmen bahwasanya untuk permasalahan ujian skripsi serta ujian komprehensif agar dapat dipermudah dan alur komunikasinya dapat dilaksanakan secara komprehensif. Di sisi lain, Kulon memberikan dampak terhadap fasilitas internal FEB, seperti aktivitas perpustakaan kampus. BEM FEB Undip untuk itu memastikan agar fasilitas perpustakaan tetap ada dan juga dapat dinikmati oleh mahasiswa, misalnya untuk pengembalian buku atau informasi terkait perpustakaan yang dapat difasilitasi oleh tenaga kerja dari perpustakaan. Begitu juga dengan laboratorium, untuk saat ini belum dapat digunakan ataupun dimanfaatkan karena aksesnya yang ditutup. Oleh karena itu, beberapa tenaga kerja sementara waktu harus bekerja dari rumah.

Kurangnya Persiapan Pelaksanaan Kuliah Online Menurut Even, Kulon selama dua minggu terakhir memang masih kurang dalam persiapan, sehingga masih belum bisa terlaksana secara maksimal. Pelaksanaan Kulon di Undip masih menggunakan aplikasi yang telah disediakan oleh provider yang mungkin belum bekerja sama dengan Undip, seperti Microsoft Teams dan Zoom. Padahal, Undip memiliki aplikasi Kulon sendiri yang tersedia di Single Sign On (SSO), tetapi mungkin masih dalam tahap pengerjaan agar bisa dimaksimalkan. Untuk sementara waktu, aktivitas Kulon dengan aplikasi provider tersebut dapat dikatakan masih lancar. Kendala yang banyak dihadapi adalah pelaksanaan Kulon dengan aplikasi pihak ketiga banyak mengurangi kuota internet dari mahasiswa ataupun dosen yang menggunakannya. Menanggapi masalah tersebut, Undip kemudian mengeluarkan surat edaran untuk membatasi pelaksanaan Kulon berbentuk video streaming selama 15 menit. Namun, dari pandangan Even, kebijakan ini dapat dikatakan kurang efektif. “Mungkin kalau dibilang efektif juga enggak karena 15 menit waktu yang sangat singkat, ya. Ya, kayak 15 cuma untuk absen doang. Maka, mungkin dari mahasiswa maupun dosen pada nggak setuju ya kalau benar memang masalah video streaming cuma digunakan dalam waktu 15 menit,” pungkasnya. Even mengungkapkan bahwa baik dari BEM FEB Undip maupun masing-masing himpunan berupaya menyuarakan adanya subsidi kuota bantuan sosial untuk mahasiswa FEB, sehingga Kulon dapat diakses secara mudah. Selanjutnya, apabila ke depannya kebijakan pembatasan durasi Kulon dirasa kurang efektif, BEM FEB Undip akan menyuarakan lagi terkait permasalahan ini. Saat ini, yang sudah dilakukan oleh BEM FEB Undip adalah membuat survey identifikasi keberadaan mahasiswa yang harapannya dari pimpinan dekanat akan memberikan bantuan untuk memperlancar Kulon. Berkaitan dengan kritik dan saran mengenai Kulon, BEM FEB Undip sendiri, menurut Even, telah mewadahi kritik dan saran dengan harapan apa yang disampaikan dapat ditindak lanjuti. “Intinya buat mahasiswa FEB Undip ketika memang ada keluh kesah dan saran sampaikan saja kepada BEM, sampaikan saja kepada saya, kita berusaha untuk mengalokasikan, mengadvokasikan masalah-masalah itu ke pimpinan dekanat sampai kalau bisa ke pimpinan rektorat,” tutur Even. (amd)

Cegah Penyebaran COVID-19, SM FEB Undip Keluarkan SK Penundaan Pelaksanaan Program Kerja

Tertanda pada 26 Maret 2020 lalu, Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (SM FEB Undip) mengeluarkan Surat Ketetapan (SK) tentang antisipasi penyebaran COVID-19 (NO. 5/SK/SM FEB UNDIP/III/2020). Surat ketetapan tersebut berisi tentang penghentian sementara seluruh program kerja organiasasi mahasiswa (ormawa) FEB Undip yang melibatkan pengumpulan massa dan penghentian sementara pengawasan tatap muka yang kemudian diganti dengan pengawasan secara daring. Pengeluaran SK ini sebagai bentuk tindak lanjut dari Surat Edaran Rektor nomor 20/UN.7.P/SE/2020 tentang upaya pencegahan penyebaran COVID-19 dan Surat Edaran Dekan FEB nomor 2601/UN7.5.2.2.1/SE/2020 tentang kegiatan Akademik dan Kemahasiswaan terkait Perkembangan Penyakit COVID-19. Berawal dari Wabah COVID-19 Penundaan Program Kerja

(Pilmapres) selama kuliah online sendiri akan ditunda sesuai instruksi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). “Ketika memang dari Kemendikbud meminta ditunda maka otomatis universitas dan fakultas harus menunda. Cuman untuk FEB ini kami tetap melakukan penjaringan karena ketika membuka pendaftaran Pilmapres, teman-teman mahasiswa FEB itu banyak yang mendaftarkan diri. Harapannya kita tetap bisa memberikan mentoring, bimbingan dan juga mentormentor yang bisa dihubungi oleh mereka sehingga nanti persiapakan kita untuk Pilmapres tetap bisa dilaksanakan di FEB Undip meskipun persiapan kita dilaksanakan secara online,” terang Even. Ke depan, target yang ingin dicapai adalah agar mahasiswa FEB Undip di tahun ini dapat menjadi juara pada tingkat universitas maupun tingkat nasional. Program prestasi lain seperti beasiswa, beberapa masih tetap terlaksana dengan sistematika online, contohnya wawancara secara online yang telah dilaksanakan pada seleksi beasiswa Bank Indonesia (BI).

Hingga

Meskipun aktivitas pengawasan tetap berlangsung, akan tetapi, penilaian program kerja belum bisa dilakukan oleh SM FEB Undip. Hal ini dikarenakan situasi saat ini yang tidak memungkinkan. Avi mengatakan bahwa penilaian akan dilaksanakan segera setelah masa pandemi ini selesai. “Berkaitan tentang penilaian juga, temen-temen komisi pengawasan masih akan membahas mengenai Perma (Peraturan Mahasiswa) Pengawasan serta pedoman penilaiannya, seperti itu. Masih dalam pembahasan, akan diselesaikan tahun ini,” tambahnya.

Belum Bisa Melakukan Penilaian terhadap Program Kerja

Pengadaan Lokakarya II

Mengenai program kerja yang tertunda, SM FEB Undip mengaku mengizinkan kepada ormawa yang program kerjanya tidak melibatkan banyak massa untuk tetap bisa dilaksanakan sesuai timeline melalui sistem daring bila memungkinkan. Selanjutnya, pengawasan program kerja yang dilakukan oleh SM FEB Undip akan dilakukan secara daring pula. Saat ini, pengawasan diprioritaskan secara daring bagi program kerja yang menggunakan dana dari dekanat. SM FEB Undip pun masih dalam proses pendataan program kerja apa saja di bulan April yang menggunakan dana dari dekanat dan memerlukan pengawasan secara daring. Setelah pendataan, akan dikoordinasikan untuk masalah anggaran oleh Komisi 2 Senat FEB.

Selain itu juga ada beberapa kendala administrasi seperti dalam hal pencairan dana. Untuk mencairkan dana harus datang langsung ke bagian keuangan, akan tetapi saat ini sudah ada pelarangan datang ke kampus karena wabah COVID-19. Selain penilaian dan pencairan dana yang belum bisa dilakukan, hal yang sama pun terjadi kepada LPJ. Seharusnya LPJ bisa dilakukan secara daring, akan tetapi harus ada pencairan dana terlebih dahulu. Setelah ada pencarian dana baru bisa dilakukan penilaian dan program kerja tersebut bisa dianggap tuntas. Namun karena terdapat kendala pada proses pencairan dana, kegiatan LPJ pun pada akhirnya tidak bisa dilakukan.

Pelarangan program kerja yang melibatkan massa turut mempengaruhi Lokakarya Timeline Proker Ormawa II. Program ini rencananya diadakan pada akhir April, tetapi terdapat kemungkinan penundaan pelaksanaan jika situasinya masih tidak memungkinkan dan akan diinformasikan lebih lanjut melalui grup pimpinan ormawa. “Lokakarya Timeline Proker Ormawa II rencananya akhir April. Tapi kalau situasi di bulan April tidak memungkinkan untuk dilaksanakan, maka akan diinfokan lebih lanjut di grup pimpinan ormawa atau dari Senat untuk ormawa,” jelas Avi. Selain itu, mekanismenya pun belum bisa diputuskan apakah secara daring atau secara langsung menunggu pandemi selesai. (amd)

Dok. Pribadi

Dengan adanya wabah COVID-19, pemerintah menerapkan beberapa kebijakan seperti social distancing dan pelarangan berkumpul secara ramai di tempat umum. Sekolah dan universitas pun mulai diliburkan dan diganti dengan pembelajaran sistem daring. Menanggapi hal tersebut, SM FEB Undip mengeluarkan SK mengenai antisipasi wabah COVID-19 di lingkungan FEB dengan menunda program kerja yang melibatkan pengumpulan massa

yang banyak. Akibatnya, banyak program kerja dari ormawa FEB yang terpaksa ditunda pelaksanaannya. Meskipun begitu, sejauh ini belum ada mahasiswa ataupun ormawa yang menyampaikan ketidaksetujuannya mengenai SK ini. Mereka memberikan tanggapan positif dengan menyetujui SK ini dan tidak memberikan saran ataupun kontra. “Dari studi pimpinan ormawa nggak ada tanggapan apa-apa cuman pada setuju-setuju aja sih. Tidak ada masukan atau kontra di ormawa,” jelas Avi Adimas selaku Wakil Ketua SM FEB Undip.

Kordents Volume 04 Edisi 13 - 26 April 2020

Pemimpin Umum : Bayu Teguh Imani ; Pemimpin Redaksi : Amadea Arum Diani ; Pemimpin Artistik: Kurnia Wulandari ; Editor : Cinka Yuniar Pramesti ; Layouter : Kurnia Wulandari ; Reporter : Aji Darmawan, Muhammad Faisal, Sheila Anya, Sulistiawati Manoppo, Erva Hamidah, Anika

Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Edents

Sekretariat : Gedung PKM Lt. 1 FEB Undip, Tembalang Edents Call Center : 024-91181513


Kunjungi ! w w w.lpmedentsundip.com Laporan Utama Terkait dengan Surat Edaran Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) mengenai kegiatan Akademik dan Kemahasiswaan terkait perkembangan serangan COVID-19, kegiatan perkuliahan dilakukan secara online (Kulon) setelah tanggal 21 Maret 2020 hingga akhir semester genap atau dalam batas waktu tertentu dengan memperhatikan kondisi yang ada. Kuliah secara daring dapat diakses melalui SSO (Single Sign On) dan aplikasi Microsoft Teams yang menjadi media pendukung atau penunjang pelaksanaan perkuliahan secara daring. Mengenal Lebih Jauh mengenai Aplikasi Microsoft Teams

Microsoft Teams ini merupakan aplikasi bagian dari Office365 yang ditujukan untuk aktivitas pekerjaan, khususnya aktivitas yang memerlukan wadah kolaborasi digital. Aplikasi ini dapat menyatukan orang-orang, percakapan, konten, untuk menunjang dan mempermudah kolaborasi, sehingga aplikasi ini disertai dengan fitur untuk chatting dengan dukungan pesan berbentuk teks, audio, hingga audio visual via video call.

Microsoft Teams ini merupakan aplikasi yang banyak digunakan oleh para dosen dan mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) dalam melakukan kegiatan perkuliahan daring. Aplikasi ini sangat mendukung dosen untuk dapat bertatap wajah dengan mahasiswa secara daring dalam perkuliahan. Mahasiswa juga dapat tetap merespons dosen dengan menyalakan mikrofon atau kamera, sehingga perkuliahan daring dapat berlangsung dua arah. Kelebihan dan Kekurangan Kulon melalui Microsoft Teams

Terdapat kelebihan dalam pelaksanaan Kulon melalui Microsoft Teams. Seperti yang diungkapkan oleh Fimela Wikan selaku Sekretaris Jenderal Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (SM FEB Undip), bahwa kelebihan yang didapatkan adalah

Opini

Kordents Vol. 04 Edisi 13 - 26 April 2020

Penggunaan Microsoft Teams untuk Kuliah Online, Sudahkah Efektif? mahasiswa dapat menghemat waktu dan biaya karena tidak perlu melakukan perjalanan ke kampus. Selain itu, dengan adanya Kulon ini para mahasiswa dapat menjadi lebih interaktif karena mereka tidak perlu mengeluarkan keberanian lebih untuk menjawab pertanyaan dosen. Hal ini m e r u p a k a n Dok. Google Play sebuah peluang bagi mahasiswa yang pemalu dalam merespon dosen di kelas mengingat fitur kamera dalam Microsoft Teams dapat dimatikan dan mahasiswa dapat merespon dosen dengan berbicara melalui mic masing-masing.

Namun, seperti koin yang memiliki dua sisi, Kulon melalui Microsoft Teams ini juga memiliki beberapa kekurangan. Saat ditanyai mengenai kekurangan apa saja dari pelaksanaan Kulon melalui Microsoft Teams ini, Fimel, panggilan akrabnya, mengungkapkan bahwa ada beberapa dosen yang masih kurang lancar dalam menggunakan aplikasi ini. Ia melanjutkan, “Mungkin ada mahasiswa yang mikrofonnya nggak jelas, terus ada yang videonya nggak bisa nyala, jaringannya jelek, seperti itu. Dan mungkin, beberapa mahasiswa mengalami kesulitan karena aplikasi Microsoft Teams ini cukup menyedot kuota ketika menggunakan paketan, seperti itu.”

Sedangkan mengenai efektivitas pelaksanaannya, Fimel menyatakan bahwa Kulon dengan Micrososft Teams ini kurang efektif. Hal itu dikarenakan terdapat beberapa dosen yang masih belum lancar atau masih ‘kaku’ dalam penggunaannya.

dosen muda,” tambahnya. Tantangan Teams

dalam

Dosen-dosen yang mengalami kendala tersebut u m u m n y a adalah para dosen senior. “Ya, karena b e b e r a p a dosenku itu adalah dosendosen yang bisa dibilang udah lanjut usia atau udah senior seperti itu. Jadi, mungkin belajarnya lebih kesulitan dibanding dengan dosen-

Penggunaan

Microsoft

Perubahan metode perkuliahan yang awalnya secara tatap muka langsung, sekejap harus berubah menjadi perkuliahan daring dengan aplikasi Microsoft Teams, tentu akan menghadapi beberapa tantangan dalam pelaksanaannya. Menurut Fimel, tantangan baik dari dosen maupun mahasiswa adalah kendala jaringan. Seperti yang kita ketahui, jaringan dalam kegiatan Kulon merupakan hal yang krusial karena Kulon menggunakan Microsoft Teams memerlukan jaringan yang stabil, apabila jaringan itu jelek akan sangat menganggu pelaksanaannya. Selain itu, Fimel mengutarakan bahwa ada beberapa mahasiswa yang tidak dapat menggunakan laptop dan harus menggunakan ponsel karena tidak semua mahasiswa memiliki laptop. Hal itu akan membatasi mahasiswa ketika mereka melakukan presentasi dibandingkan dengan mahasiswa yang mengunakan laptop. Lebih lanjut, Fimel juga menyoroti tentang

kuota internet yang akan menjadi kendala bagi sebagian mahasiswa, khususnya bagi mahasiswa bidikmisi atau mahasiswa golongan UKT I dan II mengingat kegiatan Kulon melalui Microsoft Teams menyedot kuota internet yang cukup banyak. Harapan Perbaikan yang Dapat Dilakukan Pihak Fakultas Mengenai perbaikan yang sekiranya dapat dilakukan oleh pihak Fakultas untuk mengatasi kendala-kendala yang ada, Fimel berpendapat bahwa mahasiswa memerlukan tunjangan untuk membeli kuota internet untuk mendukung kegiatan perkuliahan daring ini. Ia menjelaskan bahwa baginya, kuota internet bukan merupakan suatu permasalahan karena menurutnya lebih hemat dibandingkan biaya transportasi untuk kuliah. “Tapi, mungkin untuk beberapa anakanak yang memerlukan kuota yang banyak, ya, mungkin mereka merasa itu menjadi sebuah masalah karena mereka harus terus-terusan membeli kuota, sedangkan kalau misalnya nanti nggak hadir nanti tidak dihitung absen seperti itu,” tambahnya.

Ditanya mengenai penggunaan Microsoft Teams untuk kegiatan perkuliahan seterusnya, Fimel berpendapat bahwa Kulon melalui Microsoft Teams ini sejujurnya cukup menguntungkan bagi mahasiswa. Para mahasiswa tidak perlu mempersiapkan diri untuk berpakaian sopan, kecuali bagi beberapa dosen yang memang mewajibkan on cam. Ia melanjutkan bahwa saat melakukan perkuliahan daring dari rumah, mahasiswa dapat melakukan Kulon sembari melakukan aktivitas lain. Namun, Fimel mengatakan “tidak” untuk kegiatan Kulon ini diteruskan. Ia menyatakan, “Mungkin enggak. Tetap lebih efektif kuliah secara offline diajar secara langsung dibandingkan menggunakan online seperti itu. Karena bagaimanapun, mengajar secara langsung itu pasti lebih mudah dijangkau atau lebih mudah dipahami daripada mengajar lewat online seperti itu.” (amd)

Air dan Keberlangsungan Hidup di Dunia

Air merupakan salah satu elemen terpenting dalam kehidupan makhluk hidup di bumi. Sebagian besar permukaan bumi merupakan perairan luas. Menurut data dari United States Geological Survey (USGS), air menutupi 71 persen dari permukaan bumi dan sisanya merupakan daratan. Di permukaan bumi, lautan merupakan sekitar 97 persen dari seluruh air di bumi dan hanya 3 persen air yang tidak mengandung garam digunakan untuk konsumsi manusia. Jumlah air di bumi mungkin tampak berlimpah, namun seiring terjadinya peningkatan populasi di bumi, tentunya jumlah kebutuhan akan air semakin bertambah dan hal ini juga akan berdampak pada ketersediaan air di bumi. Lalu kebutuhan akan air tawar juga semakin meningkat dan sudah menyebabkan kelangkaan air di beberapa tempat. Selain itu dengan adanya peningkatan populasi dunia serta dampak dari kemajuan teknologi terutama industri berpengaruh pada kualitas kebersihan air di bumi. Kelangkaan air merupakan kurangnya sumber daya air untuk kebutuhan air di suatu wilayah. Kelangkaan air dapat disebabkan oleh kelangkaan air secara fisik dan kelangkaan air secara ekonomi. Kelangkaan air secara fisik mengacu pada situasi ketika sumber daya air alami tidak dapat memenuhi permintaan suatu wilayah dan kelangkaan air secara ekonomi adalah akibat dari sumber daya pengelolaan air yang buruk. Penyebab terjadinya kelangkaan air yaitu penggunaan air yang terlalu sering, adanya polusi air, terjadinya konflik, adanya hambatan pada jarak, kekeringan, atau keterbatasan akses dari pemerintah.

Ketiga, karena terjadinya konflik di area tanah seperti keadaan yang membahayakan atau mengancam di suatu tempat. Sehingga hal ini juga dapat menyebabkan sulitnya akses air karena adanya polusi yang membahayakan manusia. Keempat, adanya hambatan pada jarak untuk mengakses air. Seperti contohnya pada suatu wilayah yang jauh dari sumber air menyebabkan kesulitan akses, sehingga untuk mengakses air bersih perlu menempuh jarak yang jauh.

Kelima, terjadinya kekeringan di suatu wilayah. Ada beberapa wilayah di dunia tidak mendapatkan curah hujan yang cukup, namun juga ada wilayah yang memang tergolong kering sehingga kebutuhan air tidak mencukupi di wilayah tersebut. Keenam, adanya keterbatasan akses dari pemerintah. Hal ini juga dipengaruhi oleh keadaan politik di suatu daerah. Contohnya di beberapa negara, khususnya mereka yang memiliki penguasa diktator, penggunaan air dikontrol secara ketat oleh mereka yang berkuasa. Hal ini menyebabkan kelangkaan bagi mereka yang mungkin berlokasi di wilayah tersebut. Pemerintah

menjadi sumber kendali atas pemerintahan yang mereka kelola dan hal ini yang bisa menjadi masalah besar

Seperti yang telah dijelaskan di atas mengenai penyebab kelangkaan sumber daya air dapat menimbulkan berbagai efek. Efek dari kelangkaan air dapat dikelompokkan atas empat, yaitu kesehatan, kemiskinan, pendidikan, dan kelaparan. Pada bidang kesehatan, adanya kelangkaan air dapat menyebabkan masalah sanitasi dan penularan penyakit karena air yang tidak bersih. Selain itu, limbah yang terdapat di air dapat menimbulkan penyakit, seperti penyakit kulit atau pencernaan. Kemudian ada efek kemiskinan, yaitu kelangkaan air dapat menghambat kegiatan perekonomian masyarakat. Dengan adanya ketersediaan akses air berkualitas merupakan kunci menuju kemakmuran ekonomi dan standar kehidupan yang lebih baik. Pada bidang pendidikan, contohnya seperti ketika ada kekurangan air di suatu daerah, maka anak-anak sering meninggalkan sekolah untuk membantu orang tua mereka mencari air. Hal ini sangat disayangkan karena menyebabkan mereka tidak sempat untuk mengenyam pendidikan. Selanjutnya efek kelaparan yang ditimbulkan akibat kurangnya irigasi untuk pertanian, sehingga menyebabkan kelangkaan pada bahan pangan.

Pertama, kelangkaan air disebabkan oleh penggunaan air yang terlalu sering atau secara berlebihan, tidak hanya pada manusia, namun juga pada hewan atau tumbuhan tanpa memperhatikan efek yang akan terjadi pada sekitar.

Kedua, adanya polusi air terutama pada wilayah yang tidak memiliki sistem pembuangan limbah yang baik, contohnya terdapat pada area industri. Polusi tersebut berupa bahan kimia, minyak, atau kotoran yang dapat mencemari kualitas air.

LPM Edents FEB Undip

*Penulis merupakan Pemimpin Perusahaan LPM Edents 2020

lpmedentsundip.com

Dok. Edents

Sebagai anak bangsa dan penerus generasi, sudah selayaknya kita ikut terlibat dalam menjaga dan melestarikan air untuk masa depan. Solusi yang saat ini bisa kita lakukan, yaitu pertama melalui hal yang sederhana dengan menghemat penggunaan air. Kedua, melalui pendidikan atau edukasi mengenai kelangkaan air serta untuk memperbaiki ekosistem lingkungan terutama air. Ketiga, menciptakan inovasi untuk meningkatkan sistem pertanian dengan sistem irigasi yang lebih efisien dalam penggunaan air serta memperbaiki sistem pembuangan limbah untuk mengurangi permasalahan lingkungan atau kesehatan. Keempat, yaitu membantu memberikan akses air bersih bagi daerah yang mengalami kelangkaan air dengan inovasi teknologi. Melalui hal ini kita dapat menciptakan lingkungan air yang bersih dan mengurangi kelangkaan pada sumber daya air untuk dunia yang lebih baik dan lebih nyaman. (amd)

@tbv2341m

@lpmedents


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.