Koran Edents
LPM Edents
Dinamika Intelektual Mahasiswa Edisi 18 Mei - 1 Juni 2018
LKMM-D FEB 2018: Pemimpin Muda Berkarya Membangun Negeri
Pada liputan utama kedua, masih berkaitan dengan kegiatan LKMM-D. Tepatnya, kami membahas mengenai regulasi tentang persyaratan pimpinan ormawa. Salah satu persyaratan untuk menjadi pimpinan ormawa adalah dengan mengikuti LKMM-D. Realitanya, ada beberapa kasus di beberapa ormawa yang pimpinannya masih belum memenuhi persyaratan tersebut.
“Tujuan dari LKMM-D FEB yang jelas sebagai ajang kaderisasi buat mahasiswa Undip, terutama mahasiswa ekonomi. Adapun tujuan lain dari latihan ini, yakni untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin masa depan, makanya banyak pemimpin Ormawa itu dia orang-orang yang udah mengikuti LKMM-D walaupun tidak di semua fakultas untuk menjadi pimpinan ormawa itu ada persyaratan untuk mengikuti latihan keterampilan ini,” –Aradeya Tangguh, Ketua Panitia LKMM-D FEB Undip 2018. juga menambahkan bahwa latihan ini merupakan tahapan lanjutan setelah LKMM-Pra Dasar (LKMM-PD)yang mana di LKMM-D lebih menekankan pada pembekalan materi seperti manajemen isu, manajemen organisasi dibandingkan dengan latihan pra-dasar yang hanya mengajarkan manajemen lingkup pribadi. Tema Yang Lebih Umum
Dok. Panitia LKMM-D FEB Undip
Rangkaian LKMM-D (Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar) menjadi acara yang dilaksanakan tiap tahun dan diselenggarakan oleh beberapa fakultas yang ada di Undip, tak terkecuali di FEB. Pada tahun ini, LKMM-D FEB mengambil tema “Pemimpin Muda Berkarya Membangun Negeri”. Terdapat beberapa regulasi dan kualifikasi baru bagi peserta yang ingin mengikuti LKMM-D tahun ini, salah satunya adalah dengan melampirkan Surat Keterangan Aktif Organisasi.
Kabar Kampus datang dari Economics English Conversation Club (EECC) FEB Undip yang mennyelenggarakan workshop dan tes TOEFL. Terakhir, Kabar Kampus datang dari empat mahasiswa FEB Undip yang berhasil masuk ke dalam 15 besar dalam lomba HSBC National Business Case di Sampoerna University. Kami dari redaksi memohon maaf apabila ada kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan berita. Kritik dan saran selalu kami harapkan dari para pembaca. Selamat membaca!
Kabar Prestasi
Rangkaian LKMM-D (Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar) menjadi acara yang dilaksanakan tiap tahun dan diselenggarakan oleh beberapa fakultas yang ada di Undip, salah satunya ialah Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB). Di FEB sendiri, rangkaian LKMM-D sudah dimulai sejak tanggal 16 Maret lalu. Terhitung 130 peserta yang ikut mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi LKMM-D tahun ini, mulai dari verifikasi berkas hingga tahap interview. Dari 130 peserta yang ikut mengirimkan berkas, tercatat hanya seratus peserta yang dinyatakan lolos untuk mengikuti LKMM-D FEB tahun ini. Seratus peserta itulah selanjutnya akan melalui beberapa tahapan pengembangan diri, mulai dari Pendidikan I, Pendidikan II, pre-phase hingga rangkaian yang terakhir, yakni tahapan Pasca LKMM-D yang nantinya akan dilaksanakan pada 5-6 Mei 2018. LKMM-D Sebagai Syarat Wajib Bagi Pemimpin Organisasi Mahasiswa
Di beberapa fakultas, tidak terkecuali di FEB, LKMM-D merupakan syarat wajib bagi mereka yang ingin mencalonkan diri untuk menjadi pemimpin suatu organisasi mahasiswa (Ormawa). “Tujuan dari LKMM-D FEB yang jelas sebagai ajang kaderisasi buat mahasiswa Undip, terutama mahasiswa ekonomi. Adapun tujuan lain dari latihan ini, yakni untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin masa depan, makanya banyak pemimpin Ormawa itu dia orangorang yang udah mengikuti LKMM-D walaupun tidak di semua fakultas untuk menjadi pimpinan ormawa itu ada persyaratan untuk mengikuti latihan keterampilan ini,” ujar Aradeya Teguh selaku Ketua Panitia LKMM-D FEB 2018 (27/4). Selain itu, Aradeya
Berbeda dengan tahun sebelumnya yang mengambil tema ekonomi, tema untuk tahun ini lebih umum, yakni bertemakan ‘Pemimpin Muda Berkarya Membangun Negeri’. Tema tersebut diambil dengan harapan agar mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini dapat menjadi pemimpin yang kreatif dalam membangun Indonesia. “Sekarang kita temanya lebih secara umum pemimpin muda berkarya membangun negeri. Harapannya buat teman-teman yang ikut LKMM-D ini kita bisa menciptakan calon-calon pemimpin yang nantinya dapat berkarya, berkreativitas, menggunakan kreativitas mereka buat membangun bangsa Indonesia,” ujar Aradeya saat ditemui. Di samping itu, dalam tahapan seleksi berkas, setiap peserta juga diwajibkan untuk mengirimkan essay yang bertemakan Sustainable Development Goals (SDGs) di mana hal itu diharapkan bisa memancing peserta supaya mengetahui bagaimana peran mahasiswa untuk turut andil dalam membangun negerinya. Adanya Regulasi Baru
Aradeya memaparkan bahwa ada beberapa kualifikasi yang harus dipenuhi oleh para calon peserta LKMM-D FEB tahun ini, yakni hanya pengurus aktif organisasi mahasiswa yang diperbolehkan mendaftar. Persyaratan ini dibuktikan dengan adanya Surat Keterangan Aktif Organisasi, dengan alasan bahwa latihan ini disiapkan untuk menyiapkan kader-kader yang siap untuk mengelola organisasinya. Seiring berjalannya waktu, Aradeya juga menambahkan bahwa banyak masukan-masukan perihal kualifikasi peserta LKMM-D FEB untuk tahun berikutnya. “Banyak masukan-masukan untuk LKMM-D tahun depan, bahwasanya latihan ini tidak hanya diperuntukkan untuk pengurus Ormawa saja, tetapi juga dibuka untuk mahasiswa umum karena mungkin saja ada di tahun pertama misal si A tidak ikut organisasi disini tapi ikut aktif di organisasi luar misalnya organisasi daerah atau semacamnya,” tuturnya. Ia menambahkan bahwa dengan adanya regulasi tersebut, banyak mahasiswa yang beranggapan bahwa hal tersebut menjadi pembatas bagi mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi. (Bersambung ke halaman 2)
Mahasiswa FEB Undip Tembus 15 Besar Lomba HSBC National Business Case Beranggotakan empat orang, mahasiswa Fakultas Ekonomika & Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip) menorehkan prestasi dengan menjadi 15 besar pada lomba business case tingkat nasional yang digelar oleh bank HSBC di Sampoerna University, Jakarta. Mereka adalah Javier Fauzaneva Sujarto (Akuntansi 2016), Fitra Hayu Cintami (Manajemen 2015), Natasya Dewi Firsanti (Manajemen 2015) dan Fransiska Sonia Rickiyanto (Akuntansi 2015).
Pada lomba HSBC National Business Case ini, Javier bersama ketiga anggota timnya membahas dan juga memberikan solusi mengenai business case kesulitan perusahaan Apple untuk mengekspansi produknya di pasaran China dengan segala batasan seperti government policy dan customer behaviour yang bergerak pada suatu dinamika tertentu. Dari Persiapan Lomba hingga Kekecewaan yang Dialami
Persiapan yang dilakukan oleh Javier dan ketiga anggotanya dimulai setelah mereka mengetahui bahwa kelompok mereka berhasil masuk ke dalam 15 besar. Bermodal CV yang mereka kirimkan, mereka mendapatkan pembekalan dari dosen pembimbing mengenai permasalahan bisnis dan perencanaan bisnis untuk menangani permasalahan yang mereka bawakan. Sebelum memaparkan permasalahan bisnis yang mereka bawakan, Javier mengakui bahwa ia cukup saling percaya satu sama lain dalam memaparkan setiap bagian presentasi dari masing-masing anggota timnya.
“Percaya aja sama mereka karena itu bagian dari mereka. Aku nggak punya wewenang buat interfere bagian mereka,” ujarnya. Walaupun menjadi anggota yang lolos 15 besar tidak serta merta membuat Javier terlalu senang, karena menurutnya dengan hanya bermodalkan CV saja, timnya mampu lolos sebagai 15 besar.
Dengan kompetitor dari berbagai universitas di Indonesia yang tak kalah jago di kancah nasional, tidak membuat Javier dan anggota kelompoknya minder dalam perlombaan. Tetapi, di balik itu semua Javier merasa kecewa terhadap penilaian dalam ajang tersebut karena menurutnya, perlombaan tersebut tidak transparan mengenai nilai masing-masing peserta. “Banyak hal yang kontroversial sih, soal aspek penilaian pihak yang mengadakan lomba tidak memberitahu aspek yang dinilai apa saja, lalu mengenai pemeringkatan juara lomba, harusnya kan kalau mereka bisa mendefinisikan tiga besar mereka pasti bisa mendefinisikan jika kelompok ini lebih baik dari kelompok itu. Pokoknya mereka kayak asal aja ngambil nama universitas yang besar aja,” terangnya.
05
Pekan ini di lpmedents.com Career Sharing Session: How to Face Life After Graduation FEB Undip (15/5) – Bertempat di Hall Gedung C lantai 4 FEB Undip, BEM FEB Undip menggelar acara Career Sharing Session (CSS). CSS merupakan salah satu acara bagi mahasiswa khususnya FEB Undip yang bertujuan memberi gambaran tentang kehidupan setelah lulus. Kesma Sharing Center: Media Penyampaian Aspirasi Mahasiswa IESP
FEB Undip (14/5) – Himpunan Mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (HMD IESP) menghelat acara Kesma Sharing Center (KSC) yang bertempat di Hall Gedung C FEB Undip. Acara ini merupakan salah satu langkah HMD IESP untuk mengadvokasikan aspirasi mahasiswa IESP terkait pelayanan akademik maupun fasilitas penunjang perkuliahan. Aspirasi yang terkumpul merupakan hasil dari penjaringan yang telah dilakukan oleh HMD IESP melalui kotak aspirasi baik secara online maupun penyebaran angket beberapa waktu yang lalu. HMEI Jadikan Ekis Mengajar sebagai Bentuk Pengabdian Masyarakat
Semarang (12/5) – Himpunan Mahasiswa Ekonomi Islam (HMEI) kembali melaksanakan program pengabdian masyarakat melalui Ekis Mengajar Vol. 3 pada hari Jumat dan Sabtu, 11-12 Mei 2018. SD IT Ulul Abshor yang terletak di Jl. Karangrejo II No. 25 A Banyumanik, Semarang, menjadi lokasi kegiatan pengabdian tersebut. Ditemui pada akhir acara, Fikrul Islam Faruqi selaku Ketua Pelaksana menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengaplikasikan bentuk pengabdian masyarakat dalam skala kecil yaitu dengan mengajar anak-anak sekolah dasar.
mengikuti lomba menulis esai dari berbagai penyelenggara, dan Javier selalu menjadi peserta yang lolos mejadi 10 besar atau bahkan 5 besar. Untuk tanggal 12 Mei 2018 Javier merencanakan untuk mengikuti perlombaan di Malang. Di perlombaan ini Javier akan melakukan debat ekonomi yang diikuti beberapa universitas di Indonesia. Mahasiwa jurusan Akuntansi 2016 tersebut berpesan kepada seluruh mahasiswa agar tidak perlu memikirkan menang atau kalah, galilah potensi yang ada di diri masing-masing untuk mencari pengalaman, “Ga usah mikir menang atau kalahnya sih, cari pengalamannya aja,” ujarnya. (fn)
Bukan Pertama Kalinya dalam Meraih Prestasi
Selain berprestasi di bangku perkuliahan, Javier telah memiliki berbagai pengalaman perlombaan sejak dia duduk di bangku SMA. Javier yang merupakan siswa jurusan IPA pernah mengikuti science fair, dan beberapa perlombaan yang ia ikuti menang di tingkat Internasional. Sejak awal, dirinya memang sudah banyak
Dok. BEM FEB Undip
Dari Redaksi
Volume
Kordents Volume 05 Edisi 18 Mei - 1 Juni 2018
Pemimpin Umum : Aradeya Tangguh Pamungkas ; Pemimpin Redaksi : Fana Mustika Insanu ; Pemimpin Artistik: Mutia Rahmania ; Editor : Arsenio Wicaksono ; Layouter : Haritz Faiz Heryantama Reporter : Mila Sri, Prastio Anggoro, Olivia Gita, Farah Nailal, Kurnia Wulandari, Sigit Nugroho
Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Edents
Sekretariat : Gedung PKM Lt. 1 FEB Undip, Tembalang Edents Call Center : 024-91181513
Kunjungi ! Laporan Utama
w w w.lpmedents.com
Kordents Vol. 05 Edisi 18 Mei - 1 Juni 2018
LKMM-D Sebagai Syarat Utama Pimpinan Ormawa, Benarkah?
“Jadi kenapa sih ketua ormawa itu harus LKMM-D? Selain kesepakatan yang telah dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya, tetapi juga dengan argumentasi kalau LKMM-D adalah proses kaderisasi berikutnya. Diharapkan orang-orang yang telah mengikuti LKMM-D, dia secara kondisi siap untuk memimpin ormawanya. Walaupun bukan jaminan orang-orang yang lulus LKMM-D memiliki kompetensi lebih dibanding yang tidak, tapi ini merupakan kaderisasi yang standarnya sudah diatur sedemikian rupa,” –Afif Arfenda, Ketua Senat Mahasiswa FEB Undip Menjabat di Tahun Kedua Bukanlah Suatu Alasan
Dok. Pribadi
Setiap ormawa memiliki kebijakan masing-masing dalam pergantian ketuanya. Salah satu diantaranya yaitu kebijakan setiap organisasi mengenai ketua yang menjabat di tahun kedua atau ketiga. Bagi organisasi yang ketuanya menjabat di tahun ketiga, mungkin memiliki sedikit kelonggaran bagi anggotanya untuk mengikuti LKMM-D. Berbeda dengan organisasi yang di tahun kedua sudah harus menjabat setelah satu tahun di dalam organisasi.
Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Dasar (LKMM-D) merupakan salah satu proses latihan kepemimpinan dimana hal ini diwajibkan bagi calon pemimpin organisasi mahasiswa (ormawa). Salah satunya ialah di Fakultas Ekonomika & Bisnis (FEB) sendiri. Hingga sekarang, LKMM-D FEB telah selesai dilaksanakan tahun ini. Beberapa tahapan harus diikuti oleh para peserta LKMM-D, dimulai dari seleksi berkas pada 16-23 Maret, 31 Maret-1 April tahap wawancara, 7 April untuk tahap Pre-Phase, 21-22 April tahap Pendidikan I, 28 April untuk Pendidikan II, dan ditutup dengan pasca kegiatan pada 5 - 6 Mei 2018. Dalam rubrik ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai peraturan yang menyebut mengenai kewajiban mengikuti dan lulus LKMM-D untuk pemimpin ormawa. Regulasi Ketua Ormawa Harus LKMM-D
Menurut Afif Arfenda, Ketua Senat Mahasiswa (SM) FEB Undip, regulasi mengenai ketua ormawa harus LKMM-D itu bukan merupakan aturan baru, melainkan sudah ada dari tahuntahun sebelumnya. Tidak ada aturan tertulis dari dekanat. Aturan tersebut berdasarkan kesepakatan dari ormawa yang dituangkan ke dalam BPO. BPO sendiri adalah sebuah konstitusi bagi para ormawa yang menjadi acuan gerak bagi ormawa di FEB. Jadi, ini bukan aturan dari Senat semata.
“Jadi kalo LKMM-D itu, sebagai jenjang kaderisasi. Kan sebelumnya ada Pra-Dasar yang diwajibkan untuk seluruh mahasiswa baru dan difasilitasi oleh fakultas. Dan untuk tingkat lanjutnya ya ada LKMM-D,” tutur Afif. Ia menambahkan bahwa pemimpin ormawa yang telah mengikuti LKMM-D secara tidak langsung dapat dikatakan memiliki kompetensi dan kesiapan yang lebih baik dalam memimpin sebuah ormawa. “Jadi kenapa sih ketua ormawa itu harus LKMM-D? Selain kesepakatan yang telah dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya, tetapi juga dengan argumentasi kalau LKMM-D adalah proses kaderisasi berikutnya. Diharapkan orang-orang yang telah mengikuti LKMM-D, dia secara kondisi siap untuk memimpin ormawanya. Walaupun bukan jaminan orang-orang yang lulus LKMM-D memiliki kompetensi lebih dibanding yang tidak, tapi ini merupakan kaderisasi yang standarnya sudah diatur sedemikian rupa,” tambahnya.
Kabar Kampus
Bagi Afif, kebijakan harus menjabat di tahun kedua bukanlah suatu alasan untuk tidak mengikuti LKMM-D bagi ketua ormawa. Itu semua bergantung pada bagaimana kemauan organisasi tersebut. Apakah mereka mau berpegang pada aturan-aturan yang telah disepakati atau tidak. Wewenang Senat Melengserkan Ketua Ormawa
Lebih lanjut, apabila ketua ormawa menjabat lebih dahulu daripada mengikuti LKMM-D, Afif menerangkan SM FEB Undip memiliki wewenang untuk melengserkan ketua tersebut. Hal tersebut sudah tetuang dalam BPO dan sudah disepakati oleh semua ormawa. Namun, ia melanjutkan bahwa belum ada regulasi khusus yang mengatur hal tersebut.
Afif menjelaskan bahwa ada beberapa Ketua Ormawa yang masih belum mengikuti LKMM-D, dan itu menjadi kekhawatiran serta problem yang utama. “Ya kalau untuk ketua ormawa yang sudah menjabat tapi dia tidak ikut LKMM-D, itu problem pertama sih. Maksudnya, ini kekhawatiran juga bukan dari senat aja. Kita sudah tegaskan, waktu itu di rapim ya, rapim ketua ormawa, sudah dijelaskan dan disosialisasikan bahwa ketua ormawa diwajibkan ikut LKMM-D tahun ini. Entah dia mau di FEB atau di fakultas lain. Kita beri kesempatan dulu,” tuturnya. Harus Berawal dari Kesadaran
Sebelumnya, Afif mengatakan bahwa kasus seperti ini telah terjadi beberapa kali, dan pihaknya telah mengetahui siapa pelakunya. SM FEB Undip kemudian menanggapinya dengan menegur dan memberi masukan kepada pribadi maupun ormawa yang bersangkutan. Pihak senat akan memberi kelonggaran untuk ketua ormawa tersebut mengikuti LKMM-D di fakultas lain. Senat juga tidak akan mendiskriminasikan ketua ormawa yang belum LKMM-D, tetapi akan diarahkan agar segera menyelesaikan kewajibannya untuk mengikuti LKMM-D. Menurut Afif, tidak ada cara khusus dari senat untuk menarik mahasiswa FEB, terutama bagi anggota ormawa agar mau ikut LKMM-D. Menurutnya, tidak bisa memaksakan dari satu pihak saja. Karena jika satu pihak saja yang terlibat, hal tersebut tidak akan tercapai. Jadi harus ada kesadaran dari berbagai pihak. Semua pihak tersebut harus sadar bahwa aturan ini merupakan kesepakatan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sehingga para organisator dapat dijadikan acuan untuk ikut proses LKMM-D ini.
Terakhir, Afif berharap agar di tahun selanjutnya seluruh mahasiswa dapat menepati dan berkomitmen kepada regulasi yang ada. “Kalau harapanku pribadi, mungkin juga jadi harapan beberapa orang, agar tahun depan ini semua bisa sesuai regulasi. Kita dari senat juga mencoba untuk mengawal. Dalam artian, untuk masa transisi kita cobalah sama-sama melakukan komitmen yang sudah kita sepakati di awal,” harapnya. Selain itu, untuk para pemimpin ormawa, Afif berharap agar kesadaran untuk mengikuti LKMM-D dapat ditingkatkan. Agar tidak melanggar kesepakatan dan kesalahan di masa lampau. (fn)
LKMM-D FEB 2018: Pemimpin Muda Berkarya Membangun Negeri
(sambungan dari halaman 1) “Dengan persyaratan seperti tahun ini banyak yang bilang seolah-olah membatasi, jadi masukan buat tahun depan bisa dibuka untuk umum karena bisa orang yang tadinya nggak ikut organisasi setelah ikut LKMM-D baru dia bisa ikut oraginisasi,” tambahnya. Selain itu, dari segi materi juga turut membedakan pelaksanaan LKMM-D tahun ini dengan tahun sebelumnya. Untuk tahun lalu materi yang disampaikan hanya delapan topik, sedangkan untuk tahun ini diubah menjadi sembilan materi, yakni penambahan pada materi etika organisasi dan kaderisasi. Dari Hujan Deras Hingga Mati Lampu
Pelaksanaan LKMM-D FEB tahun ini juga turut diwarnai beberapa insiden, yakni mulai dari terjadinya hujan yang deras hingga lampu ruangan yang padam. Aradeya menceritakan bahwa pada saat berlangsungnya pendidikan I, terjadi hujan yang sangat deras ditambah padamnya lampu ruangan Balai Pelatihan Koperasi dan UMKM yang merupakan lokasi kegiatan. “Ketika pendidikan I ada satu sesi hujan deras dan ruangan mati lampu, ruangan nggak bisa nyala selama hampir 2-3 jam. Itu benar-benar mengganggu karena praktik yang harusnya ada adu argumen atau debat nggak jadi. Itu menurut saya sangat menggangu karena sampai mengubah sistem diskusi sampai sepeti itu,” ujarnya. Adapun kendala- kendala lain yang disampaikan Aradeya, yakni soal kedisiplinan waktu yang masih kurang diperhatikan oleh para peserta. Sebagai penutup, ia berharap bahwa peserta LKMM-D tahun ini nantinya bisa menerapkan ilmu yang didapat di organisasi-organisasi yang mereka ikuti karena bahwasanya pelatihan ini bertujuan menciptakan individu-individu yang mampu mengelola organisasi dengan baik. (fn)
Workshop dan Tes TOEFL EECC: For the Bright Future with English
Dok. EECC
Konsep yang diusung pada acara tahun ini adalah For the Bright Future with English. Salsabila, selaku ketua panitia pada acara ini memaparkan bahwa tujuan dari acara tes TOEFL ini agar masyarakat atau mahasiswa Undip sendiri memiliki sertifikat secara tertulis sebagai bukti kemampuan berbahasa Inggris guna keperluan untuk melanjutkan studi atau pun melamar pekerjaan di perusahaan nanti. “Jadi memang TOEFL ini untuk masyarakat atau mahasiswa undip sendiri agar memiliki nilai bahasa inggris yang mereka dapatkan itu ada dengan nyata, maksudnya adanya tes ini memiliki nilai secara tertulis kaya TOEFL ini karena bahasa inggris itu sangat penting utk dunia kerja khususnya,” tuturnya.
Bertempat di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip), Economics English Conversation Club (EECC) FEB Undip menggelar acara Workshop dan Tes TOEFL. Acara ini dilatarbelakangi oleh amanat dari pihak dekanat agar EECC mengadakan tes TOEFL guna kebutuhan mahasiswa yang akan melamar pekerjaan nanti maupun kebutuhan skripsi. Namun, acara Tes TOEFL ini dibuka untuk umum. Adapun acara ini terbagi menjadi dua sesi. Acara ini tes TOEFL diadakan pada tanggal 23 dan 30 April 2018, sedangkan workshopnya dilaksanakan pada tanggal 21 April lalu.
LPM Edents FEB Undip
Salsabila menambahkan bahwa selain untuk mewadahi mahasiswa Undip dalam menyajikan sertifikat kemampuan Bahasa Inggris bagi mahasiswa Undip, tes TOEFL ini juga bertujuan agar mahasiswa Undip dapat meningkatkan bargaining power mereka di pasar kerja kelak. Mengingat bahwa hampir di seluruh perusahaan membutuhkan kompetensi Bahasa Inggris bagi para karyawannya. Adanya arus globalisasi, membuat kemampuan berbahasa Inggris menjadi sesuatu yang dibutuhkan. “Semua perusahaan pasti membutuhkan karyawan untuk bisa bahasa inggris dengan baik dan benar. Itu salah satu tujuannya,” tambahnya.
namun mayoritas diikuti oleh mahasiswa Undip sendiri. “Kita buka secara umum tapi memang semuanya mayoritas mahasiswa undip sendiri. Buat tesnya sendiri mereka perlu membawa KTM untuk registrasinya dan pembayarannya itu harus dilakukan sebelum hari ditentukan. Jadi semua boleh ikut dari S1, S2, kemudian alumni undip atau umum juga boleh,” pungkasnya. Acara Workshop dan Tes TOEFL kali ini berjalan dengan lancar. Namun, bukan berarti acara ini berjalan tanpa kendala sama sekali. Kendalanya yang terjadi adalah pada pesertanya. Salsabula mengatakan bahwa ada beberapa peserta yang sakit dan ketiduran ketika hari pelaksanaannya. Terdapat sebelas hingga tiga belas peserta yang mengalami hal tersebut. Jadi, untuk mereka yang berhalangan hadir pada hari tersebut diberikan kesempatan untuk mengikuti tes susulan atau diundur tesnya hingga 30 Juli mendatang. Terakhir, Salsabila berharap agar acara workshop dan tes TOEFL yang diadakan oleh EECC ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam hal meningkatkan kompetensi berbahasa Inggris, baik untuk persyaratan pekerjaan dan lainnya. “Semoga acara ini bermanfaat bagi mahasiswa maupun masyarakat yang akan mendaftar pekerjaan nantinya dan juga untuk persyaratanpersyaratan lain yang membutuhkan tes TOEFL sendiri,” tutupnya. (fn) ggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
Terkait dengan peserta yang berpartisipasi, Salsabila mengatakan bahwa acara tes TOEFL ini diadakan untuk umum,
lpmedents.com
@tbv2341m
@lpmedents