Koran Edents
LPM Edents
Volume
08
Dinamika Intelektual Mahasiswa Edisi 9 - 23 Oktober 2018
Tahun 2018 merupakan ajang di mana sistem demokrasi menunjukkan diri di kampus FEB Undip dengan menggelar pemilihan dekan. Pemilihan dekan ditandai dengan diadakannya sidang senat terbuka dan sidang senat tertutup. Adapun tahapan-tahapan dari pemilihan Dekan dimulai dengan turunnya Surat Keputusan (SK) Rektor Universitas Diponegoro No. 8 tahun 2018 yang berisi mengenai syarat, kriteria, alur, dan ketentuan tentang calon Dekan. Pada liputan utama kedua, kami membahas mengenai salah satu UKM yakni Association for the International Exchange of Students in Economics and Commerce atau yang disingkat sebagai AIESEC. Pembahasan yang kami lakukan mengenai sejarahnya yang berdiri sejak tahun 1991, kiprahnya, dan torehan prestasinya di tingkat nasional hingga internasional. Kabar Kampus datang dari BEM FEB Undip yang melaksanakan Grand Opening Research (Goreh). Acara ini sendiri merupakan pelatihan pembuatan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang ditujukan untuk mahasiswa yang baru saja menjadi bagian dari FEB Undip. Terakhir, Kabar prestasi datang dari tiga mahasiswa jurusan manajemen 2016 yang berhasil meraih juara pertama pada lomba National Essay Competition Problem Solving Universitas Diponegoro yang diadakan oleh Diploma Hubungan Masyarakat (Humas) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Undip. Kami dari redaksi memohon maaf apabila ada kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan berita. Kritik dan saran selalu kami harapkan dari para pembaca. Selamat membaca!
Menyambut Ajang Pemilihan Dekan FEB 2018 “Diadakan sidang senat terbuka ini untuk mengetahui program kerja kedua calon dan agar senat fakultas mengetahui calon dekan nya masing-masing untuk nanti akan dirapatkan di rapat senat tertutup, untuk memberikan petimbanganpertimbangan tentang kedua calon tersebut kepada tim pemilihan dekan tingkat universitas. Dari senat fakultas setelah mengadakan rapat tertutup akan mengirimkan rekomendasi kepada Rektor, Rektor dan tim akan memlih siapa Dekan yang layak,” –Amir Lestanto, Ketua BEM FEB Undip 2018 Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi dilaksanakan tidak hanya di negara dan pemerintahan saja, dalam dunia perkuliahan pun, demokrasi pun berlaku. Dari Surat Keputusan Rektor, Sidang Senat Terbuka dan Tertutup
Di tahun 2018, merupakan ajang di mana sistem demokrasi menunjukkan diri di kampus FEB Undip dengan menggelar pemilihan dekan. Tahapan-tahapan dari pemilihan Dekan dimulai dengan turunnya Surat Keputusan (SK) Rektor Universitas Diponegoro No. 8 tahun 2018 yang berisi mengenai syarat, kriteria, alur, dan ketentuan tentang calon Dekan. Kemudian tim Fakultas melaksanakan SK Rektor tersebut dengan melihat dan mempertimbangkan beberapa kandidat yang tepat untuk menjadi calon Dekan di FEB Undip. Lalu terpilihlah 15 kandidat yang memenuhi ketentuan dan syarat yang sesuai dengan SK Rektor. Dari 15 kandidat yang diberikan undangan, hanya terdapat dua kandidat yang bersedia mengumpulkan berkas.
“SK Rektor No. 8 tahun 2018 turun (syarat, kriteria, ketentuan, alur), sampai di tim Fakultas lalu dilihat dari dosen yang memenuhi kriteria tersebut (15 orang), mengirim surat kepada 15 orang tersebut (apakah bersedia/tidak) jika bersedia dipersilahkan mengirim berkas kepada tim dengan batasan waktu (yang bersedia hanya 2 orang) yaitu pak Suharnomo dan pak Jaka Isgiyarta,” tutur Amir selaku ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB UNDIP. Tahapan yang selanjutnya adalah diadakannya Sidang Senat terbuka yang dilaksanakan pada tanggal 17 September lalu, dengan tujuan untuk pemaparan visi dan misi dari masing-masing calon dan agar Senat Fakultas mengetahui kandidat untuk nantinya akan dirapatkan pada Sidang Senat tertutup.
yang terdiri dari dua orang yang berasal dari senat fakultas, dua orang dari dosen, dua orang dari tenaga didik, dan dua orang dari mahasiswa (yaitu perwakilan dari BEM Fakultas yaitu Amir Lestanto dan perwakilan dari Senat Fakultas, Afif Arfenda). Keterlibatan mahasiswa dalam pemilihan dekan di FEB UNDIP sangat kecil sekali. “Partisipasi mahasiswa sebagai perwakilan panitia, mahasiswa umum tidak ada partisipasi atau keterlibatan secara langsung,” ungkapnya. Tantangan dan hambatan yang dihadapi selama proses pemilihan dekan baru di FEB Undip adalah kurangnya partisipasi mahasiswa di selama proses berlangsung. “Evaluasi ketika Sidang Senat terbuka, kurang partisipasi dari mahasiswa (kemungkinan karena mahasiswa pada umumnya tahu bahwa keterlibatannya minim pada pemilihan ini), saya pribadi mengkritisi kebijakan tersebut agak aneh karena Dekan yang memilih adalah Rektor dan tim pemilihan Dekan (yang mana peraturan nya berbeda dari pemilihan dekan empat tahun yang lalu yg dipilih oleh Senat Fakultas) khawatir menghasilkan nepotisme karena yang terpilih adalah orang-orang kepercayaan Rektor.” Pesan untuk Dekan Terpilih
Ketika pada sesi wawancara, Amir memberikan pesan dan kesan untuk Pemilihan Dekan selanjutnya, “Siapa pun yang terpilih nanti benar-benar bisa membawa FEB Undip lebih baik lagi dan jika nanti memang ada pemilihan dekan empat tahun lagi atau pun pemilihan rektor, mahasiswa lebih banyak terlibat, bisa lebih benar-benar menyuarakan pendapatnya dalam menyampaikan aspirasinya, karena jika prosesnya seperti ini kita (mahasiswa) akan bersikap bodo amat/tidak peduli karena tidak terlibat langsung (untuk apa susah-susah mengkritisi dsb.) karena keputusan bukan ada di tangan mahasiswa melainkan hanya ada pada tim-tim yang terdiri dari orang tertentu saja,” tutup Amir. (FN)
“Diadakan sidang senat terbuka ini untuk mengetahui program kerja kedua calon dan agar senat fakultas mengetahui calon dekan nya masing -masing untuk nanti akan dirapatkan di rapat senat tertutup, untuk memberikan petimbangan-pertimbangan tentang kedua calon tersebut kepada tim pemilihan dekan tingkat universitas. Dari senat fakultas setelah mengadakan rapat tertutup akan mengirimkan rekomendasi kepada Rektor, Rektor dan tim akan memlih siapa Dekan yang layak,” jelas Amir. “Timeline di Official Account BEM berubah karena adanya instruksi dari Rektor untuk memajukan tanggal dikarenakan penyerahan nama pada rektor harus sudah masuk pada tanggal 20 maka semua timeline maju (baik rapat Senat terbuka maupun pengiriman nama calon),” ujar Ketua BEM FEB Undip 2018 ini. Keterlibatan Mahasiswa yang Sangat Kecil
Kabar Prestasi
Dok. Edents
Dari Redaksi
Panitia pemilihan dekan diberi nama tim pengisian jabatan dekan
Tiga Mahasiswa FEB Undip Raih Juara Pertama pada Lomba National Essay Competition Problem Solving Universitas Diponegoro Hubungan Masyarakat (Humas) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Undip. Salah Satu dari Lima Cabang Perlombaan
Dok. Pribadi
National Essay Competition Problem Solving ini merupakan salah satu dari lima cabang perlombaan yang diselenggarakan oleh D3 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Undip. Tipe lomba yang diikuti Winson dan timnya ini mengharuskan setiap peserta membentuk satu tim yang terdiri dari dua hingga tiga orang untuk menyusun sebuah esai. Mekanisme lombanya sendiri hanya menulis esai tanpa melakukan presentasi dari esai yang telah dibuat.
Kabar membanggakan datang dari mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro. Satu tim mahasiswa manajemen 2016 yang terdiri oleh Winson Gilbert Sinurat, Irham Abdurrahman dan Cynthia Tiodora Silalahi berhasil meraih juara pertama pada lomba National Essay Competition Problem Solving Universitas Diponegoro yang diadakan oleh Diploma
Topik dalam lomba esai ini sudah ditentukan yaitu “Indonesia Berbicara Baik” sehingga isi esai harus bisa memberikan solusi bagaimana cara agar masyarakat Indonesia bisa berbicara dengan baik. Menurut Winson, tema ini memiliki makna yang luas, diantaranya orang Indonesia berbicara anti kabar bohong, orang Indonesia berbicara baik yang sesuai dengan KBBI atau orang Indonesia berbicara baik dengan sopan dan santun. Angkat Esai Bertajuk Indonesia Anti Kabar Bohong
Hal yang diangkat oleh Winson dan timnya dalam esainya adalah mengenai Indonesia berbicara baik dengan anti kabar bohong. “Kita meggunakan solusi dengan cara kita memberikan gagasan
Pekan ini di lpmedents.com Explosion 2018: Design Your Future, Discover Your Passion! Undip (1/9) – Himpunan Mahasiswa Departemen Akuntansi (HMDA) tahun ini kembali menggelar Seminar Nasional dan Talkshow Explosion. Acara ini bertempat di Gedung Prof. Soedarto Undip. Sesuai dengan namanya, “Explosion” yang memiliki arti explore your passion, bertujuan untuk memberikan motivasi serta tips and trick kepada peserta untuk menemukan passion–nya. LPJ Tengah Tahun Ormawa FEB Undip Selesai, Ini Dia Hasilnya
FEB Undip (28/8) – Bertempat di Hall Gedung C FEB Undip, Senat Mahasiswa (SM) FEB Undip menggelar acara Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Tengah Tahun Organisasi Mahasiswa FEB Undip. Acara ini diikuti oleh seluruh pimpinan organisasi mahasiswa (ormawa) se-FEB Undip. Dalam LPJ ini, masing-masing pimpinan ormawa melaporkan program kerja dan kegiatan yang telah terlaksana selama setengah tahun kepengurusan sebagai bentuk pertanggungjawaban. Mahasiswa KKN Undip Tim II Latih Warga Desa Semut Inovasi Olahan Bebek
PEKALONGAN (27/8) – Desa Semut yang berada di kecamatan Wonokerto, kabupaten Pekalongan memiliki potensi untuk peternakan bebek. Hasil ternak berupa bebek itu sendiri dijual langsung ke pasar dan telurnya dibikin telur asin oleh masyarakat. Melihat masih adanya potensi inovasi untuk daging bebek, sembilan mahasiswa Universitas Diponegoro program Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode kedua yang diterjunkan di desa tersebut mengadakan pelatihan produksi nugget bebek skala industri rumahan. Kesembilan mahasiswa tersebut yaitu Hendro Sarjito, Tituk Suselowati, Novinda Intani Putri, Verra Verdiana, Wibowati Sektiyani, Cholida, Muhammad Ifa, Bima Santi, dan Nurul Hidayah.
dimana kita meminta anak-anak muda sebagai contoh seperti Ketua ormawa untuk menjadi duta anti kabar bohong sehingga bisa menjadi teladan bagi teman-temannya,” jelas Winson.
Berbicara mengenai inisiator pertama untuk mengikuti lomba ini, Winson mengaku berasal dari Irham yang mendapatkan informasi dari salah satu temannya yang menjadi mahasiswa D3 Humas FISIP Undip. Melihat adanya peluang untuk memenangkan lomba, Irham mengajak Winson dan Cyntia bergabung menjadi satu tim. Beberapa kendala yang mereka alami saat mengikuti lomba esai ini adalah pesaing dalam lomba ada yang berasal dari luar Undip sedangkan dari tim mereka hanya Irham yang sudah memiliki pengalaman lomba esai sehingga pada awal-awal mereka masih merasa sedikit kebingungan. Namun, mereka berusaha untuk bekerjasama menyatukan ide dan membagi tugas untuk bisa menyelesaikann esai ini. Saat dinyatakan sebagai juara pertama, mereka merasa tidak menyangka sebab ini adalah lomba berskala nasional, akan tetapi mereka juga sangat bersyukur karena bisa mengharumkan nama Undip. Ketika ditanya perihal harapan untuk mahasiswa lainnya, Winson mengatakan, “Semoga anak-anak Undip bisa lebih giat lagi dalam berkompetisi. Jangan takut sebelum berperang karena ketika kita belum mencoba, kita akan tidak tahu potensi dari diri kita seperti apa. Jangan takut terlebih dahulu, usahakan daftarlah. Ketika kita sudah daftar itu sudah menjadi salah satu langkah menuju kesuksesan,” tutup Winson dengan sebuah nasehat motivasi. (FN)
Kordents Volume 08 Edisi 9 - 23 Oktober 2018
Pemimpin Umum : Aradeya Tangguh Pamungkas ; Pemimpin Redaksi : Fana Mustika Insanu ; Pemimpin Artistik: Mutia Rahmania ; Editor : Arsenio Wicaksono ; Layouter : Haritz Faiz Heryantama ; Reporter : Winnarti, Salsabila Putri Rifdah, Jessica Rahma, Anika Fathur, Putri Dwi Lestari, Nailul Maghfiroh
Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Edents
Sekretariat : Gedung PKM Lt. 1 FEB Undip, Tembalang Edents Call Center : 024-91181513