Kordents 5

Page 1

LEMBAGA PERS MAHASISWA EDENTS

KORAN EDENTS Dinamika Intelektual Mahasiswa

Vol. 5 Edisi 11- 24 Mei 2015

Dari Redaksi Keberadaan

Senat Mahasiswa di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro tentu harus dapat mengayomi dari berbagai organisasi mahasiswa yang ada. Tak hanya mengayomi, namun juga melakukan koordinasi antarormawa supaya tercipta sinergisitas yang baik. Demi menuju sinergisitas tersebut, maka SEMA FEB Undip mencoba untuk mendisiplinkan ormawa dengan cara pengecekan terhadap setiap proposal yang dikeluarkan oleh masing-masing ormawa. Jika sebelumnya pengecekan dilakukan di Dekanat saja, sekarang pengecekan proposal melalui dua tahap, yang pertama ialah melalui SEMA dan yang kedua di Dekanat.

Minggu Ini

w w w.lpmedents.com Laporan Utama

Administrasi Baru, Mendisiplinkan atau Merumitkan? Dari sisi fakultas agak ribetnya itu kan lebih banyak ke format nya, jadi format proposalnya. Kalau proposal itu judulnya tidak sesuai dengan yang diusulkan pada awal maka perlu diselaraskan. -Edy Yusuf Agung Gunanto, Pembantu Dekan III FEB UNDIPsumber: bawaslu-jabarprov.go.id

Melihat kenyataan yang ada, bukannya mendisiplinkan, beberapa ormawa malah mengatakan hal tersebut menjadi tidak efisien. Hal ini dikarenakan revisi proposal harus dilakukan berulang kali. Setelah lolos dari revisi SEMA, proposal masih harus melewati Dekanat yang bisa jadi akan kembali direvisi. Oleh karena itu, pada Koran Edents Volume 5 edisi 11 Mei – 24 Mei 2015 akan dibahas mengenai pengajuan proposal tersebut, apakah mendisiplinkan atau malah merepotkan? Selanjutanya, di Koran kali ini dibahas pula kabar kampus mengenai perayaan ulang tahun LPM Edents dengan tema Be The Good Impact. Dalam perayaan ini, LPM Edents melakukan launching dan bedah majalah ke XXII dengan tema Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia sekaligus penayangan perdana siaran Edents TV yang merupakan produk terbaru dari LPM Edents. Selain itu, ulang tahun ke-39 juga dimeriahkan dengan kompetisi esai yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Oleh karena itu, Koran Edents edisi kali ini juga akan menampilkan salah satu finalis kompetisi esai yang lolos ke babak 10 besar. Akhir kata, terimakasih kepada para pembaca setia LPM Edents dan selamat membaca!

Kordents Volume 5 Edisi 11-24 Mei 2015 Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Edents Pemimpin Umum: Rio Putri P. ; Pemimpin Redaksi: Gita Suksesi.; Pemimpin Artistik: Anih Purwanti; Editor: Nur Wahidin; Reporter: Shelby, Dewi, Filza Layouter: Eka Ajeng Sekretariat: Gedung PKM lt. 1 FEB Undip, Tembalang Edents Call Center : 024 - 91181513

Peraturan mengenai alur administrasi pengurusan proposal

kegiatan organisasi mahasiswa (ormawa) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro yang terlebih dahulu melalui Senat Mahasiswa (SEMA) sebelum sampai kepada pihak dekanat bukanlah aturan yang baru. Pada periode kepengurusan sebelumnya, aturan tersebut juga telah diberlakukan, dan untuk periode kepemimpinan dibawah Dwi Swasana Ramadhan, Ketua SEMA 2014/2015 sekarang ini, senat mahasiswa berusaha untuk merapihkan sekaligus mempertegas fungsi senat mahasiswa itu sendiri sebagai badan penilai dan pengawas. “Jadi gini, untuk proposal masuk SEMA itu yang benar udah sejak tahun kemarin. Dan tahun ini kita mencoba untuk memperapih kembali dan memperjelas fungsi SEMA sebagai penilai pengawas sehingga kita mulai mempertegas nya,”jelas Dwi. Penjelasan yang sama pun diungkapkan oleh Edy Yusuf Agung Gunanto selaku Pembantu Dekan III FEB Undip. Ia menjelaskan bahwa sebenarnya sama dengan tahun lalu, kan sudah ada kesepakatan juga supaya SEMA sebagai pengawas itu bisa mengawasi kegiatan Ormawa. Sudah ada jadwal agar kegiatan-kegiatan itu supaya sinkron, sinergi, dan tidak tumpang tindih. “Yang saya dengar itu ada beberapa kegiatan yang sama, contohnya career development. Kalau kegiatan itu disinkronkan kan jadi lebih bagus lagi,” lanjut Edy. Terkait dengan peraturan administrasi pengurusan proposal kegiatan organisasi, pihak ormawa juga menyampaikan tanggapan yang baik. Nurmalita Rhizky H dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan menyampaikan bahwa Prosedur dalam proposal dan surat menyurat lebih teratur dan jelas, sehingga pengurus himpunan menjadi lebih tertib dan rapi. Tanggapan lain juga disampaikan oleh Taufika Nurani, Sekretaris Badan Eksekutif Mahasiswa FEB UNDIP. “Prosedur yang diterapkan SEMA sekarang ini yang terintegrasi antara SEMA dan bagian kemahasiswaan fakultas bagus karena membuat koordinasi lebih baik,” tuturnya.

yang diantaranya ialah visi misi, struktur organisasi, dan tujuan. Pun menurut Bernadhete, hal tersebut tidak searah dengan poinpoin revisi yang diberikan oleh bidang kemahasiswaan Dekanat. Masalah mengenai kepastian format proposal yang kurang jelas juga menjadi keluhan Ormawa. “Masalah yang dihadapi ketika mengurus proposal yaitu terkait formatnya, apakah sebenarnya ada kepastian format resminya atau tidak. Kan selama ini banyak yang bingung juga,” terang Taufika. Selain itu, Nurmalita juga menambahkan bahwa masalah yang dihadapinya dalam mengurus proposal adalah ketika proposal sudah jadi dan segera diberikan ke SEMA, ternyata sekretariat SEMA sedang kosong. Revisi yang dilakukan berulang kali dari pihak SEMA membuat semakin tidak efisien. Belum lagi jika ada revisi dari pihak Dekanat. “Untuk masalah itu akan kita komunikasikan kembali dengan pihak dekanat, jadi dari pihak dekanat itu mau bagaimana apakah mau SEMA yang melakukan pengecekan proposal atau dekanat masih mau kembali ke dekanat gitu. Kalau dekanat mau memberikan wewenang ke kita untuk mengoreksi ya seharusnya di dekanat udah tidak memberikan koreksi,” terang Dwi. Ia juga menambahkan bahwa ketetapan yang dibuat oleh SEMA sebenarnya sudah dikordinasikan dengan pihak Dekanat. Proses pengecekan proposal kegiatan ormawa dilakukan oleh komisi 3 (Hukum dan Anggaran) dan komisi 4 (Kesejahteraan Mahasiswa). “Tahapnya itu yang pertama di acc oleh komisi 3 atau komisi 4, kemudian disetujui oleh pimpinan senat yang terdiri dari 3 orang,” imbuhnya.

Sementara itu, perihal masalah birokrasi proposal di dekanat, telah diklarifikasi oleh Edy Yusuf. “Dari sisi fakultas agak ribetnya itu kan lebih banyak ke format nya, jadi format proposalnya. Kalau proposal itu judulnya tidak sesuai dengan yang diusulkan pada awal maka perlu diselaraskan,” tegas Edy Yusuf. Edy juga menambahkan bahwa keluhan-keluhan dari ormawa tersebut dikarenakan adanya ketidaksinkronan antara Revisi dari SEMA dan Dekanat, Efisienkah? Di sisi lain, kebijakan ini pun dianggap memiliki beberapa pihak SEMA dengan Dekanat serta sikap mahasiswa yang kekurangan. Beberapa Ormawa kompak mengeluh bahwa enggan memantau proposal kegiatan di Dekanat. birokrasi kampus semakin membingungkan dan tidak efisien. Peraturan ini adalah kesepakatan semua perwakilan dari “Kalau dari Dekanatnya sendiri itu awalnya misal kita udah diberitahu ini salahnya apa ini salahnya apa, terus kita datang setiap ormawa sudah selayaknya antar ormawa dapat saling lagi salahnya beda lagi, jadinya bolak balik minta tanda tangan bekerjasama. Dengan adanya sinkronisasi yang baik antara lagi,” jelas Maftuh Hanifah, pengurus Kelompok Studi Ekonomi SEMA dan Dekanat akan menciptakan efisiensi dalam birokrasi Islam. Berbeda lagi dengan keluhan yang disampaikan oleh fakultas. “Alur administrasi pengurusan proposal perlu diperbaiki perwakilan Economic Finance Study Club, Bernadhete Claudia menjadi lebih baik lagi agar kedepannya tidak membingungkan Rindina. Ia menuturkan bahwa poin-poin yang direvisi oleh SEMA dan menjadi lebih efisien,” ujar Taufika. Bernadethe pun berharap menurutnya kurang begitu penting, misalnya privasi organisasi waktu yang digunakan untuk melakukan revisi oleh SEMA atau Dekanat tidak bertambah lama. (gt)

di

lpmedents.com Perkuat Sektor Perbankan Indonesia melalui Integrasi Perbankan ASEAN FEB Undip (8/5) – CIMB NIAGA bersama dengan ECOFINSC selenggarakan seminar BELS (Banking Education Lecturing Series) bertajuk Integrasi Perbankan ASEAN di Hall gedung C FEB Undip. Perbankan mendapatkan keuntungan dengan adanya AEC, seperti memperbesar daya saing global. Sebab, hanya bank terkualifikasi yang bisa masuk dalam QAB (Qualified ASEAN Bank). Sekarang ini terdapat 199 bank di Indonesia yang sebagian besar sahamnya dimiliki asing karena mudahnya birokrasi dan persyaratan mendirikan bank di Indonesia. Seharusnya terdapat sismbiosis mutualisme antara bank lokal dengan bank asing agar bank lokal juga bisa berkiprah di internasional. Pelatihan Karya Tulis Ilmiah sebagai Bekal Penulisan Skripsi FEB Undip (7/5) –Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan mengadakan Pelatihan Karya Tulis Ilmiah (PKTI) di Gedung PKM lantai dua FEB Undip. Akhmad Syakir Kurnia selaku perwakilan Dosen IESP menuturkan bahwa mahasiswa merupakan akademisi yang harus berpikir kritis, kemudian hasil pemikiran itu dituangkan dalam sebuah tulisan ilmiah atau critical writing. Penulisan karya ilmiah harus objektif, menggunakan bahasa yang formal, dan tidak ambigu. Karya ilmiah harus disusun secara logis, memuat pemikiran dan argumentasi kritis, terstruktur, serta tidak partisan. Ulang Tahun, LPM Edents Usung Tema Kemaritiman FEB Undip (7/5) – Memperingati hari jadi ke-39, LPM Edents adakan seminar bertajuk Be The Good Impact di Hall Gedung C pukul 08.50 WIB, Kamis lalu. Seminar juga dimaksudkan dalam rangka launching dan bedah majalah Edisi XXII vol. 1 bertemakan Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia. Turut hadir, sepuluh besar finalis terbaik esai yang berhasil mengalahkan sekitar 90 finalis lainnya di seluruh Indonesia. ISTC, Bangun Jiwa Stock Traders pada Mahasiswa FEB Undip (6/5) – “Tidak hanya orang kaya saja yang mampu bermain saham atau berinvestasi di pasar modal, namun mahasiswa seperti Anda juga mampu menjadi miliarder,” ujar Chandra selaku Branch Manager Phillip Securities Semarang saat menyampaikan materi pada Indosat Stock Trading Contest (ISTC) pada Rabu lalu. ISTC merupakan roadshow di bidang pendidikan yang diadakan oleh Indosat bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Wingamers selaku penyedia layanan virtual online trading di Indonesia.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.