Kordents 6

Page 1

LEMBAGA PERS MAHASISWA EDENTS

KORAN EDENTS Dinamika Intelektual Mahasiswa

Dari Redaksi Bagi mahasiswa yang duduk di bangku semester 6 yang telah mengambil KIPS (Kartu Ijin Penyusunan Skripsi), penentuan dosen pembimbing merupakan sesuatu hal yang menegangkan. Terkadang, dosen pembimbing yang diperoleh tidak sesuai dengan harapan. Meski begitu, bagi mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, penentuan dosen pembimbing kali ini sangatlah tidak beraturan. Sebagian mahasiswa manajemen dengan konsentrasi keuangan harus rela memperoleh dosen pembimbing dari konsentrasi operasional. Hal ini akibat dari banyaknya mahasiswa manajemen keuangan yakni mencapai separuh dari seluruh mahasiswa jurusan manajemen. Sementara di sisi lain, peminat manajemen operasional hanya dua orang yang pada akhirnya juga harus rela berpindah ke konsentrasi pemasaran karena kelas dengan mahasiswa di bawah lima tidak akan dibuka. Ketidaksesuain ini dibahas pada Koran Edents Volume 6 edisi 25 – 7 Juni 2015 Tak hanya kabar diatas, koran kali ini juga menyajikan berita mengenai Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (HMJ IESP) yang hanya menyelenggarakan acara bersifat akademik. Hal ini membuat iri mahasiswa jurusan IESP terhadap jurusan lain yang himpunannya mengadakan acara fun dan mempertandingkan antarangkatan sehingga dengan sendirinya akan mengenalkan dan mengakrabkan semua angkatan. Kabar gembira dari Fakultas Ilmu Budaya pun turut dipersembahkan pada koran Edents volume 6 ini. Pasalnya, tiga mahasiswa jurusan Sastra Jepang berhasil memborong juara 1, 2, dan 3 pada lomba Pidato Bahasa Jepang se-Jawa Tengah. Terakhir ialah kabar kampus seputar FEB yang membahas mengenai rangkaian DCMD oleh KSPM. Selamat membaca para calon pemimpin bangsa!

Kordents Volume 6 Edisi 25 Mei-7 Juni 2015 Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Edents Pemimpin Umum: Rio Putri Paramita; Pemimpin Redaksi: Gita Suksesi; Pemimpin Artistik: Anih Purwanti; Editor: Nur Wahid; Reporter: Nur, Novi, Sadewa, Afnurul, Adhevyo, Yulina; Layouter: Julius Endryawan Sekretariat: Gedung PKM lt. 1 FEB Undip, Tembalang Edents Call Center : 024 - 91181513

Vol. 6 Edisi 25 Mei - 7 Juni 2015

Minggu Ini

w w w.lpmedents.com

lpmedents.com

Kontingen Undip Sabet 3 Juara Sekaligus pada Lomba Pidato Bahasa Jepang se-Jawa Tengah Mumpung masih muda, habiskan gagal di masa muda agar di masa tua tinggal menuai keberhasilan, karena segala sesuatu yang di lakukan dengan sungguh-sungguh tidak akan pernah berkhianat. - Putriana Dwi Pertama (Mahasiswa Jurusan Sastra Jepang 2012)Tak disangka, ketiga perwakilan Undip dari jurusan Sastra Jepang angkatan 2012 ini berhasil menyabet gelar juara dalam ajang lomba pidato Bahasa Jepang. Juara satu diraih oleh Putriana Dwi Pertama, juara dua diraih oleh Tri Novitasari, dan juara tiga diperoleh Stefan Fahmi. “Saat kuliah, saya ingin kembali bernostalgia dengan suasana seperti itu, selain itu saya juga ingin membawa nama jurusan sastra Jepang Undip ke ranah Nasional agar jurusan saya bisa menjadi jurusan yang cukup dipertimbangkan diantara Universitas lain,” cetus Putri.

Putriana Dwi Pertama, Tri Novitasari, Stefan Fahmi.

Tiap tahunnya, Universitas Negeri Semarang menyelenggarakan Lomba Pidato Bahasa Jepang se-Jawa Tengah. Tahun ini, merupakan tahun ke-5 diadakaannya lomba tersebut. Pemenang dari lomba ini akan diikutsertakan dalam lomba pidato Bahasa Jepang tingkat Nasional mewakili Jawa Tengah melawan berbagai provinsi yang ada di Indonesia pada bulan Juni mendatang. Jika lolos tahap nasional, pemenang akan menjadi delegasi dari Indonesia untuk mengikuti lomba pidato Bahasa Jepang di Tokyo, Jepang. Dari sejumlah mahasiswa pendaftar, terpilihlah 15 orang yang lolos tahap seleksi naskah. Kelima belas mahasiswa ini berasal dari Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), dan Unnes. Undip berhasil mengirimkan 3 mahasiswa sastra Jepang dalam perlombaan ini, yaitu Putriana Dwi Pertama, Tri Novitasari, Stefan Fahmi.

di

Putri mengaku bahwa persiapan yang dilakukan kurang lebih satu bulan, yaitu untuk menyusun teks, menerjemahkan kedalam Bahasa Indonesia, hingga berdiskusi dengan teman yang berasal dari Jepang untuk membantu mengoreksi tata bahasa maupun pemilihan kata. Proses persiapan satu bulan itu sempat terhenti karena Putri dan teman-teman harus mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang memang wajib dilakukan oleh mahasiswa semester 6, sehingga total waktu yang dapat digunakan untuk menghafal naskah hanya 5 hari. Ajang tersebut menghadirkan 5 juri dimana 4 orang berasal dari Jepang dan 1 orang dari Indonesia. “Mereka tidak akan melihat atau membaca naskah kita. Mereka hanya akan menilai bagaimana cara kita menyampaikan isi naskah saja, apakah pidato dapat dipahami atau tidak oleh mereka,” jelas Putri. Saat ditanya mengenai kiat-kiat dalam meraih juara, ia berpesan untuk terus mencoba dan jangan lelah berusaha. “Mumpung masih muda, habiskan gagal dimasa muda agar dimasa tua tinggal menuai keberhasilan, karena segala sesuatu yang dilakukan dengan sungguh-sungguh tidak akan pernah berkhianat,” tambah Putri. Terakhir, ia berharap supaya tahun depan Undip bisa menjadi juara lagi dan bisa mewakili Jawa Tengah ke tingkat Internasional. (gt)

Laporan Utama

Program Kerja HMJ, Acara Akademik atau Mengakrabkan Angkatan?

BEM Seluruh Indonesia Desak Jokowi atas Tiga Tuntutan Jakarta (21/5) – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) adakan aksi turun ke jalan di depan Istana Negara, Jakarta. Bukan tanpa dasar, aksi ini merupakan tindak lanjut dari hasil diskusi yang telah lama dibicarakan oleh pihak aliansi BEM SI. Aksi yang dinamai dengan “Aksi 21 Mei” ini dihadiri oleh lebih dari 2000 “pasukan” mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Economic Voice Bawa Kembali Suasana Era 2000-an FEB Undip (21/5) – Economic Voice (EV) kembali tunjukkan eksistensinya lewat mini concert bertajuk “Memorable Symphony”. Berbeda dari konsep tahun lalu, mini concert kali ini menyuguhkan lagu-lagu populer yang menjadi soundtrack film tahun 2000-an untuk penonton mahasiswa FEB maupun luar FEB. Marketing Race Manev 2015 Latih Skill Penjualan FEB Undip (19/5) – Manev 2015 kembali dilanjutkan dengan diadakannya Marketing Race yang bertujuan untuk melatih seluruh mahasiswa khususnya jurusan Manajemen FEB Undip dalam hal marketing atau penjualan produk. Kompetisi ini memerlukan kerjasama antaranggota kelompok untuk menjual suatu produk kepada para pembeli.

Sebenarnya mempersatukan bukan dengan acara olahraga saja, mungkin HMJM sudah settle dengan mengadakan acara yang seperti olimpiade tersebut, mungkin temen-temen di IESP punya pertimbangan lain. -Muhammad Naufal Thaha (Ketua BEM FEB UNDIP)-

Kemeriahan terjadi di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip). Pasalnya, Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJM) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HMJA) mengadakan perlombaan antarangkatan, yaitu Management Event (Manev) dan Accounting in Action (AIA). Risky Diba Avrita, selaku ketua HMJM mengatakan bahwa sebenarnya mereka mempunyai beberapa tujuan. “Yang pertama kami ingin menata Manajemen Event sendiri sebagai salah satu ajang kompetisi yang menjunjung nilai sportif antarangkatan manajemen dan tentunya untuk lebih mengakrabkan jurusan manajemen itu sendiri,” jelasnya. Tak seperti kedua Himpunan jurusan tersebut, Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (HMJ IESP) lebih sering mengadakan acara berbau akademik. Saat dimintai keterangan apa penyebabnya tidak mengadakan acara olahraga seperti HMJM dan HMJA, ketua HMJ IESP, Amir Suryo Utomo mengatakan bahwa Himpunan yang ia pimpin lebih memfokuskan diri dalam pengembangan dalam bidang akademik. Seperti yang diketahui HMJ IESP baru saja mengadakan acara Training Statistika dan Ekonometrika (Tratika) pembicara yang merupakan dosen IESP, yaitu Firmansyah. Selanjutnya, HMJ IESP tengah mempersiapkan Diskusi Rutin Bersama IESP (Dirut BI). Amir berharap dengan acaraacara yang dilakukan ini dapat membentuk mahasiswa IESP tidak hanya belajar di dalam kelas tapi juga bisa membahas isu-isu global terbaru.

Sementara itu, mahasiswa IESP beranggapan bahwa kegiatan seperti AIA dan Manev itu sangat bermanfaat. “Dengan kegiatan tersebut hubungan antar keluarga satu jurusan akan terbina lebih baik, karena acaranya yang casual dan menambah keakraban,” ungkap Ratih Kertawardhani (IESP 2014). Hal yang sama juga diungkapkan oleh Danti Rachma (IESP 2014). “Buatku kegiatankegiatan kaya gitu lebih menarik minat mahasiswa sih daripada kegiatan akademik kayak LKTI dan lain-lain,” ujarnya. HMJ, Acara Akademik atau Mengakrabkan Angkatan? Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB Undip, Muhammad Naufal Thaha mengatakan bahwa fungsi dari HMJ menurut ketetapan dari rektor adalah bergerak dan mengembangkan bidang–bidang ilmu kajian sesuai dengan bidangnya masing-masing. Selain itu HMJ juga harus bisa mewadahi dan mempersatukan mahasiswa menjadi sebuah keluarga. Selanjutnya, menanggapi program kerja HMJ IESP yang hanya mengadakan acara bersifat akademik, Naufal mengungkapkan bahwa sebenarnya mempersatukan bukan dengan acara olahraga saja, mungkin HMJM sudah settle dengan mengadakan acara yang seperti olimpiade tersebut, mungkin temanteman di IESP punya pertimbangan lain. Meski begitu, di sisi lain Risky Diba juga memberikan saran untuk HMJ IESP. “Mungkin buat tahun kedepannya bisa lebih direncanakan proker-proker seperti ini (Manev – red) karena proker ini bener-bener terbukti efektif buat meningkatkan keakraban antarangkatan dalam jurusan sehingga juga lebih memudahkan HMJ IESP untuk merangkul teman-teman angkatannya.” Mengulik Tanggapan Mahasiswa terhadap Proker HMJ IESP Sebagai HMJ sudah sepantasnya untuk menyelenggarakan acara

yang bersifat akademik karena memang itulah tujuan dasarnya. Meski begitu, acara tetap harus dikemas semenarik mungkin supaya mahasiswa juga tertarik untuk berpartisipasi didalamnya. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Danti bahwa program kerja HMJ IESP sudah lumayan bagus, mendidik, dan lebih ke akademik. “Tapi kalo pendapatku acaranya kurang menarik perhatian dari mahasiswamahasiswa IESP sendiri,” imbuhnya. Amir selaku ketua HMJ dan pengurus yang lain sangat terbuka terhadap saran dan masukan, sehingga ia mengetahui apa keinginan dari mahasiswa IESP. Lebih lanjut Amir berharap adanya satu forum untuk mengetahui keinginan masyarakat IESP dan untuk sosialisasi program kerja dari HMJ IESP sendiri. Ia juga menambahkan untuk acara seperti olahraga pada tahun ini mungkin akan diadakan secara informal terlebih dahulu, karena sulit untuk mengubah program kerja yang sudah dibuat dan diserahkan kepada pihak dekanat. Amir berharap dengan diadakanya acara olahraga yang bersifat informal terlebih dahulu dapat meningkatkan partisipasi masyarakat IESP sebelum jika tahun depan memang akan diadakan acara serupa yang sifatnya lebih formal. Meski dilakukan dengan cara yang berbeda dan ciri khasnya masing-masing, setiap HMJ tentu memiliki tujuan yang baik untuk jurusannya. Baik itu yang sifatnya akademik maupun olahraga guna mengakrabkan antarangkatan. Pada akhirnya, secara keseluruhan, Naufal mengungkapkan adanya perbaikan dari isi acara dari setiap acara HMJ. Ia pun berharap di kemudian hari ada kesinergisan antara satu HMJ dengan HMJ lain dalam mengadakan acara yang dibungkus dalam satu rangkaian acara yang terakhir ditutup dengan acara puncak yang diharapkan bisa dilakukan oleh BEM. (gt)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.