LEMBAGA PERS MAHASISWA EDENTS
KORAN EDENTS Dinamika Intelektual Mahasiswa
Sudah lebih dari tiga minggu kegiatan perkuliahan berlangsung, seumur itu pula mahasiswa baru melewati masa orientasi kampus atau yang dikenal dengan nama PMB. Akan tetapi rangkaian PMB tidak selesai hanya sampai disitu, masih ada beberapa tahap lagi, penjelasan secara menyeluruh kami sertakan dalam rubrik Laporan Utama ini. Koran Edents Volume 9 edisi 5 – 18 September 2016 kali ini pun mengangkat Bincang Santai dengan Bregas Wiratomo selaku ketua Sophomore 2016, yang tidak terasa acara yang rutin dihelat tiap tahunya ini sudah semakin dekat. Kita akan melihat bagaimana konsep Sophomore tahun ini dan tanggapanya tentang banyaknya acara serupa di lingkungan kampus Undip dalam waktu dekat. Rubrik kabar kampus kembali hadir di edisi ini, meskipun perkuliahan baru berlangsung tiga minggu namun sudah banyak acara – acara yang diselenggarakan oleh Ormawa – ormawa di lingkungan kampus FEB. Pada rubrik kabar kampus pertama menghadirkan liputan rangkaian acara Sehati yang dihelat oleh Kelompok Studi Ekonomi Islam atau KSEI. Pada Kabar Kampus yang kedua menghadirkan liputan acara yang mengusung tema mencari passion pada setiap orang yang bertajuk Explosion yang dihelat oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi atau HMJA. Untuk lebih lengkapnya jangan lewatkan koran Edents Volume 10 ini. Ekonomi Jaya!
Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Edents Pemimpin Umum : Akbar Sih Pambudhi; Pemimpin Redaksi : Nur Wahidin; Pemimpin Artistik : Anastania Shafira; Editor : Adhevyo Reza; Reporter : Dian Fauziah, Oktapiyani, Veronica Febriana, Susi, Rizki Amalia; Layouter : Henty Eka Palupy Sekretariat : Gedung PKM Lt. 1 FEB Undip, Tembalang Edents Call Center : 024-91181513
Laporan Utama
Volume 9 Edisi 5 - 18 September 2016
di
lpmedents.com
Teatime
Dari Redaksi
Kordents Volume 9 Edisi 5 - 18 September 2016
w w w.lpmedents.com
Minggu Ini
Sophomore 2016: Grateful Enjoyment
Travelistik: Langkah Awal Majukan Pariwisata Indonesia Undip (28/8) - Bertempat di Gedung Soedarto, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Manunggal Universitas Diponegoro telah sukses mengadakan seminar nasional bertema Travelistik: Explore Your Journey. Travelistik disini merupakan akronim dari travelling dan jurnalistik, dimana diharapkan peserta nantinya mau untuk mengenal dan mempromosikan pariwisata di Indonesia.
Tidak terasa gelaran Sophomore 2016 sebentar lagi tiba. Untuk melihat dan mengetahui perkembangan dari Sophomore tahun ini, tim Edents melakukan wawancara dengan ketua Sophomore 2016, yaitu Bregas Wiratomo. Berikut adalah sesi “tea time” kita dengan Bregas Wiratomo Sophomore tahun ini mengangkat tema apa? Jadi pada Sophomore tahun ini kita mengangkat tema itu grateful enjoyment yang artinya bagaimana caranya kita bisa mensyukuri kenikmatan yang sudah kita punya. Makanya dari tema itu kita punya tagline Blessed Beyond Belief yang artinya kita bersyukur atas berkah nikmat yang kita nggak sangka ternyata kita punya yang seperti itu. Apa yang membedakan Sophomore tahun ini dari tahun sebelumnya? Kan kita tahu semua kalo Sophomore tu singkatan dari Sound, Photography and more. Untuk acara musiknya pokoknya kita masih sama secara garis besar, fotografi juga masih sama, dengan perbedaannya sedikit dengan lomba fotografinya kita berbeda, kalo tahun lalu itu lomba fotografinya di Tugu Muda, nah tahun ini kita lomba fotografinya via instagram. Nanti bakal ada pemenangnya dari situ. Nah, tahun ini kita bakal ada yang namanya Hilarty Project yang bikin beda. Hilarty Project itu merupakan salah satu aksi sosial dari kita yang kita mengajak teman-teman dari sebuah komunitas yang menaungi anak-anak yang kurang beruntung, tapi mereka punya motivasi, mereka bisa menjadi inspirasi untuk kita sebagai mahasiswa untuk bisa lebih mensyukuri kenikmatan yang kita punya. Acara Sophomore tersebut akan digelar kapan? Ya, untuk waktunya sendiri Sophomore tahun ini akan diadakan pada 5 November 2016, tempatnya di lapangan Tri Lomba Juang Semarang. Seperti apa dukungan atau bantuan dari pihak kampus terhadap acara ini? Ya Alhamdulillah sih tahun ini Sophomore sangat didukung penuh mulai dari masalah perizinan sering juga konsultasi sama pihak dekanat soal perkembangan Sophomore ini. Cuma yang lebih terasa untuk Sophomore tahun ini tu masalah perizinan. Kita sangat diizinkan, lebih diperhatikan dibandingkan mungkin tahun-tahun sebelumnya dan itu yang menjadi sebuah motivasi juga buat kita untuk tidak mengecewakan pihak kampus yang sudah percaya sama kegiatan ini. Sudah sejauh mana persiapan panitia akan Sophomore tersebut? Kalau untuk Sophomore sendiri kita sudah hampir
setengahnya ya, karena kita juga kemaren sudah ngeDP (uang muka-red) dari tempat juga. Kita sudah publish artis juga. Jadi first line up artist yang pertama itu kita ada Figura Renata dan Silampukau. Terus ya progressnya sudah sampai 50%, terus kendalanya itu pertama, mungkin bagaimana caranya kita mengedukasi, lebih mengedukasi pasar kita tentang artis kita dan jenis musik yang akan kita angkat, dengan tema kita yang berkesinambungan dengan tema kita tahun ini. Seperti apa tanggapan Anda terkait acara serupa di fakultas lain? Makanya itu, sebenernya kita itu punya cara tersendiri, karena jujur aja, acara sejenis seperti ini tidak cuma satu atau dua, tapi hampir setiap fakultas punya dan timelinenya yang hampir sama. Nah itu, jujur aja kita punya acara biar tidak kalah sama yang lain, kita punya segmen pasar sendiri. Kita harus menciptakan segmen pasar sendiri. Nah itu segmen pasar itu yang harus kita edukasi gitu, jadi makanya tadi aku bilang kendalanya gimana caranya yaitu edukasi pasar kita. Jadi kita mencari, kita membuat pasar, kita membuat edukasi orang-orang tentang apa sih acara ini? siapa sih artisnya? Mau apa sih temanya? Kayak gitu, jadi otomatis orang itu bakal tertarik dengan acara kita dimulai dari konsepnya, bukan dari artisnya. Seperti apa pesan Anda kepada masyarakat FEB khususnya terkait Sophomore? Untuk Sophomore ini pesanya itu untuk teman-teman FEB, cobalah kita mencintai apa yang dihasilkan oleh fakultas kita sendiri. Dari belajar mencintai itu, dari mencoba untuk mencintai itu, maka kalian akan tahu apa sih sebenernya esensi dari kegiatan ini, apa pesan yang ingin disampaikan oleh kegiatan ini dan itulah sebenarnya yang lebih berguna dan bermanfaat dibanding dari kelihatannya. Dan untuk temen-temen yang dari masyarakat, mungkin dari luar FEB, aku berharapnya teman-teman juga bisa menghargai dan teredukasi dengan adanya kegiatan ini, semoga semuanya berjalan dengan lancar. (nw)
Training of Trainers : Langkah Awal Kenalkan Ekonomi Islam FEB Undip (25/8) – Program Studi Ekonomi Islam FEB Undip bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam (FORDEBI) Jawa Tengah menyelenggarakan Training of Trainers (TOT) Keuangan Syariah. Acara yang mengusung tema Penguatan Kemampuan Sumber Daya Insani Keuangan Syariah di Jawa Tengah ini berlangsung sejak pukul 09.00 – 17.00 WIB dan bertempat di Hall Gedung C. PKM Ajang Mahasiswa Berkreasi dalam Koridor Ilmiah FEB Undip (24/8) - Bertempat di Hall gedung C lantai 4, Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (HMJ IESP) mengadakan Pelatihan Program Krativitas Mahasiswa (PKM). Pelatihan ini menghadirkan pembicara yakni Evi Yulia Purwanti selaku akademisi FEB Undip dan Alan Ray Farandy selaku Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) 2 FEB Undip.
Menanamkan Cinta Almamater melalui Kegiatan PMB
“Artinya ya bisa menyesuaikan diri, kemudian sesuai dengan karakter bangsa kita, karakter Undip itu seperti apa dan bagaimana. Jadi bagaimana membentuk sikap dan mental mahasiswa itu menjadi pribadi yang bisa menghadapi perkembangan zaman tapi tidak melupakan budaya-budaya bangsa Indonesia,” –Ariza Fuadi, staff bidang kemahasiswaan FEB Undip Kaderisasi adalah prosesi pembentukan karakter mahasiswa yang sadar akan tanggung jawab dan perannya dalam masyarakat, dengan pemberian bekal paradigma untuk mencari jalan keluar dari sebuah masalah, menemukan solusi atas persoalan-persoalan sosial yang ada di sekitarnya. Seperti yang dilakukan fakultas-fakultas lain, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Univeritas Diponegoro (FEB Undip) juga melakukan kegiatan kaderisasi, salah satunya dengan memberikan pendidikan karakter bagi mahasiswa baru yang tercakup dalam kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB). Ariza Fuadi selaku staff bidang kemahasiswaan menjelaskan bahwa pendidikan karakter dimaksudkan agar mahasiswa memiliki karakter yang sesuai dengan karakter bangsa kita. “Artinya ya bisa menyesuaikan diri, kemudian sesuai dengan karakter bangsa kita, karakter Undip
itu seperti apa dan bagaimana. Jadi bagaimana membentuk sikap dan mental mahasiswa itu menjadi pribadi yang bisa menghadapi perkembangan zaman tapi tidak melupakan budaya-budaya bangsa Indonesia,” terang Ariza. Cinta almamater Tujuan dari PMB sendiri adalah untuk mengenalkan mahasiswa baru dengan kampus. Selain itu, tujuan lainnya adalah mendisiplinkan mahasiswa baru dan menanamkan rasa cinta terhadap almamater. Bentuk menanamkan rasa cinta terhadap almamater yaitu memberikan pembekalan pendidikan karakter yang sesuai dengan aturan masing-masing fakultas dengan tidak ada perpeloncoan. “Jadi kita memumbuhkan rasa cinta terhadapa alamater terutama dengan FEB sendiri tanpa adanya perpeloncoan dan merendahkan sesama mahasiswa, disini kita juga mengajak mereka bersama-sama membangun FEB yang lebih baik dan tidak melupakan almamater yang telah disematkan,” ujar Lisye selaku staff Pengembangan Sumber Daya Manusia Badan Eksekutif Mahasiswa (PSDM BEM FEB). Menurut Ariza, sistem kaderisasi di FEB saling mendukung satu sama lain, baik fakultas maupun Organisasi Mahasiswa (Ormawa), “Nilai IPK tinggi tapi tidak punya pengalaman organisasi, perusahaanperusahaan atau instansi pemerintah akan meragukan kemampuan dia bekerja dalam tim. Memang sejauh ini sudah dilakukan,” ujar Ariza. Tujuan dari peraturan kaderisasi salah satunya untuk menghidupkan Ormawa. Ia mengungkapkan bahwa di masa akhir kuliah akan ada sertifikat pendamping ijazah yang akan membantu mahasiswa dalam dunia kerja. Sertifikat tersebut berisi semua kegiatan ataupun kepanitiaan yang diikuti mahasiswa tersebut selama kuliah.
Aturan baru Kegiatan PMB yang dilakukan FEB memiliki beberapa aturan tertentu yang mengikuti pedoman kaderisasi Undip berupa buku panduan yang berisi materi-materi selama kaderisasi mahasiswa. Untuk tahun ini terdapat perbedaan dengan tahun sebelumnya. Misalnya tahun lalu untuk mahasiswi diwajibkan memakai pita kuning, untuk tahun ini ditiadakan. Selain itu, tahun ini juga tidak diwajibkan memakai seragam hitam putih selama satu semester. Duwita R Hadiningtyas mahasiswa baru Ekonomi Islam berpendapat bahwa kegiaatan PMB di FEB sangat menarik, “Acaranya sangat menarik, banyak acara emang benar-benar dibuat untuk membentuk identitas dengan cara yang asik. Selain itu kita juga mendapat pengalaman-pengalaman yang sangat bermanfaat untuk kedepannya,” ujarnya. Saling untung Ariza berharap dengan adanya sistem kaderisasi semua saling menguntungkan, Ormawa punya kader dan lain sebagainya. Pun fakultas akhirnya menghasilkan mahasiswa yang memiliki potensi dari berbagai bidang keahlian. “Semua saling untung, dari Ormawa tentu juga mendapatkan kader yang kemudian bisa di harapkan bisa mengembangkan Ormawa yang dia ikuti. Ormawa bisa tambah berkembang tidak hanya ditingkat fakultas atau universitas bahkan sampai diluar,” ungkap Ariza. Ariza juga menambahkan bahwa mahasiswa tidak hanya butuh bidang keahlian yang dia geluti dibangku kuliah, tetapi sesuai softskill yang dia pelajari di Ormawa. “Hal ini sudah meminimalisir potensi-potensi dimana mahasiswa hanya kuliah pulang kuliah pulang. Selain itu pengalaman berorganisasi sangat bermanfaat dalam dunia kerja,” tutup Ariza. (nw)
Kunjungi ! Kabar Kampus
w w w.lpmedents.com
Kordents Vol. 9 Edisi 5 - 18 September 2016
KSEI FEB, Berdakwah melalui SEHATI Sebagai salah satu penggerak dakwah ekonomi islam di lingkungan Undip, KSEI FEB tiap tahunnya selenggarakan acara Sehati. Berbagai rangkaian acara telah dipersiapkan guna menambah wawasan masyarakat akan ekonomi islam
Bertempat di Gedung Prof Soedarto Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) selenggarakan acara tahunan yaitu Sharia Economic Activity disingkat Sehati. Tidak seperti acara lainnnya yang biasanya hanya sebatas seminar, Sehati terdiri beberapa rangkaian acara yang dilaksanakan selama tiga hari. Antara lain Seminar Nasional, Donor Darah, Sharia Paper Competition, dan Olimpiade Ekonomi Islam. Untuk hari pertama diadakan Seminar Nasional dan Olimpiade Ekonomi Islam, sedangkan pada hari kedua diselenggarakan Talkshow, Final Paper Competition, dan Final Olimpiade Ekonomi Islam. Dan ditutup dengan Field Trip pada hari ketiga. Selain itu, yang membedakan acara Sehati adalah disediakanya kotak peduli kawan di setiap penyelenggaraan acara. Acara Sehati resmi dibuka pada Kamis, 25 Agustus 2016 di Hall Gedung Soedarto bertepatan dengan digelarnya seminar nasional. Seminar ini mengangkat tema Keuangan Syariah sebagai Solusi Pembiayaan Infrastruktur di Negara Berkembang. Menurut Vega Alberta, ketua umum Sehati 7 mengungkapkan alasan pemilihan tema tersebut karena merupakan salah satu isu ekonomi yang sedang hangat saat ini. “Indonesia saat ini sedang fokus dari sektor pembangunan baik riil maupun non riil, nah salah satunya infrastruktur. Dan memang salah satu penyedot anggaran terbesar, dan Keuangan Syariah menjadi solusi yang digembar-gemborkan oleh presiden Jokowi,” ungkap Vega.
Walaupun gratis, seminar nasional Sehati tetap menghadirkan beberapa pembicara yang kompeten pada bidanganya antara lain Abdul Rohman selaku guru besar FEB Undip. Jurist Efrida Robbiyantono selaku Kepala Bagian Pengelola dan Pemberdayaan Badan Wakaf Indonesia, Langgeng Basuki selaku Kasubdit Pengelolaan Transaksi SNSN Kemenkeu. Dan dipandu oleh Unggul Purwohedi selaku Akademisi dan Alumni KSEI. Selain seminar nasional, ada pula talkshow Sehati yang digelar pada hari berikutnya. Acara yang bertema “Menjadi Entrepreneur Muda Dengan Menerapkan Prinsip Ekonomi Syariah” menghadirkan beberapa pembicara yang terkenal dan sukses dibidangnya. Yaitu Muhammad Assad, seorang
pengusaha, praktisi keuangan syariah, pembicara Internasional, dan juga penulis buku. Sedangkan pembicara kedua adalah Abdul Majid Al Zidani, Direktur Utama dan Share Holder PT. Gaya Realty dan CEO sekaligus Founder Alzin Group. Bazar madani pun turut memeriahkan seminar nasional, talkshow dan acara Sehati lainnya. Bazaar yang digelar di halaman Gedung Prof. Soedarto tampak ramai dipenuhi beraneka ragam stand makanan dan minuman dari UMKM sekitar Semarang. Bazar madani ini merupakan salah satu ciri khas dari acara Sehati. “Jadi secara konsep itu, kita ingin mengadakan sebuah bazaar, istilahnya mini pasar untuk UKM di Semarang. Jadi itu kita selenggarakan dengan tema syariah,” tutur Vega. Untuk penutupan acara Sehati, pada hari ketiga di adakan Field Trip untuk peserta Olimpiade Ekonomi Islam. Acara ini bertujuan untuk mengenalkan tempat wisata bersejarah di wilayah Semarang kepada peserta yang berasal dari seluruh Indonesia. Untuk tempat yang dikunjungi antara lain Kelenteng Sam Po Kong, Lawang Sewu, serta Masjid Agung Jawa Tengah. Vega mengaku tujuan acara Sehati ini untuk menyampaikan dakwah kepada masyarakat Undip. Ia juga berharap agar masyarakat Undip menjadi berwawasan luas dan berpesan bahwa apa yang kita lakukan sekarang harus menjadi performa yang kita tingkatkan di tahun depan. (nw)
Kabar Kampus
Mengenali dan Mengembangkan Passion Melalui Explosion “Jadi ya memang ada prosesnya memang prosesnya tidak mudah, tapi generasi muda justru harus bisa emm apa yaa tetap harus bisa menghargai proses tersebut. Punya mimpi besar boleh, tapi punya kerendahan hati untuk mau melakukan bahkan hal terkecil pun,”Merry Riana, motivator wanita nomor satu di Asia Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HMJA) FEB Undip kembali menggelar Seminar Nasional Explosion (Explore Your Passion). Mengangkat tema “Generasi Bertabur Inspirasi” seminar ini memiliki suatu tujuan untuk membantu mengarahkan mahasiswa sebagai generasi muda bangsa Indonesia agar bisa menemukan passion nya masing – masing. Tema inilah yang menjadikan Explosion berbeda dengan seminar lain karena tidak hanya membahas satu bidang tertentu. Acara ini mengahadirkan empat pembicara dari bidang yang berbeda, yaitu Gamal Albinsaid, Tirta Segara, Kemal Palevi, dan hadir pula Merry Riana sebagai pembicara utama. Passion seseorang Seminar yang diselenggarakan pada 27 Agustus 2016 ini mengambil tempat di Gedung Soedarto-Undip. Sebagai pembicara pertama adalah Gamal Albinsaid yang merupakan (Chief Executive Officier) CEO Indonesia Medika. Ia menyampaikan enam langkah dalam menjalankan passion. Keikhlasan merupakan langkah yang pertama. Langkah kedua adalah prestatif, segala sesuatu akan tergantung pada kapasitas dan kompentesi diri serta tidak melihat latar belakang. Selanjutnya yaitu visioner (melihat pada masa depan-red). Keempat adalah komitmen. Kemudian keseimbangan hidup yang merupakan langkah kelima. Dan yang menjadi langkah keenam adalah gairah bekerja. Pembicara selanjutnya adalah Tirta Segara, Direktur Utama Departemen Komunikasi Bank Indonesia. Pada sesi ini dijelaskan bahwa passion merupakan suatu gairah yang akan
dikerjakan dengan senang hati. Selain itu disampaikan pula mengenai tugas – tugas dari Bank Indonesia. Setelah hiburan, acara dilanjutkan dengan sesi ketiga. Dihadirkan seorang aktor, youtuber, komika Indonesia yaitu Kemal Palevi. Kemal menjelaskan tentang tips sukses di dunia sosial media. Ia juga berpesan kepada kaum muda untuk mengerjakan sesuatu sesuai passion serta jangan membuang waktu diusia muda. Merry Riana hadir sebagai pembicara yang terakhir di Explosion 2016 ini. Saat ini ia menjadi motivator wanita nomor satu di Asia. Merry Riana menjelaskan ada lima hal yang dapat dilakukan untuk mengubah hidup. Hal pertama adalah berani bermimpi besar. Kemudian harus berani untuk mengambil langkah pertama. Selanjutnya adalah melangkah dengan cerdas, fleksibel mencari cara untuk mencapai mimpi. Melangkah sampai tuntas juga merupakan hal yang harus dilakukan untuk mengubah hidup, dan hal yang terakhir adalah melangkah dengan ikhlas. ”Terus yang paling utama persiapan kekompakan kita kan panitia tuh kalau misalnya ada sesuatu yang salah sedikit aja otomatis semua juga rusak ya, itu yang kita persiapin. Mental juga kita persiapin untuk hari H, dan apa namanya fokus buat hari-H,” ujar Rony Mustika selaku ketua panita. Rony menambahkan bahwa kendala yang dihadapi panitia dalam penyelengaraan acara ini terkait tugas-tugas kuliah yang banyak serta kesibukan lainnya. Aku jadi apa Explosion mendapatkan tanggapan positif dari peserta yang hadir, seperti diungkapkan oleh Durah Amajida, “Acara ini menurutku
spektakuler ya , kan ini baru pertama kali aku ikut Explosion seminar Nasional dan ini diselenggarakan oleh FEB dan pembicaranya sangat luar biasa.” Tanggapan lain juga disampaikan oleh Asih Mustikorini, “Pendapat aku, acara ini berkesan, bagus sih dari aku sendiri kayak aku keluar dari ruangan ini harus jadi aku yang baru itu yang aku dapetin dari acara ini baik dari Merry Riana, Kemal Palevi, dr.Gamal, maupun dari Tirta Segara itu sendiri.” Tidak hanya dari peserta seminar yang hadir. Acara ini pun mendapat tanggapan positif dari Merry Riana sebagai salah satu pembicara Explosion. “Oh ya bagus banget, apalagi setelah saya tahu ini kan acara tahunan, Explosion, Explore Your Passion gitu kan. Jadi menurut saya memang anak muda, masa – masa muda itu adalah masa yang paling produktif jadi tidak boleh disia – siakan,” ungkap Merry. Ia juga mengatakan bahwa anak – anak muda harus memiliki keyakinan sebagai penabur inspirasi untuk generasi selanjutnya. Merry Riana juga mengungkapkan harapannya, agar inspirasi dapat terus dilanjutkan. Generasi muda harus mau mengikuti setiap proses, meneruskan semangat, menjaga mimpi – mimpi, dan harus menyelesaikannya sampai tuntas. “Jadi ya memang ada prosesnya memang prosesnya tidak mudah, tapi generasi muda justru harus bisa emm apa yaa tetap harus bisa menghargai proses tersebut. Punya mimpi besar boleh, tapi punya kerendahan hati untuk mau melakukan bahkan hal terkecil pun,” tutup Merry. (nw)