Koran Edents Vol. 1 Tahun 2021

Page 1

Koran Edents LPM Edents

Volume 01

Dinamika Intelektual Mahasiswa Edisi 22 Februari - 08 Maret 2021

Pandemi Tak Jadi Halangan, Persiapan PKM Tetap Digiatkan

Dari Redaksi Tahun 2021 ini, pembelajaran secara daring masih berlanjut. Tingginya angka kasus penambahan positif Covid-19 menjadi faktor utamanya. Meskipun kondisi yang masih seperti ini, kegiatan akademik harus tetap berjalan normal. Berbagai kegiatan akademik yang sudah menjadi acara tahunan tetap diselenggarakan dengan protokol kesehatan. Ini dilaksanakan untuk tetap memberikan iklim akademik yang ada.

Koran Edents Volume 1 ini menampilkan Laporan Utama 1 pada halaman utama dengan laporan mengenai persiapan FEB dalam menyambut Pekan Kegiatan Mahasiswa (PKM) yang akan dilaksanakan tahun 2021 meskipun di tengah pandemi. Selanjutnya Laporan Utama 2 mengulik tentang program baru dalam Kampus Merdeka yaitu Kampus Mengajar. Pada Kabar Kampus dilaporkan mengenai persiapan pelaksanaan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Undip 2021 yang akan dilaksanakan secara daring. Terakhir, rubrik Kabar Prestasi diisi oleh Fikannisa Dea Putri yang meraih penghargaan internasional di Model United Nation (MUN). Kami dari redaksi memohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan penulisan dalam koran ini. Kritik dan saran sangat diperlukan untuk menjadikan LPM Edents menjadi lebih baik lagi. Selamat membaca!

Kabar Prestasi

Masa pandemi yang disebabkan oleh Virus Corona mengakibatkan terbatasnya kegiatan masyarakat di berbagai kalangan. Salah satunya dalam kegiatan mahasiswa yaitu PKM. Program Kreativitas Mahasiswa atau yang sering disebut dengan PKM merupakan salah satu ajang tahunan yang selalu ditunggu-tunggu oleh mahasiswa. PKM adalah salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas mahasiswa supaya menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis yang tinggi dan mampu menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi serta kesenian yang berguna. PKM juga bisa disebut dengan lomba menulis proposal yang terbagi atas beberapa jenis, mulai dari penelitian, pengabdian masyarakat, kewirausahaan, hingga inovasi teknologi atau karya tulis. Proposal yang dinyatakan lolos seleksi selanjutnya akan didanai oleh pemerintah dan kemudian diadu di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional atau PIMNAS. Pada tahun sebelumnya terdapat 31 tim dari Universitas Diponegoro yang lolos menuju PIMNAS.

tidak akan menyulitkan para peserta. Masa Pandemi tidak Pelaksanaan PKM

Pelatihan yang dilakukan menargetkan mahasiswa baru, dengan asumsi bahwa mahasiswa yang masuk di tahun sebelumnya telah mendapatkan pelatihan pada tahun masuk. Pada awalnya, mahasiswa akan dikenalkan dengan PKM yang dilakukan pada saat Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dan Pendidikan Karakter (Pendikar). Selanjutnya, akan dilakukan pelatihan di berbagai tingkat, yang pertama adalah pada tingkat fakultas dan kemudian dilanjutkan dengan pelatihan tingkat

Hambatan

Pelaksanaan PKM pada masa pandemi, tidak menjadi hambatan bagi mahasiswa FEB untuk tetap mengikuti PKM. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah partisipasi mahasiswa FEB yang luar biasa. “Pada tahun sebelumnya, mahasiswa yang mengumpulkan proposal sekitar 100. Namun, pada tahun ini menjadi 219 dari gelombang satu dan masa pengumpulan proposal diperpanjang untuk gelombang dua,” jelas Maal. Sehingga, mahasiswa mendapatkan kesempatan yang besar untuk mengikuti PKM. Mahasiswa mendapatkan pelatihan dan bimbingan dengan dosen melalui berbagai platform. Contohnya melalui WhatsApp, Zoom, Teams. Artinya, mahasiswa tetap dapat berdiskusi dan mendapat bimbingan dari dosen. Target dan Harapan Pelaksanaan PKM

Persiapan Fakultas Menyambut PKM

Saat ini, Universitas Diponegoro telah mempersiapkan dengan baik untuk melancarkan kegiatan PKM bagi para mahasiswa. Menurut salah satu dosen yang ditunjuk sebagai pembina PKM 2021, Maal Naylah, “Jadi sebetulnya PKM itu ‘kan rutin setiap tahun, jadi persiapan yang dilakukan pun sudah annual karena setiap tahun akan dilakukan. Kita bekerjasama dengan BEM untuk level fakultas kalau tahun lalu namanya Riset dan Keilmuan (Riskel), tahun ini namanya Akademik dan Keilmuan (Akel). Jadi dengan mereka, kita organize bagaimana mahasiswa FEB ikut berpartisipasi dalam pengajuan proposal yang diikutkan dalam seleksi internal di universitas.”

Menjadi

Dok. BEM FEB

departemen. Apabila mahasiswa yang mengikuti PKM dinyatakan lolos seleksi, maka akan dilakukan pendampingan oleh para dosen. Selain itu, pihak fakultas telah mempersiapkan insentif khusus bagi mahasiswa yang lolos seleksi internal maupun eksternal. Pandemi Memunculkan Pedoman Baru

Menilik pelaksanaan PKM pada tahun lalu, akibat dari penyebaran Virus Corona seluruh kegiatan PKM dilakukan secara daring termasuk pelaksanaan PIMNAS. Pada tahun ini, pelaksanaan PKM tidak wajib dilaksanakan secara daring, namun Concept Blended. Concept Blended diartikan dengan perpaduan antara daring dan luring. Apabila para peserta bisa melakukan kegiatan secara luring dengan menjalankan protokol kesehatan yang berlaku, maka tentu saja hal tersebut diperbolehkan. Maal menyatakan bahwa pedoman PKM selalu diupdate sesuai dengan kondisi di lapangan, sehingga

“Peningkatan partisipasi mahasiswa diharapkan bisa menciptakan kebiasaan akademik kita yaitu menulis produktif, membaca, serta kemampuan dalam menganalisis dapat meningkat. Saya lebih mengharapkan tujuan jangka panjang yaitu atmosfer akademik yang baik kita meningkat dengan menulis produktif salah satu alatnya yaitu peningkatan partisipasi mahasiswa dalam PKM,” lanjut Maal Naylah. Dengan mengikuti PKM, mahasiswa dapat berlatih menulis ilmiah, mengetahui bagaimana mencari isu terkini, membuat hipotesis, serta elemenelemen yang dibutuhkan dalam membuat riset. Keikutsertaan mahasiswa dalam PKM dapat melatih mahasiswa lebih produktif serta mendapatkan pengetahuan yang besar untuk dampak jangka panjang bagi mahasiswa. “Sebenarnya tidak ada target yang pasti, namun berharap adanya peningkatan dari tahun lalu.” ucap Maal Naylah selaku pembimbing PKM. Harapan ini bisa menjadi nyata dibuktikan dengan meningkatnya jumlah partisipan yang luar biasa. Pelatihanpelatihan yang diadakan dari pihak fakultas menghasilkan dampak positif untuk mengajak para mahasiswa mengikuti PKM. (lth)

Mahasiswi FEB Raih Penghargaan Internasional

Dok. Pribadi

Model United Nation (MUN) merupakan sebuah konferensi berupa simulasi PBB yang merupakan wadah bagi para generasi muda dari seluruh dunia untuk memperluas networking mereka. Salah satunya adalah Asia World Model United Nation III (AWMUN III) yang diselenggarakan oleh International Global Network (IGN). Konferensi ini berlangsung pada tanggal 13-16 November 2019 lalu di Nusa Dua, Bali. Pada AWMUN III ini, tema yang diusung adalah The Implementation of World’s Agenda 2030. Peserta yang mengikuti acara ini diharapkan dapat bertukar pikiran dalam sebuah diskusi untuk penerapan SDG’s/ 17 poin tujuan pembangunan berkelanjutan 2030 di masing-masing council yang telah ditentukan. Pengalaman Mengikuti MUN

Fikannisa Deaputri, mahasiswi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) tahun 2018, berhasil mendapatkan kategori Best Delegate of Organization of Islamic Cooperation (OIC) pada acara AWMUN III. Acara

ini bisa dibilang sangat bergengsi karena diikuti oleh generasi muda dari berbagai negara atau dikenal dengan istilah delegate. AWMUN III diikuti oleh 1.289 delegasi dari 78 negara. Sekitar tiga minggu sebelum konferensi berlangsung, Fika mendapatkan e-mail yang berisi bahwa ia akan menjadi delegasi dari negara Kazakhstan.

Menurut Fika, di hari pertama, acara ini dimulai dengan sambutansambutan, penjelasan mengenai mekanisme acaranya, dan pidato dari anggota United Nation yang dulunya merupakan peserta MUN. Hari kedua, yakni acara konferensi terdapat beberapa mekanisme. Pertama, absen hadir dan hadir namun abstain. Peserta yang hadir namun abstain/tidak menyatakan sikap sama sekali, berarti tidak boleh berbicara karena tidak mempunyai hak untuk berbicara dan sebaliknya. Kedua, inisiasi motion. Motion yaitu berupa topik yang akan dibahas selama konferensi tersebut belangsung. Setiap peserta diberikan waktu untuk mengutarakan pendapatnya mengenai motion apa yang akan dibahas. Motion ini ditentukan dari hasil voting suara terbanyak. Jika motion sudah ditentukan, peserta dapat melakukan diskusi hingga waktunya habis. Setelah waktunya habis, peserta membuka motion kedua dan seterusnya. Di hari ketiga ada beberapa acara yakni Bali City Tour, pemberian penghargaan, upacara penutup, dan lainnya. Alasan Mengikuti MUN

Saat ditanya mengenai alasan mengikuti MUN, Fika mengatakan, “Ada dua alasan yaitu personal dan dari luar. Alasan pertama adalah karena saya sadar kalau persaingan kerja itu sangat ketat sehingga dibutuhkan banyaknya skill dan pengalaman untuk mencapai citacita yang saya inginkan. Akhirnya, saya sadar bahwa MUN memiliki

kesempatan untuk mendapatkan skill-skill tersebut dan network yang saya mau. Kedua, saya menyukai diskusi, ketemu orang-orang baru apalagi berbeda negara, dan suka belajar culture baru. Di MUN saya dipertemukan dengan orang-orang dari berbagai negara sehingga saya bisa melatih bahasa inggris-ku di sana.”

Selain mengikuti MUN, Fika juga aktif mengikuti organisasi kampus. Ia mengikuti beberapa organisasi diantaranya sebagai magang Edents 2018, Eksekutif Muda Jaringan dan Pergerakan (bidang Kebijakan Publik) BEM FEB 2019, dan Eksekutif Produser di TedxUndip 2019. Saat menjadi eksekutif muda di BEM FEB, ia berhasil menjadi Executive of The Year. Bukan hanya itu, pada tahun 2019, ia mendapatkan lisensi dari pihak TED dan kini ia menjadi Leader of Organizer di TedxUndip. Dalam mengatur waktu antara non-akademik dan akademik, Fika mengatakan, “Jangan terlalu banyak memikirkan sesuatu tanpa melakukan apa pun. Intinya adalah dikerjain. Setidaknya sekian persen harus selesai per harinya.” Pesan untuk Seluruh Mahasiswa

Pertama, siapa pun kita, dari mana latar belakang kita, atau apa yang kita punya sekarang, itu semua bukan penghalang bagi kita untuk terus bergerak untuk mencapai apa yang kita inginkan. Kedua, ketika mendengar omongan buruk dari orang lain tentang kita, jangan habiskan energi kita untuk mempermasalahkan hal tersebut, tapi fokus terhadap tujuan kita. Ketiga, jangan berhenti untuk mengeluarkan isi kepala dan persaan kita, bisa lewat hobi, misalkan ikut lomba. “Intinya kita jangan pernah berhenti untuk memberikan value diri kita terhadap orang lain. Keempat, jangan lupa untuk menjadi diri sendiri,” pungkas Fika. (lth)

Kordents Volume 01 Edisi 22 Februari - 08 Maret 2021

Pemimpin Umum : Muhammad Anisulfuad ; Pemimpin Redaksi : Luthfia Rizqi Maulida; Pemimpin Artistik: Marsha Sabrina Lillah ; Editor : Rio Dwi Cahyono; Layouter : Selina Aulia Azahra ; Reporter : Nindhita Mega Shafira, Fortuna Tunggadewi S., Dwiki Yanwar, Daffa Faqih Saputra, Luvita Dyaningsih, dan Finecia Shinta Dewi.

Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Edents

Sekretariat : Gedung PKM Lt. 1 FEB Undip, Tembalang Edents Call Center : 024-91181513


Kunjungi!

w w w.lpmedentsundip.com

Kordents Vol. 01 Edisi 22 Februari - 08 Maret 2021

Membantu Pendidikan Indonesia dengan Program Kampus Mengajar

Laporan Utama

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, telah resmi meluncurkan Program Kampus Mengajar pada 9 Februari 2021. Program Kampus Mengajar yang merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini, memanggil mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan pendidikan di Indonesia. Program ini diselenggarakan karena hingga 13 Februari 2021 terdapat ±24.000 desa di Indonesia belum mendapatkan akses internet dan tertinggalnya pembelajaran bagi anak-anak usia sekolah dasar di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Kemalangan tersebut semakin terasa berat karena terjadinya pandemi Covid-19 yang belum kunjung berakhir hingga saat ini. Dalam pidato pembukaannya pada acara Peluncuran Kampus Mengajar, Nadiem Makarim menantang para insan muda untuk bahu-membahu dalam menghadapi tantangan pendidikan di Indonesia. Peluncuran Program Kampus Mengajar

“Seperti yang kita ketahui, di tengah-tengah upaya memperbaiki mutu pendidikan nasional, kita dihadapkan pada pandemi. Tantangan yang kita hadapi besar sekali, khususnya bagi adik-adik yang duduk di bangku sekolah dasar. Sebagian besar dari mereka harus belajar di rumah juga tidak bisa bertemu dan bermain dengan teman-temannya. Di samping (itu), sejumlah guru dan orang tua murid juga masih harus beradaptasi. Oleh karena itu, melalui Kampus Mengajar 2021, saya ingin menantang kalian untuk mengatakan ‘Saya mau,’ yakni mau membantu mengubah tantangan tersebut menjadi harapan,” ucap Nadiem Makarim. Program Kampus Mengajar saat ini sedang berada pada tahap seleksi yang mana pengumuman hasil akhirnya diperkirakan akan terlaksana pada 12 Maret 2021. Rencananya, program ini akan diselenggarakan selama 12 minggu yang nantinya akan dikonversikan menjadi 12 SKS. Target utama kegiatan-kegiatan dalam Kampus Mengajar adalah sekolah-sekolah dasar yang berada di daerah 3T. Menggunakan Konsep Pembelajaran Campuran

Dalam Acara Sosialisasi Kampus Mengajar, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Aris Junaidi, menyatakan bahwa program ini akan menempatkan mahasiswa yang berdomisili dekat dengan sekolah dasar (SD) sasaran sehingga tidak terjadi mobilisasi yang terlalu besar dari pihak mahasiswa dan dosen pembimbing. Selama penugasan,

Kabar Kampus

yang sama karena domisili mahasiswa tersebut berdekatan dengan mahasiswa lainnya atau bisa juga mahasiswa ditugaskan bersama mahasiswa lain dari universitas yang berbeda. Dengan adanya kombinasi tersebut, mahasiswa diharapkan akan dapat mengembangkan relasi yang mereka miliki. Selain itu, manfaat lainnya yang akan diterima oleh mahasiswa bila mengikuti program ini antara lain dapat mengembangkan diri, mendapat pengalaman nyata di lapangan, mampu mengasah kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, mendapat konversi SKS untuk memenuhi syarat penyelesaian gelar sarjana sebesar 12 SKS, serta mendapat Piagam Penghargaan Peserta Program Kampus Mengajar.

Dok. Kompasiana.com

mahasiswa diwajibkan untuk terus menerapkan dan menegakkan protokol kesehatan. Hal tersebut dilakukan karena Kemendikbud tetap memfokuskan seluruh program yang digagasnya pada aspek kesehatan. Selain itu, kegiatan pembelajaran pun akan dilaksanakan secara campuran, yaitu kegiatan pembelajaran dalam jaringan (daring) dan kegiatan pembelajaran luar jaringan (luring). Bagi mahasiswa yang merasa bahwa dirinya bukan berdomisili di daerah 3T, tidak perlu merasa ragu untuk menjalani program ini karena berdasarkan pemaparan dari Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardani, masih terdapat sekolah-sekolah dasar yang terakreditasi “C” maupun tidak terakreditasi di daerah yang lazimnya dianggap sebagai daerah yang memiliki iklim pendidikan bagus.

“Syarat SD yang dipilih diutamakan di daerah 3T. Tapi, daerah 3T itu bukan hanya di Indonesia Timur. Nggak, ya. Di Jakarta juga masih ada daerah 3T. Dilihat nanti di data Kementerian Desa. Tapi kriterianya adalah SD-nya belum terakreditasi. Kedua adalah maksimal akreditasi SD tersebut “C”. Jadi, selama punya kriteria itu, mau ada di Jakarta, ada di Makassar, ada di Aceh, semuanya bisa ikut untuk kegiatan Kampus Mengajar,” kata Paristiyanti. Manfaat Terhadap Mahasiswa

Berdasarkan paparan Koordinator Sub-Pokja Kampus Mengajar, Wagiran, nantinya saat penempatan, mahasiswa akan ditugaskan bersama 5 - 7 orang mahasiswa lainnya dalam satu SD sasaran. Mahasiswa tersebut bisa merupakan teman dari universitas

Walaupun mengikuti program ini, mahasiswa tidak akan tertinggal materi yang disampaikan dalam perkuliahan. Wagiran memaparkan bahwa tugas utama mahasiswa dalam mengikuti program Kampus Merdeka ini bukanlah untuk menggantikan tugas guru namun hanya membantu guru dan tenaga kependidikan di sekolah dalam menjalankan proses pendidikan. Oleh karena itulah, seharusnya jadwal perkuliahan mahasiswa bersangkutan dapat diatur sedemikian rupa sehingga tidak bertabrakan dengan kegiatan dalam program Kampus Mengajar. Selain itu, mahasiswa juga disarankan untuk berdiskusi dengan dosen wali dan fakultas saat akan melaksanakan program ini demi kelancaran perkuliahan mahasiswa itu sendiri.

Program Kampus Mengajar ini akan tetap dilaksanakan di tengah pendemi Covid-19. Meski demikian, dalam kurun waktu 4 hari setelah peluncuran saja, tercatat ±270 orang mahasiswa telah mendaftar pada program ini. Kelompok mahasiswa terbanyak berasal dari Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan, Universitas Nusa Cendana, dan Universitas Pendidikan Indonesia. Sebagai penutup dalam Acara Sosialisasi Kampus Mengajar, Paristiyanti berkata bahwa dirinya mengajak mahasiswa, dosen, hingga pimpinan perguruan tinggi untuk semakin menyebarluaskan program ini. Ia juga yakin mahasiswa yang mengikuti kegiatan Kampus Mengajar dapat mengubah tantangan menjadi harapan. “Saya sangat yakin, mahasiswa Kampus Merdeka akan membuat Indonesia jaya dan mahasiswa Kampus Mengajar akan mengubah tantangan menjadi harapan,” ucap Paristiyanti. (lth)

BEM Undip Adakan Pilmapres 2021 Secara Online

Bulan Maret ini akan diadakan P e m i l i h a n M a h a s i s wa Berprestasi (Pilmapres). Pilmapres sendiri merupakan ajang kompetisi mahasiswa yang memiliki prestasi unggul dan membanggakan pada kegiatan e k s t ra ku l i ku l e r secara selaras dan seimbang sebagai wahana untuk menyeimbangkan hard skill dan soft skill. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional yang ada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan setiap tahunnya. Ada beberapa tujuan diadakannya Pilmapres, antara lain untuk memilih dan memberikan apresiasi kepada mahasiswa terbaik, berprestasi, dan membanggakan dalam menyeimbangkan hard skill dan soft skill, memotivasi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dan intrakulikuler sebagai penyeimbang hard skill dan soft skill, serta mendorong perguruan tinggi untuk mengembangkan budaya akademik yang dapat memfasilitasi mahasiswa dalam mencapai prestasi. Dok. himasta_undip

sampai 25 Maret 2021 oleh fakultas masing-masing. Sejauh ini telah dilaksanakan sosialisasi Pilmapres oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro (Undip) melalui platform Microsoft Teams pada 28 Februari 2021 lalu.

Sementara itu, mekanisme pelaksanaan Pilmapres 2021 untuk saat ini masih menunggu buku panduan pelaksanaan Pilmapres 2021. “Untuk mekanisme pelaksanaan masih menunggu buku panduan pelaksanaan Pilmapres 2021, tetapi isinya kurang lebih sama seperti buku panduan pelaksaan Pilmapres 2020,” ujar Radhiatul Amni selaku Penanggung Jawab Pilmapres 2021. Adapun isinya adalah sebagai berikut: 1. 2.

3. 4.

Timeline dan Mekanisme Pelaksanaan Pilmapres

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Tingkat Universitas Diponegoro (Undip) tahun 2021 dan Pemetaan tahun 2022 akan diselenggarakan pada hari Selasa dan Rabu, tanggal 30 dan 31 Maret 2021. Sosialisasi dan Pemilihan mahasiswa berprestasi (Pilmapres) tingkat fakultas diselenggarakan dalam rentang waktu 27 Februari

EDENTS TV

5.

mempersiapkan calon-calon Mawapres dan seleksi di tingkat departemen melakukan seleksi di tingkat fakultas sesuai dengan persyaratan yang ditentukan, mengirimkan satu Mawapres untuk Pilmapres 2021 dan satu Mawapres pemetaan untuk tahun 2022

seleksi universitas dengan mengisi pendaftaran online dan mengirimkan berkas sesuai dengan persyaratan Mawapres Perguruan Tingi mendaftar Pilmapres tingkat Nasional secara online, jika memenuhi syarat peserta akan mendapatkan password, kemudian pada tahap 1 akan dilaksanakan tes Bahasa Inggris, sikap dan wawancara kebangsaan, mengisi portofolio, dan mengunggah berkas KU ke laman yang sudah ditentukan. Kemudian pada tahap 2, dilakukan review naskah gagasan kreatif atau uraian produk unggulan. Selanjutnya pada tahap 3 atau final akan dilakukan pembekalan dan asesmen berupa tugas mandiri dan tugas kelompok pengumuman Pilmapres Nasional

Dikarenakan adanya pandemi Covid-19, Pilmapres akan diadakan secara online. Untuk platform yang akan digunakan yaitu antara Microsoft Teams dan Zoom Meeting tetapi sejauh ini masih menunggu informasi dari birokrasi.

lpmedentsundip.com

Syarat Peserta Pilmapres 2021 Sama seperti mekanisme pelaksanaannya, syarat bagi peserta Pilmapres 2021 juga masih menunggu pedoman pelaksanaan Pilmapres 2021, syaratnya kurang lebih sama dengan 2020. Adapun syaratnya sebagai berikut: 1. 2.

3. 4. 5.

terdaftar pada PD-Dikti dan aktif sebagai mahasiswa program Sarjana atau Diploma maksimal semester VI berusia tidak lebih dari 22 tahun pada tanggal 1 januari 2021 yang dibuktikan dengan KTP atau Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) memiliki IPK minimal 3

belum pernah menjadi pemenang Pilmapres Tingkat Nasional

menunjukkan surat pengantar dari pimpinan perguruan tinggi bidang kemahasiswaan (Wakil Rektor/Ketua/ Direktur) bukan tingkat prodi/jurusan yang menyertakan bahwa yang bersangkutan merupakan wakil resmi mahasiswa berprestasi program Sarjana/Diploma dari perguruan tinggi. Setiap perguruan tinggi hanya diwakilkan oleh satu orang peserta Program Sarjana dan satu orang peserta Program Diploma

Persiapan dan Harapan

Amni mengungkapkan bahwa sementara ini belum terlihat jelas kesulitannya dibandingkan dengan tahun lalu. Diharapkan pelaksanaan Pilmapres 2021 diberikan kemudahan sehingga para mahasiswa dapat lebih antusias dalam pelaksanaannya. “Mudah-mudahan lebih mudah dari tahun sebelumnya, dan semoga para mahasiswa lebih semangat untuk berpartisipasi dalam pemilihan Mahasiswa Berprestasi ini,” pungkas Amni. (lth)

@tbv2341m

Dok. Pribadi

@lpmedents


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.