Koran Edents LPM Edents
Dinamika Intelektual Mahasiswa
Volume 03
Edisi 19 April - 2 Mei 2021
SBMPTN UNDIP 2021 Menampung Lebih Banyak Mahasiswa
Dari Redaksi Tahun 2021 ini, pembelajaran secara daring masih berlanjut. Tingginya angka kasus penambahan positif Covid-19 menjadi faktor utamanya. Meskipun kondisi yang masih seperti ini, kegiatan akademik harus tetap berjalan normal. Berbagai kegiatan akademik yang sudah menjadi acara tahunan tetap diselenggarakan dengan protokol kesehatan. Ini dilaksanakan untuk tetap memberikan iklim akademik yang ada.
Koran Edents Volume 1 ini menampilkan Laporan Utama 1 pada halaman utama dengan laporan mengenai persiapan FEB dalam menyambut Pekan Kegiatan Mahasiswa (PKM) yang akan dilaksanakan tahun 2021 meskipun di tengah pandemi. Selanjutnya Laporan Utama 2 mengulik tentang program baru dalam Kampus Merdeka yaitu Kampus Mengajar. Pada Kabar Kampus dilaporkan mengenai persiapan pelaksanaan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Undip 2021 yang akan dilaksanakan secara daring. Terakhir, rubrik Kabar Prestasi diisi oleh Fikannisa Dea Putri yang meraih penghargaan internasional di Model United Nation (MUN). Kami dari redaksi memohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan penulisan dalam koran ini. Kritik dan saran sangat diperlukan untuk menjadikan LPM Edents menjadi lebih baik lagi. Selamat membaca!
Kabar Prestasi
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) merupakan salah satu seleksi bersama dalam penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan menggunakan pola ujian tertulis secara nasional. Sejak tahun 2019, SBMPTN sudah mulai diterapkan dengan metode Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). SBMPTN merupakan seleksi ujian tertulis yang dilaksanakan setelah adanya Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), di mana peserta yang dinyatakan tidak lolos SNMPTN maka diperbolehkan mengikuti SBMPTN. Undip Memberikan Pelayanan yang Prima
Menurut Naufal Bahri, selaku Kesejahteraan Mahasiswa (Kesma) BEM Undip, “UTBK di Undip memang sudah sewajarnya dan selayaknya. Terkhusus untuk di Undip harus profesional dalam menghadapi atau menyelenggarakan UTBK tahun ini. Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa tahun ini merupakan tahun ke dua pelaksanaan UTBK online jadi besar harapan kami dari Undip agar berjalan secara baik dan profesional.” Dari sini bisa disimpulkan bahwa Undip sudah melakukan tugasnya untuk melaksanakan ujian bagi seluruh peserta. Ia melanjutkan, “Kemarin saya sempat baca berita di website Undip, bahwa Undip mencoba memberi pelayanan yang prima dengan menyediakan kursi roda bagi peserta difabel, nah di situ adalah sebuah bukti bahwa Undip memang mencoba ramah pada difabel. Tidak hanya pada mahasiswanya, tapi juga pada calon mahasiswa.” Sudah jelas bahwa Undip sangat memerhatikan semua peserta ujian, tidak pilih kasih, dan selalu mementingkan urusan para peserta. Hal itu dilakukan demi menjaga keberlangsungan ujian dengan baik, segala kekurangan harus tertutupi agar menimbulkan rasa nyaman saat ujian sehingga hasil ujian yang didapatkan peserta bisa maksimal. Tim Pelaksana dan Penyelenggara SBMPTN Undip
Sejauh ini untuk penyelenggaraan SBMPTN-UTBK UNDIP dari tahun ke tahun tidak pernah melibatkan bantuan BEM dan hanya menggunakan tenaga profesional yang dimiliki. Jadi, peran BEM dalam penyelenggaraan UTBK itu sangat minimal. Dari pihak BEM memang tidak diberi tugas dan perintah dalam mengurus SBMPTN secara inti namun hanya membutuhkan sebatas bantuan ringan saja. BEM kurang ikut memantau dalam pelaksanaannya
karena dari awal BEM kurang dilibatkan dalam pelaksanaan UTBK. Jadi, dari BEM sendiri lebih memercayakan ke pihak Undip dan tenaga profesional. “Kami hanya memantau ketika memang ada beritaberita atau laporan-laporan yang masuk terkait pelaksanaan dan sejauh ini memang tidak ada beritaberita yang kurang enak terhadap pelaksanaan UTBK yang ada di Undip,”pungkas Naufal. SBMPTN Tahun Ini Sudah Berjalan Dengan Baik
Dalam pelaksanaan SBMPTN, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) sudah sangat efektif karena sudah sangat belajar dari tahun kemarin. Seperti yang
Terkait kuota penerimaan mahasiswa untuk jalur SBMPTN Undip sedikit meningkat dari tahun kemarin. Untuk tahun 2020 kuota SBMPTN hanya sekitar 3.042 mahasiswa, sedangkan di tahun ini 3.063 mahasiswa. Jadi, di sini ada sedikit penambahan terkait kuota mahasiswa untuk tahun 2021 ini. Kemudian, pada lingkup fakultas, untuk tahun ini, porsi terbanyaknya tetap ada di Fakultas Teknik (FT) sekitar 2.260 mahasiswa dan terkecil di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dengan 350 mahasiswa.
Lokasi Pelaksanaan UTBK di Undip
disampaikan Prof. Izam, selaku Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) bahwa, “Tahun ini mengalami peningkatan yang sangat baik, permasalahan tahun ini tidak seramai daripada tahun kemarin.” Naufal Bahri menambahkan, “Menurut saya juga terkait adanya cluster baru di UTBK tahun ini sudah minim dan LTMPT juga sudah evaluasi banyak. Jadi, terkait ketakutan adanya virus corona sudah minim terjadi.” Selanjutnya, terkait protokol kesehatan dalam kegiatan UTBK di Undip sendiri juga sudah bisa dibilang cukup baik dalam sosialisasi penerapan protokol kesehatan. Karena seperti yang kita ketahui, poster dan banner mengenai menjaga protokol kesehatan selama di kawasan ada di beberapa titik kawasan Undip bahkan ada pembatasan lokasi pengantar sehingga yang bisa masuk ke kawasan Undip hanyalah peserta saja, hal ini tentunya untuk meminimalisir penularan Covid-19.
Untuk lokasi pelaksanaan secara umum dibagi menjadi 2 yaitu di kampus Tembalang dan Pleburan. Untuk kampus Tembalang sendiri yg digunakan untuk ujian antara lain gedung Fakutas Kedokteran (FK), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Fakultas Psikologi (FPsi), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Sains dan Matematika (FSM), Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) dan gedung ICT Undip. Lalu, untuk yang pleburan itu memakai gedung Mata Kuliah Umum dan Fakultas Pasca Sarjana. Kemudian, supaya peserta mengetahui di mana lokasi ujiannya, peserta biasanya akan diarahkan melalui pamflet yg tersebar di kawasan Undip. Pamflet itu yang akan mengarahkan terkait lokasi ujian sehingga tinggal mengikuti petunjuk saja. Misalnya, terdapat pamflet besar petunjuk arah ke Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) di dekat jembatan si katak. (lth)
Berawal dari Judul, Berakhir Jadi Juara
Persiapan dan Proses Mengikuti Perlombaan Esai
Mahasiswa pastinya sudah tidak asing lagi dengan perlombaan esai. Begitu pun dengan Muhammad Fariq Danendra, salah satu mahasiswa Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Angkatan 2020. Fariq, panggilan akrabnya, telah memulai pengalamannya dalam menulis dan mengikuti lomba esai sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Kali ini, pada perlombaan pertamanya dengan status sebagai mahasiswa, Fariq meraih juara satu dalam ajang National Essay Business Festival yang diselenggarakan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS). Zakat Mal berbasis E-Skills (Zackmal Skills)
Berawal dari pengalaman belajar mengenai perhitungan zakat mal, Fariq terpikirkan bahwa uang dari zakat mal tersebut apabila digunakan dan dikelola dengan baik bisa membantu membangun perekonomian, terutama di masa pandemi. Di masa seperti ini, UMKM, sebagai salah satu penopang utama perekonomian Indonesia, sangat terdampak dari segi produksi dan penjualannya yang mengalami penurunan dratis. Oleh karena itu, Fariq memberikan solusi dari permasalahan tersebut dengan menggunakan uang zakat mal untuk membantu UMKM agar bisa bangkit kembali.
Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Edents
Kuota Penerimaan Mahasiswa Secara Total dan Lingkup Fakultas di Undip
Selanjutnya, terkait kriteria dan hal-hal yang dipertimbangkan untuk lolos kuota penerimaan, hal ini murni dari hasil ujian yang didapatkan oleh peserta UTBK-nya, jadi tidak ada komponen lain yang signifikan mempengaruhi hasil penilaiannya. Hanya saja untuk yang bidang seni dan olahraga bisa mencantumkan portofolionya untuk penambahan nilai.
Fariq memilih judul esai mengenai “Zackmal Skills: Alternatif Pemecahan Demi Restorasi Kemasyarakatan Ekonomi” dengan analisis melalui sudut pandang di bidang ekonomi dan teknologi. Ia memilih judul itu agar dapat memunculkan orisinalitas pada gagasan esainya dan terlihat eye catching sehingga membuat juri tertarik untuk membaca esai tersebut dari bagian awal sampai akhir.
Kordents Volume 03 Edisi 19 April - 2 Mei 2021
Bisa dikatakan dalam keseluruhan kegiatan UTBK di Undip ini berjalan dengan lancar karena sejauh ini tidak ada pemberitaan miring terkait pelaksanaan UTBK yang ada di Undip dan serasa adem ayem, tidak ada gangguan atau kesalahan teknis.
Ketika ditanyakan perihal persiapan sebelum perlombaan, Fariq mengatakan bahwa ia mengikuti perlombaan ini sesuai dengan tema dan subtema di bidang yang ditekuni, yaitu di bidang ekonomi. Menurut pengalaman Fariq, subtema yang biasanya menarik ialah di bidang teknologi, seperti pembuatan aplikasi atau website. Hal ini dikarenakan, pada zaman sekarang, gagasan futuristik yang lebih ke arah implementasi dibutuhkan seiring perkembangan zaman yang begitu cepat. Fariq mengaku bahwa saat merancang solusi yang ingin disampaikan, ia sadar bahwa prosesnya akan menjadi cukup rumit, karena menekankan pada gagasan futuristik yang tepat. Selain itu, ia juga perlu menganalisis kelebihan, kelemahan, peluang, dan ancaman serta membuat branding dan strategi pengembangan dari gagasan yang dibuat. Ketika ditanyakan mengenai hambatan, Fariq mengatakan bahwa ia sedikit terhambat karena pengerjaan esainya bersifat individu dan waktu yang ia punya hanya satu bulan di tengah kesibukan perkuliahan. Hal lainnya juga dirasa sedikit terhambat ketika dalam proses visualisasi dan rebranding gagasan, karena penerapan zakat mal yang berbasis digital masih kurang.
ia dapatkan. “Aku merasa cukup kaget melihat data-data mengenai UMKM yang terdampak di masa pandemi ini. Ternyata banyak yang mengalami collaps dan hal itu sangat berdampak terhadap perekonomian di Indonesia,” ujarnya. Tips ala Fariq dalam Meraih Juara 1 Lomba Esai
Pertama, berani untuk mencoba mengikuti perlombaan-perlombaan, karena perlombaan itu bukan sekedar menang atau kalah tapi juga proses pengalaman. “Aku pun mengikuti lomba esai tidak langsung meraih juara,” ujar Fariq. Dalam penulisan esai, Fariq mengungkapkan bahwa penting sekali membuat visualisasi terhadap gagasan yang dibuat agar juri tidak bingung saat membacanya. Karena ketika gagasan itu bagus tetapi tidak ada visualisasi, maka tidak akan mendapatkan nilai yang maksimal. Ia juga merasa bahwa kemenangannya itu dikarenakan ia mengangkat hot topic issues dan juga data-data yang digunakan masih fresh.
Faktor lain yang dinilai menjadi poin tambahan bagi Fariq adalah ia mencari dan menggunakan data-data dari sumber-sumber terpercaya, seperti e-journal Undip, Google Cendekia, buku-buku resmi, dan website terpercaya, contohnya Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Keuangan. Selain itu, perlu diperhatikan sitasi dan daftar pustakanya agar terhindar dari plagiarisme. “Terakhir, yang tak kalah pentingnya, ialah sering-sering membaca artikel, jurnal, dan berita-berita aktual agar semakin luas wawasan dan memahami situasi/permasalahan di lingkungan sekitar. Selain itu juga, kurangin membaca berita di akun seperti lambe turah,” ujarnya. (lth)
Fariq juga mengungkapkan selama masa pengerjaan esai, ia menemukan banyak pengetahuan baru melalui data-data yang
Pemimpin Umum : Muhammad Anisulfuad ; Pemimpin Redaksi : Luthfia Rizqi Maulida; Pemimpin Artistik: Marsha Sabrina Lillah ; Editor : Rio Dwi Cahyono; Layouter : Hafizha Salma Fadiyah; Reporter : Tsania Rahmawati, Anisa Setyaningdiyah, Deva Zhalzha, Hatfina Dini Sabrina, Amanda Yasmien, dan Shafina Munifa Sekretariat : Gedung PKM Lt. 1 FEB Undip, Tembalang Edents Call Center : 024-91181513
Kunjungi!
w w w.lpmedentsundip.com
Laporan Utama
Mengintip Persiapan Eco Art Week 2021
Dalam dunia perkuliahan tentunya akan ada banyak kegiatan yang harus dijalani oleh mahasiswa, baik itu kegiatan akedemik maupun kegiatan non akademik. Banyak dari mereka yang memandang sebelah mata kegiatan non akademik karena tidak terlalu penting dan berpengaruh pada masa depan. Anggapan tersebut jelas tidak tepat karena melalui kegiatan non akademik, kita dapat menyalurkan serta mengembangkan minat dan bakat yang kita miliki. Salah satu contoh kegiatan non akademik adalah kegiatan seni. Untuk itu, Bidang Seni dan Olahraga (Seniora) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip sebagai salah satu pelaku dalam meningkatkan iklim seni di lingkup FEB memberikan suatu wadah bagi mahasiswa FEB untuk menyalurkan minat dan bakatnya dalam bidang seni, yaitu dengan menghadirkan acara Economics Art Week.
Kordents Vol. 03 Edisi 19 April-2 Mei2021
untuk menjadi wadah bagi mahasiswa mahasiswi FEB Undip yang memiliki ketertarikan di bidang seni, tidak harus memiliki skill yang baik di bidang seni, cukup percaya diri akan skill yang dimiliki dan memiliki ketertarikan di bidang seni tersebut untuk mengikuti Eco Art Week ini. Delegasi yang dikirim ke Diponegoro Art Competition tidak hanya satu saja, bisa jadi semuanya dikirim
Tujuan Diadakan Eco Art Week
Economics Art Week atau Eco Art Week merupakan sebuah acara tahunan yang diselenggarakan oleh BEM FEB Undip, khususnya pada Bidang Seni dan Olahraga (Seniora). Tujuan utama diadakannya Eco Art Week adalah untuk menyiapkan delegasi untuk mengikuti Diponegoro Art Competition, yaitu kompetisi seni pada tingkat universitas. Selain itu, tujuan diadakannya event ini adalah untuk menghimpun para seniman dari mahasiswa dan mahasiswi FEB Undip. Wadah bagi Seniman FEB
Eco Art Week mewadahi mahasiswa mahasiswi FEB Undip yang memiliki bakat serta memiliki ketertarikan pada bidang seni untuk bisa mengembangkannya serta unjuk gigi. Menurut Muhammad Hibban selaku Ketua Eco Art Week tahun ini, event Eco Art sangat penting untuk menghidupkan serta meningkatkan iklim seni di FEB Undip karena seperti yang kita ketahui bahwa iklim seni di FEB tidak lebih baik dibandingkan dengan fakultas-fakultas lain yang ada di Universitas Diponegoro. “Untuk yang memiliki hobi menyanyi, bermain alat musik, desain, melukis, membaca puisi, atau fotografi boleh banget untuk ikut Eco Art dan kami di sini tidak menekankan Eco Art sebagai kompetisi tetapi lebih menekankan kepada bersamasama mewadahi mereka yang memiliki kemampuan di bidang seni tersebut,” ucap Hibban. Hibban juga mengatakan bahwa tidak ada kriteria tertentu dalam mengikuti Eco Art Week ini, diberikan kelonggaran selonggarlonggarnya karena Eco Art Week tahun ini lebih mementingkan
Kabar Kampus
jika semua memungkinkan sesuai dengan kriteria penilaian juri. Mengusung Tema Vintage dan Penambahan Cabang Lomba
Pelaksanaan Eco Art Week tahun 2021 mengusung tema “Vintage” di mana tema ini sama dengan tema acara Music Library FEB. “Eco Art Week merupakan salah satu rangkaian acara sebelum sampai ke acara Music Library. Maka dari itu, kami mengusung tema yang terkoneksi, yaitu tema “Vintage” karena pemenang Eco Art Week berkesempatan tampil di acara Music Library,” jelas Hibban.
Lomba-lomba yang dilombakan di Eco Art Week menyesuaikan dengan lomba-lomba yang ada di Diponegoro Art Competition, yaitu lomba puisi, vokal, poster, lukis, dan fotografi. Namun, untuk Eco Art tahun ini, Hibban menginformasikan bahwa akan diadakan cabang lomba baru, yaitu lomba akustik. Lomba akustik ini bersifat grup perwakilan per angkatan dan per program studi (prodi). Hibban berharap dengan diadakannya lomba akustik ini dapat menjadi ajang bounding bagi mahasiswa mahasiswi FEB, khusunya
bagi angkatan 2020 yang belum pernah bertemu secara langsung tatap muka. Strategi Pelaksanaan Kegiatan Secara Daring
Eco Art Week tahun ini dilaksanakan secara full daring dan hal ini menjadi tantangan bagi penyelenggara. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan strategi baru, yaitu dengan sistem menjemput bola, yaitu dengan mempublikasikan Eco Art Week secara langsung dengan bergabung ke dalam grup chat tiap angkatan per prodi. Hibban menuturkan bahwa Eco Art Week 2021 akan dikemas sedemikian rupa mirip dengan pelaksanaan secara luring agar tidak mengurangi keseruan acara. “Untuk Eco Art tahun ini tidak hanya lomba, tetapi akan ada sesi sharing dengan para juri dan diharapkan ini bukan berarti hanya sebagai kompetisi saja, melainkan juga sebagai pembelajaran,” tutur Hibban.
Hibban juga menjelaskan untuk persiapan Eco Art sampai saat ini sudah berjalan dengan lancar. Penyelenggara sudah mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam kegiatan ini secara matangmatang. Untuk publikasi event Eco Art Week ini juga sudah dilakukan dengan mempublikasikan konten-konten terkait event Eco Art Week pada akun Instagram BEM FEB Undip.
Timeline Pelaksanan
Untuk timeline pelaksanaan kegiatan sudah disusun dengan baik. Pembukaan pendaftaran peserta Eco Art Week akan dilaksanakan pada tanggal 27 April 2021. Untuk pelaksanaan lomba Eco Art Week akan dilaksanakan pada tanggal 17 – 29 Mei 2021. Harapan untuk Eco Art Week
“Dengan adanya Eco Art ini, kami berharap bisa menjadi wadah bagi seniman-seniman FEB untuk unjuk gigi, kami memberikan wadah bagi mahasiswa FEB yang memiliki kemampuan dan ketertarikan terutama pada bidang vokal, akustik, fotografi, lukis, poster, dan puisi. Dan tambahan untuk yang terakhir, Eco Art ini bukan pure kompetisi, tetapi kita lebih kepada sharing, meningkatkan kekeluargaan, serta meningkatkan iklim seni di FEB,” ucap Hibban. (lth)
Webinar Edukatif dari FEB “Scholarship Talk 2021” apa saja yang tersedia untuk mahasiswa Indonesia, persyaratan bahasa, dan lain-lain. Hal tersebut melatarbelakangi diadakannya acara Scholarship Talk oleh EECC. Project Officer Scholarship Talk 2021, Natasha Gabriella, yang kerap dipanggil Shasha, mengungkapkan bahwa untuk berkuliah di luar negeri, mahasiswa juga dibatasi dengan masalah pendanaan. Masalah pendanaan tersebut belum dapat ditaklukan, karena informasi mengenai beasiswa terhadap mahasiswa Indonesia bisa dibilang masih sangat minim. Dengan hal tersebut, EECC menjadikan acara Scholarship Talk sebagai salah satu program kerja eksternal. “Acara Scholarship Talk dibentuk agar mahasiswa lebih memahami hal-hal terkait beasiswa ke luar negeri. (Pemahaman itu mencakup) macammacam beasiswa, syarat-syarat untuk memperoleh beasiswa tersebut, tips dan trik, dan lain-lain,” jelas Shasha.
Pada 24 April 2021, Economics English Conversation Club (EECC), salah satu organisasi mahasiswa (ormawa) di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip), berhasil menyelenggarakan acara bertajuk “Scholarship Talk 2021” dengan tema “Expand Your Education, Brighten Up Your Future” lewat platform Zoom. Acara tersebut menghadirkan Aisha Anindita H. Achir sebagai pembicara. Beliau merupakan salah satu penerima beasiswa magister (S2) di Belanda. Pada dasarnya, Scholarship Talk dari EECC merupakan web seminar (webinar) yang menjadi wadah bagi para pesertanya agar dapat mempelajari lebih dalam mengenai beasiswa yang tersedia untuk jenjang S2 di luar negeri.
Scholarship Talk tahun ini merupakan acara sosialisasi beasiswa pertama yang diselenggarakan EECC dengan sifat terbuka untuk publik, mengingat bahwa acara Scholarship Talk sebelumnya hanya bersifat internal untuk anggota-anggota EECC saja. Secara keseluruhan, acara tersebut berjalan dengan baik, tentunya karena antusiasme tinggi dari peserta, pembicara, dan persiapan yang telah dilaksanakan dengan matang dari jauh-jauh hari. Peserta yang terdaftar pada acara tersebut kurang lebih berjumlah 170 peserta dan tidak ada pengenaan biaya apapun bagi perserta.
Alasan Scholarship Talk Diselenggarakan
Bekal untuk Bersekolah di Luar Negeri
Tingkat ketertarikan mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan jenjang pendidikan S2 di luar negeri semakin bertambah namun informasi tentang hal tersebut malah belum ada kemajuan, terutama terkait alur yang harus diikuti untuk meng-apply beasiswa, jenis-jenis beasiswa
Acara ini mengundang Aisha Anindhita H. Achir sebagai pembicara selaku penerima salah satu beasiswa S2 di Belanda. Dengan pengalaman beasiswa yang dimiliki, beliau menjabarkan beberapa jenis beasiswa yang dapat diambil oleh mahasiswa Indonesia dan apa
EDENTS TV
lpmedentsundip.com
saja perbedaannya. Pembicara tidak memaparkan beasiswa di negara tertentu, karena fokus utama dalam acara tersebut adalah beasiswa ke luar negeri pada umumnya. Dijelaskan juga secara sistematis alur yang harus diikuti mahasiswa, dokumen apa saja yang harus diterjemah, sertifikat apa yang harus dimiliki, maupun beberapa hard dan soft skills yang harus mahasiswa kuasai seperti Leaderless Group Discussion (LGD), menjawab pertanyaan wawancara, indeks prestasi kumulatif minimal, dan juga tentunya minimal nilai yang diperoleh dalam IELTS (International English Language Testing System), salah satu sertifikasi bahasa Inggris untuk pembicara luar. Tidak lupa juga pembicara memberikan tips-tips yang dapat mahasiswa ikuti untuk persiapan beasiswa yang tentunya dimulai dari beberapa bulan sebelum pengumuman beasiswa. Dengan mengadakan acara Scholarship Talk ini, peserta diharapkan dapat merencanakan linimasa persiapan beasiswa mereka dan memaksimalkan usaha dari persiapan dokumen sampai persiapan bahasa dan berbagai rangkaian tes beasiswa secara keseluruhan. Kesan dan Harapan untuk Scholarship Talk
Banyak peserta memberikan kesan baik mengenai acara Scholarship Talk. “Acara kemarin sangat bermanfaat, pembicara menjelaskan dengan rinci step-step yang harus dipenuhi. Selain itu, acara ini juga memberikan kiat-kiat untuk menyusun CV dan motlet (motivation letter) yang bagus serta hal lain yang dapat saya implementasikan ke dalam rencana akademik saya ke depannya,” jelas Katrin Meilani Sinaga, salah satu peserta dalam acara Scholarship Talk 2021. Terlepas dari kendala teknis saat presentasi, acara berjalan dengan sangat lancar. “Harapannya semoga acara Scholarship Talk 2022 dan seterusnya dapat lebih baik lagi. Semakin banyak lagi mahasiswa yang terjangkau oleh acara ini dan juga bisa semakin bermanfaat untuk mereka,” ungkap Shasha. (lth)
@tbv2341m
@lpmedents