LPM Edents
Koran Edents
Volume
06
Dinamika Intelektual Mahasiswa Edisi 29 Agustus - 11 September 2019
Dari Redaksi Dari Redaksi,
Kehidupan mahasiswa tidak pernah terlepas dari kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pihak birokrasi. Suka atau tidak, kebijakan yang dibuat birokrasi akan selalu mempengaruhi mahasiswa. Mulai dari sistem perkuliahan, aturan perkuliahan, kegiatan organisasi, bahkan hingga sistem absensi. Semakin berkembang teknologi, tentu pihak universitas menginginkan semua data mahasiswa dan sistem perkuliahan terintegrasi dengan baik.
Pada Koran Edents Volume 6, kami laporkan laporan utama mengenai Public Hearing yang diadakan oleh Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro. Dalam Public Hearing kali ini dibahas mengenai sistem baru yang digunakan oleh Undip yaitu Single Sign On (SSO) dan aplikasi SIAP. Dibahas pula mengenai anggaran dana ormawa, jam operasional Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) dan kebijakan akademik yang lainnya. Dalam Koran Edents kali ini juga menyajikan kabar prestasi dari salah satu mahasiswa Departemen Manajemen yang mendapat juara 2 dalam turnamen tenis di ITB. Disajikan pula opini mahasiswa tentang Hari Aksarra Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 September 2019. Kritik dan saran sangat diperlukan untuk menjadikan produk LPM Edents semakin baik lagi. Terimakasih. Selamat membaca!!!
Public Hearing 3: Dari SSO, SIAP Hingga Anggaran manfaat yang sangat banyak. Tidak hanya untuk mahasiswa dan dosen, namun juga untuk umum. Namun untuk umum, kedepannya akan dikenakan biaya apabila meninginkan akses Bloomberg.
FEB (2/9) – Bertempat di Hall Gedung C Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro (Undip), telah berlangsung acara Public Hearing 3 (PH 3) yang diadakan oleh Senat Mahasiswa (SM) FEB Undip. Acara tersebut merupakan rangkaian acara terakhir setelah beberapa waktu sebelumnya diadakan acara serupa, yaitu PH 1 tentang sarana dan prasarana, serta PH 2 tentang visi dan misi FEB kedepannya.
PH 3 kali ini mengangkat tema “Reformasi Digital Ekonomi Menuju FEB 4.0” dengan pokok bahasan terkait akademik dan kemahasiswaan. Pembahasan tersebut dibagi ke dalam dua sesi talkshow. Sesi pertama diisi oleh Dwi Cahyo Utomo selaku Direktur Keuangan Undip yang juga ditunjuk sebagai Komandan Pasukan Khusus Kontak IT yang mengurusi reformasi sistem informasi yang ada di Undip, dan sesi kedua diisi oleh Firmansyah selaku Wakil Dekan FEB Bidang Akademik dan Kemahasiswaan.
Pada sesi pertama difokuskan untuk pembahasan masa peralihan atau masa transisi sistem informasi khususnya di FEB, yaitu dari Simaweb ke Single Sign On (SSO) serta penggunaan sistem informasi akademik yang baru. Seperti yang diketahui sistem SSO yang digarap tim khusus sejak bulan Februari 2019 ini mulai diterapkan tahun ini pada angkatan 2019, dan akan diimplementasikan secara menyeluruh untuk civitas akademika Undip mulai 1 Januari 2020 mendatang. Sistem Informasi Akademik (SIA) juga sedang disempurnakan menjadi Sistem Informasi Akademik, Penelitian, dan Pengembangan, atau yang lebih dikenal dengan nama SIAP. Perlu diketahui bahwa SSO dan SIAP adalah dua hal berbeda. SSO merupakan sistem informasi terintegrasi dengan cakupan yang luas serta berbagai fasilitas didalamnya, seperti wifi, One Drive, Office 365, dan lain sebaginya. Sementara SIAP adalah sistem informasi akademik yang merupakan bagian dari pengembangan SSO. Dikatakan oleh Dwi Cahyo Utomo bahwa adanya SSO bukanlah tanpa alasan. Beberapa tujuan dan alasan pengadaan SSO yaitu untuk membangun digital identity bagi semua civitas akademika Undip, membangun peradaban komunitas digital yang mana komunitas Undip tidak akan pernah lepas selamanya, sebagai salah satu langkah digitalisasi ekonomi dengan memanfaatkan komunitas tersebut, serta sebagai salah satu langah menuju World Class University. Sementara itu, adanya SIAP dimaksudkan agar sistem informasi akademik di Undip lebih terintegrasi.
Kabar Prestasi
Terkait adanya keterbatasan akses karena banned yang sering dialami, Firmansyah mengatakan bahwa hal tersebut disebabkan oleh dokumen yang diunduh sudah melebihi batasannya. Sayangnya, sampai saat ini pihak pengelola Bloomberg belum mengetahui batasan tersebut. “Saya sudah berulang kali menanyakan hal ini namun pihak pusat tidak pernah menjawabnya,” Kata Firmansyah.
Dok. Edents
Selama masa peralihan ini, sistem SSO dan bagian pengembangan dari SSO itu sendiri sedang terus mengalami masa pengembangan sehingga wajar jika belum maksimal atau masih banyak keluhan. Namun perbaikan terus dilakukan agar saat penerapan secara menyeluruh nanti sudah benar–benar siap digunakan. Kesulitan dalam penggunaan SSO maupun SIAP dalam masa transisi ini sebenarnya sudah dibantu dengan adanya video petunjuk dan contact person yang ada di dashboard saat log in SSO. Dengan adanya digitalisasi di berbagai bidang termasuk akademik tujuannya adalah untuk menciptakan sistem yang terintegrasi agar nantinya Undip mampu bersaing dengan perguruan tinggi kelas dunia. Kemudian dalam sesi tanya jawab, kurang lebih dapat dirangkum terkait pengembangan SSO dan SIAP yaitu bahwa dalam masa transisi dan pengembangan ini, kedepannya otorisasi akan diikuti otentifikasi sehingga meminimalisir kecurangan seperti titip absen. Untuk pengisian Isian Rencana Studi (IRS) melalui SSO, diharapkan masalah server down seperti Simaweb tidak akan terulang kembali. Adanya SSO ini memberikan kepastian bahwa mahasiswa maupun dosen tidak mengalami jadwal yang bentrok. Terkait digitalisasi, adanya SSO juga sangat memungkinkan akan adanya kuliah online.
Kemudian di sesi kedua yang diisi oleh Firmansyah. Sesi ini fokus membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bidang akademik, seperti anggaran untuk PKM, PIMNAS, dan perlombaan lainnya. Hal pertama yang dibahas adalah mengenai PKM. Saat ini untuk mencari data-data guna PKM-P pihak kampus sudah memfasilitasi mahasiswa dengan adanya Bloomberg. Bloomberg mempunyai
Rencana kedepannya, Bloomberg tidak bisa diakses setiap hari namun hanya hari-hari tertentu atau saat adanya pelatihan. Hal ini dilakukan agar keberlangsungan Bloomberg tetap berjalan. Namun untuk keperluan PKM, jam operasional Bloomberg akan ditambah. Pembahasan selanjutnya terkait anggaran PKM, menurut Firmansyah, untuk tahun 2020 besaran anggaran PKM dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Semua kategori sudah ada porsinya masing-masing. Berikut adalah rinciannya: Delegasi seni, budaya, dan olahraga sebesar 51 juta ; Ormawa 315 juta ; Lomba proposal PKM yang lolos masing-masing 250 ribu untuk 100 kelompok ; Kegiatan persiapan yang dilakukan dua kali masing-masing 100 juta ; Delegasi kompetisi dalam dan luar negeri 74 juta. Pembahasan selanjutnya adalah mengenai pergantian range nilai yang sebelumnya A, B, C dan seterusnya menjadi A, AB, B, dan seterusnya. Pihak fakultas menginginkan hal yang tersebut namun pihak universitas tidak menyetujuinya. Namun sampai saat ini pihak fakultas masih terus mengupayakannya.
Masalah lain yang dibahas adalah mengenai pemindahan gedung untuk magister management. Meskipun sudah terdapat anggaran, sayangnya rencana mengenai pembangunan dan pemindahan gedung saat ini belum disetujui pihak universitas. Terakhir, terkait jam operasional Sekretariat Pusat Kegiatan Mahasiswa, yang semula hanya sampai pukul 17.00 kini diperkenankan sampai pukul 21.00. Perubahan ini sebagai bentuk dukungan fakultas kepada organisasi mahasiswa yang ada di FEB agar dapat meningkatkan soft skill mahasiswanya. (jl)
Harumkan Nama Undip dalam Ajang Piala Rektor ITB sampai 7 Agustus 2019 di Sarana Olahraga Ganesa (Saraga).
Dok. Pribadi
Turnamen Piala Rektor ITB 2019 merupakan lanjutan dari Ganesha Cup 2017 dan 2018 yang pernah diadakan sebelumnya. Perubahan nama dilakukan karena adanya kerjasama antara PTGIA dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dan juga adanya penambahan kategori perlombaan untuk junior yaitu KU10, KU12, KU14 dan KU16. Acara ini diikuti oleh 25 Perguruan Tinggi di Indonesia, 60 atlet mahasiswa, serta kurang lebih 100 atlet berusia 10 sampai 11 tahun. Universitas Diponegoro turut berpartisipasi dengan mengirimkan kontingen terbaiknya, salah satunya adalah Nundy Miftahusni, mahasiswa Manajemen 2015 yang ikut mewakili 2 kategori perlombaan, yaitu ganda putra dan ganda campuran. Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menggelar turnamen tenis antar mahasiswa dalam ajang Piala Rektor ITB 2019. Turnamen tenis antar mahasiswa Indonesia ini merupakan bentuk kerja sama antara ITB dengan Persatuan Tenis Ganesha Ikatan Alumni – ITB (PTG IA- ITB) dan Persatuan Lapangan Tenis Indonesia (Pelti). Turnamen ini dilaksankan pada tanggal 3
Panen Prestasi Sedari Kecil Hingga Menjadi Kaptem Tim Undip
Menjadi atlet tenis handal tentu tidaklah mudah. Kesukan Nundy akan tenis sudah dimulai sedari kecil dan telah menghasilkan banyak prestasi membanggakan. “Di ITB tahun lalu juara 2 ganda campuran, di UI juga juara 2 ganda campuran, kemudian di UB juara 2 juga ganda campuran, dan ganda putra juara 3,” jelas
Nundy yang dalam Piala Rektor ITB 2019 pun meraih juara 2 dalam kategori ganda putra dan ganda campuran.
Untuk mengutus kontingen dalam ajang perlombaan, harus dilakukan seleksi bibit unggul. Seleksi dilakukan pada mahasiwa yang tergabung dalam UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Melalui UKM akan dilakukan pembagian khusus tim lomba yang akan dipersiapkan untuk pertandingan maupun turnamen. Proses tersebut juga dijalani oleh Nundy sebagai perwakilan Undip. “Kalau di Undip, UKM-nya memang sudah ada atlet. Yang berangkat pasti memang tim atlet. Tapi yang menentukan siapa yang berangkat biasanya kapten tim dan pelatih. Kalo saya memang menjadi kapten tim Undip, ” ucap Nundy. Kurangnya Latihan Tidak Menjadi Hambatan Hingga Mencapai Final
Kurangnya waktu latihan tidak menjadi hambatan bagi Nundy untuk tetap eksis di turnamen Piala Rektor ITB 2019. Pasalnya, selama beberapa bulan menjelang turnamen, Nundy sedang dalam masa magang, sehingga tidak dapat berlatih secara leluasa dan mempersiapkan diri dengan baik, bahakan dirinya tak sempat berlatih bersama anggota tim lain. Namun, dengan
Kordents Volume 06 Edisi 29 Agustus - 11 September 2019
Pemimpin Umum :Dirga Ardian Nugroho ; Pemimpin Redaksi : Julian Karinena ; Pemimpin Artistik: Rafiqurnia ; Editor : Julian Karinena; Layouter : Mila Sri Utami H ; Reporter : Kiki, Yunita, Alfi, Jessica Rahma S.
Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Edents
Sekretariat : Gedung PKM Lt. 1 FEB Undip, Tembalang Edents Call Center : 024-91181513
Kunjungi ! diimbangi partner yang sekaligus adik kandungnya (Eros Haidar Nasher) membuat Nundy tidak merasa kesulitan dalam mengikuti turnamen hingga ke babak final. “Proses persiapan tidak terlalu banyak soalnya saya magang 3 bulan. Selama magang paling latihan di club saya dulu waktu di jakarta. Tapi yang jelas karena partnernya adek saya sendiri, enak. Dia bola depan sama servisnya bagus, jadi ya dimudahkan,” ucap Nundy.
Menghadapi lawan yang berat serta selisih poin yang jauh memaksa Nundy harus puas meski hanya memperoleh posisi juara 2. Selisih poin akhir pertandingan yang jauh membuatnya cukup kecewa, yaitu poin 64-61 ganda putra dan selisih 75-62 untuk ganda campuran. Serta menghadapi kontingen UGM yang dulu juga pernah dipertemukan dalam sebuah perlombaan tenis tahun lalu di Universitas Brawijaya (UB) membuat tim Undip harus menghadapi permainan yang sengit. “Padahal lawannya yang ketemu di final itu kita udah pernah ketemu di UB
w w w.lpmedents.com
Kordents Vol. 06 Edisi 29 Agustus - 11 September 2019
yang ketemu di final itu kita udah pernah ketemu di UB dan waktu di UB berhasil menang, persaingannya sangat ketat,” akunya. Tetap Bangga Walau Gagal Menjadi Juara Umum
Tidak adanya perolehan Emas yang didapat kontingen Undip, membuat Undip gagal menjadi juara umum. Pasalnya, dalam 5 kategori yang dipertandingkan, 3 diantaranya sudah diakuisisi Undip. Kategori tersebut adalah ganda putra juara 2, ganda campuran juara 2, dan tunggal putra juara 3.
Karena tidak memperoleh emas dan tidak menjadi juara umum membuat Nundy merasa sedikit kecewa. Akan tetapi rasa bangga sudah dirasakan Nundy sebab dengan persiapan yang kurang optimal dia tetap bisa meraih juara 2. “Tetap bangga, karena ini juga masa akhir kuliah saya, tetap seneng bisa membawa nama Undip dan juara, walau persiapannya sedikit,” ujarnya bangga. Melakukan empat kali match dalam
kurun waktu yang berurutan ia merasa kewalahan, bahkan ketika partai final, ia terpaksa meminta perpanjangan waktu untuk memulihkan kondisinya. “Pertandingannya bener-bener langsung, jadi aku main terakhir. Jedanya hanya 15 menit, abis itu main lagi, kewalahan juga,” terang Nundy. Harapan untuk Atlet Undip
Ia berpesan agar atlet lainnya agar tetap semangat latihan, walaupun rasa malas datang, harus tetap berlatih, terutama untuk mahaiswa hasil Seleksi Bibit Unggul Berprestasi (SBUB), harus terus mempertahankan kualitas permainan dan kualitas fisik. “Untuk mahasiswa SBUB, Undip sudah menerima kita dan harus memberikan yang terbaik,” tegasnya. Diakhir wawancara Nundy juga berpesan untuk tim tenis Undip semoga makin solid dan lebih terorganisir, lebih sering lagi latihannya. “Rajin-rajin latihan, besar harapan saya agar atlet-atlet lain dapat membawa gelar lebih banyak untuk Undip,” tutup Nundy. (jl)
Opini Mahasiswa Aksara sebagai Identitas dalam Kehidupan
Dok. Tirto
Hari Melek Huruf Internasional atau Hari Aksara Internasional/Sedunia atau Hari Literasi Internasional, yang diperingati setiap tanggal 8 September, merupakan hari yang diumumkan oleh UNESCO pada 17 November 1965 sebagai peringatan untuk menjaga pentingnya melek huruf bagi setiap manusia, komunitas, dan masyarakat. Setiap tahun, UNESCO mengingatkan komunitas internasional untuk selalu berpartisipasi dalam kegiatan belajar. Hari Melek Huruf Internasional ini diperingati oleh seluruh negara di dunia. Mungkin dari kalian banyak yang bertanya mengapa aksara sampai harus diadakan hari peringatan? Mungkin bagi sebagian orang, aksara hanya merupakan huruf-huruf biasa yang ada dalam kehidupan kita. Tapi coba bayangkan bagaimana jika di kehidupan kita tidak ada aksara? Apakah kita akan bisa sepandai sekarang? Apakah kita bisa berkomunikasi seperti saat ini? Pasti kita akan bertanya-tanya seperti itu kan andai saja aksara tidak ada diantara kita. Jika tidak aksara mungkin kita tidak akan bisa membaca artikel ini. Oleh karena itu, aksara sangatlah penting dalam kehidupan kita.
Penetapan hari aksara internasional merupakan buah dari keprihatinan UNESCO terhadap kondisi keberaksaraan masyarakat dunia. Kurangnya kesadaran beraksara dapat menjadikan kita buta huruf yang kemudian membuat kita tidak dapat membaca yang padahal kegiatan membaca dapat menambah ilmu dan pengetahuan. Dari aksara juga kita dapat belajar dalam hal menulis dan menghitung untuk meningkatkan keterampilan sebagai investasi yang sangat penting bagi masa depan. Dengan adanya membaca, menulis dan menghitung (calistung) membuat kita dapat
LPM Edents FEB Undip
belajar untuk menimba ilmu dan pengetahuan baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar kita.
Dilansir dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, bahwa tingkat buta huruf dari semua tingkat umur mengalami penurunan yang signifikan. Misal pada penduduk usia di atas 10 tahun yang buta hurufpada 2017 mencapai 4,08% dari total populasi penduduk usia di atas 10 tahun. Angka ini lebih rendah dari tahun sebelumnya 4,19%. Sementara penduduk usia 15 tahun ke atas yang buta huruf 4,5% dan penduduk usia 1545 tahun yang tidak bisa membaca dan menulis 0,94%. Adapun penduduk usia di atas 45 tahun yang buta huruf mencapai 11,08%. Hal ini menandakan bahwa masyarakat Indonesia sudah sadar akan pentingnya aksara bagi kehidupan, sehingga aksara menjadi kebutuhan yang sangat pokok untuk menjalani kegiatan sehari-hari. Tak hanya untuk calistung saja, aksara juga sangat penting untuk digunakan sebagai alat berkomunikasi. Jika tidak ada aksara, mungkin kita tidak akan pernah tahu bagaimana cara menyapa seseorang, bagaimana membangun obrolan yang seru dan lain sebagainya. Apalagi saat ini kita berada di era digital dimana semua hal berhubungan dengan internet dan media sosial. Informasi yang berada di internet dan media sosial dapat beredar luas karena adanya kemampuan membaca aksara yang luar biasa. Jika tidak ada aksara, mungkin orang-orang tidak akan tahu berita dan gosip yang sedang terkenal. Dalam penggunaan aplikasi obrolan seperti Whatsapp, Line, Instagram dan lain-lain, jika tidak aksara mungkin kita juga tidak akan bisa berkomunikasi dengan yang lainnya. Dengan adanya aksara kita dapat meningkatkan budaya literasi. Pertama dengan adanya membudayakan literasi sama saja kita mendorong untuk meningkatkan melek
lpmedents.com
@
huruf. Dengan terbiasa berliterasi, seperti membaca, menulis dan berdiskusi, membuat kita dapat mengetahui banyak informasi dari berbagai belahan dunia. Kedua, kita dapat terhindar dari berita hoax. Di era digital ini sangatlah banyak informasi yang bertebaran di media sosial, portal daring, blog, dan dari mulut ke mulut. Untuk membedakan mana informasi yang benar dan hoax, jika kita kurang dalam kemampuan berliterasi mungkin akan sulit dalam membedakannya. Namun jika kita sering berliterasi, membedakan mana informasi yang tepat dan hoax akan sangat mudah sebab jika kita sering berliterasi kita akan mengetahui informasi dari berbagai sumber sehingga dapat mengetahui ciri informasi yang benar dan terpercaya. Untuk memperingati hari aksara internasional ini, kita dapat melakukan beberapa kegiatan yang sangat bermanfaat. Pertama, kita dapat membuat kegiatan berliterasi di kampus, sekolah maupun di lingkungan sekitar. Kegiatan literasi dapat berupa kegiatan mengulas buku, berdiskusi tentang isu terkini, membuat berbagai tulisan maupun kegiatan lainnya. Kedua, kita dapat mengikuti kegiatan literasi yang diadakan oleh suatu komunitas ataupun lembaga pendidikan. Jangan dianggap jenuh, karena kegiatan seperti itu biasanya menyesuaikan dengan zaman serta isu yang sedang kekinian. Ketiga, kita dapat berkontribusi dalam hal menyumbangkan buku kepada orang yang membutuhkan. Secara tak langsung kita mendorong kegiatan berliterasi serta meningkatkan angka melek huruf. Aksara sangatlah penting bagi kita, karena aksara merupakan ciri dan identitas kita dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang-orang luar. Jadikanlah aksara identitas kita agar dapat bermanfaat bagi kita serta pihak luar baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang. (jl)
@