Koran Edents
LPM Edents
Dinamika Intelektual Mahasiswa
Edisi 31 Oktober-7 November 2017
Menilik Serangkaian Acara Dies Natalis ke-60 Undip
Tahun ini, Universitas Diponegoro (Undip) merayakan Dies Natalies ke-60. Beragam acara digelar guna memeriahkan ulang tahun universitas ternama di Jawa Tengah ini, mulai dari bazar dan expo, Nightcestra, hingga puncak perayaan yakni pidato ilmiah yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo. Rangkaian Dies Natalis ke-60 Undip dilanjutkan dengan acara Undip Bersholawat pada 24 Oktober 2017 yang dihadiri sekitar 15 ribu peserta yang merupakan gabungan dari mahasiswa dan masyarakat umum. Pada laporan utama kedua kami akan membahas mengenai persiapan Undip dalam menggelar acara Dipo Jazz. Dipo Jazz merupakan festival bernuansa jazz yang pertama kali diadakan di Undip. Dipo Jazz akan dilaksanakan di Widya Puraya Undip selama dua hari. Hari pertama akan diadakan penampilan langsung oleh audisi band pada hari Kamis 16 November 2017. Sedangkan pada hari kedua, (17/11) adalah malam puncak yang akan menampilkan beberapa musisi jazz tanah air. Selain kedua laporan utama di atas, kami juga menyajikan kabar kampus mengenai Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) Akuntansi bekerja sama dengan BPK Jawa Tengah yang sukses selenggarakan audit training. Terakhir, kabar prestasi datang dari Mahasiswa FEB Undip yang meraih Best Delegates of Model United Nation (MUN) pada ALSA English Festival 2017. Kami dari jajaran redaksi memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan berita. Kritik dan saran selalu kami harapkan dari para pembaca untuk produk LPM Edents yang lebih baik.
Joko Widodo dalam orasinya mengatakan bahwa mahasiswa harus mampu mengikuti arah perubahan global dan memiliki etos kerja yang tinggi. Mahasiswa harus punya jiwa kreatif, anti korupsi dan jwa membangun. Hal ini dikarenakan Indonesia telah banyak tertinggal dari negara lain, khususnya di bagian infrastruktur. Hal tersebut digambarkan dengan kondisi Indonesia sendiri selama 35 tahun hanya bisa membangun 780 km sedangkan Tiongkok setahun bisa membangun 4.000 km.
Doc. KMNU Undip
Dari Redaksi
Selamat membaca!
Kabar Prestasi
Universitas Diponegoro (Undip) menyelenggarakan serangkaian acara dalam rangka memeriahkan perayaan Dies Natalisnya yang ke-60. Rangkaian acara ini dibuka dengan expo dan bazaar yang diadakan di Auditorium Imam Bardjo, Pleburan, pada hari Sabtu (7/10). Acara ini diikuti oleh 80 stand yang terdiri dari 40 stand bazaar dan 40 riset unggulan.
Dibuka oleh Expo, Bazaar, dan Nightcestra Acara Expo dan Bazzar ini merupakan salah satu upaya Undip untuk memperkenalkan riset yang dilakukan oleh Undip kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan visi menjadi Universitas Riset yang Unggul. Terhitung hingga saat ini, peringkat Undip sendiri naik secara signifikan. Pada tahun 2015, Undip menempati peringkat 10 dan pada tahun ini mampu naik 4 peringkat yakni ke peringkat 6. Selain itu, Yos Johan Utama selaku Rektor Undip mengungkapkan bahwa Undip telah berada di peringkat pertama dalam hal pengabdian masyarakat. Setelah Expo dan Bazaar, rangkaian acara Dies Natalis Undip ke-60 dilanjutkan dengan Nightchestra yang bertempat di lapangan Widya Puraya Sabtu (14/10) malam. Acara tersebut menampilkan kolaborasi antara alumni dan mahasiswa Undip yang tergabung dalam Undip Orchestra. Nightcestra dihadiri civitas akademika Undip dan masyarakat umum. Selain itu, dalam acara ini juga turut hadir Sekretais Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Jawa tengah, Sri Puryono yang juga merupakan Alumni Undip. Pada acara tersebut juga dilakukannya launching logo baru Dies Natalis Undip ke-60 oleh Rektor Undip, Yos Johan Utama. Kedatangan Orang Nomor Satu di Indonesia Puncak perayaan Dies Natalis Undip ke-60 ditandai dengan kedatangan orang nomor satu di Indonesia yaitu Presiden Joko Widodo. Pria yang akrab disapa Jokowi ini menyampaikan orasi ilmiah di Stadion Undip pada Selasa (17/10). Ketua Panitia Dies Natalis-60 yang juga dekan FEB Undip, Suharnomo menjelaskan bahwa keputusan Undip untuk mengundang Presiden Joko Widodo merupakan hal yang sangat tepat. Disambut dengan berbagai kalayak maupun anak-anak sekolah, Presiden Jokowi memberikan motivasi dan mengajak sekitar 9.000 mahasiswa untuk memahami perubahan global. Acara tersebut bertemakan “Menuju Undip Sebagai Universitas 500 Besar Ranking Dunia” dengan subtema “Riset Untuk Rakyat”.
Jokowi menghimbau kepada seluruh mahasiswa untuk menjadi alat perubahan ke arah yang lebih baik, salah satunya dalam bidang teknologi. Menurutnya, teknologi menjadi dasar dari berbagai bidang di era modern. Selain itu, Jokowi berharap agar Undip mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan menciptakan inovasi-inovasi yang berguna bagi masyarakat luas. “SDM adalah kunci utama menghadapi perubahan. Tanpa SDM yang kuat Indonesia tidak akan mampu bersaing dengan negara lain. Saya dan para menteri terus meningkatkan sisi SDM dengan terus membangun sekolah vokasi di berbagai daerah,” harapnya. Adapun kehadiran Presiden Jokowi disambut oleh sejumlah Kabinet Kerja, sejumlah pimpinan Universitas, dewan guru besar, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Undip Bersholawat dan Serangkaian Acara Lainnya Setelah kedatangan Presiden Jokowi, acara Dies Natalis Undip ke-60 dilanjutkan dengan acara Undip Bersholawat pada 24 Oktober 2017 yang dihadiri sekitar 15 ribu peserta yang merupakan gabungan dari mahasiswa dan masyarakat umum. Kegiatan yang bertemakan “Pangeran Diponegoro Teladan dalam Berbangsa dan Berbudaya” ini turut mengundang Yos Johan Utama selaku Rektor Undip, KH. Al-Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf, dan KH. D Zawawi Imran, yang merupakan budayawan asal Madura. Acara tersebut diawali dengan penampilan dari grup rebana Unnes yang berhasil memenangi Festival Rebana pada minggu lalu, dilanjutkan membaca sholawat bersama Al-Habib Syech yang diiringi rebana Ahbabul Mustofa.
Setelah pembacaan sholawat selesai, Al-Habib Syech memberikan pesan kepada para dosen undip untuk tidak memberatkan mahasiswa dalam proses bimbingan skripsi. “Jangan jadi pembimbing skripsi kalau masih memperberat mahasiswa saat mereka mengerjakan skripsi, kalau masih ada dosen yang seperti itu, ngajar di sungai saja. Kasihan mereka (mahasiswa), mereka telah menghabiskan uang banyak, jauh dari rumah, kenapa skripsinya dipersulit-sulit,” tuturnya. Rangkaian Dies Natalis Undip ke-60 ini masih akan dilanjutkan dengan acara Wayang Specta Undip yang berkolaborasi dengan Wayang Orang “Ngesti Pandawa” pada 3 November 2017, Seminar On Cruise pada 11 November 2017, dan dilanjutkan dengan acara Smart Run yang akan melombakan tiga kategori jarak; Half Marathon yang diharapkan akan diikuti sebanyak 5.000 pelari dari seluruh Indonesia. Tiket yang dikenakan dalam Smart Run ini adalah Rp 25.000,00 hingga Rp100.000,00. Acara ini akan dilaksanakan di Widya Puraya Undip pada pukul 05.30 WIB, dan dilanjutkan dengan Diponegoro Jazz Festival pada 16-17 November 2017. (sdw)
Volume
12
Pekan ini di lpmedents.com E-Motion 2017 : Dare to Act for Independent Economy FEB Undip (1/11) – Lembaga Pers Mahasiswa Edents (LPM Edents) FEB Undip mengadakan acara Edents in Motion ( E-Motion ) 2017 . Mengambil tema “Dare to Act for Independence Economy”, acara ini diselenggarakan di hall gedung C FEB Undip. E-Motion 2017 dibuka dengan sambutan dari ketua panitia yaitu Aradeya Tangguh Pamungkas pada pukul 09.00 WIB.
Public Hearing 3 Bahas Evaluasi Anggaran Kemahasiswaan dan Mekanisme SKPI FEB Undip (31/10) – Senat Mahasiswa FEB (SM FEB) Universitas Diponegoro kembali mengadakan Public Hearing 3 bertempat di Hall Gedung C FEB Undip. Kali ini Public Hearing membahas tentang evaluasi anggaran kemahasiswaan dan mekanisme SKPI. Tujuannya yaitu sebagai penghubung antara mahasiswa dan pihak dekanat atau birokrat. “Hal ini dilatarbelakangi mahasiswa yang jarang berhubungan dengan pihak dekanat,” ujar Ainul Yaqin, Ketua Acara Public Hearing 3. Orasi Kandidat Chairman MSA 2018
FEB Undip (30/10) – Suksesi MSA (Management Student Association) 2017/2018 mengadakan Orasi Para Calon Chairman di Dome FEB Undip. Adapun para calon yang berorasi yaitu Fadho Rifqi Hanintya (nomor urut 1) dan Nundy Miftahusni (nomor urut 2).
Doc.Edents
Mahasiswa FEB Undip Raih Best Delegates of Model United Nation (MUN) pada ALSA English Festival 2017 Kabar membanggakan datang dari mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip. Winson Gilbert Sinurat, mahasiswa manajemen 2016 berhasil meraih penghargaan Best Delegates of Model United Nation (MUN) the 7th ALSA English Festival yang diadakan oleh Asian Law Students Association Local Chapter (ALSA LC) Undip dari Fakultas Hukum (FH) Undip pada tanggal 16 September 2017 silam. ALSA MUN Class merupakan salah
satu cabang dari perlombaan yang bernamakan ALSA English Festival yang diadakan oleh ALSA LC dari Fakultas Hukum (FH) Undip. Tipe lomba yang diikuti oleh Winson merupakan simulasi MUN dan diikuti oleh seluruh mahasiswa dari fakultas yang berada di Undip. Dalam lomba tersebut, semua mahasiswa yang berpartisipasi dituntut untuk memberikan pendapat mereka, kemudian bagaimana menjalin hubungan diplomatik, dan melobbying. Mahasiswa yang akrab disapa Winson ini mengaku, awal mengikuti kompetisi ini karena rasa ketertarikan pada MUN. “Sebelumnya, MUN ini adalah MUN pertama saya. Kemudian saya tertarik untuk belajar MUN, makanya saya mendaftar untuk mengikuti pelatihan ini. Pertama saya tidak mengetahui bahwa setelah pelatihan ini akan diadakan lomba. Setelah saya mengikuti pelatihan, dan kemudian mengikuti lomba, saya berusaha sebaik mungkin untuk mengerahkan segala kemampuan saya dan bersyukur saya mendapat Best Delegates,” ungkap Winson. Pada saat menjalani rangkaian kompetisi, Winson menjadi delegasi dari negara Argentina. Kemudian Winson dan para delegasi lainnya diberikan topik tentang bagaimana memecahkan masalah
mengenai Tahanan Perang. “Untuk mendapatkan penghargaan paling tidak harus bisa mengkontribusi dalam memecahkan masalah. Karena di MUN ini tidak hanya bermodalkan berbicara saja tetapi juga harus ikut berkontribusi dan aktif bagaimana memecahkan masalah,” jelas Winson. Bantuan moril pun diberikan oleh pihak FEB Undip agar Winson lebih semangat lagi dalam mengikuti lomba tersebut. “Dari pihak FEB Undip sangat mensupport saya dalam mengikuti MUN ini, kemudian teman-teman saya juga memberi saya support supaya bisa berhasil mengikuti lomba ini,” jelas Winson. Ketika ditanya perihal harapan untuk mahasiswa FEB Undip yang ingin mengikuti kompetisi MUN atau kompetisi lainnya, “Tetap harus punya kepercayaan, karena kalau kita memberikan segala apa yang kita punya, bukan sebuah ke-mustahilan bagi kita untuk memenangkan sebuah penghargaan,” tutur Winson. Winson akan berkompetisi lagi di puncak ALSA English Festival kategori MUN yang akan diadakan pada 1-3 November 2017. (sdw)
Kordents Volume 12 Edisi 31 Oktober-7 November 2017
Pemimpin Umum : Adhevyo Reza; Pemimpin Redaksi : Akhmad Sadewa S; Pemimpin Artistik: Henty Eka Palupy; Editor : Fana Mustika Insanu; Reporter : Haritz Faiz,Sekar Anggit N, Marriani, Yolanda Bela, Fanny Dinda dan Nisrina Nuril Mala
Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Edents
Sekretariat : Gedung PKM Lt. 1 FEB Undip, Tembalang Edents Call Center : 024-91181513
Kunjungi !
w w w.lpmedents.com
Kordents Vol. 12 Edisi 31 Oktober-7 November 2017
Laporan Utama
Doc. dipojazzfestival.com
Dipo Jazz Akan Ramaikan Dies Natalis ke-60 Undip agar semua yang penonton yang hadir dari berbagai usia dapat bernyanyi dan bersenang-senang dalam acara Dipo Jazz ini.
Dipo Jazz merupakan salah satu rangkaian acara untuk meramaikan Dies Natalis ke-60 Undip. Festival musik ini merupakan festival bernuansa jazz yang pertama kali diadakan di Undip. Awal mula penyelengaraan acara ini dimulai dari pihak dekanat FEB Undip. Pada tahun ini FEB Undip berkesempatan menjadi ketua pelaksana Dies Natalis Undip ke-60. Pihak dekanat lalu meminta bantuan dari teman-teman mahasiswa untuk membentuk panitia beserta konsep acara musik jazz. Setelah itu, diadakanlah open recruitment untuk memilih panitia Dipo Jazz. Tema Dipo Jazz festival kali ini adalah “Jazz Embraces Us “ yang diartikan alur musik jazz ini dapat merangkul seluruh mahasiswa maupun alumni Undip. Dipo Jazz akan dilaksanakan di Widya Puraya Undip selama dua hari. Hari pertama akan diadakan penampilan langsung oleh audisi band pada hari Kamis 16 November 2017. Sedangkan pada hari kedua, (17/11) adalah malam puncak yang akan menampilkan beberapa musisi jazz tanah air. Nantinya acara ini akan dikemas dengan konsep non-formal. Harapannya
Alasan utama dipilihnya musik bernuansa jazz dalam acara ini karena musik jazz adalah musik yang akan selalu dikenang. Siapapun bisa menikmati musik jazz tanpa membedakan usia dan generasi. Selain itu musik jazz sesuai dengan segmentasi pasar yang diinginkan panitia yaitu mahasiswa. Bregas Wiroutomo, selaku koordinator mahasiswa dalam acara ini juga mengatakan bahwa jazz ini merupakan musik yang long lasting, sehingga dapat dinikmati oleh seluruh warga Undip dan semua kalangan umur. “Orang yang tidak mengerti musik pun bisa menikmati musik jazz. Musik jazz itu memiliki segmentasi pasar tersendiri dan itu sangat cocok untuk mahasiswa,” tutur Bregas.
Menurut Bregas, warga Undip memiliki antusiasme yang tinggi dengan diadakannya Dipo Jazz ini. Mereka ingin tahu dan penasaran terhadap Dipo Jazz. Tetapi, antusiasme dalam hal pembelian tiket belum sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, cara yang dilakukan panitia Dipo Jazz untuk mengatasi masalah ini adalah mempublikasikan acara Dipo Jazz melalui sosial media. Panitia juga melakukan road show dengan mendatangi berbagai fakultas yang ada di Undip. Selain itu, panitia Dipo Jazz juga aktif dalam mempromosikan acara ini di rangkaian acara Dies Natalis. Salah satunya saat event Nightcestra. Panitia Dipo Jazz hadir di acara ini untuk memperkenalkan Dipo Jazz kepada seluruh warga Undip yang datang. Tujuan promosi ini agar seluruh warga Universitas Diponegoro diharapkan turut berpartisipasi dalam kegiatan rangkaian acara Dies Natalis Undip yang ke-60 ini. Ketika ditanya perihal target jumlah peserta, Bregas mengatakan bahwa Dipo Jazz memiliki target
jumlah peserta yakni 5000 peserta. Terlebih lagi, acara ini akan mendatangkan banyak penyanyi dengan aliran jazz.
DAC, Jazz Ngisoringin, Dua Drum, Barry Likumahuwa with Rima, Yura Yunita dan berbagai special performances lainnya direncanakan akan mengisi acara ini. Special performances ini ditampilkan oleh gabungan oleh beberapa mahasiswa Undip dari berbagai fakultas. Mahasiswa yang terpilih dari berbagai fakultas ini akan berlatih bersama-sama dan menunjukkan kemampuannya di malam puncak. Special performances ini sebagai bukti bahwa jazz itu akan menyatukan seluruh mahasiswa yang ada di berbagai fakultas. Warga undip yang ingin datang di acara ini bisa membeli tiket dengan menghubungi contact person yang terdapat di sosial media Dipo Jazz. Harga yang ditawarkan dalam presale 1 yakni 25 ribu rupiah dan presale 2 yakni 35 ribu rupiah.
Dipo Jazz mengadakan audisi band yang dibuka secara umum. Sehingga, untuk mahasiswa dari universitas lain dan siswa SMA yang ingin tunjuk gigi di acara ultah Undip ini, bisa turut mendaftar. Pendaftaran audisi band ini gratis dan mudah serta memiliki hadiah total 15 juta rupiah bagi pemenang audisi band ini. Audisi ini dilakukan dengan cara mengisi form dan mengupload penampilan band di sosial media. Setelah para peserta mengupload videonya akan diambil lima belas peserta dari tahap ini. Penilaian seleksi band dilakukan berdasarkan kualitas dari band tersebut. Bukan berasal dari viewers atau like yang didapatkan setelah mengupload video tersebut. Kemudian, lima belas peserta yang terpilih ini akan tampil secara langsung di Widya Puraya Undip. Adapun Live band performance ini akan diadakan pada tanggal 16 November 2017. Semua peserta yang terpilih akan menampilkan karya musiknya di hari tersebut. Dari kelima belas peserta band ini akan dipilih tiga band saja. Sejauh ini masih lima peserta yang sudah mendaftarkan bandnya. Persiapan acara ini tergolong singkat. Dimulai dari bulan Agustus untuk membuka open recruitment dan dibentuknya panitia perdivisi. Oleh karena itu, Dipo Jazz ini memiliki kendala “Pertama, masalah waktu karena waktu kita mepet. Maka, harus efektif dan efisien banget. Kedua, masalah koordinasi, karena kepanitiaan ini lingkupnya se-Undip dan sedikit terkendala dalam waktu berkoordinasi. Karena jadwal kita ngga sama antar fakultas,” ujar Bregas. Tetapi, acara ini turut dibantu oleh pihak dekanat untuk ikut menyukseskan acara. “Harapannya Dipo Jazz ini benar-benar bisa merangkul teman-teman se-Undip untuk memeriahkan acara ini. Dan harapan ke depannya acara seperti ini bagus banget untuk Undip sendiri, semoga tahun depan akan ada lagi acara seperti ini,” tutup Bregas.
Kabar Kampus
Doc. Edents
HMD Akuntansi Undip Gelar Seminar & Audit Training 2017
Seminar dan audit training yang dihadiri oleh Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Partner Perwakilan Kantor Publik Akuntan
LPM Edents FEB Undip
FEB UNDIP (21/10) - Himpunan Mahasiswa Departemen Akuntansi (HMDA) menyelenggarakan Seminar & Audit Training 2017 dengan tema “Improve your ability to be a professional auditor” yang telah menjadi program kerja tahunan bagi KMA. Acara ini dihadiri oleh 113 peserta dari 11 universitas di kota Semarang. Acara dimulai pada pukul 08:30 WIB di Hall gedung C FEB Undip. Acara ini menghadirkan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jateng RI Hery Subowo. Selain itu, juga turut mengundang Muhammad Ardinata dan Wahyu wardani, menjabat sebagai partner perwakilan kantor publik akuntan atau bisa disebut KAP dari HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan cabang Semarang. Fransiska Sonia Rickiyanto, selaku ketua panitia acara ini mengutarakan bahwa tujuan diadakannya acara ini adalah untuk meningkatkan kemampuan akuntansi khususnya dibidang pengauditan bagi mahasiswa di kota Semarang. Auditor BPK yang pernah menangani pengadaan barang di Angkatan Darat ini menjelaskan tentang Auditor Sektor Publik
lpmedents.com
yang meliputi, subyek audit sektor publik, obyek audit sektor publik, pedoman dan undang – undang terkait audit sektor publik. Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan proses bagaimana hubungan BPK dengan lembaga lain baik badan hukum, badan keuangan dan lembaga atau perusahaan yang di audit. Dijelaskan pula bagaimana prosedur pengauditan, teknik dan metodologi yang dipakai, struktur organisasi, serta tugas dan wewenang dari BPK. Materi di sesi kedua menerangkan pemahaman dasar bagi para audience tentang audit dari penjelasan sampai dengan prosedur dan tahapan pengauditan yang menjelaskan detaildetail seperti standar audit yang digunakan, dokumen transaksi, serta diagram data dan flowchart. Sejatinya, seorang auditor juga perlu memahami jenis resiko dalam memeriksa keuangan klien perusahaan atau entitas yang diperiksanya. Di sesi terakhir yang diisi oleh Wahyu Wardani dan para peserta diajak untuk memecahkan masalah dengan menjawab secara kelompok atau dengan berdiskusi. Pertanyaan tersebut berupa kasus audit yang menjelaskan kesalahan pada soal cerita serta rincian angka dalam transaksi, baik penjualan dan pembelian yang termasuk dalam aset tetap dan utang usaha. Peserta diberi waktu untuk mencoba menjawab dan mengerjakan soal tersebut yang nantinya di akhir setelah sesi menjawab akan diberi jawaban kasus pada slide di ruang seminar, sampai akhir acara pada sore hari pukul 15:00 WIB. (sdw)
@tbv2341m
@lpmedents