Kordentssatu

Page 1

Koran Edents

LPM Edents

Volume

Dinamika Intelektual Mahasiswa Edisi 28 Februari-14 Maret 2017

Departemen IESP Ganti KKL dengan Sistem Magang di Perusahaan “Penggantian KKL menjadi magang akan dilakukan setelah pengesahan kurikulum 2017 yang dimana saat ini sedang berjalan proses peninjauan ulang kurikulumnya. Secara struktur memang kurikulum KKL akan digantikan oleh magang. Namun, mahasiswa tetap bisa melakukan KKL walaupun bukan sebagai kewajiban,” Akhmad Syakir Kurnia, Kepala Departemen IESP Undip Mahasiswa Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) FEB Undip Angkatan 2014 baru saja melakukan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) pada 5 sampai 11 Februari silam. Kota Surabaya dan Pulau Bali menjadi dua destinasi pilihan mereka. KKL merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan tiap tahunnya di masing-masing departemen. Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk mendapatkan informasi dari berbagai instansi yang dikunjungi. Bagi Departemen IESP, tahun 2017 adalah tahun terakhir penyelenggaraan KKL. KKL yang merupakan bagian dari kurikulum akan melalui proses evaluasi yang dilakukan pada saat Peninjauan Ulang Kurikulum setiap 5 tahun sekali. Pada tahun ini dilakukan evaluasi dan peninjauan kembali terhadap Kurikulum 2012, dimana satu aspek yang menjadi bahan peninjauan adalah KKL. Hasil evaluasi menyimpulkan, KKL dinilai kurang efektif dalam pelaksanaannya. Peninjauan ulang kurikulum pun menghasilkan keputusan yakni mengganti kegiatan KKL dengan sistem magang. Akhmad Syakir Kurnia, selaku Kepala Departemen IESP FEB Undip memaparkan bahwa KKL memiliki tujuan yang baik, namun tujuan itu dianggap belum mampu memenuhi kebutuhan mahasiswa akan praktik kerja

Kabar Prestasi

lapangan. Syakir mengatakan dalam proses evaluasi ditemukan bahwa mahasiswa memiliki kebutuhan baru, yaitu magang. Selain itu, Syakir mengungkapkan bahwa penghapusan KKL menjadi sistem magang tidak sepenuhnya dapat didefinisikan sebagai ‘dihapus’. Penggantian KKL menjadi magang itu sendiri akan sepenuhnya terlaksana pada saat Kurikulum 2017 telah disahkan. “Penggantian KKL menjadi magang akan dilakukan setelah pengesahan kurikulum 2017 yang dimana saat ini sedang berjalan proses peninjauan ulang kurikulumnya. Secara struktur memang kurikulum KKL akan digantikan oleh magang. Namun, mahasiswa tetap bisa melakukan KKL walaupun bukan sebagai kewajiban,” ungkap Syakir. Pada dasarnya, KKL dan Magang memiliki tujuan yang sama. KKL bertujuan untuk mendapatkan informasi dari setiap instansi yang dikunjungi, begitu pula dengan magang yang bertujuan untuk tidak hanya mendapatkan informasi mengenai sebuah instansi, tetapi juga mendapatkan pengalaman kerja serta gambaran riil dunia kerja. Perlu digarisbawahi bahwa program magang ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat ‘mencicipi’ bagaimana rasanya pengalaman di dunia kerja serta mendapatkan evaluasi berupa penilaian kinerja yang mereka lakukan. Selain itu, Program Magang tidak menutup kemungkinan bagi mahasiswa yang memiliki kinerja baik akan direkrut langsung oleh instansi terkait setelah lulus nanti. Syakir mengungkapkan bahwa berbagai instansi selalu memberikan program magang, namun pemanfaatan magang tersebut masih minim khususnya bagi mahasiswa FEB. Oleh karena itu, dalam Program Magang itu sendiri diperlukan adanya sebuah dorongan agar dapat terlaksana dengan baik serta dapat terwujudnya tujuan dan juga harapan dari kegiatan tersebut. Kegiatan KKL di setiap departemen di FEB Undip memiliki tujuan yang berbeda, sesuai dengan kurikulum setiap jurusan. Namun pada dasarnya tujuan dari kegiatan tersebut adalah sama. Fuad, selaku Kepala Departemen Akuntansi FEB Undip mengungkapkan bahwa KKL merupakan kegiatan yang berfungsi

01

untuk menjembatani kesenjangan antara dunia praktik dan dunia akademik. KKL diharapkan dapat memberikan informasi-informasi tambahan yang tidak diperoleh mahasiswa selama perkuliahan. Di samping itu, KKL juga memperkenalkan mahasiswa di Departemen Akuntansi mengenai basic practices di beberapa Instansi terbaik seperti BUMN maupun disektor swasta. KKL pada Departemen Akuntansi sendiri belum dapat dikatakan efektif karena masih banyak ruang yang harus diperbaiki. misalnya interaksi antara sektor industri dan mahasiswa yang sangatlah minim dalam penyampaian materi yang diberikan. “Improvement akan selalu dilakukan dengan mengoordinasi mahasiswa agar acara tersebut dapat memberikan nilai yang lebih banyak dan lebih optimal. Saya berharap materi dan informasi yang diperoleh akan sangat bermanfaat untuk mahasiswa itu sendiri. Salah satunya ialah Networking.” ujar Fuad. Penggantian program KKL menjadi Program Magang menuai pro dan kontra di kalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa IESP. Banyak mahasiswa yang menyambut baik isu tersebut, namun tidak sedikit pula yang menolak dengan alasan KKL merupakan sebuah acara yang dapat dimanfaatkan sebagai ajang untuk mempererat hubungan dalam angkatan. Fadil Mufid Kurnia, Mahasiswa IESP 2015, berpendapat bahwa pergantian KKL menjadi magang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda. “Kalau dilihat dari sudut pandang pengeluaran mahasiswa sendiri KKL sangat memberatkan bagi mahasiswa, namun ketika dilihat dari segi solidaritas angkatan, acara tersebut merupakan salah satu ajang untuk dapat mempererat sebuah angkatan karena tidak ada lagi program setelah LKMM-PD yang dapat mempererat hubungan suatu angkatan,” pungkas Fadil. Mahasiswa berharap apabila KKL diubah menjadi magang, pihak jurusan dapat memfasilitasi mahasiswa dengan baik. Fasilitas dapat berupa link pekerjaan ataupun bantuan untuk melamar sebagai magang d instansi. “Ya harapannya sih apabila KKL menjadi magang, pihak jurusan dapat memberikan bantuan seperti apply berkas kepada sebuah instansi, jadi tidak hanya menyuruh magang tanpa memberikan bantuan-bantuan seperti jaringan pekerjaan yang dibutuhkan mahasiswa dalam menjalankan program tersebut,” tutup Fadil. (SDW)

KSEI FEB Undip Raih 3 Juara di Temilreg FoSSEI Jawa Tengah 2017 Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) FEB Undip berhasil mengukir prestasi pada Temu Ilmiah Regional (Temilreg) Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Jawa Tengah 2017. Temilreg sendiri merupakan ajang silaturahim dan ajang perlombaan bagi Kelompok Studi Ekonomi Islam se-Jawa Tengah yang pada tahun ini diselenggarakan oleh FoSSEI Regional Jawa Tengah dan KSEI Himpunan Mahasiswa Dakwah (HIMMAH) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) di Fakultas Ekonomi Unissula pada 3-5 Febuari 2017. Rangkaian acara Temilreg meliputi Seminar Ekonomi Islam, Lomba Karya Tulis Ekonomi Islam (LKTEI), lomba video Ekonomi Islam (LVEI), Olimpiade Ekonomi Islam, Rapat Pimpinan Regional dan Sarasehan FoSSEI Jawa Tengah, serta Gathering. Dalam kegiatan bertema ‘Optimizing Indonesia’s Potency Towards World Halal Lifestyle Center on The Medical, Cosmetics and Fashion Sectors’ ini setidaknya diikuti oleh 200 peserta dari berbagai KSEI yang ada di universitas se-Jawa Tengah, antara lain: KSEI FEB Undip, KSEI UNNES, KSEI UIN Walisongo, KSEI Udinus, KSEI Stief Ipmafa Pati, KSEI Unimus, KSEI IAIN Salatiga, KSEI Polines, KSEI Unisnu, dan lainnya. KSEI FEB Undip berhasil menorerhkan prestasi yakni Juara 1 LKTEI atas nama Manarul Hidayat (D3 Akuntansi 2015), Eka Widyaningsih (IESP 2015) dan Kamila Yasmin (IESP 2016); Juara 3 LKTEI atas nama Hendrawan Asadul Sulthon (IESP 2015), Vita Retnama Dewi (IESP 2015), Sarah Nabila (S1 Kordents Volume 1 Edisi 28 Februari-14 Maret 2017 Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Edents Sekretariat : Gedung PKM Lt. 1 FEB Undip, Tembalang Edents Call Center : 024-91181513

Akuntansi 2015) dan Juara 3 LVEI dengan judul “Sertifikasi Non Halal Upaya Perlindungan Konsumen” dengan peserta Lindung Wicaksono Adha (IESP 2015), Rahmat Fitriansyah (Ekonomi Islam 2015), dan Hendrawan Asadul Sulthon (IESP 2015) KSEI FEB Undip sebenarnya juga mengirimkan perwakilan untuk Olimpiade Ekonomi Islam namun kurang

beruntung. Vita Retnama Dewi, salah satu pemenang LKTEI mengungkapkan bahwa berbagai persiapan telah dilakukan oleh KSEI FEB Undip sebelum mengikuti lomba tersebut. “Persiapannya itu ngumpulin data. Saya pakai data sekunder jadi ngumpulin data dari website-website gitu. Terus menentukan sub tema dari tema dari sananya itu ‘halal

lifestyle’ jadi kita mau bikin tentang apa sih yang nggak jauh dari tema itu. Abis itu sudah terkumpul temanya, kita kerjain. Kita satu tim ada tiga orang, jadi kita bagi-bagi tugas,.” tutur Vita. Persiapan tersebut memakan waktu sekitar satu bulan dengan memanfaatkan waktu liburan semester dan membuat multiple chat untuk memudahkan komunikasi antar tim. Adapun kendala yang dihadapi oleh KSEI FEB Undip saat mengikuti lomba tersebut seperti adanya perubahan waktu presentasi yang mendadak. “Kendala saat lomba kemarin itu adalah perubahan mendadak waktu presentasi. Jadi kalo di-booklet-nya itu sebenarnya kita presentasinya selama 10 menit tapi pas technical meeting lomba malamnya itu ternyata diperpendek waktunya jadi 5 menit dan pertanyaannya menjadi 15 menit. Nah, kita mempertanyakan susutnya banyak sekali gitu loh apakah 5 menit itu dapat tersampaikan dengan baik atau tidak,” ujar Sarah Nabila, salah satu pemenang LKTI. Vega Alberta selaku ketua KSEI FEB Undip berharap untuk ke depannya KSEI FEB Undip dapat mengulang prestasi yang lebih baik. “Harapan untuk kedepannya kan juga kita nggak hanya menjadikan lomba sebelumnya sebagai tolok ukur apa yang sudah kita lakukan demikian tapi juga harapannya sih kedepan kita bisa melakukan yang lebih baik, tetap melakukan evaluasi dari apa yang sudah kita lakukan di awal kepengurusan ini sehingga bisa membawa nama baik juga untuk Fakultas Ekonomi,” tutup Vega. (SDW)

Pemimpin Umum : Adhevyo Reza; Pemimpin Redaksi : Akhmad Sadewa S; Pemimpin Artistik : Henty Eka Palupy; Editor : Fana Nur I; Reporter : Rafi Qurnia; Mariani; Dirga Ardian; Nadia Shafira; Rahmat; Trinindita Y; M. Fauzan; Fatyatul Ulfa; Layouter : Abdan Husnan; Ilustrator : Aradeya.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.