Kordents volume sebelas

Page 1

Koran Edents

LPM Edents

Dinamika Intelektual Mahasiswa

Dari Redaksi FEB Undip siap gelar Pemilihan Raya Tingkat Fakultas (Pemiltas). Pemiltas merupakan ajang pemilihan ketua dan wakil ketua BEM FEB Undip yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Pesta demokrasi terbesar di FEB ini melibatkan seluruh elemen mahasiswa FEB untuk berpartisipasi dalam Pemiltas baik sebagai pemilih, panitia pemilihan (panlih), tim sukses (timses), maupun calon ketua dan wakil ketua BEM FEB. Pada laporan utama kedua, kami membahas mengenai pelaksanaan Training Legislatif Fakultas (TLF) yang diadakan oleh Senat Mahasiswa (Sema) FEB Undip. Pelaksanaan TLF 2017 sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2016 tidak diadakan kegiatan pasca-TLF, sementara untuk tahun ini akan diadakan kegiatan pascaTLF. Kabar Kampus datang dari Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Akuntansi Undip yang sukses menggelar seminar nasional ACSENT (Accounting Society Event). Seminar ini juga menjadi serangkaian acara dies natalies Sekolah Vokasi Undip. Terakhir, Kabar Prestasi datang dari 5 Mahasiswa Fakultas Hukum Undip yang menyebet juara kedua dari kategori naskah terbaik dalam kompetisi Constitutional Drafting 2017. Constitutional Drafting (Condraft) ini adalah lomba penyusunan rancangan perubahan UUD 1945, dimana peserta diberikan kesempatan untuk mengolah ide-ide baru agar dapat turut andil dalam penyempurnaan sistem ketatanegaraan Indonesia. Terakhir, kami dari redaksi mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan berita. Kritik dan saran selalu kami harapkan dari para sahabat Edents. Selamat membaca!

Kabar Prestasi

Doc. Pemira 2016

Edisi 2-16 Oktober 2017

FEB Siap Gelar Pemiltas 2017 “Bukan hanya dilihat dari daftar pemilihnya, tapi ketika misal kampanye atau mimbar bebas itu antusiasme mahasiswa tuh aktif juga gitu untuk memberikan pertanyaan atau mungkin mengkritisi dan lain sebagainya. Jadi yang jadi patokannya itu tidak hanya kuantitas tapi juga kualitas” – Septiansyah Surahman, Ketua Panitia Pemilihan FEB 2017 Pemilihan Raya Tingkat Fakultas (Pemiltas) merupakan ajang pemilihan ketua dan wakil ketua BEM FEB Undip yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Pesta demokrasi terbesar di FEB ini melibatkan seluruh elemen mahasiswa FEB untuk berpartisipasi dalam Pemiltas baik sebagai pemilih, panitia pemilihan (panlih), tim sukses (timses), maupun calon ketua dan wakil ketua BEM FEB. Septiansyah Surahman, selaku ketua panitia pemilihan (Panlih) Pemiltas 2017 menuturkan bahwa pemiltas memiliki beberapa rangkaian acara yaitu sosialisasi, pendaftaran, mimbar bebas, pengumpulan suara, dan pengumuman pasangan calon terpilih. Sosialisasi Pemiltas akan dilaksanakan dua kali. Sosialisasi pertama adalah sosialisasi kepada alumni Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) tingkat Dasar dan Menengah dimana BEM FEB mengundang Dekan dan Wakil Dekan I FEB Undip. Mereka diharapkan bersedia maju untuk melanjutkan estafet kepemimpinan di FEB. Acara ini juga diisi dengan sosialisasi persyaratan pendaftaran calon ketua dan wakil ketua BEM FEB. Sosialisasi yang kedua adalah sosialisasi terkait peraturan dan petunjuk teknis pelaksanaan Pemiltas. Setelah sosialisasi akan dibuka pendaftaran calon ketua dan wakil ketua BEM FEB. Jika sudah terdapat minimal dua pasang calon, maka pendaftaran tidak diperpanjang. Tahap selanjutnya adalah tahap verifikasi. Pasangan calon (paslon) yang lolos berkas akan dimumkan sebagai calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FEB. Pengumuman paslon yang lolos berkas akan dilaksanakan di Dome FEB. Kemudian dimulailah masa kampanye dari masing-masing paslon yang melibatkan timses. Keberjalanan kampanye akan diawasi oleh panitia pengawas (panwas) dan panlih agar tetap kondusif. Pengumpulan suara diperkirakan dilaksakan pada hari Rabu, 8 November 2017. Pengumpulan suara ini melibatkan mahasiswa aktif dari empat angkatan yaitu angkatan 2014, 2015, 2016, dan 2017 sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT). Untuk pelaksanaannya, panitia menyiapkan enam Tempat Pemungutan Suara (TPS) di beberapa lokasi yaitu satu TPS di gedung A, satu TPS di gedung B, dan empat TPS di gedung C. Pada hari selanjutnya akan langsung dilanjutkan dengan perhitungan suara. Paslon yang memiliki suara terbanyak akan langsung menjadi paslon terpilih. Namun, panitia menyiapkan masa sanggah/gugatan selama tuhuh hari. Sanggahan dapat berupa dugaan adanya kecurangan dan sebagainya. Satu minggu berikutnya barulah hasil tetap diumumkan yaitu penetapan paslon terpilih. Peran Mahasiswa dalam Pemiltas Pemiltas tidak hanya melibatkan paslon dan pemilih, namun juga mahasiswa yang berperan sebagai timses, panitia pemiltas itu sendiri, dan tim pemantau. Timses terdiri dari 15-75 orang dan berperan sebagai pendukung dalam kegiatan kampanye paslon Panitia Pemiltas sendiri terdiri atas panlih, panwas, dan panitia khusus (pansus). Panlih berperan mengatur teknis pelaksanaan pemiltas baik itu mengkonsep acara, membuat peraturan, mencetak surat suara, menyimpan surat suara, menjamin perlengkapan dan

sebagainya. Panwas sendiri terdiri dari para ketua himpunan. Tugas mereka adalah mengawasi berjalannya pemiltas. Pansus berada di bawah naungan senat dan sebagai penyelenggara pemiltas itu sendiri. Mereka bertugas membacking panlih dan sebagai koordinator. Selain timses dan panitia pemiltas, ada pula tim pemantau. Tim pemantau bukan bagian dari panitia, namun mereka wajib mendaftarkan diri kepada panlih untuk menjadi tim pemantau resmi. Tim pemantau dapat berasal dari Lembaga Pers Mahasiswa (LPM), mahasiswa biasa yang mengorganisasikan diri, maupun lembaga pers dari luar FEB.

Konsep Mimbar Bebas Seperti Debat Sistematika Pemiltas tahun ini kurang lebih sama dengan tahun sebelumnya. “Tahun lalu itu konsepnya hanya tanya jawab dan waktunya itu bebas gitu asal sesuai rundown gitu. Nah untuk tahun ini, kita akan bener-bener seperti debat pada umumnya,” ungkap mahasiswa yang kerap disapa Anca ini. Anca mengilustrasikan mimbar bebas kali ini seperti debat gubernur atau presiden yang diberi waktu untuk menjawab dan dipandu oleh moderator. “Jadi di situ kita dapat benar-benar mengetahui kapasitas dari calon tersebut. Di mana dia bisa menjawab pertanyaan dari panlih dan audiens dalam waktu yang efektif dan efisien, ” lanjutnya. Output dari Pemiltas Anca mengatakan output dari Pemiltas adalah menemukan pemimpin baru untuk BEM FEB. Ia cukup menyayangkan pemiltas tahun lalu yang hanya terdapat satu pasang calon yang menandakan Pemiltas sepi peminat. “Output-nya diharapkan iklim demokrasi di FEB itu bisa lebih bergairah dengan adanya pemiltas ini. Karena biasanya orang itu kan akan tertarik dengan mimbar bebas atau kampanye calon. Nah itu akan menimbulkan sedikit kepedulian orang terhadap demokrasi gitu,” pungkasnya. Diketahui bahwa pada pemiltas tahun lalu dari 4000 Daftar Pemilih Tetap (DPT) hanya sekitar 2300 DPT yang ikut memilih. Pemiltas tahun ini menargetkan ada 75% DPT yang ikut memilih. Panlih juga sedang menyiapkan petunjuk teknis terkait peraturan-peraturan Pemiltas.

Ciptakan Iklim Demokrasi yang Kondusif Anca berharap agar iklim demokrasi di FEB semakin membaik. Ia juga berharap antusiasme mahasiswa terkait Pemiltas tahun ini lebih ‘membara’ dan lebih ramai. “Bukan hanya dilihat dari daftar pemilihnya, tapi ketika misal kampanye atau mimbar bebas itu antusiasme mahasiswa tuh aktif juga gitu untuk memberikan pertanyaan atau mungkin mengkritisi dan lain sebagainya. Jadi yang jadi patokannya itu tidak hanya kuantitas tapi juga kualitas,” tutur mahasiswa Manajemen 2015 ini. Anca berpesan kepada para mahasiswa FEB agar tidak apatis terhadap Pemiltas karena terkait dengan demokrasi di FEB. Mahasiswa harus aktif, lebih meningkatkan kepekaan, dan antusiasme terhadap pesta demokrasi. (sdw)

Volume

11

Pekan ini di lpmedents.com Nightcestra Jadi Ajang Mahasiswa dan Pejabat Unjuk Gigi Undip (14/10) ‒ Lapangan Widya Puraya terdengar ramai dengan hingar-bingar nyanyian dari mahasiswa dan pejabat kampus & kota dalam acara Nightcestra. Alunan alat musik dari Undip Orchestra mengiringi sejumlah lagu barat hingga lagu khas daerah Indonesia yang dinyanyikan oleh mahasiswa dan pejabat. Job Interview 2017 : Prepare Your Future with Success Interview FEB Undip (14/10) – BEM FEB Undip menggelar Job Interview 2017 yang bertajuk “Prepare Your Future with Success Interview”. Acara yang diselenggarakan di Hall Gedung C FEB Undip ini menghadirkan Tri Anggoro Z (Founder/Principle Consultant Human Capital Group), Anita Mega Tristianti (Human Capital Management PT Paragon Teknologi and Innovation) dan Siswati (Dosen Psikologi Undip) sebagai pembicara. Pemiltas 2017, Panlih Tetapkan Aturan Baru FEB Undip (6/10) – Panitia Pemilihan (Panlih) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip) baru saja melaksanakan sosialisasi terkait Pemilihan Raya Tingkat Fakultas (Pemiltas).

Doc. Pribadi

Fakultas Hukum Undip Sabet Juara II pada Lomba Constitutional Drafting MPR-RI 2017

Lima mahasiswa Fakultas Hukum Undip berhasil mengharumkan nama Undip di perlombaan tingkat nasional dan mengalahkan beberapa universitas lain dari seluruh Indonesia dengan meraih Juara II dari kategori naskah terbaik dalam kompetisi Constitutional Drafting 2017. Adapun lomba Constitutional Drafting (Condraft) ini adalah lomba penyusunan rancangan perubahan UUD 1945, dimana peserta diberikan kesempatan

untuk mengolah ide-ide baru agar dapat turut andil dalam penyempurnaan sistem ketatanegaraan Indonesia. Lomba tersebut diselenggarakan oleh Majelis Permusyaratan Rakyat (MPR) RI dalam rangka Pekan Konstitusi MPR RI tahun 2017. Sebelumnya, pihak FH Undip melakukan seleksi terlebih dahulu untuk menentukan perwakilan. Setelah melakukan seleksi, lima orang terpilih untuk menjadi perwakilan Undip dalam lomba ini, mereka adalah Eka Padmahantara Antonius, Farid Ibrahim, Putra Dian Novlarang, Sahel M. Alhabsyi, dan Sarah Marisi Ireney Sidauruk.

Setelah terpilih menjadi delegasi perwakilan Undip, selama tiga bulan mereka merancang naskah akademik perubahan kelima UUD NKRI 1945. Setelah itu, berkas tersebut dikirim ke MPR untuk diseleksi apakah berhak atau tidak untuk lolos ke

putaran final. Persiapan yang dilakukan dalam menghadapi lomba tersebut menurut salah satu peserta, Eka Padmahantara Antonius yaitu mereka mencari materi dan juga permasalahan yang mereka selesaikan dengan memberi ide –ide atau gagasan baru pada naskah akademik. “Untuk lomba ini dipersiapkan kurang lebih selama hampir 3 bulan, dimana kami menggodok materi, mencari permasalahan dan menyelesaikannya dengan memberikan ide-ide atau gagasan baru yang dituangkan dalam naskah akademik,” ujarnya. Dengan kemenangan yang mereka raih, Eka menuturkan beberapa tips-tips ketika mengikuti perlombaan tersebut yaitu adanya kemauan dari dalam diri kita untuk mengikuti sebuah lomba. Setelah itu, giat dalam berlatih dan jangan terlalu berpuas diri, dan yang terakhir berdoa kepada tuhan yang Maha Esa dan selalu bersyukur akan hasilnya nanti. ”Mungkin dari awal itu ya berani untuk mau mencoba mengikuti lomba ya, setelah itu giat berlatih dan jangan selalu merasa berpuas diri. Dan yang paling terpenting adalah jangan sampai meninggalkan doa dan ibadah untuk selalu mengucap syukur kepada Tuhan,” tuturnya. (sdw)

Kordents Volume 11 Edisi 2-16 Oktober 2017

Pemimpin Umum : Adhevyo Reza; Pemimpin Redaksi : Akhmad Sadewa S; Pemimpin Artistik: Henty Eka Palupy; Editor : Fana Mustika Insanu; Reporter : Asma, Pear, Alyani, farah, Mahardika, Kintan

Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Edents

Sekretariat : Gedung PKM Lt. 1 FEB Undip, Tembalang Edents Call Center : 024-91181513


Kunjungi !

Kordents Vol. 11 Edisi 2-16 Oktober 2017

w w w.lpmedents.com

Laporan Utama

Doc. TLF 2017

Mengenal Lembaga Legislatif Lebih Dekat Lewat TLF 2017 Datangkan Pembicara dari Luar FEB Pengetahuan tentang lembaga legislatif itu sendiri tidak hanya mencakup lembaga legislatif di lingkungan FEB saja, tetapi lembaga legislatif yang ada di Indonesia. Untuk pembicaranya sendiri tidak hanya dari FEB, tapi juga dari luar, sehingga mencakup semuanya. SEMA sendiri terdiri dari senator dan staf ahli. Perbedaan dari keduanya adalah senator yang merupakan perwakilan dari tiap organisasi mahasiswa (ormawa) tidak boleh mengikuti kepanitiaan apapun yang ada di FEB, sedangkan staf ahli dapat direkrut dari luar yang tidak mengatas namakan ormawa. Senator tidak boleh mengikuti kepanitiaan di lingkup FEB, karena senator bertugas mengawasi acara-acara yang diselenggarakan. Sedangkan staf ahli diizinkan mengikuti organisasi lain selain senat ataupun mengikuti kepanitiaan di lingkup FEB. Staf ahli memiliki kebebebasan yang lebih luas dibandingkan dengan senator.

“TLF merupakan salah satu acara kaderisasi yang memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa tentang bagaimana sebenarnya lembaga legislatif, tidak hanya di lingkup FEB, namun lembaga legislatif di Indonesia,” –Rointan Permata Hutasoit, Ketua Panitia TLF 2017. Training Legislatif Fakultas (TLF) merupakan program yang diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa (SEMA) FEB Undip yang menjadi sarana bagi mahasiswa untuk belajar lebih dalam mengenai dunia legislatif. Tema dari TLF 2017 adalah ‘Revitalisasi Peran Mahasiswa dalam Pergerakan dan Demokrasi Negara’. Tujuan diselenggarakannya TLF 2017 ini adalah agar calon senator memiliki pengetahuan legislatif, sehingga dapat mengerti tata cara yang ada dalam badan legislatif seperti rapat dewan dan sebagainya. TLF 2017 merupakan acara yang menjadi tanggung jawab Komisi 5 Bidang Minat dan Bakat mahasiswa. Rointan Permata Hutasoit, selaku Ketua Panitia TLF 2017 mengatakan bahwa perbedaan antara TLF 2017 dengan TLF 2016 terletak pada timeline acara, dimana pada tahun 2016 tidak diadakan kegiatan pasca-TLF, sementara untuk tahun ini akan diadakan kegiatan pasca TLF.

Ormawa Wajib Kirim Dua Delegasi Sasaran peserta acara TLF ini adalah mahasiswa umum dalam lingkup Undip. Meskipun begitu, setiap ormawa dianjurkan untuk mengirim delegasi. Hal ini bertujuan agar senatorsenator dapat mengetahui perihal lembaga legislatif itu sendiri. Adapun total peserta yang mengikuti rangkaian acara TLF 2017 berjumlah 63 orang. Jumlah ini lebih sedikit dibandingakan tahun kemarin yang jumlah pesertanya sekitar 70 peserta. Peserta yang mengikuti acara TLF terdiri dari mahasiswa yang tergabung dalam ormawa ataupun yang bukan merupakan anggota dari ormawa. Tahun ini setiap ormawa yang berada di FEB wajib mendelegasikan minimal 2 orang sebagai perwakilan ormawa mereka. Alasan mewajibkan minimal 2 perwakilan dari tiap ormawa karena belum tentu kedua orang tersebut dapat memenuhi syarat untuk diajukan menjadi senator. Jadi semua kembali lagi kepada ormawanya itu sendiri. “Minimal dua, maksimal tidak ada. Jadi kita minimal dua biar nanti jadi misal dari ormawanya itu sendiri mendelegasikannya dua, belum tentu yang dua orang ini diajukan jadi senator,” tutur Rointan. Adapun tiap ormawa dapat mengajukan anggotanya selain dua orang yang mengikuti TLF, tergantung kebijakan mereka sendiri. Jadi semisal dari ormawa lain ada yang mengajukan anggotanya yang belum mengikuti TLF, maka ketika sudah menjadi anggota dari SEMA FEB, anggota terrsebut diminta untuk mengikuti TLF di fakultas lain.

Alur Kegiatan TLF Acara pra-TLF yang telah berlangsung pada tanggal 28 September lalu mengundang pembicara dari internal, yaitu wakil ketua SEMA FEB. Acara ini diberikan sebagai pengenalan dini tentang lembaga legislatif mulai dari sejarahnya, lembaga-lembaga yang ada di Indonesia yang terdiri dari eksekutif, yudikatif, dan legislatif. Pada acara pra-TLF juga terdapat pembagian kelompok, observer serta pembagian tugas-tugas yang akan dilaksanakan di TLF dan pasca TLF. Sedangkan untuk mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan ini belum dapat menjadi senator, karena yang dapat menjadi senator adalah yang telah menjadi anggota dari suatu ormawa dan jadi perwakilan senator. Namun, mahasiswa baru dapat menjadi staf ahli, karena staf ahli belum tentu dan tidak harus mengikuti suatu ormawa. Jadi tidak masalah untuk mahasiswa baru untuk mengikuti kegiatan TLF 2017 ini. Terdapat 4 materi yang akan disampaikan dalam acara TLF 2017 yakni aspirasi advokasi, lobbying, negosiasi, Teknik sidang serta cara legal drafting. Legal drafting adalah proses membuat peraturan.Selanjutnya, materi teknik sidang mengajarkan tata cara cara sidang yang baik, dari arti ketukan-ketukan palu, sedangkan advokasi dan aspirasi itu menjaring aspirasi dari masyarakat ataupun mahasiswa di FEB. Terakhir, lobbying dan negosiasi mengajarkan kita bagaimana cara kita me-lobby dan negosiasi. “Jadi output yang kita harapkan itu mahasiswa umum maupun delegasi dari tiap ormawa mengerti tentang hal ini. Jadi nanti ketika mereka ingin menjadi senator dan staff ahli udah ada pengetahuan,” ungkap Rointan. Untuk acara Pra-TLF sendiri telah diselenggarakan pada Sabtu, 30 September 2017. Selanjutnya, acara TLF akan dilaksanakan pada tanggal 14-15 Oktober 2017. Sedangkan untuk Pasca TLF akan diselenggarakan pada tanggal 28 Oktober 2017, rencananya pada pasca, peserta akan langsung terjun ke masyarakat dan mengadakan sejumlah orasi. Terkait kendala acara, Rointan mengatakan kendala dalam acara ini adalah masalah pendanaan, karena adanya penyesuaian anggaran dana sebesar 50% menyebabkan dana harus ditanggung oleh panitia. Terlepas dari berbagai kendala yang dihadapi, Rointan berharap acara ini dapat terlaksana dengan baik, serta dapat memberikan pengetahuan kepada mahasiswa FEB maupun mahasiswaa umum agar lebih mengerti mengenai lembaga legislatif itu sendiri. “Semoga para peserta bisa menyerap materi sebanyak-banyaknya, supaya mereka nggak hanya tahu tentang organisasi BEM, Himpunan, tapi juga tahu tentang legislatif itu sendiri, sehingga output yang diinginkan berhasil tercapai,” tutup Rointan. (sdw)

Kabar Kampus Doc. Edents

Tumbuhkan Jiwa Wirausaha Muda Melalui Seminar Nasional ACSENT 2017 Acara ini berlangsung pada tanggal Sabtu (30/9) di Laboratorium Kewirausahaan FEB Undip. ACSENT mengundang para

Entrepreneurship mulai dari Ismail Rabbani (Founder dan CPO Talangin.com), Wisnu Mawardi (Direktur Utama Suharnomo selaku Dekan FEB sedang memberikan sambutan dalam acara Seminar Nasional yang diadakan oleh HMPS Akuntansi Undip PT. Undip Maju), dan guest star Marco Ivanos (Social Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Akuntansi Undip Media Public Figure ‘selebask’) dengan moderator Kessy Abreka untuk pertama kalinya menggelar seminar nasional ACSENT Sembiring (Mawapres I Program Diploma Undip). (Accounting Society Event) yang ditarik menjadi serangkaian Masuk ke inti acara, pemaparan pertama disampaikan Wisnu acara dies natalies Sekolah Vokasi Undip. Mengambil tema Be Mawardi yang memaparkan tentang garis besar e-commerce, Creative and innovative in Digital Era with Entrepreneurship, Kautsar Dinda atau yang akrab disapa Dinda selaku Ketua Acara PT. Undip Maju yang berkolaborasi dengan BNI dalam membuat ACSENT mengatakan acara ini bertujuan agar peserta acara ini market place, dan menyinggung sedikit mengenai UMKM. lebih berkembang dalam berwirausaha dan membuka wawasan Selanjutnya ada Ismail Rabbani yang memberikan materi bagi peserta yang belum punya usaha untuk mulai berwirausaha. mengenai potensi e-commerce di Indonesia. Selain itu, Ismail juga

LPM Edents FEB Undip

lpmedents.com

turut memberikan tips tentang cara bersaing dalam masa kini serta cara membangun sebuah bisnis, dan menceritakan tentang awal mula beliau mendirikan talangin.com. “Awal mula saya mendirikan talangin.com dengan teman-teman saya tujuannya bukan untuk mencari profit, melainkan sebagai sarana belajar

buat saya beserta teman-teman saya,” ungkapnya. Sesi selanjutnya masuk ke pembicara guest star, Marcos Ivanos. Marcos menyampaikan tentang perjalanan hidupnya yang mulanya dari orang biasa kemudian menjadi public figure, bukan itu saja dia juga ‘menjual diri’ di akun media sosialnya dengan cara menerima endorsement. Marcos memberikan beberapa teknik endorsements yang menarik, contohnya dengan penggunaan caption yang menarik sesuai dengan pemikirannya sendiri sehingga unik dan menarik jika dibaca oleh pengikutnya. Lia Mahfira, salah satu peserta seminar, menanggapi positif acara ini. Lia berharap agar ACSENT di tahun-tahun selanjutnya dapat terselenggara lebih baik lagi. “Harapannya bisa lebih baik, mendatangkan motivator yang lebih hebat, lebih banyak sama acaranya dikemas lebih baik lagi,” pungkas Lia. (sdw)

@tbv2341m

@lpmedents


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.