Kordents volume sembilan

Page 1

Koran Edents

LPM Edents

Dinamika Intelektual Mahasiswa Edisi 12-26 September 2017

Laporan Utama

Dari Redaksi

LPJ Tengah Tahun: Bagaimana Kinerja Ormawa di Setengah Periode Kepengurusan? Doc. Edents

Senat Mahasiswa (Sema) FEB Undip kembali menyelenggarakan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) tengah tahun periode kepengurusan 2017. LPJ tengah tahun ini dilaksanakan untuk menilai kinerja seluruh ormawa di FEB. Sistem penilaian yang digunakan Sema untuk kinerja ormawa ini yaitu sistem kompilasi. Artinya, nilai ormawa pada LPJ tengah tahun ini akan berpengaruh kepada nilai secara keseluruhan. Nilai LPJ tengah tahun dan LPJ akhir tahun akan saling berkaitan karena sistem yang digunakan adalah sistem kompilasi tersebut. Kabar Kampus kali ini datang dari Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) yang sukses menyelenggarakan Sharia Economic Activity (Sehati) 8. Tahun ini merupakan kedelapan kalinya Sehati digelar. Seminar Nasional yang menjadi puncak rangkaian acara Sehati 8, mengangkat tema ‘Optimalisasi Financial Technology dalam Meningkatkan Peran Lembaga Keuangan Syariah’. Seminar ini dihelat pada 9 September 2017 di Laboratorium Kewirausahaan FEB Undip Tembalang. Kabar prestasi datang dari mahasiswa FEB Undip yang memborong prestasi pada POM Rayon I Jawa Tengah. Mereka adalah Rizki Wijayanti (Akuntansi 2016) – Juara 3 Karate Beregu POM Jateng, Masidur Rizky (Manajemen Perusahaan 2015) – Juara 1 Catur Beregu Klasik POM Jateng, Marlita Dwi W (Akuntansi 2016) – Juara 1 Catur Beregu Cepat POM Jateng dan Juara 2 Catur Beregu Kilat POM Jateng, Nundy Miftahusni (Manajemen 2015) – Juara 1 Tenis Lapangan POM Jateng, dan Bimo Satrio (Manajemen 2015) yang meraih juara 3 cabang olahraga Karate Terakhir, kami dari redaksi mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan berita. Kritik dan saran selalu kami harapkan dari para sahabat Edents.

Doc. Edents

Selamat membaca !

Kordents Volume 9 Edisi 12-26 September 2017 Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Edents

bidangnya. Pertama, indikator penilaian untuk BEM adalah melakukan koordinasi dengan SEMA karena sama-sama berperan dalam pembuatan kebijakan di FEB, proker, dan indikator lainnya. Selanjutnya, indikator penilaian untuk himpunan yaitu pencapaian Garis Besar Haluan Kegiatan (GBHK), pencapaian lomba, dan pembuatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Hal ini karena pada dasarnya himpunan diorientasikan untuk kegiatan akademik dan keilmuan serta menghimpun dan memfasilitasi mahasiswa di departemennya masing masing. Ketiga, indikator penilaian untuk kelompok studi terdiri dari pembuatan buletin, kajian, PKM, keikutsertaan (kiri-kanan) Jihan Maulana, Aulia Pradipta, dan Nisaulfathonah menjadi panelis dari Senat Mahsiswa dalam penilaian Laporan Pertanggung Jawaban dalam perlombaan, GBHK, Tengah Tahun Organisasi Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis program kerja, dan menghadiri undangan Sema. Keempat, Senat Mahasiswa (Sema) FEB Undip pada Selasa (29/8) sukses indikator penilaian untuk bidang kerohanian lebih bersifat umum melaksanakan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) tengah karena kerohanian bergerak di bidang keagamaan. Indikatornya tahun. Adapaun tujuan LPJ Tengah tahun bukan sakedar untuk berupa pencapaian GBHK, pemenuhan undangan Sema, dan mempertanggungjawabkan laporan keuangan, tetapi untuk program kerja. Terakhir, indikator penilaian untuk lembaga pers mengukur kinerja ormawa dimana salah satu indikatornya adalah mahasiswa yaitu mampu mengirimkan tulisan ke media nasional laporan keuangan. Bertempat di Hall Gedung C, LPJ tengah tahun maupun regional, membuat koran, buletin, pencapaian GBHK, ini dihadiri oleh ketua dan Badan Pengurus Harian (BPH) ormawa program kerja, dan indikator lainnya. se-FEB. Sistem penilaian yang digunakan Sema untuk kinerja ormawa ini yaitu sistem kompilasi. Artinya, nilai ormawa pada LPJ tengah Tidak ada Laporan Keuangan tahun ini akan berpengaruh kepada nilai secara keseluruhan. Nilai Pada LPJ tengah tahun periode ini, ormawa tidak diwajibkan LPJ tengah tahun dan LPJ akhir tahun akan saling berkaitan karena untuk melaporkan laporan keuangannya. Ketua Sema FEB Undip, sistem yang digunakan adalah sistem kompilasi tersebut. Aulia Pradipta Prabandaru, mengatakan hal itu terjadi karena pada dasarnya Senat telah memegang fungsi anggaran. Fungsi Sema Juga Melakukan LPJ anggaran memungkinkan Sema telah terlebih dahulu memiliki data keuangan dari ormawa-ormawa. “Jadi, tanpa harus organisasi Perlu diketahui bahwa tidak hanya ormawa yang melakukan mahasiswa menyampaikan laporan keuangannya di LPJ tengah LPJ tengah tahun kepada Senat Mahasiswa. Sema yang pada tahun, kita InsyaAllah sudah bisa tahu berapa dana yang diserap hakikatnya termasuk sebuah ormawa juga melakukan LPJ tengah dan sebagainya karena sekarang penganggarannya satu pintu tahun kepada pihak dekanat yang secara langsung diwakili ya lewat senat mahasiswa, seperti itu,” jelas Dipta. Dipta juga oleh Anis Chariri selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan menambahkan bahwa laporan keuangan hanyalah satu dari sekian Kemahasiswaan. LPJ tengah tahun Sema juga dihadiri oleh Ariza indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja ormawa. Fuadi selaku Dosen Pembina Sema. “Laporan keuangan ini hanya salah satu indikatornya saja, bukan Pelaksanaan LPJ tengah tahun yang dilakukan Sema kepada hal yang satu satunya dan InsyaAllah di bulan September ini kita pihak dekanat baru pertama kali dilaksanakan tahun ini. Berbeda akan rilis tentang transparansi anggaran dari ormawa,” tambah dengan tahun sebelumnya yang dulu melakukan LPJ tengah tahun Dipta. dengan memberikan presentasinya kepada mahasiswa umum. Hingga setengah periode kepengurusan, ada kinerja ormawa Sema akan melakukan presentasi di depan mahasiswa umum yang naik maupun turun dari tahun sebelumnya. Misalnya, pada saat LPJ akhir tahun nanti. beberapa organisasi di bidang olahraga yang kinerjanya turun atau nilainya masih di bawah standar padahal di tahun sebelumnya Apresiasi dari Pihak Dekanat nilainya sudah cukup baik. Sedangkan kinerja organisasi yang Disampaikan Dipta, pihak dekanat memberi tanggapan mengenai secara keseluruhan meningkat datang dari organisasi kerohanian kinerja ormawa saat ini. Pertama adalah apresiasi dan yang kedua dimana nilainya cukup merata dan tinggi, yaitu sekitar 80 ke atas. adalah ormawa sekarang lebih accountable atau keterbukaan informasinya lebih jelas dan koordinasinya juga lebih lancar. Nilai Tidak Dapat Diganggu gugat Putra, selaku ketua KSPM menyampaikan harapannya agar Untuk ormawa dengan nilai tertinggi masih dipegang oleh dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja untuk KSPM Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI), disusul oleh Kelompok ke depannya, “Kalau menurutku sih ini sebuah prestasi karena Studi Pasar Modal (KSPM). Namun, ada juga kelompok studi melihat tahun kemarin kan kita peringkat ke-3 yaitu nilainya yang nilainya masih kurang optimal karena baru melaksanakan 87, di bawah KSEI dan KMW (Kelompok Mahasiswa Wirausahaprogram kerja di semester ganjil ini. Dipta mengatakan bahwa nilai red), sekarang naiknya itu bisa sampai 7 poin dari 87 ke 95 itu Program Kerja (proker) yang telah diberikan oleh Sema ini bersifat sudah sangat luar biasa. Ya, pokoknya harapannya minimal bisa pasti dan tidak bisa dirubah kembali. “Kita sudah memberikan mempertahankan,” tutur Putra. secara transparan gitu ya indikatornya, dan nilai program kerja Terakhir, Dipta selaku Ketua Sema turut menyampaikan juga sudah kita nilai dan itu bersifat fix dan ngga bisa dirubah, harapannya kepada seluruh organisasi mahasiswa FEB“ ini yang harus jadi perhatian kita juga sih dalam penyelenggaran Harapannya pertama internalnya bagus, kedua bisa merangkul program kerja harapnnya bisa lebih baik,” terang Dipta. mahasiswa umum, ketiga dia (ormawa, red) bisa membawa nama baik almamater melalui ajang perlombaan. Dan keempat sesuai visi Sema sendiri sebagai perwakilan mahasiwa untuk meningkatkan Beda Ormawa, Beda Indikator Penilaian partisipasi aktif,” tutup Dipta. (sdw) Indikator penilaian untuk ormawa dibedakan berdasarkan

Volume

09

Pekan ini di lpmedents.com EXPLOSION 2017 : CREATIVE, PASSIONATE, IMPACTFUL FEB Undip (26/08) – Seminar dan Talk Show Explosion 2017 berlangsung di Gedung Laboratorium Kewirausahaan FEB Undip. Acara ini diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Akuntansi (KMA) yang rutin diadakan tiap tahun. Acara ini diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Akuntansi (KMA) yang rutin diadakan tiap tahun. Kali ini mengambil tema “Creative, Passionate, Impactful” yang bertujuan membantu para mahasiswa untuk menemukan passionnya. Hal ini sesuai dengan kepanjangan dari Explosion yaitu explore your passion. Aksi Solidaritas Mahasiswa Semarang untuk Rohingnya Semarang (10/09) – Pelaksanaan Aksi Solidaritas Mahasiswa Semarang untuk Rohingnya bertempat di Car Free Day Kawasan Simpang Lima Kota Semarang pukul 07.00 – 09.30 WIB. Ratusan peserta yang berasal dari berbagai kampus dan lembaga kemanusiaan di Kota Semarang turut menyuarakan aksi dalam kegiatan tersebut.

Indonesia dan Budaya Merokok Oleh : Ayu Wulandari* Konsumsi masyarakat Indonesia atas rokok sangat tinggi. Dilansir dari Tempo. co jumlah perokok Indonesia mencapai lebih dari sepertiga penduduk Indonesia itu sendiri. Jumlah tersebut sukses membawa Indonesia menjadi urutan pertama dunia sebagai negara dengan jumlah perokok paling tinggi. Indonesia mampu melampaui Rusia, China, Philipina, dan Vietnam dalam hal merokok. Memprihatinkan. Mungkin kata itu tak cukup untuk menggambarkan keadaan Indonesia saat ini. semua kalangan telah terpikat rokok. Mulai dari orang berdasi sampai orang tanpa alas kaki, mereka sudah mengkonsumsi rokok. Dilansir dari tribunnews.com, menurut Survey Lentera pada tahun 2015, 45% remaja Indonesia (usia 13-19 tahun) sudah mulai merokok. Apa salah remaja jika mereka sudah mengenal rokok? Tidak. Mereka tidak akan mengenal rokok jika tidak diberi contoh. Sejak kecil mereka telah dikenalkan pada rokok melalui keluarga, kerabat, dan tetangga.

Pemimpin Umum : Adhevyo Reza; Pemimpin Redaksi : Akhmad Sadewa S; Pemimpin Artistik: Henty Eka Palupy; Editor : Fana Mustika Insanu; Reporter : Dirga, Nadia, Ulfa dan Fauzan dan Ilustrator : Asma. Sekretariat : Gedung PKM Lt. 1 FEB Undip, Tembalang Edents Call Center : 024-91181513

; Layouter


Kunjungi !

Kordents Vol. 9 Edisi 12 -26 September 2017

w w w.lpmedents.com

Kabar Kampus

Doc. Edents

Angkat Optimalisasi FinTech dalam Keuangan Syariah, KSEI Selenggarakan Seminar Nasional Sehati 8

Seminar Nasional yang diadakan Kelompok Mahasiswa Ekonomi Islam dengan bertemakan Optimalisasi Fintech dalam keuangan syariah. Dihadiri Hasan sebagai moderator, Ceriandri Widuri sebagai Pembicara 1, Hadi Santoso pembicara 2, dan Adiwarman Azwar pembicara 3.

Sharia Economic Activity (Sehati) yang merupakan program kerja terbesar Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) FEB Undip telah usai dilaksanakan. Tahun ini merupakan kedelapan kalinya Sehati digelar. Seminar Nasional yang menjadi puncak rangkaian acara Sehati 8, mengangkat tema ‘Optimalisasi Financial Technology dalam Meningkatkan

Peran Lembaga Keuangan Syariah’. Seminar ini dihelat pada 9 September 2017 di Laboratorium Kewirausahaan FEB Undip Tembalang.

Acara ini mendatangkan pembicarapembicara yang memang kompeten pada bidang financial technology (fintech) dan lembaga keuangan syariah. Hasan (Dosen Manajemen Universitas Wahid Hasyim)

bertindak sebagai moderator dalam acara tersebut. Pemaparan pertama dilakukan oleh Ceriandri Widuri yang merupakan Kepala Divisi Bisnis Penjaminan Syariah Jamkrindo. Ceriandri membahas tentang usaha Jamkrindo untuk menjamin resiko bisnis peer to peer lending agar semua pihak baik peminjam dan pemberi pinjaman merasa aman. Lalu ada Hadi Santoso selaku Direkrut Utama Bank Syariah yang berbicara tentang hadirnya financial technology dalam industri keuangan dan perbankan syariah. “Fintech memiliki sifat memudahkan transaksi, yang harapannya tidak membuat proses transaksi menjadi bertele-tele”, ungkapnya. Ada pula Adiwarman Azwar Karim yang merupakan Anggota Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Adiwarman membahas tentang berbagai macam dampak financial technology kepada sistem keuangan di Indonesia

Firhan Oktavian Wijaya, Ketua Panitia Sehati 8, mengungkapkan bahwa adanya Sehati 8 merupakan perwujudan dari penjabaran visi misi KSEI. “Jadi tujuan kita adalah syiar atau dakwah ekonomi Islam. Nah, diharapkan karena mengangkat tema fintech, ya kita mengharapkan semua yang ikut datang ini mempelajari atau memahami makna tentang financial technology,” ucap Firhan. Adapun Sehati kali ini memiliki perbedaan dengan Sehati sebelum-sebelumnya. Pada

Sehati kali ini, KSEI berinovasi dengan mengadakan family gathering. Dimana family gathering ini merupakan salah satu ajang temu alumni KSEI. “Kan ini Sehati program kerja terbesar KSEI, jadi di program kerja terbesar ini, kita pengen alumni KSEI datang,” jelas Firhan.

Walaupun telah berjalan lancar dan mendapatkan antusiasme yang banyak dari para mahasiswa, acara ini bukan tanpa kendala. Persiapan yang mepet sedikit menggangu acara ini. Kebijakan dari FEB Undip yang mengharuskan kampus sudah harus steril pada pukul 20.00 membuat persiapan seminar nasional ini sedikit terganggu. Namun hal tersebut mampu diatasi dengan persiapan acara pada keesokan harinya. Diki Prasetyo, salah seorang perserta Sehati, berharap agar KSEI tetap mengadakan acara-acara seperti ini, serta terus menghadirkan pembicara yang hebat dan berkompeten dalam bidang ekonomi islam. “Harapan untuk acara ini ke depannya yaitu tetap istiqamah mengadakan acara kayak gini, karena saya pribadi merasa sangat kurang dalam pemahaman akan ekonomi islam terutama yang berkaitan dengan keuangan syariah. Dan semoga tahun depan ketika acara Sehati 9 dapat menghadirkan pembicara yang hebat lagi dan berkompeten di bidang ekonomi Islam,” tutup Diki.

Kabar Prestasi

Mahasiswa FEB Undip Borong Prestasi Pada POM Rayon I Jawa Tengah Edit.Henty

catur, basket, pencak silat, karate, kempo, taekwondo, dan tenis meja. Acara ini berfungsi sebagai ajang pembinaan dan pencarian bibit unggul atlet khususnya mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di wilayah rayon I Jawa Tengah. Universitas Diponegoro (Undip) menjadi salah satu perguruan tinggi yang ikut ambil bagian pada kegiatan perlombaan tersebut. Beberapa tim dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) didelegasikan untuk mengikuti perlombaan pada tiap cabang olahraga yang tersedia. Bimo Satrio, mahasiswa Fakultas Ekonomika & Bisnis (FEB) jurusan Manajemen angkatan 2015 adalah salah satu dari yang didelegasikan Undip untuk mengikuti POM Rayon I Jawa Tengah pada cabang olahraga Karate. “Didelegasikan dari kampus dulu terus ya sesuai cabang olahraganya masing-masing. Nanti dari rayon dulu. Kalau Semarang rayon I, nanti lawannya itu sekitar kota Semarang, Salatiga, ya sekitar Semarang lah,” ujar Bimo.

Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) adalah kompetisi olahraga antarmahasiswa yang diselenggarakan tiap dua tahun sekali. Adapun cabang olahraga yang dipertandingkan pada POM Rayon I Jateng adalah voli, futsal, bulu tangkis, tenis lapangan,

LPM Edents FEB Undip

Bimo meraih juara 3 untuk kelas tarung. Tidak hanya Bimo yang meraih juara pada kegiatan tersebut, tetapi masih ada beberapa yang menjadi juara, yaitu Rizki Wijayanti (Akuntansi 2016) – Juara 3 Karate Beregu POM Jateng, Masidur Rizky (Manajemen Perusahaan 2015) – Juara 1 Catur Beregu Klasik POM Jateng, Marlita Dwi W (Akuntansi 2016) – Juara 1 Catur Beregu Cepat POM Jateng dan Juara 2 Catur Beregu Kilat POM Jateng, Nundy Miftahusni (Manajemen 2015) – Juara 1 Tenis Lapangan POM Jateng.

lpmedents.com

Sebelum menjadi peserta lomba pada POM Jateng, Bimo harus mengikuti seleksi yang diadakan oleh UKM Karate karena dari Undip hanya dapat mendelegasikan 2 orang beserta fasilitas dari UKM. Seleksinya berupa adu karate pada tiap kelas karate yang berbeda. Bimo terpilih menjadi salah satu delegasi dari Undip untuk cabang olahraga karate sehingga harus sering latihan agar saat lomba bisa meraih juara. “Walaupun kita enggak latihan bareng sama temen-temen tapi paling enggak setiap hari pagi sama sore kita harus gerak biar otot-otot itu elastis aja,” tutur Bimo. POM kali ini menjadi ajang seleksi untuk mewakili di POM tingkat selanjutnya. Jadi, jika juara 1 pada Rayon I maka akan maju untuk POM tingkat provinsi dan nanti selanjutnya jika menang lagi akan lanjut ke POM nasional, tetapi yang diambil hanya yang meraih juara 1 untuk tiap cabang olahraga. “Yang penting intinya kita harus berjuang dulu sih, enggak usah mikirin yang aneh-aneh, yang penting kita target latihan yang giat,” ucap Bimo.

Ketika ditanya perihal pesannya kepada mahasiswa yang ingin berkompetisi di bidang olahraga, Bimo mengatakan bahwa menjaga semangat dan kepekaan terhadap perkembangan olahraga adalah hal yang utama. “Yang pasti sih persaingan akan semakin ketat karena kalau di cabang karate sendiri itu setiap tahun pasti peraturan berubah, jadi kita harus selalu menyesuaikan peraturan yang dibentuk dari WKF (World Karate Federation) yang dijadikan acuan peraturannya, jadi kita harus selalu pantau itu terus, tetap ikuti perkembangan dunia olahraga aja,” tutup Bimo.

@tbv2341m

@lpmedents


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.