Harga Rp 1.000
Kamis, 12 April 2018
Foto: Setya Adhy Wicaksana/Koran Pabelan
Tahun 14/ No. 7
Berakting: Beberapa kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sedang berakting pada drama yang berjudul “Bloemen Van Buitenzorg” di Teater Arena, Taman Balekambang, Surakarta, Kamis (4/4). Acara yang diadakan oleh IMM cabang Surakarta tersebut bertujuan untuk memperingati milad IMM ke-54 tahun.
Surat Penarikan Delegasi
KMFH Tarik Delegasi Lomba Mentoring Cup Reporter : Endang Kartika Sari UMS, Koran Pabelan – Koordinator Mentoring Fakultas Hukum (KMFH) menarik seluruh delegasi lomba Mentoring Cup yang diadakan oleh Koordinator Mentoring Pusat (KMP) dengan melayangkan surat penarikan
delegasi, Jumat (6/4). Hal tersebut beralaskan karena ketidakjelasan aturan yang dibuat oleh panitia dan panitia dinilai belum siap untuk menyelenggarakan acara Mentoring Cup.
S
elaku Ketua Umum KMFH, Kiki Eko Prasetyo, mengatakan bahwa pihak-nya menilai panitia belum siap dalam menyelenggarakan acara tersebut, terlihat dari pergantian tanggal Technical Meeting (TM) II yang awalnya terjadwal 6 April diubah
menjadi 5 April dan pembebanan kepada peserta lomba masak dan kaligrafi untuk membawa peralatan sendiri dan tidak disediakan oleh panitia. ”Sedangkan, ketidakjelasan aturan yang kami maksud yakni terkait ketentuan syarat peserta berbeda dengan yang telah diinformasikan sebelumnya,” ujarnya, Sabtu (7/4). Kiki menambahkan, karena kekecewaannya terhadap panitia maka KMFH secara tegas menya bersambung halaman 7
Pileg DPM U
Gunakan Sistem Proporsional Terbuka Reporter: Khalifa Albaar
UMS, Koran Pabelan – Pemilihan Legislatif (Pileg) pada tahun ini akan gunakan sistem proporsional terbuka sebagai konsekuensi dari diubahnya Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Keluarga Mahasiswa (Kama) UMS yang sebelumnya menggunakan sistem proporsional tertutup.
Lantaran dianggap dapat menampung perwakilan fraksi fakultas di Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas (DPM U).
S
elaku Ketua Umum DPM U, Kiki Tyas Nurventya, mengatakan dalam sidang umum sudah disetujui bahwa metode yang digunakan
dalam pemilihan eksekutif dan legislatif tahun ini adalah proporsional terbuka. Pengubahan metode tersebut lantaran dalam Undang-Undang (UU) pemilihan tahun kemarin menggunakan sistem proporsional yang implementasinya masih tertutup untuk legislatif. ”Jadi kita tidak mengubah sistem, cuma metodenya saja
kami tegaskan kembali menjadi proporsional terbuka,” tuturnya, Kamis (5/4). Perubahan metode di Pileg lantaran konsekuensi perubahan dari AD/ART Kama UMS ,bahwasannya anggota DPM U harus berasal dari 12 fakultas. Karena dalam sistem proporsional tertutup, surat suara hanya bersambung halaman 7
2
Kamis, 12 April 2018 Editorial
Harus Bertemu untuk Cari Titik Temu Pemimpin Redaksi: Aprilia Indra S. P. Redaktur Pelaksana: M. Sukma Aji Redaktur: Lia Lesmawati Redaktur Foto: Selma Julietta M. Reporter: Adhy, Kartika, Khalifa, Fita dan Afifatul, Diah, Diat, Fauzan, Kukuh, Annisavira, Ismail, Fajar, Aulia, Nanda, Sukma Aji Fotografer: Adhy, Selma, Rio Editor: April, Sukma Aji, Kartika, Khalifa, Rizal Desain Artistik/Tata Letak: Indra, Ratih, Adhy, Lidiana Pemimpin Umum: Indra Hartanto Sekretaris Umum: Livia Purwati Pemred Online: Afitasari Mulyafi Pemred Koran: Aprilia Indra Setya P. Pemred Tabloid: Dian Aulia Citra K. Pemred Majalah: Ummu Azka A. Litbang: Darlin Rizki Personalia: Cici Birohmatika Perusahaan: Hanifah Indrianti Manajer IT & Logistik: Nadya Vicky Putri Pribadi Manajer Humas: Setya Adhy W. Manajer Diskusi: Feriyanto Setiawan Manajer Data: Tias Nur Aini Manajer Penelitian: Kurnia Siti Mahaniyah Manajer Pelatihan: Yusuf Apriyanto Manajer Iklan: Anggia Mujianti Manajer Prodis: Ari Susanto Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com
S
etiap tahunnya, Lembaga Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPIK) mengadakan berbagai perlombaan antar mentoring fakultas se-UMS yang diberi nama Mentoring Cup. Kegiatan rutin tersebut diselenggarakan pertama kali pada tahun 2014. Guna mempererat ukhuwah antara pementor dan adik mentor se-UMS yang dikemas melalui sebuah perlombaan. Tertanggal 5 April 2018, salah satu Koordinator Mentoring Fakultas (KMF) secara tegas melayangkan surat yang berisi penarikan delegasi lomba pada Mento-ring Cup. Tak cukup itu saja, melalui surat yang dilayangkan tersebut pihak Koordinator mentoring Fakultas Hukum (KMFH) memaparkan alasan penarikan delegasi,
diantaranya karena ketidakjelasan aturan yang dibuat oleh kepanitiaan dan panitia dianggap belum siap dalam menyelenggarakan acara. Ketidakjelasan yang dimaksud terkait ketentuan syarat peserta berbeda dengan yang telah diinformasikan KMFsebelumnya. KMP selaku panitia dalam acara angkat bicara perihal surat yang dilayangkan KMFH tersebut, pihaknya menganggap ketentuan perlombaan saat ini masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya dan tidak pernah ada yang komplain. Menilik kembali tujuan awal kegiatan untuk mempererat terjalinnya ukhu-wah yang baik, kegiatan yang dijalankan seharusnya dilakukan dengan baik pula. Seyogyanya kedua belah pihak dipertemukan untuk menghi-
langkan kesalahpa-haman di antara keduanya. Bisa jadi hal tersebut terjadi karena terjadinya miskomunikasi antara KMP dengan KMFH. Jangan sampai hal seperti ini berlarut-larut menjadi masalah yang tak ada ujungnya. Selaras dengan tujuan awalnya, masalah yang seperti ini segera dibicarakan sesegera mungkin untuk mendapatkan titik temu. Hal semacam ini menjadi pembelajaran untuk menjalankan acara serupa ke depannya. Bertemu menjadi cara yang efektif untuk menghilangkan kesalahpahaman di antara ke dua belah pihak agar hal semacam ini tidak terjadi di kemudian hari dan kembali ke tujuan awal untuk merekatkan ukhuwah yang telah terjalin.
KMFH Tarik Delegasi Lomba Mentoring Cup
Yah ngga bisa ikutan lomba Gandeng BEM F dalam Sosialisasi Pemilwa Semoga minat pemilih bertambah Panwaslu Siap Kawal Pemilwa 2018 Kawal terus jangan sampai ada kecurangan
Prof Ruwet
Suara Pabelanis. Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui (081336311373) natau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal kebijakan kampus bersama Koran Pabelan. Lpm Pabelan
@infopabelan
lpmpabelan
+628572834xxxx Toilet di gedung I sebagian tidak ada plakat toilet wanita ataupun laki-laki. Alangkah baiknya jika toilet laki-laki dan perempuan menggunakan tempat yang berbeda dan dipisah serta diberi tanda plakat yang jelas. 089526328xxxx (Mahasiswa FKI) Mari kita kawal dan ikut sukseskan pemilwa pada tahun ini jangan sampai ada kecurangan.
Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi
085323212xxxx (Mahasiswa Teknik) Sekarang banyak event donor darah yang diadakan mahasiswa, semoga kedepannya event seperti ini semakin banyak didakan kembali QR Code http//www.pabelan-online.com
OPINI
3
Ilustrasi: Setya Adhy Wicaksana/Koran Pabelan
Kamis, 12 April 2018
Ketika Nama Dosen X, Ph. D. Tertulis Di Bawah Sandal Jepit
A
pa yang kalian lakukan sebagai mahasiswa ketika mendapati dosen yang menyakiti atau menyinggung perasaan kalian? Beberapa memaafkan, mengikhlaskan, dan membiarkan, tetapi sebagian yang lain mengekspresikannya dengan berbagai cara, salah satunya dengan menuliskan nama dosen tersebut, ditambahkan kata-kata kotor atau menuliskannya saja di sembarang tempat seperti dinding koskosan, lembaran kertas, ruangan toilet, bahkan di bawah sendal jepit. Ketika menemui fenomena tersebut, saya mencoba menelaah sebenarnya di mana letak kesalahannya? Secara moral dan etika sebaiknya mahasiswa tidak melakukan hal tersebut karena bagaimanapun yang terjadi dosen adalah makhluk yang dimuliakan karena ilmunya. Meletakkan nama dosen beserta gelarnya bahkan sampai di bawah sandal jepit, secara simbolis sudah merendahkan tenaga pengajar dari sebuah instansi pendidikan. Pada kasus ini mahasiswa memiliki harapan besar terhadap dosen untuk dapat menjadi dosen yang menyenangkan, jelas penyampaiannya dan murah nilainya. Sedangkan dosen lebih berat kepada kebutuhan dalam menjalankan rancangan program dari universitas dan fakultas, sa-
lah satunya mengajar di dalam ahan ruangan kelas untuk dapat terus bertahan sehingga mendapatkan Di zaman now seperti segaji bulanan di karang mahasistengah tingginya wa tidak dapat leharga kebutuhan pas dari yang pokok. namanya gadRealita yang get, dampaknya terjadi adalah mabanyak yaitu hasiswa yang menjadikan mamenjadi anomali hasiswa ma-as dari perencanaan berpikir dan berprogram kurang sifat pragmatis. diperdulikan khuTantangan ini susnya perasaseharusnya bisa annya oleh dosen. diatasi untuk Oleh : Harapan besar yadapat memeRahmat Rinaldy ng ditanamkan manuhi harapan Mahasiswa Fakultas Farmasi hasiswa kepada mahasiswa. dosen juga tidak terpenuhi Arus informasi yang begitu sehingga bisa ditemui banyak cepat membuat mahasiswa lebih mahasiswa yang kurang mengmemilih bermain gadget daripada hargai dosennya, tidur saat mata mendengarkan ceramah dosen. kuliah berlangsung, menda- Artinya sebenarnya jika hanya patkan nilai yang jelek dan ujung- mela-kukan pengajaran metode ujungnya menghujat dosen yang cera-mah satu arah tersebut mengajar mata kuliah tersebut. sudah kurang efektif. Jangan Evaluasi online yang diisi pa- salahkan mahasiswa yang tidak ra mahasiswa menjelang ujian menghar-gai, tetapi memang sampai saat ini belum terasa harus ada solusi konkret. manfaat dan tindak lanjutnya. KeContohnya bisa mengurangi banyakan mahasiswa hanya jumlah mahasiswa yang bermengisi asal-asalan, yang penjumlah 100 mahasiswa di dalam ting bisa mencetak kartu. Dapat satu ruangan, semakin banyak disimpulkan bahwa evaluasi jumlah mahasiswa maka semakin online tersebut masih belum banyak pula yang tidak memmampu menengahi permasa- perhatikan dosen khususnya lahan antara kebutuhan, realita yang duduk di bagian belakang. dan harapan antara dosen dan Tidak semua dosen memiliki kemahasiswa. mampuan public speaking untuk Inovasi Dalam Cara Perkulidapat mengambil perhatian ma-
hasiswa sebanyak itu. Khusus mata kuliah tertentu dalam satu ruangan terdapat dua dosen, depan dan belakang agar perhatian di dalam kelas terjadi secara menyeluruh, dosen bergantian menyampaikan dalam jangka waktu tertentu, terdapat variasi suara sehingga tidak bosan, kelas menjadi lebih hidup, memancing diskusi secara alamiah (tanpa paksaan) dan dosen yang berada di belakang mengawasi mahasiswa jika ada yang bermain gadget. Inovasi lainnya yaitu dosen bisa menggunakan tenaga mahasiswa semester atas sebagai asisten dosen kelas. Membagi contohnya 100 mahasiswa ke dalam beberapa kelompok (masingmasing 10-15 orang) dan setiap kelompok terdapat asisten dosennya sebagai mentor, kakak pengayom dan wadah curhatan. Asisten dosen kelas mendapatkan imbalan dan sertiďŹ kat. Asisten dosen tidak hanya pada praktikum saja tetapi juga di dalam kelas kuliah teori untuk dapat memastikan mahasiswa menguasai mata kuliah yang sedang diampu. Intinya inovasi khususnya dalam cara perkuliahan harus dilakukan oleh dosen agar dapat memenuhi harapan mahasiswa sehingga hujatan kepada dosen yang dilakukan secara terselubung dapat diminimalisir.
4
Kamis, 12 April 2018
POLITIK MAHASISWA
Kinerja KPUM
K
etua KPUM terpilih, Fahrur Rizky Dewantara, menjelaskan bahwa dalam rapat tersebut membahas beberapa agenda di antaranya sosialisasi kepada setiap partai yang berpartisipasi dan penyusunan rundown acara untuk kegiatan pemilwa selama satu bulan ke depan. Dalam sosialisasi kepada setiap partai yang diadakan di Kantor KPUM pada Senin 9 A-
Foto:
UMS, Koran Pabelan – Pasca dilantik, Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) adakan rapat guna membahas sosialisasi sistem Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) yang akan diselenggarakan pada tahun ini di Kantor KPUM, Jumat (6/4). Mengenai hal tersebut, KPUM akan menggandeng Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM F) dalam sosialisasi ke mahasiswa umum.
Rio Novianto /Koran Pabelan
Gandeng BEM F dalam Sosialisasi Pemilwa
Gali Selokan: Para pekerja menggali selokan di Halaman Fakultas Farmasi kampus satu, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jumat (6/4). Penggalian tersebut guna memperbaiki deretan tembok pembatas selokan yang roboh.
pril tersebut akan dijelaskan sistem baru pemilwa tahun ini. “Ya menentukan peraturan dan persyaratan untuk pendaftaran peserta. Itukan sistemnya baru, biar partai tahu sistemnya bagaimana dan membahas time line,” jelasnya, Sabtu (7/4). Sementara itu sosialisasi untuk mahasiswa umum sendiri pihak KPUM bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM F) untuk menyediakan tempat bersosialisasi Pemilwa. “Kita meminta BEM F untuk menyediakan tem-
pat untuk kita bersosialisasi,” tutur Fahrur. Menurut Fahrur, sistem Pemilwa yang menganut sistem terbuka ini akan lebih banyak menarik partisipasi mahasiswa. Ia juga berharap pemilwa tahun ini dapat berjalan dengan lancar. “Bisa berjalan dengan lancarlah, soalnya kelancaran bergantung pada peserta dan panitia bekerja sama, juga mahasiswa umum yang mencoblos lebih banyak dari tahun ketahun,” tutupnya. Selaras dengan Fahrur, selaku aktivis dan anggota komi-
sariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Awan, mengungkapkan bahwa KPUM harus bisa lebih tegas, solid dan lebih cekatan menghadapi masalah. Ia juga berharap KPUM tahun ini dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk mencoblos. “Khususnya FKG dan FKU (Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Kedokteran Umum-red) ya, sana yang memang jauh dari kampus satu dan dua,” ungkapnya, Sabtu (7/4). [Sukma/AISP]
Panwaslu
Panwaslu Siap Kawal Pemilwa 2018 UMS, Koran Pabelan – Sesuai dengan tugas dan wewenangnya, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) akan mengawal jalannya Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa) serta Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM). Selain mengusahakan Pemilwa yang aman dan lancar, panwaslu akan berusaha mencegah terjadinya berbagai kecurangan pada Pemilwa yang akan segera dilaksanakan.
S
elaku Ketua Panwaslu 2018, Yoga Rizki Adi Ananda, menuturkan bahwa agenda kinerja Panwaslu terdekat adalah rapat koordinasi. Panwaslu juga akan mengadakan sosialisasi melalui media tentang larangan–larangan dalam Pemilwa sebagai upaya pencegahan terjadinya kecurangan. “Diharapkan bisa membuka cakrawala teman-teman pemilwa dan membuat mereka lebih enggan untuk melakukan kecurangan,” ujarnya, Kamis (5/4). Selain panwaslu, mahasiswa
juga memiliki peran dalam pengawasan jalannya pemilwa. Mahasiswa dapat melaporkan ke Panwaslu apabila mengetahui atau menemukan adanya kecurangan dalam Pemilwa, sehingga dari pihak Panwaslu dapat meminimalisir kecurangan yang terjadi dan Pemilwa dapat berjalan dengan baik. Dalam kesempatan ini, Yoga juga mengungkapkan harapannya untuk Pemilwa supaya pemilwa dapat berjalan sesuai dengan koridor yang berlaku, dan tidak adanya kecurangan. Salah satu mahasiswi UMS,
Rahma Belinda berpendapat bahwa dalam Pemilwa kecurangan tidak dapat dihindari namun hanya dapat diminimalisir. Rahma berharap Panwaslu lebih jeli dan lebih memperketat dalam melakukan pengawasan serta mampu mengorganisir Pemilwa dengan baik. “Supaya kecurangan tidak terjadi, meskipun ada tetapi tidak sebanyak yang sebelumnya,” ujarnya, Kamis (5/4). [Fita dan Afifatul/EKS]
WAR TA KAMPUS Semnas KMTM
Ajak Mahasiswa Bicara Perkembangan Teknologi UMS, Koran Pabelan – Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) menyelenggarakan Seminar Nasional Teknolo-gi bertajuk ”Perkembangan Teknologi Nasional Menuju In-donesia Mandiri” di Auditorium Mohammad Djazman, Kamis (5/4). Seminar yang dihadiri Ricky Elson dan Alief Wikarta sebagai pembicara ini ditujukan untuk memperjuangkan kreativitas dan intelektualitas mahasiswa.
Kamis, 12 April 2018
5
R
icky Elson yang merupakan pelopor mobil listrik sudah berhasil mewujudkan mesin mobil listrik pertama di Indonesia. Saat ini prototipe tersebut sudah digunakan di Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) , menurutnya prototipe tersebut masih banyak kekurangan. “Mobil masih diuji pada bagian turbo untuk fungsi tanjakan dan turunannya,” tuturnya, Kamis (5/4). Pada 5 Januari 2013, Ricky bersama Dahlan Iskan menguji mobil prototipe tersebut di Magetan dan terjadi kecelakaan. Saat itu ia merasa ada masalah di bagian rem yaitu pada regenerative breaking-nya. Setelah insiden ini, ia mengaku ada banyak caci dan maki yang tertuju padanya. Namun, hal ini tidak mematahkan semangatnya beserta tim dalam meneruskan perjalanan karirnya. Alief Wikarta yang konsentrasi pada pengembangan mobil listrik mengakui kelemahan kendaraan listrik sejak dulu hanya pada jarak tempuh yang pendek. Namun ia
Paparkan Materi: Ricky Elson selaku Pelopor Mobil Listrik Nasional, memberi materi di Seminar Nasional (Semnas) Gema Teknologi 2018 di Auditorium Moh.Djazman, Kampus satu, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kamis (5/4). Semnas yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) tersebut membahas tentang Mobil Listrik Nasional.
mengutarakan bahwa Battery Swap Station yang diproduki Taiwan dapat dijadikan solusi. “Baterai yang sudah habis akan ditukar dengan yang penuh, begitu cara kerja battery swap,” jelasnya, Kamis (5/4). Alief mengingatkan bahwa 2030 tahun lagi wajah Indonesia ada di tangan para audiens. Se-
hingga dibutuhkan sikap optimis dan tidak mudah menyerah. Mahasiswa perlu untuk melihat masa depan, sudah saatnya untuk memikirkan proyek apa yang akan dikerjakan. “Kalau kita cinta Indonesia, ini saatnya melakukan perubahan,” tutupnya. [Kukuh& Annisavira/MRP]
.Ralat: Koran Pabelan edisi ke 5 halaman 5, pada berita Kebutuhan Ruang Parkir Mahasiswa Belum Terpenuhi di paragraf ke 4 terdapat kesalahan dalam penyusunan berita sehingga di paragraf tersebut tidak nyambung dengan konteks berita yang ada. Maka dari itu, pihak redaksi koran pabelan meminta maaf atas kesalahan tersebut.
Semnas Lepma
Bekali Mahasiswa untuk Memulai Bisnis UMS, Koran Pabelan Lembaga Pengembangan Mahasiswa (Lepma) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) mengadakan Seminar Nasional (Semnas) dan Workshop, Jumat (6/4). Seminar yang berlokasi di Ruang Seminar Gedung Pasca Sarjana UMS menghadirkan Budi Fajar Supriyanto dan Bernadetta Raras sebagai pembicara.
S
emnas dan workshop yang mengusung tema “Sukses Membangun Star Up Bisnis Digital di Usia Muda” adalah sebagai pembekalan bagi mahasiswa FEB dalam pemantapan untuk mencari pekerjaan dan
bekal untuk memulai suatu usaha setelah lulus. Selaku Ketua Divisi Pembangun Sumber Daya Manusia (PSDM), Fauziah Ar Rahmah, menjelaskan diadakannya seminar ini adalah untuk membangun softskill mahasiswa sebelum praktik ke dunia kerja. “Agar setelah lulus mahasiswa bukan hanya mengandalkan ijazah sebagai perantara untuk mencari kerja, tapi diikuti dengan skill untuk mendirikan usaha sendiri,” tuturnya, Jumat (6/4). Dalam seminar tersebut selaku pembicara pertama, Budi Fajar Supriyanto, pakar pemasaran online dan owner Pegasus Mall menjelaskan materi yang membahas menjadikan sosial media sebagai fasilitas bisnis dengan
perantara smartphone untuk memulai bisnis. Sementara itu selaku pembicara kedua, Bernadetta Raras, dari so industry synergy ecosystem dan PT. Telekomunikasi Indonesia melanjutkan pembahasan dengan memaparkan beberapa materi tentang pemetaan bisnis seperti pemetaan ide usaha, kepada siapa ide di pasarkan, siapa partner yang akan menjalin kerjasama, pasar mana yang akan di garap di dalamnya. Rencana lain yang akan dilakukan adalah Pradi yang akan menyiapkan seratus advokat untuk memberikan pendampingan kasus Iss. Meski berada dalam ranah hukum non litegasi, kasus ini juga menjadi bagian dari kemahasiswaan maupun Biro Hukum
dan BKBH. “Mahasiswa hukum kemarin ke sini, mereka melakukan solidaritas dan pernah melakukan aksi juga,” tambah Bambang. Salah satu peserta seminar, Hesti Anggraini, mengatakan bahwa acara yang diadakan oleh Lepma sangat bermanfaat untuk mahasiswa FEB dalam memulai suatu usaha. “Seminarnya sangat bermanfaat, khususnya buat anak FEB karena di seminar ini kita diajarin untuk menjadi pengusaha bukan pencari kerja dan buat bekal untuk memulai suatu usaha,” ungkapnya, Jumat (6/4). [Ismail, Fajar&Aulia/MSA]
6
WARTA KAMPUS
Kamis, 12 April 2018 Mahasiswi FKG
Raih Medali Perak di Ajang Internasional Wintex UMS, Koran Pabelan – Wimmy Safati Utsmani mahasiswi Fakultas Kedoteran Gigi (FKG) berhasil meraih Medali Perak dalam ajang Kompetisi Inovasi Tingkat Internasional, World Invention and Technology Expo (WINTEX) di Institut Tekhnologi Bandung (ITB), Selasa (13/3). Lomba tersebut diikuti berbagai negara di dunia seperti Jepang , Amerika , Malaysia dan Kroasia.
D
alam ajang tersebut, Wimmy membuat sebuah obat berbentuk permen jeli untuk para pengidap kanker payudara yang berbahan dasar dari daun sirsak. Salah satu tujuan dibuatnya inovasi permen jeli tersebut yaitu untuk membantu para kaum hawa dalam melawan sel kanker yang berada dalam tubuhnya tanpa harus melewati pengobatan kemoterapi. “Perempuan rawan kanker payudara, tanpa disadari ada sel kanker dalam tubuhnya sedangkan kemoterapi mahal,” jelasnya, Selasa (3/4).
Wimmy sapaan akrabnya, mengaku sangat senang dengan hasil yang ia dapatkan. Walaupun dia sendiri tidak menyangka bisa mendapatkan medali perak. Dibalik keberhasilannya, ada usaha yang tidak mudah. Mahasiswi FKG ini juga mengalami beberapa kendala, seperti terbatasnya waktu dan kurangnya teman dalam membantu persiapannya. “Saya tidak menyangka bisa mendapatkan medali perak, karena sebenarnya persiapan masih kurang dan lawannya juga bagus-bagus,” tuturnya, Selasa (3/ 4).
Sastya Fitri Khairunnisa teman Wimmy mengungkapkan sangat mengapresiasi dan bang-ga atas prestasi yang telah dicapai oleh Wimmy. Ditengah kesibukan kuliah, Wimmy tetap tekun untuk mengikuti lomba dan mampu mengelola waktu dengan baik. “Kami sebagai mahasiswa FKG salut atas manajemen waktu yang telah dilakukan Wimmy, padahal jadwal kuliah kami juga terbilang padat, tapi ia tetap bisa berprestasi,” ujarnya, Rabu (4/4). [Diah, Diat & Fauzan/KA]
Pameran USF
Sebagai Ajang Kenalkan Seni Lukis
Foto: Selma Julietta M./Koran Pabelan
UMS, Koran Pabelan - Unit Seni dan Film (USF) mengadakan Pameran Seni Lukis bertemakan “Back to Basic” di Hall Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan (FKIP), Senin (2/4). Pameran yang diadakan oleh sub unit Ciprat USF tersebut bertujuan untuk mengenalkan seni lukis kepada mahasiswa UMS.
S
elaku Ketua Sub Unit Ciprat USF, Fadlurohman Agung, memaparkan bahwa tujuan dari acara tersebut ialah mengenalkan mengenai seni lukis kepada masyarakat UMS khususnya mahasiswa. “Pameran ini bertujuan untuk mengenalkan bakat seni lukis yang dimiliki sub unit Ciprat kepada mahasiswa UMS,” paparnya, Senin (2/4). Agung menjelaskan bahwa lukisan yang dipamerkan di Hall FKIP tersebut ialah hasil dari seleksi dari anggota Ciprat dari bulan Januari sampai dengan April 2018. “Lukisan yang ditampilkan ialah dari proses seleksi dari anggota Ciprat sendiri dari bulan Januari sampai April 2018, serta lukisan yang adapun dibagi
Melihat Lukisan: Dua orang mahasiswi sedang melihat lukisan yang digelar oleh Seni Rupa Unit Seni dan Film (Ciprat USF) di Hall C Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Kampus satu, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Senin (2/4). Pameran seni lukis tersebut bertemakan ‘’Back To Basic’’.
bagi semisal dari komposisi maupun yang lain,“ ujarnya. Menambahkan ke depannya, Agung berharap kegiatan tersebut dapat lebih baik dan dapat menarik mahasiswa UMS untuk berpartisipasi. Ia juga menjelaskan bahwa pameran ini ialah program kerja tahunan dari ciprat. “Jadi ini ialah program kerja ta-
hunan dari kami dan tiap tahun berbeda tema seperti tahun lalu bertema klasik dan saat ini bertema back to basic,” tambahnya. Hal positif diungkapkan oleh Andreas Pramono, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Indonesia, yang kebetulan mengunjungi kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa aca-
ra ini harus diapresiasi.“Pameran ini bagus karena selain mengenalkan juga membuktikan bahwa dari mahasiswa UMS sendiri juga mempunyai jiwa seni,“ ujarnya, Senin (2/4). [Adhy/MSA]
WARTA KAMPUS
Kamis, 12 April 2018
7
Kolokium PSB-PS
Realisasi Kerjasama Universitas Dua Negara UMS, Koran Pabelan- Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial (PSB-PS) bekerjasama dengan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) mengadakan kolokiumatau forum kajian akademisyang merupakan realisasi dari kerjasama Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dengan University of South Africa (UNISA) di Ruang Seminar Gedung Induk Siti Walidah, Rabu(4/4).
K
olokium yang memiliki topik “Visual Methods in Compassionate Critical Community Pratice” atau “Meto-
de Visual dalam Praktik Komunitas Berpendekatan Kritis dan Welas Asih” tersebut menghadirkan narasumber dari sekolah pascasarjana UNISA yaitu Shahnaaz Suffla dan Mohamed Seedat yang merupakan Direktur dan Wakil Direktur Lembaga Riset Ilmu Sosial dan Kesehatan dan Pusat Studi Kekerasan, Cedera dan Perdamaian di UNISA. Selaku Ketua Panitia,Yayah Khisbiyah, mengungkapkan bahwa kolokium yang diadakan sebagai bentuk realisasi kerjasama universitas di dua negara sejak April 2017 yang meliputi bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. “Untuk
mendinamisasi pemikiran dan reproduksi ilmu agar mampu melibatkan seluruh elemen untuk diskusi tentang isu-isu yang penting dan relevan dengan masyarakat khususnya pada masa sekarang,” tutur Yayah, Rabu (4/4). Topik dalam kolokium tersebut relevan untuk akademisi, peneliti dan aktivis dari disiplin ilmuilmu sosial. Dalam materinya Shahnaaz Suffla dan Mohamed Seedat mencontohkan bah-wa metode visual memiliki efek yang lebih menggugah para pemangku kepentingan untuk mengatasi berbagai persoalan yang dialami masyarakat. Ditegaskan oleh Yayah Khis-
biyah yang juga menjadi moderator dalam kolokium ini, bahwa prinsip yang ada berkesesuaian dengan paradigma ilmu sosial profetik yang menjadi filosofi UMS, yaitu humanisasi, liberalisasi dan transendensi. Salah satu peserta yang ikut dalam acara kolokium tersebut, Darlin Rizki merasa kegiatan seperti ini dirasa memberikan manfaat. “Kalau bisa kegiatan seperti ini ada kontinuitasnya, sehingga mahasiswa bisa mengetahui perkembangan ilmu dan lingkungan yang ada di luar indonesia,” tutur Darlin. [Nanda/ AISP]
Menanggai hal tersebut, selaku Ketua Panitia Mentoring Cup, Robiy Cahyo Utomo, mengatakan bahwa TM II sebenarnya memang sudah dijadwalkan tanggal 5 April namun ter-jadi typo (salah ketik-red) dalam broadcast yang diinformasikan
pada KMF. “Ketentuan perlombaan saat ini, sama seperti tahuntahun yang lalu dan tidak pernah ada yang komplain,” ujarnya, Sabtu, (7/4). Tujuan utama dari diadakannya Mentoring Cup adalah untuk merekatkan ukhuwah an-
tara KMP dan KMF maka selaras dengan hal itu Robiy berharap masalah ini dapat dibicarakan sesegera mungkin agar cepat selesai. [AISP]
an diterapkannya sistem proporsional terbuka ini fraksi tiap DPM fakultas dapat menduduki kursi legislatif. Apabila fraksi setiap fakultas duduk di legislatif, mereka akan mudah dalam melakukan advokasi untuk fakultasnya. ”Karena nanti setiap fraksi fakultas ada di DPM U, maka akan lebih
berjalan, jadi ketika ada permasalahan di tiap fakultas bisa segera terselesaikan,” tutupnya. Selaku Ketua KPUM, Fahrur Rizky Dewantara, menyatakan bahwa syarat mencalonkan legislatif partai harus mencalonkan minimal satu kader di setiap fakultas. Ia juga menyatakan
setuju terkait sistem terbuka tersebut. “Semoga semuanya bisa berjalan dengan lancar, karena kelancaran tergantung peserta dan panitia,” pungkasnya. [AISP]
Sambungan Halaman 1 KMF Tarik Delegasi...
takan tidak mengikuti Mentoring Cup melalui surat penarikan delegasi yang dilayangkan kepada KMP pada tanggal 5 April 2018. “Meskipun KMFH awalnya berencana untuk mengikuti semua perlombaan yang diadakan dalam Mentoring Cup,” jelasnya.
Sambungan Halaman 1 Gunakan Sistem Proporsional...
tercantum gambar partai sehingga mahasiswa tidak tahu siapa yang akan dicalonkan ke kursi legislatif.”Bawasannya DPM U harus mewakili dari 12 fakultas, lalu kalau menggunakan proporsional tertutup bagaimana akan terpenuhinya itu,” ungkapnya. Tias berharap semoga deng-
DIGITAL LEBIH ASYIK Baca produk cetak LPM Pabelan versi digital di Issuu.com Read us on issuu
#lpmpabelan
8
RISET PABELAN
Kamis, 12 April 2018
Jajak Pendapat Mahasiswa
Pengaruh Kinerja BEM U Terhadap Partisipan Pemilwa 2.773 partisipan dan di tahun 2017 terdapat 3.364 partisipan. Padahal, Pemilwa U adalah wadah penentu terpilihnya Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa yang seyogianya mereka merupakan pimpinan tertinggi BEM UMS. Pihak terpilih akan menjadi tonggak jajaran di bawahnya kelak. BEM UMS juga merupakan pusat dari BEM Fakultas yang ada dan secara otomatis mereka
APAKAH ANDA MENGENAL/TAHU BEM UMS ? tidak ya
15%
85%
APAKAH ANDA MENGERTI PERAN BEM UMS BAGI MAHASISWA ? tidak ya
41% 59% APAKAH PADA TAHUN 2017 ANDA IKUT BERPARTISIPASI (NYOBLOS) DALAM PEMILWA U? tidak
61%
APA ALASAN IKUT BERPARTISIPASI DALAM PEMILWA U? memanfaatkan hak suara mengisi waktu luang diajak teman/ikut-ikutan BEM UMS berdampak ke mahasiswa 23% 59% 13%
APA ALASAN TIDAK IKUT BERPARTISIPASI DALAM PEMILWA U? 67% tidak peduli tidak tahu persyaratan rumit 21% BEM UMS tidak berdampak ke mahasiswa 4% 8% APAKAH MENURUT ANDA KINERJA BEM UMS SUDAH MEMENUHI KEBUTUHAN MAHASISWA? 12% sangat memenuhi kurang memenuhi memenuhi tidak cukup memenuhi memenuhi 3%
karena tidak tahu. Yang dimaksud tidak tahu disini adalah kurangnya eksistensi BEM UMS di kalangan mahasiswa umum. Hal ini terjadi karena kinerja BEM UMS yang belum dirasakan oleh seluruh mahasiswa. Banyak responden yang mengungkap belum puas terhadap kinerja BEM
37%
15%
sangat aktif aktif cukup aktif
kurang aktif tidak aktif 14%
33%
37%
3% 15% MENURUT ANDA SUDAH BAIKKAH RESPON BEM UMS TERHADAP KEBIJAKAN UNIVERSITAS YANG TIDAK LAYAK? sangat baik baik cukup baik
5% Mayoritas responden mengaku mengenal dan mengetahui peran BEM UMS. Kemudian menurut pengukuran responden di tahun 2017 mengenai partisipan Pemilwa U terbukti 61% mengaku tidak mengikuti perhelatan tahunan tersebut. Adapun alasannya sebesar 67% berpendapat
tisipan Pemilwa U”, instrumen yang dipakai adalah kuesioner . Sampel berangkat dari 34 prodi dan setiap prodi diambil 10 mahasiswa yang terbagi dari 3 aktivis mahasiswa dan 7 mahasiwa yang tidak aktif di ormawa kampus. Jadi responden berjumlah 340 mahasiswa dan berikut hasilnya.
APAKAH BEM UMS SUDAH BERPERAN AKTIF DALAM MEWAKILI ASPIRASI MAHASISWA?
ya 39%
harus mengayomi tiap lini tersebut untuk mewujudkan kinerja yang sinergis. Dengan ini, ranah kerja mereka sangatlah luas, kebijakan yang ditetapkan juga sangat berpengaruh terhadap keseluruhan mahasiswa UMS. Beberapa waktu lalu redaksi Koran Pabelan melalui Manajer Penelitian LPM Pabelan telah membuat riset berjudul “ Pengaruh Kinerja BEM UMS Terhadap Par-
kurang baik tidak baik 26% 39%
UMS dalam hal merespon kebijakan Universitas yang tidak layak, peran aktif mereka dalam mewakili aspirasi mahasiswa, dan kinerja mereka dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa. dapat ditarik kesimpulan bahwa
31%
17%
3% 15% kinerja BEM UMS berpengaruh terhadap partisipan Pemilwa U. Jika kinerja BEM UMS dapat dirasakan seluruh mahasiswa secara otomatis tingkat partisipan Pemilwa juga akan bertambah.
Grafis: Indra Hartanto/Koran Pabelan
B
EM UMS notabennya merupakan perwakilan dari apa yang menjadi keinginan serta aspirasi mayoritas mahasiswa. Tapi pada kenyataanya mengapa saat pesta demokrasi Pemilihan Umum Mahasiswa Universitas (Pemilwa U) berlangsung hanya segelintir partisipan yang ikut merayakan. Tercatat pada tahun 2015 ada 2.879 partisipan, tahun 2016 terdapat