MISSING!!! GUBERNUR BEM FKI
UMS, Koran Pabelan - Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) tetap aktif berjalan meskipun gubernurnya menghilang. Adanya sikap amanah dan tanggung jawab sebagai pengurus BEM membuat segala program kerja (proker) harus tetap berjalan.
Selaku Bendahara Umum
BEM FKI, Sulthon
Kaffaah Al Farizzi membenarkan mengenai kabar Gubernur BEM FKI yang menghilang sejak akhir bulan Maret lalu. Sebab itu, beberapa proker yang dimiliki BEM FKI terhambat dan harus berhenti. "Kurang lebih Gubernur BEM FKI mulai tidak
ada kabar sejak akhir bulan Maret, walaupun begitu temanteman kabinet tetap mengupayakan kinerjanya bagus hingga SK (Surat Keterangan –red) terbaru keluar,"terangnya,Rabu(17/5).
Terkait hal-hal administrasi kesekretariatan, perbendaharaan, dan lainnya, ia mengatakan, meski dalam situasi kepengurusan BEM FKI yang sedang terhambat, proker, dan urusan administrasi kesekretariatan lainnya harus tetap berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal tersebut dilakukan selagi menunggu keputusan dari BEM baik internal maupun eksternal serta follow up Press Release Diskusi FKI dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FKI mengenai hilangnya Gubernur
BEM FKI. "Administrasi, persoalan keuangan, baik dalam pengecekan proposal dan penghubung ketika terjadi kendala dari ormawa (organisasi mahasiswa –red) ke pihak dekanat masih tetap berjalan sesuai dengan SK yang dikeluarkan olehdekanat,"tambahnya.
Dihubungi pada kesempatan yang berbeda, Yusticia Tiara Maharani, selaku Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himakom) mengatakan bahwa, kondisi menghilangnya Gubernur BEM
FKI saat ini memberikan dampak yang cukup besar bagi ormawa lainnya terutama untuk Himakom sendiri Meskipun demikian, pihak BEM FKI tetap memberikan pelayanannya untuk
Himakom, baik layanan konsultasi, proposal, pengajuan dana, dan lain sebagainya. "Kami sudah pernah mengajukan dana melalui BEM sewaktu Gubernur BEM FKI menghilang, dan Alhamdulillah lancar saja, begitupun dengan hal-hal yang lainnya,"ungkapnya,Kamis(11/5).
Ia juga menambahkan, hilangnya Gubernur BEM FKI membuat kepengurusan BEM FKI sekarang ini menjadi sedikit kehilangan arah dalam organisasi. Denganbegitu organisasi di bawahnya pun turut terkena akan dampaknya. "Tapi kami berharap yang terbaik aja sih untuk kelangsungan BEM FKI ke depannya,"harapnya.[AZK]
Redpel Koran:AuliaAzzahra
Redaktur: Nadia Patricya Suwarno, Adhelia Zahrotu Kurniawati
Redaktur Foto: Syifana PutriY. P
Reporter: Lukman, Hanifa, Karima, Nadia,Assa,Adhelia
Fotografer: Syifana
Editor: Adhelia,AuliaA, Chesarisa, Aliffia
Ilustrator: -
DesainArtistik/Tata Letak: Bagas, Putra, Fadhil, Fayi, MukhlisA, Lukman, Kilau
Pemimpin Umum: Muhammad Iqbal
Sekretaris Umum: Ridhwan Nabawi
Pemimpin Redaksi: Aliffia Khoirinnisa
Litbang:Aisyah Fayi Ivana
Personalia: M. Rafikhansa Dzaky S.
Medkom: Bagas Pangestu
Perusahaan: Widyawati Dian Putri U.
Manajer Logistik: Moh. LukmanA.
Redpel Online: Shafy Garneta M.
Redpel Koran:AuliaAzzahra
Redpel TV: Fadhil Kamal
Redpel Majalah:Anisa Fitri Rahmawati
Manajer Diskusi: Hasbiatullah
Manajer Dapus: Viona Riana Sari
Manajer Penelitian:AshariThahira
Manajer Pelatihan: N.Assa’adah
Manajer PKK: Ivana SarahAzaria
Manajer Iklan: LilisApriliyani
Manajer Prodis: Fesardha Putra
Diterbitkan oleh: Lembaga Pers
Mahasiswa Pabelan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Terbit Sejak: 28 Juni 2005
berdasarkan Surat Keputusan
Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005
Alamat Redaksi: Lembaga Pers
Mahasiswa Pabelan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl.
AhmadYaniTromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164
Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com
Editorial
Tak Kunjung Datang
Beredar kabar bebe-
rapa waktu ini Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) yang hilang entah kemana. Bahkan kabarnya ia juga tak hadir dalam perkuliahan. Hal ini menimbulkan statement buruk oleh mahasiswa terhadap Gubernur BEM FKI. Entah sampai kapan ia akan menghilang terussepertiini.
Dugaan sementara saat iniadalahbahwadirinyatidak bersedia menjabat sebagai Gubernur BEM FKI. Meskipun tidak ada gubernur, tapi nyatanya program kerja (proker) dari BEM FKI sendiri masih tetap berjalan dengan baik. Pada dasarnya memang sudah seharusnya
anggota BEM FKI ikut bertanggung jawab terhadap proker-proker yang sudah tersusun dan direncanakan diawal periode kepengurusan mereka. Seperti dalam berita sebelumnya menunjukkan bahwa proker pendanaan terhadap himpunan mahasiswa (hima) yang ada di bawah BEM FKI tetap berjalan. Meskipun begitu, seharusnya Gubernur BEM FKI turut bertanggung jawab atas keputusannya yang tidak profesionalitu.
Maka sudah seharusnya perlu diadakan musyawarah kerja luar biasa (muskerlub) jika sampai saat ini tidak ada kepastian dari Gubernur BEM FKI. Melihat perlu adanya gubernur yang memimpin sebuah organisasi bah-
kan ini adalah organisasi BEM yang memiliki posisi sentral, dimana tentu membutuhkan pemimpin yang bertanggung jawab penuh terhadap segala keputusan dan kinerja lembaga. Jika nantinya diadakan muskerlub, tentu harapan seluruh mahasiswa FKI tidak hanya sekadar pemimpin yang duduk di balik meja. Namun seorang pemimpin yang juga bekerja dan bertanggung jawab penuh atas amanah yang telah diberikan. Pemaksaan sepihak atas suatu jabatan tidak boleh terjadi lagi, apabila ingin gubernur tetap utuh hingga akhir periode dan organisasi dapat berjalanmaksimalsebagaimana mestinya.
Dibongkar Akibat Ruang Kelas dan Parkir Tidak Mencukupi
Alhamdulillah setelah ini dapat ruang kelas dan lahan parkir yang memadai...
ProfRuwet
SKL Bukan Bukti lulus BAPS
Sistemnya bisa diperjelas lagi dong, bikin susah yang mau lulus
Tahukah kamu?
Tanggal 18 Mei diperingati sebagai Hari Museum
Sabet Bronze Medal di Ajang Internasional Wah keren internasional nih bos, tingkatkan lagi ya... T ?
Internasional, dimana memperkenalkan sekaligus mengajak publik mengetahui peran museum sebagai sarana pendidikan dan pertukaran budaya. Hari Museum Internasional dikemukakan oleh International Council of Museums (ICOM) melalui pertemuan berbagai komunitas Museum Internasional.
Sumber: @google
SuaraPabelanis.
Lpm Pabelan @infopabelan lpmpabelan
+628128337xxxx (Mahasiswa FEB)
Wahh kayaknya di FEB ada yang baru nih.. kenapa baru sekarang ya?
+628385229xxxx (Mahasiswa FAI)
Password Wi-Fi Griya Mahasiswa apa yaa? Ada tapi tak berguna
Maraknya Formalitas Mengejar Poin Softskill
Fenomena mahasiswa yang
tidak lagi tertarik untuk menjadi aktivis kampus maupun kegiatan organisasi mahasiswa (ormawa) bukanlah hal baru di kampus kita. Adanya pandemi Covid-19 beberapa saat lalumemiliki pengaruhdalamperubahan kultur mahasiswa. Saat segala kegiatan diupayakan dalam jaringan (daring) membuat kegiatan tersebut kehilangan 'rasa'nya. Mahasiswa hari ini terbiasa dengan segala yang instan, cepat,danterlihathasilnya.
Kegiatan organisasi tidak lagi dilakukan untuk benar-benar mendalami dan mengembangkan softskill dalam arti sebenarnya yang dapat dimiliki mahasiswa. Para mahasiswa lebih berorientasi untuk mendapatkan nilai softskill melalui serifikat-sertifikat kecakapan hidup yang lazimnya diperoleh dari berbagai kegiatan dan organisasi. Hal ini menyebabkan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan hanya dilakukan sekadarnya, sebagai formalitas untuk mendapatkan sertifikat hasil kegiatannya.
Jika demikian, tentunya dapat berdampak buruk terutama bagi karakter mahasiswa itu sendiri. Sertifikat hasil kegiatan difungsikan sebagai tanda bahwa mahasiswa telah melaksanakan kegiatan tersebut. Adapun softskill yang sebenarnya merupakan pengalaman tersendiri yang seharusnya dapat diperoleh oleh mahasiswa.
Mahasiswa yang melakukan kegiatan organisasi hanya sekadarnya, tanpa benar-benar mengembangkan diri, tidak akan memperoleh manfaat yang sebenarnya dari softskill tersebut. Padahal softskill sendiri akan sangat berguna dalam membangun identitas diri dan membuat mahasiswa dapat belajar menguasai keadaan (beradaptasi). Softskill juga dapat dikatakan sebagai keterampilan, komunikasi, dan kecerdasan sosial yang seharusnya dimilikiolehsetiapmahasiswa.
Ada berbagai softskill yang dapat menunjang kebutuhan mahasiswa dimasa yang akan datang, diantaranya problem solving atau penyelesaian masa-
Oleh
Rindu (Nama Pena)
Mahasiswa UMS
lah, public speaking atau keterampilan berbicara, leadership atau kepemimpinan, manajemen waktu, dan berpikir kritis. Semua keterampilan atau softskill tersebut bisa didapatkan jika mahasiswa tekun untuk melatihnya dengan benar-benar berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaandanorganisasi.
Hal ini tentunya juga menjadi pekerjaan rumah (pr) bagi para pengurus ormawa dalam menyediakan 'lahan yang subur' untuk para mahasiswa berkegiatan dan mengolah diri. Perlu adanya inovasi dan kreativitas yang menarik untuk mengupayakan kegiatankegiatan yang memiliki manfaat dan menarik bagi para mahasiswa. Tak ketinggalan pihak kam-
pus dan kemahasiswaan memiliki andil dan kontrol dalam menjaga koridor kreativitas mahasiswa untuktetapberadapadaalurnya. Mahasiswa seharusnya diberi kebebasan penuh untuk berkreasi dan berinovasi. Meski begitu, pihak kampus tetap harus menjalankan fungsinya sebagai pengawas atas setiap kebijakankebijakan yang telah ditetapkannya. Jangan sampai kegiatan kemahasiswaan ini mati atau malah diisi dengan kegiatan-kegiatan ekstrem yang melenceng dari tujuan utamanya untuk memperkaya softskill para mahasiswanya.
Gedung Eks BAA
Dibongkar Akibat Ruang Kelas dan Parkir Tidak Mencukupi
UMS, Koran Pabelan –Pembongkaran gedung Eks Biro Administrasi Akademik (BAA) sudah mulai dilakukan. Gedung ini selanjutnya akan digunakan sebagai lahan parkir dan ruang perkuliahan.
Hasyim Asy’ari selaku
Kepala Bagian (Kabag) Sarana dan Prasarana (Sarpras) menyampaikan, gedung Eks BAA yang berlokasi di depan Gedung Griya Mahasiswa (GM) sudah mulai dibongkar dan akan digunakan sebagai lahan parkir Pembongkaran gedung Eks BAA, katanya, akan dilakukan untuk normalisasi saluran
drainase sebab lahan parkir Gedung C yang terendam banjir apabila hujan lebat. ”Bekas loket itu nanti dibongkar untuk parkir dan untuk normalisasi saluran, karena ketika mau menormalisasi kesulitan sebab berada di bawah daklantaisehinggaharusdibongkar,”jelasnya,Rabu(10/5).
Hasyim menambahkan jika lantai dasar Gedung E yang terletak disisi barat Gedung GM tidak dibongkar, melainkan hanya dilakukan pelepasan sekat ruangan dan pemasangan pintu dari sisi timur. Lantai dasar Gedung E ini nantinya akan digunakan sebagai ruang kuliah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP). “Jadi yang semula FKIP mendapat ruang di Gedung D lima ruang dan Gedung I tiga ruang, nanti ditukar ke Gedung E. Gedung E ini nanti kemungkinan jadienamruang,”ungkapnya.
Ia menuturkan, terdapat kendala dalam pembongkaran gedung Eks BAA, yakni barang-barang milik UKM belum dibersihkan sepenuhnya.Akibatnya pembongkaran tidak bisa langsung dilakukan “Kalau kita masuk langsung nanti kalau ada barang yang hilang atau ada kerusakan nanti jadi ramai. Kita sudah menyampaikan ke Bagmawa (bagian kemahasiswaan –red) juga supaya UKM dapat dikondisikan
danbetul-betulbersih,”tutupnya. Dihubungi pada kesempatan berbeda, Arief Wahyu Nugroho, salah satu mahasiswa sekaligus anggota UKM Unit Seni dan Film (USF) menyampaikan, pembongkaran gedung Eks BAA memiliki dampak positif dan negatif bagi UKM. Salah satu barang milik USF terpaksa dibuang karena tidak cukup ruang jika disimpan di Gedung GM. ”Banyak barang-barang kemarin yang dibuang seperti lemari besar, nggak bisa masuk di GM jadi dibuang,” ungkapnya,Senin(15/5).[Hanifa/AA]
Sabet Bronze Medal di Ajang Internasional
UMS, Koran Pabelan – Tim yang terdiri dari tiga mahasiswa Program Studi
(Prodi) Teknik Kimia UMS berhasil meraih bronze medal di ajang 9th International Biotechnology Competition and Exhibition 2023 (IBCEX'23). Kompetisi
Internasional tersebut berlangsung pada tanggal 5-6 Mei lalu di Universiti Teknologi Malaysia, Skudai.
Selaku ketua tim, Faras Ab-
dillah Albaru Yusri menjelaskan,bahwadalamkompetisi tersebut terdapat tiga kategori perlombaan, yaitu Innovation Project Competition, Poster Competition, dan Video Competition Ia tertarik mengikuti kom-
petisi dalam kategori Innovation Project Competition pada sub kategori Waste Treatment “Kebetulan aku juga lagi ngerjain project penelitian dosen dengan teknologi yang sama tentang membran cair, cuma aplikasinya di limbah berbeda buat di lomba nantinya,”jelasnya,Kamis(11/5).
Faras mengaku terdapat banyak kendala saat melakukan penelitiannya tersebut karena adanyaliburlebaran.Tidakhanya itu, ia juga mengatakan, bahwa sempat merasa kecewa pada tahap uji sampel untuk dianalisis, dimana dari beberapa sampel yang sudah disiapkan sesuai dengan rancangan project, hanya dua sampel yang dapat dianalisis. “Dan itu pun mulai analisis tanggal 3 Mei, dimana di hari
yang sama kita (tim –red) berangkat ke Malaysia. Lalu untuk menghitung dan memasukkan angka hasil analisis ke poster, satu hari sebelum lomba dilakukan, untungnya masih sempat dilakukan di Malaysia” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa dalam kompetisi ini dirinyaditemaniolehduaanggota timnya yaitu Ariel Daffa Riyadi dan RioAlvianiAri Setiawan yang berasal dari prodi yang sama. Faras juga mengatakan, saat ia dan timnya berangkat ke Malaysia tidak menaruh ekspektasi yang tinggi terkait ajang perlombaan tersebut karena takut akan kecewa. “Realistis aja, mau penelitian kepotong libur lebaran, mau analisis sampel juga sesulit ini pihak
LPPIK
kampusnya,jadiyasudahkitadatang kesana sebisa mungkin dan sebiasamungkin,”tutupnya.
Eni Budiyati, selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) Teknik Kimia sangat mengapresiasi kejuaraan tersebut, karena termasuk salah satu bentuk aktualisasi bahwa Prodi Teknik Kimia memiliki mahasiswa yang berkompetensi unggul. Ia juga menyampaikan, bahwa pihak prodi hanya dapat memberikan supporting fund yaitu biaya pendaftaran dan reward (jika mendapat juara) untuk mahasiswa pada ajang internasional. “Tetapi kami (prodi –red) akan memberikan surat rekomendasi untuk pengajuan dana tambahan ke fakultas dan Bagmawa,” tambahnya, Kamis (11/5).[Karima/CNP]
SKL Bukan Bukti lulus BAPS
UMS, Koran Pabelan –Wisudawan UMS periode Juni
yang belum lulus Baitul
Arqam Purna Studi (BAPS)
harus melampirkan Surat
Keterangan Lulus (SKL)
sebagai bukti keseriusan mengikuti BAPS pada 17 Juni untuk syarat mengikuti wisuda. SKL tersebut tidak dapat dijadikan sebagai pengganti bukti kelulusan BAPS.
Imron Rosyadi selaku Ketua
Lembaga Pengembangan
Pondok, Al-Islam, dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) menegaskan, mahasiswa bisa dinyatakan lulus apabila mengikuti serangkaian kegiatan BAPS. Ia menambahkan, SKL tidak bisa dijadikan pengganti bukti kelulusan BAPS. “Syarat wisuda, salah satunya telah lulus BAPS,” ujarnya, Selasa(16/5).
Imron kembali menyampaikan, terkait wisudawan periode Juni yang belum mengikuti BAPS diminta untuk melampirkkan SKL sebagai bukti keseriusan mengikuti wisuda bulan Juni men-
datang. Kegiatan BAPS periode Juni akan dilaksanakan sebelum tanggal pelaksanaan wisuda “Mahasiswa tetap ikut BAPS pada tanggal 17 Juni,” ungkapnya.
Wisudawan periode Juni tetap harus mengikuti serangkaian kegiatan BAPS untuk memenuhi syarat wisuda. Akan ada perjanjian dengan mahasiswa yang akan mengikuti Wisuda bulan Juni. “Mahasiswa tetap bisa mengikuti wisuda bulan Juni, dengan perjanjian mahasiswa akan ikut BAPS bulan Juni,” tutupnya,
Selasa(16/5).
Lathifah Almas Khairina, mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen sekaligus wisudawan periode Juni menyampaikan, bahwa tidak ada pemberitahuan terkait SKL yang bisa dijadikan syarat kelulusan BAPS. Ia juga menambahkan bahwa sebaiknya mahasiswa mempersiapkan kelulusan dengan lebih baik lagi. “BAPS berlaku enam bulan, (mahasiswa –red) seharusnya bisa lebih prepare,” ujarnya, Rabu(17/5).[Nadia/AA]
Akan Direnovasi, Ditargetkan Selesai Akhir Tahun
UMS, Koran Pabelan – Pondok
Hajjah Nurriyah Shabran yang
rencananya akan dibongkar
setelah lebaran kabarnya akan
dilaksanakan sebelum akhir
tahun tepatnya pada akhir
bulan Juni. Pondok Shabran
nantinya akan dibangun kembali dengan bentuk yang baru dan luas.
Hasyim Asy'ari selaku
Kepala bagian (Kabag) Sarana dan Prasarana (Sarpras) menjelaskan bahwa pembongkaran sekaligus pembangunan akan dilaksanakan pada akhir bulan Juni mendatang,
KKNMAs
pembongkaran tersebut akan dibangun tepatnya pada gedung bagian timur, selatan, dan barat. Melihat posisi Pondok Shabran berada di tengah lingkungan masyarakat maka pembongkaran sekaligus pembangunan tersebut akan disosialisasikan. “Nanti kami akan menyosialisasikan adanya koordinasi dengan masyarakat, sebagaimana ketika pembangunan yang tiga lantai itu (pembangunan sebelumnyared),”terangnya,Rabu(10/5).
Tambahnya, terkait pembongkaran sekaligus pembangunan gedung Pondok Shabran rencananya akan
Belum Penuhi Target, Pendaftaran Kembali Dibuka
UMS, Koran Pabelan — Lembaga Pengabdian
Masyarakat dan Pengembangan Persyarikatan (LPMPP) membuka kembali
pendaftaran Kuliah Kerja
Nyata Muhammadiyah Aisyiah (KKNMAs). Batas waktu
pendaftaran KKNMAs
diperpanjang hingga 15 Mei 2023, karena target mahasiswa yang mendaftar belum tercapai.
Sarjito selaku Kepala
LPMPP mengatakan, jika
pendaftaran kembali dilakukan karena jumlah pendaftar
belum memenuhi target yang ditentukan. Tahun ini UMS akan mengirim delegasi sebanyak 40 mahasiswa, sedangkan target pendaftar KKNMAs minimal sebanyak dua kali lipat dari tahun sebelumnya. “Pendaftaran KKNMAs dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Namun untuk tahun ini LPMPP juga meningkatkan mahasiswa yang akan diterjunkan, dan untuk saat ini belum memenuhi kuota yang ditentukan,”jelasnya,Senin(15/5).
Ia menambahkan, bahwa masih terdapat waktu untuk melakukan seleksi internal, sebelum batas waktu pendaftaran di pusat
dibangun empat lantai pada sisi timur, selatan, dan tiga lantai pada sisi barat. Lantai satu akan digunakan untuk ruang pertemuan dan pada lantai dua, tiga, empat akan digunakan untuk mahasantri. “Terkait pembagian ruangannya akan dikembalikan ke pengelola Pondok Shabran, kami hanya membongkar dan membangun saja,”ungkapnya.
Dolly Riri Ramdhanu Jamel Sutiyan selaku mahasantri Pondok Shabran menyampaikan, pembangunan ini adalah suatu hal yang sangat berharga dan di nanti-nanti oleh mahasantri Shabran, bahkan alumni juga ikut
merasakannya. Dengan adanya Pondok Shabran ini yang nantinya akan menjadi pencerahan bagi umat membutuhkan pembaharuan baik dari segi moreldanmateriel,salahsatunya pembangunan gedung Pondok Shabran. "Semoga dengan pembangunan ini, dapat meningkatkan gairah dan minat belajar Mahasiswa Shabran, sebagai persiapan untuk menjadi kader pelopor, pelangsung, dan penyempurna amanah organisasi, agama, bangsa dan negara,” harapnya,Rabu(17/5).[Assa/AA]
pada bulan Juli dan pendaftaran akan dibuka kembali jika masih tidak memenuhi target yang telah ditetapkan. Meski demikian, LPMPP akan tetap menjalankan proses seleksi sesuai dengan ketentuan dan menerjunkan mahasiswa dari hasil seleksi tersebut. “Untuk pembukaan pendaftaran kembali menunggu hasil seleksi yangdilaksanakan,”tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa pihak LPMPP sudah melakukan upaya agar mahasiswa tertarik untuk mendaftar dengan memberikan keuntungan bagi mahasiswa delegasi berupa biaya pendaftaran gratis dan memberikan biaya hidup, subsidi program, jaket, expo KKNMAs, dan seminar hasil Tambahnya, mahasiswa delegasi hanya akan dibebankan biaya transportasi pemberangkatan, sedangkan biaya transportasi di lokasi akan ditanggung oleh pani-
tia pusat. “Harapannya jumlah mahasiswa yang berminat mengikuti KKNMas 2023 bertambah, mengingat pada tahun 2024 UMS akan menjadi tuan rumah pelaksanaanKKNMAs,”tutupnya. Zildan Alfatih Agustian, salah satu mahasiswa Program Studi Informatika mengungkapkan jika ia tertarik untuk mendaftar KKNMAs, meskipun dirinya masih belum memenuhi kriteria yang ditentukan Alasannya ingin mengikuti kegiatan ini agar memiliki banyak pengalaman menyenangkan, karena dapat belajar sembari berjalan-jalan dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar “Kedepannya tentunya bisa bermanfaat bagi masyarakat di sana dan tentunya memiliki pengalaman yang seru dan bermanfaat,” harapnya,Rabu(17/5). [Adhelia/AK]
Cp : 0877 3897 8367 (LILIS APRILIYANI)