Koran Pabelan Edisi 36

Page 1

Harga Rp 1.000

Kamis, 2 November 2017

Tahun 13/ No. 36

Foto: Ari Susanto / Koran Pabelan

Bernyanyi: Penampilan Band Flow Chart dalam rangkaian Rapmafest #4 di Gelanggang Olahraga (GOR) Kampus 2 UMS, Sabtu (21/10). Band asal Bekasi tersebut membawakan lagu beraliran pop punk.

Relokasi Griya Mahasiswa

Rencana Relokasi Belum Ada Titik Temu Reporter: Ratih Kartika

UMS, Koran Pabelan – Rencana relokasi griya mahasiswa yang batal dilaksanakan pada Sabtu (7/10) lalu masih akan dibahas lebih lanjut dalam koordinasi ulang. Rencananya, saat serah terima kunci akan diadakan secara seremonial berupa jagongan bareng antara Wakil Rektor

mahasiswa untuk saat ini masih dalam tahap koordinasi pencarian tanggal yang tepat antara pihak BEM U dan WR III. Menurutnya, nantinya pembahasan relokasi tidak hanya berpusat enteri dalam Negeri mengenai proses pemindahan (Mendagri) BEM U, saja, tetapi akan dibahas juga Andi Setiyawan, beru- mengenai acara-acara yang akan jar bahwa perkembangan griya dilaksanakan saat proses serah (WR) III dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM U) serta semua Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM U).

M

terima kunci UKM. “Itu juga masih kita bahas bersama. Acaranya beberapa sudah fix (pasti-red), tapi nanti ada beberapa lagi yang harus di-match-kan (dicocokkanred),” katanya, Jumat (20/10). Menambahkan, Presiden Mahasiswa (Presma) BEM U, Rohmad Wahyudin mengatakan, nantinya akan ada seremonial bersambung halaman 7...

Aturan Mahasiswa Lulus

WR I: Maksimal Tujuh Tahun Lulus Reporter: Afitasari Mulyafi

UMS, Koran Pabelan - Wakil Rektor I (WR I), Muhammad Da’I, sangkal isu yang menyatakan apabila lulus lebih dari lima tahun, akan mendapatkan ijazah dari universitas tanpa memeroleh penomoran ijazah nasional

(PIN). Bantahan tersebut didasarkan pada Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

P

ermenristekdikti tersebut menyebutkan bahwa paling lama tujuh tahun akademik untuk program sarjana dengan jumlah satuan kredit semester (SKS) 120. Penomoran PIN yang diberlakukan secara nasional bertujuan untuk menda-

patkan data keabsahan ijazah. Apabila mahasiswa melebihi masa studi, maka tidak akan mendapatkan PIN. Da’i menegaskan tidak benar jika mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) hanya mendapatkan ijazah dari bersambung halaman 7...

Iklan dan Langganan:082226324155 SMS Suara Pabelanis: 083866386144


2

Kamis, 2 November 2017 Editorial

Relokasi Atau Bertahan? Pemimpin Redaksi: Ratih Kartika Redaktur Pelaksana: Cici Birohmatika Redaktur: Dian Aulia C.K Redaktur Foto: Feriyanto Setiawan Reporter: Berliana, Selma, Cici, Dian, Hesti, Yusuf, Alif, Noufal, Ratih, Afita, Ari, Nina, Wahyu, Cici Fotografer: Ari, Feri, Selma Editor: Ritmika, Ratih, April, Dian, Afifah, Ipeh Desain Artistik/Tata Letak: Aji, Indra, Ratih Pemimpin Umum: Syarifudin Aji P. Sekretaris Umum: Ritmika Serenady Pemred Online: Livia Purwati Pemred Koran: Ratih Kartika Pemred Tabloid: Yusmi Dwi Putri Pemred Majalah: Zulfa Rahmatina Litbang: Muhamad Taufik Perusahaan: Ummu Azka A. Manajer Jaringan dan Informasi: Ahmad Midun Sanjaya Manajer Personalia: Putri Muthmainah Manajer Diskusi: Imron Al Faruq Manajer Data dan Penelitian: Kurnia Siti Mahaniyah Manajer Pelatihan: Afif Abdurrahman. Manajer Iklan: Riyanti Wahyunengrum Manajer Prodis: Indra Hartanto Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa� UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: koran@pabelanonline.com, http//www.pabelanonline.com

Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

P

roses relokasi yang seyogyanya akan dilaksanakan awal Oktober lalu kembali ditunda. Alasannya adalah salah satu pihak tidak dapat datang untuk melaksanakan prosesi serah terima kunci griya baru. Salah satu pihak tersebut datang untuk menghadiri sebuah perhelatan kejuaraan di salah satu kota. Ataukah hal tersebut memang tin-dakan dari pihak-pihak yang tidak menginginkan relokasi terjadi? Sebenarnya jika kita menilik keharusan untuk berpindah atau relokasi dinilai relevan untuk mengurai ma-

salah, jawabannya adalah tidak. Bencana banjir yang tiap tahun hampir mengintai tidak melulu tiap hari dalam setahun terjadi. Paling tidak hanya sekali dua kali akan membanjiri griya lama. Dan keesokan harinya juga telah mereda, bukan? Dan apa aktivis lalu bergotong-royong bersamasama membersihkan kantor sekretariat dengan peralatan seadanya ataupun meminjam milik cleaning service kampus. Tentu saja hal tersebut akan membuat keakraban anggota-anggota yang berdiam di griya lama akan semakin terpupuk. Dan rasa

gotong-royong dengan tetangga sesama penghuni griya akan senantiasa terjaga. Lalu apakah adanya relokasi yang akan terjadi sebentar lagi dinilai masih dapat mempertahankan perilaku yang sudah sejak zaman dahulu kala ada itu? Ataukah sikap-sikap tersebut akan tercerai-berai dengan adanya relokasi? Yang jelas harus disikapi lagi bagaimana keefektifan dari adanya relokasi griya. Siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan. Atau kedua belah pihak sama-sama mendapatkan keuntungan.

Rencana Relokasi Belum Ada Titik Temu Gimana ini?

WR I: Maksimal Tujuh Tahun Lulus Jangan hanya wacana saja, pak!

Prof. Ruwet

Wajibkan Buat PKM Bagi Penerima Beasiswa Lanjutkan!!!

Suara Pabelanis Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui sms (083866386144) atau akun sosial media resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal kebijakan kampus bersama Koran Pabelan. Lpm Pabelan

@infopabelan

lpmpabelan

+6285725654xxx Untuk mahasiswa yang lagi ujian, tolong yang fair dong. Masa mau enaknya aja.

+628770085xxxx (Mahasiswa FKIP) Kok bisa ya jumlah kursi di ruang UTS kurang? padahal di jadwal nempatin ruang itu dengan nomor kursi sekian, tapi waktu masuk kursinya udah ada yang nempatin semua. +6285772774xxx (Mahasiswa FKIP) Bikin aturan biar teratur. Tapi kalau yang diatur enggak mau diatur gimana ? #ujikepekaan

QR Code http//www.pabelan-online.com


OPINI

Kamis, 2 November 2017

3

Watak Pemuda

O

ktober merupakan otonom dan sebagai sua- tangan bertindak. Kritik yang logis bulan pemuda. Asum- bebas memtu hasil dok- dan mutung jika tuntutan tidak si ini mengacu pada bedakan diritrin politik ke- terpenuhi melahirkan semacam peristiwa Sum-pah nya deng-an merdekaan kritisisme yang kekanak-kanaPemuda yang penting kaum tradiyang dianut. kan. Kritisisme sepert ini semakeberadaannya bagi sejarah sional. PemuPertempuran cam campuran antara emosi pembentukan bangsa. Peristiwa da tidak hadimaknai se- kanak-kanak dan cara berfikir bersejarah ini terus dirayakan nya ditenbagai euforia rasional orang dewasa. Gejala dengan pemberitaan jasa-jasa tukan sebapembebasan psikologi yang khas tersebut pemuda. Membicarakan pe- gai satu fase diri dari struk- dapat ditemui dalam dunia muda, kita tidak bisa mengakehidupan tur so-sial gerakan dewasa ini. baikan Buku Revolusi Pemoeda sebelum deyang harus Golongan tua seperti (Pustaka Sinar Harapan: 1988) wasa. Watak dipatuhi se- Soekarno dan Hatta pernah karya Ben Anderson. Dalam buku otonom pelama zaman mengecam sikap pemuda Oleh : Alif Syuhada tersebut, Ben melukiskan suamuda melapendudukan. tersebut. Mereka menganggap Penulis adalah Mahasiswa Fakultas sana gerak pemuda semasa hirkan ji-wa Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Pemuda pemuda terlalu gegabah tanpa pendudukan Jepang hingga merdeka Program Studi Bahasa Inggris. melihat titik melihat situasi riil yang ada. Hal kemerdekaan. yang sangat krisis zaman itu terlihat saat terjadi penculikan Bagi Ben, pemuda dapat berarti bagi tersebut terhadap Dwi Tunggal tersebut. dipahami melalui dua pen- Bangsa. Watak otonom pemuda membuka berbagai peluang keduanya menolak paksaan dekatan. Pertama, pemuda terbentuk melalui pengasing- misterius yang akan terjadi. pemuda untuk memproklamamerupakan tahap tersendiri annya dari keterlibatan kehisikan kemerdekaan di luar dalam garis busur kehidupan dupan masyarakat. Pondok pelembaga bentukan Jepang. Kritisisme antara masa kanak-kanak dan santren berperan sebagai tempat Pemuda cenderung berwatak Kekanak-kanakan romantik. Heroismenya lebih dewasa. Dalam budaya Jawa pengasingan diri tersebut. Peran dikenal ada empat tahap kehipondok kemudian di ambil oleh Kebebasan adalah kata menggemari slogan “merdeka dupan: masa kanak-kanak, mu- pendidikan formal di masyarakat kunci untuk menggambarkan atau mati” daripada mempertda, dewasa, dan usia lanjut. Masa modern. setiap ekspresi pemuda. watak ini imbangkan rakyat yang akan kanak-kanak berlangsung dan Corak kebudayaan otonom hancur dalam pertempuran tak bisa kita lihat hingga saat ini. berakhir setelah sunatan. Masa pemuda melahirkan watak Watak ini tentu positif karena ia seimbang. Watak pemuda muda juga ditandai proses pemberontak. Hal ini dapat kita merupakan energi mental yang tersebut tidak lantas mengpengunduran secara perlahan lihat dari sepak terjang pemuda vital bagi kemerdekaan Indo- hanguskan kehormatannya. peran orang tua dari hubungan memainkan sejarah pergerakan nesia. Tanpa watak membe- Buktinya Soekarno terus mengakrab dengan anaknya. Pada kemerdekaan. Sifat radikal dan rontak, tentu sejarah Indonesia gandrungi pemuda dengan ucamasa ini, pemuda didorong untuk berani pemuda terlihat dalam merdeka tidak akan ada. Jiwa pan fenomenal “beri aku sepuluh belajar memasuki dunia dewasa figur Soekarno, Hatta, Tirto, memberontak tentu tidak ter- pemuda, maka akan ku goncang yang dimulai dengan masuknya maupun kelompok-kelompok hindar dari kekurangan. Watak dunia”. pemuda dalam ikatan aturan dan pemuda Jakarta. Meskipun Sejarah tersebut merupakan otonom kadang mengundang norma masyarakatnya. Masa gerakan pemuda begitu radikal, sejumlah masalah. Demonstrasi pelajaran untuk memperbaiki diri muda diakhiri dengan berkeluia lebih berakar pada naluri tanpa analisa adalah salah satu bahwa: kita harus memiliki arga. mudanya. Kemerdekaan bagi contohnya. Perpaduan antara pemikiran kritis nan arif seperti Pendekatan kedua, pemuda pemuda menurut Ben adalah slogan-slogan heroik dan perilaku golongan tua tanpa harus dikenali dengan watak penen“kebebasan. Kemerdekaan lebih anarkis seolah menggambarkan menggadaikan heroisme radikal tangan sistematis yang khas. dipahami sebagai suatu pengala- masa peralihan dari tawuran milik pemuda. Corak kebudayaan pemuda yang man kebebasan pribadi, bukan pelajar sekolah menuju kema-

INGIN OPINI dan CERPEN AMUKDIMU AT DI KOR AN P ABEL AN? Kirim ke lpmpabelanums@gmail.com


4

Kamis, 2 November 2017

VARIA UNIVERSITAS

Orasi Kebangsaan

Zulkifli Hasan: Bangsa Indonesia Adalah Bangsa Bertuhan Indonesia (MPR RI), Zulkifli Hasan, dalam Orasi Kebangsaan menjelaskan mengenai banyak hal, seperti tentang Pancasilais dan Non-Pancasilais. Menurutnya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang ber-Tuhan dan menolak paham anti Tuhan. “Jadi menyembah Tuhan dan mendekatkan diri kepada Tuhan itu Pancasilais,” katanya, Jumat (27/10). Ia juga menegaskan, kesaelaku pembicara, Ketua Majelis Permusyawara- lahpahaman tersebut harus dilutan Rakyat Republik ruskan. Sebab itu, tidak hanya

UMS, Koran Pabelan – Rangkaian acara akan memeriahkan peringatan Milad ke-59 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Salah satunya adalah orasi kebangsaan bertema ‘’Aktualisasi Nilai-Nilai Keislaman dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara’’ di Auditorium Moh. Djasman, Jumat, (27/10).

S

menyangkut sejarah masa lampau, tetapi juga sejrah masa depan. Menurut ia, sebagai bangsa yang mayoritasnya penduduknya beragama islam, kita dilatih untuk memberi bukti bahwa umat Islam dan para ulama adalah penjaga demokrasi. ‘’Belakangan ini ulama dan umat Islam menjadi objek dan bulan-bulanan. Kalau ada tiga puluh ribu mahasiswa tetapi hanya satu yang berfaham Radikal, nilainya masih seratus itu.’’ tambahnya saat menyampaikan orasi.

Selain itu, salah satu peserta, mahasiswi dari Fakultas Agama Islam (FAI), Wildayati, mengatakan harus bahwa UMS harus lebih sering untuk mengadakan kegiatan semacam orasi kebangsaan. Juga, agar kegiatan-kegiatan se[erti tersebut tidak hanya dilakukan di UMS aja. “Supaya seluruh Rakyat Indonesia tahu apa yang sedang terjadi di Indonesia saat ini.’’ ujarnya, Jumat (27/10). [Berliana&Selma/RK].

Orasi Ilmiah

UMS, Koran Pabelan – Auditorium Moh. Djazman ramai oleh karangan bunga dan ucapan selamat, Sabtu (28/10) pagi itu. Dalam rangka harijadi UMS ke-59 kali ini, Pemimpin Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nasir, memberikan orasi ilmiah.

D

ibuka dengan pidato dari Rektor, Sofyan Anif, memaparkan berbagai hal mengenai UMS. Salah satu yang dibahas adalah beberapa kemajuan dan prestasi yang telah dicapai UMS selama setahun terakhir. “Ditahun 2017, UMS adalah satu-satunya PTS yang masuk 8 besar PT terbaik di Indonesia menurut QS World University Rangking,” ujar orang nomor satu di UMS itu, Sabtu (28/10). Banyak prestasi lain dari bidang akademik, publikasi ilmiah, bidang Sumber Daya Manusia

Foto: Feriyanto Setiawan / Koran Pabelan

Haedar Nasir: Pakailah Islam yang Berkemajuan

Industrial in Seminar: Sri Peni Inten Cahyani, Direktur Utama Indonesia Power, selaku pembicara dalam acara Industrial In Seminar 4 yang bertemakan “Energi Terbarukan Solusi dan Strategi Menghadapi Krisis Energi” yang diadakan oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Industri (KMTI) di Auditorium Moh. Djazman, Kamis (19/10).

(SDM), kerjasama nasional dan internasional, pengembangan sarana dan prasarana, serta bidang kemahasiswaan yang dipaparkan oleh Sofyan secara detail. Diakhir pidatonya, ia mengucapkan terima kasih kepada pihak pemerintah maupun masyarakat umum, terutama kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang telah memberikan dorongan, motivasi, dan dukungan. Setelah itu, giliran Haedar Nasir yang menaiki podium. Ia membuka orasinya dengan me-

ngucapkan selamat kepada UMS atas capaiannya yang kini sudah 59 tahun. Dengan tema “Aktualisasi Nilai-nilai Islam dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara”, Haedar membicarakan tentang Islam di Indonesia. Indonesia dalam pemikiran islam, dan posisi Muhammadiyah di antara keduanya. “Islam di Indonesia menarik karena prosesnya yang berjalan damai dan kultural. Dari proses ini lahirlah karakter islam Indonesia,” tuturnya, Sabtu (28/10).

Haedar melanjutkan bahwa islam hadir tidak hanya sebagai islam yang moderat tetapi sebagai islam yang berkarakter modern dan berkemajuan. Menurutnya, karakter itulah yang bisa membawa Indonesia berkompetisi dengan negara besar. “Hanya dengan itu. Kemoderatan itu baik, tapi kemoderatan saja itu tidak cukup. Kesimpulannya, jika Indonesia ingin menjadi negara yang maju, unggul, pakailah islam yang berkemajuan,” tandasnya mantap. [Cici&Dian/RK]


WARTA KAMPUS

5

Foto: Selma Julietta/ Koran Pabelan

Kamis, 2 November 2017

Orasi Kebangsaan : Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Zulkifli Hasan sedang menyampaikan Orasi Kebangsaan di Auditorium Moh. Djazman, Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Surakarta(UMS), Jumat(27/10). Orasi Kebangsaan tersebut merupakan agenda milad UMS ke 59.

Magang dan KKN-Dik FKIP

Sofyan Anif: Banyak Negara Akan Dijadikan Destinasi UMS, Koran Pabelan – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) adakan Festival Film Dokumenter Magang dan KKN-Dik terintegrasi luar Jawa dan luar negeri sebagai wujud penghargaan kepada peserta magang, Jumat (20/10). Acara yang bertempat di Auditorium Moh. Djazman tersebut turut dihadiri oleh Sofyan Anif selaku Rektor UMS.

S

ofyan juga mengapresiasi terseleng-garanya Magang dan KKN-Dik yang kini sudah mulai memasuki pangsa luar negeri. Ia juga sangat mendukung upaya peningkatan kompetensi mahasiswa dengan kebijakan Dekan FKIP tersebut. “Untuk ke depannya lebih banyak negara-negara yang akan dijadikan destinasi untuk magang dan KKN-Dik,” ujar Rektor UMS tersebut, Jumat (20/10). Adapun magang dan KKNDik di luar negeri bertempat di Malaysia dan Thailand, sedang-

kan di dalam negeri mengambil lokasi di Mataram, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Barat, Medan, Makassar, dan Pontianak. Penentuan tempat magang dan KKN-Dik melalui proses wawancara dan dosen penguji yang akan menempatkannya. “Dari wawancara yang ada saya sedikit kurang puas karena dari masing-masing penguji ada yang berbeda dalam mewawancarai, ada yang diwawancarai Bahasa Inggris dan ada juga yang tidak,” tutur Sinta Nugrahani, mahasiswa semester tujuh Pendidi-

kan Matematika, Jumat (20/10). Peserta magang destinasi Pontianak itu menambahkan bahwa selama di tempat magang mereka diterima dengan baik. Beberapa fasilitas yang disediakan yaitu asrama yang memiliki Air Conditioner (AC) dan kurang lebih sepuluh sepeda motor untuk transportasi menuju tempat magang dan KKN-Dik. “Di Universitas Muhammadiyah Pontianak juga banyak dosen lulusan UMS yang mengharumkan citra baik almamater,” cerita Sinta. [Hesti/DACK]

Semnas KMTI

Hadapi Krisis Energi dengan Energi Terbarukan UMS, Koran Pabelan Keluarga Mahasiswa Teknik Industri (KMTI) selenggarakan Industrial in Seminar (Insem) di Auditorium Muhammad Djazman, Kamis (19/10). Agenda tahunan KMTI yang mengundang Direktur Utama Indonesia Power, Sri Peni Inten Cahyani, dan Wakil Ketua STP PLN, Luqman tersebut mengusung tema “Energi Terbarukan: Solusi dan Strategi Menghadapi Krisis Energi” .

K

etua panitia, Husein Riza, mengatakan bahwa tema tersebut diambil karena energi itu luas. Hampir semua ju-rusan bisa masuk, terlebih energi fosil yang akan habis. Dan bagaimana cara untuk menganti-sipasinya. Selain itu, animo ma-hasiswa dan umum yang tinggi, menjadikan penjualan tiket ludes. “Semoga ke depannya bisa dia-dakan di hotel, semakin ber-kembang, dan dari luar pulau juga ada yang datang,” pungkas Husein, Kamis (19/10).

Salah satu peserta KMTI, Niken Widyowati Palupi, menyampaikan respon positif mengenai seminar tersebut. Menurutnya seminar tersebut sudah bagus karena tema yang diangkat sesuai dengan jurusan Teknik Industri. “Dengan adanya seminar itu kita jadi tahu bahwa ada beberapa goal atau tujuan pemerintah misalnya untuk listrik di pelosok-pelosok Indonesia yang kemungkinan akan menyerap tenaga kerja, salah satunya yang dibutuhkan disitu adalah Teknik Industri,” terang Niken, Kamis

(26/10). Peserta lain, Avida Hanif Indriyagandhi, pun memberi tanggapan yang tak jauh beda. Pembicara yang penting dan berpengaruh menjadi salah satu daya tarik dari seminar tersebut. Penjelasan yang sangat jelas dan pembawaannya yang sangat menginspirasi membuatnya menikmati seminar tersebut. “Sayangnya hiburannya terlalu sedikit sehingga membuat peserta sedikit jenuh,” tuturnya, Kamis (26/10). [Yusuf, Alif/AH].


6

WARTA KAMPUS

Kamis, 2 November 2017

Cornea FK

Bekali Maba Jelang Responsi Perdana

S

elaku penanggungjawab acara, Nabila Munanda Putri, mengatakan bahwa tentir akbar Cornea 2017 tersebut bertujuan membantu mahasiswa FK di tahun pertamanya menghadapi responsi perdana, baik dari pemahaman materi maupun pengaturan stategi belajar. Responsi sendiri menjadi agenda wajib bagi mahasiswa FK, yang di dalamnya terdapat ujian praktikum disetiap laboratorium. ”Ujian ini menggunakan laboratorium dan preparat fisiologi,

Intip Ruangan: Seorang mahasiswa tengah mengintip ruang Eks Biro Administrasi Akademik (BAA) yang akan dijadikan Griya Mahasiswa baru, Sabtu (28/10). Sampai saat ini Griya Mahasiswa baru belum digunakan karena penyerahan kunci ditunda.

histologi, anatomi dan biokimia,” ujarnya, Jum’at (20/10). Menurut Nabila, adanya tentir tersebut, membuat mahasiswa baru tidak kaget dalam menghadapi ujian-ujian di FK. Pun di tahun ini adanya tentir akbar berbeda dari tahun sebelumnya. Jika di tahun sebelumnya tentir akbar hanya memberikan penjelasan-penjelasan ulang materi, Cornea membuat sebuah buku tentang rangkuman materi yang telah diberikan dari setiap

laboratorium dan macam-macam latihan soal. Materi-materi tersebut disampaikan langsung oleh asisten laboratorium yang berada di FK. Akan tetapi, acara itu terkendala oleh ruangan yang tidak tersedia dan waktu yang sesuai agar tidak bertabrakan dengan kuliah. “Terpaksa mengubah jadwal kegiatan menjadi malam hari dari jam 18.00- 22.00 WIB,” tambahnya. Salah satu peserta, Muhammad Nur Bastian, memaparkan

Foto: Feriyanto Setiyawan / Koran Pabelan

UMS, Koran Pabelan – Unit Kegiatan Mahasiswa Club Of Research and Education Activities (UKM Cornea) adakan tentir akbar bagi mahasiswa baru Fakultas Kedokteran (FK), Kamis (19/10). Tentir akbar itu bertujuan membantu maba untuk mempersiapkan responsi perdana.

bahwa dirinya merasa sangat terbantu oleh acara tersebut. Karena menurutnya, banyak persiapan yang harus dilakukan untuk menghadapi ujian responsi. “Ini kan ujian responsi pertama saya, dan yang saya siapkan adalah mulai dari akademik, mental, dan kondisi kesehatan yang baik agar mencapai hasil yang maksimal,” ujar mahasiswa baru tersebut, Jum’at (20/10). [Ari, Nina, Wahyu/AISP]

PKM Farmasi

Pacu Ide PKM Lewat Kolosal UMS, Koran Pabelan – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Riset Management Centre (RMC) Fakultas Farmasi gelar konsultasi lolos proposal (Kolosal) di Gedung K2B, Jumat (20/10). Acara tersebut diharapkan dapat memacu mahasiswa untuk berperan aktif dan mengembangkan ide Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM).

K

olosal merupakan fasilitas yang ditujukan bagi mahasiswa farmasi dengan beberapa topik bahasan dari PKM seperti jenis-jenis, syarat-syarat, dan alur dari PKM tersebut. Di sana, mahasiswa dapat melakukan koreksi dan konsultasi dengan dosen. “Acara ini tindak lanjut dari Follow Up Brainstorming Farm,” ujar Elia Nuril, Selaku ketua panitia, Jumat (20/10). Meski penyelenggaraan ter-

sebut diwajibkan dan berfokus pada mahasiswa angkatan 2016, Elia membeberkan bahwa pembimbing akademik (PA) dari masing-masing kelas telah membentuk kelompok yang melibatkan semua mahasiswa farmasi untuk turut serta aktif berpartisipasi pada PKM terse-but. Selain itu, untuk menyukses-kan jalannya acara tersebut, beberapa dosen diberi amanah untuk menjadi pembimbing konsultasi mahasiswa mengenai proposal

PKM. Bertujuan untuk mempersiapkan proposal PKM agar lolos pendanaan, harapan pun dilontarkan oleh Elia setelah diadakannya Kolosal. Ia berkata agar mahasiswa farmasi dapat berperan aktif dalam pembuatan PKM. “Karena peran aktif dari mahasiswa merupakan penunjang utama dalam suksesnya program kerja kami,” tambahnya. Selain itu, Ketua Umum RMC, Utami Ningrum, juga

mengharapkan agar acara tersebut dapat memacu mahasis-wa, khususnya farmasi untuk lebih menekankan penemuan, dan penelitian. Juga dapat meng-gali ide-ide yang berhubungan dengan tujuan utama Kolosal. “Yaitu meningkatkan jumlah upload proposal yang diajukan ke DIKTI (Pendidikan Tinggi-red),” ujar Utami, Jumat (20/10). [Rizal, Anisa, Lidiana & Isnaini/HI]


WARTA KAMPUS

Kamis, 2 November 2017

7

Milad FKG

Rayakan dengan Berbagai Lomba UMS, Koran Pabelan – Peringati milad ke-7 Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adakan serangkaian perlombaan pada Senin-Minggu (16-29/10). Perlombaan tersebut juga bertujuan untuk mempererat hubungan antar mahasiswa FKG.

P

ihak panitia juga menyiapkan berbagai jenis perlombaan, di antaranya basket, badminton, bola voli, futsal, fotografi, debat, hias

makanan, putra-putri FKG, dan pentas seni. Perlombaan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu lomba internal mahasiswa FKG dan lomba eksternal bagi umum. Perlombaan sport dan non sport akan menjadi rangkaiaan kegiatan internal. Sedangkan Ligamen dan esai Se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menjadi perlombaan eksternal. Selaku panitia, Tri Yuliani, memaparkan agenda rutin tersebut mendapat antusiasme dari kalangan mahasiswa FKG, mes-

kipun sudah ada yang sibuk koas dan masih menyempatkan diri untuk mengikuti lomba. Tri juga mengatakan bahwa agenda tahunan BEM FKG tersebut bekerja sama dengan Moslem Dental Student Community (Modesco) di tahun ini. Akan tetapi, menurut Tri, pada Ligamen tersebut terkendala pada peserta dikarenakan event baru yang kalah bersaing dengan universitas lain yang juga mengadakan kegiatan yang sama di bulan yang sama. “Kami juga bekerja sama dengan UKM

atau komu-nitas bidang keagamaan yang biasanya mengadakan kegiatan di setiap minggunya,” paparnya, Jumat (20/10). Salah satu peserta yang ikut memeriahkan milad FKG, siswa SMA Muhammadiyah 2 Surakarta, Yuha, mengutarakan bahwa dirinya tertarik dengan lomba futsal yang diselenggarakan oleh pihak BEM FKG. ‘’Saya berharap untuk bisa menang dalam pertandingan ini,‘’ ungkapnya, Jumat (20/10). (Berliana, Noufal, Selma/AISP).

bareng bersama pak WR III dan jajarannya,” ujarnya, Jumat (20/10). Menurutnya, serah terima bersifat seremonial. Karena proses pindah dari griya lama ke griya yang baru membutuhkan waktu yang berkala, tidak langsung pindah. “Karena permintaan

mengenai gudang itu be-lum ada, jadi nanti kita lakukan berkala, dan diprioritaskan untuk UKM yang belum memiliki kantor (sekretariat-red),” tambahnya. Di lain pihak, Bagian Kemahasiswaan Bidang Minat dan Bakat, Suryadi mengatakan proses relokasi diserahkan sepenuhnya

ke BEM U. Hal tersebut dikarenakan WR III yang masih baru menjabat atau pendatang baru. “Itu kan program kerjanya BEM U tahun lalu,” jelasnya, Rabu (18/10). [RS]

tersebut diterapkan. Namun dengan masa studi lima tahun, Nisa merasa hal tersebut terlalu membebani. Menurutnya, dengan adanya peraturan lulus maksimal semester tujuh dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa untuk segera menyelesaikan studinya, khususnya untuk mahasiswa tingkat akhir yang kembali

semangat untuk mene-ruskan. Nisa menambahkan, sudah seharusnya universitas mengikuti peraturan yang ada, tidak membuat aturan sendiri dengan menyalahi wewenang pemerintah. Selaras dengan itu, mahasiswa semester tujuh tersebut mengaku tidak tahu perihal isu yang disebutkan. Menurut ia, ada

kemungkinan isu tersebut disampaikan dengan imbauan candaan. “Nggak etis (sesuai dengan asas-red) juga ya, dari pemerintah tujuh tahun kok jadi lima tahun,” jelasnya, Kamis (26/10). [RK]

Sambungan Halaman 1 Rencana Relokasi Belum Ada...

jagongan bareng sekaligus pengenalan WR III pada UKM U saat serah terima kunci. UKM U akan mengutarakan pendapat dan membahas bersama masa-lahmasalah yang dihadapi me-reka. “Karena pada saat serah te-rima tidak ada WR III kan per-cuma, jadinya kita adakan lagi jagongan

Sambungan Halaman 1 WR I: Maksimal Tujuh Tahun...

universitas, meskipun melebihi masa studi. Kebijakan mengenai putus studi tersebut, sudah ditetapkan oleh Sofyan Anif selaku Rektor UMS. “Kalau mau lulus dari UMS, ya maksimal tujuh tahun,” katanya, Senin (23/10). Salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi, Nisa Azzahra, menyatakan dirinya setuju apabila sistem

Tahukah Kamu? Lokasi pembacaan sumpah pemuda pertama kali berada di sebuah kos-kosan mahasiswa milik Sie Kok Liong di Jalan Kramat Raya 106.

sumber: Kumparan.com


8

WARTA KAMPUS

Kamis, 2 November 2017 Prodi PTI

Wajibkan Buat PKM bagi Penerima Beasiswa UMS, Koran Pabelan – Program Studi Pendidikan Teknik Informatika (Prodi PTI) wajibkan mahasiswa yang mendapatkan beasiswa membuat program kreativitas mahasiswa (PKM). Hal tersebut dikarenakan dari tahun lalu keberhasilan PKM dinilai masih sangat rendah.

S

elaku penanggungjawab acara, Nabila Munanda Kepala Program Studi (Kaprodi) PTI, Sujalwo, menjelaskan bahwa aturan wajib membuat PKM tidak hanya berlaku bagi

=

PKM

Menurut Sujalwo, mahasiswa yang diwajibkan untuk membuat PKM adalah mahasiswa semester tiga pada saat menerima beasiswa (PPA). Tahun lalu, PTI telah mengirim delapan PKM yang telah diunggah, namun belum didanai karena belum lolos. Selain itu, mahasiswa PTI yang membuat PKM dapat bekerjasama dengan mahasiswa yang berada di luar FKIP. “Untuk semua beasiswa yang dida patkan oleh mahasiswa FKIP diwajibkan untuk membuat PKM,” jelasnya. Salah satu mahasiswa PTI

yang mendapatkan beasiswa, Mutiara Layang Fatimaha, mengatakan bahwa dirinya mendapatkan beasiswa dari prodi. Untuk pembuatan PKM sendiri, ia telah membuat PKM pada saat mata kuliah Bahasa Indonesia. “Karena dengan adanya mahasiswa diharuskan buat PKM mahasiswa dapat mengasah Softskill dari PKM tersebut dan dapat mengelola ilmu yang didapatkan dari pembuatan PKM,” ungkapnya, Rabu (25/10). [Cici/RK]

Mahasiswa PTI penerima beasiswa wajib membuat PKM sejak semester tiga

Aturan pembuatan PKM di PTI telah dilakukan sejak tahun lalu, namun belum maksimal

Aturan pembuatan PKM tidak hanya bagi Prodi PTI, tetapi bagi semua mahasiswa FKIP penerima beasiswa

Tahun lalu, PTI telah mengirim delapan PKM yang telah diunggah, namun belum didanai karena belum lolos

Grafis: Syarifudin Aji Pamungkas / Koran Pabelan

BEASISWA

mahasiswa Prodi PTI, tetapi berlaku bagi seluruh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang menerima beasiswa. Pemberlakuan aturan tersebut telah dilaksanakan sejak tahun lalu, tetapi keberhasilan PKM sendiri masih sangat rendah. Masih membutuhkan banyak bimbingan untuk membuat PKM yang berkualitas dan dapat diupload. “Untuk mahasiswa PTI yang mendapatkan beasiswa, semoga dapat meningkatkan dan mempertahankan prestasi yang sudah didapatkan,” katanya, Sabtu (21/10).


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.