Koran Pabelan Edisi 39

Page 1

Harga Rp.1.000,-

Kamis, 23 November 2017

Tahun 13/ No. 39 Kantin Ilegal

Dilema Kantin Kejujuran Reporter: Imron Al Faruq

UMS, Koran Pabelan - Kehidupan kampus seringkali menumbuhkan geliat minat mahasiswa dalam berbagai hal, termasuk berwirausaha. Di antara usaha yang mereka lakukan adalah membuka kantin kejujuran di berbagai sudut kampus. Kendati demikian, hal tersebut rupanya dianggap ilegal oleh kampus.

K

omandan Satpam UMS, Ngadirin, menjelaskan bahwa tindakan mahasiswa yang membuka kantin kejujuran di sepanjang sudut kampus

adalah illegal. Hal tersebut terkait dengan keamanan dan ketertiban lingkungan kampus, kecuali mendapat izin dari pengelola, dalam hal ini Badan

Administrasi Umum (BAU). “Jualan di dalam kampus dari pimpinan itu melarang,” jelasnya, Sabtu (11/11). Ngadirin menambahkan, ti-

dak jarang para Satpam mengamankan dagangan yang ada, baik dari laporan maupun saat berpatroli. Tindakan pengamanan dilakukan karena tuntutan

Foto: Widy Setyawan / Koran Pabelan

bersambung halaman 7...

Potong Tumpeng Simbolisasi pemotongan tumpeng oleh Ketua Umum Himepa, Agus Setyawan dalam rangka perayaan Milad Himepa. Tumpeng pertama diberikan kepada Ali Cahyo Birowo MAPH Himepa.

Unggah PKM

Perbandingan Signifikan Tertinggi dan Terendah Reporter: Hanif Afifah & Aldi Farhan Razak

UMS, Koran Pabelan – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ajukan 215 proposal dan Fakultas Psikologi ajukan 2 proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Hal

tersebut terlihat usai 827 proposal PKM masuk ke SIMPKM.

prodi dan Sekretaris Prodi (Sekprodi) paling berpengaruh dalam menggerakkan mahasiswa. Salah satu langkah yang dilakukan elaku Wakil Dekan III adalah adanya kesepakatan berFKIP, Nur Hidayat, me- sama agar semua saling mendonyebutkan bahwa Ka- rong untuk bisa meningkatkan

S

kuantitas dan kualitas. “Minimal kita sudah menggerakkan secara kuantitas. Semoga itu juga bukan sekadar kuantitas tapi juga kualitas, kita juga tentu tidak mau ketinggalan,” ujarnya, Kamis (2/11). bersambung halaman 7...

Iklan dan Langganan:082226324155 SMS Suara Pabelanis: 083866386144


2

Kamis, 23 November 2017 Editorial

Preventif Atau Penggusuran?

Pemimpin Umum: Syarifudin Aji P. Sekretaris Umum: Ritmika Serenady Pemred Online: Livia Purwati Pemred Koran: Ratih Kartika Pemred Tabloid: Yusmi Dwi Putri Pemred Majalah: Zulfa Rahmatina Litbang: Muhamad Taufik Perusahaan: Ummu Azka A. Manajer Jaringan dan Informasi: Achmad Midun Sanjaya Manajer Personalia: Putri Muthmainah Manajer Diskusi: Imron Al Faruq. Manajer Data dan Penelitian: Kurnia Siti Mahaniyah Manajer Pelatihan: Afif Abdurrahman. Manajer Iklan: Riyanti Wahyunengrum Manajer Prodis: Indra Hartanto Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: koran@pabelanonline.com, http//www.pabelanonline.com

A

pa yang pertama kali terpikirkan di benak kalian mengenai sebuah kantin? Tentu saja, dengan seabrek jajanan maupun makanan beratnya. Kantin-kantin tersebut sudah bias ter-jadi di mana-mana, terutama lingkungan kampus. Dan tentu saja para pembelinya setelah selesai makan langsung membayar di kasir. Filosofi tersebut kin dikembangkan lagi dengan didirikannya kantin-kantin yang tersebar di setiap sudut-sudut kampus menara. Tak ada tempat ataupun penjualnya. Mereka hanya datang sebagai penjual dengan menaruh dagangannya di sudut-sudut

ruangan lalu meninggalkannya usai dagangan ditaruh pada tempatnya. Nah hal itulah yang menjadikan beberapa hari lalu dilaksanakan operai penggerebekan. Beberapa dagangan mahasiswa di kantin-kantin kejujuran digerebek dan dibawa oleh Satuan Pengamanan (Satpam) UMS. Tak pelik hal tersebut membuat beberapa mahasiswa yang berjualan kalang kabut. Akan tetapi hal tersebut hanya terjadi di sebuah fakultas saja. Dagangan yang lainnya amanaman saja. Dan setelah ditelusuri pengambilan beberapa makanan tersebut hanya sebagai tindakan pencegahan

Dilema Kantin Kejujuran Mahasiswa harus gimana? Perbandingan Signifikan Tertinggi dan Terendah Siapa yang salah? Belum Memuaskan Semua Pihak Lalu gimana?

Prof. Ruwet

Tahukah Kamu?

Konsep kantin kejujuran digagas oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak 2007 lalu.

Sumber: kpk.go.id

Suara Pabelanis Lpm Pabelan

Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

agar mahasiswa berjualan pada tempat yang semestinya. Akan tetapi adanya pencegahan juga harus diseimbangkan disemua fakultasfakultas. Karena hampir semua fakultas di Kampus Menara memiliki kantin kejujuran. Dan tentunya pencegahan harus dilaksanakan dengan itikat baik. Agar selain belajar di kampus dengan berbagai macam kegiatan dari dosen, mahasiswa juga bisa mengembangkan pekerjaan atau keterampilan lainnya. Kampus mendukung, mahasiswa juga senang.

Pemimpin Redaksi: Ratih Kartika Redaktur Pelaksana: Cici Birohmatika Redaktur: Dian Aulia C.K. Redaktur Foto: Feriyanto Setiawan Reporter: Lidiana, Ratih, Anggia, Hanif, Aldi, Imron, Naufal, Berliana, Tias, Widi, Nanda, Cici, Yusmi, Hafid Fotografer: Feri, Widy Editor: Ratih, Cici, Dian, Ritmika, Taufik Desain Artistik/Tata Letak: Lidiana, Indra, Aji Tirto

@infopabelan

lpmpabelan

Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui (083866386144) natau akun sosial media resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal kebijakan kampus bersama Koran Pabelan. 085725253xxx (Mahasiswa FKIP) Ngomongin kantin nih, kenapa nggak dibuat yang gede lagi biar nggak desakdesakan, sih? 085641254xxx Selamat yang kemarin udah lolos PKM, semoga lolos sampai Dikti juga....

QR Code http//www.pabelan-online.com


3

OPINI

Kamis, 23 Nopember 2017

Kos Mahasiswa yang Ideal, Seperti Apa?

S

iapa di dunia ini yang tidak ingin mempunyai tempat tinggal yang nyaman? Tidak dapat kita pungkiri idealitas dari sebuah tempat tinggal adalah rasa nyaman yang tidak dapat dibuat-buat. Khususnya mahasiswa yang sedang kos karena jauh dari kampung halaman. Saya sebagai mahasiswa Fakultas Farmasi UMS merasakan pentingnya kosan yang nyaman sebagai tempat yang membantu meningkatkan produktivitas dan semangat dalam menjalani aktivitas. Ada mahasiswa yang betah tinggal di suatu tempat kos dari semester satu sampai semester atas karena sudah bersatu padu dengan lingkungan sekitarnya, dan ada juga mahasiswa yang tidak betah sehingga setiap tahun berpindah-pindah tempat layaknya musafir Arab Saudi yang sedang mencari kenyamanan yang hakiki. Kebetulan saya adalah mahasiswa tipe kedua yang selalu berpindah-pindah tempat setiap tahun. Saya sudah merasakan berbagai jenis tempat tinggal; yakni kos bebas (cewek boleh masuk), kantor organisasi, rumah warga, Pesma (bukan Mas Manshur), dan terakhir menjadi cah kontrakan (kontrakan berisikan mahasiswa satu angkatan (tua) yang saling bisa berbagi keluh kesah yang sama di kehidupan farmasi). Kos Ideal Kos ideal menurut saya ada

tiga, yaitu kos yang menginap. Saya sesuai dengan bisebagai pengsikan hati nurani, huni tentu meratetangga yang esa risih dan takut nak (satu rasa dan terpengaruh sesatu jiwa), dan sirhingga saya pun kulasi udara yang hengkang dan baik (sejuk dan tihijrah ke tempat dak panas). Temyang lebih baik. pat tinggal saya Kedua, beyang sekarang, runtunglah kayaitu kontrakan terlian para pengOleh: Rahmat Rinaldy huni kos yang cinta, AlhamdulilMahasiswa Aktif Fakultas lah memenuhi krimempunyai teFarmasi Universitas teria-kriteria ini. tangga baik hati, Muhammadiyah Pertama, keramah, sering Surakarta napa saya sebut membangunhati nurani? Karena ini sifatnya kan shalat, dan tidak pelit khubenar-benar sangat subjektif. Sa- susnya dalam meminjamkan uya pribadi memberi contoh memi- ang mereka. Tetangga adalah lih kos yang tidak terlalu mahal unsur yang penting, ketika kita agar tidak memberatkan orang butuh apapun mereka ada untuk tua walaupun sebenarnya mam- kita. Enak di sini bukan enak sepu. Kemudian hati nurani adalah perti makanan tetapi kata enak sesuatu yang sifatnya suci dan bisa merepresentasikan hal-hal akan berteriak ketika ada yang yang membuat tetangga itu ideal tidak sesuai. Ketidaksesuaian ini menurut kita pribadi. tidak hanya terpaut dengan fasiliJangan lupa, kita pun harus tas dan barang-barang yang ada bisa menjadi tetangga yang baik di kos, tetapi juga terpaut pada bagi mereka sehingga ada simsegala hal yang terlihat baik-baik biosis mutualisme. Lebih lagi jika saja tetapi tidak sesuai dengan tetangga kos kita adalah orang hati nurani kita. yang mempunyai kesamaan deContoh lainnya, yaitu hati nu- ngan kita seperti tempat asal, jurani saya berteriak ketika saya rusan, organisasi, hobi, dan lain kos di tempat yang bebas. Sebe- sebagainya sehingga bisa saling narnya tempatnya enak, apalagi berbagi dan akrab satu sama lainbisa lihat perempuan wara-wiri nya. dengan leluasanya mengunjungi Contohnya adalah saya yang teman laki-lakinya. Tetapi, saya sekarang tinggal di kontrakan di memilih pindah dari kos tersebut mana kontrakan saya berisikan karena banyak isu miring seper-ti mahasiswa yang sama-sama sapernah kedapatan perempuan tu semester dan sama jurusan-

nya. Banyak keuntungan yang bisa dirasakan dari kebersamaan ini, seperti bisa mengerjakan tugas bersama. Karena bersama itu lebih indah. Terakhir, sirkulasi udara ini berhubungan dengan kesehatan. Bayangkan ketika kita berada di ruangan yang pengap, minim oksigen, dan panas dalam waktu yang lama. Mungkin efeknya tidak akan terasa di minggu-minggu awal, tetapi lama-kelamaan akan berdampak terhadap daya tahan tubuh dan semangat kita dalam beraktivitas. Bagi mahasiswa aktivis yang jarang pulang ke kos mungkin tidak ada masalah, tetapi menjadi masalah ketika kita adalah orang yang sering berada di kos berjamjam karena nonton anime atau menghabiskan serial drakor (drama korea). Contohnya terjadi ketika saya berada di Pesma. Tempatnya enak dan kamar mandi dalam plus harganya murah, tetapi karena pengap, panas, dan sirkulasi oksigen rendah jadi saya memutuskan untuk pindah. Sebenarnya saya termasuk orang yang jarang berada di kos, tetapi bayangkan ketika kalian pulang dalam keadaaan lelah dan ingin istirahat, ehhh kamarnya panas minta ampun dan membuat waktu istirahat menjadi terasa kurang berdampak. Efeknya? Jelas penurunan semangat dan produktivitas kita sebagai mahasiswa.

Ingin opinin ya dimuatoran di Kabelan? P

Kirimek

lpmpabelanums@gmail


4

WARTA KAMPUS

Kamis, 23 Nopember 2017 MMF

Kembangkan Potensi dalam Bidang Keislaman ·UMS, Koran Pabelan – Lembaga minat Bakat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Pesantrean Mahasiswa (Pesma) KH Mas Mansur gelar Mas Mansur Fair (MMF) peringati Milad Pesma, Sabtu (18/11/2017). Acara tersebut bertujuan mengembangkan potensi mahasiswa dalam bidang keislaman.

bertujuan untuk dapat mengoptimalkan potensi peserta dalam bidang seni, komunikasi, dan menulis seputar agama. Menurut Yushak, MMF seharusnya dihelat September silam, namun karena hal-hal tak terduga MMF baru bisa dihelat November usai proker Darul Arqam Dasar (DAD) di SMP Muhammadiyah 1 Boyolali selama empat malam tiga hari. “Kendala untuk acara tahun adalah banyak program yang elaku ketua panitia, Yudiundur, kurangnya publikasi, shak Ivanovic, mengung- masih fokus di akademis, dan kapkan pengambilan tema banyaknya proker di IMM,’’ jelas

S

Yushak, Sabtu (18/11). Ia berharap untuk acara MMF ke depan akan berlangsung dengan sedikit kendala dan bisa terlaksana seperti acara di tahuntahun sebelumnya yang dapat menggelar banyak perlombaan dan peserta kembali dari siswasiswi sekolah menengah se-Solo Raya. ”Harapan saya untuk acara MMF kedepannya tidak terulang kesalahan yang lalu dan menempatkan pelaksanaan Proker tiap bidang sesuai jadwalnya,” tutupnya. Salah satu peserta yang me-

ngikuti lomba writing article, Sabilah Anjani, mengaku tertarik dengan dunia penulisan dan ingin menambah pengalaman. Ia berharap acara Mas Mansyur Fair (MMF) tahun depan diadakan dengan lebih baik lagi dan lebih meriah. “Senang, bisa menambah inspirasi dan tentunya menjadi lebih suka dalam dunia penulisan,” tuturnya saat diwawancari via whatsapp, Minggu (19/11). [Yusmi& Hafidz/RK].

MB UMS

Foto: Feriyanto Setiawan/Koran Pabelan

Juara Dua BMBC 2017 UMS, Koran Pabelan – Nama UMS kembali diharumkan Unit Kegiatan Mahasiswa Marching Band (UKM MB) lewat perlombaan Bandung Marching Band Championship 2017. MB berhasil raih juara dua pada Street Parade Devisi Open di tingkat nasional, Minggu-Senin (5-6/11).

D

iakui oleh tim MB UMS, bahwa untuk mendapatkan gelar juara tersebut harus melalui proses yang panjang dan tidak mudah. Mulai dari latihan yang hampir setiap hari,melalui proses karantina selama satu minggu, dan harus merelakan izin kuliah selama beberapa hari. “Alhamdulilah bisa juara dua pastiya seneng banget karena prosesnya nggak main-main juga,”ujar anggota MB, Feby Hera Fitriyaningrum, Kamis (9/11). Di lain pihak, salah satu peserta lomba, Ma’ruf Hidayat, menjelaskan kendala yang paling berat dari pengurus MB adalah menyoal dana. Perencanaan lomba yang telah jauh-jauh dan direncanakan tahun lalu sempat tertunda. Karena kurangnya dana

Kuliah Umum: Bebras Indonesia, Hanso Prihantoro Putro, selaku pembicara dalam acara kuliah umum tengah memaparkan materinya tentang kompetisi bebras, Rabu (8/11). Acara tersebut bertemakan “Computational Thinking dan Komputer Bebras” yang diadakan oleh Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Informatika (PTI) yang diselenggarakan di Ruang Seminar Lantai 7 Gedung Induk Siti Walidah

dari pihak atasan atas. Akan tetapi, akhirnya pada tahun 2017 MB berhasil berangkat pada perlombaan Bandung Marching Band Championship. “Persiapan lomba yang dimulai sejak bulan maret dan mempersiapkan dengan paket lagu di mulai bulan Agustus sampai November,” katanya, Jumat

(17/11). Selain itu, untuk kendala yang dihadapi dari tim marching band UMS sendiri adalah banyaknya jam kuliah bertabrakan, banyaknya tugas yang membuat kendala dalam latihan terhambat. Maaruf pun berharap ke depan dari MB agar tetap selalu menjaga kekompakan dan kebersa-

maan. Karena MB identik dengan kekompakan, terutama kekompakkan dalam tim. “Untuk masalah dana yang krusial harapan saya untuk lebih menambahkan dana yang diberikan dari rektorat,” tutupnya. [Naufal& Berliana/RK].


WARTA KAMPUS

Kamis, 23 Nopember 2017

5

Ichibot RR Galipat

Sabet Juara Dua Lifoco perlombaan, diantaranya adalah mengatakan sistem lomba tersebut merupakan babak final adalah dengan sistem poin, yang disebut battle antara tim pencahayaan dari lampu yang satu dengan tim yang lolos enam memengaruhi komponen dari dimana setiap tim di berikan robot sehingga berpengaruh kesempatan dua kali permainan besar lainnya,” terangnya, Rabu pada saat babak penyisihan. Tim (15/11). pada track dan menyebabkan yang paling cepat akan Ubaid menuturkan, kemudian robot keluar jalur. “Kendala lain yang dihadapi saat latihan adalah dirangking menjadi 32 besar. tim yang menang dirangking robot sering rusak dan eror. Dari 32 besar tersebut ada dua kembali. Pada saat final, timnya kali kesempatan permainan mendapat lawan dari Universitas Settingan pada robot kurangb Gajah Mada (UGM), Universitas sesuai hingga kendala pada dengan tambahan track hingga Negeri Yogyakarta (UNY) dan hardwarenya seperti sensor atau menyisikan 16 besar. 16 besar ifoco adalah agenda perprogram robot,” terangnya, Rabu tersebut mendapatkan satu kali STTN Yogyakarta. “Alhamdulillah kesempatan main dan diambil lombaan bulanan yang di Pas pengumuman mendapat (15/11). selenggarakan di sebuah Menambahkan, Ketua Tim enam besar dari yang tercepat. juara dua,” pungkasnya. “Pada babak enam besar [Anggia/RK] universitas yang diikuti SMA atau Ichibor RR Galipat, Ubaidillah, SMK maupun universitas. 38 tim dari berbagai universitas nasional ikut dalam perhelatan tersebut. Enam tim dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dikirimkan. enam tim lolos di babak 32 besar, tiga tim di babak 16 besar, dan Ichibot RR Galipat menjadi juara dua. Ketua Umum Robotic, mmmm, menjelaskan persiapan lomba dimulai selama kurang lebih satu bulan, diawali dengan diskusi mengenai informasi lomba lalu dilanjutkan dengan pendataan tim yang akan mengikuti lomba dan mencetak track untuk lintasan robot dan latihan rutin Diskusi Ilmiah: Dosen Fakultas Psikologi UMS, Setya Asyanti, selaku pembicara dalam acara diskusi ilmiah tengah memaparkan setiap harinya. Pun berbagai materinya tentang deteksi dini depresi, Selasa (7/11). Acara tersebut bertemakan “Stres Mengundang Suicide” yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Psikologi yang diselenggarakan di Hall Selatan Fakultas Psikologi. kendala dihadapi saat UMS, Koran Pabelan - Ichibot RR Galipat raih juara dua Lifoco (Line Follower Competition) di Sekolah Tinggi Tenaga Nuklir (STTN) yogyakarta, Minggu (12/11). Tim tersebut beranggotakan Ubaidillah Shiddiq, Yusuf Nur Permadi dan Ilham Hutomo Adi.

Foto: Feriyanto Setiawan/Koran Pabelan

L

Debat Kesehatan FF

Bangun Mahasiswa Tanggap dan Kritis UMS, Koran Pabelan - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Farmasi gelar debat kesehatan bertema “Back to Nature for Healthier Quality of Life” di gedung K4D, Minggu (12/11). Tema debat tersebut adalah inovasi baru yang baru diangkat pada tahun 2017.

dangan mahasiswa terhadap penggunaan obat herbal dan obat modern. Diangkatnya tema tersebut diharapkan dapat membangun mahasiswa, khususnya mahasiswa fakultas kesehatan menjadi mahasiswa yang tanggap dan kritis. “Pelaksaan debat yang dilakukan juga tidak semata-mata elaku ketua panita mencari juara, melainkan juga penyelenggara, Noviani guna mencari generasi yang Resta, menceritakan bah- dapat mendukung gerakan wa tema yang diangkat pada de- nusantara sehat, memilih peserta bat kali ini merupakan inovasi ba- yang dapat maju pada perlomru dari tahun sebelum-sebelum- baan debat nasional, dan menyanya. Pemilihan tema tersebut di- tukan argumen atau pendapat dasarkan pada bagaimana pan- antara para mahasiswa dari mosi

S

yang telah diangkat,” ungkap Noviani, Minggu (12/11). Pada tema yang diangkat, disinggung tentang penetapan standar pharmaceutical grade untuk bahan obat herbal pada Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) dan Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) guna meningkatkan mutu obat herbal dalam negeri sebagai mosi yang digunakan untuk final debat. Para peserta debat menyatakan pendapat mereka tentang penggunaan obat herbal untuk dikonsumsi. Terdapat tim kontra yang diwakili oleh tim hura-hura dan pro yang diwakili oleh tim doa ibu yang

memaparkan tentang mosi tersebut. Penilaian dalam debat berdasarkan tiga kriteria yaitu, Victorial Point (VP), marginal atau selisih poin, dan Manner, Meter, Metod (3M). Pemenang diraih oleh kelompok kontra yang diwakili oleh kelompok hura-hura. “Kami jadi bisa berbicara di depan umum, menambah pengetahuan karena banyak materi dari mosimosi yang tidak didapat pada mata kuliah,” ujar salah satu pemenang lomba debat, Halimah Suci Hapsari. [Lidiana/DACK]


VARIA UNIVERSITAS

Kamis, 23 November 2017

6

Debat Izin Diskusi NUDC

UMS, Koran Pabelan Beberapa pekan terakhir ada beberapa diskusi yang tidak diizinkan lantaran organisasi penyelenggara berasal dari luar UMS serta prosedur perizinan yang tidak sesuai. Tidak hanya itu, konten maupun tema yang menyimpang dari ideologi kampus pun menjadi alasan tidak diizinkannya diskusi tersebut.

S

elaku Wakil Rektor III, Taufik, menjelaskan bahwa tidak semua diskusi diperbolehkan dilaksanakan di kampus. Diskusi yang diperbolehkan yaitu yang bermanfaat untuk pendidikan dan bertujuan untuk berdakwah. Untuk mahasiswa yang akan mengadakan diskusi harus mengikuti prosedur perizinan yang telah berlaku. “Hal-hal tentang perizinan harus diperbaiki, dan kalau dibebasin organisasi luar kampus adakan diskusi di UMS, nanti bisa bahaya. Takutnya ideologinya beda sama Muhammadiyah,” jelasnya,

Foto: Feriyanto Setiawa/Koran Pabelan

Perlu Lobi dengan Birokrat Kampus

Pengajian Akbar: Konsultan Keluarga Sakinah, Tri asmoro, selaku pembicara dalam acara pengajian akbar tengah memaparkan materinya, Rabu (8/11). Acara tersebut bertemakan “Menjemput Jodoh Surgaku” yangdiadakan oleh Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan (HIMEPA) yang diselenggarakan di Auditorium Moh. Djazman.

Minggu (5/11). Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) AlGhozali, Abdul Afif mengatakan, organisasi yang mengadakan diskusi di Fakultas Psikologi tempo hari tidak diizinkan lantaran tidak adanya koordinasi ihwal perizinan kepada pihak fakultas. Menurutnya, mengenai konten diskusi yang tidak sesuai sebenarnya tidak masalah untuk didiskusikan, yang terpenting tidak dijadikan landasan dan pedoman. “Konten tersebut hanya untuk pengetahuan saja dan pengayaan diri. Kita harus tahu hal-

@gmail.com

hal seperti itu walaupun tidak kita amalkan,” ungkapnya, Rabu (8/10). Sementara itu, Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam (BEM FAI), Reno Juarno, menjelaskan untuk prosedur perizinan yang berlaku, organisasi mahasiswa harus mengajukan proposal ke pihak fakultas. Apabila tema tersebut disetujui fakultas, diskusi baru dilaksanakan. “Di buku panduan akademik sudah dijelaskan bahwa hak mahasiswa itu bebas berekspresi untuk menuangkan pendapat, tetapi bertanggungjawab,”

urainya, Jumat (10/11). Sedangkan dari IMM FAI, Joni Fristiyanto selaku Ketua Umum, menjelaskan bahwa untuk diskusi dengan kapasitas besar ada aturan khususnya. Pada saat IMM FAI mengadakan diskusi dengan tema Refleksi Hari PKI, pihak Dekanat FAI tidak mengizinkan dan diganti dengan tema Refleksi Sejarah Hari Nasional. “Kalau memang realistis ya kami turuti, kalau tidak realistis ya harus lakukan audiensi dengan pihak terkait,” jelasnya, Jumat (10/11). [Ratih&Cici/RS]

Debat The East NUDC FEB

Generation Of Change UMS, Koran Pabelan – Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan (Himepa) adakan The East “Generation of Change” di Hall Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Gelanggang Olahraga (GOR), Selasa-Rabu (14-15/11). Kegiatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan.

S

elaku Sie Acara, Dwiki Era, mengatakan bahwa adanya kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan fasilitas agar stand-stand dari luar agar bisa berjualan di UMS dan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan kepada mahasiswa ekonomi pembangunan. “Terus dari KAMA FEB juga akhirnya punya tujuan punya usaha, punya kepandangan buat berwirausaha,” tuturnya, Rabu (15/11). Hari pertama kegiatan diisi dengan expo dan talkshow dari

komunitas Perkumpulan Pencinta Hewan Karanganyar (P2HK) dan Paguyuban Owl Lovers Sukoharjo (Polos) di Hall FEB. Lalu pada hari kedua diisi expo dengan talkshow dari ketua panitia dan malamnya diisi dengan Music Concert dengan menampilkan Babylon, Solomaica Band, Boemboe Opor Band, Teater Ngirit di GOR. Adanya expo tersebut Dwiki berharap agar bisa diadakan lagi untuk tahun-tahun depan dan semakin banyak pengunjung yang

datang pada expo. “Dan kita bisa buka stand yang lebih banyak lagi dari ini,” katanya. Selaku Peserta Expo, Bagas Prasetya, menjelaskan kegiatan tersebut lumayan bagus untuk mahasiswa. Pun agar kegiatan tersebut dapat ditingkatkan lagi ke depannya. “Semoga himepa semakin solid dan kekeluargaannya semakin kompak,” ucapnya, Rabu (15/11) [Widi&Nanda/RK].


VARIA UNIVERSITAS

Kamis, 23 November 2017

7

Pohon Roboh: Sejumlah pekerja tengah menebang pohon yang roboh akibat hujan deras dan angin kencang pada, kamis (9/11). Akibatnya pohon tersebut menimpa atap parkiran motor di Gedung Induk Siti Walidah Univer-sitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Sambungan Halaman 1 Dilema Kantin...

tugas, dan itu juga mengganggu kenyamanan lingkungan kampus. Ia berharap agar mahasiswa dapat mengerti dan paham dengan adanya larangan berjualan di area kampus. “Fakultas yang ke tempatan (daganganred) kadang menghubungi. Lebih baik dititipkan di kantin yang disediakan di setiap fakultas, dengan keamanan dan keuntungan yang lebih terjamin,” ungkap Nga-

dirin. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Bidang Empat Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Matematika, Fatimah Nurul .A, mengutarakan bahwa adanya kantin kejujuran itu bagus untuk mahasiswa berlatih berwirausaha dan melatih kejujuran. Meski begitu, ia menyayangkan tindakan mahasiswa yang kurang jujur saat membeli di kantin keju-

juran. “Tidak sedikit yang memanfaatkannya tanpa mengeluarkan uang dan tidak memikirkan pihak yang menyediakan,” ungkapnya, saat dihubungi via whatsapp, Kamis (16/11). Menurutnya, ada cara lain jika ingin berjualan di kampus dengan keamanan dan keuntungan yang terjamin yaitu dengan membuka stand sendiri dan ada yang berjaga, hal ini diungkapkan Fa-

timah saat dihubungi. Di HMP sendiri misalnya, Fatimah menerangkan bagaimana kafe kejujuran (Kafjur) HMP Pendidikan Matematika tidak jauh beda dengan kantin kejujuran, namun ada petugas yang merekap setiap harinya. “Kalau sistemnya ambil sendiri, panitia melakukan rekap setiap harinya, guna mengetahui sesuai atau tidak dengan yang terjual,” jelasnya. [DACK]

Penyesuaian Pimpinan Baru Dilain pihak, Moordiningsih selaku Dekan Psikologi, menjelaskan sedikitnya pengajuan PKM dari Fakultas Psikologi dikarenakan masih adanya penyesuaian dari jajaran pimpinan yang baru menjabat selama empat bulan sehingga belum memfokuskan pada PKM. Selain itu banyaknya keluhan mahasiswa atas beban tugas kuliah yang ada di lingkungan Psikologi menjadikan pi-

haknya memaklumi hal tersebut. “Tugas laporan praktikum relatif banyak dan deadline pengumpulannya singkat,” ungkapnya, Jumat (10/11). Sementara untuk sosialisasi PKM pihaknya sudah menyampaikan lewat dosen-dosen dan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) di lingkungan Psikologi. Namun karena minat mahasiswa yang masih rendah, hanya dua kelompok saja yang mendaftar. Un-

tuk meningkatkan minat mahasiswa terhadap PKM, pihaknya sedang menyusun strategi dengan menyisipkan lewat mata kuliah tertentu seperti metode penelitian ataupun praktikum. “Rencana lainnya yaitu akan diadakan karantina khusus bagi mahasiswa yang berminat untuk penyusunan PKM,” terang Moordiningsih. [DACK]

Sambungan Halaman 1 Perbandingan Signifi...

Lebih lanjut, Nur menjelaskan bahwa banyaknya pengajuan proposal PKM tahun ini dibantu oleh kerjasama yang baik antar Program Studi (Prodi), dimana setiap Kepala Prodi (Kaprodi) ikut menggerakkan. Sepenuturannya, pihaknya membuat grup untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan mahasiswa terkait dengan ide-ide dan versifat formal,” pungkas Nur.


8

WARTA KAMPUS

Kamis, 23 November 2017 Relokasi Griya

Belum Memuaskan Semua Pihak UMS, Koran Pabelan – Ruang eks Badan Administrasi Akademik (BAA) dan eks loket Biro Administrasi Keuangan (BAU) siap ditempati. Namun ternyata, sebagian Unit Kegiatan Mahasiswa masih belum dapat menerima kebijakan ini. Jika relokasi adalah menjadi solusi atas banjir yang kerap melanda Griya setiap tahunnya, bagi sebagian UKM, relokasi bukanlah satu-satunya solusi. . aat dikonfirmasi perihal relokasi griya mahasiswa selaku Wakil Rektor II, Sarjito mengungkapkan seharus-

S

nya permasalahan relokasi sudah beres dan sudah ditempati, ia meminta BAU dan Bagian Kemahasiswaan (Bagmawa) untuk lebih berkoordiasi dengan mahasiswa. “Pihak kami telah berusaha mencarikan tempat yang layak dan sudah dilengkapi dengan fasilitas.,” tuturnya, Kamis (16/11). Menurut Sarjito relokasi adalah jalan keluar terbaik untuk me-ngatasi permasalahan yang ada di griya mahasiswa. ”Seharusnya untuk UKM dan Ormawa U menghormati keputusan yang telah dibuat oleh kepengurusan yang terdahulu. Adanya relokasi griya mahasiswa sudah dengan

persetujuan UKM dan Ormawa U melalui musyawarah dan komitmen bersama dengan pimpinan universitas lama.” Selaku ketua umum Racana, Candra Susilo Sutrisno mengungkapkan ketidak setujuannya mengingat tempat yang baru jauh lebih sempit dari sebelumnya dan tidak memperhitungkan besar kecilnya UKM tertentu. Menurutnya relokasi bukan jalan keluar terbaik, masalah utama banjir adalah tidak diperhatikannya sanitasi di griya mahasiswa yang menuju ke sungai, “Kami setuju dengan catatan ukuran sekretariat dan fasilitasnya sama dengan yang dulu,

karena itu rumahnya mahasiswa buat beraktivitas bersama,” jelasnya, Jumat (17/11). Nugroho Puji Santoso, selaku logistik Unit Seni dan Film (USF), setuju dengan adanya relokasi griya dan berharap secepatnya direalisasikan, sebab ada beberapa UKM yang belum mempunyai sekretariat. Seharusnya bukan hanya UMS yang memperhatikan masalah banjir, tapi pemerintah daerah juga. “Ada beberapa UKM yang beranggota banyak tidak setuju karena mempermasalahkan tempat yang kecil,” ungkapnya, Jumat (17/11). [Tias/CB/MT]

Polemik Relokasi Griy a Mahasiswa Tempat sekretariat baru untuk UKM U yang belum mempunyai sekretariat dan jauh lebih besar dari sebelumnya untuk beberapa UKM U

Tempat sekretariat baru yang jauh lebih sempit dari sebelumnya untuk beberapa UKM U dan Ormawa U

SEKRE BARU SEKRE BARU


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.