Koran Pabelan Edisi 40

Page 1

Harga Rp.1.000,-

Kamis, 30 Nopember 2017

Tahun 13/ No. 40

Tata Ulang Kantin

WR V: Kalau S Didirikan lagi, Akan dibongkar lagi Reporter: Lia Lesmawati

UMS, Koran Pabelan - Sesuai aturan yang telah dibuat, kantin yang berada di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) telah ditertibkan. Hal tersebut dikarenakan kondisi kantin yang mengganggu kenyamanan dan ketertiban lingkungan.

elaku Wakil Rektor V, Muhammad Musiyam, menyatakan penertiban kantin tersebut dikarenakan kondisi kantin yang terlihat kumuh dan tidak teratur. Hal tersebut tidak sesuai dengan kantin yang telah direncanakan pihak universitas. Sedangkan lokasi tersebut berada di area ruang public yang dekat dengan masjid yang digadang-gadangkan sebagai masjid terbesar di UMS. “Dan diketahui kantin tambahan ini belum memiliki izin dari pihak

universitas. Sehingga dari pihak universitas sendiri melakukan penertiban kebersihan. Yang ada hanya kantin induk,� jelasnya, Selasa (21/11). Musiyam juga menerangkan bahwa kantin tersebut telah ada sebelum dia menjabat sebagai WR 5. Lalu untuk ijin pendirian bangunan terhadap kantin tambahan tersebut adalah pihak koperasi fakultas, bukan dari pihak universitas. Namun kebijakan tersebut sekarang telah diserahkan kepada WR V, se-

Foto: Feriyanto Setiawan / Koran Pabelan

bersambung halaman 7...

Pembangunan Masjid

Akan Rampung Awal Desember 2017 Reporter: Hanif Afifah & Fadly Alannajmi

UMS, Koran Pabelan - Masjid Sudalmiyah, masjid baru di kampus II Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan segera rampung dan diresmikan. Masjid tersebut akan menjadi pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan.

bersambung halaman 7...

Iklan dan Langganan:082226324155 SMS Suara Pabelanis: 083866386144


2

Kamis, 30 Nopember 2017 Editorial

Harus Ada Keseimbangan

Pemimpin Umum: Syarifudin Aji P. Sekretaris Umum: Ritmika Serenady Pemred Online: Livia Purwati Pemred Koran: Ratih Kartika Pemred Tabloid: Yusmi Dwi Putri Pemred Majalah: Zulfa Rahmatina Litbang: Muhamad Taufik Perusahaan: Ummu Azka A. Manajer Jaringan dan Informasi: Achmad Midun Sanjaya Manajer Personalia: Putri Muthmainah Manajer Diskusi: Imron Al Faruq. Manajer Data dan Penelitian: Kurnia Siti Mahaniyah Manajer Pelatihan: Afif Abdurrahman. Manajer Iklan: Riyanti Wahyunengrum Manajer Prodis: Indra Hartanto Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: koran@pabelanonline.com, http//www.pabelanonline.com

B

seperti apa? Seperti kantin- ngan adanya fakultas di makantin yang ada di mall-mall sing-masing tempat di UMS. Mengingat untuk keteratau yang ada di sekolahsekolah pada umumnya? Atau sediaan ruang-ruang kelas saja masih membutuhkan seperti apa? Lalu bagaimana jika kan- banyak tempat bagi programtin-kantin tersebut hanya ada program studi, terutama prodiprodi yang baru saja dibuka di satu atau dua saja pendiUMS. Dan tentu adanya periannya? Tentu saja mahasiswa yang akan merasa ke- ningkatan jumlah mahasiswa kurangan. Lalu bagian ma-na baru dan mahasiswa-mahayang dibenarkan jika dite- siswa yang ada di UMS juga rapkan di kanmpus mena-ra? harus ada penyeimbangan antara pembangunan dan Menengok hal tersebut kita lihat dahulu bagaimana kea- rasio mahasiswa UMS. Dan daan atau keluasan halaman siapa yang harusnya bertangyang ada di UMS. Apabila me- gungjawab jika hal tersebut lihat luas yang ada di UMS, se- telah terjadi? kiranya sulit untuk membuat kantin dengan luas sama de-

eberapa hari yang lalu dua fakultas di kampus menara diadakan penertiban dengan alasan untuk kenyamanan dan keber-sihan lingkungan. Kantin-kantin tersebut dianggap kumuh dan menyalahi konsep tata ruang yang ramah lingkungan. Sebab itu, lalu diadakanlah penertiban terhadap kantin-kantin di dua fakultas tersebut. Pihak yang bersangkutan juga beranggapan adanya kantin-kantin tersebut dirasa ihwal yang mengganggu ruang publik di kampus menara. Lalu sebenarnya konsep kantin yang baik dan tidak mengganggu kenyamanan itu

WR V: Kalau Didirikan Lagi, Akan Dibongkar Lagi Kalau bayar sewa lebih mahal, gimana? Masjid Baru di Kampus II Semoga ada jamaahnya. UKM Terus Kejar Pendanaan yang dikejar ada nggak nih?

Prof. Ruwet

Tahukah Kamu?

Hari Guru Nasional telah dicetuskan sejak tahun 1994 berdasarkan Keppres No. 78 Tahun 1994 dan UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.

Sumber: liputan6.com

Suara Pabelanis Lpm Pabelan

Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

Pemimpin Redaksi: Ratih Kartika Redaktur Pelaksana: Cici Birohmatika Redaktur: Dian Aulia C.K. Redaktur Foto: Feriyanto Setiawan Reporter: Ipeh, Fadly, Hanif, Aldi, Ima, Dian, Cici, Khalifa, Tias, Ayu, Sukma Aji, Lia, Aji Tirto. Fotografer: Feri Editor: Ratih, Cici, Dian, Taufik Desain Artistik/Tata Letak: Indra

@infopabelan

lpmpabelan

Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus tercinta, UMS. Pesan dapat anda sampaikan melalui (083866386144) natau akun sosial media resmi LPM Pabelan. Mari bersama kawal kebijakan kampus bersama Koran Pabelan. 085725253xxx (Mahasiswa FKIP) Ngomongin kantin nih, kenapa nggak dibuat yang gede lagi biar nggak desakdesakan, sih? 085641254xxx Semoga masjid baru dapat digunakan untuk kemaslahatan umat UMS....

QR Code http//www.pabelan-online.com


OPINI

tapi seorang pemuda dapat merubah dunia “Seribu orang tua hanya bisa bermimpi, (Ir.Soekarno) ahasiswa berbeda halnya dengan pelajar SMA yang hanya menunggu tugas mereka dari sang guru. Status mahasiswa bukanlah segalagalanya, namun perubahan lingkungan sekitarlah yang menjadi tanggungjawab pemuda-pemudi yang sudah menyandang status tersebut. Peran mahasiswa begitu penting, perlu disadari, mahasiswa adalah kaum intelektual terdidik. Dari sekian banyak mahasiswa yang ada di Indonesia tersebut akan muncul beberapa benih-benih intelektual muda sejati sebagai rausyanfikr seperti yang dikatakan oleh Ali Syari’ati yang mana seorang intelektual tidak boleh bersikap netral, dia harus berpihak secara ideologis dan mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Mahasiswa juga harus siap menjadi garda terdepan perubahan, yang mana nantinya mampu memberikan sumbangsih terbaik kepada bangsanya. Pemikiran kritis, terbuka, dan konstruktif tentunya menjadi bekal amunisi bagi mahasiswa untuk melakukan perubahan. Berdasarkan berbagai potensi dan kesempatan yang dimiliki oleh mahasiswa, tidak pantas disebut sebagai mahasiswa bila hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negaranya. Sebelum mahasiswa menyandang gelar sarjana seperti ST, SH, S.Pd, dan lain sebagainya yang diberikan oleh kampus, mahasiswa sudah mendapat identitas awalnya yaitu Agent of change, Social of control, maupun Iron stock. Yang mana ketiga kalimat itu bukanlah hanya jargon-jargon yang semata kita manfaatkan sebagai pendobrak eksistensi mahasiswa, namun menjadi bekal atau modal awal dan menjadi tanggung jawab kita (mahasiswa) dalam memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negara.

Agent of Chagentle way you nge yang diterjecan shake the mahkan menjadi world,� atau daagen perubahan pat diartikan awalnya hanya disebagai sebuanggap jargon aah cara yang tau gelar semata. lemah lembut Lebih dari itu, ayang dapat angent of change da lakukan unyang mungkin butuk menggunkan menjadi suacang dunia. tu hal yang asing Sungguh pemiOleh: Deni Dwi Murianoto kiran yang berdidengar oleh kaMahasiswa Aktif langan mahasisbeda untuk Program Studi Teknik Sipil wa disini merupamemperjuangFakultas Teknik kan sebuah fungkan kemerdeUniversitas Muhammadiyah si atau peran makaan. Surakarta hasiswa untuk Sebagai Pebergerak dilingkungan sekitar. nyambung Lidah Rakyat. Menurut Sofyan (2014) agent of Bagi saya, tugas pertama change adalah kata-kata motivasi yang harus dilakukan oleh mahauntuk menggerakkan ke dalam siswa adalah keluar dari kemapaperubahan yang lebih baik. Ber- nan, keluar dari zona nyaman, beda pendapat, Rahmi (2014) dan terjun langsung dalam permenyatakan bahwa agent of cha- masalahan-permasalahan yang nge adalah seseorang atau indiv- ada disekitar kita. Sebagaimana du yang memiliki tugas untuk perkataan Ir.Soekarno yang berudapat mem-berikan perubahan jar bahwa tugas mahasiswa adaperubahan kepada masyarakat lah seharusnya menjadi penyamdan lingkungan sekitar. bung lidah rakyat. Selanjutnya jiSeperti halnya Mahatma ka kita melihat realita bangsa Gandhi di India. Ketika India ma- yang sekarang, kondisi bangsa sih di jajah oleh bangsa Inggris, saat ini jauh dari kata ideal, diGandhi menjadi pemimpin yang mana banyak penyakit-penyakit berhasil merubah India menjadi yang menginfeksi tubuh bangsa bangsa yang merdeka. Ia perca- ini, mulai dari pejabat-pejabat aya setiap orang harus dapat men- tas hingga bawah, dan tentunya jadi pembawa perubahan untuk akan menular kepada rakyatnya. melihat apa yang mereka inginKetika melihat realita yang seperti kan di masa mendatang dapat itu sudah seharusnya kita sebaterjadi di dunia ini. Gandhi dikenal gai mahasiswa yang mempunyai sebagai pemimpin revolusioner. fungsi Agent of change, Social of Namun ia berhasil membawa In- control, maupun Iron stock meladia menjadi bangsa yang merde- kukan perubahan terhadap hal ka tanpa memulai sebuah revo- ini. Alasan selanjutnya mengapa lusi. Ia bahkan melakukannya kita harus melakukan perubahan tanpa kekerasan sama sekali. ialah karena perubahan itu meruGerakan Satyagraha yang dipim- pakan harga mutlak dan pasti terpinnya berhasil membawa peru- jadi. bahan bagi sebuah bangsa yang Mahasiswa harus menjadi dahulu terpuruk hingga kini men- garda terdepan dalam perubahan jadi bangsa yang diperhitungkan tersebut, lantas dalam melakukan dalam peta perdagangan dunia. perubahan itu hendaklah tidak Seperti apa yang diucap-kan tergesa-gesa, dimulai dari ruang Gandhi yang berbunyi “ In a lingkup kecil yaitu diri sendiri, lalu

“

Spirit Agen Perubahan Mahasiswa

M

3

Kamis, 30 Nopember 2017

menyebar hingga akhirnya sampai ruang lingkup yang kita harapkan yaitu bangsa ini. Sebagai agen perubahan, disini mahasiswa bukan ibarat pahlawan ataupun superhero yang datang kesuatu negeri lalu menghabisi musuh-musuhnya dengan gagah dan kemudian pergi dari daerah itu dengan diiringi gemuruh tepuk tangan penduduk setempat seperti halnya digambarkan pada film-film kartun anak -anak, bukan seperti itu seharusnya mahasiswa. Disini tidak lantas peru-bahan hanya dipikirkan, tetapi mahasiswa mempunyai peluang untuk merealisasikan pemikiran atau gagasan perubahan tersebut, misalnya mengoorganisir petani yang tanahnya diambil haknya oleh pemerintah. Namun sayang, ketika sikap kritis yang dulunya menjadi sebuah harta berharga bangsa ini sekarang ditakuti oleh para pemimpin. Setiap kali aksi-aksi perubahan dihalang-halangi bahkan dianggap menjadikan itu sebagai penyebab masalah yang terjadi. Nampaknya perlu kita buka sejarah kembali apa yang dilakukan Soekarno pada masa mudanya dalam melakukan Revolusi Agustus, apa yang dilakukan Hatta dan kawan-kawannya dalam merumuskan sumpah pemuda, kemudian Soe Hok Gie yang saat masih mahasiswa menurunkan rezim Soekarno dan banyak lagi generasi muda pada masanya yang melakukan perubahan-perubahan untuk bangsa ini. Itu yang perlu kita ingat dan mengambil intisari gagasan-gagasan mereka, tidak harus kita meniru dan sama persis layaknya seperti boneka tiruannya. Tetapi kita bisa bersanding dengan mereka yaitu membuka kesadaran kembali kita (mahasiswa) akan fungsi dan peran mahasiswa itu sendiri untuk bangsa dan negara ini.


4

Kamis, 30 Nopember 2017

WARTA KAMPUS

Semnas Fosei

Foto: Feriyanto Setiawan/Koran Pabelan

Terapkan Transaksi Syariah UMS,Koran Pabelan Transaksi Syariah dalam kegiatan jual beli saham di Pasar modal syari’ah merupakan salah satu bagian dari Hablu Minna Annas. Kegiatan transaksi jual beli saham di Pasar Modal Syariah pun digelar dalam seminar nasional (Semnas) oleh Forum Studi Ekonomi Islam (FOSEI) di Auditorium Djazman, Selasa (21/11).

P

erwakilan Dewan Syariah Nasional (DSN), Muhammad Gunawan Yasni, mengungkapkan terdapat empat hal prinsip dasar transaksi syariah. Prinsip dasar tersebut antara lain adanya pelarangan dan penghindaran dari riba, maisyir dan gharar, terdapat etika dalam bertransaksi, adanya dokumen berupa perjanjian akad transaksi untuk transaksi non tunai, dan kebebasan kesepakatan dan kontrak. Kebebasan tersebut dapat terlaksana apabila kontrak dan kesepatan telah memenuhi akadakad dari kesepaktan DSN. “Ti-

Diskusi Foto: Ketua PFI Solo, Ali Lutfi, memaparkan materi fotografi, Minggu (26/11). Acara tersebut bertemakan “Aku Bisa” yang diadakan oleh Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi UMS angkatan 2014 yang diselenggarakan di CFD Solo.

dak boleh mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram,” katanya, Selasa (21/11). Transaksi syariah merupakan kegiatan bertransaksi sesuai hukum-hukum Islam yang memenuhi prinsip syari’ah. Tidak hanya prinsip syari’ah yang akan ditonjolkan kepada masyarakat tetapi praktek bertransaksi yang sesuai akad hukum islam. “Bukan hanya

prinsip Syariah tetapi praktek pun sesuai syariah,” ungkap salah satu perwakilan dari Indonesia Stock Exchange (IDX), Irwan Abdallah, Selasa (21/11). Disamping itu, Ketua Panitia Acara semnas, Devi Safitri mengungkapkan perkembangan pasar modal syariah sangatlah pesat. Alasan tersebut, menjadikan landasan devi untuk memberikan

pemahaman kepada mahasiswa terkait pasar modal syariah. “Kami (Panitia-red) ingin menyosialisasikan acara ini sehingga orang-orang banyak yang paham tentang pasar modal dan banyak yang berinvestasi di pasar modal, khususnya pasar modal syariah,” ujarnya, Rabu (22/11). [Ipeh/RK].

Pelatihan Proposal

Belajar Proposal Bersama Kopma UMS UMS, Koran Pabelan – Koperasi Mahasiswa (Kopma) adakan pelatihan proposal dan business plan dengan tema “Show Your Business Creative idea on the Kopma Succes Challenge” di Ruang F204, Minggu (19/11). Acara tersebut merupakan salah satu kegiatan rutin yang diadakan Kopma tiap tahunnya.

dakan dengan tujuan agar kalangan masyarakat umum dan mahasiswa mengetahui bagaimana penyusunan proposal dengan baik dan benar. Dan nantinya dapat digunakan untuk mengajukan proposal tersebut ke tingkat Kopma maupun Kementerian Pendidikan Tinggi (Kemendikti) “Hal ini dilakukan karena masih banyak kalangan mahasiswa yang masih kurang tahunya cara membuat proposal dengan elaku Ketua Panitia, Agus baik dan benar. Semoga acara ini Setyawan, menjelaskan bisa bermanfaat bagi panitia bahwa acara tersebut dia- khususnya peserta yang mengi-

S

kuti acara ini,” jelasnya, Minggu(19/11). Acara tersebut banyak diikuti oleh kalangan masyarakat umum, mahasiswa dan anggota Kopma UMS dengan pemberian materi mengenai pembuatan proposal wirausaha. Diisi oleh pembicara Sri Lestari dan Dhori Pridana Kusuma yang membahas mengenai apa saja kesalahan dalam pembuatan proposal yang sering diajukan. Selain itu juga ada pelatihan business plan mengenai proposal bisnis model kanvas.

Amelia, salah satu peserta pelatihan, berpendapat bahwa acara ini membantu peserta sehingga ide-ide yang ada dalam pikiran para peserta dapat diaplikasikan dan dituangkan ke dalam proposal yang akan dibuat untuk menambah ilmu pengetahuan. ”Sangat bagus dalam menambah pengetahuan dalam pembuatan proposal dan dapat saya gunakan untuk kegiatan-kegiatan yang ada kaitannya dengan PKM (Program Kreativitas Mahasiswared) ke depannya,” ujar Amelia, Minggu(19/11). [Ima/DACK]


POLITIK MAHASISWA

Kamis, 30 Nopember 2017

5

Kinerja BEM-U

Masih Ada Proker Belum Terlaksana UMS, Koran Pabelan – Hampir satu tahun kepengurusan Kabinet Bengawan Bakti berkiprah. Dialog kebangsaan, pelatihan jurnalistik, sosial masyarakat dan relokasi griya masih menjadi Proker belum terlaksana.

adalah workshop keuangan, kajian rutin, kajian dan strategis. Akan tetapi, dari beberapa Proker BEM-U ada yang belum terlaksana maupun belum ada konsepnya. “Seperti dialog kebangsaan, pelatihan jurnalistik, dan sosial masyarakat (Sosma-red),” ujarnya, Jum’at (17/11). elaku Presiden MahasisSelain itu, Rohmad menamwa (Presma), Rohmad bahkan bahwa pihak BEM-U Wahyuddin, Mengatakan akan mengadakan koordinasi detelah melaksanakan sebagian ngan Wakil Rektor III (WR III) berprogram kerja (Proker) yang telah kaitan dengan relokasi griya. disusun oleh BEM-U di awal pe- Akan tetapi, BEM-U sendiri belum riode. Proker-proker tersebut dapat bertemu dengan WR III un-

S

Pemilihan Mahasiswa

Tak Bentuk KPUM Pusat, Pilgub Tetap Serentak UMS, Koran Pabelan – Komisi Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) pusat belum dapat dibentuk. Namun hal tersebut tidak akan mengganggu jalannya Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) serentak tahun ini

lon gubernur dan jika hanya ada calon tunggal maka konferensi mahasiswa (konferma) yang menentukan. Setelah gubernur baru terpilih, ada konferma sebagai bentuk pertanggungjawaban gubernur lama sekaligus dilantik gubernur baru. “Yang sudah bentuk KPUM itu dari Teknik, Farmasi, dan FAI sudah pelantikan KPUM dan upgrading,” terangnya. Rencananya, menurut Salman, penyerentakan Pilgub akan dilakukan sekitar minggu kedua bulan Desember. Adanya penyerentakan pada Pilgub kali ini dikarenakan demokrasi yang dira-

tuk mencari titik temu mengenai relokasi griya. “Ada dua UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa-red) yang menolak dan ada setuju dengan menggunakan syarat,” tambahnya. Sementara itu, Ketua Umum Mahasiswa Muslim Pencinta Alam (Malimpa), Azis Ilham Saputra, mengatakan sepakat apabila griya mahasiswa dipindahkan ke gedung eks Badan Adminitrasi Akademik (eks-BAA). Untuk UKM yang belum mempunyai sekretariat dan UKM yang sekretariatnya belum memadai dapat

menggunakan griya mahasiswa yang telah direlokasi. “Tetapi saya menolak bila sekretariat saya dipindah,” jelasnya, Sabtu(18/11). Azis sendiri beranggapan tentang kinerja BEM-U sudah cukup baik dan bagus. Untuk semua Informasi yang disampaikan oleh pihak atasan, terutama rektorat telah disampaikan dengan baik kepada UKM. “Akan tetapi, kami dari pihak UKM sendiri merasa sedikit kurang gereget aja untuk kinerja dari BEM-U sendiri.” ungkapnya. [Aldi&Aji Tirto/CB].

sa semakin sunyi. Sebab itu, diharapkan ketika ada Pilgub tahun ini, ada semarak yang tercipta di kalangan mahasiswa umum sekaligus menjadi sampel untuk pemilihan presiden selanjutnya. “Biar ada semaraknya, enggak ujugujug jadi gubernur kemudian muncul tanpa mahasiswa umum,” pungkas Salman. Menanggapi, selaku Presiden Mahasiswa Fakultas Hukum, Aldian Qadri, berpendapat bahwa hal tersebut bagus karena ada inovasi baru dari BEM terkait pemilihan. Sedang untuk Fakultas Hukum yang memang tidak

ada pemilihan gubernur, rencananya Pemilwa baru akan dilaksanakan di bulan Januari. Konsep yang diusung pun tak jauh beda yaitu pemilihan badan eksekutif dan legislatif berjalan bersama. Hal yang membedakan yaitu mahasiswa hanya memilih presiden sementara wakilnya dipilih oleh presiden terpilih dengan hak prerogatif. “Menurut saya bagus-bagus aja, berarti ada inovasi baru dari BEM terkait pemilihan. Kalau toh itu yang dirasa terbaik ya silakan,” komentarnya, Jumat (25/11). [Dian/RK].

Seminar Nasional: Direktorat Kemitraan Lingkungan, Parus, memaparkan materinya dalam acara seminar nasional lingkungan hidup yang bertemakan “Implementasi Nawa Cipta Ke-VI Melalui Program Perhutanan Sosial Guna Meningkatkan Produktivitas Masyarakat”. Seminar tersebut diadakan oleh Mahasiswa Muslim Pecinta Alam (MALIMPA) di Ruang Seminar Gendung Induk Siti Walidah (GISW).

Foto: Feriyanto Setiawan/Koran Pabelan

S

elaku Wakil Menteri Dalam Negeri, Salman Zakki Syahriel, mengakui bahwa Pemilwa serentak belum bisa dilakukan dengan pembentukan Komisi Pemilihan Umum (KPUM) pusat. Hal tersebut dikarenakan dalam sebuah sistem negara memiliki peraturan untuk mengesahkan adanya KPUM. “Dalam ranah itu (aturan-red) kita belum siap. Mekanisme masih belajar juga, kita diskusi ke KPU Solo,” tuturnya, Kamis (23/11). Mengenai konsep lainnya, Salman menjelaskan tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Setelah KPUM terbentuk, diadakan Pemilwa lebih dahulu jika memiliki beberapa ca-


VARIA UNIVERSITAS

Kamis, 30 Nopember 2017

Debat Izin Diskusi NUDC

Belum Ada Aturan Diskusi

Dialog Kebangsaan: Sekjend Sekretariat Nasional, Dewi Kartika, memaparkan materi kebangsaan, Kamis (23/11). Acara tersebut bertemakan “Menegakkan Gerakan Kerakyatan dalam Menyongsong Era Baru Reforma Agraria” yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Ruang Seminar Gendung Induk Siti Walidah (GISW).

Foto: Feriyanto Setiawa/Koran Pabelan

6

UMS, Koran Pabelan - Wakil Rektor III, PADA mINGGU (5/11) mengemukakan statement bahwa pihaknya akan meluncurkan peraturan baru terkait pelaksanaan diskusi. Namun, sampai saat ini nyatanya peraturan tersebut belum juga dikeluarkan.

K

etika ditemui di sela-sela kesibukannya, pihak Wakil Rektor III, Taufik, tidak ingin diwawancara perihal peraturan diskusi. Oleh karena hal itu, sampai berita ini diturunkan, belum ada sepatah katapun dari Wakil Rektor III yang dapat dimuat di Koran Pabelan edisi ke 40 (30/11). Rohmad Wahyudin, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM-U), mengatakan untuk diskusi yang telah diadakan itu sudah sesuai dengan Statuta UMS. Akan tetapi dari pihak kemahasiswaan UMS sendiri memandang bahwa dari beberapa diskusi yang tidak diizinkan

tersebut, ada indikasi keterpihakan dengan golongan tertentu. “Sesuai dengan surat pernyataan sikap kami, dari pihak BEM-U tidak memihak golongan kiri maupun kepartai manapun,” jelasnya, Rabu (22/11). Rohmad menambahkan bahwa peraturan yang ada di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) menyatakan bahwa mahasiswa ada hak untuk mengadakan diskusi akademik. Dalam hal itu, jika diskusi dikaji dalam kerangka akademik, mungkin sudah layak dilakukan di dalam kampus. Pihak BEM-U sendiri setelah kegia-

tan bedah film telah mengkonfirmasi tentang surat larangan dan BEM-U memberikan surat pernyataan kepada pihak kemahasiswaan UMS. Dari lain pihak, Cahyo Setiawan, selaku Ketua Korkom Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), mengatakan bahwa diskusi yang diadakan oleh beberapa mahasiswa tersebut untuk menambah wacana keilmuwan dan cara berfikir mahasiswa. Berfikir dan sikap kritis mahasiswa berasal dari dalam diri dan itu tidak dapat dibendung terlepas dari larangan. “Tetapi kalau sudah ada peraturan seperti itu yang mau

gima-na lagi, kita harus ikut peraturan itu,” ungkapnya, Jumat (24/11). Untuk semua civitas akademik UMS dapat menelaah atau menafsirkan kembali apa yang disebut dengan wacana keilmuwan , mengapa sampai ada pelarangan. Dapat diinterpretasikan atau diartikan apa yanng dimaksud dengan wacana keilmuwan. “Dengan menafsirkan itu, dari pihak mahasiswa enak terkait nuraninya yang bersifat kritis, atasan juga enak terkait dengan tidak adanya ancaman dari luar,” tambahnya. [Cici/MT]

Bencana Debat NUDC Alam

WR V dan BAU Telah Audit Pohon Tumbang UMS, Koran Pabelan – Wakil Rektor (WR) V bersama Biro Administrasi Umum (BAU) telah lakukan audit terhadap pohon yang harus ditebang maupun hanya dipangkas karena telah tua. Hal tersebut menyikapi pohon-pohon tumbang yang melanda UMS, Kamis (9/10).

danau tumbang karena pohon tersebut adalah pohon yang dipindah dalam kondisi sudah besar dan ditanam tidak terlalu menancap ke tanah sehingga mudah tumbang. Sedangkan di depan GOR, tempat parkir teknik dan Pesma putri murni tumbang karena faktor alam. “Sebenarnya tujuan dipindahkan pohon tersebut adalah untuk merindangkan elaku Wakil Rektor V (WR mahasiswa yang beraktivitas di V) UMS, Muhammad Mu- sekitar danau,” tuturnya, Selasa siyam, menyatakan bah- (21/11). wa angin puting beliung pada hari Setelah kejadian tersebut, Kamis pekan kemarin telah me- pihaknya langsung melakukan robohkan pohon di sekitar kam- audit dengan pihak Biro Admipus UMS. Pohon yang di depan nistrasi Umum (BAU) terkait in-

S

siden yang terjadi. Audit tersebut membahas pohon mana yang harus ditebang karena rentan dan mana pohon yang harus dipangkas karena sudah tua. “Harapan kami setelah dilakukan penanganan ini adalah dapat memperkecil kemungkinan tumbangnya pohon di lain waktu,” imbuh Musiyam. Di sisi lain, angin kencang juga merusak sebagian besar aset UMS. Menanggapi hal tersebut, selaku Kepala Maintenance, Hasyim Asy’ari menyatakan bahwa banyak sekali kerusakan akibat angin kencang kemarin. “Kerusakan di antaranya di gedung

Rektorat lantai 2, GOR, gedung J lantai 4 sayap selatan, dan FAI lantai 3,” tuturnya, Senin (15/11). Kerugian pada peristiwa ini belum terhitung jumlahnya. Adapun antisipasi dari pihak maintenance adalah mulai memotong ranting pohon yang telah tua dan lapuk. Hasyim menuturkan, jika ada pohon yang lapuk akan ditebang dan jika ranting yang menganggu maka hanya ranting saja yang akan dipotong. ”Pemotongan dilakukan agar dapat mengurangi tumbangnya pohon akibat tekanan gaya dari angin,” tutup Hasyim. [Ayu & Khalifa/DACK].


WAR TA KAMPUS

Kamis, 30 Nopember 2017

7

Relokasi Griya

Relokasi Hanya Sementara UMS, Koran Pabelan – Relokasi griya mahasiswa di eks Badan Administrasi Akademik (BAA) dan eks loket Biro Administrasi Keuangan (BAK) dalam waktu dekat ini akan diresmikan. Akan tetapi relokasi tersebut hanya bersifat sementara.

M

uhammad Musiyam, selaku Wakil Rektor V, menyampaikan bahwa relokasi griya mahasiswa ke eks BAA dan eks BAK menjadi solusi sementara untuk mengatasi permasalahan banjir yang kerap kali

terjadi. Griya mahasiswa yang lama akan dibangun menjadi griya mahasiswa yang baru, untuk desainnya sendiri pihaknya telah membuat dan sudah jadi. “Untuk griya mahasiswa yang akan dibangun, kita usahakan kedepannya dapat mengatasi permasalahan banjir yang ada di griya mahasiswa,” tuturnya, Selasa (21/11). Selaku Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) BEM U, Salman Zakki Syahriel, mengatakan bahwa pihaknya tengah mencari waktu yang tepat untuk dilakukan penyerahan kunci secara resmi agar tidak hanya se-

bagai simbolisasi saja, tetapi untuk warga griya yang ingin menyampaikan aspirasi bisa tersalurkan langsung Wakil Rektor III “Pemindahan griya dirasa sangat efektif untuk ke-maslahatan bersama sebab ada beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM U-red) yang belum mempunyai sekreta-riat,” jelasnya, Kamis (23/11). Secara garis besar penyebab relokasi griya mahasiswa adalah banjir. Kalaupun ada beberapa UKM U atau Or-ganisasi Mahasiswa Universitas (Ormawa U) yang tidak ingin pin-dah,

semuanya akan diserahkan sepenuhnya kepada UKM U atau Ormawa U tersebut. Paling tidak berkas-berkas yang penting dipindahkan ke griya baru agar jika terjadi banjir tidak ada berkas yang rusak. “Griya mahasiswa sudah menjadi rumah teman-teman UKM U dan Ormawa U sejak lama, apabila dipindah itu rasanya kurang pas, apalagi ke eks BAA yang secara ukuran lebih kecil dari tempat sebelumnya,” ungkapnya. [Tias/CB]

pihak merasa terganggu. “Kalau didirikan lagi (kantin-red) maka akan di bongkar lagi,” tutupnya. Berbeda, Dekan Fakultas Komunikasi dan Informatika, (FKI), Nurgiyatna, menerangkan bahwa sebelum adanya penertiban tersebut, pihak fakultas telah memberikan himbauan kepa-

da bangunan kantin yang belum permanen untuk lebih tertib. Namun, pihak kantin belum mengindahkannya. “Sekarang langsung ditertibkan oleh pihak UMS, jadi mereka menerimanya,” terangnya, Jumat (24/11). Pun pihak fakultas menyadari pentingnya fungsi kantin. Maka

dari itu, ia akan melakukan diskusi dengan dekanat FKI terkait masalah kantin tersebut. Ia juga mengungkapkan masalah klasik seperti kurangnya ruang untuk kantor dosen, ruang kelas maupun ormawa sebagai alasan mengapa belum didirikan kantin permanen lagi. [RK]

yam menambahkan, masjid Ulul Albab akan diubah menjadi taman, taman yang menyatu dengan masjid. “Menurut desain awal akan dijadikan taman, sekitar masjid jadi taman, taman yang menyatu dengan masjid,” katanya. Masjid Sudalmiyah nantinya akan memiliki dewan kemasjidan yang bertanggung jawab mengembangkan management masjid, pelatihan dan bertanggung jawab terhadap perkembangan masjid di kampus. Najmudin Juhdi, mantan ketua LPIK, menurut Muhammad Musi-yam akan menjadi dewan kemasjidan

untuk masjid baru tersebut Sementara itu, ditemui dilain waktu dan tempat, Jazuli AlDemaky selaku wakil ketua bagian kemasjidan UMS menjelaskan, peresmian masjid Sudalmiyah akan dihadiri oleh Ketua Umum Muhammadiyah,. Haedar Natsir, sebagai sambutan acara dan Amin Rais sebagai peresmi masjid. Sebagai masjid yang akan menjadi kebanggaan UMS, pada acara peresmiannya, Badan Kemasjidan akan melibatkan dosen dan mahasiswa. Acara peresmian tersebut sekaligus merupakan acara hari Berkemu-

hammadiyah se-Solo Raya dengan menghadirkan 20.000 jama’ah. Jazuli Al-Demaky juga menjelaskan akan ada banyak kegiatan di masjid baru tersebut setelah diresmikan. “Masjid ini akan digunakan untuk kegiatan keagamaan seperti shalat lima waktu berjama’ah, shalat Idul Adha atau Idul Fitri, Istisqo’ dan shalat gerhana. Selain itu juga digunakan untuk kegiatan-kegiatan pendidikan. Salah satunya belajar membaca dan menulis AlQur’an,” Jelasnya, Kamis (23/11). (MT)

Sambungan Halaman 1 WR V: Kalau Di...

hingga pihak universitas mengeluarkan kebijakan tersebut. Selain alasan regulasi, penertiban kantin tersebut jika tidak sesegera mungkin dilakukan akan berpeluang besar dikembangkan di semua tempat dan berakibat tatanan kampus tidak nyaman dan tertib, serta berbagai

Sambungan Halaman 1 Masjid Baru...

M

uhammad Musiyam. selaku Wakil Rektor (WR) V Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menjelaskan pembangunan masjid Sudalmiyah di kampus II akan segera usai dan dijadwalkan pada Ahad, (3/12) bakal diresmikan. “Sudah hampir jadi, nanti InsyaAllah tanggal 3 peresmian,” jelasnya, Selasa (21/11). Masjid Ulul Albab, masjid pertama di kampus II menjadi alasan utama mengapa UMS membangun masjid baru, dikarenakan tidak mencukupi dan tidak representatif untuk kampus sebesar itu. Muhammad Musi-


8

VARIA UNIVERSITAS Ilustrasi: Koran Pabelan

Kamis, 30 Nopember 2017

Tutup Buku

UKM Terus Kejar Pendanaan UMS, Koran Pabelan – Pengambilan dana kemahasiswaan akan berakhir pada akhir Nopember. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) saling kejar untuk melakukan pencairan dana sesuai tenggat waktu yang telah ditentukan. . elaku Ketua Umum Koperasi Mahasiswa (Kopma), Desi Susanti, menjelaskan bahwa tutup buku yang

S

akan dilakukan oleh Kopma tetap sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan Kopma memakai periode buku dengan periode akuntansi sebagai laporan keuangan dari Minggu-Minggu (1/1-31/12). “Jadi untuk tutup buku kita sama,” ungkapnya, Jumat (24/11). Kata Desi, sesuai buku Training Of Trainer (TOT) telah dijelaskan bahwa tutup buku adalah batas maksimalnya pada akhir November bagi tiap-tiap UKM. Akan tetapi, Kopma diberikan kelonggaran tutup bu-

ku hingga Januari tahun depan. “Kalau sebelumnya dari koperasi sendiri batas maksimal RAT (Rapat Anggota Tahunan-red) tiga bulan setelah tutup buku karena kita tutup bukunya Desember. Seharusnya kita Maret masih bisa tapi karena tuntutan dari universitas maksimal Januari sudah harus RAT,” tambahnya. Berbeda dengan Kopma, Selaku Bendahara Mahasiswa Muslim Pecinta Alam (Malimpa), Ibnu Syarifudin, mengatakan akan menyelesaikan tutup buku yang telah diagendakan

selesai akhir November sesuai batas akhir pengumpulan. Meskipun demikian, Malimpa akan memanfaatkan dana yang tersisa untuk penyelenggaraan program kerja (Proker) yang belum terlaksana sesuai rapat kerja (Raker). “Untuk tahun ini kita kumpulin LPJ (Laporan pertanggungjawaban-red) dari setiap kegiatan meski belum semua tapi ini kita kejar, kita usahain selesai karena masih ada waktu dua mingguan,” ujarnya, Jumat (2611). [Sukma Aji/RK].

INFORMASI

Nantikan!!!

Telah hilang STNK dengan nopol K 5443 KJ a.n Muhammad Saeroji Hubungi 0822422779859 (SMS/WA)

Edisi 41 versi digital (Edisi Pamungkas di Tahun 2017)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.