Mahasiswa untuk Mengganti Dosen
Reporter: M. Malik MubarokFreepik.com
UMS, Koran Pabelan –Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMS menerapkan kebijakan revisi Kartu Rencana Studi (KRS) hanya bisa dilakukan oleh mahasiswa yang belum melakukan KRS sebelumnya. Kebijakan tersebut disosialisasikan melalui media sosisal milik FEB pada Senin, 19 September 2022.
kan KRS hanya karena ingin pindah kelas ataupun ingin mengganti dosen pengampu mata kuliah. “Jadi mereka (mahasiswa red) memang sengaja minta KRS-an, karena ada dosen yang killer dan ingin mengganti dengan dosen yang lain,” tambahnya, Selasa (20/9).
ma yang mengambil mata kuliah skripsi itu, dia (mahasiswa red) bisa melanjutkannya atau bisa juga revisi KRS dengan langsung menemui kepala TU,” jelasAnton.
Alaku Dekan FEB membenarkan bahwa kebijakan tersebut benar-benar diterapkan oleh fakultas. Bukan tanpa sebab, kata Anton, kebijakan tersebut ditetapkan karena banyak mahasiswa yang ingin melaku-
nton Agus Setyawan, se-
Untuk mahasiswa yang mengalami kendala seperti KRS yang belum divalidasi Dosen Pendamping Akademik (PA) atau mahasiswa yang mengalami bentrok di jam mata kuliah, Anton mengatakan mahasiswa tersebut dapat langsung menemui Kepala Tata Usaha (TU), yang nantinya akan diperbolehkan untuk melakukan revisi KRS. “Kalau terkait adanya mahasiswa semester li-
Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa Wakil Dekan (WD) I FEB sudah menerapkan kebijakan ini sudah dilakukan sejak tahun 2017. Dengan penerapan kebijakan tersebut, menurut Anton akan melancarkan perkuliahan yang saat ini sudah dilakukan secara tatap muka. “Jadi tidak ada lagi revisi KRS karena dosen yang killer atau lainnya, karena dosen dapat dikatakan killer atau tidak itu tergantung persepsi mahasiswa,” tutupnya.
Kesha Dewi Nur Rahmadani, salah satu mahasiswa dari Prog-
ram Studi (Prodi) Manajemen beranggapan, bahwa kebijakan yang diterapkan fakultas ini dinilai kurang tepat, karena hanya dapat dilakukan oleh mahasiswa yang belum melakukan KRS atau mahasiswa yang belum membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Menurutnya, kebijakan ini kurang dapat dirasakan oleh mahasiswa, sehingga seharusnya fakultas lebih mempertimbangkan lagi terkait kebijakan tersebut. “Namanya juga revisi, ya seharusnya bisa untuk mengoreksi KRS yang seharusnya tidak saya ambil dan menambah KRS yang belum saya ambil,” ujarnya, Senin (26/9). [CNP]
Revisi KRS Pembangunan Masih Berjalan, FAI dan FIK Ganti Kebijakan MempertanyakanRedpel Koran: Chesarisa N. P
Redaktur: Nandya Putri Pratiwi, Dwi Pepilia Pita Sari
Redaktur Foto: M.Abiyyu Ramadhan
Reporter: Nandya, Dwi, Nadia, Baelqis, Malik
Fotografer: M.Abiyyu, M. Riefqi
Editor: Chesa, Novali,Anisa, Munir
Ilustrator: Khairani, Fauzan
DesainArtistik/Tata Letak: Ridhwan, Yusuf, Farham, Mukhlish, Fayi, Munir, Nova
Pemimpin Umum: Muhklis Sirotul M. Sekretaris Umum:AnisaYuliana P Pemimpin Redaksi: Novali Panji N. Litbang: MulyaniAdiAstutiatmaja
Personalia: Ridhwan Nabawi Medkom: Izzul Khaq
Perusahaan: Gardena Dika M. Manajer Logistik: Deny Bayu W
Redpel Online:Aliffia Khoirinnisa
Redpel Koran: Chesarisa N. P
Redpel TV: M. Rafikhansa D.S. Redpel Majalah: Sarah DwiA. Manajer Diskusi: Muhammad Iqbal Manajer Data: Vaneza Benedista Manajer Penelitian:Aisyah Fayi I. Manajer Pelatihan: AchmadYusuf P Manajer IT & Publikasi: KilauAurum Manajer Iklan: Dina Suci Ramadhani Manajer Prodis:Andika
Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. AhmadYaniTromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com
Harus Memihak Mahasiswa
egiatan belajar meng-
Kajar pada semester gasal tahun ajaran 2022-2023 sudah mulai aktif sejak awal September kemarin. Beberapa kebijakan, sejak adanya pandemi covid19, dilakukan penyesuaian mengikuti perkembangan kasus serta kesiapan beradaptasi. Tiap fakultas dalam pelaksanaan perkuliahannya memiliki kebijakannya tersendiri. Misalnya saja Fakultas Geografi (FG) yang sudah mulai berkuliah luring secara penuh, meskipun diizinkan untuk dilakukan secara daring mengikuti arahan dari universitas. Contoh lainnya kebijakan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yang membagi jadwal perkuliahan luringnya sesuai dengan tingkatan semester mahasiswa.
Hal tersebut tentu saja bukan suatu masalah apabila dari pihak universitas pun tidak memaksakan tiap fakultas untuk melakukan kebijakan yang serupa. Termasuk kebijakan pergantian atau revisi Kartu Rencana Studi (KRS) yang dilakukan di FEB. Di mana pada pelaksanaannya, revisi KRS hanya diperbolehkan untuk mahasiswa yang belum melakukan pengisian KRS di awal. Hal itu dilakukan untuk menghindari mahasiswa yang ingin mengubah dosen pengampu.
Secara kasat mata, alasan kebijakan itu diber lakukan sebenarnya masih dapat diterima. Mengingat mahasiswa harus mau menerima pembagian dosen pengampu yang sudah ditentukan oleh pihak program
studi (Prodi). Akan tetapi, kebijakan ini memungkinkan adanya miskomunikasi dan bentrokan jadwal yang sulit untuk ditemukan solusinya. Apalagi masih banyak mahasiswa yang jadwal perkuliahannya belum sempurna alias masih berbenturan antara mata kuliah yang satu dengan mata kuliah yang lain.
Pihak fakultas sebaiknya memberikan solusi dan alternatif lain agar bentrokan jadwal perkuliahan maha siswa tetap bisa dihindarkan. Salah satu caranya ialah mengizinkan seluruh maha siswa untuk melakukan revisi KRS jika memang itu memiliki urgensi yang nantinya bisa menguntungkan mahasiswa dalam pelaksanaan perkuliahannya selama satu semester
Mahasiswa Keluhkan Masjid Sudalmiyah, Ketua Takmir: Sedang Dikoordinasikan Ngurusin keamanan dan kebersihan aja gak becus!!
Sudah Aktif, Sekretariat BEM-U Masih Dipakai Malimpa
Wajar sih, kan gak ngapa-ngapain juga, jadi gak perlu sekre...
Pembangunan Masih Berjalan, FAI dan FIK Ganti Kebijakan
Cepat selesaikan dong, kangen kuliah di kampus satu...
kamu?
97 persen pengguna internet pernah mengetik kata di Google hanya untuk mengecek apakah ejaannya sudah benar atau belum.
Sumber: @google
Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus UMS tercinta. Pesan dapat anda sampaikan melalui (0821-42967018) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari kawal proses dinamika di kampus bersama Koran Pabelan.
menjabat?
Mempertayakan Eksistensi SG-U UMS
enilik perkembangan
Mstudent government di universitas tercinta kita ini, bagaimana SG-U bisa dikatakan mati suri merupakan suatu indikator ketidakmampuan ber tahan hidup dari SG-U itu sendiri. Maka, dapat disimpulkan bahwa ada problematika yang menyebabkan hal tersebut terjadi.
Kini telah berlalu setidaknya tiga bulan lebih pesta ulang demokrasi yang bertujuan untuk menghidupkan kembali SG U yang hampir mati di kampus kita. Walaupun lebih dari 28 ribu mahasiswa UMS tidak ikut andil, tetapi ada beberapa mahasiswa UMS yang menaruh harapan akan adanya perbaikan untuk SG-U ke depannya.
Sebagaimana pribahasa “Jauh panggang dari pada api”, SGU lagi-lagi harus mati suri. Kongres yang seharusnya bisa menjadi pintu untuk melegalisasi Presiden Mahasiswa yang baru tidak pernah berhasil dilewati Meskipun sudah beberapa kali dijanjikan akan diselenggarakan kongres oleh Tim Taktis. Semua nara-
si-narasi untuk kembali membangun tatanan SG-U seperti hanya bualan belaka.
Ditambah lagi dengan adanya dugaan kepentingan individu maupun kelompok tertentu, serta dualisme yang menggerogoti, menambah penyakit yang diderita oleh SG-U. Harmonisasi pun rasanya takkan pernah terjadi Kompilasi penyakit seperti itu, rasanya akan susah disem buhkan oleh dokter biasa. “Tunggu keajaiban dari Tuhan” itulah ungkapan yang bisa disematkan untuk SG-U saat ini.
Wajar saja apabila banyak mahasiswa memiliki sifat skeptis serta acuh tak acuh dengan keberlangsungan hidup SG U Bahkan kebanyakan mahasiswa saat ini tidak tahu menahu apa yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM U). Para mahasiswa itu tidak tahu karena kurangnya sosialisasi serta pengayoman yang dilakukan oleh BEM-U itu sendiri kepada mahasiswa umum. Hal tersebut sangat berdampak untuk keberlangsungan hidup SG-U karena
minimnya antusias dari para mahasiswa.
Ditambah lagi, dengan ketidakdekatan antara BEM U dengan Unit Kegiatan MahasiswaUniversitas (UKM-U) serta BEM tingkat Fakultas yang semakin melebar Yang di mana BEM F bisa berjalan secara mandiri, dengan ada atau tiadanya BEM-U itu sendiri. Kemudian tidak adanya upaya untuk membangun ekosistem yang baik dan harmonis, maka dapat dipastikan permasalahan yang dahulu akan diulang lagi.
Mengurai ragam kenyataan di atas, permasalahan perma salahan seperti kurangnya antusiasme mahasiswa, adanya kepentingan pribadi atau kelompok, serta ketidakharmonisan hubu ngan yang terjadi merupakan hal yang sudah berlarut-larut dan tak
kunjung teratasi. Jangan sampai citra serta dinamika yang dipertontonkan tak jauh berbeda dengan jajaran eksekutif di tahuntahun sebelumnya. Apabila BEM -U sekarang masih saja mengulang lagu lama, meskipun secara metode teknis berbeda tetapi hasilnya tetap sama, maka apalagi yang bisa kita harapkan.
Istilah kampus sebagai miniatur negara nampaknya sangat cocok untuk digunakan. Bukan hanya sistem tatanannya saja yang sama, tetapi kebobrokannya pun hampir sama. Permasalahan yang berlarut, penanganan yang lamban sangat menjadi ciri khas perpolitikan yang terjadi di negara kita ini. Mungkin cara itulah yang diadopsi oleh para pegiat SG-U saat ini.
Oleh Andromeda (Nama Pena) Mahasiswa UMSPembangunan Masih Berjalan, FAI dan FIK Ganti Kebijakan
UMS, Koran Pabelan – Akibat adanya renovasi gedung di Kampus Satu UMS, Fakultas Agama Islam (FAI) melakukan perkuliahan di Gedung Pondok Hajjah Nuriyah Shabran, serta Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) yang melaksanakan perkuliahan secara online untuk mahasiswanya. Dengan adanya kebijakan tersebut, mahasiswa merasa kegiatan perkuliahan yang dilaksanakan kurang nyaman dan efektif.
SHidayat mengungkapkan bahwa sebenarnya beberapa mata kuliah yang ada di FAI sudah dilaksanakan di Gedung Shabran sejak tahun 1982. Saat ini, kata Syamsul, karena ada perbaikan di Gedung FAI, pihak fakultas memilih memanfaatkan Gedung Shabran juga untuk melangsungkan perkuliahan mahasiswa. “Karena proses perbaikan Gedung FAI belum selesai dan lantai tiga belum bisa digunakan, maka sementara perkuliahan dilakukan di Shabran,”
elaku Dekan FAI, Syamsul
ujarnya, Selasa (27/9).
Sementara itu, dihubungi di beberapa kesempatan, Umi Budi Rahayu selaku Dekan FIK belum bisa memberikan tanggapan terkait adanya tambahan perkuliahan secara online Hingga Koran Pabelan Edisi 31 ini diterbitkan, belum ada alasan dan informasi pasti terkait penambahan kelas online tersebut dari Dekan FIK.
Faruq Naufaldi Bintoro, salah satu mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Hukum Ekonomi Syariah (HES) merasa kebijakan
perkuliahan di Gedung Shabran yang dipilih fakultas kurang tepat. Faruq mengeluhkan perihal fasilitas pada Gedung Shabran yang kurang memadai dan akses jalan yang jauh dari area kampus. “Apalagi saat ini harga bensin juga naik, ya, semoga pembangunan kampus segera selesai dan perkuliahan kembali normal di kampus satu seperti biasanya,” harapnya, Senin (26/9). [Nadia/MSM]
Kampus 1 Perkuliahan - Beberapa mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) melakukan perkuliahan di Gedung Pondok Shabran. Hal tersebut dilakukan karena adanya pembangunan di kampus satu yang menganggu kegiatan belajar mengajar (KBM) mahasiswa, Selasa (27/9). Foto: M. Riefqi/Koran PabelanSudah Aktif, Sekretariat BEM-U Masih Dipakai Malimpa
UMS, Koran Pabelan –Sekretariat sementara Badan Eksekutif MahasiswaUniversitas (BEM-U) yang berada di Gedung Eks-Biro Administrasi Akademik (BAA) hingga saat ini digunakan untuk penyimpanan alat-alat milik Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Islam Pecinta Alam (Malimpa), padahal saat ini BEM-U sudah aktif kembali. Koran Pabelan meminta tanggapan dari Biro Kemahasiswaan, BEM-U, dan juga Malimpa.
bila UKM lain ingin menggunakan sekretariat BEM-U, asalkan untuk pemanfaatan UKM. Terkait Sekretariat BEM-U yang digunakan oleh Malimpa, ia mengakui bahwa belum ada pembicaraan dengan Malimpa terkait hal tersebut. “Akan tetapi sudah ada konfirmasi kepada atasan terkait penggunaan sekre sementara di Eks-BAA, jadi untuk kelanjutan sekre tergantung pada pimpinan,” jelasnya, Jumat (23/9).
selanjutnya dari BEM-U akan menyesuaikan pada perundang-undangan, di mana kepengurusan berakhir pada bulan April. “Terkait alokasi dana ada sebagian dari kampus dan ada sebagian menggunakan milik pribadi,” tambahnya.
tidaknya menyediakan tempat untuk barang barang kami,” katanya, Rabu (21/9).
FRizkia selaku Presiden Mahasiswa UMS, mengatakan tidak menjadi masalah apa-
irdaus Nurillahi Rauufan
Soal periodisasi kepengurusan, Firdaus mengatakan kalau kepengurusannya berlangsung sesuai dengan Surat Keputusan (SK) sementara, sembari menunggu terbentuknya Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM). Namun, kata Firdaus, pada SK
Yuda Adi Prasetyo, selaku Ketua Umum Malimpa mengaku bahwa hingga saat ini pihaknya belum ada konfirmasi kepada BEM-U terkait penggunaan ruang sekretariat sementara milik BEMU. Hal itu dilakukan oleh Malimpa, kata Yuda, karena melihat kondisi Sekretariat BEM-U yang tidak terpakai. “Belum ada obrolan dengan BEM U Semisal pihak BEM-U ingin menggunakannya kembali tidak masalah, tetapi se-
Sementara itu, saat dihubungi oleh reporter Koran Pabelan, Ahmad Kholid Alghofari selaku Kepala Biro (Kabiro) Kemahasiswaan memberikan saran untuk langsung menghubungi Kepala Bidang (Kabag) Minat&Bakat dan Beasiswa, untuk perihal penggunaan sekretariat sementara milik UKM. Dihubungi pada kesempatan yang berbeda, Suyatmin Waskito Adi selaku Kabag Minat &Bakat dan Beasiswa tidak bersedia dimintai tanggapan karena sedang kurang enak badan [Dwi&Nandya/CNP]
Penggunaan Ruang Foto: M. Abiyyu/Koran Pabelan Jangan lupa buka :WARTA KAMPUS
Mahasiswa Keluhkan Masjid Sudalmiyah, Ketua Takmir: Sedang Dikoordinasikan
UMS, Koran Pabelan –Beberapa mahasiswa mengeluhkan kebersihan dan keamanan Masjid Sudalmiyah Rais di Kampus Dua UMS yang masih kurang maksimal. Reporter Koran Pabelan meminta tanggapan kepada pengurus Masjid Sudalmiyah Rais terkait keluhan mahasiswa terhadap kebersihan dan keamanan di Masjid Sudalmiyah Rais, tetapi ditolak.
Dihubungi reporter Koran
Pabelan, Muchamad Iksan selaku Ketua Takmir Masjid UMS enggan membe-
rikan tanggapannya terkait keluhan yang dirasakan oleh mahasiswa. Ia hanya menyatakan bahwa hal tersebut sedang dikoordinasikan untuk dibersihkan. “Tidak usahlah, sedang dikoordinasikan untuk lebih dibersihkan,” tolaknya, Rabu (21/9).
Amal Fadhilah, salah satu mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Teknik Sipil mengatakan, bahwa keamanan di lingkungan Masjid Sudalmiyah Rais perlu ditingkatkan lagi, agar kehilangan barang tidak terus terulang. Menurutnya, pengurus masjid dapat memastikan sepatu pengunjung dapat tersusun rapi dan terjaga dengan baik. “Karena bulan Ja-
nuari lalu salah satu teman saya kehilangan sepatunya saat melakukan salat di sana (Masjid Sudalmiyah Rais red), jadi menurutku keamanannya masih kurang baik,” jelasnya, Rabu (21/9).
Tidak hanya itu, Amal juga menuturkan bahwa ia sempat mencium aroma tidak sedap dari area tempat wudu wanita pada Masjid Sudalmiyah Rais. Menurutnya, hal tersebut dapat mengganggu kenyamanan pengun jung saat ingin berwudu. “Apalagi masjid kan tempat ibadah umat muslim yang harusnya bersih dan bebas dari najis,” kataAmal.
Hingga saat ini, ia berpendapat jika kinerja pengurus Mas-
jid Sudalmiyah Rais belum bisa dirasakan oleh mahasiswa, bahkan keberadaannya pun masih jarang diketahui oleh mahasiswa. Amal juga berpesan agar ke depannya pengurus masjid sebaiknya memeriksa berkala pada area sekitar masjid secara bergantian “Sebaiknya pengurus mungkin bisa mengusulkan agar lantai pada tempat wudu diganti dengan lantai yang mudah dan cepat menyerap air, atau secara berkala dapat dicek untuk kebersihan tempat wudu,” pesannya.
Kebersihan dan Keamanan Ilustrasi: Khairani Makina/Koran PabelanDanau Salsabila UMS
Danau Salsabila merupakan danau buatan yang dimiliki UMS. Danau dengan nama Danau Salsabilla ini terletak di area Kampus Dua UMS dekat Gedung Induk Siti Walidah. Danau ini dikelilingi taman hijau dengan pepohonan yang tumbuh subur di sekitar danau, menjadikan suasana di sekitar danau ini sejuk, sehingga kerap dijadikan spot tempat oleh mahasiswa untuk bersantai menikmati pemandangan danau.
Ilustrasi: Fauzan Ikhsanudin/Koran Pabelan Sumber : Informasi Pribadi Foto: M. Abiyyu/Koran Pabelan