Koran Pabelan Edisi 34 Tahun 2022

Page 1

Akibat Masalah Internal, Pleno BEM FKI Diwarnai Walk Out

UMS, Koran Pabelan –Departemen Kajian dan Aksi Strategis (Kastrat) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) melakukan aksi walk out di Sidang Pleno II BEM FKI UMS pada Minggu, 2 Oktober lalu. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan kepada Gubernur BEM FKI yang belum mampu mengayomi staf dan belum bisa menyelesaikan masalah internal.

Wakil Gubernur BEM FKI dirasa belum bisa mengayomi semua stafnya. Selain itu, dirinya menilai jika adanya departemen internal belum bisa menyelesaikan masalah internal. “Memang benar kami dari Departemen Kastrat melakukan walk out (di Sidang Pleno II red) dan menyatakan untuk mengundurkan dari BEM FKI,” ungkapnya, Selasa (18/10).

orang yang datang ke forum rapat, dan aksi walk out terjadi pada hari kedua, tepatnya saat setelah LPJ penutupan dari Departemen Kastrat. “Seluruh kronologi sudah jelas di-publish di press release Instagram BEM FKI,” ujarnya, Senin (17/10).

tidak merasa bahwa BEM FKI bobrok, saya tidak bisa mengontrol pandangan orang lain,” tambahnya.

SDepartemen Kastrat BEM FKI yang tidak mau disebutkan namanya menyampaikan, bahwa kinerja Gubernur dan

alah satu anggota pada

Sementara itu, Syafi Rakha Muwaffaq selaku Gubernur BEM FKI mengatakan, bahwa aksi walk out tersebut disebabkan karena kurangnya persiapan dari Departmen Kastrat, baik secara materi, tamu undangan, dan administrasinya. Ia menjelaskan, bahwa saat sidang hari pertama berlangsung hanya terdapat dua

Ia juga menambahkan, bahwa akan ada konsekuensi untuk Departemen Kastrat yang sudah dibahas dengan pengurus internal dan Badan Pengurus Harian BEM FKI terkait prosedur-prosedurnya. Saat ini, kata Rakha, kondisi internal BEM FKI dengan Departemen Kastrat sudah membaik dan akan fokus untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada akhir periode ini. “Sebagai pemangku kebijakan tertinggi, saya

Mohammad Fikri Al-qodr selaku Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FKI berpendapat, bahwa pihaknya sudah melakukan tindakan secara kelembagaan dengan meng agendakan rapat untuk meminta keterangan dari BEM FKI. Ia juga menyampaikan, bahwa saat ini belum ada solusi konkret yang bisa disampaikan karena DPM FKI masih menunggu keterangan dari BEM FKI. “Walaupun belum maksimal, kontrol DPM FKI terhadap BEM FKI sudah dijalankan,” katanya, Sabtu (15/10). [CNP]

Kamis, 20 Oktober 2022 Tahun 18/ No.34 Harga Rp 1.000
Ilustrasi: Deny Bayu W/Koran
Pabelan
Jilid ke-9, Rapma Gelar Perlombaan... Perihal Aturan Jam Malam Kampus...
Ekspedisi
ke Ekuador, Bentuk Semarak...
SMS
Suara Pabelanis:
I081338853137 klan
dan Langganan:
085799412172

Redpel Koran: Chesarisa N. P

Redaktur: Nandya Putri Pratiwi, Dwi Pepilia Pita Sari

Redaktur Foto: M.Abiyyu R. Reporter: Nadia, Fayi, Mg_Viona, Mg_Arif, Chesa

Fotografer: Mg_Nadiah

Editor: Chesa,Atma, Novali, Dwi, Nandya

Ilustrator: M. Iqbal, Khairani DesainArtistik/Tata Letak: Fayi, Nova, Farham, Bagas, Munir, Kilau

Pemimpin Umum: Muhklis Sirotul M. Sekretaris Umum:AnisaYuliana P Pemimpin Redaksi: Novali Panji N. Litbang: MulyaniAdiAstutiatmaja Personalia: Ridhwan Nabawi Medkom: Izzul Khaq

Perusahaan: Gardena Dika M. Manajer Logistik: Deny Bayu W. Redpel Online:Aliffia Khoirinnisa Redpel Koran: Chesarisa N. P Redpel TV: M. Rafikhansa D. S. Redpel Majalah: Sarah DwiA. Manajer Diskusi: Muhammad Iqbal Manajer Data: Vaneza Benedista Manajer Penelitian:Aisyah Fayi I. Manajer Pelatihan: AchmadYusuf P Manajer IT & Publikasi: KilauAurum Manajer Iklan: Dina Suci Ramadhani Manajer Prodis:Andika

Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005

Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. AhmadYaniTromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com

Pentingnya Mengayomi

udah sepatutnya, se-

Sorang pemimpin dapat mengayomi seluruh anak buahnya. Berlaku adil, tidak egois, dan mau mendengarkan pendapat orang lain merupakan beberapa sifat yang harus tertanam dalam diri seorang pemimpin. Dalam hal ini peranan Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas sangat diperlukan oleh seluruh departemen yang ada di dalamnya untuk kepentingan jalannya suatu lembaga.

Sudah barang pasti, apabila seorang pemimpin dengan sifat yang dapat mengayomi serta mampu bertindak adil akan disegani oleh

orang yang memiliki jabatan di bawahnya. Namun, sayangnya tidak semua pemimpin dapat bertindak seperti itu. Seperti halnya Gubernur BEM Fakultas Komunikasi dan Informatika yang saat ini dapat kita ketahui bahwa dirinya dianggap tidak mampu untuk mengayomi staf-staf yang ada pada tubuh lembaga BEM itu sendiri.

Hal tersebut tercermin dari adanya salah satu departemen dalam forum yang walk out dan memutuskan untuk mengundurkan diri dari keanggotaan BEM FKI saat Sidang Pleno II sedang berlangsung. Hal tersebut dapat terjadi karena Gubernur BEM FKI dirasa belum

mampu untuk menyelesaikan permasalahan internal yang ada di dalam tubuh BEM FKI.

Dalam hal ini, sudah menjadi tugas untuk Gubernur BEM FKI agar lebih bisa mendengarkan pendapat staf lain, serta tidak bertindak egois yang tentunya akan berakibat pada pecahnya suatu organisasi Dengan adanya kejadian ini, seharusnya semua pihak yang terlibat sama-sama introspeksi diri dan dapat menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin demi kelangsungan kepenguru san BEM FKI untuk ke depannya.

Ekspedisi ke Ekuador, Bentuk Semarak Muktamar dari Malimpa

Wih keren sampai ke Benua Amerika, semoga dilancarkan dan sukses selalu!!!

Jilid ke-9, Rapma Gelar Perlombaan Hingga Konser

Akhirnya acara-acara begini sudah offline lagi, yaaa…

Akibat Masalah Internal, Pleno BEM FKI Diwarnai Walk Out

Sebenarnya tujuan dan visi-misi kalian ini sejalan nggak, sih??

Menurut para ahli, hampir 90% orang merokok setelah makan. Alasannya beragam, mulai membuat tubuh serta pikiran santai sampai membantu pencernaan lebih baik. Padahal merokok setelah makan bahayanya sama seperti mengkonsumsi sepuluh batang rokok sekaligus Kebiasaan yang dianggap lazim itu dapat meningkatkan risiko radang paru-paru dan tenggorokan, serta memicu kanker di perut.

Sumber: @ig.dokter

Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus UMS tercinta. Pesan dapat anda sampaikan melalui (0813-38853137) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari kawal proses dinamika di kampus bersama Koran Pabelan.

FAI)

Shabran akan dibangun gak sih??

SuaraPabelanis. Lpm Pabelan @infopabelan lpmpabelan +68223065xxxx (Mahasiswa
Sebenarnya Gedung
Editorial ProfRuwet
TahukahKamu?“ “
Tahukah kamu? 2 QR Code http//www.pabelan-online.com Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi
Kamis, 20 Oktober 2022

Perihal Aturan Jam Malam Kampus, Kebebasan Mahasiswa Dikebiri

da sebuah pertanyaan

Abesar dalam benak penulis, perihal perbedaan antara siswa dan mahasiswa? Karena di dalam lingkup kampus, khususnya UMS, penulis masih sedikit semu akan hal tersebut. Dari sinilah penulis tidak menemukan banyaknya perbedaan, terlebih perihal aturan dan kebijakan yang diterapkan kampus, yang semakin ke sini justru semakin kurang memiliki keber pihakan terhadap mahasiswa untuk mengeksplorasi dirinya dalam berbagai aspek. Salah satu bukti nyata adalah pemberlakuan jam malam di kampus yang dirasakan oleh banyak mahasiswa, terlebih mereka yang aktif dalam berbagai organisasi, di luar perkuliahan. Memang perlukah hal tersebut diterapkan?

Ketika kita coba menilik tentang Undang-Undang Pendidikan Tinggi Nomor 12 Tahun 2012 Pasal 4 yang menyatakan fungsi perguruan tinggi adalah untuk mengembangkan civitas aca demica yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing dan kooperatif melalui Tridarma Perguruan Tinggi Secara pengalaman penulis menjadi mahasiswa, kampus tidak pernah mampu untuk menghadirkan pengembangan tersebut di dalam kelas kelas perkuliahan. Justru apa yang tertuang dalam un dang undang tersebut, banyak didapati mahasiswa dalam ke giatan di luar kelas.

Namun, ketika jam malam itu berlaku, lantas kapan mahasiswa mampu untuk mengeksplorasi hal-hal lainnya di luar kelas? Sedangkan jam efektif kelas dimulai dari pukul 06.30 WIB sampai pu-

kul 18.00 WIB, dan akan ditutup pukul 24.00 WIB. Sehingga mahasiswa hanya memiliki waktu efektif sebanya lima jam untuk berkegiatan selain kegiatan perkuliahan di kampus. Menurut saya, tentu saja waktu tersebut tidaklah cukup untuk melakukan pembahasan mengenai ide ataupun gagasan dalam pengem bangan mahasiswa. Terlebih beberapa kebijakan tiap fakultas atau program studi yang tidak mengizinkan mahasiswanya untuk melakukan kegiatan dalam kelas. Sangat lucu bukan?

Kampus yang seharusnya memfasilitasi dan mewadahi minat bakat para mahasiswa, justru melakukan kebiri terhadap kebebasan mahasiswa itu sendiri. Lantas apa sebenarnya makna dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) itu Apakah hanya dimaknai secara sistemis dan melupakan esensi sesungguhnya. Ketika alasan dari pemberlakuan aturan jam malam berkaitan dengan keamanan dan ketertiban kampus, maka muncul sebuah pertanyaan kembali, “Apakah kampus juga menjamin tidak adanya kriminalitas di waktu jam efektif perkuliahan?” Karena menurut pendapat penulis, sebuah tindak kejahatan dapat dilakukan di waktu kapanpun.

Jika alasan tersebut yang akan digunakan, alangkah lebih bijaknya kampus memberikan pendidikan karakter terhadap mahasiswa. Mungkin dengan hal tersebut akan mampu menjadi sebuah gerakan preventif nyata yang dapat dilakukan oleh birokrat kampus, terlebih dalam menciptakan lingkungan kampus yang nyaman dan aman bagi ma-

hasiswa. Bukan malah membuat sebuah aturan yang justru membatasi kebebasan mahasiswa dalam berkembang. Belum lagi, mungkin terdapat sanksi-sanksi yang dikenakan apabila melanggar aturan tersebut. Sangat konyol sekali budaya tersebut diciptakan oleh kampus untuk para mahasiswanya.

Dalam tulisan ini penulis juga akan menyinggung tentang kebijakan yang ada di Pesantren Mahasiswa (Pesma) KH Mas Mansur yang dinaungi oleh UMS terkait dengan kebijakan yang sama, yaitu peraturan jam malamnya. Di sini pun penulis juga ingin melontarkan pertanyaan yang sama terkait perbedaan pesantren biasa dengan pesantren mahasiswa. Karena lagi-lagi hal tersebut juga sangat mengebiri kebebasan mahasiswa, terlebih mereka yang ingin aktif dalam kegiatan di luar perkuliahan.

Penulis sedikit memiliki spekulasi ketika kebijakan tersebut diterapkan, bahwa Pesma tidak ramah terhadap mahasiswa yang tinggal di dalamnya untuk memiliki kegiatan ekstra sebagai pengembangan diri. Alternatif solusi yang mungkin bisa dihadirkan ketika memang kebijakan tersebut tidak dapat dihilangkan adalah memberikan sedikit kelonggaran terhadap mahasiswa yang memi-

liki kegiatan ekstra di luar perkuliahan, minimal dibuktikan dengan surat yang dikeluarkan oleh organisasi.

Namun bagaimanapun, penerapan aturan jam malam di tengah mahasiswa masih ter dengar sangat lawak, karena lagilagi penulis masih berspekulasi bahwa birokat kampus memiliki pandangan agar mahasiswanya fokus terhadap studi dan tidak perlu memilikirkan hal di luar studinya Padahal dalam reali tasnya, critical thinking yang diharapkan tidak mampu didapatkan hanya di bangku perkuliahan saja, karena diskursus tersebut tidak benar-benar diciptakan dalam bangku perkuliahan. Justru aplikatif pelaksanaan teori dalam kelas akan mampu dihadirkan dengan mengikuti kegiatan ekstra.

Kendati nantinya juga dapat dilihat perbedaan yang mencolok antara lulusan mahasiswa yang mengikuti kegiatan ekstra de ngan mahasiswa yang hanya berfokus pada studi. Penulis berharap bahwa tulisan ini tidak hanya menjadi sebuah bacaan ataupun adu argumentasi belaka, tetapi mampu untuk menghadirkan banyak respons dan kritikan yang bisa untuk memunculkan sebuah gerakan perubahan. Karena kebebasan akademik merupakan hak setiap mahasiswa

3OPINI Kamis, 20 Oktober 2022
Jangan diam, kirim opinimu ke Lpmpabelanums@gmail.com Kalau nanti suaramu terbungkam, pasti berat
U
Oleh: Achmad Mahbuby Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Melihat Kelayakan dan Kebutuhan Fasilitas Sarpras Kampus UMS

ebagai pemenuhan dan

Spenunjang segala kegiatan aktivitas mahasiswa di kampus, sarana prasarana serta fasilitas menjadi elemen penting yang perlu disediakan kampus. Bukan tanpa alasan, fasilitas yang memadai pada dasarnya bisa berpengaruh positif dan menjadi indikator terhadap keberhasilan mahasiswanya. Selain itu, wajah kampus—salah satunya sarana prasarana kerap kali dijadikan sebagai penilaian perihal nama baik kampus itu sendiri.

Nahas, kampus dengan nama besar sekaliber UMS masih memiliki banyak pekerjaan rumah akan kelayakan fasilitas sarana prasarananya. Semua keku rangan itu bisa terlihat dengan jelas, mengingat isu yang menyoal sarana prasarana di UMS sudah menjadi isu tahunan yang selalu dijadikan perbincangan mahasiswa UMS itu sendiri. Sebut saja fasilitas parkiran dan ruang kelas mahasiswa. Akan tetapi, memang benar jika pihak kampus terus mengupayakan adanya perbaikan serta peningkatan fasilitas sarana prasarana di kampus UMS.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penilaian mahasiswa mengenai sarana prasarana yang ada di kampus UMS Penelitian ini menggu nakan jenis penelitian kuantitatif di mana penelitian yang menuntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data hingga pemaparan hasilnya. Teknik penentuan responden dipilih secara random sampling dengan responden se-

banyak 113 orang dengan kriteria mahasiswa aktif UMS. Instrumen pengumpulan data merupakan kuesioner yang berisi pertanyaan yang dibagikan menggunakan Google Form. Penyebaran survei menggunakan Google Form diberikan kepada responden melalui pesan WhatsApp dan postingan media sosial lembaga.

Hasil penelitian ini berkaitan dengan penilaian mahasiswa terhadap sarana prasarana yang disediakan oleh kampus UMS apakah sudah memenuhi untuk menunjang perkuliahan luring setelah kurang lebih dua tahun perkuliahan diadakan secara daring. Sebanyak 67% mahasiswa menjawab kurang memenuhi, 20% mahasiswa menjawab belum memenuhi, sedangkan sisanya sebanyak 13% mahasiswa menjawab sarana prasarana yang disediakan kampus sudah memenuhi.

Selanjutnya hasil jawaban responden terhadap fasilitas apa yang perlu ditambahkan di kampus UMS. Mayoritas mahasiswa atau sebanyak 47% menjawab parkiran merupakan fasilitas yang perlu ditambahkan, sebanyak 18% menjawab pengadaan Wi-Fi, 16% menjawab working space, lalu sama-sama sebanyak 8% menjawab kantin serta kelas fasilitasnya perlu ditambah, sebanyak 2% menjawab toilet, dan sisanya sebanyak 1% menjawab fasilitas di perpustakaan harus ditambah.

Kemudian, mengenai jawaban apakah sarana prasarana yang disediakan oleh kampus sudah sesuai atau sebanding de-

ngan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang telah dikeluarkan oleh mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa sebanyak 73% menjawab kalau besaran biaya SPP yang sudah mereka bayar ke kampus sangat tidak sesuai dengan pemenuh kebutuhan sarana prasarana yang ada. Sementara sisanya sebanyak 27% menjawab sudah sesuai.

Selanjutnya pertanyaan mengenai pengaruh kondisi sarana prasarana yang ada saat ini terhadap peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan akreditasi kampus. Sebanyak 91% menjawab kondisi sarana prasarana yang ada dapat memengaruhi peningkatan kualitas SDM dan akreditasi kampus. Sisanya sebanyak 9% menjawab kalau kedua variabel tersebut tidak dapat memengaruhi atau tidak ada pengaruh antar keduanya.

Mengenai penilaian kecu kupan serta kelayakan fasilitas sarana prasarana di kampus UMS, sebanyak 40% menjawab fasilitas sudah bagus tetapi memang perlu adanya perbaikan. Lalu sebanyak 36% mahasiswa menjawab kalau fasilitas di kampus UMS biasa saja. Sedangkan, sebanyak 14% mahasiswa menjawab sangat buruk dan perlu perbaikan, dan sebanyak 10% menjawab fasilitas sarana prasarana di kampus UMS buruk.

Selain diberikan pertanyaan, responden juga dimintai pendapat mereka mengenai faktor yang membuat sarana prasarana di kampus UMS belum memadai secara keseluruhan. Sebagian

besar menjawab bahwa kurang adanya perhatian yang lebih dari pihak kampus mengenai pengadaan serta perawatan atas fasilitas yang sudah tersedia. Beberapa dari mereka berpendapat kampus saat ini lebih berfokus pada pembangunan berskala besar, seperti pembangunan gedung tetapi kurang memperhatikan kelayakan fasilitas kampus yang semakin hari semakin berkurang. Mereka berharap agar pihak kampus dapat lebih memberikan perhatian terhadap hal-hal kecil, seperti perawatan fasilitas dan kebersihan di area kampus. Dalam penyelesaian masalah mengenai sarana prasarana ini pihak kampus diminta cepat dalam menyelesaikannya, karena tidak sedikit dari tahun ke tahun ada saja mahasiswa yang mengeluhkan mengenai fasilitas yang ada di kampus.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masih ada beberapa fasilitas di kampus yang keberadaan serta kelayakannya masih kurang dan tidak sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan mahasiswa. Padahal pengadaan fasilitas ini dapat memengaruhi dalam segi peningkatan kualitas mahasiswa juga akreditasi kampus. Pihak kampus diminta dapat memberikan perhatian lebih terhadap sarana prasarana yang memerlukan perbaikan, bukan hanya berfokus pada pembangunan berskala besar saja. Walaupun pembangunan berskala besar juga dinilai perlu, perawatan terhadap fasilitas yang sudah ada juga tidak kalah pentingnya. [Fayi/NPN]

Jangan lupa buka :
4 RISET PABELANKamis, 20 Oktober 2022
5Kamis, 20 Oktober 2022RISET PABELAN 91% 9% 67% 20% 13% Biasa saja Sudah bagus, tetapi butuh perbaikan Buruk Sangat buruk dan perlu perbaikan 47% 28% 20% 18% 16% 8% 8% 2% 1% 73% 27% 40% 10% 36% 14% Iya, dapat memengaruhi Tidak dapat memengaruhi Sangat tidak sesuai Sudah sesuai Memenuhi Belum memenuhi Kurang memenuhi Wi-Fi Parkiran Kelas Working Space Kantin Perpustakaan Toilet Apakah sarana prasarana yang disediakan kampus sudah memenuhi? Sarana prasarana apa yang perlu ditambah? Sudahkah sesuai fasilitas sarana prasarana UMS dengan biaya SPP yang dikeluarkan mahasiswa Bagaimana kecukupan dan fasilitas sarana prasarana di kampus UMS Apakah kondisi sarana prasarana kampus UMS saat ini memengaruhi peningkatan SDM dan akreditasi bagi kampus?

Ekspedisi ke Ekuador, Bentuk Semarak Muktamar dari Malimpa

UMS, Koran Pabelan – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Muslim Pecinta Alam (Malimpa) mengirimkan tiga atlet untuk melakukan ekspedisi di Gunung Chimborazo, Ekuador. Pelepasan ketiga atlet tersebut sudah dilakukan pada 17 Oktober lalu di Gedung Induk Siti Walidah.

mengatakan, bahwa kegiatan ekspedisi tersebut seharusnya dilaksanakan pada tahun 2020 lalu. “Seharusnya ekspedisi Chimborazo ini kita (Malimpa red) lakukan dua tahun lalu, tetapi karena ada pandemi covid-19 jadi ditunda,” jelasnya, Kamis (13/10).

melakukan kunjungan ke Islamic Center,” katanya.

nyak dua sampai tiga kali untuk sampai di Quito, Ekuador,” ungkap Yuda.

YKetua Umum Malimpa menuturkan, bahwa kegiatan ekspedisi ini dilakukan sebagai salah satu wujud Malimpa untuk menyemarakkan Muktamar Muhammadiyah ke-48. Ia juga

uda Adi Prasetyo, selaku

Tujuan dari kegiatan ekspedisi ini, kata Yuda, ialah untuk mengenalkan potensi seni, budaya, dan pariwisata Indonesia ke masyarakat di Benua Amerika. Selain itu, Yuda juga menuturkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari etika dan kebiasaan berbusana pada masyarakat Ekuador “Tidak hanya itu, nanti Tim Ekspedisi juga akan

Yuda mengungkapkan, bahwa alasan Malimpa memilih Gunung Chimborazo sebagai tempat untuk melakukan ekspedisi ialah karena gunung tersebut merupakan gunung tertinggi yang terletak di garis khatulistiwa, dan merupakan salah satu permukaan bumi yang paling dekat dengan matahari. Untuk pemberangkatan atlet, kata Yuda, akan menggunakan dua jenis transportasi, yaitu darat dan udara. “Pemberangkatan atlet menuju lokasi yaitu menggunakan jalur darat dan jalur udara dari Bandara Soekarno-Hatta dengan transit seba-

Awang Zuhdi, salah satu Atlet Malimpa yang akan mengikuti ekspedisi tersebut mengung kapkan, bahwa dirinya sudah melakukan banyak persiapan, mulai dari latihan fisik dan juga pembekalan materi. Pembekalan materi yang didapatkan oleh Awang ialah materi reportase, pengenalan alat-alat, dan lain sebagainya.

“Dengan banyaknya dukungan dari teman-teman UKM, semoga ekspedisi ini lancar dan bisa mengharumkan nama UMS,” harapnya, Kamis (13/10) [Mg Viona, Mg_Arif/DPP]

6 WARTA KAMPUSKamis, 20 Oktober 2022
Gunung Chimborazo Pelepasan - Tim Ekspedisi Malimpa yang akan diberangkatkan ke Gunung Chimborazo, Ekuador. Kegiatan ekspedisi tersebut merupakan salah satu wujud Malimpa untuk menyemarakkan Muktamar Muhammadiyah ke-48, Senin (17/10). Foto: Mg_Nadiah/Koran Pabelan
issuu.com/lpmpabelan

WARTA KAMPUS

Jilid ke-9, Rapma Gelar Perlombaan Hingga Konser

UMS, Koran Pabelan – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Rapma akan menggelar Rapmafest#9 dengan tema “The Innefable of Dandelion”. Di mana dalam acara tersebut terdapat beberapa kegiatan, mulai dari perlombaan hingga konser yang akan digelar pada Sabtu, 22 Oktober di Gedung Olahraga (GOR) Kampus Dua.

kata Irfandi, berbeda dengan pelaksanaan Rapmafest dua tahun ke belakang. “Dua tahun sebelumnya kan online, kali ini akan offline Perbedaan lain juga di kegiatan lombanya di mana kali ini bisa diadakan offline untuk finalnya,” jelasnya, Senin (17/10).

semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat untuk peserta maupun panitia dan juga dapat memberi value kepada kampus,” harap Irfandi.

IUmum Rapma mengungkapkan, bahwa kegiatan Rapmafest merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan oleh Rapma. Namun, untuk Rapmafest#9 kali ini,

rfandi Ferizal, selaku Ketua

Ia menuturkan alasan Rapma memilih tema tersebut karena memiliki arti keindahan yang dapat dinikmati oleh banyak orang. Selain itu, menurutnya bunga dandelion yang identik dengan mekar serta terbang tinggi diartikan sebagai harapan agar semua orang yang menjadi bagian di Rapmafest#9 bisa meraih impiannya “Harapannya, ya,

Irfandi juga mengatakan bahwa dalam pelaksanaan Rapmafest#9 ini, panitia mengalami kendala karena adanya pembangunan di kampus. Di mana hal tersebut, katanya, membuat panitia mengganti layout yang sebelumnya sudah disiapkan. “Untuk teman-teman semua, jangan lupa ikutan acara puncak Rapma fest#9 yaitu Konser Musik pada tanggal 22 Oktober Arash Buana nunggu kamu!” tutupnya.

Elsa Nur Hidayah, salah satu

Kunjungi sosial media terbaru kami di TikTok

mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi mengatakan bahwa kegiatan ini menarik dan ber manfaat bagi mahasiswa dengan adanya seminar dan beberapa perlombaan. Ia berpesan agar panitia dapat mematangkan segala susunan acara untuk menyambut Konser Musik pada Puncak Rapmafest#9 agar dapat berjalan lancar “Semoga kegiatan Rapmafest#9 ini dapat berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan panitia,” harapnya, Selasa (18/10).

7KARIKATUR Kamis, 20 Oktober 2022
Ilustrasi: Muhammad Iqbal/Koran Pabelan
@lpmpabelan
[Chesa/NPP]
Acara Tahunan
8 IKLANKamis, 20 Oktober 2022

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.