Harga Rp 1.000
Kamis, 3 November 2022
Tahun 18/ No.37
Penyediaan Fasilitas
Ruang Terbuka di Kampus Satu Sedikit
Ilustrasi: M. Iqbal/Koran Pabelan
Reporter: Rama Yudhistira
UMS, Koran Pabelan – Penyediaan fasilitas yang ada di Kampus Satu UMS dianggap tidak sebanding dengan fasilitas yang ada di kampus lainnya. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah ruang terbuka pada Kampus Satu yang cenderung sedikit.
M
enanggapi hal ini, Hasyim Asy’ari selaku Kepala Bagian (Kabag) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana (Sarpras) mengungkapkan, bahwa nantinya akan ada beberapa titik ruang terbuka di Kampus Satu. Walaupun, katanya, ru-
ang terbuka yang nantinya ada di Kampus Satu tidak akan sama dengan yang ada di kampuskampus lainnya. “Namun hal ini saya kira tidak kemudian menjadi perbandingan,” harapnya, Rabu (26/10). Ia menjelaskan, kalau pihaknya telah mengupayakan untuk mengatasi permasalahan ruang terbuka di Kampus Satu, tetapi karena Kampus Satu masih digunakan untuk pembangunan hal tersebut belum dapat terlaksana. Kemudian, kata Hasyim, ke depannya akan ada pembangunan ruang terbuka dan pembangunan lift untuk gedung lantai empat.
Adakan Pagelaran Wayang Kulit, Bentuk ...
“Karena semua mahasiswa punya hak yang sama untuk menikmati sarana prasarana yang ada di kampus,” ungkapnya. Lebih lanjut, Hasyim berharap semoga ke depannya fasilitas dan sarana prasarana yang ada di UMS bisa semakin bertambah. Ia berharap agar dengan fasilitas sarana prasarana yang ada bisa dibarengi dengan prestasi. “Semangat belajar, ukir prestasi di tingkat regional maupun nasional dengan fasilitas dan sarana prasarana yang ada,” pesannya. Firman Syah, salah satu mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Ilmu Alquran dan Tafsir me-
Lakukan Bakti Sosial, Wujud Kepedulian ...
ngatakan, bahwa dirinya sebagai mahasiswa sangat merasakan dampak dari kurangnya fasilitas yang ada di Kampus Satu, terutama belum adanya penyediaan tempat yang nyaman untuk bersantai sembari menunggu jam perkuliahan. Ia menuturkan, perlu adanya penambahan fasilitas di Kampus Satu, misalnya student hall. “Perbaikan fasilitas juga seharusnya sejalan dengan peningkatan kualitas mahasiswanya,” harapnya, Kamis (27/10). [NPN]
Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka ...
Iklan dan Langganan: 085799412172 SMS Suara Pabelanis: 081338853137
Kamis, 3 November 2022
Editorial
Redpel Koran: Chesarisa N. P. Redaktur: Nandya Putri Pratiwi, Dwi Pepilia Pita Sari Redaktur Foto: Muhammad Abiyyu R. Reporter: Farham, Rama, Maulidya, Malik, Nandya Fotografer: M. Abiyyu, Farham Editor: : Chesa, Novali, Nandya, Dwi Ilustrator: Deny Bayu, M. Iqbal Desain Artistik/Tata Letak: Bagas, Ryan, Yusuf, Kilau, Angga, Ridhwan Pemimpin Umum: Muhklis Sirotul M. Sekretaris Umum: Anisa Yuliana P. Pemimpin Redaksi: Novali Panji N. Litbang: Mulyani Adi Astutiatmaja Personalia: Ridhwan Nabawi Medkom: Izzul Khaq Perusahaan: Gardena Dika M. Manajer Logistik: Deny Bayu W. Redpel Online: Aliffia Khoirinnisa Redpel Koran: Chesarisa N. P. Redpel TV: M. Rafikhansa Dzaky S. Redpel Majalah: Sarah Dwi A. Manajer Diskusi: Muhammad Iqbal Manajer Data: Vaneza Benedista Manajer Penelitian: Aisyah Fayi I. Manajer Pelatihan: Achmad Yusuf P. Manajer IT & Publikasi: Kilau Aurum Manajer Iklan: Dina Suci Ramadhani Manajer Prodis: Andika Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com
Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi
Perlu Memperhatikan Tingkat Pemerataan
S
ah-sah saja jika kampus menuntut mahasiswanya agar bisa terus menorehkan prestasi. Namun, prestasi bisa muncul akibat ketersediaan ruangruang terbuka serta fasilitas penunjang bagi segala aktivisme mahasiswa. Di UMS sendiri, pada kenyataannya memang sudah terdapat beberapa ruang terbuka yang bisa digunakan mahasiswa. Akan tetapi, dari lima lokasi kampus yang ada di UMS, ruang terbuka itu belum bisa diwujudkan secara merata. Bandingkan saja antara Kampus Satu dan Kampus Dua. Keduanya merupakan kampus yang terdiri dari banyak fakultas dan program studi. Bahkan mayoritasnya berada di dua kampus ter-
sebut. Berbagai kegiatan besar juga sering diselenggarakan di sana. Misalnya di Kampus Satu memiliki Auditorium Mohammad Djazman sebagai tempat atau fasilitas yang mampu menampung banyak orang. Kemudian, di Kampus Dua, sebut saja ada Kantin Tepi Danau atau Gedung Olahraga (GOR). Dari beberapa fasilitas yang ada di antara dua kampus tersebut, sudah dapat kita ketahui bahwa terdapat perbedaan di antara keduanya. Ini baru membicarakan dua kampus, belum tiga sisanya. Fasilitas yang dapat dikatakan tidak merata pada masing-masing kampus ini, tentu menuai pro dan kontra dari masing-masing mahasiswa. Pasalnya, mereka sa-
ma-sama mengeluarkan uang untuk bisa merasakan fasilitas yang sama. Akan tetapi nyatanya, mahasiswa yang berada di Kampus Satu, masih kebingungan mencari tempat untuk sekadar menunggu pergantian jam perkuliahan. Dalam hal ini, sudah sepatutnya pihak kampus lebih melakukan pemerataan fasilitas pada masing-masing kampus yang ada. Karena keperluan mahasiswa akan fasilitas tersebut tentu sama. Adanya rencana pembangunan ruang terbuka dan lift untuk gedung lantai empat di Kampus Satu, seperti yang dikatakan oleh Kabag Pemelihataan Sarpras tersebut, semoga benar-benar terealisasi.
Ubah Limbah Jadi Energi Terbarukan, Raih Bronze Medal Amazing, semoga hasil inovasinya bisa diimplementasikan ya...
Prof Ruwet
Adakan Pagelaran Wayang Kulit, Bentuk Melestarikan Budaya Jawa Pilihan bagus, salah satu budaya yang harus dilestarikan sebelum punah!! Lakukan Bakti Sosial, Wujud Kepedulian dan Rasa Kemanusiaan Sebagai agen perubahan, kegiatan kayak gini emang perlu!!
Tahukah kamu?
“
“
2
Para Ilmuwan mengatakan bahwa air mata dapat menunjukkan alasan seseorang menangis. Di mana, apabila tetes pertama keluar dari mata kanan, itu adalah air mata kebahagiaan. Namun jika dari mata kiri, itu karena rasa sakit. Sumber: @google
Suara Pabelanis. Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus UMS tercinta. Pesan dapat anda sampaikan melalui (0813-38853137) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari kawal proses dinamika di kampus bersama Koran Pabelan. Lpm Pabelan
QR Code http//www.pabelan-online.com
@infopabelan
+628770902xxxx (Mahasiswa FEB) Panitia Visit Company Prodi Manajemen gak jelas...
lpmpabelan
OPINI 3 Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka: Antara Tantangan dan Inovasi Pendidikan Kamis, 3 November 2022
M
erdeka adalah keadaan bebas, lepas, dan berdiri sendiri. Singkatnya, merdeka adalah sebuah kebebasan. Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) merupakan kebijakan yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia pada tahun 2020, yang memiliki tujuan untuk mendorong mahasiswa agar mampu menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Sebelum adanya kebijakan MBKM ini, dahulu kampus hanya menjadi tempat belajar bagi mahasiswa dan dosen secara tatap muka dengan mengimplementasikan konsep serta sistem pembelajaran, yang di mana dosen sebagai sumber utama pengetahuan. Paradigma demikian, tentunya berimbas pada mahasiswa yang kurang mandiri dan kurang bereksplorasi lebih luas. Selain itu, mayoritas kampus juga masih menerapkan sistem Satuan Kredit Semester (SKS) atau bobot kegiatan yang diambil mahasiswa di setiap mata kuliah, yang di mana pelaksanaannya di dalam kelas. Hal ini memperlihatkan kemerdekaan belajar yang masih sangat minim. Kita tahu, bahwa tujuan pendidikan adalah untuk memanusiakan manusia atau dengan kata lain untuk membebaskan orang-orang bebas. Pemikiran humanisme mengundang kita untuk menjadi manusia dengan cara ini. Menurut John Locke, siswa bukanlah kertas putih atau botol kosong yang harus diisi dengan informasi yang tidak berarti. Akibatnya, hal seperti ini hanya akan menghasilkan sistem pembelajaran dengan gaya bank (Lear-
U
ning Banking Style). Pada sistem Pendidikan Andragogis, memandang kalau mahasiswa bukanlah objek dan dosen sebagai subjek, melainkan dosen dan mahasiswa sebagai subjek. Untuk memudarkan paradigma yang kurang tepat seperti di atas, maka perlu adanya inovasi untuk menjawab persoalan tersebut. Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaa, Riset, dan Teknologi saat ini mencoba menjawab persoalan tersebut dengan memunculkan Program MBKM atau Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Kesempatan dari program ini ialah terciptanya keleluasaan mahasiswa untuk belajar di luar kampus guna melatih skill sebagai persiapan memasuki dunia kerja. Implementasi MBKM ini disebabkan karena tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kompetensi dan keterampilan abad 21. Kebijakan MBKM berdasarkan regulasinya dipraktikkan dengan penyiapan kurikulum sebagai arah aktivitas mahasiswa dalam pelaksanaannya. Aktivitas mahasiswa dalam program MBKM menyuguhkan mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan belajar yang lebih luas dengan stakeholder yang sesuai dengan program MBKM. Program MKBM tentunya sangat bermanfaat bagi mahasiswa, misalnya mampu memberikan mereka pengalaman baru dan peningkatan kompetensi yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Selain itu, mahasiswa tak perlu bersusah payah untuk mengejar mata kuliah yang ditinggalkan karena sudah ada konversi atau pengganti, maka lebih mudah untuk menentukan jumlah sebaran mata kuliah yang dipilih. Tidak ha-
Oleh: Deby Fitriana Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan nya itu, mahasiswa juga dibebaskan untuk mengikuti kegiatan belajar di luar program studinya dengan bobot SKS yang telah diatur dalam kurikulum. Tak hanya menjadi tantangan bagi mahasiswa, tetapi juga bagi program studi agar bisa menciptakan kurikulum yang adaptif, yang dapat mengikuti laju kehidupan modern untuk terus meningkat tanpa melupakan tujuan akhir, yaitu menghasilkan lulusan yang memenuhi hasil pembelajaran yang telah ditentukan. Selain itu, penerapan kebijakan MBKM memerlukan partisipasi dalam mendukung hasil belajar yang diinginkan dan kerja sama dengan mitra atau pihak lain yang terkait dengan bidang keilmuannya masing-masing. Dalam program MBKM, setidaknya terdapat delapan kegiatan yang ditawarkan kepada mahasiswa dan perguruan tinggi, di antaranya; pertukaran mahasiswa, magang atau pengalaman kerja, asistensi mengajar, penelitian, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, proyek mandiri, dan terakhir Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) atau membangun desa. Dapat dilihat, bahwa program MBKM menghadirkan tantangan dan peluang bagi tumbuhnya kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa. Selain itu, juga menumbuhkan kemandirian mahasiswa
dalam mengejar ilmu pengetahuan melalui realitas dan dinamika lapangan, seperti masalah nyata, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, dan ekspektasi kinerja. Tujuan dan pencapaian mendaftar untuk melaporkan kegiatan dan hasil belajar di Kampus Merdeka lebih mudah bagi semua orang yang terlibat. Hanya mahasiswa yang terdaftar aktif di Database Perguruan Tinggi (PDDIKTI -red) dan memenuhi persyaratan umum yang digariskan dalam buku panduan MBKM yang dapat mendaftar dan melaporkan pembelajaran kegiatan dalam sistem ini, karena integrasi data universitas dan mahasiswa. Mahasiswa dapat mendaftar di laman MBKM dan mengikuti proses seleksi magang dan pertukaran mahasiswa secara online dan mudah. Selain itu, mahasiswa magang akan diberikan jurnal atau log book untuk diisi sebagai pelaporan harian dan ben-tuk monitoring dari pihak pusat penyelenggara kegiatan . Jadi, kebijakan dari Kemendikbud dengan menghadirkan berbagai kegiatan di MBKM ialah sebagai wujud inovasi pendidikan untuk memunculkan hal yang dapat memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk menyiapkan diri menghadapi dunia kerja. Dari sudut pandang mahasiswa, kesempatan ini menjadi tantangan untuk bersaing dengan mahasiswa yang lain.
Jangan diam, kirim opinimu ke lpmpabelanums@gmail.com Kalau nanti suaramu terbungkam, pasti berat Kamu nggak akan kuat, Bro!
4
WARTA KAMPUS
Kamis, 3 November 2022
BEM FH
Foto: Farham Sulaiman/Koran Pabelan
Ikuti Perkembangan Zaman, Usung Tema Digital dan Entrepreneur
Tanya Jawab - Adit Insomnia, selaku pemantik dalam kegiatan talkshow menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan peserta. Kegiatan talkshow tersebut berlangsung di Auditorium Mohammad Djazman Kampus Satu, Minggu (30/10).
UMS, Koran Pabelan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) UMS menggelar kegiatan talkshow dengan mengusung tema Digital Talk (Digi-Talk) The Entrepreneur Universe. Kagiatan tersebut berlangsung di Auditorium Mohammad Djazman Kampus Satu pada Minggu, 30 Oktober lalu.
F
aruq Nauvali, selaku Ketua Panitia menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan oleh BEM FH. Namun, pelaksanaan kegiatan tahun ini,
katanya berbeda dengan tahuntahun sebelumnya, di mana sebelum-sebelumnya acara seperti ini dikenal dengan “Ngopi” atau “Ngobrol Seputar Inspirasi”. “Akan tetapi, di tahun ini kita (panitia –red) kemas berbeda, yaitu dengan mengubahnya menjadi Lawternative Fest, karena selain membahas mengenai digital dan enterpreneur skill, di dalamnya juga terdapat bazar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),” katanya, Minggu (30/10). Faruq menjelaskan, tema tersebut dipilih karena ingin menyesuaikan perkembangan zaman. Menurutnya, digital dan
entrepreneur skill saat ini terus mengalami perkembangan. “Pada zaman sekarang ini segala hal sudah ke ranah digital, jadi kita harus terus mengembangkan entrepreuner kita di bidang digitalisasi,” ucap Faruq. Ia juga menyampaikan alasannya mengundang figur publik, Adit Insomnia sebagai pemantik dalam talkshow di kegiatan ini. Ia mengatakan, jika Adit Insomnisa merupakan sosok yang melek akan zaman dan digitalisasi dalam entrepreneur. “Dengan adanya kegitan ini, harapannya mahasiswa atau masyarakat, selain ber-entrepreuner juga harus melek digital,” harap-
nya. Muhammad Shidik, salah satu peserta dari Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi menuturkan, bahwa kegiatan yang diadakan BEM FH tersebut sangat bermanfaat. Ia mengaku banyak ilmu yang diperoleh saat mengikuti talkshow tersebut, seperti mengolah entrepreneur skill dan membangun usaha untuk anak muda. “Mungkin ke depannya saya bisa menerapkan ilmuilmu yang sudah saya dapatkan di sini,” tambahnya (30/10). [Farham/NPP]
issuu.com/lpmpabelan
KARIKATUR
Kamis, 3 November 2022
5
Ilustrasi :Deny Bayu W./ Koran Pabelan
BEM FAI
WARTA KAMPUS FoSEI-FEB
Lakukan Bakti Sosial, Wujud Kepedulian dan Rasa Kemanusiaan UMS, Koran Pabelan – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Forum Studi Ekonomi Islam (FoSEI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) melakukan galang dana dalam acara Open Donation Bakti Sosial untuk Masyarakat Desa Kalisari, Banyudono, Boyolali. Kegiatan galang dana tersebut sudah dilakukan sejak tanggal 9 sampai 24 Oktober kemarin.
R
osalina Indah Saputri, selaku Presiden FoSEI FEB UMS mengungkapkan, bahwa kegiatan bakti sosial ini merupakan salah satu bentuk pengabdian untuk masyarakat. Sasaran dari kegiatan ini, katanya,
ialah masyarakat yang membutuhkan, yaitu di Desa Kalisari, karena saat melakukan beberapa kali survei, desa tersebut yang dianggap membutuhkan bantuan. “Untuk pemberian dari hasil galang dananya sendiri sudah dilakukan pada 28 Oktober,” jelasnya, Jumat (28/10). Ia juga mengatakan, bahwa tujuan dari adanya galang dana sendiri ialah untuk mengajak banyak orang dalam melakukan kebaikan tanpa harus turun tangan langsung atau memberikan sumbangsih tenaga. Panitia yang terlibat dalam kegiatan galang dana ini, kata Rosalina, sudah terbentuk sejak akhir bulan September lalu, guna melakukan persiapan-
persiapan dan menyebar pamflet galang dana, agar dapat diketahui oleh banyak orang. “Hingga saat ini hasil galang dana sudah masuk uang sebanyak Rp 2.330.000,” tuturnya. Lebih lanjut, Rosalina menjelaskan bahwa uang donasi yang sudah terkumpul, selanjutnya dibelikan sembako, seperti gula, beras, teh, dan lain sebagainya untuk diberikan kepada masyarakat. Ia menambahkan, dalam kegiatan kali ini, terdapat 27 paket yang dapat diberikan kepada masyarakat yang ada di Desa Kalisari. “Untuk teknis pelaksanaannya door to door, langsung dari rumah ke rumah, tidak ada kumpul-kumpul terlebih dahulu,”
tutupnya. Nadia Rahmati, salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi mengatakan, bahwa kegiatan tersebut memang perlu dilakukan untuk menumbuhkan jiwa sosial terhadap orang sekitar yang membutuhkan. Terlebih, menurut Nadia, menyandang sebagai seorang mahasiswa sudah sepatutnya menjadi penggerak dalam hal kemanusiaan. “Semoga kegiatan ini bisa menjadi contoh untuk organisasi lain, sehingga kita khususnya mahasiswa tidak hanya peduli akan nilai dan diri sendiri, tetapi terhadap orang lain yang membutuhkan kita,” harapnya, Kamis (27/10). [Nandya/DPP]
6
WARTA KAMPUS
Kamis, 3 November 2022
Mahasiswa Pendidikan Akuntansi
UMS, Koran Pabelan – Dua Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) berhasil meraih Bronze Medal dalam International Virtual Fair Online Competition. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh University Sains, Malaysia.
B
unga Amanda, salah satu mahasiswa yang berhasil meraih Bronze Medal mengungkapkan perasaan bangga dan senangnya saat mengetahui hasil yang telah dicapai. Ia mengaku bahwa pencapaiannya tersebut merupakan hasil dari jerih payah yang telah ia dan rekan satu timnya lakukan, mulai dari penelitian, observasi, hingga penulisan karya. “Dan alhamdulillah, kami mendapatkan juara tiga dan
memperoleh Bronze Medal, mengalahkan beberapa negara seperti China, Taiwan, Malaysia, dan negara lainnya,” ungkapnya, Sabtu (29/10). Bunga menjelaskan, bahwa dalam dalam menciptakan inovasi untuk mengikuti perlombaan tersebut dirinya dibantu oleh rekan satu timnya, yaitu Happy Martama. Berawal dari problematika yang ada di masyarakat akan limbah dari hasil tambang, dirinya mencoba membuat inovasi baru dengan mengubah limbah menjadi energi listrik. “Karena ke depannya akan ada perubahan besar-besaran dalam bidang energi, seperti penggunaan migas akan beralih menggunakan energi listrik,” ujarnya. Inovasi yang diberi nama “LEARN” (Electricity From Wasted of Prawns Ponds) itu berhasil
membawa ia dan rekannya untuk mendapatkan Bronze Medal. Dalam hal ini, Bunga mengaku bahwa pihak program studi (Prodi) memberikan dukungan penuh kepada timnya, mulai dari penelitian, biaya pendaftaran lomba, hingga dosen pembibing untuk melakukan observasi penelitian. “Saya berharap dengan adanya inovasi kami ini dapat diimplementasikan kepada seluruh masyarakat, sehingga bisa mengurangi limbah dan meningkatkan energi terbarukan,” harap Bunga. Suranto, selaku Kepala Prodi (Kaprodi) Pendidikan Akuntansi mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas prestasi yang ditorehkan oleh mahasiswanya. Hal ini, katanya, merupakan salah satu wujud pencapaian kerja sama mahasiswa dengan prodi dalam meningkatkan prestasi
Ilustrasi: ikindpng.com
Ubah Limbah Jadi Energi Terbarukan, Raih Bronze Medal
akademik, baik tingkat nasional maupun internasional. “Kami selalu memberikan apresiasi terhadap mahasiswa yang berprestasi, mulai dari uang pembinaan hingga pendampingan prestasi,” katanya, Sabtu (29/10). [Malik/CNP]
Milad ke-64
Adakan Pagelaran Wayang Kulit, Bentuk Melestarikan Budaya Jawa UMS, Koran Pabelan – Dalam semarak kegiatan Milad ke-64, UMS menggelar Pagelaran Wayang Kulit dengan lakon Wahyu Cakraningrat yang dilakukan oleh Dalang Ki Bayu Aji Pamungkas. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Olahraga (GOR) Kampus Dua pada Sabtu, 29 Oktober kemarin.
S
uyatmin Waskito Adi, selaku Ketua Seksi Hiburan Acara Milad ke-64 UMS mengatakan, bahwa Pagelaran Wayang Kulit tersebut merupakan salah satu kegiatan dalam serangkaian acara Milad ke-64 UMS. Dalam acara ini juga,
Suyatmin mengatakan kalau ada lima unit sepeda untuk dibagikan kepada penonton yang berhasil menjawab pertanyaan dari Rektor UMS, Sofyan Anif. “Pertanyaan yang diberikan tergantung oleh Pak Rektor, yang bisa menjawab maju dan akan mendapatkan sepeda,” jelasnya, Sabtu (29/10). Ia juga mengungkapkan, bahwa alasan pemilihan lakon Wahyu Cakraningrat ialah karena selaras dengan ajaran Muhammadiyah yang selalu melakukan amar makruf nahi mungkar, yaitu menegakkan yang benar dan melarang yang salah. Tidak hanya itu, Suyatmin juga mengatakan bahwa lakon tersebut dipilih se-
bab sifat kesatria yang mencerahkan rakyatnya juga selaras dengan Sang Surya. “Mengapa memilih Dalang Bayu Aji Pamungkas, ya, karena keturunan dari Pak Anom Suroto yang ketika bermain wayang bisa menjiwai seperti bapaknya,” katanya. Sebagai Ketua Seksi Hiburan dalam acara Milad ke-64, Suyatmin berharap agar dengan adanya pagelaran wayang dapat membantu melestarikan budaya Jawa dan menghibur masyarakat luas. Ia mengaku bahwa persiapan yang dilakukan panitia sudah cukup matang, sebab panitia juga menyiapkan slide bagi penonton yang berada di GOR maupun di belakang kelir wayang bisa
tetap menikmati acara. “Kemarin kami sudah menyiapkan tempat di GOR dan seat tersendiri untuk tamu undangan agar dapat menikmati pagelaran wayang dengan nyaman,” tutup Suyatmin. Seto Ferdy Zuzanto, salah satu Mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi mengatakan, bahwa dengan adanya Pagelaran Wayang Kulit dapat membantu melestarikan budaya dan mengenalkan wayang kulit kepada khalayak muda. Ia berharap kegiatan ini bisa melestarikan wayang kulit itu sendiri. “Dengan adanya pagelaran tersebut, semoga anak muda menjadi lebih mengenal budaya wayang,” tambahnya, Rabu, (25/10). [Maulidya/CNP]
Kamis, 3 November 2022
7
Foto: M. Abiyyu/Koran Pabelan
FOTO
Foto: M. Abiyyu/Koran Pabelan
Penyerahan - Panitia menyerahkan wayang dengan tokoh Abimayu kepada Rektor UMS, Sofyan Anif. Selanjutnya wayang tersebut akan diserahkan kepada Dalang Ki Bayu Aji Pamungkas sebagai simbol dimulainya pagelaran wayang kulit, Sabtu (29/10).
Pagelaran - Kemeriahan pertunjukan wayang kulit dalam rangka Milad ke-64 UMS ramai dihadiri tamu undangan dan juga masyarakat sekitar kampus. Mereka berbondong-bondong menuju halaman Gedung Olahraga (GOR) Kampus Dua untuk menyaksikan pagelaran wayang dengan Lakon Wahyu Cakraningrat tersebut, Sabtu (29/10).
8
Kamis, 3 November 2022