UMS, Koran Pabelan – UMS menjadi tuan rumah perhelatan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 pada 18-20 November 2022 mendatang. Adanya kegiatan tersebut berpengaruh pada kegiatan perkuliahan mahasiswa yang sudah dilakukan secara offline
Harun Joko Prayitno, sela-
ku Wakil Rektor (WR) I mengatakan bahwa kegiatan belajar mengajar (KBM) mahasiswa masih tetap berjalan sesuai dengan regulasi universitas. Di mana, kata Harun, KBM bukan
diliburkan, tetapi lebih difokuskan pada layanan Muktamar “Mahasiswa yang terlibat akan tetap aktif pada kegiatan Muktamar, sedang mahasiswa yang belum aktif akan dikonversikan dalam bentuk tugas mandiri ataupun tugas terstruktur,” jelasnya, Kamis (10/11).
Ia mengungkapkan, pem berian tugas mandiri untuk mahasiswa tersebut bertujuan untuk memfokuskan mahasiswa, dosen, dan tenaga pendidik pada acara Muktamar. Harun juga memaparkan, bahwa tugas mandiri tersebut berupa reportase, news, atau pengalaman terkait dengan layanan Muktamar yang nantinya
dapat diunggah di laman berita. “Tugas tersebut diberikan untuk seluruh mahasiswa, toh juga hasilnya tidak mungkin sama,” ujar Harun.
Lebih lanjut, Harun mengungkapkan bahwa setelah Ujian Tengah Semester (UTS) selesai dilaksanakan, ruang-ruang kelas akan dibersihkan dan dipasang tikar untuk tempat menginap tim penggembira Muktamar. Se hingga, katanya ruangan-ruangan tersebut tidak bisa digunakan untuk KBM. “Harapannya, seluruh keluarga civitas academica UMS akan turut serta dalam menyukseskan acara Muktamar mengingat acara tersebut me-
rupakan event besar MuhammadiyahAisyiyah,” harapnya.
Apriliani Rosita Dewi, salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Psikologi mengatakan, bahwa dirinya belum mengetahui kebijakan kampus mengenai KBM selama Muktamar nanti. Sebab, katanya belum ada informasi apa pun dari fakultas mengenai kebijakan tersebut. “Tetapi lebih baik selama Muktamar perkuliahan diliburkan saja, karena dikhawatirkan akan kurang efektif apabila perkuliahan tetap dilaksanakan,” harapnya, Rabu (9/11). [CNP]
Harga Rp 1.000
No.38
Kamis, 17 November 2022 Tahun
18/
KBM Selama Muktamar
WR I: Tidak Libur, Tetapi Difokuskan pada Layanan Muktamar Dukung Ajakan Gerakan Sehari Jalan Kaki ke Kampus Mahasiswa dan Isu Lingkungan Rektor UMS Dilantik Menjadi Rektor Universitas... SMS Suara Pabelanis: 081338853137 Iklan dan Langganan: 085799412172 Muktamar libur belajar di kelas tapi ada penugasan ya
Ilustrasi: freepik.com
Reporter: Viona Riana Sari
Redpel Koran: Chesarisa N. P
Meriahkan Muktamar Tidak Harus Membuat Tugas
Ujian Tengah Se
Dwi Pepilia Pita Sari
Reporter: Viona, Indah,AuliaA, Kania, Lilis, Lukman
Fotografer: Fadhil, Putra, Kilau
Editor: Chesa, Novali, Nandya, Dwi, Munir,AnisaYuliana Ilustrator: Narko, Naurah
DesainArtistik/Tata Letak: Bagas, Ryan,Yusuf, Putra, Fadhil, Munir, Nova
Pemimpin Umum: Muhklis Sirotul M.
Redaktur Foto: M.Abiyyu Ramadhan Sekretaris Umum:AnisaYuliana P
Pemimpin Redaksi: Novali Panji N.
Litbang: MulyaniAdiAstutiatmaja Personalia: Ridhwan Nabawi
Medkom: Izzul Khaq
Perusahaan: Gardena Dika M.
Manajer Logistik: Deny Bayu W.
Redpel Online:Aliffia Khoirinnisa
Redpel Koran: Chesarisa N. P
Redpel TV: M. Rafikhansa Dzaky S.
Redaktur: Nandya Putri Pratiwi, Redpel Majalah: Sarah DwiA.
Manajer Diskusi: Muhammad Iqbal
Manajer Data: Vaneza Benedista
Manajer Penelitian:Aisyah Fayi I. Manajer Pelatihan: AchmadYusuf P Manajer IT & Publikasi: KilauAurum
Manajer Iklan: Dina Suci Ramadhani Manajer Prodis:Andika
Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005
Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. AhmadYaniTromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com
mester (UTS) sudah rampung dilaksanakan selama dua pekan. Biasanya, setelah UTS mahasiswa langsung melanjutkan masa kuliah pasca UTS. Akan tetapi, kebijakan seperti itu tidak berlaku pada semester ganjil saat ini. Hal itu disebabkan adanya rangkaian kegiatan Muktamar Muhammadiyah Aisyi yah ke-48. Dengan adanya kebijakan tersebut, mahasiswa diminta untuk melakukan penugasan sebagai bentuk memeriahkan Muktamar Berbagai fakultas menerapkan kebijakan yang berbeda. Namun, universitas sudah jelas merangkai kebijakan selama Muktamar nantinya. Di kalender akademik
sebenarnya sudah tertuang keputusan yang mengatakan kalau selesai UTS agendanya adalah Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah Selama dua minggu difokuskan untuk Muktamar. Barulah kemudian masa kuliah kedua dilangsungkan.
Dari kebijakan itu memang pihak universitas tidak secara terang-terangan mengatakan kalau mahasiswa diliburkan akibat adanya M u k t a m a r S e h i n g g a , munculnya variasi kebijakan dari berbagai fakultas. Mulai yang dari meliburkan secara penuh, hingga yang mewajibkan mahasiswanya untuk melakukan penugasan. Sahsah saja sebenarnya. Namun, kebijakan ini harus dilakukan secara menyelu-
ruh dan merata.
Jika statusnya memang wajib seluruh mahasiswa dari tiap angkatan dan fakultas harus membuat penugasan tersebut. Namun jika memang sifatnya kondisional dan dinamis, kebijakan ini tidak perlu dijadikan syarat agar mahasiswa bisa mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). Jadi, apa pun kebijakan yang dibuat orientasinya memang tetap pada keadilan secara kolektif Penugasan yang diberikan jangan sampai memberatkan mahasiswa, mengingat mahasiswa baru saja selesai melaksanakan UTS Dan semoga, sosialisasi akan hal ini bisa digencarkan lagi agar tidak terjadi miskomunikasi atas implementasinya nanti.
Rektor UMS Dilantik Menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Madiun
Wih keren ya dua jabatan sebagai rektor di dua kampus sekaligus.Yakin bisa seimbang?
Tahukah kamu?
Sering merasa kaget bisa jadi tanda seseorang mengalami stres berat, dan bila dibiarkan maka bukan tidak mungkin kesehatan mentalnya bisa semakin memburuk. Jadi, ketika orang mendengar suara kencang dan tiba-tiba, tubuh akan menganggap hal ini sebagai hal yang kurang menyenangkan. Ini akan menyebabkan hormon stres meningkat.
Sumber: @google
SuaraPabelanis. Lpm Pabelan @infopabelan lpmpabelan Fasilitas dari luar aja yang diperbaiki, di dalamnya gimana? +628123005xxxx (Mahasiswa FEB) Editorial ProfRuwet Seru juga nih kalau terlaksana, jadi gak macet-macetan.. Dukung
TahukahKamu?“ “
Ajakan Gerakan Sehari Jalan Kaki ke Kampus
2 QR Code http//www.pabelan-online.com Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi
Kamis, 17 November 2022
Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus UMS tercinta. Pesan dapat anda sampaikan melalui (0813-38853137) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari kawal proses dinamika di kampus bersama Koran Pabelan.
UMS Sediakan Fasilitas Ruangan Kampus untuk Penggembira Muktamar Buat sambut Muktamar boleh dong, tapi setelah selesai tetap dirawat ya fasilitasnya...
Mahasiswa dan Isu Lingkungan
Peran krusial mahasiswa di
tengah-tengah masyarakat menjadikannya memiliki tanggung jawab lebih dalam setiap permasalahan yang ada di masyarakat. Apa yang menjadi keresahan masyarakat, sudah seharusnya juga menjadi keresahan mahasiswa Karena mahasiswa dianggap dapat bersuara lebih lantang dan maju paling depan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Selain itu, dengan bertumpah ruahnya potensi yang dimiliki mahasiswa, diharapkan akan banyak hal yang dapat dilakukan untuk menciptakan perubahan yang lebih baik di tengah-tengah masyarakat.
Di tengah-tengah banyaknya kecamuk isu dan masalah, isu lingkungan menjadi tidak terlalu mendapat perhatian dari mahasiswa Akibatnya, jika tak disuarakan dan terus didiamkan, permasalahan lingkungan akan selalu dianggap remeh oleh banyak orang. Padahal nyatanya ini sangat mengancam keberlangsungan kehidupan, baik di masa sekarang maupun kehidupan di masa depan. Ini bukan tentang seolah olah bumi memang sudah tua ataupun memang ini semua bagian dari akhir dunia, tetapi ini lebih dari itu.
Tak bisa dipungkiri, kita semua menikmati berbagai kemajuan teknologi dan infrastruktur yang semakin berkembang pesat saat ini. Namun, di samping itu semua, banyak juga dosa-dosa masa lalu terhadap lingkungan yang terakumulasi hingga saat ini, dan menyebabkan permasalahan lingkungan di sana-sini, hingga tak terkendali dan sulit untuk diperbaiki.
Pernahkah kita membayangkan sudah seberapa banyak yang manusia ambil dari alam hingga tercipta peradaban seperti yang kita rasakan ini? Sudah terlalu banyak, tak terbayangkan! Manusia sudah mendapatkan banyak kebaikan dari alam, tetapi apakah manusia mengembalikan apa yang diambil dari alam dalam keadaan yang baik juga?
Kenyataannya tidak Kesera kahan telah menjadikan manusia hanya mengambil kebaikan dari alam sebanyak-banyaknya, dan justru mengembalikan ke alam dalam bentuk sampah serta polusi. Sangat buruk dan sudah pasti merusak keseimbangan alam.
Mungkin tanpa manusia ketahui, sebenarnya alam punya hukumnya sendiri dalam mempertahankan keseimbang a n n y a A l a m t a k a k a n membiarkan begitu saja untuk dirusak manusia. Seperti yang kita tahu, sudah banyak terjadi bencana alam di sana-sini, sinar matahari menjadi terasa lebih terik di bumi, dan masih banyak fenomena alam yang mungkin saja itu bentuk usaha alam untuk menjaga keseimbangan yang telah dirusak manusia.
Sudah seharusnya menjaga keseimbangan alam bukan hanya tugas alam itu sendiri, tetapi manusia juga Jangan sampai kita sebagai manusia khususnya mahasiswa hanya bisa memberatkan tugas alam dalam mempertahankan keseimbangannya sendiri dan akhirnya membiarkan alam yang menyadarkan manusia lewat halhal yang tak mengenakkan untuk manusia itu sendiri.
Sepertinya banyak orangorang di belahan bumi manapun terus menerus memberikan sumbangsih terhadap kerusakan lingkungan tanpa mereka sadari. Mereka merasa hanya menjalani hidup layaknya orang pada umumnya, tanpa tahu menahu bahwa ada banyak hal dalam kehidupan sehari-harinya yang ternyata memperburuk keadaan lingkungan. Namun, juga tidak sedikit orang-orang di luar sana yang telah sadar akan ancaman kerusakan lingkungan dan menjadi lebih bijak dalam menjaga pola hidupnya. Nah, termasuk yang manakah kita?
Untuk siapa pun yang membaca tulisan ini, terima kasih sudah bersedia sejenak untuk mendengarkan suara yang tak
akan sempat terdengar lantang jika hanya diteriakkan sendirian. Karena sejauh ini rasanya tidak banyak mahasiswa yang benarbenar peduli tentang masalah ini. Atau mungkin bisa saja semua dari kita punya kepedulian akan hal ini tetapi memilih untuk diam karena merasa memang sudah beginilah adanya dan mengacuhkan keresahan-keresahan akan l i n g k u n g a n y a n g a d a d i sekitarnya.
Keresahan akan kerusakan lingkungan hanyalah salah satu di antara banyaknya keresahankeresahan yang terus bermunculan di tengah-tengah masyarakat dan kehidupan mahasiswa Sudah terlalu banyak permasalahan yang mencuri perhatian mahasiswa, hingga permasalahan-permasalahan yang seharusnya mendapat perhatian lebih malah terabaikan Semua keresahan seakan saling bertumpang-tindih. Tak benarbenar jelas terlihat, mana permasalahan yang perlu mendapat banyak perhatian dan mana yang sebenarnya tidak. Itu pun belum semua permasalahan muncul ke permukaan dan diketahui semua mahasiswa.
Terlalu membingungkan harus dimulai dari mana untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di sekitar kita, seakan-akan kita semua ditempatkan di ruangan besar yang semua orang riuh meneriakkan kepentingannya masing-masing. Tak ada yang mau mendengar, tak ada yang mau peduli, semua ingin didengar dan dimengerti. Bisakah kita diam sejenak? Sudah terlalu berisik, banyak yang berteriak lantang. Namun asal-asalan. Tak sedikit juga yang tak benar-benar mengerti apa
yang mereka teriakkan. Terlalu memuakkan hingga sulit untuk peduli akan kepentingan orang lain.
Saking banyaknya permasalahan lingkungan berserakan di mana mana dan tampak terabaikan, ini memang akan sulit jika tak ada perhatian dari para pembuat kebijakan. Terlepas dari tiap individu masyarakat yang kurang peduli akan permasalahan lingkungan saat ini, peran pembuat kebijakan memang menjadi masalah baru yang perlu mendapat perhatian agar permasalahan lingkungan segera teratasi untuk kebaikan yang lebih luas. Karena permasalahan lingkungan bukan masalah sederhana yang bisa diperbaiki dengan semangat pribadi. Lebih dari itu, ini adalah masalah yang sangat kompleks, perlu banyak upaya upaya yang dilakukan agar permasalahan tidak menjadi semakin buruk, perlu adanya perbaikan dan kesadaran kolektif agar tujuan yang diinginkan lebih cepat tercapai. Maka dari itu, dari permasalahan ini dirasa perlu adanya peran para generasi muda terutama mahasiswa yang melek akan isu lingkungan dan dapat ikut andil pada pembuatan kebijakan lingkungan.
Sekarang sudah tak ada waktu lagi untuk menjadi mahasiswa yang bersikap acuh tak acuh, entah peran apa saja yang kita punya, sudah seharusnya kita berlomba-lomba untuk memperbaiki kerusakan lingkungan yang ada Bukannya malah memperburuk keadaan dengan menjadi buta dan tuli akan permasalahan permasalahan lingkungan yang sebenarnya sangat dekat dan semakin mengancam kita semua.
3 OPINI Kamis, 17 November 2022
Oleh Laila Al Khusna
Mahasiswa Fakultas Teknik
WARTA KAMPUS
Foto Belum Sesuai Ketentuan, Sediakan Jasa Foto Ijazah
UMS, Koran Pabelan – Biro Administrasi Akademik (BAA) UMS menyediakan fasilitas spot foto bagi mahasiswa yang akan wisuda. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan menghindari hasil foto mahasiswa yang kurang maksimal.
Wuryanto, selaku Kepala
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Kasu bag) Pengembangan Sistem Informasi Teknologi (IT) mengatakan, bahwa alasan adanya fasilitas ini dikarenakan banyaknya mahasiswa yang mengumpulkan foto ijazah belum sesuai ketentu-
an. Kata Wuryanto, diperlukan kualitas khusus yang maksimal dan bukan hasil dari pemotretan melalui handphone “Hingga saat ini masih banyak ditemukan foto dari hp, ya, pasti hasilnya sangat jelek dan tidak maksimal,” jelasnya, Jumat (11/11).
Ia menambahkan, bahwa mahasiswa yang ingin melakukan foto harus mengisi link pendaftaran terlebih dahulu, di mana link tersebut bisa ditemukan di web BAA UMS pada bagian wisuda. Wuryanto juga menyampaikan, bahwa dalam pengambilan foto tersebut mahasiswa akan dikenakan tarif. “Dan itu merupakan hal wajar, lalu untuk penentu-
an tarif itu dilakukan oleh temanteman (bagian red) humas,” ujarnya.
Wuryanto berharap agar mahasiswa lebih memahami persyaratan untuk memenuhi berkas yang akan dicetak, agar hasilnya dapat maksimal. Ia juga menambahkan, apabila mahasiswa merasa tidak bisa mengumpulkan foto dengan kualitas bagus, dapat langsung menggunakan jasa yang sudah disediakan oleh BAA. “Sebenarnya harapan dari kami (BAA red) supaya mahasiswa tidak salah upload dan sesuai dengan kebutuhan,” tambahnya.
Dihubungi pada kesempatan berbeda, Intan Husna salah satu
mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum menyampaikan, bahwa fasilitas yang disediakan oleh BAAtersebut membantu mahasiswa akhir agar tidak terus mengulang foto ijazah hingga mendapatkan kualitas yang sesuai. Ia berharap agar penyediaan fasilitas tersebut dilakukan di setiap fakultas agar mahasiswa tidak kejauhan jika harus datang ke Gedung Induk Siti Walidah. “Penyediaan fasilitas tersebut sangat membantu mahasiswa akhir agar tidak mengulang foto untuk berkas wisuda,” tutupnya, Kamis (10/11). [Lilis/DPP]
4 FOTO
Kamis, 17 November 2022
BAA UMS
Berjalan - Seorang mahasiswa sedang berjalan di track lari lapangan Psikologi Kampus Dua UMS. Terlihat masih ada pembangunan di sekitar lapangan, Rabu (9/11).
Foto: Fesardha Putra/Koran Pabelan
WARTA KAMPUS
Dukung
UMS, Koran Pabelan – Dalam unggahan cerita Instagram di akun @dpn.ums pada 7 November 2022 lalu, beberapa mahasiswa memberikan suaranya atas ajakan “Gerakan Sehari Jalan Kaki ke Kampus”. Koran Pabelan meminta tanggapan dari mahasiswa UMS di tiap jenjang semester terkait seruan tersebut.
Rezza Falevi, mahasiswa
semester satu dari Program Studi (Prodi) Teknik Informatika menyam paikan, jika dirinya tidak mengetahui adanya wacana yang datangnya dari sosial media tersebut. Namun, dirinya setuju
Gerakan Sehari Jalan Kaki ke Kampus
Ajakan
jika wacana tersebut agar direalisasikan guna meminimalisir penggunaan bahan bakar, terlebih bagi mahasiwa yang tinggal di indekos atau rumahnya berjarak dekat dengan kampus. “Tidak hanya sehari saja, sebisa mungkin diberlangsungkan untuk mahasiswa yang sekiranya ngekos atau dekat dengan kampus, kecuali mereka yang berjarak jauh mungkin bisa menggunakan kendaraan umum,” jelasnya, Rabu (9/11).
Di lain tempat, Nurul Inayah, mahasiswa semester tiga dari Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) juga belum mengetahui wacana gerakan sehari jalan kaki ke kampus. Sama seperti Rezza, Nurul setuju dengan
adanya seruan tersebut, tetapi perlu pertimbangan secara matang sebelum direalisasikan. “Hal ini perlu dipikirkan matang, terlebih dari sudut pandang orangorang yang indekosnya jauh, dimungkinkan akan menimbulkan persepsi lain,” tambahnya, Rabu (9/11).
Begitu pula yang dirasakan oleh Bethari Mukti Kusumaningtyas, mahasiswa semester lima Prodi Kesehatan Masyarakat, yang menilai bahwa wacana kegiatan tersebut adalah ide bagus dan memiliki banyak manfaat bagi mahasiswa. Jika wacana tersebut direalisasikan, ia berharap dapat terlaksana dengan baik dan tidak ada hambatan. “Kalau memang direalisasikan, bisa
terlaksana dengan baik tanpa hambatan,” pesannya, Rabu (9/11).
Dihubungi pada kesempatan yang berbeda, Utomo Aji Pamungkas salah satu mahasiswa semester tujuh Prodi Ekonomi Pembangunan mengatakan, kalau dirinya telah mengetahui wacaran ini lewat temannya. Menurutnya, dengan adanya gerakan ini bisa membuat jalanan sekitar Kampus UMS tidak macet, meskipun hanya sehari saja. “Jika wacana terealisasi bisa buat jalanan UMS tidak macet, semoga akan ada event event seperti itu dan juga dilengkapi dengan konsep yang tepat juga,” harapnya, Sabtu (12/11). [Indah/AYP]
5 Kamis, 17 November 2022
Mahasiswa UMS
FOTO
Mata Najwa - Terlihat Najwa Shihab selaku pembawa acara Mata Najwa tengah memberikan narasi atas tema yang dibahas, yaitu "Merawat Indonesia". Acara ini digelar di Edutorium K.H Ahmad Dahlan UMS, Kamis (10/11).
Foto: Kilau Aurum/Koran Pabelan
UMS Sediakan Fasilitas Ruangan Kampus untuk Penggembira Muktamar
UMS, Koran Pabelan – Dalam rangka menyukseskan kegiatan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiah ke-48 di Surakarta, UMS menyiapkan beberapa ruang kelas di berbagai fakultas sebagai fasilitas pendukung untuk para penggembira Muktamar. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk timbal balik dari UMS untuk Muhammadiyah.
Reynal Falah selaku
Panitia Muktamar mengungkapkan, hampir semua ruangan kelas di masingmasing fakultas akan dijadikan sebagai fasilitas untuk tim penggembira Muktamar Muham madiyah Aisyiyah ke 48 Ia menambahkan, untuk di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) akan digunakan sebagai Sekretariat
Muktamar Aisyiyah, sementara di Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) digunakan untuk ruang kepanitiaan Satuan Pengamanan Muktamar “Kami dari panitia sudah mengomunika sikan hal ini kepada masingmasing fakultas dan untuk ruangan yang bisa dipakai itu tergantung kesediaan masingmasing fakultas,” ujarnya, Kamis (10/11).
Ia juga menjelaskan, bahwa untuk persiapannya sampai saat ini berjalan lancar, mulai dengan mendata ruangan, mengirim surat edaran ke masing-masing fakultas, dan melakukan ploting ruangan. Reynal menjelaskan, dijadikannya ruangan yang ada di masing-masing fakultas untuk keperluan Muktamar ini sebagai bentuk sumbangan bantuan dari UMS untuk Muhammadiyah sebagai salah satu Amal Usaha
Muhammadiyah (AUM) “Jadi nantinya, untuk ruang kelas tersebut dapat digunakan oleh penggembira muktamar mulai tanggal 15 sampai 21 November,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Anton Agus Setyawan selaku Dekan FEB menyampaikan, bahwa berdasarkan surat yang disampaikan dari Panitia Muktamar maka kantor maupun ruangan di FEB akan digunakan untuk peserta Muktamar MuhammadiyahAisyiyah. Ia menyampaikan, bahwa mulai dari Ruang Dekanat hingga Ruang Tata Usaha FEB nantinya akan dipergunakan sebagai ruang sekretariat, ruang media, dan ruang kepanitian Muktamar-Aisyiyah. “Semua ruangan di FEB dipergunakan untuk Sekretariat Muktamar Muhammadiyah-Aisyiah, itu kenapa FEB harus steril sepanjang pelak-
sanaan Muktamar, yang boleh masuk hanya yang punya kartu identitas,” katanya, Rabu (9/11).
Ikhwandy, salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Hukum Ekonomi Syari'ah (HES) mengatakan, bahwa dirinya sebagai mahasiswa UMS turut senang jika ruang kelas di UMS dijadikan tempat untuk peserta Muktamar maupun tim peng gembira Muktamar Apalagi untuk kondisi gedung saat ini yang sudah direnovasi, sehingga kata Ikhwandy, hal itu dapat menunjang kenyamanan untuk tim penggembira Muktamar nantinya. “Semoga dari peserta maupun penggembira dapat menggunakan fasilitas yang ada di UMS dengan sebaik mungkin, sehingga nantinya dapat digunakan kembali lagi untuk mahasiswa,” harapnya, Minggu (13/11) [Lukman/MSM]
6 Kamis, 17 November 2022
Sambut Muktamar
WARTA KAMPUS
Ilustrasi: Naurah Qolbiah S./Koran Pabelan
Rektor UMS Dilantik Menjadi Rektor Universitas
UMS, Koran Pabelan – Sofyan Anif selaku Rektor UMS resmi dilantik menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD). Dilantiknya Rektor UMS di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang lain menuai berbagai reaksi dari mahasiswa UMS.
Dihubungi oleh Reporter
Koran Pabelan, Sofyan Anif selaku Rektor UMS dan UMMAD tidak merespons ajakan wawancara. Sedangkan, Marpuji Ali selaku Kepala Badan
Muhammadiyah Madiun
Pelaksana Harian (BPH) UMS belum bisa menanggapi hal ini dikarenakan masih fokus pada persiapan Muktamar “Saya sedang konsentrasi persiapan Mukta mar,” terangnya, Jumat (11/11).
Agung Ahlul Wicaksana selaku mahasiswa UMS terkejut dengan adanya pelantikan tersebut. Menurutnya, keputusan ini perlu ditinjau kembali dari segi struktural yang ada di Muhammadiyah serta melihat latar belakang yang ada. “Tetapi jika hal itu terjadi, maka akan ada yang beranggapan positif dan negatif,” ujarnya,
Selasa (15/11).
Ia berpendapat, sisi negatif dari keputusan ini dirasa tidak etis dari segi dualisme mengingat masih banyak tokoh Muhammadiyah yang bisa menjadi rektor di UMMAD. Sementara dari positifnya, kata Agung, adanya hal ini bisa memicu semangat cendekiawan yang ada di Madiun untuk masuk ke UMMAD. “Tidak memberatkan salah satunya (antara UMS dan UMMAD red), bisa memaksimalkan amanah yang diemban, dan bisa jadi semangat untuk menghidupi Muhamma
diyah,” harapnya.
Di lain tempat, Anisa Adha selaku mahasiswi UMS berpendapat jika keputusan ini dirasa kurang tepat, mengingat masih banyaknya permasalahan yang ada di UMS. Seharusnya, kata Anisa, fokus rektor diberikan di UMS terlebih dahulu untuk mengem bangkan tugas-tugas yang belum terselesaikan. “Optimalkan tugas jabatan di UMS dahulu, takutnya kalau double jabatan jadi kurang optimal dalam menjalankan tugas,” sambungnya, Rabu (16/11).
[AuliaA/NPN]
Kunjungi sosial media terbaru kami di TikTok
@lpmpabelan 7 WARTA KAMPUS Kamis, 17 November 2022
Ilustrasi: Narko/Koran Pabelan
Rangkap Jabatan
Wadah Pengembangan Ide Kreatif Melalui PKM Fest
UMS, Koran Pabelan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik (FT) mengadakan perlombaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan tema “Being a Good Writer, Developing, and Amazing Ideas”. PKM Fest tersebut telah berlangsung pada 24 Oktober dan akan berakhir 28 November mendatang.
Selaku Ketua Panitia PKM
Fest, Claresta Velda Perlita Sakti menyampaikan bahwa, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan semangat mahasiswa FT dalam mengembangkan ide dan kreativitasnya. Perlombaan ini, kata Claresta, hanya ditujukan
untuk mahasiswa FT saja sebagai wadah untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan kompetitif. “Untuk alur pelaksanaan perlombaan ini dimulai dari pendaftaran, pengumuman finalis, presentasi, dan pengumuman juara,” jelasnya, Jumat (11/10).
Dengan adanya kegiatan PKM Fest tersebut, Claresta berharap agar lebih banyak mahasiswa FT yang dapat lolos pendanaan atau bahkan lolos pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Ia mengungkapkan, pada ajang perlombaan ini minat mahasiswa lebih tinggi pada bidang PKM Kewira usahaan (PKM-K). “Output-nya sendiri bagi peserta menda patkan sertifikat. Bagi pemenang mendapat trofi, sertifikat, dan
uang pembinaan. Nanti dari finalis, proposal PKM-nya diajukan untuk seleksi universitas,” katanya.
Ia juga mengungkapkan, bahwa sebelum perlombaan PKM dilaksanakan, pihaknya telah mengadakan workshop PKM dengan tema “Bedah Proposal PKM” pada 23 Oktober lalu. Workshop tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa FT mengenai PKM. “Untuk tahun ini workshop-nya membahas mengenai panduan-panduan PKM secara umum dan bedah proposal PKM agar mahasiswa lebih mengerti bagaimana cara membuat PKM yang baik dan benar,” ujar Claresta.
Saniya Farha, salah satu ma-
hasiswa dari Program Studi (Prodi) Teknik Kimia sekaligus peserta PKM Fest mengung kapkan, bahwa kegiatan ini dapat digunakan untuk meningkatkan skill menulis dan melatih peserta agar mampu berpikir inovatif. Dalam perlombaan tersebut, Saniya memilih untuk menyusun PKM-K dengan alasan jangkauannya lebih luas. “Mungkin ini, ya, ketentuannya bisa lebih dipersiskan lagi dengan ketentuan PKM universitas, terus juga kan sebelum PKM Fest itu ada workshop PKM. Nah, di workshop PKM itu sosialisasinya bisa dimaksimalkan lagi,” sarannya, Sabtu (12/11). [Kania/NPP]
8 Kamis, 17 November 2022
BEM FT
Pembangunan Trotoar - Beberapa kuli bangunan sedang melakukan pembangunan trotoar menjelang perhelatan Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah ke-48. Pembangunan tersebut berada di sekitaran Kampus 2 UMS, Rabu (9/11).
FOTO
Foto: Fadhil Kamal/Koran Pabelan
WARTA KAMPUS