Koran Pabelan Edisi 11 Tahun 2021

Page 1

Harga Rp 1.000

Kamis, 10 Juni 2021

Tahun 17/ No.11

Rektor UMS

Rencanakan Kuliah Tatap Muka Agustus Mendatang Reporter: Indah Puji Rahayu

Semester depan mungkin bisa dimulai

Dibatasi 30% aja setiap fakultas

Ilustrasi: Freepik

Kuliah luring bagaimana ya pak?

UMS, Koran Pabelan - UMS umumkan rencana perkuliahan tatap muka dimulai pada bulan Agustus 2021. Hal ini disampaikan langsung oleh Sofyan Hanif selaku Rektor UMS usai acara Pelantikan Wakil Rektor periode 2021-2025 pada Rabu, 2 Juni 2021.

P

erkuliahan tatap muka yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Agustus mendatang berlangsung bertahap. Tahap pertama akan diikuti sekitar 30 persen mahasiswa dari masing-masing fakultas, sedangkan sisanya tetap mengi-

kuti kuliah daring. Untuk mata kuliah yang bersifat skill atau praktik dilakukan secara luring dengan pembatasan kapasitas mahasiswa dan durasi waktu yang dikurangi selama proses pembelajaran. Rektor UMS, Sofyan Hanif mengatakan, bahwa tahap pertama perkuliahan tatap muka akan dilakukan identifikasi mahasiswa yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19. “Sebenarnya semester depan di bulan Agustus sudah dalam tahap-tahap perencanaan kita akan dilakukan luring secara bertahap,” ungkapnya saat diwawancarai reporter Koran Pabelan di Edutorium UMS, Rabu

(2/6). Sofyan juga menambahkan, bahwa jika seluruh dosen dan karyawan lainnya sudah divaksinasi, langkah selanjutnya yaitu mengidentifikasi mahasiswa yang sudah dan belum melakukan vaksinasi untuk dikoordinasikan lebih lanjut secara bertahap. Menanggapi rencana tersebut, Rahmawati Ayu Budiasih, salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi mengatakan, bahwa persiapan yang ia lakukan untuk mematuhi aturan kuliah tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Rahmawati juga me-

ngakui bahwa selama kuliah daring pembelajaran dirasa kurang efektif, lantaran materi yang diserap kurang maksimal dan ia sangat antusias untuk segera melakukan kuliah tatap muka. Rahmawati juga berharap bahwa rencana kuliah tatap muka yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus mendatang benarbenar terlaksana. “Semoga kuliah yang akan dilakukan secara tatap muka di bulan Agustus, dapat berjalan maksimal daripada semester sebelumnya dan berharap lebih giat lagi dalam belajar,” harapnya, Rabu (2/6). [GDM]

bersambung halaman 7 Adakan Survei Guna Wadahi Minat Bakat

Dampak Omnibus Law Menjadi Urgensi Baru

Cari Debater Unggul Melalui Intercom

Iklan dan Langganan: 081568337960 SMS Suara Pabelanis: 082142967018


Kamis, 10 Juni 2021

Editorial

Redpel Koran: Gardena Dika M Redaktur: Indah Puji Rahayu, Kenia Eksidewi Redaktur Foto: Aliffia Zahra Reporter: Indah, Wigati, Kholisa, Fayi, Fakhrul, Gardena Fotografer: Sulkhan Editor: Rifqah, Gardena, Kenia, Indah Ilustrator: Wulan Adis Desain Artistik/Tata Letak: Fauzan, Heni, Munir, Andika, Pendi, Akhdan Pemimpin Umum: Akhdan M. A. Sekretaris Umum: Alvanza A. J. Pemimpin Redaksi: Rifqah Litbang: Munasifah Rahmawati Personalia: Anisa Yuliana P. Medkom: Fikri ‘Ainul Qolbi Perusahaan: Cindi Ameliayana W. Manajer Logistik: Anas Tasya S. Redpel Online: Mulyani Adi A. Redpel Koran: Gardena Dika M Redpel Tabloid: Tsania Laila M. Redpel Majalah: Novali Panji N. Manajer Diskusi: Aprilia Aryani D. K. Manajer Data: Rachma Andriani S. Manajer Penelitian: Sabrina Aizya P. Manajer Pelatihan: Mukhlis Sirotul M. Manajer IT & Publikasi: Riki Efendi Manajer Iklan: Wike Tri Wulandari Manajer Prodis: Saeful Budiman Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com

Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi

Semua Harus Patuh

P

engumuman tentang rencana kuliah tatap muka yang digaungkan oleh Rektor UMS seakan menjawab rasa penasaran mahasiswa. Kuliah tatap muka akan dimulai, namun pandemi masih terus berlangsung. Kondisi ini harus dipikirkan secara matang, alihalih menghindari lost generation akibat pembelajaran daring, hal ini mungkin saja berdampak pada melonjaknya kasus penyebaran virus corona di Indonesia jika kita lalai untuk mematuhi protokol kesehatan. Walaupun seluruh civitas academica sudah melakukan vaksinasi, tidak menjamin penyebaran virus

akan terhenti. Alangkah baiknya sebelum pembelajaran tatap muka dimulai civitas academica diberikan edukasi terkait protokol kesehatan apa saja yang wajib dipatuhi saat berada di lingkungan kampus. Kesadaran diri antar individu juga dibutuhkan jika pembelajaran tatap muka bisa cepat berlaku. Pembelajaran jarak jauh yang dinilai kurang efektif mendorong keinginan untuk cepat melakukan kuliah tatap muka. Kurangnya interaksi antara dosen dan mahasiswa menjadi salah satu faktor utama tidak efektifnya pembelajaran jarak jauh. Rencana kuliah tatap

muka yang diadakan secara bertahap diharapkan dapat dirasakan mahasiswa secara merata. Durasi pembelajaran yang dikurangi diharapkan tetap berlangsung secara efektif. Proses kuliah tatap muka yang disesuaikan dengan situasi pandemi, diharapkan dapat mendongkrak efektivitas dan meningkatkan mutu pendidikan yang telah terganggu selama setahun belakangan. Tentunya harapan ini harus dibarengi dengan komitmen seluruh civitas academica untuk tetap patuh menjaga protokol kesehatan agar kuliah tatap muka dapat terus berlangsung.

Rencanakan Kuliah Tatap Muka Agustus Mendatang Syarat dan ketentuan berlaku.

Lantik Wakil Rektor Periode 2021-2025 Semoga amanah dan bisa meng-keren-kan UMS, amin.

Prof Ruwet

Cari Debater Unggul Melalui Intercom Netizen Indonesia menyimak dengan estetik.

Tahukah kamu?

Ketika kita bermimpi, otak kita berada dalam keadaan neurofisiologis berbeda yang memungkinkannya menjadi lebih mahir dalam menyelesaikan masalah dan menemukan solusi untuk hal-hal yang membuat pikiran kita terjebak.

2

Sumber: Google.com

Suara Pabelanis. Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus UMS tercinta. Pesan dapat anda sampaikan melalui (0821-42967018) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari kawal proses dinamika di kampus bersama Koran Pabelan. Lpm Pabelan

@infopabelan

lpmpabelan

+6285768xxxxxx (Mahasiswa FAI) Dosen kok hanya memberi materi di Schoology tanpa menjelaskan lewat Google Meet atau Zoom, ya? QR Code http//www.pabelan-online.com


OPINI

Kamis, 10 Juni 2021

3

Generasi Blank: Akar Permasalahan Bangsa

B

erawal dari kejadian Covid-19 yang sampai sekarang belum kunjung selesai. Saya meminjam istilah yang digunakan oleh bupati dari Kota Boyolali, yaitu bapak Seno Samodro, dalam wawancaranya beliau mengatakan bahwa jika pandemi dalam kurun waktu tiga tahun belum selesai, maka nanti akan muncul yang namanya generasi Blank. Cukup unik rasanya istilah generasi blank ini jika digunakan untuk menggambarkan salah satu dampak pandemi terhadap dunia pendidikan di Indonesia, pasalnya jika kekhawatiran bapak Seno Samodro terjadi, maka kita akan melihat bagaimana anak yang baru lulus SD tiba-tiba setelah pandemi selesai menjadi siswa SMA, siswa SMP tiba-tiba duduk di bangku kuliah dan mahasiswa baru tiba-tiba datang ke kampus dengan membawa judul skripsi, sedikit lucu namun di sisi lain juga ironis. Dalam ruang lingkup yang lebih luas, permasalahan bangsa itu terjadi dari berbagai aspek, namun pendidikan merupakan salah satu akar yang menentukan pertumbuhan bangsa tersebut akan seperti apa ke depan. Apakah akan seperti lagunya Denny Caknan “Belok kiri lurus wae”, atau bahkan berkelok-kelok nan terjal?. Di sini yang perlu kita pahami, bahwa bangsa Indonesia terwujud dalam organisasi yang sangat besar, maka jangan sampai generasi-generasi ini kehilangan pondasinya di tengahtengah jutaan sarjana, karena memang mahasiswa atau sarjana sudah menjadi lapisan masyarakat yang memiliki peran dalam suatu kontruksi sosial atas realitas (social contruction of reality). Maka generasi blank ini sebenarnya adalah pemuda yang

tidak tahu akan fungsinya dan sangat mudah terjebak terhadap pusaran arus kemunduruan zaman, yang gugup akan realitas serta memiliki mental apatis, sepertinya itu bertolak belakang dengan kebutuhan bangsa ini untuk mendorong generasi yang maju. Generasi Blank Merupakan Aspek Diminutif Peradaban Larutnya pandemi ini membuat permasalahan semakin kompleks dari yang fisik, seperti kesehatan, ekonomi, dan kebijakan yang pelaksanaanya tidak maksimal, serta non fisik, seperti permasalahan ideologi dan kecerdasan generasi kita yang terancam. Bagi yang belum tahu, aspek diminutif adalah aspek yang menggambarkan perbuatan menurun, layaknya suatu kualitas yang baik maka ada sumber daya yang baik pula. Sebaliknya, jika berawal dari sumber daya yang buruk maka sesuatu akan kehilangan kualitasnya. Proses yang menurun inilah sebagai suatu gambaran aspek diminutif generasi kita, mulai dari pendidikan, kualitas hidup, kebudayaan, wawasan yang kosong, dan lain sebagainya itu yang membuat generasi kita menjadi blank. Faktanya, semangat pendidikan yang dibangun pemerintah kita ini masih sangat kontradiktif jika disandingkan dengan pola kehidupan generasi kita yang selalu digempur oleh semangat kapitalis dalam memberikan sajian yang lebih menarik untuk diikuti. Sedikit telaah terhadap aspek kemajuan bangsa, yaitu ada tiga hal, pendidikan, kualitas hidup, dan hukum. Pendidikan menjadi yang pertama karena pendidikan adalah proses pembentukan akal manusia yang menjadi

Dengarkan Podcast kami di Spotify

Oleh Nurkholis Majid Mahasiswa Fakultas Agama Islam dasar untuk kualitas hidup yang baik. Dalam perspektif pendidikan pusat peradaban terletak pada perkembangan manusianya dan pusat perkembangan manusia terletak pada akalnya, maka memperbaiki peradaban akal generasi kita sama dengan menjadikan bangsa ini berada dalam poros kemajuan. Kedua adalah kualitas hidup, hal ini termasuk kompleks dan menjadi acuan secara fisik untuk dipandang apakah masyarakat atau generasi kita baik-baik saja atau sebaliknya, generasi kita sekarang lebih dikenal dengan gaya hidupnya bukan kualitas hidupnya, lihat saja bagaimana minat baca yang minim, kekurangan daya profesionalitas, dan sangat bar-bar di media sosial, bahkan sudah diakui oleh dunia tingkat kebar-baran warganet Indonesia. Ketiga adalah hukum, mayoritas masyarakat kita masih begitu awam mengenai hukum di negeri sendiri, masih banyak kegiatan yang melawan hukum, bersifat manipulatif, bahkan tindakan amoral yang dilakukan generasi zaman sekarang terkadang hanya untuk memenuhi gaya hidupnya. Kesadaran dan kepedulian terhadap berbagai wacana para akademisi, pemerintah, dan profesionalis untuk membangun bangsa harus menjadi perhatian untuk generasi saat ini. Karena yang menarik pada era transformasi

Pabcast

sekarang ini adalah masyarakat kita kaget dengan semua perubahan yang ada dan belum bisa memahami gambaran kehidupan modern yang demokratis. Perlunya dorongan literasi kepada generasi kita menjadi solusi yang harus dikembangkan, kegiatan menyampaikan literasi kepada generasi saat ini merupakan dakwah yang secara tidak langsung akan berdampak besar. Prof. Dr. Kuntowijoyo menyatakan, dakwah yang sekarang tampak sebagai perbuatan biasa sedangkan pada waktu dulu merupakan perbuatan yang luar biasa. Setidaknya dakwah literasi ini memiliki dua implikasi, yaitu perlawanan terhadap kebodohan dan juga pembangunan akal serta moral generasi. Generasi blank ini merupakan segmentasi yang harus digempur dengan budaya literasi serta pendidikan karakter yang baik. Betapa tidak jika mereka gampang sekali menjadi target pembodohan, radikalisme, serta budaya konsumtif di dunia nyata maupun di media sosial. Hadirnya dakwah literasi ini bukan hanya sebagai penyeimbang tapi juga perlawanan terhadap kemunduran generasi selanjutnya. Oleh karena itu, tugas mahasiswa sekarang adalah menjadi interpretator dari segala wacana yang konstruktif dan menjadi pendakwah literasi pada masyarakat dan generasi bangsa.


4

KARIKATUR

Ilustrator : Wulan Adis/Koran Pabelan

Kamis, 10 Juni 2021

WARTA KAMPUS Diskusi BEM FIK

Dampak Omnibus Law Menjadi Urgensi Baru UMS, Koran Pabelan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) menyelenggarakan Ngobrol Santai Perkara Isu #2 (NGOPI #2) secara daring. Tema yang diangkat pada diskusi kali ini adalah dampak disahkannya Omnibus Law terhadap kerusakan lingkungan.

N

urul Sukmawati, selaku pembicara dalam diskusi tersebut menyampaikan penolakan masyarakat ini tidak diakomodasi dengan positif

oleh pemerintah. Pemerintah hanya merubah nama Rancangan Undang-Undang (RUU) menjadi Cipta Kerja, selebihnya watak dan muatan RUU masih sama kapitalistik dan sama sekali tidak memihak pada kepentingan rakyat, termasuk terhadap aspek kemanusiaan dan perlindungan lingkungan hidup. "Dalam RUU tersebut izin pembangunan dalam mendirikan usaha terkesan dipermudah, sehingga kurang diperhatikan dampak kerusakan yang terjadi pada lingkungan," ujarnya, Sabtu (5/6).

Nurul menambahkan hal kecil yang dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan lingkungan dapat melalui diri sendiri dan komunitas. Melalui diri sendiri yakni dengan memperkaya ilmu baru untuk bertahan hidup dan eco-life style-green lifestyle generation. "Kita sebagai generasi milenial harus bisa membekali diri dengan kemampuan teknologi, kemudian melalui komunitas dapat dengan melakukan aksi sosial sadar kelestarian lingkungan-CFD, riding dan sebagainya," jelasnya, Sabtu (5/6).

Dhea Arimda, salah satu peserta diskusi tersebut mengungkapkan bahwa adanya diskusi tersebut melahirkan sebuah urgensi baru yang mana dapat membuat kita berpikir bahkan menganalisis mengenai dampak kerusakan yang terjadi terhadap lingkungan apabila RUU Cipta Kerja tersebut disahkan. "Materi yang dibawakan kemarin sangat menarik apalagi dipandu oleh pembicara yang paham akan materi tersebut," ujarnya, Senin (7/6). [Wigati/KE]


WARTA KAMPUS

Kamis, 10 Juni 2021

5

MEDS

Cari Debater Unggul Melalui Intercom UMS, Koran Pabelan – Muhammadiyah English Debating Society (MEDS) bekerja sama dengan universitas mengadakan Internal Competition (Intercom) untuk mencari debater yang akan dikirimkan sebagai delegasi UMS ke tingkat wilayah. Lomba yang diadakan secara daring ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu debat dalam bahasa Indonesia dan debat dalam bahasa inggris.

K

ompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) dan National University Debating Championship (NUDC) merupakan kompetisi debat yang diadakan oleh Kementrian Pendi-

dikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tingkat nasional yang diikuti oleh mahasiswa aktif masing-masing universitas seIndonesia. KDMI merupakan perlombaan debat dalam bahasa Indonesia sedangkan NUDC dalam bahasa inggris. Salah satu panitia lomba, Meita Maria mengungkapkan bahwa perlombaan ini dapat diikuti seluruh mahasiswa UMS maksimal semester 8 untuk KDMI dan semester 6 untuk NUDC. “Untuk Intercom sendiri iya, khusus mahasiswa UMS seluruh fakultas atau program studi,” ungkapnya via Whatsapp, Kamis (3/6). Meita juga menjelaskan sistematika jalannya perlombaan meliputi pendaftaran, technical

meeting, lalu hari-H perlombaan. Perlombaan debat ini menggunakan sistem parlementer British dimana dalam satu kelompok terdiri atas dua orang. “Di hari-h perlombaan menggunakan sistem british parliamentary yang terdiri dari dua orang dalam satu tim,” tambahnya, Jum’at (4/6). Mengingat jalannya kegiatan diadakan secara daring, terdapat beberapa kendala yang dihadapi, salah satunya adalah kendala sinyal sehingga panitia memberikan keringanan waktu. Nabila Rahmawati, salah satu best speaker Intercom menyampaikan beberapa perbedaan antara KDMI dan NUDC. Menurutnya, selain perbedaan bahasa serta tahun pendelegasian, pendelegasian best speaker

KDMI dikirimkan pada tahun yang sama dengan diadakannya Intercom. Sedangkan NUDC dikirimkan tahun berikutnya setelah diadakan Intercom. Terkait diadakannya perlombaan tersebut, Nabila mengungkapkan bahwa acara ini sangat bagus karena dapat mengasah kemampuan berpikir kritis mahasiswa dengan harapan dapat memberi dampak yang baik bagi universitas serta lebih peduli terhadap isu-isu sosial. “Jangan mau menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja. Semangat untuk terus belajar dan berproses menjadi lebih baik,” ungkapnya via Whatsapp, Selasa (8/6). [Fayi/GDM]

BEM FKI

Adakan Survei Guna Wadahi Minat Bakat Mahasiswa UMS, Koran Pabelan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) adakan survei minat dan bakat guna membuka wadah aspirasi bagi mahasiswa yang memiliki potensi diri untuk dikembangkan, survei ini hanya diperuntukkan mahasiswa FKI.

S

ebagai mahasiswa tentunya bukan hanya belajar dalam bidang akademik saja, namun dalam bidang non akademik juga perlu adanya pe-

ngembangan potensi diri. Salah satu cara untuk mengasah minat dan bakat mahasiswa dapat dengan mengikuti berbagai kegiatan atau bergabung dengan unit kegiatan mahasiswa ataupun organisasi kemahasiswaan lainnya. Bryant Denta Rahmanziz selaku anggota Departemen Minat dan Bakat BEM FKI menjelaskan bahwa, “Tujuan adanya survei tersebut yaitu untuk mewadahi minat mahasiswa FKI dalam hal luar akademik untuk nantinya bisa dikembangkan dalam sebuah komunitas,” jelasnya, Minggu (6/6). Survei minat dan bakat ini di-

Jangan lupa buka :

mulai pada tanggal 19 Mei 2021 dan ditutup pada 19 Juni 2021, yang mana sejauh ini sudah ada 50-an mahasiswa yang mengisi formulir survei minat dan bakat tersebut. “Pembentukan sebuah komunitas baru nantinya akan diadakan apabila peminatnya banyak,” tambahnya. Bryant juga menjelaskan bahwa, rata-rata mahasiswa memiliki minat dalam bidang musik dan olahraga. Selain kedua bidang tersebut, ada juga yang tertarik pada bidang e-sport game mobile legends. Selain itu, dalam survei yang dilakukan BEM FKI tersebut ada juga yang memberi saran dalam bidang desain,

coding, tari dan bidang game komputer seperti Valorant dan Dota 2. Yuan Aryanti Widyaning Ratri selaku mahasiswa Ilmu Komunikasi UMS, mengungkapkan bahwa dengan adanya survei minat dan bakat ini BEM menjadi tahu bidang apa yang diminati mahasiswa. Yuan juga berpesan untuk ada tindak lanjut mengenai survei tersebut. “Semoga ada tindak lanjutnya, jadi minat mahasiswa yang ikut survei suatu saat punya wadah buat mengembangkan minat bakatnya,” tambahnya, Minggu (6/6). [Kholisa/IPR]


6

Foto: Sulkhan Fajar Affani/Koran Pabelan

Kamis, 10 Juni 2021

Foto Bersama : Rektor dan Wakil Rektor UMS terpilih melakukan foto bersama setelah acara Pelantikan Wakil Rektor periode 2021-2025, Rabu (2/6).

Sumber: Pabelan-online.com

Masjid Sudalmiyah Rais Masjid yang berlokasi di Kompleks Kampus II Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ini, mulai diresmikan pada Minggu, 3 Desember 2017. Dengan mengusung nama Sudalmiyah Rais yang merupakan ibunda dari salah satu tokok Muhammadiyah, Amien Rais. Masjid tiga lantai dengan luas tanah 6.842 meter persegi dibangun dengan total biaya senilai Rp20.596.320.000. Memiliki konsep terbuka dengan adanya bukaan di ketiga sisi, bertujuan agar terdapat efek pencahayaan dalam ruangan didukung oleh pemasangan kaca patri yang berbentuk 12 sinar yang bertuliskan lafadz Allah sebagai identitas Muhammadiyah. Koridor tapal kuda juga berfungsi sebagai perluasan area salat, tempat diskusi serta area mentoring Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Pola bersinar terlihat pada taman di sisi utara masjid. Pola ini menggambarkan sifat gerakan Muhammadiyah yang senantiasa berkembang, berkemajuan dan mencerahkan.

Sumber: solopos.com


PROFIL

Kamis, 10 Juni 2021

7

BIODATA Nama : Muhammad Mukhlis Cahyadi TTL : Lampung, 2 September 2002 Fakultas/Program Studi : Fakultas Ilmu Kesehatan/Fisioterapi Hobi : Membaca Prestasi : Juara I Duta Generasi Berencana (Genre) Surakarta 2021 Juara III Tilawah Quran tingkat Jawa Tengah 2020 Juara I Fahmil Quran tingkat Kota Samarinda 2019 Juara I Cerdas Cermat Al-Quran se-Samarinda 2019

Berprestasi dengan Segala Kemampuan Diri UMS, Koran Pabelan – Setelah melalui beberapa tahap seleksi yang cukup sulit, pada 3 April 2021 lalu, Muhammad Mukhlis Cahyadi resmi terpilih menjadi Juara I Duta Generasi Beren-cana (Genre) Kota Surakarta tahun 2021. Mukhlis me-rupakan salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kondisi re-maja yang sangat memprihatinkan akhir-akhir ini menggerakkan hatinya untuk bergabung pada platform tersebut.

M

uda dan berprestasi, mungkin sapaan itulah yang tepat untuk remaja berusia 19 tahun yang akrab disapa Mukhlis ini. Salah satu latar belakang yang menggerakkan hati Mukhlis untuk daftar pada Pemilihan Duta Genre Surakarta

U

tahun 2021 adalah kondisi remaja yang sangat memprihatinkan akhir-akhir ini. Banyaknya kasus kekerasan fisik, seksual, hingga mental yang sudah tidak asing di telinga kita membuat tekad Mukhlis semakin bulat untuk mengikuti pemilihan Duta Genre 2021 tersebut. Ia berharap dengan terpilihnya menjadi Duta Genre Surakarta 2021 ini, ia dapat memberikan kontribusi serta menjadi role model bagi para anak muda, khususnya di wilayah Surakarta. Tahap demi tahap dilalui dengan seluruh usaha yang ia miliki. Rasanya tidak mudah untuk terus lolos pada setiap tahap seleksi. Namun, ia mencoba yakin akan kemampuan yang dimilikinya. Akhirnya, setelah dinyatakan lolos menjadi salah satu finalis Duta Genre Surakarta ia terus belajar tentang bagaimana menjadi seorang

duta, konselor dan menjadi role model bagi banyak orang. Mukhlis yakin bahwa teman-teman finalis lainnya merupakan orang-orang hebat yang sudah berpengalaman. Namun, saat itu ia hanya berusaha menampilkan versi terbaik dari dirinya. Hingga tahap akhir pun tiba, pada saat grand final ia hanya berusaha mengerahkan segala kemampuan yang ia miliki. Dan Alhamdulillah, amanah tersebut dipercayakan kepadanya untuk menjadi Juara I Duta Generasi Berencana Kota Surakarta 2021. Mukhlis berharap, amanah tersebut bisa ia emban sebaik mungkin dan semoga masa depan remaja di Kota Surakarta bisa lebih baik di kemudian hari. Selama masa persiapan Mukhlis merasa tidak menemukan kendala apapun, hanya saja Mukhlis merasa adanya keterbatasan dalam fasilitas yang ia miliki seperti pakaian, sepatu, dan hal

lainnya, sehingga untuk menangani masalah itu ia mencoba mencari pinjaman ke temantemannya. Di akhir wawancara, Mukhlis menyampaikan beberapa pesan untuk teman-teman mahasiswa. Untuk teman-teman yang sedang berjuang, teruslah berjuang. Ingat, masih banyak orang yang harus kamu banggakan dan kamu punya cita-cita yang harus kamu wujudkan. Jika impianmu terlalu besar, maka jadikanlah motivasi untuk meraihnya, karena kamu lebih dari apa yang kamu pikirkan. Bagi Mukhlis, tidak ada cita-cita yang terlalu tinggi, hanya saja langkah kita yang terlalu pendek untuk meraih semua mimpi tersebut. “Jadilah dirimu sendiri, yakinlah pada dirimu, karena setiap orang itu berbeda dan memiliki caranya sendiri,” ucap Mukhlis saat diwawancarai via Whatsapp, Rabu (9/6).[Gardena]

Jangan diam, kirim opinimu ke Lpmpabelanums@gmail.com Kalau nanti suaramu terbungkam, pasti berat Kamu nggak akan kuat, Bro!


8

VARIA UNIVERSITAS

Kamis, 10 Juni 2021

UMS

Lantik Wakil Rektor Periode 2021-2025 UMS, Koran Pabelan – Upacara pelantikan Wakil Rektor UMS periode 20212025 digelar di Edutorium dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Acara yang berlangsung pada Rabu, 2 Juli 2021 ini dihadiri oleh Wali Kota Surakarta, Bupati Sukoharjo dan beberapa tokoh penting lainnya.

P

elantikan Wakil Rektor UMS periode 2021-2025 berbeda dari pelantikanpelantikan sebelumnya, dimana untuk pelantikan tahun ini dilakukan secara daring dan luring karena untuk membatasi jumlah tamu undangan yang hadir agar tidak terjadi kerumunan. Pelantikan tersebut disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube

tv UMS dan melalui platform Zoom Meeting. Lima Wakil Rektor UMS yang telah dilantik yakni, Harun Joko Prayitno sebagai Wakil Rektor I bidang akademik dan kerjasama, Muhammad Da'I sebagai Wakil Rektor II bidang keuangan dan sistem informasi, Ihwan Susila sebagai Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan, alumni dan pengkaderan, EM Sutrisna sebagai Wakil Rektor IV bidang Al Islam dan kemuhammadiyahan, Sumber Daya Manusia (SDM) dan aset, dan Supriyono sebagai Wakil Rektor V bidang kerjasama dan hubungan internasional. Dalam sambutannya, Sofyan Hanif selaku Rektor UMS menyampaikan beberapa harapan agar Wakil Rektor UMS yang telah dilantik dapat menjadi tim kerja yang komitmen dan menjalankan

amanah yang konsisten serta berorientasi terhadap kemajuan UMS. Terkait visi misinya untuk membawa UMS menjadi World Class University, Sofyan mengimbau agar terus memerhatikan tren perkembangan sistem pembelajaran juga kurikulum yang harus dikembangkan. Gibran Rakabuming Raka selaku Wali Kota Surakarta menyampaikan apresiasinya terhadap lima Wakil Rektor UMS yang berhasil dilantik. "Untuk para wakil rektor yang sudah dilantik semoga dapat membawa UMS ditingkat yang lebih tinggi sebagai World Class University diharapkan bisa berdampingan dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Solo," ungkapnya, Rabu (2/6). Upaya Wakil Rektor I, Harun Joko Prayitno, yang baru dilantik untuk merealisasikan visi dan mi-

sinya dengan cara melakukan inovasi terhadap pembelajaran digital untuk meningkatkan motto layanan pembelajaran, inovasi terhadap teknologi tepat guna, riset dan pengabdian kepada masyarakat luas. Selain itu Harus juga membahas tentang sinergi dan kolaborasi antar civitas academica, sertas inovasi akademik berbasis output base education. Di akhir wawancara, Harun juga memberikan harapan kedepannya sebagai Wakil Rektor UMS. "Semoga Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi perguruan tinggi yang unggul, keren dan mendunia," harap Harun saat diwawancarai reporter Koran Pabelan di Edutorium UMS, Rabu (2/6). [Indah/GDM]

Himakom

Melatih Kepercayaan Diri melalui Pelatihan MC UMS, Koran Pabelan – Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himakom) UMS adakan pelatihan Master of Ceremony (MC) untuk Organisasi Mahasiswa di lingkungan Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI). Acara yang mengusung tema “Meningkatkan Softskill melalui Pelatihan MC” ini diadakan secara daring pada Rabu, 2 Juni 2021.

M

elalui pelatihan tersebut, Himakom memberikan wadah bagi mahasiswa yang memiliki minat di bidang pu-

blic speaking. Bicara tentang MC, seorang MC dituntut mampu membaca situasi, menciptakan suasana yang sesuai dengan karakteristik acara dan berupaya untuk melakukan dialog dengan audiens. Selaku pembicara, Made Dwi Anjani, salah satu dosen Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Agung (Unissula), menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi MC beranekaragam. Salah satunya berhadapan dengan ribuan orang dan seorang MC harus mampu membacakan susunan acara dengan artikulasi yang jelas serta volume yang pas.

“Orang yang benar-benar cocok untuk profesi ini harus memiliki kepribadian yang ekstrovert, general, fleksibel dan friendly,” tuturnya, Rabu (2/6). Disela-sela pelatihan, Made juga melakukan uji kepercayaan diri kepada para peserta yang bergabung pada pelatihan tersebut. Setiap peserta diberi waktu satu menit untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. “Salah satu orang harus menjawab pertanyaan tentang kelebihan dan kekurangan selama menjadi MC dan nanti kita evaluasi bersama,” tambahnya. Salah satu peserta pelatihan

tersebut, Evy Nurhidayati mengungkapkan bahwa ia mengapresiasi dan banyak mendapat ilmu setelah mengikuti pelatihan tersebut. Menurut Evy, acara tersebut mampu membantu peserta untuk mengetahui kiat-kiat menjadi MC yang baik. Evy turut menyampaikan alasannya mengikuti pelatihan tersebut. Baginya, materi yang disampaikan pada pelatihan tersebut sangat menarik. “Saya juga ingin meningkatkan kemampuan dalam membawakan sebuah acara,” tambah Evy, Rabu (2/6). [Fakhrul/GDM]

issuu.com/lpmpabelan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.