Harga Rp 1.000
Kamis, 17 Juni 2021
Kamis, 17 Juni 2021
Tahun 17/ No.12
UMS
3 Prodi Berhasil Lolos Seleksi PKKM 2021 Reporter: Aidha Nur Rahma
uan
t Daf
j nga e P ar
UMS, Koran Pabelan – UMS menjadi salah satu perguruan tinggi yang berhasil lolos seleksi Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) dengan kedudukan di Liga I.
gris
Ing
asa
an idik
Bah
d Pen
a
imi
ik K
n Tek
stri
ndu
ik I
n Tek
Ilustrasi: Freepik
8
P
issuu.com/lpmpabelan
KKM bertujuan meningkatkan mutu dengan memfasilitasi, mendorong serta mempercepat perguruan tinggi mencapai berbagai indikator kinerja utama untuk mendorong transformasi di bidang pendidikan tinggi yang mencakup kualitas lulusan, kualitas dosen dan pengajar serta kualitas kurikulum. Munajat Tri Nugroho, selaku Koordinator Task Force dan Pelaksana Tingkat Pusat menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil usaha kerja keras bersama dalam rangka mewujudkan kampus merdeka dengan peningkatan kualitas lulusan. “Perolehan dana hibah melalui program ini nantinya digunakan sebagai pengembangan prodi terkait untuk bergerak lebih progresif serta sebagai pilot project yang turut memberikan dampak baik kepada prodi lain terutama untuk transformasi Pendidikan yang lebih berbasis MBKM,” jelasnya,
Sabtu (12/6). UMS melalui tiga tahap seleksi, diantaranya perancangan proposal, registrasi, pemasukan dan penilaian proposal hingga tahap pengumuman serta implementasi. Setiap rangkaian seleksi tersebut dilakukan secara daring. Seleksi yang dilalui oleh perguruan tinggi ini terbagi menjadi Tiga Liga. Pembagian liga tersebut berdasarkan kapasitas perguruan tinggi meliputi jumlah mahasiswa aktif serta akreditasi perguruan tinggi dan lingkup program seperti cakupan program studi serta dana maksimal yang dikeluarkan mahasiswa. UMS berhasil masuk dalam kategori Liga I dengan jumlah mahasiswa lebih dari 18.000. Sesuai dengan ketentuan bahwa perguruan tinggi yang termasuk
Tetap Lakukan Aksi Walau Dihadang Polisi
dalam kategori Liga I berhak mengusulkan lima Program Studi (Prodi). Namun, berdasarkan Institusional Support System (ISS) hanya menyetujui tiga dari lima prodi yang diajukan UMS. Tiga prodi tersebut adalah Pendidikan Bahasa Inggris, Teknik Kimia, dan Teknik Industri. Pemilihan prodi dilakukan secara internal dengan di dasari oleh prodi yang telah terakreditasi A serta sudah berpengalaman tingkat internasional. Hal ini agar selaras dengan tujuan PKKM untuk mendorong perguruan tinggi mampu bersaing pada skala internasional. “Kami berharap besar terhadap program ini karena program ini akan terus berkelanjutan hingga tiga tahun kedepan yang mana bisa dijadikan sebagai alat penggerak secara
Minim Pengamanan, Papan Boulder HW Terbakar
internal di UMS serta sebagai upaya dalam usaha mendapatkan akreditasi Internasional,” tambah Munajat. Menanggapi kabar keberhasilan tersebut, Salsabila Ardilia Putri mahasiswi Prodi Teknik Kimia mengatakan, bahwa dirinya sangat bangga karena hal tersebut dapat membuat UMS lebih dikenal serta dapat menjadikan lulusan UMS lebih dipandang baik. “Semoga mahasiswa dapat lebih aktif dan mengambil kesempatan di dalamnya karena program ini bukan hanya diperuntukkan untuk kampus saja tapi juga mencari bakat dari mahasiswanya,” harapnya, Senin (14/6). [GDM]
Konsep Kapitalisme pada Fenomena McD
Iklan dan Langganan: 081568337960 SMS Suara Pabelanis: 082142967018
WARTA KAMPUS
Kamis, 17 Juni 2021
Kamis, 17 Juni 2021
7
Editorial
Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com
P
restasi yang diraih kampus dengan julukan TOP 3 Universitas Swasta Terbaik di Indonesia akhir-akhir ini cukup gemilang. Nama Universitas Muhammadiyah Surakarta pun lebih dikenal masyarakat luas akan prestasi-prestasinya. Apalagi Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) baru tahun ini diadakan, dan tiga program studi di UMS berhasil lolos seleksi program tersebut. Tahun lalu, kampus ini fokus untuk pembangunan fasilitas seperti gedung edutorium, kantin dan beberapa fasilitas lainnya. Namun, ma-
sih banyak mahasiswa yang mengeluhkan fasilitas ruang kelas yang kurang layak seperti AC yang tidak dingin, bocornya atap beberapa ruang kelas, LCD yang tidak berfungsi optimal hingga terdapat coretan di gedung-gedung fakultas. Hal tersebut sangat disayangkan, pihak kampus terlihat hanya mempedulikan fasilitas-fasilitas yang biasanya dikunjungi pihak luar, namun mahasiswa harus menikmati kondisi tersebut. Saat pembelajaran jarak jauh seperti ini, pihak kampus seharusnya melakukan renovasi terhadap fa-
silitas-fasilitas yang kurang memadai untuk dapat menunjang proses belajar mengajar. Apalagi Rektor UMS sudah berencana akan melakukan kuliah tatap muka semester mendatang. Saat pembelajaran jarak jauh seperti ini merupakan waktu yang tepat bagi pihak kampus untuk melakukan renovasi agar tidak mengganggu aktivitas perkuliahan. Prestasi sebuah universitas memang diperlukan, namun halhal seperti itu juga patut diperhatikan. Semoga pihak kampus mempertimbangkan permasalahan tersebut.
3 Prodi Berhasil Lolos Seleksi PKKMB 2021 Viva Teknik! wa FKIP...
Konsep Kapitalisme pada Fenomena McD dan BTS
Prof Ruwet
Daftar Program Studi Paling Diminati di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Tetap Lakukan Aksi Walau Dihadang Polisi Panjang umur jalan perjuangan, walaupun semakin sepi.
No.
Tahukah kamu?
“
Salah satu peternakan di Australia Barat mempunyai sapi bernama Knicker yang terkenal lantaran memiliki bobot 1.400 kg dengan tinggi 194 cm.
Sumber: techno.okezone.com
Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus UMS tercinta. Pesan dapat anda sampaikan melalui (0821-42967018) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari kawal proses dinamika di kampus bersama Koran Pabelan. Lpm Pabelan
@infopabelan
+62821177xxxxx (Mahasiswa FKI) Musim hujan, kampus bakal banjir lagi gak nih? QR Code http//www.pabelan-online.com
Aksi Damai - Aliansi Gerakan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum (BEM FH) UMS lakukan aksi mengenai tuntutan pelemahan KPK di area kampus dua, Rabu (16/6).
Prinsipnya mah penting senang, berpikir kritis nomor sekian, atau malah skip, ya?
Suara Pabelanis. Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi
Foto: Alifia/Koran Pabelan
Pemimpin Umum: Akhdan M. A. Sekretaris Umum: Alvanza A. J. Pemimpin Redaksi: Rifqah Litbang: Munasifah Rahmawati Personalia: Anisa Yuliana P. Medkom: Fikri ‘Ainul Qolbi Perusahaan: Cindi Ameliayana W. Manajer Logistik: Anas Tasya S. Redpel Online: Mulyani Adi A. Redpel Koran: Gardena Dika M Redpel Tabloid: Tsania Laila M. Redpel Majalah: Novali Panji N. Manajer Diskusi: Aprilia Aryani D. K. Manajer Data: Rachma Andriani S. Manajer Penelitian: Sabrina Aizya P. Manajer Pelatihan: Mukhlis Sirotul M. Manajer IT & Publikasi: Riki Efendi Manajer Iklan: Wike Tri Wulandari Manajer Prodis: Saeful Budiman
Diharapkan Perhatian Menyeluruh
Foto: pinterest.com
Redpel Koran: Gardena Dika M Redaktur: Indah Puji Rahayu, Kenia Eksidewi Redaktur Foto: Aliffia Zahra Reporter: Andika, Ajeng, Aidha, Novi, Yuniar, Jannah, Gardena Fotografer: Aliffia Zahra Editor: Rifqah, Gardena, Indah, Kenia Ilustrator: Mulki Neli Desain Artistik/Tata Letak: Munir, Andika, Akhdan, Fauzan, Heni, Pendi
“
2
lpmpabelan
Program Studi
No.
Program Studi
1.
Pendidikan Kedokteran
6.
Ilmu Komunikasi
2.
Manajemen
7.
Gizi (S1)
3.
Farmasi
8.
Ilmu Hukum
4.
Psikologi
9.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD
5.
Kedokteran Gigi
10.
Teknik Sipil
*Daftar urutan tersebut dapat berubah sewaktu-waktu. Data diambil pada hari Kamis, 17 Juni 2021
Dengarkan Podcast kami di Spotify
Pabcast
6
WARTA KAMPUS
Kamis, 17 Juni 2021
WARTA KAMPUS
BEM FH
B
EM FH adakan aksi damai mengenai tuntutan pelemahan KPK yang diikuti oleh BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Umar bin Khattab (HMI UBK) serta bebera-
pa mahasiswa umum. Aksi tersebut diadakan sebagai bentuk keresahan teman-teman yang dihimpun dari beberapa diskusi kecil bahwa perlu diadakannya aksi agar kasus tersebut tidak tertimbun begitu saja. Abduh Ali, salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Geografi sekaligus peserta aksi damai menjelaskan bahwa dalam aksi ini tidak banyak dari BEM maupun Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang mengikuti aksi tersebut. Hal ini dikarenakan belum adanya kajian internal pada ormawa tersebut. Ia juga menjelaskan, bahwa sangat disayangkan karena isu KPK ini sudah berjalan beberapa minggu
namun beberapa ormawa belum mengadakan kajian lebih lanjut. “Sangat disayangkan, berarti teman-teman mahasiswa UMS belum perhatian kepada isu KPK saat ini,” ujarnya, Rabu (16/06). Aksi tersebut sempat dilakukan di pertigaan UMS, namun dipaksa mundur oleh pihak kepolisian hingga akhirnya peserta aksi memilih mundur dan menarik diri ke dalam kampus agar esensi dari aksi tersebut tidak hilang. “Di mana pun kami pijak di situ langit di junjung, itu yang kami yakini, di mana pun kita berdiri, penyampaian aspirasi akan tetap kami lakukan,” tambahnya. Salah satu perserta aksi yang tidak ingin disebutkan na-
manya, turut menanggapi terkait pencegahan peserta aksi yang dilakukan pihak kepolisian. Ia menuturkan, bahwa peserta aksi sempat ditahan di salah satu rumah oleh pihak kepolisian, hal ini dilakukan karena mempertimbangkan faktor pandemi saat ini. Ia berharap agar mahasiswa tetap berkomitmen untuk terus melakukan aksi, tidak peduli berapa pun jumlah peserta aksi, mahasiswa harus tetap menyuarakan perbaikan demokrasi khususnya untuk reformasi KPK. “Kita tidak peduli berapa banyak aparat yang menghadang, kita tetap konsisten untuk melawan,” ungkapnya, Rabu (16/06). [Andika/GDM]
Konsep Kapitalisme pada Fenomena McD dan BTS UMS, Koran Pabelan – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Justissica Fakultas Hukum (FH) UMS menyelenggarakan Diskusi Publik dengan topik “McD, BTS, dan Kapitalisme” pada Jumat, 11 Juni 2021. Diskusi tersebut diadakan melalui platform Google Meet dan dibuka untuk umum.
F
ierdha Muhammad Ali, selaku pembicara dalam diskusi ini menyampaikan bahwa kerumunan yang terjadi di McD tidak hanya terjadi sekali saja, namun terjadi dua kali yaitu pa-
da saat penutupan McD di Sarinah dan sekarang saat melakukan kolaborasi dengan BTS. Hal ini seharusnya dapat dilihat dari berbagai macam perspektif, entah dari perspektif kapitalis, mahasiswa biasa, konsumen McD, kpopers atau Gojek. “Inilah konsep dasar kapitalis. Seperti berkolaborasi dengan BTS yang membuat mereka seperti satusatunya yang bisa melakukannya,” tuturnya, Jumat (11/6). . Ia juga membahas tentang BTS dan penggemarnya yang sangat solid. Hal ini membuat mereka yang tidak terorganisir dapat bergerak dengan basis-basis
penggemar mereka yang sangat loyal. Dengan perkembangan teknologi mampu membuat para penggemar bisa sangat dekat dengan para idolanya. Hal ini seharusnya tidak hanya dipandang dari segi baik atau buruknya saja, melainkan dari segi kesempatan dan hal yang dapat diciptakan di masa depan dengan belajar dan mengambil nilai dari fenomena ini. “Selain itu, kekompakkan dari para kpopers ini seharusnya juga bisa diarahkan untuk bergerak menuju hal-hal yang positif, seperti kegiatan kemanusiaan, dan lain-lain,” ungkapnya, Jumat (11/6).
Krisna Indra, salah satu peserta dari Diskusi Publik ini memberikan tanggapannya mengenai kegiatan tersebut. Ia mengungkapkan, bahwa topik dari diksusi cukup menarik karena mengangkat tema fenomena yang sedang terjadi sehingga dapat mengambil sisi lain dari fenomena ini. “Saya harap para mahasiswa lebih mendalami suatu fenomena dan isu bukan hanya dari satu sisi atau perspektif saja, namun juga faktor-faktor di balik itu semua,” ujarnya, Jumat (11/6). [Ajeng/KE]
kemendikbudristek
Adakan Program Kampus Mengajar Angkatan 2 UMS, Koran Pabelan – Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kembali mengadakan program Kampus Mengajar angkatan dua untuk penguatan pembelajaran literasi dan numerasi. Salah satu acara untuk menyambut program tersebut diadakan melalui webinar pada Jumat, 11 Juni 2021.
K
ampus Mengajar angkatan dua merupakan lanjutan dari program Kampus Mengajar angkatan satu. Program ini memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus. Program Kampus
Mengajar tahun ini mulai dibuka pada bulan Juni 2021. Wagiran, selaku Ketua SubPokja Kampus Mengajar memaparkan tujuan diadakannya program ini untuk membekali mahasiswa agar menguasai berbagai ilmu serta keahlian yang akan berguna di dunia kerja dan masa selanjutnya. Kriteria mahasiswa untuk dapat mengikuti program Kampus Mengajar ini adalah mahasiswa S1 minimal semester lima, dengan minimal Indeks Prestasi Mahasiswa (IPK) tiga dari skala empat. “Berasal dari Perguruan Tinggi di bawah naungan Dirjen Dikti dengan minimal akreditasi B, serta mempunyai pengalaman organisasi dan mengajar,” jelas Wagiran, Jumat (11/6). Program ini mempunyai beberapa manfaat, yaitu mengem-
Dengarkan Podcast kami di Spotify
3
Diskusi Publik
Tetap Lakukan Aksi Walau Dihadang Polisi UMS, Koran Pabelan – Aliansi Gerakan Mahasiswa UMS yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) lakukan aksi damai untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di pertigaan UMS. Namun aksi tersebut dihadang oleh pihak kepolisian yang menyebabkan aksi bergeser ke area kampus dua UMS, Rabu, 16 Juni 2021.
Kamis, 17 Juni 2021
bangkan diri, khususnya kreativitas, kepemimpinan, kemampuan interpersonal, mendapatkan pengalaman nyata di lapangan, mampu mengasah kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Kegiatan ini dapat dikonversi sebanyak 20 SKS dan mendapat piagam penghargaan peserta, serta bantuan berupa uang saku. Selaku Kemendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim menjelaskan bahwa melalui program Kampus Mengajar ini mahasiswa dapat mengasah kepemimpinan, kematangan emosional serta kepekaan sosial yang nantinya akan melekat pada diri sebagai cendekiawan dan calon pemimpin masa depan. “Indonesia membutuhkan pribadi cendekiawan dan pemimpin berempati
yang terus berdedikasi untuk negeri melampaui diri sendiri,” ungkap Nadiem, Jumat (11/06). Ditta Meidya Putri, salah satu mahasiswi Fakultas Komunikasi dan Informatika berpendapat bahwa apabila mengikuti program tersebut dapat meningkatkan kompetensi individu, melatih kepemimpinan dan mengasah kepekaan sosial. “Harapan saya, semoga setiap mahasiswa yang merupakan generasi penerus bangsa dapat mengkontribusikan ilmu dan prestasinya kepada masyarakat. Dengan adanya webinar Kampus Mengajar angkatan dua ini, semoga dapat menginspirasi mereka untuk ikut terlibat dalam kegiatan ini sehingga mampu mengasah kepekaan sosial mereka,” harapnya, Rabu (16/06). [Yuniar/GDM]
Pabcast
Redaksi LPM Pabelan menerima: 1.Opini Tema bebas dan tidak mengandung SARA Dapat berupa opini seputar mahasiswa UMS atau umum Jumlah karakter 5.000-6.000 karakter 2. Cerpen Tema bebas dan tidak mengandung SARA Jumlah maksimal 10.000 karakter 3. Resensi Maksimal panjang resensi 5.000 karakter Wajib menyertakan cover buku atau film Bisa berasal dari penerbit manapun 4. Puisi Tema bebas dan tidak mengandung SARA Penulis mengirimkan puisi minimal 2 puisi dalam 1 tema *Kirim ke email lpmpabelanums@gmail.com *Tulisan belum pernah dipublikasikan dimanapun *Menyertakan nama, fakultas, nomor handphone yang bisa dihubungi, foto diri(untuk opini), KTM(hasil scan atau foto) *Tulisan masuk menjadi milik LPM Pabelan
4
KARIKATUR
Kamis, 17 Juni 2021
GRIYA MAHASISWA Upper
Kamis, 17 Juni 2021
5
HW UMS
Ilustrator : Mulki Neli/Koran Pabelan
Minim Pengamanan, Papan Boulder HW Terbakar UMS, Koran Pabelan – Hizbul Wathan (HW) Kafilah Penuntun Moh. Djazman UMS alami kerugian akibat terbakarnya papan boulder HW beserta busa sebagai alas papan tersebut. Kejadian ini terjadi pada Jumat, 4 Juni 2021. Akibatnya, HW UMS mengalami kerugian sebesar satu juta rupiah.
S
aat diwawancarai via WhatsApp oleh reporter Koran Pabelan, Ivan Fadilla Wijaya, selaku Ketua Kafilah Putra HW UMS menjelaskan bahwa saat kejadian tidak ada satu pun anggota HW UMS yang berada di sekitar kampus. Menurut pernyataan saksi mata, kejadian tersebut bermula ketika ada
segerombolan anak penduduk dekat kampus yang bermain di area bouldering HW UMS. Segerombolan anak penduduk tersebut bermain di sekitar papan boulder dan masuk ke area belakang yang terdapat busa untuk alas bermain boulder. “Ternyata ada salah satu anak yang membawa sesuatu yang sudah menyala, tidak tahu itu sejenis plastik atau apa, bara apinya mengenai kasur belakang boulder, tapi tidak langsung terbakar,” jelas Ivan, Selasa (15/6). Tak berhenti sampai di situ, api semakin lama semakin membesar hingga membakar area belakang boulder sampai papan boulder tersebut terbakar setengah dari keseluruhannya. Ivan menuturkan, bahwa pihak HW
UMS baru mengetahui kabar tersebut tiga hari setelah kejadian. “Kami sendiri baru mengetahui hal tersebut hari Senin tanggal 7, karena di sana juga minim pengamanan dari satpam kampus dan tidak ada CCTV,” tambahnya. Kerugian yang dialami HW UMS akibat kejadian tersebut berkisar satu juta rupiah, meliputi papan boulder serta kasur sebagai alas papan. Setelah kejadian tersebut, pihak HW UMS melaporkannya ke satpam kampus agar diteruskan ke Kemahasiswaan serta Biro Administrasi Umum (BAU) agar segera diurus kerusakannya. Pihak HW UMS juga memindahkan papan boulder tersebut ke tempat yang lebih aman, serta meningkatkan kewaspadaan di area sekitar papan.
“Terkait pelaku, kami serahkan ke satpam kampus untuk prosesnya,” ujar Ivan. Ahmat Khoirudin, salah satu mahasiswa yang sering menggunakan fasilitas griya mahasiswa UMS mengungkapkan bahwa dirinya turut prihatin, penjagaan alat organisasi yang difasilitasi oleh kampus sebaiknya dapat dijaga dan mendapatkan perhatian lebih. Ia juga berharap, semoga permasalahan tersebut segera dikomunikasikan dengan pihakpihak terkait agar permasalahan tersebut segera menemukan solusi. “Perlu ada penambahan CCTV dan pengontrolan keamanan di area tersebut,” tambah Ahmat, Kamis (17/6). [Gardena/R]
WARTA KAMPUS Webinar
Edukasi Bahaya Tukang Gigi Ilegal
Webinar FT
Bahas Upaya Pertahankan Energi Minyak UMS, Koran Pabelan – Fakultas Teknik (FT) UMS menyelenggarakan acara Web Seminar (Webinar) Engineering Talks yang keempat. Webinar tersebut mengusung tema “Aplikasi dan Pengembangan Teknologi Mekanik dalam Upaya Mempertahankan Cadangan Energi Minyak Nasional”, Kamis (10/6).
D
edi Prihantoro, selaku pembicara dalam webinar tersebut mengatakan bahwa secara alami produksi minyak akan menurun, tetapi konsumsinya setiap tahun semakin meningkat. Di Indonesia,
produksi minyak dari tahun ke tahun mengalami penurunan, sehingga ketika tidak adanya penemuan minyak baru, maka minyak di Indonesia lambat laun akan habis. “Masa-masa untuk mencari minyak semakin sulit karena permukaan semakin padat, sehingga harga minyak tidak menentu. Untuk menambah cadangan minyak perlu dilakukan eksplorasi,” tuturnya, Kamis (10/6). Ia mengatakan, bahwa untuk mengambil sisa-sisa minyak di dalam tanah yang semakin sedikit dibutuhkan teknologi untuk mengambilnya, seperti menggunakan teknologi drilling. Dengan penggunaan teknologi yang semakin canggih, seharusnya bisa
membuka kunci untuk masa depan. “Sebagai akademisi, kita harus bisa menemukan riset yang mampu menjawab persoalanpersoalan yang sedang dihadapi di masa ini, seperti cadangan minyak yang semakin sedikit,” ungkapnya, Kamis (10/6). Selaku pembicara kedua, Sarjito mengatakan bahwa energi minyak menjadi sumber vital yang diperlukan makhluk hidup untuk melakukan berbagai aktivitas. Oleh karena itu, pemegang otoritas sebuah negara berkewajiban untuk menjamin ketersedian energi untuk kelangsungan hajat hidup masyarakat banyak. Dalam menjamin ketersedian energi, pemerintah sudah mela-
kukan berbagai strategi. “Seperti Dewan Energi Nasional, sejak tahun 2014 berusaha mengeluarkan outlook energi Indonesia untuk mendata kebutuhan energi dan stocking,” jelasnya, Kamis (10/6). Siggid Deddy Nurfiyanto, salah satu peserta webinar memberikan tanggapannya terkait acara tersebut. Ia mengatakan, bahwa acara tersebut sangat bagus, tetapi sebaiknya yang disampaikan bukan hanya teori saja. “Bisa dikenalkan pada suatu inovasi-inovasi baru dari pemateri untuk mahasiswa agar lebih menarik,” ungkapnya, Kamis (10/6). [Jannah/KE]
UMS, Koran Pabelan – Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UMS gelar webinar dengan tema “Korban Tukang Gigi dan Melihat Etika Kedokteran di Social Media”. Acara ini digelar pada Minggu, 13 Juni 2021 melalui platform Zoom Meeting.
O
rmawa FKG UMS meliputi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKG, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FKG, serta Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) AzZahrawi gelar webinar dengan tema yang sedang hangat dibicarakan melalui media sosial. Turut mengundang Rifqie Al
Haris selaku pembicara, ia mengungkapkan bahwa etika akan tumbuh dari hati nurani saat kita melihat masalah yang ditimbulkan oleh praktisi medis ilegal. Dampak nyata praktik gigi ilegal tersebut dapat menyebabkan kerusakan berat hingga permanen pada gigi, infeksi yang mengancam nyawa, hingga hilangnya nyawa pasien. Akusisi perawatan gigi oleh orang awam terjadi atas dasar perawatan fesyen atau aksesoris kecantikan serta ketika gigi menjadi komoditi, banyak orang mendadak ingin menjadi dokter. Sumber masalah muncul dari beberapa faktor, seperti pelakunya oknum yang berprofesi di bidang kesehatan selain dokter gigi sehingga masyarakat menganggap
tindakannya sudah berkompeten dan legal, wawasan dan pengetahuan orang tua masih minim, influencer kerap dijadikan referensi padahal influencer tidak berkompeten dalam bidang tersebut. “Influencer tidak mempunyai pengetahuan, namun pengikutnya banyak,” tegasnya, Minggu (13/6). Di era media sosial seperti saat ini, siapapun dapat memasukkan informasi tentang kesehatan, termasuk seseorang yang tidak ahli di bidang kesehatan. Rifqie mengajak siapapun yang memiliki keilmuan untuk membuat informasi yang akurat, terutama mahasiswa karena memiliki waktu lebih untuk membuat konten di media sosial. Konten yang dibuat harus memperhati-
kan tata karma dan sopan santun, serta harus objektif sehingga masyarakat lebih mudah menerima informasi yang diberikan. Khilmi Maulana Sifa, salah satu mahasiswa FKG mengungkapkan alasannya mengikuti webinar ini karena tema yang diangkat mampu mengedukasi masyarakat mengenai tukang gigi. Ia berpesan, jangan menyalahgunakan profesi kedokteran gigi dan masyarakat pun harus pintar memilih dalam melakukan perawatan gigi. “Semoga ada kegitan-kegiatan yang bermanfaat seperti ini ke depannya untuk masyarakat umum,” harapnya, Minggu (13/6). [Novi/IPR]
4
KARIKATUR
Kamis, 17 Juni 2021
GRIYA MAHASISWA Upper
Kamis, 17 Juni 2021
5
HW UMS
Ilustrator : Mulki Neli/Koran Pabelan
Minim Pengamanan, Papan Boulder HW Terbakar UMS, Koran Pabelan – Hizbul Wathan (HW) Kafilah Penuntun Moh. Djazman UMS alami kerugian akibat terbakarnya papan boulder HW beserta busa sebagai alas papan tersebut. Kejadian ini terjadi pada Jumat, 4 Juni 2021. Akibatnya, HW UMS mengalami kerugian sebesar satu juta rupiah.
S
aat diwawancarai via WhatsApp oleh reporter Koran Pabelan, Ivan Fadilla Wijaya, selaku Ketua Kafilah Putra HW UMS menjelaskan bahwa saat kejadian tidak ada satu pun anggota HW UMS yang berada di sekitar kampus. Menurut pernyataan saksi mata, kejadian tersebut bermula ketika ada
segerombolan anak penduduk dekat kampus yang bermain di area bouldering HW UMS. Segerombolan anak penduduk tersebut bermain di sekitar papan boulder dan masuk ke area belakang yang terdapat busa untuk alas bermain boulder. “Ternyata ada salah satu anak yang membawa sesuatu yang sudah menyala, tidak tahu itu sejenis plastik atau apa, bara apinya mengenai kasur belakang boulder, tapi tidak langsung terbakar,” jelas Ivan, Selasa (15/6). Tak berhenti sampai di situ, api semakin lama semakin membesar hingga membakar area belakang boulder sampai papan boulder tersebut terbakar setengah dari keseluruhannya. Ivan menuturkan, bahwa pihak HW
UMS baru mengetahui kabar tersebut tiga hari setelah kejadian. “Kami sendiri baru mengetahui hal tersebut hari Senin tanggal 7, karena di sana juga minim pengamanan dari satpam kampus dan tidak ada CCTV,” tambahnya. Kerugian yang dialami HW UMS akibat kejadian tersebut berkisar satu juta rupiah, meliputi papan boulder serta kasur sebagai alas papan. Setelah kejadian tersebut, pihak HW UMS melaporkannya ke satpam kampus agar diteruskan ke Kemahasiswaan serta Biro Administrasi Umum (BAU) agar segera diurus kerusakannya. Pihak HW UMS juga memindahkan papan boulder tersebut ke tempat yang lebih aman, serta meningkatkan kewaspadaan di area sekitar papan.
“Terkait pelaku, kami serahkan ke satpam kampus untuk prosesnya,” ujar Ivan. Ahmat Khoirudin, salah satu mahasiswa yang sering menggunakan fasilitas griya mahasiswa UMS mengungkapkan bahwa dirinya turut prihatin, penjagaan alat organisasi yang difasilitasi oleh kampus sebaiknya dapat dijaga dan mendapatkan perhatian lebih. Ia juga berharap, semoga permasalahan tersebut segera dikomunikasikan dengan pihakpihak terkait agar permasalahan tersebut segera menemukan solusi. “Perlu ada penambahan CCTV dan pengontrolan keamanan di area tersebut,” tambah Ahmat, Kamis (17/6). [Gardena/R]
WARTA KAMPUS Webinar
Edukasi Bahaya Tukang Gigi Ilegal
Webinar FT
Bahas Upaya Pertahankan Energi Minyak UMS, Koran Pabelan – Fakultas Teknik (FT) UMS menyelenggarakan acara Web Seminar (Webinar) Engineering Talks yang keempat. Webinar tersebut mengusung tema “Aplikasi dan Pengembangan Teknologi Mekanik dalam Upaya Mempertahankan Cadangan Energi Minyak Nasional”, Kamis (10/6).
D
edi Prihantoro, selaku pembicara dalam webinar tersebut mengatakan bahwa secara alami produksi minyak akan menurun, tetapi konsumsinya setiap tahun semakin meningkat. Di Indonesia,
produksi minyak dari tahun ke tahun mengalami penurunan, sehingga ketika tidak adanya penemuan minyak baru, maka minyak di Indonesia lambat laun akan habis. “Masa-masa untuk mencari minyak semakin sulit karena permukaan semakin padat, sehingga harga minyak tidak menentu. Untuk menambah cadangan minyak perlu dilakukan eksplorasi,” tuturnya, Kamis (10/6). Ia mengatakan, bahwa untuk mengambil sisa-sisa minyak di dalam tanah yang semakin sedikit dibutuhkan teknologi untuk mengambilnya, seperti menggunakan teknologi drilling. Dengan penggunaan teknologi yang semakin canggih, seharusnya bisa
membuka kunci untuk masa depan. “Sebagai akademisi, kita harus bisa menemukan riset yang mampu menjawab persoalanpersoalan yang sedang dihadapi di masa ini, seperti cadangan minyak yang semakin sedikit,” ungkapnya, Kamis (10/6). Selaku pembicara kedua, Sarjito mengatakan bahwa energi minyak menjadi sumber vital yang diperlukan makhluk hidup untuk melakukan berbagai aktivitas. Oleh karena itu, pemegang otoritas sebuah negara berkewajiban untuk menjamin ketersedian energi untuk kelangsungan hajat hidup masyarakat banyak. Dalam menjamin ketersedian energi, pemerintah sudah mela-
kukan berbagai strategi. “Seperti Dewan Energi Nasional, sejak tahun 2014 berusaha mengeluarkan outlook energi Indonesia untuk mendata kebutuhan energi dan stocking,” jelasnya, Kamis (10/6). Siggid Deddy Nurfiyanto, salah satu peserta webinar memberikan tanggapannya terkait acara tersebut. Ia mengatakan, bahwa acara tersebut sangat bagus, tetapi sebaiknya yang disampaikan bukan hanya teori saja. “Bisa dikenalkan pada suatu inovasi-inovasi baru dari pemateri untuk mahasiswa agar lebih menarik,” ungkapnya, Kamis (10/6). [Jannah/KE]
UMS, Koran Pabelan – Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UMS gelar webinar dengan tema “Korban Tukang Gigi dan Melihat Etika Kedokteran di Social Media”. Acara ini digelar pada Minggu, 13 Juni 2021 melalui platform Zoom Meeting.
O
rmawa FKG UMS meliputi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKG, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FKG, serta Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) AzZahrawi gelar webinar dengan tema yang sedang hangat dibicarakan melalui media sosial. Turut mengundang Rifqie Al
Haris selaku pembicara, ia mengungkapkan bahwa etika akan tumbuh dari hati nurani saat kita melihat masalah yang ditimbulkan oleh praktisi medis ilegal. Dampak nyata praktik gigi ilegal tersebut dapat menyebabkan kerusakan berat hingga permanen pada gigi, infeksi yang mengancam nyawa, hingga hilangnya nyawa pasien. Akusisi perawatan gigi oleh orang awam terjadi atas dasar perawatan fesyen atau aksesoris kecantikan serta ketika gigi menjadi komoditi, banyak orang mendadak ingin menjadi dokter. Sumber masalah muncul dari beberapa faktor, seperti pelakunya oknum yang berprofesi di bidang kesehatan selain dokter gigi sehingga masyarakat menganggap
tindakannya sudah berkompeten dan legal, wawasan dan pengetahuan orang tua masih minim, influencer kerap dijadikan referensi padahal influencer tidak berkompeten dalam bidang tersebut. “Influencer tidak mempunyai pengetahuan, namun pengikutnya banyak,” tegasnya, Minggu (13/6). Di era media sosial seperti saat ini, siapapun dapat memasukkan informasi tentang kesehatan, termasuk seseorang yang tidak ahli di bidang kesehatan. Rifqie mengajak siapapun yang memiliki keilmuan untuk membuat informasi yang akurat, terutama mahasiswa karena memiliki waktu lebih untuk membuat konten di media sosial. Konten yang dibuat harus memperhati-
kan tata karma dan sopan santun, serta harus objektif sehingga masyarakat lebih mudah menerima informasi yang diberikan. Khilmi Maulana Sifa, salah satu mahasiswa FKG mengungkapkan alasannya mengikuti webinar ini karena tema yang diangkat mampu mengedukasi masyarakat mengenai tukang gigi. Ia berpesan, jangan menyalahgunakan profesi kedokteran gigi dan masyarakat pun harus pintar memilih dalam melakukan perawatan gigi. “Semoga ada kegitan-kegiatan yang bermanfaat seperti ini ke depannya untuk masyarakat umum,” harapnya, Minggu (13/6). [Novi/IPR]
6
WARTA KAMPUS
Kamis, 17 Juni 2021
WARTA KAMPUS
BEM FH
B
EM FH adakan aksi damai mengenai tuntutan pelemahan KPK yang diikuti oleh BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Umar bin Khattab (HMI UBK) serta bebera-
pa mahasiswa umum. Aksi tersebut diadakan sebagai bentuk keresahan teman-teman yang dihimpun dari beberapa diskusi kecil bahwa perlu diadakannya aksi agar kasus tersebut tidak tertimbun begitu saja. Abduh Ali, salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Geografi sekaligus peserta aksi damai menjelaskan bahwa dalam aksi ini tidak banyak dari BEM maupun Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang mengikuti aksi tersebut. Hal ini dikarenakan belum adanya kajian internal pada ormawa tersebut. Ia juga menjelaskan, bahwa sangat disayangkan karena isu KPK ini sudah berjalan beberapa minggu
namun beberapa ormawa belum mengadakan kajian lebih lanjut. “Sangat disayangkan, berarti teman-teman mahasiswa UMS belum perhatian kepada isu KPK saat ini,” ujarnya, Rabu (16/06). Aksi tersebut sempat dilakukan di pertigaan UMS, namun dipaksa mundur oleh pihak kepolisian hingga akhirnya peserta aksi memilih mundur dan menarik diri ke dalam kampus agar esensi dari aksi tersebut tidak hilang. “Di mana pun kami pijak di situ langit di junjung, itu yang kami yakini, di mana pun kita berdiri, penyampaian aspirasi akan tetap kami lakukan,” tambahnya. Salah satu perserta aksi yang tidak ingin disebutkan na-
manya, turut menanggapi terkait pencegahan peserta aksi yang dilakukan pihak kepolisian. Ia menuturkan, bahwa peserta aksi sempat ditahan di salah satu rumah oleh pihak kepolisian, hal ini dilakukan karena mempertimbangkan faktor pandemi saat ini. Ia berharap agar mahasiswa tetap berkomitmen untuk terus melakukan aksi, tidak peduli berapa pun jumlah peserta aksi, mahasiswa harus tetap menyuarakan perbaikan demokrasi khususnya untuk reformasi KPK. “Kita tidak peduli berapa banyak aparat yang menghadang, kita tetap konsisten untuk melawan,” ungkapnya, Rabu (16/06). [Andika/GDM]
Konsep Kapitalisme pada Fenomena McD dan BTS UMS, Koran Pabelan – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Justissica Fakultas Hukum (FH) UMS menyelenggarakan Diskusi Publik dengan topik “McD, BTS, dan Kapitalisme” pada Jumat, 11 Juni 2021. Diskusi tersebut diadakan melalui platform Google Meet dan dibuka untuk umum.
F
ierdha Muhammad Ali, selaku pembicara dalam diskusi ini menyampaikan bahwa kerumunan yang terjadi di McD tidak hanya terjadi sekali saja, namun terjadi dua kali yaitu pa-
da saat penutupan McD di Sarinah dan sekarang saat melakukan kolaborasi dengan BTS. Hal ini seharusnya dapat dilihat dari berbagai macam perspektif, entah dari perspektif kapitalis, mahasiswa biasa, konsumen McD, kpopers atau Gojek. “Inilah konsep dasar kapitalis. Seperti berkolaborasi dengan BTS yang membuat mereka seperti satusatunya yang bisa melakukannya,” tuturnya, Jumat (11/6). . Ia juga membahas tentang BTS dan penggemarnya yang sangat solid. Hal ini membuat mereka yang tidak terorganisir dapat bergerak dengan basis-basis
penggemar mereka yang sangat loyal. Dengan perkembangan teknologi mampu membuat para penggemar bisa sangat dekat dengan para idolanya. Hal ini seharusnya tidak hanya dipandang dari segi baik atau buruknya saja, melainkan dari segi kesempatan dan hal yang dapat diciptakan di masa depan dengan belajar dan mengambil nilai dari fenomena ini. “Selain itu, kekompakkan dari para kpopers ini seharusnya juga bisa diarahkan untuk bergerak menuju hal-hal yang positif, seperti kegiatan kemanusiaan, dan lain-lain,” ungkapnya, Jumat (11/6).
Krisna Indra, salah satu peserta dari Diskusi Publik ini memberikan tanggapannya mengenai kegiatan tersebut. Ia mengungkapkan, bahwa topik dari diksusi cukup menarik karena mengangkat tema fenomena yang sedang terjadi sehingga dapat mengambil sisi lain dari fenomena ini. “Saya harap para mahasiswa lebih mendalami suatu fenomena dan isu bukan hanya dari satu sisi atau perspektif saja, namun juga faktor-faktor di balik itu semua,” ujarnya, Jumat (11/6). [Ajeng/KE]
kemendikbudristek
Adakan Program Kampus Mengajar Angkatan 2 UMS, Koran Pabelan – Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kembali mengadakan program Kampus Mengajar angkatan dua untuk penguatan pembelajaran literasi dan numerasi. Salah satu acara untuk menyambut program tersebut diadakan melalui webinar pada Jumat, 11 Juni 2021.
K
ampus Mengajar angkatan dua merupakan lanjutan dari program Kampus Mengajar angkatan satu. Program ini memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus. Program Kampus
Mengajar tahun ini mulai dibuka pada bulan Juni 2021. Wagiran, selaku Ketua SubPokja Kampus Mengajar memaparkan tujuan diadakannya program ini untuk membekali mahasiswa agar menguasai berbagai ilmu serta keahlian yang akan berguna di dunia kerja dan masa selanjutnya. Kriteria mahasiswa untuk dapat mengikuti program Kampus Mengajar ini adalah mahasiswa S1 minimal semester lima, dengan minimal Indeks Prestasi Mahasiswa (IPK) tiga dari skala empat. “Berasal dari Perguruan Tinggi di bawah naungan Dirjen Dikti dengan minimal akreditasi B, serta mempunyai pengalaman organisasi dan mengajar,” jelas Wagiran, Jumat (11/6). Program ini mempunyai beberapa manfaat, yaitu mengem-
Dengarkan Podcast kami di Spotify
3
Diskusi Publik
Tetap Lakukan Aksi Walau Dihadang Polisi UMS, Koran Pabelan – Aliansi Gerakan Mahasiswa UMS yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) lakukan aksi damai untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di pertigaan UMS. Namun aksi tersebut dihadang oleh pihak kepolisian yang menyebabkan aksi bergeser ke area kampus dua UMS, Rabu, 16 Juni 2021.
Kamis, 17 Juni 2021
bangkan diri, khususnya kreativitas, kepemimpinan, kemampuan interpersonal, mendapatkan pengalaman nyata di lapangan, mampu mengasah kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Kegiatan ini dapat dikonversi sebanyak 20 SKS dan mendapat piagam penghargaan peserta, serta bantuan berupa uang saku. Selaku Kemendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim menjelaskan bahwa melalui program Kampus Mengajar ini mahasiswa dapat mengasah kepemimpinan, kematangan emosional serta kepekaan sosial yang nantinya akan melekat pada diri sebagai cendekiawan dan calon pemimpin masa depan. “Indonesia membutuhkan pribadi cendekiawan dan pemimpin berempati
yang terus berdedikasi untuk negeri melampaui diri sendiri,” ungkap Nadiem, Jumat (11/06). Ditta Meidya Putri, salah satu mahasiswi Fakultas Komunikasi dan Informatika berpendapat bahwa apabila mengikuti program tersebut dapat meningkatkan kompetensi individu, melatih kepemimpinan dan mengasah kepekaan sosial. “Harapan saya, semoga setiap mahasiswa yang merupakan generasi penerus bangsa dapat mengkontribusikan ilmu dan prestasinya kepada masyarakat. Dengan adanya webinar Kampus Mengajar angkatan dua ini, semoga dapat menginspirasi mereka untuk ikut terlibat dalam kegiatan ini sehingga mampu mengasah kepekaan sosial mereka,” harapnya, Rabu (16/06). [Yuniar/GDM]
Pabcast
Redaksi LPM Pabelan menerima: 1.Opini Tema bebas dan tidak mengandung SARA Dapat berupa opini seputar mahasiswa UMS atau umum Jumlah karakter 5.000-6.000 karakter 2. Cerpen Tema bebas dan tidak mengandung SARA Jumlah maksimal 10.000 karakter 3. Resensi Maksimal panjang resensi 5.000 karakter Wajib menyertakan cover buku atau film Bisa berasal dari penerbit manapun 4. Puisi Tema bebas dan tidak mengandung SARA Penulis mengirimkan puisi minimal 2 puisi dalam 1 tema *Kirim ke email lpmpabelanums@gmail.com *Tulisan belum pernah dipublikasikan dimanapun *Menyertakan nama, fakultas, nomor handphone yang bisa dihubungi, foto diri(untuk opini), KTM(hasil scan atau foto) *Tulisan masuk menjadi milik LPM Pabelan
WARTA KAMPUS
Kamis, 17 Juni 2021
Kamis, 17 Juni 2021
7
Editorial
Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, http//www.pabelan-online.com
P
restasi yang diraih kampus dengan julukan TOP 3 Universitas Swasta Terbaik di Indonesia akhir-akhir ini cukup gemilang. Nama Universitas Muhammadiyah Surakarta pun lebih dikenal masyarakat luas akan prestasi-prestasinya. Apalagi Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) baru tahun ini diadakan, dan tiga program studi di UMS berhasil lolos seleksi program tersebut. Tahun lalu, kampus ini fokus untuk pembangunan fasilitas seperti gedung edutorium, kantin dan beberapa fasilitas lainnya. Namun, ma-
sih banyak mahasiswa yang mengeluhkan fasilitas ruang kelas yang kurang layak seperti AC yang tidak dingin, bocornya atap beberapa ruang kelas, LCD yang tidak berfungsi optimal hingga terdapat coretan di gedung-gedung fakultas. Hal tersebut sangat disayangkan, pihak kampus terlihat hanya mempedulikan fasilitas-fasilitas yang biasanya dikunjungi pihak luar, namun mahasiswa harus menikmati kondisi tersebut. Saat pembelajaran jarak jauh seperti ini, pihak kampus seharusnya melakukan renovasi terhadap fa-
silitas-fasilitas yang kurang memadai untuk dapat menunjang proses belajar mengajar. Apalagi Rektor UMS sudah berencana akan melakukan kuliah tatap muka semester mendatang. Saat pembelajaran jarak jauh seperti ini merupakan waktu yang tepat bagi pihak kampus untuk melakukan renovasi agar tidak mengganggu aktivitas perkuliahan. Prestasi sebuah universitas memang diperlukan, namun halhal seperti itu juga patut diperhatikan. Semoga pihak kampus mempertimbangkan permasalahan tersebut.
3 Prodi Berhasil Lolos Seleksi PKKMB 2021 Viva Teknik! wa FKIP...
Konsep Kapitalisme pada Fenomena McD dan BTS
Prof Ruwet
Daftar Program Studi Paling Diminati di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Tetap Lakukan Aksi Walau Dihadang Polisi Panjang umur jalan perjuangan, walaupun semakin sepi.
No.
Tahukah kamu?
“
Salah satu peternakan di Australia Barat mempunyai sapi bernama Knicker yang terkenal lantaran memiliki bobot 1.400 kg dengan tinggi 194 cm.
Sumber: techno.okezone.com
Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus UMS tercinta. Pesan dapat anda sampaikan melalui (0821-42967018) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari kawal proses dinamika di kampus bersama Koran Pabelan. Lpm Pabelan
@infopabelan
+62821177xxxxx (Mahasiswa FKI) Musim hujan, kampus bakal banjir lagi gak nih? QR Code http//www.pabelan-online.com
Aksi Damai - Aliansi Gerakan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum (BEM FH) UMS lakukan aksi mengenai tuntutan pelemahan KPK di area kampus dua, Rabu (16/6).
Prinsipnya mah penting senang, berpikir kritis nomor sekian, atau malah skip, ya?
Suara Pabelanis. Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi
Foto: Alifia/Koran Pabelan
Pemimpin Umum: Akhdan M. A. Sekretaris Umum: Alvanza A. J. Pemimpin Redaksi: Rifqah Litbang: Munasifah Rahmawati Personalia: Anisa Yuliana P. Medkom: Fikri ‘Ainul Qolbi Perusahaan: Cindi Ameliayana W. Manajer Logistik: Anas Tasya S. Redpel Online: Mulyani Adi A. Redpel Koran: Gardena Dika M Redpel Tabloid: Tsania Laila M. Redpel Majalah: Novali Panji N. Manajer Diskusi: Aprilia Aryani D. K. Manajer Data: Rachma Andriani S. Manajer Penelitian: Sabrina Aizya P. Manajer Pelatihan: Mukhlis Sirotul M. Manajer IT & Publikasi: Riki Efendi Manajer Iklan: Wike Tri Wulandari Manajer Prodis: Saeful Budiman
Diharapkan Perhatian Menyeluruh
Foto: pinterest.com
Redpel Koran: Gardena Dika M Redaktur: Indah Puji Rahayu, Kenia Eksidewi Redaktur Foto: Aliffia Zahra Reporter: Andika, Ajeng, Aidha, Novi, Yuniar, Jannah, Gardena Fotografer: Aliffia Zahra Editor: Rifqah, Gardena, Indah, Kenia Ilustrator: Mulki Neli Desain Artistik/Tata Letak: Munir, Andika, Akhdan, Fauzan, Heni, Pendi
“
2
lpmpabelan
Program Studi
No.
Program Studi
1.
Pendidikan Kedokteran
6.
Ilmu Komunikasi
2.
Manajemen
7.
Gizi (S1)
3.
Farmasi
8.
Ilmu Hukum
4.
Psikologi
9.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD
5.
Kedokteran Gigi
10.
Teknik Sipil
*Daftar urutan tersebut dapat berubah sewaktu-waktu. Data diambil pada hari Kamis, 17 Juni 2021
Dengarkan Podcast kami di Spotify
Pabcast
Harga Rp 1.000
Kamis, 17 Juni 2021
Kamis, 17 Juni 2021
Tahun 17/ No.12
UMS
3 Prodi Berhasil Lolos Seleksi PKKM 2021 Reporter: Aidha Nur Rahma
uan
t Daf
j nga e P ar
UMS, Koran Pabelan – UMS menjadi salah satu perguruan tinggi yang berhasil lolos seleksi Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) dengan kedudukan di Liga I.
gris
Ing
asa
an idik
Bah
d Pen
a
imi
ik K
n Tek
stri
ndu
ik I
n Tek
Ilustrasi: Freepik
8
P
issuu.com/lpmpabelan
KKM bertujuan meningkatkan mutu dengan memfasilitasi, mendorong serta mempercepat perguruan tinggi mencapai berbagai indikator kinerja utama untuk mendorong transformasi di bidang pendidikan tinggi yang mencakup kualitas lulusan, kualitas dosen dan pengajar serta kualitas kurikulum. Munajat Tri Nugroho, selaku Koordinator Task Force dan Pelaksana Tingkat Pusat menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil usaha kerja keras bersama dalam rangka mewujudkan kampus merdeka dengan peningkatan kualitas lulusan. “Perolehan dana hibah melalui program ini nantinya digunakan sebagai pengembangan prodi terkait untuk bergerak lebih progresif serta sebagai pilot project yang turut memberikan dampak baik kepada prodi lain terutama untuk transformasi Pendidikan yang lebih berbasis MBKM,” jelasnya,
Sabtu (12/6). UMS melalui tiga tahap seleksi, diantaranya perancangan proposal, registrasi, pemasukan dan penilaian proposal hingga tahap pengumuman serta implementasi. Setiap rangkaian seleksi tersebut dilakukan secara daring. Seleksi yang dilalui oleh perguruan tinggi ini terbagi menjadi Tiga Liga. Pembagian liga tersebut berdasarkan kapasitas perguruan tinggi meliputi jumlah mahasiswa aktif serta akreditasi perguruan tinggi dan lingkup program seperti cakupan program studi serta dana maksimal yang dikeluarkan mahasiswa. UMS berhasil masuk dalam kategori Liga I dengan jumlah mahasiswa lebih dari 18.000. Sesuai dengan ketentuan bahwa perguruan tinggi yang termasuk
Tetap Lakukan Aksi Walau Dihadang Polisi
dalam kategori Liga I berhak mengusulkan lima Program Studi (Prodi). Namun, berdasarkan Institusional Support System (ISS) hanya menyetujui tiga dari lima prodi yang diajukan UMS. Tiga prodi tersebut adalah Pendidikan Bahasa Inggris, Teknik Kimia, dan Teknik Industri. Pemilihan prodi dilakukan secara internal dengan di dasari oleh prodi yang telah terakreditasi A serta sudah berpengalaman tingkat internasional. Hal ini agar selaras dengan tujuan PKKM untuk mendorong perguruan tinggi mampu bersaing pada skala internasional. “Kami berharap besar terhadap program ini karena program ini akan terus berkelanjutan hingga tiga tahun kedepan yang mana bisa dijadikan sebagai alat penggerak secara
Minim Pengamanan, Papan Boulder HW Terbakar
internal di UMS serta sebagai upaya dalam usaha mendapatkan akreditasi Internasional,” tambah Munajat. Menanggapi kabar keberhasilan tersebut, Salsabila Ardilia Putri mahasiswi Prodi Teknik Kimia mengatakan, bahwa dirinya sangat bangga karena hal tersebut dapat membuat UMS lebih dikenal serta dapat menjadikan lulusan UMS lebih dipandang baik. “Semoga mahasiswa dapat lebih aktif dan mengambil kesempatan di dalamnya karena program ini bukan hanya diperuntukkan untuk kampus saja tapi juga mencari bakat dari mahasiswanya,” harapnya, Senin (14/6). [GDM]
Konsep Kapitalisme pada Fenomena McD
Iklan dan Langganan: 081568337960 SMS Suara Pabelanis: 082142967018