8
WARTA KAMPUS
Kamis, 1 Juli 2021
Harga Rp 1.000
Ormawa FAI
Imbau Warganya Agar Tidak Ikut Turun Aksi Kamis, 1 Juli 2021
Tahun 17/ No.14
Aliansi Solo Raya
Ilustrasi: Freepik
Selamatkan KPK dengan Aksi Damai karikatur: fauzan ikhsanudin/Koran Pabelan
Reporter: Mulki Neli, Andika
UMS, Koran Pabelan – Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Fakultas Agama Islam (FAI) UMS berikan surat imbauan kepada mahasiswa FAI untuk tidak mengikuti aksi yang digaungkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UMS pada Rabu, 30 Juni 2021. Sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap kasus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ormawa FAI memilih menyuarakan perlawanan melalui media sosial.
D
engan mempertimbangkan kondisi serta situasi saat ini, ormawa FAI berikan surat imbauan kepada mahasiswa untuk tidak turun langsung mengikuti aksi tolak pelemahan KPK yang digaungkan oleh BEM UMS. Ormawa FAI mempunyai
kewajiban melindungi setiap mahasiswa FAI sebagai bentuk sikap tanggung jawab dan perlindungan lantaran melihat melonjaknya kasus Covid-19 dan berbagai pertimbangan lainnya. Hani Puji Hastuti, selaku Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FAI menjelaskan bahwa ormawa FAI tidak melarang mahasiswa FAI untuk mengikuti aksi, namun hal tersebut harus mengatasnamakan pribadi atau lembaga di luar ormawa FAI. “Kami tetap memantau dari kejauhan di lapangan semisal ada yang mengikuti aksi tersebut, karena realitanya memang beberapa warga kami berangkat turun aksi walau sudah diberi imbauan,” jelasnya, Kamis (1/7). Ia juga menambahkan bahwa tidak hanya ormawa FAI saja yang mengeluarkan imbauan tersebut. Sebagian besar ormawa
fakultas lain juga turut mengeluarkan surat imbauan serupa. “Fakultas Psikologi, Fakultas Teknik serta beberapa fakultas lain, karena banyak pertimbangan salah satunya Covid-19,” imbuhnya. Ikhwan Adriansyah, salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Hukum Ekonomi Syariah (HES) mengatakan bahwa beberapa ormawa yang menolak untuk ikut aksi memiliki pertimbangan yang cukup jelas. Kasus lonjakan Covid-19 yang ganas menjadi respon ormawa untuk tidak turun aksi menjadi hal yang bijaksana. Menurut Ikhwan, mahasiswa tidak harus turun ke jalan untuk menyuarakan pendapatnya, contohnya ada pada BEM Universitas Indonesia (UI). “Mereka hanya modal literasi, bahkan presiden pun menanggapi. Kita enggak perlu ibaratnya turun aksi ke jalan dan sebagainya. Selain
itu, pandangan pribadi saya selaku mahasiswa umum tentang aksi kasus tersebut, saya lebih suka jika dengan menulis berita ataupun dengan infografis sehingga mampu menyuarakan aspirasi mahasiswa,” ungkapnya, Kamis (1/7). Ikhwan juga memberikan harapannya untuk BEM UMS terkait menyampaikan aspirasi di masa saat ini yang sulit karena mobilitas di masa pandemi yang dibatasi. Ia berharap BEM UMS dapat memberikan edukasi terkait kontroversi Undang-Undang (UU) KPK. “Seharusnya media sosial juga tetap jalan dan jika menyerukan aksi sesuai UU ataupun menyuarakan aspirasi yang baik semoga bisa diterima dan ditindaklanjuti,” harap Ikhwan, Kamis (1/7). [Indah/GDM]
UMS, Koran Pabelan – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Solo Raya bersama Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Solo Raya melakukan aksi damai sebagai bentuk kecaman kepada pemerintah karena telah membuat aturan-aturan yang justru melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun aksi tersebut sempat dibubarkan oleh aparat kepolisian untuk menghindari kerumunan di tengah pandemi, Rabu (30/6).
A
ksi Solo Raya Menggugat ini merupakan konsolidasi dari beberapa universitas, salah satunya adalah UMS guna menuntut beberapa poin seperti mendesak Firli Bahuri, selaku Ketua KPK untuk mencabut Surat Keputusan (SK) pimpinan KPK nomor 652 tahun 2021, mendesak kepada Presiden RI untuk mengganti Ketua KPK, menuntut DPR untuk mencabut UU No. 19 tahun 2019 tentang KPK, menuntut KPK untuk segera menyelesaikan kasus korupsi yang ada di Indonesia, serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengawal dan melawan pelemahan tindak pidana korupsi. Pemerintah membuat keputusan yang cukup kontroversial, seperti persoalan mengenai peralihan status dari pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal
#SAVEKPK
#MOSITIDAKPERCAYA
BE R A N I J U J U
ini menjadi menjadi polemik tersendiri karena dianggap mengurangi indepensi lembaga KPK itu sendiri. “Inilah salah satu alasan kami dari aliansi Solo Raya menggugat ini turun ke jalan untuk menyuarakan hal tersebut. Ini bukan hanya permasalahan mahasiswa saja, tetapi ini merupakan permasalahan rakyat Indonesia,” jelas Widi Adi Nugroho, selaku Presiden BEM UMS, Rabu (30/6). KPK merupakan lembaga negara yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya
Gelar Pelatihan Monolog Secara Online
#SAVEKPK
R, PECAT!
pemberantasan tindak pidana korupsi. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik Indonesia No. 30 Tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dengan maraknya kasus korupsi yang berada di Indonesia, seharusnya pemerintah pusat lebih menguatkan kembali fungsi KPK, bukan malah sebaliknya. “Jika fungsi KPK dilemahkan, maka para koruptor akan jaya karena tidak ada yang mengusik perbuatan keji mereka,” ujar salah satu peserta aksi Soloraya menggugat yang identitasnya tidak ingin dike-
Kembangkan Minat dan Bakat Mahasiswa Melalui KTI
tahui, Rabu (30/6). Salah satu peserta aksi ini yang identitasnya tidak ingin diketahui menyampaikan harapannya bahwa dia berharap semoga dengan adanya aksi ini, masyarakat tahu bahwa KPK, bahkan negara kita ini sedang tidak baik-baik saja. Dia yakin banyak orang yang tahu mengenai keadaan KPK saat ini, tetapi mereka memilih untuk bungkam, seolah tidak terjadi apa-apa. “Jika kita terus diam, kebebasan menyampaikan aspirasi dikekang. Kedepannya mau jadi apa bangsa ini?” ujarnya, Rabu (30/6).[KE] Bekali Mahasiswa Melalui Webinar ...
Iklan dan Langganan: 081568337960 SMS Suara Pabelanis: 082142967018
WARTA KAMPUS
Kamis, 1 Juli 2021
Kamis, 1 Juli 2021
7
Editorial
Negara Antikritik
Pemimpin Umum: Akhdan M. A. Sekretaris Umum: Alvanza A. J. Pemimpin Redaksi: Rifqah Litbang: Munasifah Rahmawati Personalia: Anisa Yuliana P. Medkom: Fikri ‘Ainul Qolbi Perusahaan: Cindi Ameliayana W. Manajer Logistik: Anas Tasya S. Redpel Online: Mulyani Adi A. Redpel Koran: Gardena Dika M Redpel Tabloid: Tsania Laila M. Redpel Majalah: Novali Panji N. Manajer Diskusi: Aprilia Aryani D. K. Manajer Data: Rachma Andriani S. Manajer Penelitian: Sabrina Aizya P. Manajer Pelatihan: Mukhlis Sirotul M. Manajer IT & Publikasi: Riki Efendi Manajer Iklan: Wike Tri Wulandari Manajer Prodis: Saeful Budiman Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi
M
ahasiswa sangat identik dengan kritis dan kritik. Melaku-kan aksi dan demonstrasi merupakan hal y a n g w a j a r, a p a l a g i Indonesia adalah ne-gara demokrasi. Tidak harus melakukan aksi yang anarkis, kini mahasiswa hanya ingin didengarkan suara serta pendapatnya. Akhir-akhir ini, pemerintah terus melakukan berbagai upaya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Aksi yang diadakan Aliansi BEM Solo Raya dibubar-
nyuarakan pendapat melalui media sosial malah dibungkam. Pemerintah diharapkan legowo dengan kritik serta masukan dari rakyat. KPK yang dianggap penting selama ini untuk mengupas tuntas tindak pidana korupsi mengapa harus mendapatkan upaya pelemahan dari pemerintah sendiri? Rasanya memang sudah sepantasnya mahasiswa menyuarakan kritiknya untuk negara kita yang lebih baik ke depannya.
Berikan Kesempatan Mahasiswa untuk Selesaikan Studi Terus Program Fastrack kelanjutannya gimana? Aksi Panggung : Salah satu personil Teater Kidung USF sedang memperagakan adegan dalam monolog yang berjudul "Mulut". Acara tersebut diadakan secara daring melalui siaran langsung di kanal Youtube USF, minggu (27/6).
Gelar Penampilan Monolog Secara Online Keren banget USF!
BEM FIK
Lakukan Sterilisasi Guna Meminimalisir Penyebaran Covid-19
Prof Ruwet
Inovasi Organisasi di Tengah Pandemi
Kalo bisa menyeluruh dong
UMS, Koran Pabelan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UMS mengadakan Sekolah Eksekutif Chapter 2 dengan mengusung tema “Be Upnormal In New Normal Era”. Sekolah Eksekutif tersebut diadakan secara daring melalui platform Zoom Meeting, pada Senin, 28 Juni 2021.
Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus UMS tercinta. Pesan dapat anda sampaikan melalui (0821-42967018) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari kawal proses dinamika di kampus bersama Koran Pabelan.
yarif Fathurozaq selaku Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) menjelaskan bahwa inovasi-inovasi yang diperlukan untuk organisasi di masa pandemi seperti ini berawal dari internal organisasi itu sendiri
Tahukah kamu?
“
Tahukah Kamu?
Lifestraw adalah alat perlengkapan bertahan hidup yang mampu menyaring air hingga menghilangkan hampir 99 persen bakteri dan parasit yang ada pada air kotor sekalipun.
Sumber: wia.id
Suara Pabelanis.
Lpm Pabelan
QR Code http//www.pabelan-online.com
kan secara paksa oleh pihak kepolisian dengan dalih melonjaknya angka Covid-19 yang cukup tinggi akhir-akhir ini. Padahal, seluruh peserta aksi sudah menerapkan protokol kesehatan dengan cara memakai masker dan menjaga jarak satu sama lain. Pemerintah seakan tidak mau mendengar kritik dari rakyat, khususnya mahasiswa. Covid-19 seakan menjadi tameng bagi pemerintah untuk berlindung dari kritikan mahasiswa. Ramai-ramai turun ke jalan, dipaksa bubar. Me-
Foto: Dokumentasi Pribadi
Redpel Koran: Gardena Dika M Redaktur: Indah Puji Rahayu, Kenia Eksidewi Redaktur Foto: Aliffia Zahra Reporter: Kenia, Indah, Rifaa, Sarah, Budi R, Andika, Neli, Puput Fotografer: Editor: Akhdan, Sifa, Gardena, Kenia, Indah Ilustrator: Fauzan Ikhsanudin Desain Artistik/Tata Letak: Pendi, Munir, Ridhwan, Andika, Fauzan, Akhdan
“
2
@infopabelan
S
dengan cara pemberian motivasi. “Untuk daring seperti ini memang butuh penguatan atau istilahnya komitmen,” ujarnya, Senin (28/6). Ia juga menambahkan bahwa pemberian stimulus ada dua poin. Poin pertama berupa finansial dan poin yang kedua non finansial. “Finansial bisa berupa pemberian makanan, dan yang non finansial yaitu berupa kehadiran,” tambahnya, Senin (28/6). Idham S. Fahreza selaku Ketua Umum Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Ibnu Sina FIK UMS juga menjelaskan bahwa inovasi di masa pandemi seperti ini bisa dimulai dengan inovasi program kerja. Ia dan rekan-rekannya memulai dengan membuat inovasi digital yang memudahkan orang lain untuk menikmati progr-
lpmpabelan
085704xxxxxx (Mahasiswa FKIP) UAS kali ini gaada minggu tenang ya? Jadwal UAS juga belum muncul
Jangan lupa buka :
am kerja di masa pandemi seperti ini. Nadia Aqiela Laili selaku Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Ilmu Gizi FIK UMS menjelaskan bahwa inovasinya dengan cara menyediakan platform yang sederhana tapi bermakna. “Di platform tersebut tidak hanya tentang program kerja tetapi juga menyediakan kolom untuk tempat cerita pengurusnya,” ungkapnya, Senin (28/6). Selain inovasi, hubungan komunikasi di dalam sebuah organisasi sangatlah penting. Selain kekeluargaan, kerukunan juga diperlukan dalam menjalin hubungan organisasi. Seperti yang diungkapkan oleh Artha Senja Ramadhani, selaku ketua umum HMP Kesehatan Masyarakat UMS
bahwa untuk menjalin hubungan yang baik antar sesama anggota dan pengurus bisa melalui daring. “Sering-sering mengadakan Google Meet, tidak hanya rapat tetapi bisa sharing-sharing tentang apapun,” ujarnya, Senin (28/6). Dini Lianti, salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Keperawatan memberikan tanggapannya mengenai acara tersebut. Ia mengatakan bahwa acara tersebut sangat positif serta banyak informasi yang didapatkan melalui kegiatan tersebut. “Menurut saya kegiatan ini positif, mungkin kedepanya bisa tetap diadakan kembali dengan mengembangkan ide-ide untuk acara maupun kreativitas baru,” harap Dini, Selasa (29/6). [Puput/GDM]
6
WARTA KAMPUS
Kamis, 1 Juli 2021
OPINI
Kamis, 1 Juli 2021
3
Teater Kidung USF
Gelar Penampilan Monolog Secara Online UMS, Koran Pabelan – Unit Seni dan Film (USF) UMS lewat subunit Teater Kidung melaksanakan pementasan monolog. Terdapat dua naskah pementasan dengan adaptasi novel “Peremuan di Titik Nol” dan naskah “Mulut”. Acara dilaksanakan secara daring melalui siaran langsung di kanal Youtube resmi Unit Seni dan Film, Minggu (27/06).
P
ementasan pertama oleh Cahaya Berlani Putri berjudul “Perempuan di Titik Nol” yang diadaptasi dari novel dengan judul serupa, karya Nawal El Saadawi. Cerita ini mengisahkan seorang pelacur kelas atas yang divonis hukuman mati karena telah membunuh laki-laki terpandang. Cahaya dalam perannya menceritakan kehidupan awalnya yang tidak mudah. Dibesarkan oleh pamannya, tapi perlu membayar dengan mela-
yani setiap keinginannya, yang setelahnya di jual kepada seorang lelaki dalam bentuk pernikahan. “Lelaki memaksa perempuan untuk menjual tubuhnya dengan harga tertentu, dan tubuh yang paling murah adalah milik sang istri,” ungkapnya, Minggu (27/6). Lebih lanjut, Cahaya menceritakan saat sosok pelacur itu diminta untuk melayani seorang lelaki keluarga kerajaan. Di matanya lelaki tersebut tak lebih baik dari seekor serangga. Ia menunjukkan kemurkaannya dengan membentak dan merobek uang di tangan lelaki itu menjadi serpihan kecil, bahkan menusukkan sebilah pisau ke lehernya untuk menunjukkan bahwa ia benar-benar dapat membunuh sosok yang lebih rendah dari serangga. “Dan apa yang ia perbuat hanya menghabiskan uang beribu-ribu yang ia ambil dari rakyatnya yang mati kelaparan, untuk ia berikan kepada seorang
pelacur,” jabarnya dengan penuh emosional. Pementasan kedua, dimainkan oleh Amanda Nur Fitriyani berjudul “Mulut” karya Putu Wijaya. Mengisahkan tentang suatu kabar telah lahirnya seorang wanita tidak bermulut di Puskesmas. Para warga berebut melihat hingga kaca pintu puskesmas pecah, karena semua berlomba ingin memandanginya dari dekat. Ada yang mengatakan wanita tanpa mulut itu cantik, tapi tak urung ada juga yang mengatakan aib dan menakutkan. “Semolek apapun mata dan potongan wajah, seputih dan sesempurna apapun paras yang terlontar dari wajah itu. Tanpa mulut ia adalah mahkluk yang cacat,” tutur Amanda dalam monolognya, Minggu (27/06). Setiap kali ingin membantu perempuan tak bermulut itu, selalu ada halangan yang mengalihkan para warga. Cari kerja yang susah, beras mahal, uang
pendaftaran sekolah naik, tarif listrik naik. Warga sudah terlatih menjadi orang miskin. Hingga akhirnya perempuan itu memilih bunuh diri tanpa menjelaskan segala kejadian berat yang dialami, warga tak tau harus meminta penjelasan pada siapa. “Seperti biasa, ketika dibutuhkan. Para aparatnya absen,” kata Amanda sebagai penutup monolognya. Azima Rahma Istifada, salah seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi memberikan tanggapannya. Menurutnya, kedua pemain monolog membawakan kisah dengan baik. Ia menangkap cerita tersebut untuk memberikan kritik terhadap suatu pihak, seperti pada cerita kedua yang menuntut keadilan dan demokrasi dari pemerintah. “Di situ bercerita tentang kenaikan BBM, adanya permainan orang dalam, dan lainnya,” tanggapnya, Kamis (1/7). [Sarah/GDM]
Redaksi LPM Pabelan menerima : 1. Opini Tema bebas dan tidak mengandung SARA Dapat berupa opini seputar mahasiswa UMS atau umum Jumlah karakter 5.000-6.000 karakter
3. Resensi Maksimal panjang resensi 5.000 karakter Wajib menyertakan cover buku atau film Bisa berasal dari pemerbit manapun
2. Cerpen Tema bebas dan tidak mengandung SARA Jumlah maksimal 10.000 karakter
4. Puisi Tema bebas dan tidak mengandung SARA Penulis mengirimkan puisi minimal 2 puisi dalam 1 tema
*Kirim ke email lpmpabelanums@gmail.com *Tulisan belum pernah dipublikasikan dimanapun *Menyertakan nama, fakultas, nomor handphone yang bisa dihubungi, foto diri(untuk opini), KTM(hasil scan atau foto) *Tulisan masuk menjadi milik LPM Pabelan
“Bunuh Diri” Nalar Kritis Mahasiswa
P
eran mahasiswa yang katanya sebagai agent of control, agent of change, atau terserah apa namanya menjadi hal yang menarik untuk didiskusikan. Bagaimana tidak, kini, seperti orang sakit, mahasiswa mulai mengalami “gejala” yang bisa dikatakan parah terkait nalar kritis mereka. Hal ini akan disayangkan ketika “pasien” ini tidak ingin diobati. Belum sampai pada tatanan global, yaitu terhadap negara, bahkan dunia, yang terdekat adalah dalam tubuh mereka sendiri, yaitu di universitas. Di lingkup ini, “tubuh” mahasiswa memiliki keseimbangan, yaitu hak dan kewajiban. Normalnya, apabila tidak seimbang, mahasiswa akan membenahi apa yang salah dari keduanya. Contoh kecil saja seperti hak mendapat fasilitas pendidikan dan kewajiban membayar; apabila belum membayar, maka seharusnya legowo ketika tidak mendapat fasilitas; sebaliknya, apabila kewajiban sudah dipenuhi yang dalam hal ini telah membayar SKS secara penuh, tetapi tidak mendapat hak berupa fasilitas, maka mahasiswa pun akan memiliki rasa untuk memperjuangkan haknya. Hal inilah
yang kini dicari-cari, yakni seberapa besar mahasiswa berusaha untuk memperjuangkan haknya yang tidak didapat selama ini. Saya tahu dana PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah, red) tidak mengalir untuk operasional PTM saja, tetapi saya rasa hal tersebut sudah diperhitungkan pula di luar dana fasilitas. Sebagai salah satu mahasiswa dengan biaya yang cukup mahal sebab perlu menggunakan laboratorium dengan printilan alatnya yang juga mahal merasa resah saat saya hanya mendapat teori dan harus membayar full SKS. Saya pun ingin tahu ke mana perginya uang saya. Mungkin saya saja yang kurang mengerti terkait pendanaan di universitas ini. Sebagai tambahan fakta, mahasiswa di satu fakultas hanya tiga yang tidak bisa membayar penuh SKS-nya, entah karena yang lain memang kaya, tidak bisa membayar dan tidak mau berbicara, merasa nyaman dan aman karena masalah itu bukan urusannya, atau karena hal tersebut telah diselesaikan dengan mudah? Misalnya dengan gotong royong, mahasiswa bantu mahasiswa, dengan mengumpulkan dana yang tanpa disadari, hal tersebut me-
U
Oleh Anonim Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ngesampingkan tugas universitas mengayomi mahasiswanya. Terlepas dari apa permasalahannya, yang perlu digarisbawahi adalah, adakah usaha dari kita sebagai mahasiswa untuk mengadukan keresahan hati kita dan menyeimbangkan hak dan kewajiban kita di kampus. Lalu, dapat dipertanyakan juga apakah kondisi nyaman dan aman atas solusi-solusi pragmatis saja menjadi racun yang ditenggak untuk “bunuh diri”, sehingga kritisisme yang dimiliki perlahan mati. Jika “iya”, dari sini sebagai mahasiswa, kita perlu berbenah, mencari penawar racun, dan sembuh dari penyakit apatis ini. Dari contoh kasus di atas saja, meskipun memiliki kemampuan atau tidak, kita yang mengalami kesusahan atau kesulitan, seharusnya tetap ada perasaan yang sama dengan
yang lain dan tetap ada perjuangan untuk saling membantu. Mahasiswa di kampus Muhammadiyah tentu mengerti bahwa ada yang disebut “Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah”, yaitu Pendidikan dan pengajaran, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan penguatan Al-Islam Kemuhammadiyahan. Sebagai civitas academica di UMS, untuk mengimplementasikan hal tersebut, maka ada dua sisi yang perlu diusahakan bersama. Dari sisi mahasiswa yang tetap kritis dan peduli terhadap kondisi yang terjadi dan dari sisi petinggi universitas yang menerima kritik mahasiswa dan tidak menutup mata atas dampak kebijakan yang berlaku bagi seluruh elemen di kampusnya.
Jangan diam, kirim opinimu ke Lpmpabelanums@gmail.com Kalau nanti suaramu terbungkam, pasti berat Kamu nggak akan kuat, Bro!
4
WARTA KAMPUS
Kamis, 1 Juli 2021
WARTA KAMPUS
Program PMS
FEB UMS
Berikan Kesempatan Mahasiswa untuk Selesaikan Studi
Lakukan Sterilisasi Guna Meminimalisir Penyebaran Covid-19
UMS, Koran Pabelan – Salah satu mahasiswa Program Fastrack melaporkan bahwa dirinya mendapatkan pemberitahuan telah mengundurkan diri dari UMS karena tidak ada aktivitas KRS pada akun STAR pribadinya. Setelah ditelusuri lebih lanjut.
S
alah satu mahasiswa dari Program Fastrack Program Studi (Prodi) Magister Administrasi Pendidikan (MAP) yang tidak ingin disebutkan identitasnya menjelaskan bahwa dia mendapatkan pemberitahuan telah mengundurkan diri dari UMS karena tidak ada aktivitas KRS. Alasan kenapa tidak
melakukan KRS karena Program Fastrack sendiri tidak didukung Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) dan ada mata kuliah yang tidak ada di web sehingga tidak dapat diambil. Masalah tersebut sudah dilaporkan pada Kaprodi MAP dan akan diurus lebih lanjut. Untuk nilai semester disimpan oleh Kaprodi dan akan diberitahukan saat yudisium. Sedangkan untuk masalah pemberitahuan di akun Star UMS miliknya, dia menghubungi pihak Biro Administrasi Akademik (BAA) dan diberikan file PDF mengenai PMS. “Semua orang menyarankan untuk bertanya ke bagian BAA. Setelah itu saya dapat nomor orang BAA, waktu sa-
ya tanya beliau langsung kasih saya PDF ini,” ujarnya, Senin (28/6). Harun Joko Prayitno, selaku Wakil Rektor I menjelaskan bahwa PMS dilaksanakan untuk memberikan kesempatan lanjutan bagi mahasiswa untuk tetap dapat menyelesaikan studi sesuai dengan portal elektronik data Ditjen Dikti. Program ini diberikan bagi mahasiswa yang habis masa studinya tetapi belum lulus, diberikan kesempatan studi dengan memperbaharui tahun masuk pada prodi yang sama, hanya perlu menempuh mata kuliah yang belum lulus. “Program PMS ini bersifat akselerasi dan untuk sosialisasinya melalui prodi masing-
masing dan via elektronik web,” jelasnya ketika dihubungi melalui WhatsApp, Rabu (30/6). Saat ditanyakan tanggapan tentang Program Fastrack yang tidak didukung Ditjen Dikti, Harun hanya menjawab untuk fokus ke PMS dan percepatan serta ketepatan kelulusan studi. Ia juga mengatakan akan meninjau kembali terkait program tersebut. Reporter LPM Pabelan telah mencoba menghubungi Kepala BAA UMS via WhatsApp untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, namun tidak mendapat respon apapun. [Kenia/GDM]
MWC
UMS, Koran Pabelan – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMS menyelenggarakan kegiatan penyemprotan disinfektan dan sterilisasi guna meminimalisir penyebaran virus Covid19 di area kampus. Hal tersebut mengakibatkan seluruh kegiatan offline atau tatap muka ditiadakan.
A
nton Agus Setyawan, selaku wakil dekan I FEB UMS menjelaskan, bahwa selama masa pandemi Covid 19 pihak FEB secara rutin melakukan kegiatan sterilisasi selama tiga bulan sekali. Sehubung dengan kegiatan tersebut maka dilakukan lockdown di seluruh area
Kembangkan Minat dan Bakat Mahasiswa Melalui KTI UMS, Koran Pabelan Mathematics Writing Club (MWC) Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika UMS mengadakan pelatihan menulis Karya Tulis Ilmiah (KTI) secara daring melalui platform Zoom Meeting. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 14-30 Juni 2021 bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa Pendidikan Matematika dalam menulis.
M
Kamis, 1 Juli 2021
athematics Writing Club (MWC) yang berada di bawah naungan Prodi Pendidikan Matematika UMS mewadahi para mahasiswa yang memiliki hobi dan minat dalam kepenulisan karya ilmiah. Kegiatan yang
dimulai pada tanggal 14-30 Juni kemarin, terdiri dari lima seri dengan pembahasan materi yang bertahap yaitu menggali ide dengan menulis, sistematika penulisan karya ilmiah, menentukan topik tulisan, cara mencari sumber referensi dan menumbuhkan semangat menulis. Pemateri yang mengisi kegiatan ini merupakan Dosen Prodi Pendidikan Matematika yang tentunya sudah berpengalaman. Seri keempat yang diisi oleh Adi Nurcahyo selaku pemateri dengan pembahasan Cara Mencari Sumber Referensi, menjelaskan bahwa dalam melakukan penulisan karya tulis ilmiah tentunya harus disertai dengan referensi yang valid dan akurat. Jika memiliki ide gagasan atau pendapat mengenai suatu hal,
maka tidak boleh asal mencantumkan namanya sebagai referensi. "Pendapat harus sudah teruji kebenarannya dan seseorang dengan title S1 bahkan S2 belum cukup untuk dapat mencantumkan pendapatnya sebagai referensi, dikarenakan suatu referensi harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," jelas Adi, Selasa (22/6). Ada berbagai website yang memudahkan para mahasiswa dalam mencari jurnal maupun artikel sebagai referensi untuk menulis suatu karya. Google Schoolar dan SINTA merupakan salah satu dari sekian banyak website penyedia jurnal berbahasa Indonesia, akan tetapi keduanya berisi berbagai topik. Jika ingin mencari referensi yang spesifik pada satu topik saja dengan
issuu.com/lpmpabelan
membuka ScienceDirect.com yang menyediakan jurnal berkaitan dengan ilmu sains. Merrina Uswatun Hasanah, selaku mahasiswa semester 2 Prodi Pendidikan Matematika dan salah satu peserta pelatihan menulis karya ilmiah MWC merasa sangat senang telah mengikuti kegiatan tersebut. Menurutnya, materi yang disampaikan sangat jelas serta menambah daya tarik mahasiswa dalam menulis KTI. “Semoga MWC bisa dilakukan setiap tahun agar mahasiswa dapat menambah pengetahuan serta pengalam tentang bagaimana cara menulis yang baik dan benar,” harap Merrina, Kamis (24/6). [Budi R/IPR]
kampus sebagai prosedur sterilisasi. Kegiatan ini dimulai pada hari Selasa, 22 Juni 2021 hingga hari Sabtu, 26 Juni 2021. “Sebenarnya jika mengacu pada aturan universitas, sampai saat ini tidak diperkenankan mengadakan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan dan FEB berusaha mematuhi aturan tersebut,” jelasnya, Rabu (23/6). Informasi menganai dilakukannya perkuliahan tatap muka pada semester ganjil yang akan datang nampaknya perlu dikaji ulang. Hal ini karena adanya peningkatan kasus positif Covid-19 dan juga temuan kasus Covid-19 jenis delta di Sukoharjo. Menurut Anton, berdasarkan Lembaga Jaminan Mutu (LPJ), perkuliahan
akan tetap dilakukan secara dalam jaringan (daring). Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB, Ahmad Cahyo Febriansah, beranggapan bahwa kegiatan sterilisasi kampus merupakan langkah yang baik. Melalui kegiatan tersebut kampus benar-benar disterilisasi guna mencegah penyebaran virus. Ia berharap semua bisa kembali normal. Walaupun ia tau bahwa tidak mungkin untuk dilakukan pembelajaran tatap muka pada semester depan. “Mengingat sekarang kasus lonjakan Covid 19 sedang tinggi, termasuk di Solo. Jika ingin dilaksanakan kegiatan tatap muka harus mempertimbangkan berbagai aspek, seperti aspek kesehatan dan aspek kesiapan karena hal ini
5
membutuhkan persiapan ekstra,” ungkap Ahmad, (28/6) Muhammad Prasetya, mahasiswa program studi Ekonomi Pembangunan mengungkapkan bahwa sterilisasi merupakan langkah yang tepat untuk mencegah penyebaran Covid-19 di area kampus. Ia berharap, di bulan Agustus mendatang kampus mampu merealisasikan perkuliahan secara luar jaringan (luring). “Menurut saya ini adalah langkah yang tepat untuk diambil mengingat adanya lonjakan penderita Covid-19 di Jawa Tengah, walaupun memang pertimbangannya sampai harus menutup kampus FEB,” ungkap Prasetya, Rabu (23/6). [Rifaa/MR] .
BIRO KEMAHASISWAAN
Bekali Mahasiswa Melalui Webinar Pendidikan Anti Korupsi UMS, Koran Pabelan - Biro Kemahasiswaan UMS adakan Webinar Pendidikan Anti Korupsi dengan mengusung tema “Urgensi Pendidikan Anti Korupsi Dalam Dunia Pendidikan Tinggi”. Yang dilaksanakan pada tanggal 28 juni 2021 melalui platform Zoom Meeting.
I
hwan Susila selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UMS dalam sambutannya memaparkan tujuan diadakannya webinar pendidikan anti korupsi, yaitu untuk meningkatkan- kapabilitas mahasiswa dalam kontribusi di pendidikan tinggi. “Mudah-mudahan ini menjadi-
bagian dari upaya kita diperguruan tinggi supaya bisa betul-betul menghapus korupsi di Indonesia,” ungkapnya, Senin (28/6). Agung Dewanto, selaku pembicara satu menjelaskan bahwa mahasiswa juga bisa terlibat dalam korupsi, antara lain dengan cara membuat proposal palsu, suap, menaikkan uang kuliah dan buku, penyalahgunaan dana beasiswa, terlambat, titip absen, mencontek serta melakukan tindakan plagiarisme. “Saya cukup sedih karena banyak teman-teman- aktivis yang menyuarakan anti- korupsi tapi mereka sendiri masih menerapkan budaya korupsi di kalangan mahasiswa," ujarnya, Senin (28/6).
Dengarkan Podcast kami di Spotify
Busyro Muqoddas, selaku pembicara dua menjelaskan bahwa sumber masalah dari korupsi yang semakin hari semakin mengancam kedaulatan bangsa yaitu praktik pemilu pada pilkada pada tahun 2004-2019. “Saya menghitungnya dari tahun 20042019 dan saya yakin pada 2024 akan semakin ganas kalau sumber masalah politiknya tidak direvisi total,” ujarnya, Senin (28/6). Inayah Agustina Rahman, salah satu mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) sekaligus peserta webinar pendidikan anti korupsi menanggapi terkait acara yang digelar. Menurutnya, acara webinar tersebut sangat menarik apalagi membahas tentang pendi-
dikan anti korupsi pada jenjang perguruan tinggi yang merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kita ketahui sebagai seorang mahasiswa. Kita dituntut untuk berpikir kritis, dan bagaimana seharusnya kita menyikapi terkait isu-isu pelemahan KPK yang baru-baru ini gencar. Harapannya setelah diadakannya webinar ini dapat tersampaikan dengan jelas materi yang disampaikan pada temen-teman peserta yang telah berpartisipasi. “Semoga dengan hal tersebut saya dapat lebih membuka mata mengenai isu-isu lainnya, sehingga dapat menanggapi dengan bijak,” harapnya, Senin (28/6). [Andika/IPR]
Pabcast
4
WARTA KAMPUS
Kamis, 1 Juli 2021
WARTA KAMPUS
Program PMS
FEB UMS
Berikan Kesempatan Mahasiswa untuk Selesaikan Studi
Lakukan Sterilisasi Guna Meminimalisir Penyebaran Covid-19
UMS, Koran Pabelan – Salah satu mahasiswa Program Fastrack melaporkan bahwa dirinya mendapatkan pemberitahuan telah mengundurkan diri dari UMS karena tidak ada aktivitas KRS pada akun STAR pribadinya. Setelah ditelusuri lebih lanjut.
S
alah satu mahasiswa dari Program Fastrack Program Studi (Prodi) Magister Administrasi Pendidikan (MAP) yang tidak ingin disebutkan identitasnya menjelaskan bahwa dia mendapatkan pemberitahuan telah mengundurkan diri dari UMS karena tidak ada aktivitas KRS. Alasan kenapa tidak
melakukan KRS karena Program Fastrack sendiri tidak didukung Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) dan ada mata kuliah yang tidak ada di web sehingga tidak dapat diambil. Masalah tersebut sudah dilaporkan pada Kaprodi MAP dan akan diurus lebih lanjut. Untuk nilai semester disimpan oleh Kaprodi dan akan diberitahukan saat yudisium. Sedangkan untuk masalah pemberitahuan di akun Star UMS miliknya, dia menghubungi pihak Biro Administrasi Akademik (BAA) dan diberikan file PDF mengenai PMS. “Semua orang menyarankan untuk bertanya ke bagian BAA. Setelah itu saya dapat nomor orang BAA, waktu sa-
ya tanya beliau langsung kasih saya PDF ini,” ujarnya, Senin (28/6). Harun Joko Prayitno, selaku Wakil Rektor I menjelaskan bahwa PMS dilaksanakan untuk memberikan kesempatan lanjutan bagi mahasiswa untuk tetap dapat menyelesaikan studi sesuai dengan portal elektronik data Ditjen Dikti. Program ini diberikan bagi mahasiswa yang habis masa studinya tetapi belum lulus, diberikan kesempatan studi dengan memperbaharui tahun masuk pada prodi yang sama, hanya perlu menempuh mata kuliah yang belum lulus. “Program PMS ini bersifat akselerasi dan untuk sosialisasinya melalui prodi masing-
masing dan via elektronik web,” jelasnya ketika dihubungi melalui WhatsApp, Rabu (30/6). Saat ditanyakan tanggapan tentang Program Fastrack yang tidak didukung Ditjen Dikti, Harun hanya menjawab untuk fokus ke PMS dan percepatan serta ketepatan kelulusan studi. Ia juga mengatakan akan meninjau kembali terkait program tersebut. Reporter LPM Pabelan telah mencoba menghubungi Kepala BAA UMS via WhatsApp untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, namun tidak mendapat respon apapun. [Kenia/GDM]
MWC
UMS, Koran Pabelan – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMS menyelenggarakan kegiatan penyemprotan disinfektan dan sterilisasi guna meminimalisir penyebaran virus Covid19 di area kampus. Hal tersebut mengakibatkan seluruh kegiatan offline atau tatap muka ditiadakan.
A
nton Agus Setyawan, selaku wakil dekan I FEB UMS menjelaskan, bahwa selama masa pandemi Covid 19 pihak FEB secara rutin melakukan kegiatan sterilisasi selama tiga bulan sekali. Sehubung dengan kegiatan tersebut maka dilakukan lockdown di seluruh area
Kembangkan Minat dan Bakat Mahasiswa Melalui KTI UMS, Koran Pabelan Mathematics Writing Club (MWC) Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika UMS mengadakan pelatihan menulis Karya Tulis Ilmiah (KTI) secara daring melalui platform Zoom Meeting. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 14-30 Juni 2021 bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa Pendidikan Matematika dalam menulis.
M
Kamis, 1 Juli 2021
athematics Writing Club (MWC) yang berada di bawah naungan Prodi Pendidikan Matematika UMS mewadahi para mahasiswa yang memiliki hobi dan minat dalam kepenulisan karya ilmiah. Kegiatan yang
dimulai pada tanggal 14-30 Juni kemarin, terdiri dari lima seri dengan pembahasan materi yang bertahap yaitu menggali ide dengan menulis, sistematika penulisan karya ilmiah, menentukan topik tulisan, cara mencari sumber referensi dan menumbuhkan semangat menulis. Pemateri yang mengisi kegiatan ini merupakan Dosen Prodi Pendidikan Matematika yang tentunya sudah berpengalaman. Seri keempat yang diisi oleh Adi Nurcahyo selaku pemateri dengan pembahasan Cara Mencari Sumber Referensi, menjelaskan bahwa dalam melakukan penulisan karya tulis ilmiah tentunya harus disertai dengan referensi yang valid dan akurat. Jika memiliki ide gagasan atau pendapat mengenai suatu hal,
maka tidak boleh asal mencantumkan namanya sebagai referensi. "Pendapat harus sudah teruji kebenarannya dan seseorang dengan title S1 bahkan S2 belum cukup untuk dapat mencantumkan pendapatnya sebagai referensi, dikarenakan suatu referensi harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," jelas Adi, Selasa (22/6). Ada berbagai website yang memudahkan para mahasiswa dalam mencari jurnal maupun artikel sebagai referensi untuk menulis suatu karya. Google Schoolar dan SINTA merupakan salah satu dari sekian banyak website penyedia jurnal berbahasa Indonesia, akan tetapi keduanya berisi berbagai topik. Jika ingin mencari referensi yang spesifik pada satu topik saja dengan
issuu.com/lpmpabelan
membuka ScienceDirect.com yang menyediakan jurnal berkaitan dengan ilmu sains. Merrina Uswatun Hasanah, selaku mahasiswa semester 2 Prodi Pendidikan Matematika dan salah satu peserta pelatihan menulis karya ilmiah MWC merasa sangat senang telah mengikuti kegiatan tersebut. Menurutnya, materi yang disampaikan sangat jelas serta menambah daya tarik mahasiswa dalam menulis KTI. “Semoga MWC bisa dilakukan setiap tahun agar mahasiswa dapat menambah pengetahuan serta pengalam tentang bagaimana cara menulis yang baik dan benar,” harap Merrina, Kamis (24/6). [Budi R/IPR]
kampus sebagai prosedur sterilisasi. Kegiatan ini dimulai pada hari Selasa, 22 Juni 2021 hingga hari Sabtu, 26 Juni 2021. “Sebenarnya jika mengacu pada aturan universitas, sampai saat ini tidak diperkenankan mengadakan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan dan FEB berusaha mematuhi aturan tersebut,” jelasnya, Rabu (23/6). Informasi menganai dilakukannya perkuliahan tatap muka pada semester ganjil yang akan datang nampaknya perlu dikaji ulang. Hal ini karena adanya peningkatan kasus positif Covid-19 dan juga temuan kasus Covid-19 jenis delta di Sukoharjo. Menurut Anton, berdasarkan Lembaga Jaminan Mutu (LPJ), perkuliahan
akan tetap dilakukan secara dalam jaringan (daring). Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB, Ahmad Cahyo Febriansah, beranggapan bahwa kegiatan sterilisasi kampus merupakan langkah yang baik. Melalui kegiatan tersebut kampus benar-benar disterilisasi guna mencegah penyebaran virus. Ia berharap semua bisa kembali normal. Walaupun ia tau bahwa tidak mungkin untuk dilakukan pembelajaran tatap muka pada semester depan. “Mengingat sekarang kasus lonjakan Covid 19 sedang tinggi, termasuk di Solo. Jika ingin dilaksanakan kegiatan tatap muka harus mempertimbangkan berbagai aspek, seperti aspek kesehatan dan aspek kesiapan karena hal ini
5
membutuhkan persiapan ekstra,” ungkap Ahmad, (28/6) Muhammad Prasetya, mahasiswa program studi Ekonomi Pembangunan mengungkapkan bahwa sterilisasi merupakan langkah yang tepat untuk mencegah penyebaran Covid-19 di area kampus. Ia berharap, di bulan Agustus mendatang kampus mampu merealisasikan perkuliahan secara luar jaringan (luring). “Menurut saya ini adalah langkah yang tepat untuk diambil mengingat adanya lonjakan penderita Covid-19 di Jawa Tengah, walaupun memang pertimbangannya sampai harus menutup kampus FEB,” ungkap Prasetya, Rabu (23/6). [Rifaa/MR] .
BIRO KEMAHASISWAAN
Bekali Mahasiswa Melalui Webinar Pendidikan Anti Korupsi UMS, Koran Pabelan - Biro Kemahasiswaan UMS adakan Webinar Pendidikan Anti Korupsi dengan mengusung tema “Urgensi Pendidikan Anti Korupsi Dalam Dunia Pendidikan Tinggi”. Yang dilaksanakan pada tanggal 28 juni 2021 melalui platform Zoom Meeting.
I
hwan Susila selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UMS dalam sambutannya memaparkan tujuan diadakannya webinar pendidikan anti korupsi, yaitu untuk meningkatkan- kapabilitas mahasiswa dalam kontribusi di pendidikan tinggi. “Mudah-mudahan ini menjadi-
bagian dari upaya kita diperguruan tinggi supaya bisa betul-betul menghapus korupsi di Indonesia,” ungkapnya, Senin (28/6). Agung Dewanto, selaku pembicara satu menjelaskan bahwa mahasiswa juga bisa terlibat dalam korupsi, antara lain dengan cara membuat proposal palsu, suap, menaikkan uang kuliah dan buku, penyalahgunaan dana beasiswa, terlambat, titip absen, mencontek serta melakukan tindakan plagiarisme. “Saya cukup sedih karena banyak teman-teman- aktivis yang menyuarakan anti- korupsi tapi mereka sendiri masih menerapkan budaya korupsi di kalangan mahasiswa," ujarnya, Senin (28/6).
Dengarkan Podcast kami di Spotify
Busyro Muqoddas, selaku pembicara dua menjelaskan bahwa sumber masalah dari korupsi yang semakin hari semakin mengancam kedaulatan bangsa yaitu praktik pemilu pada pilkada pada tahun 2004-2019. “Saya menghitungnya dari tahun 20042019 dan saya yakin pada 2024 akan semakin ganas kalau sumber masalah politiknya tidak direvisi total,” ujarnya, Senin (28/6). Inayah Agustina Rahman, salah satu mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) sekaligus peserta webinar pendidikan anti korupsi menanggapi terkait acara yang digelar. Menurutnya, acara webinar tersebut sangat menarik apalagi membahas tentang pendi-
dikan anti korupsi pada jenjang perguruan tinggi yang merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kita ketahui sebagai seorang mahasiswa. Kita dituntut untuk berpikir kritis, dan bagaimana seharusnya kita menyikapi terkait isu-isu pelemahan KPK yang baru-baru ini gencar. Harapannya setelah diadakannya webinar ini dapat tersampaikan dengan jelas materi yang disampaikan pada temen-teman peserta yang telah berpartisipasi. “Semoga dengan hal tersebut saya dapat lebih membuka mata mengenai isu-isu lainnya, sehingga dapat menanggapi dengan bijak,” harapnya, Senin (28/6). [Andika/IPR]
Pabcast
6
WARTA KAMPUS
Kamis, 1 Juli 2021
OPINI
Kamis, 1 Juli 2021
3
Teater Kidung USF
Gelar Penampilan Monolog Secara Online UMS, Koran Pabelan – Unit Seni dan Film (USF) UMS lewat subunit Teater Kidung melaksanakan pementasan monolog. Terdapat dua naskah pementasan dengan adaptasi novel “Peremuan di Titik Nol” dan naskah “Mulut”. Acara dilaksanakan secara daring melalui siaran langsung di kanal Youtube resmi Unit Seni dan Film, Minggu (27/06).
P
ementasan pertama oleh Cahaya Berlani Putri berjudul “Perempuan di Titik Nol” yang diadaptasi dari novel dengan judul serupa, karya Nawal El Saadawi. Cerita ini mengisahkan seorang pelacur kelas atas yang divonis hukuman mati karena telah membunuh laki-laki terpandang. Cahaya dalam perannya menceritakan kehidupan awalnya yang tidak mudah. Dibesarkan oleh pamannya, tapi perlu membayar dengan mela-
yani setiap keinginannya, yang setelahnya di jual kepada seorang lelaki dalam bentuk pernikahan. “Lelaki memaksa perempuan untuk menjual tubuhnya dengan harga tertentu, dan tubuh yang paling murah adalah milik sang istri,” ungkapnya, Minggu (27/6). Lebih lanjut, Cahaya menceritakan saat sosok pelacur itu diminta untuk melayani seorang lelaki keluarga kerajaan. Di matanya lelaki tersebut tak lebih baik dari seekor serangga. Ia menunjukkan kemurkaannya dengan membentak dan merobek uang di tangan lelaki itu menjadi serpihan kecil, bahkan menusukkan sebilah pisau ke lehernya untuk menunjukkan bahwa ia benar-benar dapat membunuh sosok yang lebih rendah dari serangga. “Dan apa yang ia perbuat hanya menghabiskan uang beribu-ribu yang ia ambil dari rakyatnya yang mati kelaparan, untuk ia berikan kepada seorang
pelacur,” jabarnya dengan penuh emosional. Pementasan kedua, dimainkan oleh Amanda Nur Fitriyani berjudul “Mulut” karya Putu Wijaya. Mengisahkan tentang suatu kabar telah lahirnya seorang wanita tidak bermulut di Puskesmas. Para warga berebut melihat hingga kaca pintu puskesmas pecah, karena semua berlomba ingin memandanginya dari dekat. Ada yang mengatakan wanita tanpa mulut itu cantik, tapi tak urung ada juga yang mengatakan aib dan menakutkan. “Semolek apapun mata dan potongan wajah, seputih dan sesempurna apapun paras yang terlontar dari wajah itu. Tanpa mulut ia adalah mahkluk yang cacat,” tutur Amanda dalam monolognya, Minggu (27/06). Setiap kali ingin membantu perempuan tak bermulut itu, selalu ada halangan yang mengalihkan para warga. Cari kerja yang susah, beras mahal, uang
pendaftaran sekolah naik, tarif listrik naik. Warga sudah terlatih menjadi orang miskin. Hingga akhirnya perempuan itu memilih bunuh diri tanpa menjelaskan segala kejadian berat yang dialami, warga tak tau harus meminta penjelasan pada siapa. “Seperti biasa, ketika dibutuhkan. Para aparatnya absen,” kata Amanda sebagai penutup monolognya. Azima Rahma Istifada, salah seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi memberikan tanggapannya. Menurutnya, kedua pemain monolog membawakan kisah dengan baik. Ia menangkap cerita tersebut untuk memberikan kritik terhadap suatu pihak, seperti pada cerita kedua yang menuntut keadilan dan demokrasi dari pemerintah. “Di situ bercerita tentang kenaikan BBM, adanya permainan orang dalam, dan lainnya,” tanggapnya, Kamis (1/7). [Sarah/GDM]
Redaksi LPM Pabelan menerima : 1. Opini Tema bebas dan tidak mengandung SARA Dapat berupa opini seputar mahasiswa UMS atau umum Jumlah karakter 5.000-6.000 karakter
3. Resensi Maksimal panjang resensi 5.000 karakter Wajib menyertakan cover buku atau film Bisa berasal dari pemerbit manapun
2. Cerpen Tema bebas dan tidak mengandung SARA Jumlah maksimal 10.000 karakter
4. Puisi Tema bebas dan tidak mengandung SARA Penulis mengirimkan puisi minimal 2 puisi dalam 1 tema
*Kirim ke email lpmpabelanums@gmail.com *Tulisan belum pernah dipublikasikan dimanapun *Menyertakan nama, fakultas, nomor handphone yang bisa dihubungi, foto diri(untuk opini), KTM(hasil scan atau foto) *Tulisan masuk menjadi milik LPM Pabelan
“Bunuh Diri” Nalar Kritis Mahasiswa
P
eran mahasiswa yang katanya sebagai agent of control, agent of change, atau terserah apa namanya menjadi hal yang menarik untuk didiskusikan. Bagaimana tidak, kini, seperti orang sakit, mahasiswa mulai mengalami “gejala” yang bisa dikatakan parah terkait nalar kritis mereka. Hal ini akan disayangkan ketika “pasien” ini tidak ingin diobati. Belum sampai pada tatanan global, yaitu terhadap negara, bahkan dunia, yang terdekat adalah dalam tubuh mereka sendiri, yaitu di universitas. Di lingkup ini, “tubuh” mahasiswa memiliki keseimbangan, yaitu hak dan kewajiban. Normalnya, apabila tidak seimbang, mahasiswa akan membenahi apa yang salah dari keduanya. Contoh kecil saja seperti hak mendapat fasilitas pendidikan dan kewajiban membayar; apabila belum membayar, maka seharusnya legowo ketika tidak mendapat fasilitas; sebaliknya, apabila kewajiban sudah dipenuhi yang dalam hal ini telah membayar SKS secara penuh, tetapi tidak mendapat hak berupa fasilitas, maka mahasiswa pun akan memiliki rasa untuk memperjuangkan haknya. Hal inilah
yang kini dicari-cari, yakni seberapa besar mahasiswa berusaha untuk memperjuangkan haknya yang tidak didapat selama ini. Saya tahu dana PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah, red) tidak mengalir untuk operasional PTM saja, tetapi saya rasa hal tersebut sudah diperhitungkan pula di luar dana fasilitas. Sebagai salah satu mahasiswa dengan biaya yang cukup mahal sebab perlu menggunakan laboratorium dengan printilan alatnya yang juga mahal merasa resah saat saya hanya mendapat teori dan harus membayar full SKS. Saya pun ingin tahu ke mana perginya uang saya. Mungkin saya saja yang kurang mengerti terkait pendanaan di universitas ini. Sebagai tambahan fakta, mahasiswa di satu fakultas hanya tiga yang tidak bisa membayar penuh SKS-nya, entah karena yang lain memang kaya, tidak bisa membayar dan tidak mau berbicara, merasa nyaman dan aman karena masalah itu bukan urusannya, atau karena hal tersebut telah diselesaikan dengan mudah? Misalnya dengan gotong royong, mahasiswa bantu mahasiswa, dengan mengumpulkan dana yang tanpa disadari, hal tersebut me-
U
Oleh Anonim Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ngesampingkan tugas universitas mengayomi mahasiswanya. Terlepas dari apa permasalahannya, yang perlu digarisbawahi adalah, adakah usaha dari kita sebagai mahasiswa untuk mengadukan keresahan hati kita dan menyeimbangkan hak dan kewajiban kita di kampus. Lalu, dapat dipertanyakan juga apakah kondisi nyaman dan aman atas solusi-solusi pragmatis saja menjadi racun yang ditenggak untuk “bunuh diri”, sehingga kritisisme yang dimiliki perlahan mati. Jika “iya”, dari sini sebagai mahasiswa, kita perlu berbenah, mencari penawar racun, dan sembuh dari penyakit apatis ini. Dari contoh kasus di atas saja, meskipun memiliki kemampuan atau tidak, kita yang mengalami kesusahan atau kesulitan, seharusnya tetap ada perasaan yang sama dengan
yang lain dan tetap ada perjuangan untuk saling membantu. Mahasiswa di kampus Muhammadiyah tentu mengerti bahwa ada yang disebut “Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah”, yaitu Pendidikan dan pengajaran, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan penguatan Al-Islam Kemuhammadiyahan. Sebagai civitas academica di UMS, untuk mengimplementasikan hal tersebut, maka ada dua sisi yang perlu diusahakan bersama. Dari sisi mahasiswa yang tetap kritis dan peduli terhadap kondisi yang terjadi dan dari sisi petinggi universitas yang menerima kritik mahasiswa dan tidak menutup mata atas dampak kebijakan yang berlaku bagi seluruh elemen di kampusnya.
Jangan diam, kirim opinimu ke Lpmpabelanums@gmail.com Kalau nanti suaramu terbungkam, pasti berat Kamu nggak akan kuat, Bro!
WARTA KAMPUS
Kamis, 1 Juli 2021
Kamis, 1 Juli 2021
7
Editorial
Negara Antikritik
Pemimpin Umum: Akhdan M. A. Sekretaris Umum: Alvanza A. J. Pemimpin Redaksi: Rifqah Litbang: Munasifah Rahmawati Personalia: Anisa Yuliana P. Medkom: Fikri ‘Ainul Qolbi Perusahaan: Cindi Ameliayana W. Manajer Logistik: Anas Tasya S. Redpel Online: Mulyani Adi A. Redpel Koran: Gardena Dika M Redpel Tabloid: Tsania Laila M. Redpel Majalah: Novali Panji N. Manajer Diskusi: Aprilia Aryani D. K. Manajer Data: Rachma Andriani S. Manajer Penelitian: Sabrina Aizya P. Manajer Pelatihan: Mukhlis Sirotul M. Manajer IT & Publikasi: Riki Efendi Manajer Iklan: Wike Tri Wulandari Manajer Prodis: Saeful Budiman Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi
M
ahasiswa sangat identik dengan kritis dan kritik. Melaku-kan aksi dan demonstrasi merupakan hal y a n g w a j a r, a p a l a g i Indonesia adalah ne-gara demokrasi. Tidak harus melakukan aksi yang anarkis, kini mahasiswa hanya ingin didengarkan suara serta pendapatnya. Akhir-akhir ini, pemerintah terus melakukan berbagai upaya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Aksi yang diadakan Aliansi BEM Solo Raya dibubar-
nyuarakan pendapat melalui media sosial malah dibungkam. Pemerintah diharapkan legowo dengan kritik serta masukan dari rakyat. KPK yang dianggap penting selama ini untuk mengupas tuntas tindak pidana korupsi mengapa harus mendapatkan upaya pelemahan dari pemerintah sendiri? Rasanya memang sudah sepantasnya mahasiswa menyuarakan kritiknya untuk negara kita yang lebih baik ke depannya.
Berikan Kesempatan Mahasiswa untuk Selesaikan Studi Terus Program Fastrack kelanjutannya gimana? Aksi Panggung : Salah satu personil Teater Kidung USF sedang memperagakan adegan dalam monolog yang berjudul "Mulut". Acara tersebut diadakan secara daring melalui siaran langsung di kanal Youtube USF, minggu (27/6).
Gelar Penampilan Monolog Secara Online Keren banget USF!
BEM FIK
Lakukan Sterilisasi Guna Meminimalisir Penyebaran Covid-19
Prof Ruwet
Inovasi Organisasi di Tengah Pandemi
Kalo bisa menyeluruh dong
UMS, Koran Pabelan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UMS mengadakan Sekolah Eksekutif Chapter 2 dengan mengusung tema “Be Upnormal In New Normal Era”. Sekolah Eksekutif tersebut diadakan secara daring melalui platform Zoom Meeting, pada Senin, 28 Juni 2021.
Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus UMS tercinta. Pesan dapat anda sampaikan melalui (0821-42967018) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari kawal proses dinamika di kampus bersama Koran Pabelan.
yarif Fathurozaq selaku Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) menjelaskan bahwa inovasi-inovasi yang diperlukan untuk organisasi di masa pandemi seperti ini berawal dari internal organisasi itu sendiri
Tahukah kamu?
“
Tahukah Kamu?
Lifestraw adalah alat perlengkapan bertahan hidup yang mampu menyaring air hingga menghilangkan hampir 99 persen bakteri dan parasit yang ada pada air kotor sekalipun.
Sumber: wia.id
Suara Pabelanis.
Lpm Pabelan
QR Code http//www.pabelan-online.com
kan secara paksa oleh pihak kepolisian dengan dalih melonjaknya angka Covid-19 yang cukup tinggi akhir-akhir ini. Padahal, seluruh peserta aksi sudah menerapkan protokol kesehatan dengan cara memakai masker dan menjaga jarak satu sama lain. Pemerintah seakan tidak mau mendengar kritik dari rakyat, khususnya mahasiswa. Covid-19 seakan menjadi tameng bagi pemerintah untuk berlindung dari kritikan mahasiswa. Ramai-ramai turun ke jalan, dipaksa bubar. Me-
Foto: Dokumentasi Pribadi
Redpel Koran: Gardena Dika M Redaktur: Indah Puji Rahayu, Kenia Eksidewi Redaktur Foto: Aliffia Zahra Reporter: Kenia, Indah, Rifaa, Sarah, Budi R, Andika, Neli, Puput Fotografer: Editor: Akhdan, Sifa, Gardena, Kenia, Indah Ilustrator: Fauzan Ikhsanudin Desain Artistik/Tata Letak: Pendi, Munir, Ridhwan, Andika, Fauzan, Akhdan
“
2
@infopabelan
S
dengan cara pemberian motivasi. “Untuk daring seperti ini memang butuh penguatan atau istilahnya komitmen,” ujarnya, Senin (28/6). Ia juga menambahkan bahwa pemberian stimulus ada dua poin. Poin pertama berupa finansial dan poin yang kedua non finansial. “Finansial bisa berupa pemberian makanan, dan yang non finansial yaitu berupa kehadiran,” tambahnya, Senin (28/6). Idham S. Fahreza selaku Ketua Umum Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Ibnu Sina FIK UMS juga menjelaskan bahwa inovasi di masa pandemi seperti ini bisa dimulai dengan inovasi program kerja. Ia dan rekan-rekannya memulai dengan membuat inovasi digital yang memudahkan orang lain untuk menikmati progr-
lpmpabelan
085704xxxxxx (Mahasiswa FKIP) UAS kali ini gaada minggu tenang ya? Jadwal UAS juga belum muncul
Jangan lupa buka :
am kerja di masa pandemi seperti ini. Nadia Aqiela Laili selaku Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Ilmu Gizi FIK UMS menjelaskan bahwa inovasinya dengan cara menyediakan platform yang sederhana tapi bermakna. “Di platform tersebut tidak hanya tentang program kerja tetapi juga menyediakan kolom untuk tempat cerita pengurusnya,” ungkapnya, Senin (28/6). Selain inovasi, hubungan komunikasi di dalam sebuah organisasi sangatlah penting. Selain kekeluargaan, kerukunan juga diperlukan dalam menjalin hubungan organisasi. Seperti yang diungkapkan oleh Artha Senja Ramadhani, selaku ketua umum HMP Kesehatan Masyarakat UMS
bahwa untuk menjalin hubungan yang baik antar sesama anggota dan pengurus bisa melalui daring. “Sering-sering mengadakan Google Meet, tidak hanya rapat tetapi bisa sharing-sharing tentang apapun,” ujarnya, Senin (28/6). Dini Lianti, salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Keperawatan memberikan tanggapannya mengenai acara tersebut. Ia mengatakan bahwa acara tersebut sangat positif serta banyak informasi yang didapatkan melalui kegiatan tersebut. “Menurut saya kegiatan ini positif, mungkin kedepanya bisa tetap diadakan kembali dengan mengembangkan ide-ide untuk acara maupun kreativitas baru,” harap Dini, Selasa (29/6). [Puput/GDM]
8
WARTA KAMPUS
Kamis, 1 Juli 2021
Harga Rp 1.000
Ormawa FAI
Imbau Warganya Agar Tidak Ikut Turun Aksi Kamis, 1 Juli 2021
Tahun 17/ No.14
Aliansi Solo Raya
Ilustrasi: Freepik
Selamatkan KPK dengan Aksi Damai karikatur: fauzan ikhsanudin/Koran Pabelan
Reporter: Mulki Neli, Andika
UMS, Koran Pabelan – Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Fakultas Agama Islam (FAI) UMS berikan surat imbauan kepada mahasiswa FAI untuk tidak mengikuti aksi yang digaungkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UMS pada Rabu, 30 Juni 2021. Sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap kasus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ormawa FAI memilih menyuarakan perlawanan melalui media sosial.
D
engan mempertimbangkan kondisi serta situasi saat ini, ormawa FAI berikan surat imbauan kepada mahasiswa untuk tidak turun langsung mengikuti aksi tolak pelemahan KPK yang digaungkan oleh BEM UMS. Ormawa FAI mempunyai
kewajiban melindungi setiap mahasiswa FAI sebagai bentuk sikap tanggung jawab dan perlindungan lantaran melihat melonjaknya kasus Covid-19 dan berbagai pertimbangan lainnya. Hani Puji Hastuti, selaku Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FAI menjelaskan bahwa ormawa FAI tidak melarang mahasiswa FAI untuk mengikuti aksi, namun hal tersebut harus mengatasnamakan pribadi atau lembaga di luar ormawa FAI. “Kami tetap memantau dari kejauhan di lapangan semisal ada yang mengikuti aksi tersebut, karena realitanya memang beberapa warga kami berangkat turun aksi walau sudah diberi imbauan,” jelasnya, Kamis (1/7). Ia juga menambahkan bahwa tidak hanya ormawa FAI saja yang mengeluarkan imbauan tersebut. Sebagian besar ormawa
fakultas lain juga turut mengeluarkan surat imbauan serupa. “Fakultas Psikologi, Fakultas Teknik serta beberapa fakultas lain, karena banyak pertimbangan salah satunya Covid-19,” imbuhnya. Ikhwan Adriansyah, salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Hukum Ekonomi Syariah (HES) mengatakan bahwa beberapa ormawa yang menolak untuk ikut aksi memiliki pertimbangan yang cukup jelas. Kasus lonjakan Covid-19 yang ganas menjadi respon ormawa untuk tidak turun aksi menjadi hal yang bijaksana. Menurut Ikhwan, mahasiswa tidak harus turun ke jalan untuk menyuarakan pendapatnya, contohnya ada pada BEM Universitas Indonesia (UI). “Mereka hanya modal literasi, bahkan presiden pun menanggapi. Kita enggak perlu ibaratnya turun aksi ke jalan dan sebagainya. Selain
itu, pandangan pribadi saya selaku mahasiswa umum tentang aksi kasus tersebut, saya lebih suka jika dengan menulis berita ataupun dengan infografis sehingga mampu menyuarakan aspirasi mahasiswa,” ungkapnya, Kamis (1/7). Ikhwan juga memberikan harapannya untuk BEM UMS terkait menyampaikan aspirasi di masa saat ini yang sulit karena mobilitas di masa pandemi yang dibatasi. Ia berharap BEM UMS dapat memberikan edukasi terkait kontroversi Undang-Undang (UU) KPK. “Seharusnya media sosial juga tetap jalan dan jika menyerukan aksi sesuai UU ataupun menyuarakan aspirasi yang baik semoga bisa diterima dan ditindaklanjuti,” harap Ikhwan, Kamis (1/7). [Indah/GDM]
UMS, Koran Pabelan – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Solo Raya bersama Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Solo Raya melakukan aksi damai sebagai bentuk kecaman kepada pemerintah karena telah membuat aturan-aturan yang justru melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun aksi tersebut sempat dibubarkan oleh aparat kepolisian untuk menghindari kerumunan di tengah pandemi, Rabu (30/6).
A
ksi Solo Raya Menggugat ini merupakan konsolidasi dari beberapa universitas, salah satunya adalah UMS guna menuntut beberapa poin seperti mendesak Firli Bahuri, selaku Ketua KPK untuk mencabut Surat Keputusan (SK) pimpinan KPK nomor 652 tahun 2021, mendesak kepada Presiden RI untuk mengganti Ketua KPK, menuntut DPR untuk mencabut UU No. 19 tahun 2019 tentang KPK, menuntut KPK untuk segera menyelesaikan kasus korupsi yang ada di Indonesia, serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengawal dan melawan pelemahan tindak pidana korupsi. Pemerintah membuat keputusan yang cukup kontroversial, seperti persoalan mengenai peralihan status dari pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal
#SAVEKPK
#MOSITIDAKPERCAYA
BE R A N I J U J U
ini menjadi menjadi polemik tersendiri karena dianggap mengurangi indepensi lembaga KPK itu sendiri. “Inilah salah satu alasan kami dari aliansi Solo Raya menggugat ini turun ke jalan untuk menyuarakan hal tersebut. Ini bukan hanya permasalahan mahasiswa saja, tetapi ini merupakan permasalahan rakyat Indonesia,” jelas Widi Adi Nugroho, selaku Presiden BEM UMS, Rabu (30/6). KPK merupakan lembaga negara yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya
Gelar Pelatihan Monolog Secara Online
#SAVEKPK
R, PECAT!
pemberantasan tindak pidana korupsi. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik Indonesia No. 30 Tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dengan maraknya kasus korupsi yang berada di Indonesia, seharusnya pemerintah pusat lebih menguatkan kembali fungsi KPK, bukan malah sebaliknya. “Jika fungsi KPK dilemahkan, maka para koruptor akan jaya karena tidak ada yang mengusik perbuatan keji mereka,” ujar salah satu peserta aksi Soloraya menggugat yang identitasnya tidak ingin dike-
Kembangkan Minat dan Bakat Mahasiswa Melalui KTI
tahui, Rabu (30/6). Salah satu peserta aksi ini yang identitasnya tidak ingin diketahui menyampaikan harapannya bahwa dia berharap semoga dengan adanya aksi ini, masyarakat tahu bahwa KPK, bahkan negara kita ini sedang tidak baik-baik saja. Dia yakin banyak orang yang tahu mengenai keadaan KPK saat ini, tetapi mereka memilih untuk bungkam, seolah tidak terjadi apa-apa. “Jika kita terus diam, kebebasan menyampaikan aspirasi dikekang. Kedepannya mau jadi apa bangsa ini?” ujarnya, Rabu (30/6).[KE] Bekali Mahasiswa Melalui Webinar ...
Iklan dan Langganan: 081568337960 SMS Suara Pabelanis: 082142967018