Harga Rp 1.000
Kamis, 23 Juni 2022
Tahun 18/ No.17
Cinta Subuh
Jelang UAS, Program Cinta Subuh Digelar Kembali Ilustrasi: Khairani Makina/Koran Pabelan
Reporter: Afny Al Fath Inaszahira
Pengumuman
Wihh, akhirnya ada lagi setelah pandemi!
UMS, Koran Pabelan Program Cinta Subuh UMS akan digelar kembali mulai 25 Juni 2022, setelah sebelumnya ditiadakan karena pandemi Covid-19. Kegiatan ini meliputi salat Subuh berjamaah dan penyampaian khotbah. Civitas academica dan masyarakat umum menjadi target sasaran dalam pelaksanaan program ini yang akan dilaksanakan di masjid Kampus UMS.
M
uchammad Iksan, selaku Sekretaris Takmir Masjid UMS mengatakan, akan diadakannya kembali kegiatan cinta subuh setelah sebelumnya dinonaktifkan karena
Cinta subuh apaan?
Progam Cinta Subuh akan digelar kembali !
Mungkin salat subuh berjamaah?
pandemi Covid-19. Ia menjelaskan, kembalinya program ini dilatarbelakangi karena impian universitas dalam mewujudkan Caturdharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, serta penguatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. “Rencananya kegiatan cinta subuh ini akan terlaksana dua kali sebelum Ujian Akhir Semester (UAS) berlangsung, tepatnya pada tanggal 25 Juni dan 2 Juli 2022 dengan sistem yang tidak jauh berbeda dari kegiatan cinta subuh sebelumnya,” ujarnya, Jumat (17/6). Ia menjelaskan, jadwal pelaksanaan cinta subuh ini akan diberlakukan secara bergantian per
Pertama Kali Adakan Pelatihan Tarjih untuk Bekal Mahasiswa
fakultas dikarenakan kapasitas tempat yang hanya mencapai 500 orang. Ia mengatakan, penjadwalan tersebut masih dikoordinasikan lebih lanjut, dengan kemungkinan adanya kebijakan mengenai diwajibkannya mahasiswa untuk mengikuti kegiatan ini dalam tiap semesternya. “Mudah-mudahan setelah adanya pembiasaan dari kegiatan ini, ketika mereka kembali ke lingkungannya masing-masing, semangat ibadah subuh berjamaah semakin kuat di mana pun mereka berada,” harapnya. Isro Fajariya, mahasiswa dari Fakultas Psikologi mengungkapkan kalau program ini akan sangat bermanfaat dalam peningkatan kualitas keimanan
yang juga di mana kegiatan ini akan menjadi sarana interaksi dalam hal kebaikan. Walau belum pernah melaksanakan kegiatan cinta subuh secara langsung, ia berpendapat dengan diadakannya kegiatan ini akan menjadi efektif karena dalam proses kegiatan kita akan saling berlombalomba dalam hal kebaikan. “Semoga kegiatan ini bukan hanya sekadar penggugur kewajiban, tetapi yang menyelenggarakan dan mengikuti serangkaian acaranya dapat memaknai hikmah dari apa yang didapatkan dari gerakan cinta subuh ini,” harapnya, Jumat (17/6). [RN]
50% Mahasiswa Tidak Menukarkan Voucer di Tiap Semester
Buka Cabang...
Iklan dan Langganan: 085799412172 SMS Suara Pabelanis: 081338853137
2
Kamis, 23 Juni 2022
Editorial
Pemimpin Umum: Muhklis Sirotul M. Sekretaris Umum: Anisa Yuliana P. Pemimpin Redaksi: Novali Panji N. Litbang: Mulyani Adi Astutiatmaja Personalia: Ridhwan Nabawi Medkom: Izzul Khaq Perusahaan: Gardena Dika M. Manajer Logistik: Deny Bayu W. Redpel Online: Aliffia Khoirinnisa Redpel Koran: Chesarisa N. P. Redpel TV: Sulkhan Fajar Affani Redpel Majalah: Sarah Dwi A. Manajer Diskusi: Muhammad Iqbal Manajer Data: Vaneza Benedista Manajer Penelitian: Aisyah Fayi I. Manajer Pelatihan: Achmad Yusuf P. Manajer IT & Publikasi: Kilau Aurum Manajer Iklan: Dina Suci Ramadhani Manajer Prodis: Andika Diterbitkan oleh: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Terbit Sejak: 28 Juni 2005 berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005, Tanggal 24 Juni 2005 Alamat Redaksi: Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164 Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, Scan QR Code ini untuk cara mudah mengunjungi
Kenapa Harus Sekarang?
U
ntuk mahasiswa angakatan '19 ke bawah tentunya sudah tidak asing dengan kegiatan cinta subuh. Kegiatan yang diadakan oleh Lembaga Pengembangan Pondok, Al-Islam, dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) ini harus diikuti oleh seluruh mahasiswa UMS. Di mana dalam kegiatan ini mahasiswa diminta untuk datang ke Masjid Sudalmiyah yang berada di Kampus Dua UMS, untuk melaksanakan salat Subuh bersama dilanjut dengan tausiah. Namun kegiatan ini
annya adalah, apakah waktu yang dipilih pihak LPPIK untuk mengaktifkan kembali kegiatan cinta subuh ini efektif? Dengan minimnya sosialisasi dari pihak penyelenggara, apakah mereka yakin banyak mahasiswa yang mengetahuinya. Menurut redaksi, alangkah lebih baiknya kegiatan cinta subuh ini diselenggarakan kembali pada tahun ajaran baru saja. Sebaiknya, saat ini pihak penyelenggara memantapkan dan menyiapkan hal-hal untuk menunjang lancarnya kegiatan cinta subuh.
Buka Cabang Baru di KTD Imbas Pembangunan Griya Mahasiswa Mantap, tetap berinovasi, walaupun dirugikan 50% Mahasiswa Tidak Menukarkan Voucer di Tiap Semester Kenapa gak dikasih ke yang membutuhkan aja?
Prof Ruwet
Pertama Kali Adakan Pelatihan Tarjih untuk Bekal Mahasiswa Semoga bermanfaat untuk kader Muhammadiyah ke depannya
Tahukah kamu?
“
Tahukah Kamu?
Berlari menaiki tangga atau lebih dikenal dengan istilah vertical running adalah olahraga yang ekstrem karena dapat membakar kalori 10 kali lebih banyak daripada lari di permukaan datar.
Sumber: @google.com
Suara Pabelanis. Sampaikan informasi atau keluhan anda sebagai mahasiswa terhadap kebijakanfasilitas kampus UMS tercinta. Pesan dapat anda sampaikan melalui (0813-38853137) atau akun media sosial resmi LPM Pabelan. Mari kawal proses dinamika di kampus bersama Koran Pabelan. Lpm Pabelan
QR Code http//www.pabelan-online.com
sempat terhenti karena pandemi. Tahun ini pihak LPPIK berencana untuk mengaktifkan kembali kegiatan cinta subuh ini. Namun banyak mahasiswa baru yang tidak mengetahui apa itu cinta subuh. Hal ini disebabkan karena kurangnya sosialisasi dari pihak LPPIK mengenai kegiatan cinta subuh ini. Seharusnya, pihak LPPIK memberikan sosialisasi untuk mahasiswa baru terkait kegiatan cinta subuh untuk kelancaran pelaksanaannya. Yang menjadi pertanya-
“
Redpel Koran: Chesarisa N. P. Redaktur: Nandya Putri Pratiwi, Dwi Pepilia Pita Sari Redaktur Foto: M. Rafikhansa D. S. Reporter: Syafa, Farham, Kilau, Inas, Nandya, Rama, Nimas Fotografer: Rafikhansa, Kilau Editor: Dwi, Dena, Chesa, Novali, Rhamadhani Ilustrator: Khairani, Iqbal Desain Artistik/Tata Letak: Kilau, Indra, Bagas, Mukhlish, Ryan, Farham, Nova
@infopabelan
+628137919xxx (Mahasiswa FKIP) Arah dari Hall FKIP menuju Gedung Hukum kurang pencahayaan
lpmpabelan
OPINI
Kamis, 23 Juni 2022
3
Dilema Manajemen Waktu Dosen terhadap Mahasiswa
B
erbicara mengenai problematika selama perkuliahan tentunya menjadi topik yang sangat menarik bagi mahasiswa. Tugas menumpuk, biaya makan, dan tempat tinggal hingga sempitnya lahan parkir kampus menjadi bahan perbincangan yang tak ada habisnya. Nyatanya, pola peralihan dan adaptasi siswa menjadi mahasiswa tidak selalu dapat dilalui dengan mudah. Beberapa di antaranya mengalami culture shock terhadap lingkungan baru, kewalahan menghadapi biaya kuliah yang tinggi, dan beragam masalah sosial lainnya. Salah satu problematika yang populer dialami kalangan mahasiswa berkaitan dengan manajemen waktu saat perkuliahan. Mahasiswa dituntut untuk cerdik melakukan pengaturan waktu dalam kesehariannya. Pola kebiasaan manajemen waktu yang tepat akan memberikan pengaruh besar bagi mahasiswa selama menempa kehidupannya di bangku perkuliahan. Realitas yang terjadi, sering kali dijumpai mahasiswa absen dari tanggung jawabnya dan tidak mengikuti jadwal perkuliahan dengan tertib. Beberapa di antaranya terlambat datang atau meninggalkan kelas tanpa izin atau keterangan yang jelas. Kebiasaan seperti ini jika terjadi secara terus-menerus menjadikan mahasiswa terbiasa dengan pola manajemen waktu
yang tidak teratur. Agaknya, membahas ihwal perkuliahan akan terasa kurang lengkap jika tidak menilik pada aspek pengajar yang notabene bersentuhan langsung dengan proses pembelajaran di ruang kelas mahasiswa. Sebagaimana yang telah diketahui oleh mahasiswa, menjadi dosen merupakan profesi yang sangat berjasa dalam memajukan pendidikan dan mencerdaskan bangsa. Dosen memiliki berbagai kegiatan aktif selain mengajar mahasiswa, seperti penelitian dan pengabdian pada masyarakat sebagai upaya penyaluran ilmu dan rasa kepedulian sosial yang dilakukan secara konstan. Kegiatan-kegiatan tersebut kebanyakan berada di bawah naungan universitas dalam suatu kebijakan yang terikat. Kebanyakan dosen memiliki sedikit kontrol terhadap kebijakan universitas, kurikulum, dan aspek eksternal lainnya di lingkungan kampus. Lain halnya dalam ruang kelas, kebanyakan dosen memiliki otonomi dan kontrol yang besar di dalam ruangan saat proses perkuliahan berlangsung. Tidak bisa dipungkiri, pada beberapa kondisi nyatanya kapasitas untuk membuat keputusan tanpa diganggu gugat ini juga dapat menjadi bumerang bagi mahasiswa dan dosen. Persoalan manajemen waktu perkuliahan tampaknya perlu diuraikan dari sudut pandang lain.
U
Oleh Chandie (Nama Pena) Mahasiswa UMS Realitas yang tidak bisa diabaikan, bahwa selama perkuliahan mahasiswa tak jarang mendapati adanya dosen yang izin berhalangan hadir mengajar karena memiliki kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan. Mahasiswa menerima penawaran dosen untuk melakukan pergantian jadwal perkuliahan. Namun pada beberapa kondisi, mahasiswa juga menyadari bahwasanya sering kali beban pergantian jadwal itu seolah-olah dipaksakan sesuai dengan kebutuhan dan kesediaan dosen. Padahal realitasnya, adanya pergantian jadwal kuliah ini pun dikarenakan dosen tidak bisa hadir pada jadwal perkuliahan yang seharusnya. Pada kondisi lainnya, kadang kala dosen tidak hadir dalam ruang perkuliahan tanpa memberikan konfirmasi kepada mahasiswa. Membebaskan mahasiswa untuk menambah wawasan dari luar kampus tentunya sangat baik untuk mempersiapkan kendali masa depannya dan meningkatkan kemampuan dan kualitas diri mahasiswa. Akan tetapi, bagaimana jika dalam pelaksanaannya justru membuat bebe-
rapa dosen menjadi abai dan acuh tak acuh terhadap hak mahasiswa untuk memperoleh pengajaran dari dalam kampusnya. Meskipun pada jenjang perkuliahan dosen tak lagi menjadi sumber utama pengetahuan bagi mahasiswa, tetapi dalam proses pendampingan dan pengawasan saat berlangsungnya perkuliahan, peran dosen masih sangat diperlukan di dalamnya. Kiranya akan menjadi timpang apabila dosen memiliki otonomi yang luas di ruang perkuliahan tetapi hak mahasiswa untuk diarahkan dan dibimbing belum dilaksanakan dengan baik. Keseimbangan antara kebebasan dan keterikatan dosen dengan mahasiswa tentunya jika dilaksanakan dengan efektif akan menghasilkan lingkungan akademik yang dinamis menuju arah positif, karena adanya sikap saling menghargai dan toleransi yang besar. Tentu saja mahasiswa akan menaruh rasa hormat dan penghargaan terhadap dosen dan menghindari konflik internal antara mahasiswa dan dosen selama perkuliahan.
Jangan diam, kirim opinimu ke Lpmpabelanums@gmail.com Kalau nanti suaramu terbungkam, pasti berat Kamu nggak akan kuat, Bro!
4
GRIYA MAHASISWA
Kamis, 23 Juni 2022
Kantin Kopma
Foto: Kilau Aurum/Koran Pabelan
Buka Cabang di KTD Imbas Pembangunan Griya Mahasiswa
Berbincang - Beberapa mahasiswa sedang berbincang sambil menikmati makanan dan minuman di ruko Kopma yang berada di Kantin Tepi Danau (KTD) UMS, Selasa (21/6).
UMS, Koran Pabelan – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Koperasi Mahasiswa (Kopma) UMS membuka cabang baru di Kantin Tepi Danau (KTD) UMS pada Senin, 13 Juni lalu. Letak Kantin Kopma sendiri berada pada ruko nomor tiga bagian utara dari beberapa ruko yang ada di sana.
A
rdani selaku Pengurus Kopma UMS Bagian Usaha menjelaskan, bahwa cabang baru yang berada di KTD ini merupakan pengembangan
dan inovasi dari kantin yang ada di barat Gedung C Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Kampus Satu UMS. Ia juga mengatakan bahwa Kopma sendiri memiliki banyak usaha lain di samping ruko baru yang ada di KTD ini. “Mulai dari Toko Kopma, Kopma Adventure, Fotokopi Kopma, Rental Komputer Kopma, Postel Kopma, hingga Kantin Kopma ini,” jelasnya, Rabu (15/6). Lebih lanjut, Ardani memaparkan alasan utama Kopma membuka ruko kantin di KTD ini
karena renovasi Kompleks Griya Mahasiswa, sehingga terjadi perpindahan terhadap beberapa usaha milik Kopma. Lalu, dari pihak Kopma melakukan lobbying tempat kepada Biro Aset Universitas (BAU) hingga akhirnya mendapatkan salah satu ruko di KTD, meskipun ruko ini hanya bersifat sementara. “Alhamdulillah keadaan sudah membaik semoga semuanya juga segera membaik, dan harapannya semoga kembali meraih kejayaan Kopma yang terbaik,” harap Ardani. Ericha Soraya, mahasiswa
dari Program Studi (Prodi) Akuntansi UMS mengatakan bahwa keputusan Kopma untuk membuka cabang baru di KTD terbilang sangat efektif dan kreatif. Menurutnya banyak perubahan yang dilakukan oleh Kopma tahun ini dengan melakukan pengembangan unit baru dan sistem kewirausahaan yang baru pula. “Harapan saya semoga Kopma semakin maju, bangkit, dan berjaya bahkan lebih baik dari tahun sebelumnya,” harapnya, Senin (20/6). [Kilau/CNP]
issuu.com/lpmpabelan
FOTO
5
Foto: Rafikhansa/Koran Pabelan
Kamis, 23 Juni 2022
Pertandingan - Tim bola basket sedang melakukan turnamen ANFAK (Antar Fakultas). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Unit Bola Basket (UBB) pada pertandingan bola basket pada Turnamen ANFAK yang diselenggarakan 15-18 Juli di Gedung Olahraga (GOR) FEB UMS.
WARTA KAMPUS Pondok Shabran
Pertama Kali Adakan Pelatihan Tarjih untuk Bekal Mahasiswa yuli mengatakan dauroh tarjih ini perlu dilakukan agar setelah lulus dari Pondok Shabran mahasiswa tersebut memiliki pemahaman tentang tarjih Muhammadiyah. Ia mengungkapkan, kegiatan pelatihan ini berguna untuk membekali mahasiswa untuk melaksanakan pengabdian nantinya. “Lulusan Pondok Shabran diharapkan bisa menjadi ulama tarjih, karenanya mereka harus paham betul mengenai metode tarjih,” elaku Kepala Bidang Pe- ujarnya, Senin (20/6). Terkait pelaksanaan kegiangamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Ya- tan, Yayuli mengungkapkan kalau
UMS, Koran Pabelan – Pondok Shabran mengadakan dauroh (pelatihan –red) tarjih pada Jumat, 17 Juni kemarin. Pelatihan yang diadakan secara langsung di Pondok Shabran ini ditujukan sebagai kaderisasi mahasiswa Shabran, serta sebagai pembekalan mahasiswa sebelum melaksanakan pengabdian.
S
dauroh tarjih ini merupakan program yang baru pertama kali diadakan, dan direncanakan akan berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Ia menjelaskan, pelatihan ini hanya akan dilaksanakan dalam waktu satu hari. “Mahasiswa Shabran yang ingin melakukan pengabdian wajib untuk mengikuti pelatihan ini, karena ada kewajiban untuk melakukan pengabdian setelah selesai kuliah, baik itu pengabdian di tingkat nasional maupun internasional,” tambah Yayuli. April Haji, salah satu peserta
Kunjungi sosial media terbaru kami di TikTok
dauroh tarjih berpendapat jika kegiatan ini perlu untuk dilakukan tiap tahunnya. Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya sebagai bekal mahasiswa sebelum pengabdian, tetapi juga bisa memberikan wawasan pengetahuan bagi mahasiswa Shabran seputar tarjih. “Semoga ilmu dari pelatihan tarjih ini nantinya bisa diterapkan di dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat umum dalam mengamalkan nilainilai yang ada di dalam himpunan putusan tarjih,” harapnya, Senin (20/6). [Farham/NPN]
@lpmpabelan
6
WARTA KAMPUS
Kamis, 23 Juni 2022
Bookstore UMS
Ilustrasi: M. Iqbal/Koran Pabelan
50% Mahasiswa Tidak Menukarkan Voucer di Tiap Semester
UMS, Koran Pabelan – Hingga saat ini masih banyak mahasiswa UMS yang belum menukarkan voucer subsidi di Bookstore UMS meskipun sosialisasi sudah dilakukan secara maksimal. Pihak bookstore sendiri sudah rutin melakukan penyetoran jumlah mahasiswa yang telah menukarkan voucer subsidi ke universitas.
G
atiningsih, selaku Staf Pengadaan dan Sumber Daya Manusia Bookstore UMS mengatakan, sebanyak 50 persen mahasiswa UMS tidak menukarkan subsidi voucer gratis
G
di tiap semesternya. Ia menyampaikan, pihak bookstore rutin melakukan laporan terkait jumlah voucer yang sudah ditukarkan oleh mahasiswa ke pihak universitas. “Kami selalu memberikan pemberitahuan di awal hingga sebelum semester berakhir untuk menukarkan subsidi voucer ini. Hal ini biasa kami sampaikan melalui sosial media, pesan singkat ke seluruh mahasiswa, dan melalui dosen yang ada di tiap jurusan,” jelasnya, Rabu (15/6). Bookstore UMS sendiri, kata Gatiningsih, menyediakan berbagai jenis buku bacaan, alat tulis, dan aksesoris pelengkap yang
lain, sehingga mahasiswa tidak perlu selalu menukarkan voucernya hanya untuk buku kuliah saja. Ia mengatakan, kalau mahasiswa juga dapat memberikan voucer yang dimilikinya kepada temannya, dengan catatan melampirkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai bukti kepemilikan voucer tersebut. “Saya berharap agar semua mahasiswa menukarkan voucer yang telah diberikan, karena sayang sekali jika tidak ditukarkan,” harapnya. Pada kesempatan yang sama, Alam Tegar Dirgantaro, mahasiswa dari Program Studi (Pro-
di) Ilmu Quran dan Tafsir (IQT) berpendapat, subsidi voucer yang tidak ditukarkan akan menjadi mubazir, karena sudah diberikan dari universitas secara gratis tetapi tidak digunakan. Ia juga mengakui bahwa sosialiasi dari pihak Bookstore dalam mengajak mahasiswa untuk menukarkan voucernya sudah maksimal. “Untuk mahasiswa yang tidak ingin menukarkan subsidi voucernya lebih baik diberikan kepada temannya yang lebih membutuhkan agar tetap berguna dan memberikan manfaat,” ujar Alam, Rabu (15/6). [Syafa/GDM]
https://pabelan-online.com
WARTA
KILAS BALIK
INVESTIGASI
OPINI
SANGGAR FOTO
RESENSI EDITORIAL
WAWANCARA
SASTRA
SOSOK
GAYA HIDUP
WARTA KAMPUS
Kamis, 23 Juni 2022
7
Donasi Buku
Bangun Lapak Baca, BEM FAI Adakan Donasi Buku UMS, Koran Pabelan – Sejak akhir bulan Mei lalu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam (FAI) UMS melakukan kegiatan donasi buku. Nantinya bukubuku donasi ini akan dipergunakan untuk lapak baca yang dinaungi oleh BEM FAI UMS Bidang Pengembangan Intelektual dan Keislaman (PIK).
M
uhammad Abedan Syakura selaku Kepala Bidang PIK BEM FAI UMS, mengatakan kalau tujuan dari
donasi buku ini adalah untuk membuat lapak baca yang diadakan setiap Minggu pada car free day (CFD). Ia menjelaskan, banyaknya mahasiswa UMS yang tidak menukarkan voucer bookstore menjadi latar belakang kegiatan donasi buku ini. “Jadi lebih baik voucer yang tidak dipakai oleh mahasiswa agar didonasikan untuk lapak baca ini, bisa menjadi hal yang bermanfaat dan amal jariah,” katanya, Selasa (14/6). Ia mengungkapkan, hingga saat ini progres pengumpulan buku sudah berkisar 20 buku.
Terkait sosialisasi kegiatan ini, Abedan menuturkan jika sosialisasi sudah dilakukan lewat pamflet dan sosial media, tetapi masih kurangnya respons dari mahasiswa FAI akan kegiatan donasi buku ini. “Lapak baca ini bisa menjadi daya tarik tersendiri. Tujuan lainnya adalah untuk melihat mahasiswa yang kurang perihal membaca. Padahal ilmu tidak hanya didapat dari perkuliahan saja, melainkan juga dari membaca buku,” jelasnya. Dihubungi di kesempatan yang berbeda, Muhammad Tegar selaku mahasiswa FAI UMS
mengapresiasi dan mendukung kegiatan donasi buku yang dilakukan oleh BEM FAI. Menurutnya, agenda ini berangkat dari permasalahan soal kegiatan membaca buku yang tidak lagi dianggap penting oleh beberapa mahasiswa. “Semoga agenda ini tidak hanya sekadar wacana pengumpulan buku saja, tetapi bisa menarik banyak mahasiswa dalam minat membaca,” harap Tegar, Rabu (15/6). [Nandya/NPN]
Pelatihan Keuangan
Bekal Mahasiswa dalam Penyusunan Laporan Keuangan ran keuangan kepada peserta pelatihan. Ia mengatakan, laporan keuangan merupakan penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. “Tujuan laporan keuangan itu menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam hinta Permata Sari, selaku pengambilan keputusan ekonoPemateri Pelatihan me- mi,” jelasnya, Minggu (19/6). Anggi Adellia selaku Staf nyampaikan terkait lapo-
UMS, Koran Pabelan – Koperasi Mahasiswa (Kopma) UMS gelar pelatihan keuangan dengan tema “Strategi Jitu Penyusunan Laporan Keuangan Sesuai PSAK Bagi Perintis Usaha”. Kegiatan ini diadakan melalui platform Zoom Meeting pada Minggu (19/6).
S
Keuangan Internal Kopma memaparkan, acara pelatihan ini merupakan acara tahunan Kopma UMS. Ia juga menjelaskan alasan terpilihnya Shinta sebagai pemateri yaitu atas dasar latar belakang pemateri yang merupkan Dosen Akuntansi, sehingga sesuai dengan tema yang terpilih. “Untuk teknis pelaksanaannya tidak berbeda jauh dari tahun sebelumnya yaitu masih terselenggara secara online,” ujarnya, Minggu (19/6).
Kunjungi sosial media resmi kami di Twitter
Novi Puspita Sari, salah satu peserta yang mengikuti pelatihan mengatakan bahwa dalam pelaksanaannya acara pelatihan ini sangat menyenangkan. Menurutnya, pemateri sangat menarik saat memaparkan materinya, sehingga ilmunya dapat diterima dengan baik dan jelas. “Saya harap kegiatan ini dilakukan lebih sering dengan tema yang berbeda pula,” harapnya, Minggu (19/6). [Nimas/DPP]
@infopabelan
8
WARTA KAMPUS
Kamis, 23 Juni 2022
Webinar BEM FH
Tingkatkan Potensi Pemikiran Mahasiswa Lewat Kegiatan PKM UMS, Koran Pabelan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) UMS menyelenggarakan acara Webinar Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) dengan mengusung tema “Meningkatkan Potensi Mahasiswa Aktif, Kreatif, serta Inovatif dalam Program Kreativitas Mahasiswa 2022”. Acara ini telah diselenggarakan melalui platform Zoom Meeting pada Sabtu (18/6).
S
iti Azizah Susilowati, selaku pemateri pertama dalam webinar ini menjelaskan, bahwa PKM adalah kegia-
tan yang cerdas, inovatif, dan kreatif dalam bidang ilmu yang ditekuni. Tujuan dari PKM, kata Siti, yaitu mempersiapkan sumber daya mahasiswa yang berorientasi ke masa depan, sehingga bisa menjadi lulusan yang unggul dan berdaya saing dengan karakter Pancasila. “PKM itu teamwork yang mana harus memiliki visi yang sama, komunikasi tetap harus terjaga, terbuka dan saling menghormati,” tambahnya, Sabtu (18/6). Arief Budiono, selaku pemateri kedua sekaligus Dosen FH UMS mengungkapkan, bahwa PKM merupakan suatu bentuk kreatifitas di mana dalam penyusunannya membutuhkan pemiki-
ran tersendiri. Menurutnya, dengan menyusun PKM, mahasiswa dapat melatih bentuk pertanggungjawaban, laporan, perwujudan, serta perencanaan dari program yang telah mereka pilih. “Kegiatan ini di-support oleh pendidikan tinggi, jadi saya kira rugi jika dilewatkan dan PKM ini adalah pelatihan yang riil agar ide mahasiswa dapat terwujud,” ujarnya, Sabtu (18/6). Muhammad Naji Zamzami, selaku Ketua Panitia kegiatan memaparkan, bahwa acara webinar PKM ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh BEM FH. Ia menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan po-
tensi mahasiswa mengenai PKM itu sendiri. “Saya berharap dengan adanya webinar ini mahasiswa dapat mengenal lebih dalam lagi mengenai PKM,” harapnya, Jumat (17/6). Siti Halimah, salah satu peserta dari Program Studi (Prodi) Akuntansi UMS berpendapat jika adanya kegiatan webinar ini dapat membuat mahasiswa lebih kreatif. Ia juga berharap supaya kegiatan webinar ini tidak hanya dilakukan sekali tetapi dapat dilakukan berkali-kali. “Karena untuk meningkatkan kreatifitas mahasiswa tidak hanya cukup satu kali belajar,” tutupnya, Sabtu (18/6). [Rama/CNP]
IKLAN